You are on page 1of 9
ISSN 2086-0218 JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol 1, No. 3 Oktober 2010 ISSN 2086-0218 JURNAL KEDOKTERAN GIGI PPDGS & IKGK FKG UGM, SEKIP UTARA YOGYAKARTA, 55281 Tip. & Fax. (0274) 547130; Hp. 081227676776 e-mail: heradahlia@hotmail.com Pengantar Segala puji dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga bisa diterbitkan kembi KEDOKTERAN GIGI yang merupakan publikasi tesis mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM. Mudah-mudahan berguna bagi sesama mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM dan mereka yang -| mengikuti perkembangan ilmu kedokteran gigi khususnya pada terbitan kali ini dari Iimu Bedah Mulut, Ortodonsia, dan Konservasi Gigi. Yogyakarta, Oktober 2010 Redaksi PENGASUH MAJALAH KEDOKTERAN GIGI Penanggung jawab Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM Penasihat Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Pemimpin Redaksi Dahlia Herawati Redaksi Pelaksana Prihandini Kwartarini Murdiastuti (Periodonsia); Rinaldi Budi Utomo (Kedokteran Gigi Anak); Wignyo Hadriyanto (Konservasi Gigi).: Masykur Rekhmat (Bedah Mult); Suparyono Saleh (Prosthodonsia); Wayan Ardhana (Orihodonsia); Oka Narendra (Konservasi Gigi); Poerwati Soetii Rahajoe (Bedah Mulut); Endang Wahyuningtyas (Prosthodonsi}: JCP. Heryumani (Orthodonsia); Goeno Subagyo (limu Penyakit Mulut); Putri Kusuma Wardani Mahendra (Kedokteran Gigi Anak) ‘Al Sti Koes Soesilowati (Periodonsia) Alamat Redaks! Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Jalan Denta, Sekip Utara Yogyakarta 55281 Tip. & Fax. (0274)547130 E-mail: heradahlia@hotmailcom Sokretaris Dyah Kusumo Jati 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: isi ISSN 2086-0218 ° DAFTAR ISI Pengaruh Suplemen Zink terhadap Pembentukan Kolagen pada Soket Gigi Marmut yang mengalami Defisiensi Zink Pasca Pencabutan Gigi Budi Dharma, Prihartiningsih, Rahardjo .. Pengaruh Sanguin Deproteinasi terhadap Kecepatan Pembentukan Kolagen Pasca Odontektomi (Penelitian Histologis pada Cavia Cobaya) v Helmi Hirawan, Rahardjo, Poerwati Soetji Rahajoe Pengaruh Pemberian Oxygene Dental Gel” pada Soket Gigi Pasca Operasi Molar Ketiga Bawah terhadap Pencegahan terjadinya Alveolar Osteitis Iwan Surja Winata, Masykur Rahmat, Bambang Dwiraharjo .....1%. Peranan Pemberian Platelet Rich Plasma dengan Penambahan Bovine Trombin terhadap Kekuatan Tarik Kulit Tikus Wistar pada Proses Penyembuhan Pascabedah Siti Rahma Hasibuan, Prihartiningsih, Poerwati Soetji Perbedaan Kebocoran Obturasi Apikal Saluran Akar Teknik Kondensasi Lateral, Warm Vertical Condensation dan Single Cone Menggunakan Siler Resin Ahmad Syarief Asyarl, Wignyo Hadriyanto, Sri Subekti Winanto Perbedaab Kebocoran Mikro antara Restorasi Light Cured Composite Resin, Loght Cured Glass lonomers serta Compomer pada Kavitas Kelas V Bobby, IGP. Oka Narendra, Yanti L. Siswadi . Pengaruh Perbedaan Jenis Resin Komposit dan Konsentrasi Bahan Hidrogen Peroksida pada Perubahan Kekasaran Permukaan Resin Komposit setelah Prosedur In Office Bleaching Denny Gandaatmadja, Ema Mulyawati, Herry S. Halim, Wiena Widyastut .... Perbedaan Kebocoran Apikal Bahan Mineral Trioxide Aggregate, Semen lonomer Kaca dan Amalgam sebagai Bahan Pengisi Retrograd Devi Irawan, Ema Mulyawati, Juanita A Gunawan ..... Pengaruh Penggunaan Guta-Perca dan Siler Berbahan Dasar Resin yang berbeda terhadap Kerapatan Apikal Obturasi Saluran Akar dengan Teknik Kerucut Tunggal Eko Fibryanto, Endang Retnowati, S.S. Winanto .. Perbedaan Keboooran_Apikal_antara Obturasi Saluran Akar menggunakan Teknik Kondensasi Lateral dan Teknik Single Cone Eline, Pribadi Santosa, Winanto SS, Ade Prijanti Perbandingan Kebocoran Apikal antara Siler Berbahan