Beowulf

Historical Background
1. The epic poem beawulf, written in old english, is the
earliest existing germanic epic and one of four surviving
Anglo-saxon manuscripts. Although beawolf was written by
an anonymous englishman in old english, the tale takes
place in that part of scandinavia from which germanyc tribes
emigrated to england. Beowulf comes from geatland, the
southeastern part of what is now leire, on zealand,
denmarks largest island. The beowulf epic contains the
major tales about beowulf and several minor tales that
reflect a rich germanic oral tradition of myths, legends, and
folklore.
Beowulf puisi epik, ditulis dalam bahasa Inggris tua, adalah
awal yang ada epik Jermanik dan salah satu dari empat
naskah yang masih hidup Anglo-Saxon. Meskipun beawolf
ditulis oleh seorang Inggris anonim dalam bahasa Inggris
lama, kisah berlangsung di bagian Skandinavia yang suku
Jermanik bermigrasi ke Inggris. Beowulf berasal dari
geatland, bagian tenggara dari apa yang sekarang Leire,
pada zealand, Denmarks pulau terbesar. The Beowulf epik
berisi cerita utama tentang Beowulf dan beberapa cerita
kecil yang mencerminkan tradisi lisan Jermanik kaya mitos,
legenda, dan cerita rakyat.
2. The beowulf warriors have a foot in both the bronze and iron
ages. Their mead-halls reflect the wealthy living of the
bronze age northman, and their wooden shields, woodshafted spears, and bronze-hilted swords are those of the
bronze age warrior. However, they carry iron-tipped spears,
and their best swords have iron or iron-edged blades.
Beowulf also orders an iron shield for his fight with a
dragon. Iron replaced bronze because it produced a blade
with acuttingedge that was stronger and shaper. The
northmen learned how to forge iron in about 500 B.C.
Althought they had been superior to the european Celtz in
bronxe work, it was the celts who taught them how to make
and design iron work. Iron was accessible everywhere in
scandinavia, ussually in the form of bog-iron found in the
layers of peat in peat bogs.
Beowulf prajurit memiliki kaki di kedua usia perunggu dan
besi. Mereka mead-ruang mencerminkan hidup kaya dari

perunggu usia Northman, dan perisai mereka kayu, tombak

kayu-shafted, dan pedang perunggu hilted adalah dari
prajurit zaman perunggu. Namun, mereka membawa tombak
besi berujung, dan pedang terbaik mereka memiliki besi
atau pisau besi bermata. Beowulf juga memerintahkan
perisai besi untuk bertarung dengan naga. Besi diganti
perunggu karena menghasilkan pisau dengan acuttingedge
yang kuat dan pembentuk. Orang Utara belajar bagaimana
menempa besi di sekitar 500 SM Walaupun mereka telah
unggul dengan Celtz Eropa dalam pekerjaan bronxe, itu
adalah Celtic yang mengajarkan mereka bagaimana
membuat dan desain pekerjaan besi. Besi diakses di manamana di Skandinavia, ussually dalam bentuk "rawa-besi"
yang ditemukan di lapisan gambut di rawa gambut.
3. The beowulf epict also reveals interesting aspects of the
lives of the Anglo-Saxon who lived in England at the time of
the anonymous Beowulf poet. The germanic tribes, including
the angels, the saxon, and the jutes, invaded england from
about A.D 450 to 600. By the time of beowulf poet. Anglosaxon society in england was neither primitive hor
uncultured.
Beowulf epict juga mengungkapkan aspek menarik dari
kehidupan para Anglo-Saxon yang tinggal di Inggris pada
saat penyair anonim Beowulf. Suku-suku Jermanik, termasuk
malaikat, saxon, dan jutes, menyerbu Inggris dari sekitar
450 AD ke 600. Pada saat Beowulf penyair. Masyarakat
Anglo-Saxon di Inggris bukanlah hor primitif tak berbudaya
4. although the beowulf manuscripts was written in about A.D
1000, it was not discoverd until the seventeenth century.
Scholar do not know whether beowulf is the sole surviving
epic from a florishing Anglo-Saxon literary period that
produced other graet epics or whether it was unique even in
its own time. Many cholars think that the epic was probably
written sometime between in the late seventh centur and
the early ninth-century. If they are correct, the original
manucript wasprobably lost during the ninth-century viking
invasions of Anglia, in which the Danes destroyed the anglosaxon monastaries and their grat libraries. However, other
scholars think that thepoets favorable attitude toward the
Danes must place the epics composition after the viking
invasions and at the start of the eleventh century, whenthis
beowulf manuscript was written.

