You are on page 1of 13

SACRIFICIAL ANODE

COMPUTER APPLICATION IN PIPELEINE CATHODIC PROTECTION


DESIGN

Sami Masadeh
Materials Engineering Department
AL-BALQA APPLIED UNIVERSIY
JORDAN

Abstract

Cathodic protection is one of the most effective techniques of corrosion


prevention for pipe metals combined with special kinds of coating, because in
some situations, it could completely stop corrosion, in the other hand, it lasts for a
long time, and relatively costs less than other prevention techniques.
Cathodic protection is perhaps the most important of all approaches to
corrosion prevention. By means of an externally applied electric current, corrosion
is reduced virtually to zero, and a metal surface can be maintained in a corrosive
environment without deterioration for an indefinite time. More details will be
discussed in the next chapter.
Both anodic and cathodic protections utilize electrochemical
polarization to reduce corrosion rates. Otherwise, mechanisms are
different, as well as the methods and equipment for implementation.
Anodic current uses an anodic current to polarize the corroding surface
into a potential region where passivity is stable. Cathodic protection
uses a cathodic current to polarize the surface to more active potential
that suppress the anodic dissolution rate. Anodic protection is effective
only for active-passive metals or alloys that form a resistant passive
film. Cathodic protection can be effective for any metal or alloy. The
throwing power, or ability to be transferred over distance, is high for
anodic protection because very low current are applied, usually in low
resistivity electrolyte. Throwing power is much lower for cathodic
protection because higher currents are required, often in solution of
much higher resistivity.

In this work, a cathodic protection program was made to ease the cathodic
protection design.
Keywords: cathodic protection, pipeline, attenuation constant, soil resistivity
INTRODUCTION
Regardless of the type of cathodic protection system to be installed, principle
measurements should be conducted prior to beginning the system design; these
measurements are voltage, current and resistivity. The voltages and currents
directly involved with the protection circuits are unidirectional. Alternating
current and voltage measurements for rectifier input circuits are made in the same
way as A.C. power measurements. Whenever possible, a trial and error process
using a temporary ground bed and a portable power supply should be used to
determine the current required to protect the structure.

SACRIFICIAL ANODE
(ANODA KORBAN)

Disusun oleh :
Kelompok 16

Fitra Qalbina

: 140210080001

Nisa Mutia Utami

: 140210080007

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
201

Download dari website


Upload lagi ke website
Download dari website
Upload lagi ke website
Download dari website
Upload lagi ke website
Download dari website
Upload lagi ke website
Download dari website

Upload lagi ke website

SACRIFICIAL ANODE
(ANODA KORBAN)

Pengertian Korosi
Korosi di definisikan sebagai penurunan mutu logam akibat reaksi
elektrokimia dengan lingkungannya. Beberapa hal penting menyangkut definisi
ini adalah :
1. Korosi berkaitan dengan logam, seperti persamaan berikut :
M Mne+ + ne (2.1)
M = simbol untuk atom logam
n = jumlah ion suatu unsur
2. Melalui penggunaan istilah degradasi atau penurunan mutu, korosi adalah
proses yang tidak dikehendaki. Logam yang terkorosi akan mengalami
penipisan permukaan, perusakan atau perubahan bentuk.
3. Penurunan mutu logam tidak hanya melibatkan reaksi kimia, namun juga
reaksi elektrokimia yakni antara logam yang bersangkutan terjadi perpindahan
elektron. Elektron adalah suatu yang bermuatan negatif, maka
pengangkutannya menimbulkan arus listrik, karena reaksi tersebut dipengaruhi
oleh potensial listrik.

4. Lingkungan adalah semua unsur disekitar logam terkorosi pada saat reaksi
berlangsung.
Korosi merupakan suatu masalah yang sangat umum terjadi pada industri.
Apabila tidak ditangani dengan baik, korosi dapat menyebabkan kerugian yang
sangat besar bagi persahaan. Oleh karena itu, banyak metode yang dilakukan
untuk mencegah hal ini, salah satunya adalah dengan proteksi katodik.
Perlindungan Katodik dengan Anoda Korban
Proteksi katodik merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya
korosi pada logam. Prinsip kerjanya adalah dengan mengubah benda kerja
menjadi katoda.Katodik proteksi dilakukan dengan mengalirkan elektron
tambahan ke dalam material.
Ada dua jenis proteksi katodik, yaitu dengan metoda anoda korban
(sacrificial anode) dan dengan metoda arus tanding (impressed current). Anoda
korban relatif lebih murah, mudah dipasang bila dibandingkan dengan metoda
arus tanding. Keuntungan lainnya adalah tidak diperlukannya peralatan listrik
yang mahal dan tidak ada kemungkinan salah arah dalam pengaliran arus.
Barangkali yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja proteksi katodik
dengan anoda korban adalah menggunakan konsep tentang sel korosi basah
seperti Gambar di bawah. Kaidah umum dari sel korosi basah adalah bahwa
dalam suatu sel, anodalah yang terkorosi, sedangkan yang tidak terkorosi adalah
katoda.

Anoda-anoda

yang

dihubungkan

ke

struktur

dengan

tujuan

mengefektifkan perlindungan terhadap korosi dengan cara ini disebut anoda anoda
korban (sacrificial anodes). Kita dapat memanfaatkan pengetahuan mengenai
deret galvanik untuk memilih suatu bahan yang akan menjadi anoda. Anoda

korban yang biasa digunakan di lingkungan pantai diantaranya adalah seng dan
aluminium.