Dasar Resin Epoksi, Semen Seng Oksida Resin, dan Kalsium Hidroksida pada Pengisian Saluran Akar dengan Teknik Kondensasi Lateral Hesty Sulistiowati, Wignyo Hadriyanto, A. Iskandar Wahid Pengaruh Kombinasi Berbagai Konsentrasi Larutan lrigasi Natrium Hipoklorit dengan EDTA 17% tethadap Kebersihan Dinding Saluran Akar Inadhitya Rastri Prabaswati, R. Tri Endra Untara, Yanti L. Siswadl 94-98 99-103 104-109, 110-115, 116-120 121-128 129-134 136-139, 140-145 146-151 152-158 157-163 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 8, Oktober 2010: ii ISSN 2086-0218, Perbedaan Efek Sistem Bonding Total Etch dan Seif Etch pada Kavitas Kelas Il yang dilakukan Bevel dan tidak pada Email Dinding Gingiva Restorasi Resin Komposit terhadap Kebocoran Tepi Oscar Pio Sahelangi, IGP Oka Narendra, F. Setiady Halim .... Perbedaan Kebersinan Sepertiga Apikal Dinding Saluran Akar menggunakan Teknik Irigasi Manual, Ultrasonik dan Endovac Rosnoviani, Ema Mulyawati, Yanti. L. Siswadi, Meini. F. Amin Perbedaan Kebocoran Mikro Semen lonomer Kaca dan lonomer Hibrida pada Restorasi Sandwich Terbuka Kavitas Proksimo-Oklusal Sintesa Ramadhani Rival, Wignyo Hadriyanto, Herry Sofiandy Halim .. Perbedaan Keruncingan Jarum K3 4% dan 8% diikuti penggunaan Sodium Hipoklorit 2,5% ‘Sodium Hipoklort 5,25% dan EDTA 17% tethadap Hasil Kebersihan Dinding Saluran Akar ‘Stephen Enrico, IGP Oka Narendra, Bernard O.lskandar . Hubungan antara Perubahan Kecembungan Profil Skeletal dan Jaringan Lunak Wajah pada Pasion Bimaksilar Protrusif (Kajian Sefalometri Setelah Perawatan Ortodontik Teknik Begg) Ita Rahmayani Quartana, Prihandini, Pinandi Sri Pudyani Perbandingan Potensial Aksi Otot Mentalis Bibir Inkompeten sebelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces {Kajian elektromiografi bibir inkompeten posisi bibir terbuka dan bibir tertutup pada erawatan ortodontik teknik Begg tahap dua) Ni Made Widhiasti, Pinandi Sri Pudyanl, Sochardono D ... Indeks Penulis Indeks Subjek ...... 164-169 170-177, 184-191 192-198 199-206 207-208 209-211, 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 99-103, ISSN 2086-0218 PENGARUH SANGUIN DEPROTEINASI TERHADAP KECEPATAN PEMBENTUKAN KOLAGEN PASCA ODONTEKTOMI (Penelitian Histologis pada Cavia Cobaya) Helmi Hirawan * Rahardjo dan Poerwati Soetji Rahajoe ** * Program Studi imu Bedah Mulut Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM. ** Bagian Bedah Mulut FKG UGM ABSTRAK Gigi impaksi masin merupakan salah satu masalah paling sulit dalam bidang bedah mulut dan ‘maksilofasial meskipun merupakan hal yang paling sering dllakukan dalam praktek ahli bedah mulut dan ‘maksilofasial. Kolagen adalah komponen utama matriks ekstraseluler dan komponen kunci pada semua fase Perbaikan luka. Sanguin deproteinasi adalah suatu komponen yang berasal dari dalisa darah sapi muda yang Sehat, distandarisas! secara kimia dan biologi sehingga bebas protein, nonantigenik, nonkarsinogenik, dan ‘nonpirogenik. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sanguin deproteinas\ terhadap kecepatan pembentukan kolagen pasca odontektomni Peneliian cilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian (LPPT) unit ill Yogyakarta pada sepuluh ‘marmut (Cavia cobaya), jantan, berat 250-300 gr, umur + 3 bulan. Marmut dibagl menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok periakuan dilakukan odontektomi pada gigi incisivus kanan ‘ahang bawah dan aplikasi sanguin deproteinasi tiga kali sehari. Kelompok kontrol dlakukan prosedur yang sama tanpa aplikasi sanguin deproteinasi. Kedua kelompok didekapitasi pada hari keempat dan kepadatan kolagen ada masing-masing soket dihitung dan dianalisis menggunakan metode statistik test jumiah ranking Wilcoxon, Kepadatan