Professional Documents
Culture Documents
UAN
-.
1.1. h m r b e h L g .
Dani selirrmh jeajang perawat pengelola menurut Bamf ( 1962
ke~ala r u a n g rawat merupakan posisi kunci untuk menegakkan da
memebi l lhubumgaa k j a yang harmonis d~ ruang rawat Dengan demilria
di harapkan, kepda ruang rawat inap sebagai pengelola pelayanan keperawatan mampu melakswakw pengelolaan pelayanan keperawatan di ruang
rawat.
Bebaeps pcaclitian menunjukkan bahwa kepala ruang rawat inap
secan! of
uai dengan ywg di
harapkan sebaga~pengelola pelayanan kepcrav
ang rawat,antm lain
a) waktu terbanyak yang digunakan kepala ruang rawat adalah untuk
keperluan pribadi ( Rahanto.1991 ), b) pemahaman konsep manajerial
sebagian besar kepala ruang rawat inap di dua rumah sakit kelas c di Jawa
Timur basda pada katagori kurang ( Sopacua, 1991 ) lrawan (1984)
It
mendaljatkan b ahwa ada hubun;Pa" Yanl bermakna anm
P g e @lhuan kepala ruang m a t inaP dengan penerapan fiolgsi I
n
dalam 1nelaksanakan man@iemen keperawatan.
-ulharapkm
..
.
seomg Kepm m g rawat mampu melaksanakan fimgsi
Pcrencanaan (PI), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawssan
Pengendalian Penilaian (P3) dalam pengelolaau surnber daya termasuk
tenaga perawntan scrta membcrikan asuhan perawatan yang efektif kepada
pasien dan keluarganya Selain itu mmpu rnemadukam berbagai kegiatan
pelayanan di ruaog rawat inap baik p m am, m d is maupun kegiatan
penunjang l e a s e e kebntuhan pasein.
Penelitian ini di laksanakan agar dapat mengaahui faktor-faktm
penyebabnya sehingga di masa mendatang upaya peningkatan kinj a kepala
ruaog m a t inap dapa t a l a k m a dengan lebih terarah, tanpa melupakan
supra sistem dalam pelayanan kcperawatan
ah sakit yang juga
merupsken faktor pcnycbab kcbcrhasilan pelak
perawatan.
1.3.1. Pengertian :
Kepala ruang rawat hap adalah scomg hnaga perawatau profisid
yang dibcri wewenang dan tanggung jawab dalam meagelola kegiatan
pelayanan kepcrawatan di satu ruang rawat.
1.3.2. Persyaratan yang harus di miliki adalah :
PendidikPm Sajana Muda KeperawatadD-UI Kepexwatau dengan
pengalaman sebagai pelaksana perawatan 2-3 tabk.
Memiliki sdfikat Kursus Manajemen Keperawatan.
Memiliki kemampuan kepemimpinan.
Berwibawa
Sehat.
1.3.3. Tanggung Jawab:
*. Secara administratif dm h g s i d batenggong jawab kepada
Kepala Bidang Keperawatau melalui kepala seksi perawstan.
*. Secara teknis medis operasional, bertanggmg jawab kepada dokter
yang berwenanglkepala unit pelaksaoa fungsional.
1.3.4. Tugas Pokok :
Mengawasi dm mengenddikan kegiatau pclayaoan kepcrawatao di
ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
1.3.5. UraianTugas:
Melaksanakan fmgsi Perenaman (PI). P e n g g c d b a Pelaksrmaaa
(P2) dan Pengawasm Pengendalian Pcnilaian (P3) masing masing
sesoaidenganlcsderdaojeajaag~
maaengah dan bawd
*. Fungsi PerenCanaan (PI )
kcperawatan serta Asuhm Kcpen
), dita~garaimclalui kegiatw
*. Fungsi penggerakkm dan pelaks
pertemuan NM.
d a i r m (P3) d
w melalui
. .
..."--,."...
K o p e kI (1986) proses I
i merupalksn ciri
usasi yaq5 m a p l anyai peng
idap motivasi dan
kcmampi
m g uohdc bekerja dengan se
qva Roscs seleksi
.. . .
. . ..
menwut ~ a n u u a n g(1987) m a w g a m pnbadl. pengaraman k e g 4 has11
kerja nyata (real~sticjob previews) juga tes dan wawancara. Tentang hasil
kerja nyata, Kopelman (1986) menyebudtan sebagai 'objecrrve pe$ormonce
feedback' ymg bcrsifat mnaotivasi dan mengarahkan karyawan uotuk
bekj a deagan baik. Menwut Veninga (1982) hasil kerja nyata dalam proses
seleksi kepala ruang rawa! map penting karena dapa! pula tetjadi bahwa
orang tersebut cakap dalam masalah klinis/keperawatau tetapi menjadi tidak
cakap dalam masalah manajemen bila dia di
sebagai pengelola
administrasi .
Hampir swue dink RS ( 6 dari 8 responden ) mnggunakan
laitcria s
dan pen&dikan dalam proses seleksi kepala ruaug rawat
sdapat KaE3i-i
perawmkecuali RSU Dili
inap den1
-pe
3. dengan mernperhatikan kebijakan yang dibuat oleh
menambi
pcmelintaa a&aan.