Gambar 1. Sel korosi basah sederhana


Jenis jenis Anoda Korban
1) Paduan Mg
2) Paduan Zn
3) Paduan Al
Anoda Mg
Massa jenis
Potensial
Tegangan dorong
Kapasitas
Efisiensi
Anoda Zn
Massa jenis
Potensial
Tegangan dorong
Kapasitas
Efisiensi
Anoda Al

: 1,7 kg/dm3
: 1,5 1,7 (-V, CSE)
: 0,6 0,8 V
: 1200 AH/kg
: 50%
: 7,5 kg/dm3
: 1,05 (-V, CSE)
: 0,25 V
: 780 AH/kg
: 95%

Massa jenis
Potensial
Tegangan dorong
Kapasitas
Efisiensi

: 2,7 kg/dm3
: 1,1 (-V, CSE)
: 0,25 V
: 2700 AH/kg
: 50-95%

Aplikasi
Mg : dalam tanah
Zn : air laut, tanah resistiuitas rendah
Al : air laut

Gambar 2. Contoh Penggunaan Anoda Korban


Karakteristik Anoda
Mg
: dua tipe, 1,5% Mn dan 6% Al, 3% Zn, 0,15% Mn
Unsur lain seminim mungkin
Zn
: 0,5% Al,0,1% Si (Cd)
Tidak untuk suhu di atas 400C
Al
: 3-5% Zn, 0,01-0,03 In
Al murni tak dapat digunakan
Paduan merkuri dilarang

KOMPOSISI KIMIA TIPIKAL, ANODA Mg


ELEMEN
Cu

% MIN
-

% MAX
0,02

Al

5,3

6,7

Si

0,1

Fe

0,003

Mn

0,15

Ni

0,002

Zn

2,5

3,5

Mg

sisa

sisa

KOMPOSISI KIMIA TIPIKAL, ANODA Zn


ELEMEN
Cu

% MIN
-

% MAX
0,005

Al

0,10

0,50

Fe

0,005

Cd

0.07

Pb

0,006

Zn

Sisa

Sisa

KOMPOSISI KIMIA TIPIKAL, ANODA Al

ELEMEN
Zn

% MIN
2,5

% MAX
5,75

In

0,040

Fe

-0,016

0,09

Si

0,12

Cu

0,08

0,003

Cd

0,002

Lain2

5,3

0,02 (each)

Al

sisanya

PEMASANGAN ANODA KORBAN


Kedalaman : 0,5 m dari dasar pipa
Jarak : ~ 1 m dari pipa
Coating baik: 0,3 m dari pipa
Resitivitas tanah: < 6000 ohm-cm pemasangan anoda korban

Gambar 3. Pemasangan Anoda Mg


Data yang perlu untuk mendisain
Ukuran struktur (pipa)
Coating pipa
Row
Resistivitas tanah
Umur proteksi
Keperluan arus proteksi
Faktor keamanan
Jenis anoda
Urutan perhitungan
1. Hitung luas permukaan struktur
2. Tentukan keperluan arus proteksi
3. Hitung keperluan arus proteksi total
4. Tentukan berat anoda total

5. Tambahkan faktor keamanan (25-50%)


6. Tentukan ukuran anoda
7. Tentukan jumlah anoda
8. Tentukan jarak antara anoda
9. Hitung keluaran arus anoda
10. Hitung balik umur anoda

Keuntungan metoda anoda korban :

Tak perlu listrik


Pemasangan mudah
Tak ada interaksi
Overproteksi ringan
Cocok untuk arus kecil (murah)
Untuk daerah padat struktur
Distribusi arus merata
Tak perlu pemeliharaan
Cukup inspeksi rutin

Kekurangan metode anoda korban :

arus terbatas

anoda yang habis harus diganti

anoda akan menambah berat dari struktur

Syarat-syarat anoda korban adalah:

Potensial korosi anoda harus lebih negatif


Polarisasi anoda korban harus cukup rendah
Anoda harus bisa menyediakan arus yang konstan
Efisiensi anoda harus tinggi

Perencanaan pembuatan sistem anoda korban harus memperhatikan hal


berikut:Luas area struktur yang akan dilindungi, kecepatan arus katodik,
lifetime darisistem tersebut, tipe pelapis, jumlah anoda yang akan digunakan,
bentuk anodadan resistivitas anoda.
Untuk Proteksi Katodik Anoda Korban, perubahan kinerja proteksi dapat
terjadi akibat mengecilnya ukuran anoda korban karena terlarut kedalam
lingkungan atau karena perubahan pada resistifitas tanah disekitar pipa akibat
interaksi tanah dengan perubahan cuaca, atau berubahnya resistifitas backfill
disekeliling anoda korban akibat tingginya diffusi unsur-unsur luar kedalam
backfill. Perubahan lingkungan disekitar pipa dapat juga disebabkan oleh
pencemaran atau modifikasi yang dilakukan secara sadar oleh manusia. Pada
umumnya, perubahan kinerja Proteksi Katodik Anoda Korban berupa penurunan
supplai arus proteksi yang berakibat pada penurunan potensial proteksi pipa.
Halmana berakibat pada penurunan kinerja proteksi yang berarti tidak
maksimalnya perlindungan pipa terhadap serangan korosi.

Kesimpulan :
1. Mg, Al, Zn dapat menjadi anoda korban untuk proteksi Fe karena
potensial logam tersebut lebih negatif dari logam
Fe.
2. A l c o c o k d i g u n a k a n p a d a l i n g k u n g a n a i r l a u t k a r e n a
efisiensinya besar
3. Mg cocok digunakan untuk lingkungan yang resistivitasnya
besark a r e n a M g m e m i l i k i k e a k t i f a n y a n g t i n g g i .

You might also like