kolagen merupakan parameter kecepatan proses pembentukan kolagen. Hasil penelitian dengan tes jumlah ranking Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifkan antara kelompok perlakuan dan kelompok Kontrol (p<0,05). Kesimpulan peneliian ini adalah bahwa pemberian sanguin deproteinasi di dalam soket gigi pasca odontektomi dapat mempercepat pembentukan kolagen pada proses penyembuhan luka. ‘Kata kunci: sanguin deproteinasi, odontektomi, penyembuhan Iuka, kolagen ABSTRACT The impacted tooth stil remains one of the most difficult problems in oral and maxillofacial surgery. Although it plays a leading role in the practice of the oral and maxillofacial surgeon. Collagen is the principal component of the extracellular matrix and a key component of all phases of wound repair. Sanguine deproteinization is a chemically and biologically standarized protein free non antigenic, noncarsinogenic, and ‘nonpyrogenic dialysate of blood from healthy veal calves. The purpose of this research was to know the influence of giving sanguin deproteinization to speed up collagen formation post odontectomy. A research was made in The Laboratorium of Research and Test (LPPT) unit Il Yogyakarta of ten guinea pig (Cavia Cobaya), male, weight 250-300 gr, age +3 month. The guinea pig are devided into two groups ie. treatment group and control group. The treatment group underwent edoniectomy in inferior right incisive and application of sanguin deproteinization three times everyday. The contro! group underwent similar procedure without application of sanguin deproteinization. Both groups were decapitated in fourth day then the density of collagen in each socket was counted and analyzed with Wilcoxon rank sum test statistic method. The collagen density is parameter of collagen formation speed. The result of research with Wilcoxon rank sum test showed a significant difference between treatment group and control group (p<0.05). The conclusion of this research is application of sanguin deproteinization in ental socket post odontectomy speed up the formation of collagen in wound healing process. Key words: sanguin deproteinization, odonteciomy, wound healing, collagen. 99 Heli H. ok. PENDAHULUAN Odontektomi adalah sualu_ tindakan untuk mengeluarkan gigi yang tidak erupsi atau erupsi sebagian atau akar yang kuat yang tidak dapat dicabut dengan tang sehingga harus dikeluarkan secara bedah '. Penelitian- ppeneliian mengenai proses penyembuhan luka bekas pencabutan gigi _ maupun codontektomi telah banyak dilakukan, baik pada binatang percobaan maupun pada manusia. Soket pencabutan yang terjadi _karena pengangkatan gigi dapat dianggap sebagai bentuk fraktur tulang. Proses penyembuhan pada soket pencabutan sesungguhnya sangat menakjubkan meskipun jumlah tulang terbuka cukup banyak *. ‘Asam amino utama yang menyusun kolagen adalah glisin (83,5%), prolin (12%), hidroksiprotin (10%) dan’ asam amino lain (44,5%). Kolagen sangat sedikit mengandung asam amino. sulfat dan tiosin. Kolagen merupakan satu-satunya protein yang mengandung hidroksiprotin dalam _jumlah besar. Elastin merupakan zat lain satu-satunya yang mengandung hidroksiprolin meskipun dalam jumlah sangat kecil. Jumlah kolagen dalam suatu jaringan dapat ditentukan dengan ‘mengukur kandungan hidroksiprolinnya, asam amino yang khas untuk Kolagen adalah hidroksiprolin. Kolagen merupakan protein terbanyak dari tubuh manusia, dengan jumlah ‘80% dari protein total tubuh © ‘Sanguin deproteinasi adalah suatu hasil ialisis. darah sapi, yang —mengalami deproteinasi, nonkarsinogenik, nonantigenik, dan nonpirogenik *. Sanguin deproteinasi sojak lebih dari dua dekade telah digunakan secara luas untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Sanguin