meskipun naskah Beowulf ditulis dalam sekitar tahun 1000,

itu tidak discoverd sampai abad ketujuh belas. Sarjana tidak
tahu apakah Beowulf adalah epik yang masih hidup tunggal
dari periode sastra florishing Anglo-Saxon yang diproduksi
epos graet lain atau apakah itu unik bahkan dalam waktu
sendiri. Banyak cholars berpikir bahwa epik ini mungkin
ditulis antara tahun pada akhir centur ketujuh dan abad
kesembilan-awal. Jika mereka benar, manucript asli
wasprobably hilang selama invasi viking abad kesembilan
dari Anglia, di mana Denmark menghancurkan monastaries
Anglo-Saxon dan perpustakaan grat mereka. Namun, ulama
lain berpikir bahwa sikap yang menguntungkan thepoet
terhadap Denmark harus menempatkan komposisi epik
setelah invasi viking dan pada awal abad kesebelas,
whenthis Beowulf naskah ditulis.
5. The identity of the beowuf poet is also uncertain. He
apparently was a christian who lovedthe pagan heroic
tradition of his ancestors and blended the values of the
pagan hero with the christian values of his own country and
time. Because he wrote in the angelian dialect, he probably
was ither a monk in a monastery or a poet in an anglo-saxon
court located north of the thames river.
Identitas penyair Beowulf juga tidak pasti. Dia rupanya
adalah seorang Kristen yang mencintai tradisi heroik pagan
dari nenek moyangnya dan dicampur nilai-nilai pahlawan
pagan dengan nilai-nilai Kristen dari negara dan waktu
sendiri. Karena ia menulis dalam dialek angelian, dia
mungkin ither seorang biarawan di biara atau penyair di
pengadilan Anglo-Saxon terletak di utara sungai thames.
APPEAL AND VALUES
Beowulf interest contemporary readers for many
reasons. First, it is an outstanding advernture story.
Grendel, Grendel,s mother, and the dragon are marvelous
charcters, and each fight is unique, action-packed, and
exciting. Second, beowulf is a very appealing hero. He is
perfecy warrior, combining extrordinary strength, skill,
courage, and loyality. Like hercules, he devotes his life to
making the world a safer place. He chooses to risk death in
order to help other people, and he faces his inevitable death
with heroism and dignity. Third, the beowulf poet is
interested in the phychological aspects of human behavior.
For example, the danish heros welcoming speech illustrates

his jealousy of beowulf. The behavior of beowulf,s warriors

in the dragon fight reveals their cowardice. Beowulfs
attitudes toward heroism reflect his maturity and
experience of an aged nobleman.
Finally, the beowulf poet exhibits a mature
appreciation of the transitory nature of huan life and
achievement. In beowulf, as in the major epics of other
cultures, the hero must create a meaningful life in a world
that is often dangerous and uncaring. He must accept the
inevitability of death. He chooses to reject despair, instead,
he takes pride in himself and his accomplishments and he
value human relationship.
Beowulf minat pembaca kontemporer karena berbagai
alasan. Pertama, itu adalah cerita advernture luar biasa.
Grendel, Grendel, s ibu, dan naga yang charcters luar biasa,
dan setiap pertarungan unik, penuh aksi, dan menarik.
Kedua, Beowulf adalah pahlawan yang sangat menarik. Dia
adalah prajurit perfecy, menggabungkan kekuatan
extrordinary, keterampilan, keberanian, dan loyalitas.
Seperti hercules, ia mengabdikan hidupnya untuk membuat
dunia menjadi tempat yang lebih aman. Dia memilih untuk
risiko kematian untuk membantu orang lain, dan ia
menghadapi kematian yang tak terelakkan dengan
kepahlawanan dan martabat. Ketiga, penyair Beowulf
tertarik pada aspek phychological perilaku manusia.
Misalnya, menyambut pidato pahlawan Denmark
menggambarkan kecemburuannya dari Beowulf. Perilaku
Beowulf, s prajurit dalam perang naga mengungkapkan
pengecut mereka. Sikap Beowulf terhadap kepahlawanan
mencerminkan kedewasaan dan pengalaman dari seorang
bangsawan tuanya.
Akhirnya, penyair Beowulf menunjukkan apresiasi dewasa
dari alam fana kehidupan huan dan prestasi. Dalam Beowulf,
seperti dalam epos besar dari budaya lain, pahlawan harus
menciptakan kehidupan yang bermakna di dunia yang sering
berbahaya dan tidak peduli. Dia harus menerima
keniscayaan kematian. Dia memilih untuk menolak putus
asa, sebaliknya, ia bangga pada dirinya sendiri dan prestasi
dan ia menghargai hubungan manusia.