You are on page 1of 5

What Is Tuberculosis?

Tuberculosis, commonly known as TB, is a bacterial infection that can spread


through the lymph nodes and bloodstream to any organ in your body. It is most
often found in the lungs. Most people who are exposed to TB never develop
symptoms because the bacteria can live in an inactive form in the body. But if
the immune system weakens, such as in people with HIV or elderly adults, TB
bacteria can become active. In their active state, TB bacteria cause death of
tissue in the organs they infect. Active TB disease can be fatal if left untreated.

Because the bacteria that cause tuberculosis are transmitted through the air, the
disease can be contagious. Infection is most likely to occur if you are exposed to
someone with TB on a day-to-day basis, such as by living or working in close
quarters with someone who has the active disease. Even then, because the
bacteria generally stay latent (inactive) after they invade the body, only a small
number of people infected with TB will ever have the active disease. The
remaining will have what's called latent TB infection -- they show no signs of
infection and won't be able to spread the disease to others, unless their disease
becomes active.
Because these latent infections can eventually become active, even people
without symptoms should receive medical treatment. Medication can help get rid
of the inactive bacteria before they become active.
TB was once a widespread disease. It was virtually wiped out with the help of
antibiotics developed in the 1950s, but the disease has resurfaced in potent new
forms -- multidrug-resistant TB and extensively drug-resistant TB. Today, these
new and dangerous forms of the disease -- resistant to some of the commonly
used drug treatments -- have created a public health crisis in many large cities
worldwide. If you have TB -- in its active or latent state -- you must seek medical
treatment.

B adalah singkatan dari Tubercle Bacillus atau tuberculosis , dulu disingkat


TBC. Penyakit TB disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacteria, pada manusia
terutama oleh Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri Tuberculosis biasanya
menyerang paru-paru (sebagai TB paru) tetapi TB bisa juga menyerang system
syaraf pusat. Penyakit TB adalah penyakit yang umum dan sering kali
mematikan. TB menular melalui udara, ketika orang-orang yang memiliki
penyakit TB batuk, bersin, atau meludah.
TB is the abbreviation of " tubercle Bacillus " or tuberculosis , first abbreviated
TBC . TB disease is caused by a bacterial infection mycobacteria , in humans
mainly by Mycobacterium Tuberculosis . Tuberculosis bacteria usually attacks the
lungs ( as pulmonary TB ) but can also attack the TB central nervous system . TB
disease is a common disease and often deadly . TB is spread through the air ,
when people who have TB disease cough , sneeze , or spit .
Gejala klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum
atau dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu
TB disebut penyakit "konsumsi" karena orang-orang yang terinfeksi biasanya
mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada organ lain menimbulkan
gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil
radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis dan
pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten
bergantung pada tes tuberkulin kulit/tuberculin

2.2

Penyebab Tuberkulosis

Penyebab utama penyakit TB adalah Mycobacterium tuberculosis, yaitu sejenis


basil aerobik kecil yang non-motil. Berbagai karakter klinis unik patogen ini
disebabkan oleh tingginya kandungan lemak/lipid yang dimilikinya. The main
cause of TB disease are Mycobacterium tuberculosis , which is a kind of aerobic
bacillus small non - motile . Various clinical character of this pathogen is unique
due to the high content of fat / lipid its
Sel-selnya membelah setiap 16 20 jam. Kecepatan pembelahan ini termasuk
lambat bila dibandingkan dengan jenis bakteri lain yang umumnya membelah
setiap kurang dari satu jam. Mikobakteria memiliki lapisan ganda membran luar
lipid.