deproteinasi berisi substansi anorganik seperti elektrolit dan elemen lain, Komponen organik seperti asam amino, oligopeptida, nukleosida, produk metabolisme Karbohidrat dan lemak, Komponen membran seluler seperti glycosphingolipids, dan Komponen fisiologis. Berat_ molekul dari komponen organiknya rendah dibawah 6000 dalton. Komponen-komponen tersebut diyakini memiliki efek terapi terutama pada kelainan penggunaan glukosa °. Cara kerja sanguin deproteinasi_ adalah dengan _meningkatkan asupan oksigen sel, menstimulasi_ sintesis ATP, meningkatkan’ penggunaan glukosa, 100 ”engaruh Sanguin Deproteinasi terhadap Kecepatan ISSN 2086-0218 menstimulasi. formasi__kolagen, dan meningkatkan angiogenesis Apabila asupan oksigen, _sintesis__ ATP, dan penggunaan glukosa dipercepat maka terjadi percepatan pembentukan kolagen. Kepadatan kolagen yang terbentuk merupakan parameter dari kecepatan pembentukan Kolagen dan proses penyembuhan Iuka. Pembentukan kolagen pada proses penyembuhan dipengaruhi beberapa faktor utama antara lain” penggunaan oksigen, enggunaan glukosa, asupan protein, lemak, elektrolit, mineral, dan vitamin. Pembentukan kolagen’ merupakan prasyarat utama pada proses penyembuhan Iuka. Jumlah kolagen paralel dengan peningkatan kekuatan tarik dari jaringan yang sembuh. Kolagen yang padat menunjukkan proses pembentukannya lebih cepat dibandingkan kolagen yang tipis. Sanguin deproteinasi_diyakini dapat. mempengaruhi faktorfaktor tersebut bila diterapkan pada luka termis dan mekanis yang melibatkan jaringan mukosa dan tulang alveolar. Berdasarkan hal itu. penulis, ‘memandang perlu melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh sanguin deproteinasi topikal terhadap kecepatan pembentukan kolagen pasca odontektomi pada marmut. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimental post-test only design. Lima ekot marmut sebagai kelompok perlakuan dan 5 ekor marmut selebihnya sebagai kelompok kontrol. Dalam keadaan teranastesi, daerah operasi pada gigi incisivus kanan rahang bawah dilakukan pembuatan flap envelope. Tulang pada bagian bukal dibuang. Gigi diambil dan flap dikembalikan, Pada kelompok perlakuan dimasukkan sanguin deproteinasi (solcoseryl® jelly) ke dalam soket sampaiterisi penuh 3 kali sehari. Pada Kelompok kontrol tidak diberi sanguin deproteinasi. Pada hari keempat didekapitasi kemudian diambil_preparat histologisnya. Pengamatan dan penilaian dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 32X pada saat mikrometer diaktifkan. —Kriteria_ data berdasarkan kepadatan serabut kolagen. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan adalah jenis data ordinal non- 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 99-103 parametrik sehingga menggunakan_metode statistika test jumlah | ranking Wilcoxon (Wilcoxon rank sum tes®” ®. Kriteria peni kepadatan kolagen yaitu *: 1. Kriteriapenilaian jenjang. a Dinilai 1 bila serabut Kolagen longgar. b. Dinilai 2 bila serabut kolagen sedang. ¢. Dinilai 3 bila serabut Kolagen padat. Keterang a) Kriteria longgar bila diameter serabut kolagen lebih kecil dari lebar jarak antara serabut kolagen; b) Kriteria sedang bila diameter serabut kolagen sama dengan lebar jarak antara serabut kolagen; ©) Kfiteria padat bila diameter serabut Kolagen lebih besar dari lebar jarak antara serabut kolagen. dengan penilaian 2. Krlteria perhitungan luas serabut kolagen yang ada pada soket dengan menggunakan — mikrometer.. Dengan susunan strip pada mikrometer dihitung luas serabut kolagen baik yang longgar, ‘sedang, maupun padat. Setiap kelompok dinitung Iwasnya kemudian dibagi lvas soket hasilnya dikalikan nilai kepadatan kolagen tersebut. 