Berdasarkau indcpth interview dmkepala ruang rawat map
didapatkan bahwa proses mmjadi kepala m g a n dengan hanya ditunjuk oleh
direktur RS tanpa pendekatan lebih dulu, sehingga walau m y a belum siap
tetap akan dijal&
karena sudah diberi kepercayaan. Scdangkan KaBidISi
Perawatan dan direktur RS berpendapat bahwa sebelumnya kepada calon
kepala m g a n ada penilaim tertentu tetapi belum secara tettulis dengan
tkati sebq
an.
kriteria y
1
kerektcri;
~watinap (
lmyatakan bahwa
dsri s c p a ~ Ikepala
~
rwng rawat inap ( 25%) membar
nap sesuai kebutuhan di ruan
Paeaa
~a perawatan di rua
rawat
utu den*
mera
jrrmlah dm katagori tenag
p w a r a n am maga lain sesuai keouruoan. Hanya tidak terdokumenta!
yang baik.
munjukkan bahwa sebagian lu
Hasil indcpth inn
ruang rawat hap mmpU ,renmaan
tmaga perawata..
mcrencanakan jumlah dan jenis tenaga yaag dibutuhkm di m g a n dengan
memperhatikan macam pelayanan yang diberikan kepada pasein, jwnlab
tempat tidur, tangpng jawab perawat dan kebijakan RS. Tetapi mereka
berpendapat bahwa permintam kebutuhan hnaga perawatm harus melalui
suatu sistim birokrasi, sehingga dirasa kurang perlu membuat perencanaan
tetapi cukup mengacu kepada perenmaan m a h sakit
tmaga perawata~~,
yang dibua! setiap tahun (DUK).
,
,
Permca~~aan
peralatan kepawatan oleb 56.8% kepala numg rawat
hap dinyatakan dibuat di numg rawat inap meliputi jenis dan jumlab yang
diperlukan sesuai kebutuhan. Tetapi tidak terdokumentas~karena merupakan
catatan
asi inventarisasi yang memang digunal
pengajm
pennin
atan.
Sibagai program 'qualiry circle '. Karma peatemuan rutin mempunyai tujuan
k~ordinasi~komunikasitukar informasi dan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam bekerja
Pertemuan rutin di ruang mat inap oleh 71.6% KRRI dilaksanakan
khl-waktu.
Dari indepth interview didapatkao bahwa komtmikasi den tukar
infonmasi di Im g raufat inap dilakukan secara lisan dan atau nrtulis
,an, buku laporan arBU buku i n s a s i . Pertemuan hanya dilakukan pada
dipa~
keadrlaIl tertentu dengan kesepakatan pengatman wakN s e b e l m y a sehingga
.. . . .
dapat maaul olen yang dinas pagi, slang, malam maupun yang libur/cuti.
Pertemuan rutin bidang/seksi perawatan dengan kepala m g rawat inap
dilaksanakan sewkarena ada pertemuan rutin dengan direktur dirnana
semua instdasi hadir termasuk bidang/seksi perawatan dan kepala ruaug
rawat hap.
...
n
Mengcnali p a m dirdrmr dalam pcngelolaao pelayanan k
sdelab melalui pertemuan rutin yang dipimpin direktur RS.
Pertemuan rutin menwut konsep C.R. Dooley sebagaimnua
Tammly (1987)
la setiap kali &a pemberian
Pmmjllk atau
dm kerja m a p alkan suatu
pelatihan. SedEa
1986) jug-!a merul
cara
. ..
menyeleslarum maslllab dan Sckalrp proses evaluasi. Sehingga walaupun
kepala rurmg rawat inap belum mendapatkan b u s manajemen keperawatan,
tetapi melalui pmgarahan yang disampaikan dalam pertemuan akan
memberikan bdtal kepadanya. Apalagi bila pertemuan tersebut khusus
I bagian perawam saja
Penjadwalan pertemllllll It
u
~..Ln K ~ LU~ I pertemuan
a u c m RS adalah sebulan sem~.
I
mse~enggara~an
seminggu sekali setiap hari rabu, di'RSUD Kendari tiga bulan sekali dan di
RSUD Jayapura sewah-waktu.
Indepth interview dmgan dirckhrr RS menjelaskan bahwa pertemuan
Yaw (
rakan adalah pertanuan rutin dengan kepala Tata Usaha,
dokter
n spesiali!s, kepala Iinstalasi dan bagian perawatan t m a s u k
kepala
Dalam pert-Ual n rum uN juga dibicarakan masalah
keperawatan aan kepala ruangan mempunyru nak bicara dan mengemukakan
pendapat. Kecuali di RSUD Labuang Baji- Ujungpandang ada pertemuan
khusus hanya dengan bagian perawam termasuk kepala ruang rawat inap
sebulan sekali.
Selain penemn
dan
perenMenmt l
I kepada
keperawatan di RS juga I
n
.""--,I
direktur RS, m .-I.a ~ ...,-I.
K~
I U a A U G I I J ~ U U p G r = u c r u n r u l u tr~n%,o n r p r n m n a t a n araudi
secara k
n
dengan yang dil
hanya tidak spesifi
katan
dan
tenaga keperawa
; dalam daftar mtz
n
R.
yang dicantumkan hdaklah sebanyak apa yang
Melalui indepth inteniew dikemukakan bahwa waIau ciunmtaKan
sebanyak yang diperlukan, dalarn pendistribusiannya lulusan SPK umumnya
lebih banyak diternpatkan di puskesmas daripada di nunah sakit. Rumah
sakt hanya terima yang di 'drop' dari Kanwil Depkes atau Dinkesda TK I
dm be
apa yang diberikra0, diatur Ilmtuk ditempatkan di ruangan
lebih dibutuhkan dari pada lai m y a Tenaga perawatan tidak
Yaw d
. .
---n-,
-A
5. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
SYSTEM