2.3

Mekanisme Penularan

Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi,
atau meludah, mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosol infeksius
dengan diameter 0.5 hingga 5 m. Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil
hingga 40,000 titis. Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis
infeksius penyakit ini sangat rendah. (Seseorang yang menghirup kurang dari 10
bakteri saja bisa langsung terinfeksi).
Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering,
atau selalu berdekatan dengan penderita TB, beresiko tinggi ikut terinfeksi,
dengan perkiraan angka infeksi sekitar 22%.Seseorang dengan Tuberkulosis aktif
dan tidak mendapatkan perawatan dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang
lain setiap tahun. Biasanya, hanya mereka yang menderita TB aktif yang dapat
menularkan penyakit ini. Orang-orang dengan infeksi laten diyakini tidak
menularkan penyakitnya.
Kemungkinan penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain tergantung pada
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah titis infeksius yang
disemprotkan oleh pembawa, efektifitas ventilasi lingkungan tempat tinggal,
jangka waktu paparan, tingkat virulensistrain M. tuberculosis, dan tingkat
kekebalan tubuh orang yang tidak terinfeksi. Untuk mencegah penyebaran
berlapis dari satu orang ke orang lainnya, pisahkan orang-orang dengan TB aktif
("nyata") dan masukkan mereka dalam rejimen obat anti-TB.

2.4

Penanganan Penderita Tuberkulosis

Pengobatan TB menggunakan antibiotik untuk membunuh bakterinya.


Pengobatan TB yang efektif ternyata sulit karena struktur dan komposisi kimia
dinding sel mikobakteri yang tidak biasa. Dinding sel menahan obat masuk
sehingga menyebabkan antibiotik tidak efektif. Dua jenis antibiotik yang umum
digunakan adalah isoniazid danrifampicin, dan pengbatan dapat berlangsung
berbulan-bulan. Pengobatan TB laten biasanya menggunakan antibiotik tunggal.
Penyakit TB aktif sebaiknya diobati dengan kombinasi beberapa antibiotik untuk
menurunkan resiko berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Pasien dengan infeksi laten juga diobati untuk mencegah munculnya TB aktif di
kehidupan selanjutnya. WHO merekomendasikan directly observed therapy atau
terapi pengawasan langsung, dimana seorang pengawas kesehatan mengawasi
penderita meminum obatnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah
penderita yang tidak meminum obat antibiotiknya dengan benar. Bukti yang
mendukung terapi pengawasan langsung secara independen kurang baik.
Namun, metode dengan cara mengingatkan penderita bahwa pengobatan itu
penting ternyata efektif.

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan dan Saran

Saran penulis kepada masyarakat dalam mengenai penyakit tuberkulosis yaitu,


Selalu berusaha mengurangi kontak dengan penderita TBC paru aktif. Selalu
menjaga standar hidup yang baik, caranya bisa dengan mengkonsumsi nakanan
yang bernilai gizi tinggi, menjaga lingkungan selalu sehat baik itu di rumah
maupun di tempat kerja (kantor), dan menjaga kebugaran tubuh dengan cara
menyempatkan dan meluangkan waktu untuk berolah raga. Pemberian vaksin
BCG, tujuannya untuk mencegah terjadinya kasus infeksi TBC yang lebih berat.
Vaksin BCG secara rutin diberikan kepada semua balita

DAFTAR PUSTAKA

http://rdnrizki.blogspot.com/2013/11/tuberkulosis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
http://www.ppti.info/2012/09/tbc-di-indonesia-peringkat-ke-5.html
http://www.jepitjemuran.com/bagaimana-cara-pencegahan-tbc-parumenghindari-penularan-penyakit/
Gambaran Klinik/Gejala
Gejala-gejala paling umum pada penderita Tuberculosis Paru adalah :
1.
Demam
Biasanya subfebris menyerupai demam influenza dan kadang-kadang panas
badan dapat mencapai 40 41 0C serangan demam dapat sembuh kembali
begitulah seterusnya hilang timbulnya demam influenza ini, sehingga klien
merasa tidak terbebas dari serangan demam influenza. Dan keadaan ini sangat
dipengaruhi daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi kuman
tuberculosis yang masuk.
2.
Batuk
Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus,
batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar karena
terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama. Mungkin saja bentuk baru
ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah bermingguminggu atau berbulan-bulan peradangan bermula. Sifat batuk dimulai dari batuk
kering (non produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif
(menghasilkan sputum) keadaan berlanjut adalah batuk darah (hemoptoe)
karena terdapat pembuluh daran yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada
tuberculosis terjadi pada kavitasi, tapi juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
Pada penyakit yang ringan (baru timbul) belum dirasakan sesak nafas, sesak
nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya
sudah setengah bagian paru-paru.

3.
Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
4.
Malaise
Penyakit tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering
ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan). Badan semakin kurus
(berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam dan lainlain. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara
tidak teratur.

You might also like