3. Penilaian serabut kolagen dilakukan pada 30 preparat yang berasal dari 10 sediaan. Masing-masing sediaan dibuat 3 preparat dengan potongan sagital. Jumlah kolagen pada tip potongan—_kemudian dijumlahkan dan dihitung. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Hasil Penilaian Kepadatan Kolagen Hari ke-4 Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Nomor sampel —SIOMPOK ——_Ketompok Konto! 7 1.738 0.907 2 2.127 0.525 3 1572 0.257 2 19 0,608 3 2.070 0.440 X+SB 1,784 + 0,309 0,587 £0,311 ISSN 2086-0218, Tabel 2. Ranking Nilai Kepadatan Kolagen Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ‘Kelompok Perlakuan _ Kelompok Konvol Nomor Nita ia sampel Kepadatan Ranking Kepadatan Ranking Kolagen Kolagen 1 1733; 3 10,907 5 2 227 10 0.525 3 a 7 0257 4 6 0,806) 5 2 0,440 2 40 = 8 Perhitungan statistik menggunakan tes jumlah, ranking Wilcoxon (Wilcoxon rank sum test)" * Jumlah ranking seluruh sampel kelompok perlakuan (40) lebih besar dibandingkan jumlah ranking seluruh sampel kelompok kontrol (15), Pada perhitungan statistik didapatkan hasil z hitung adalah 2,61. Pada tingkat signifikansi 0,05 (p<0,05) pada tabel z terlihat bahwa nilai kritisnya adalah 0,95. Hipotesis nol ditolak jika nilai z hitung lebih besar dari z tabel. Nilai z hitung dengan test jumlah ranking dalam penelitian ini lebih besar dari z tabel, oleh karena itu kita menolak HO untuk menerima Ht dalam penelitian ini, Artinya ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. PEMBAHASAN Pembentukan kolagen memerlukan nutrisi dan energi yang adekuat. Defisiensi protein memperlambat fase _ inflamasi, mengurangi proliferasi_fibroblas, _sintesis matriks kolagen dan protein, angiogenesis, dan remodeling Iuka "®. Pemberian nutrisi secara langsung pada soket__pasca odontektomi menyebabkan kebutuhan akan. nutrisi_terpenuhi- sehingga pada kelompok perlakuan yang diberi sanguin deproteinasi yang salah satu kandungannya adalah Komponen organik (asam amino, lemak, dan karbohidrat) memperlihatkan kolagen yang lebih padat dibanding kelompok yang tidak diberi sanguin deproteinasi. Kepadatan kolagen merupakan indikasi dari percepatan proses pembentukannya. Apabila kolagen yang terbentuk padat berarti semakin cepat proses pembentukannya. Nutrisi yang adekuat 101 Helmi H. dkk.: Pengaruh Sanguin Deproteinasi terhadap Kecepatan, dan energi yang cukup adalah prasyarat agar sel dapat hidup dan selanjutnya berproliferasi ‘"” Apabila kolagen yang terbentuk tipis berarti proses pembentukannya _—_terhambat. Kekurangan nutrisi (malnutrisi) memperlambat proses penyembuhan sehingga menyebabkan luka tidak sembuh secara sempurna “. Oksigensangat dibutuhkan untuk metabolisme sel. Pada proses penyembuhan luka proses proliferasi sel meningkat dengan pesat. Proliferasi sel dibutuhkan untuk pembentukan kolagen. Peningkatan prolferasi sel ini menyebabkan kebutuhan oksigen juga meningkat. Pada soket yang diberi sanguin deproteinasi terjadi peningkatan _fungsi respirasi_ mitokondria _sehingga kebutuhan ‘oksigen lebih tercukupi “. Oksigen dibutuhkan untuk inflamasi, angiogenesis, epitelialisasi, dan deposisi matriks yang pada akhimya dapat mempercepat pembentukan kolagen “. Percepatan proses pembentukan _kolagen mengakibatkan kolagen yang terbentuk lebih adat. Hal lain yang menyebabkan sanguin deproteinasi dapat ‘mempercepat pembentukan kolagen adalah _terjadinya perubahan —metabolisme dari_keadaan anaerobik menjadi lebih oksidatif yang ‘berguna untuk pembentukan kolagen '*. Pada kelompok yang diberi sanguin deproteinasi kebutuhan mineralnya _relatif tercukupi arena sanguin deproteinasi mengandung komponen-komponen anorganik seperti mineral dan elektroft. Sanguin deproteinasi dapat meningkatkan konsentrasi potassium, magnesium, sodium, dan kalsium . Pembentukan kolagen adalah proses komplek yang melibatkan —_reaksi-reaksi enzimatik. Mineral sangat berguna sebagai kofaktor reaksi enzimatik yang penting. Tanpa mineral reaksi enzimatik berlangsung sangat lambat. Kelompok perlakuan memperiihatkan pembentukan kolagen yang lebih padat dibanding kelompok kontrol karena kebutuhan. mineralnya lebih tercukupi '"'. KESIMPULAN Kepadatan kolagen yang _terbentuk merupakan parameter dari __kecepatan pembentukannya. Hasil__penelitian ini membuktikan bahwa pemberian sanguin 102 ISSN 2086-0218 deproteinasi topikal dapat _mempercepat pembentukan kolagen pada proses Penyembuhan pasca odontektomi pada marmut. DAFTAR PUSTAKA 4, Laskin DM: Oral and Maxilofacial Surgery, The C.V, Mosby Company, St. Louis, Missouri, 1985: 44-47. 2 Lawler W: Buku Pintar Patologi untuk Kedokteran Gigi (Essential Pathology for Dental Students), EGC, Jakarta, 1992: 17. 3, Junqusira LC & Cameiro J: Histologi Dasar (Basic Histology), ed. 3, GC, Jakarta, 1991: 89-113. 4, Ghonelmi 1G & Bang RL: Use of Soloosery! in Minor Burns, Annals of Bums and Fire Disasters, 1997; 10: 4. 5. Popov N: Solcoseryl - Result of Clinical Investigations on Implantation of Dental Prosthesis, Department of Prosthetic ‘Stomatology, Faculty of Stomatology-Sofia, 1987: 1-8, 6. Felber P & Gasser F: Double-Blind Clinical Trial of Solcosery! Dental Adhesive Paste in The Treatment of Denture Sores, Schweiz. Mschr. Zahnheilk,, 1983; 93: 5, 362-373. 7. Colton T: Statistika Kedokteran, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta, 1985: 331-345. 8, Siegel S: Statistik Nonparametrik untuk limu- imu Sosial, PT Gramedia, Jakarta, 1988, 93- 99, 9. Muslich A: Pengaruh Larutan Infus Daun Sirin Terhadap Pembentukan Kolagen Pada Soket Gigi Marmut, MI. Foril VI FKG USAKTI, ed. Khusus, 1999: 478-482. 10. Spector WG: an Introduction to General Pathology, 3" ed., Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993: 130-149. 11. Montgomery A, Dryer RL, Conway TW, & Spector AA: Biokimia-Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993: 1-41. 12, Porth C: Pathophysiology, 4" ed, J.B. Lippincott Company, Philadelphia. Pennsylvania, 1994: 34-38. 48. Vamos | & Kévesi G: Experience with The Use of Solcoseryl Dental Adhesive Paste, Report from Kolonlenyomat, 1980; 73: 2, 3-6. 14, Sabiston DC & Lyerly HK: Textbook of ‘Surgery: The Biological Basis of Modem ‘Surgical Practice, W.B. Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania, 1997: 207-216. 15. Thams U_& Porteder H: A New Preparation for The Treatment of Mucosal Lession — A 17 Kod Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 89-103 Comparative double-blind Clinical Trial With The Adhesive Paste Soleoseryl Dental, Department of Oral and Maxillofacial Surgery of The University of Vienna, 1979; 2: 62-7. Gambar 1. Gambaran histologis soket pasca ‘odentektomi hari ke-4 kelompok kontrol dengan pembesaran 40X. Tampak kolagen (tanda panah nomor 1) masih sangat sedikit dan eritrosit (Landa panah nomor 2) lebih mendominasi Gambar 2. Gambaran histologis soket pasca ‘odontextomi hari ke-4 kelompok perlakuan dengan pembesaran 40X. Tampak kolagen (tanda panah nomor 1) lebih banyak dan padat, eritrosit (tanda panah nomor 2) tampak lebih sedikit dibanding kelompok kontrol. ISSN 2086-0218, Gambar 3. Gambaran histologis soket pasca odontektomi hari ke-4 kelompok kontrol dengan pembesaran 400X. Erirosit (tanda panah nomor 2) tampak sangat mendominasi, dan serabut kolagen sangat sedikit (tanda panah nomor 1) Gambar 4. Gambaran histologis coket pasca odontektomi hari ke-4 kelompok perlakuan dengan pembesaran 400X. Kolagen (tanda panah nomor 1) terlihat jelas dan eritrosit (landa panah nomor 2) tampak lebih sedikit. 103

You might also like