Professional Documents
Culture Documents
Because the bacteria that cause tuberculosis are transmitted through the air, the
disease can be contagious. Infection is most likely to occur if you are exposed to
someone with TB on a day-to-day basis, such as by living or working in close
quarters with someone who has the active disease. Even then, because the
bacteria generally stay latent (inactive) after they invade the body, only a small
number of people infected with TB will ever have the active disease. The
remaining will have what's called latent TB infection -- they show no signs of
infection and won't be able to spread the disease to others, unless their disease
becomes active.
Because these latent infections can eventually become active, even people
without symptoms should receive medical treatment. Medication can help get rid
of the inactive bacteria before they become active.
TB was once a widespread disease. It was virtually wiped out with the help of
antibiotics developed in the 1950s, but the disease has resurfaced in potent new
forms -- multidrug-resistant TB and extensively drug-resistant TB. Today, these
new and dangerous forms of the disease -- resistant to some of the commonly
used drug treatments -- have created a public health crisis in many large cities
worldwide. If you have TB -- in its active or latent state -- you must seek medical
treatment.
2.2
Penyebab Tuberkulosis
2.3
Mekanisme Penularan
Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi,
atau meludah, mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosol infeksius
dengan diameter 0.5 hingga 5 m. Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil
hingga 40,000 titis. Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis
infeksius penyakit ini sangat rendah. (Seseorang yang menghirup kurang dari 10
bakteri saja bisa langsung terinfeksi).
Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering,
atau selalu berdekatan dengan penderita TB, beresiko tinggi ikut terinfeksi,
dengan perkiraan angka infeksi sekitar 22%.Seseorang dengan Tuberkulosis aktif
dan tidak mendapatkan perawatan dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang
lain setiap tahun. Biasanya, hanya mereka yang menderita TB aktif yang dapat
menularkan penyakit ini. Orang-orang dengan infeksi laten diyakini tidak
menularkan penyakitnya.
Kemungkinan penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain tergantung pada
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah titis infeksius yang
disemprotkan oleh pembawa, efektifitas ventilasi lingkungan tempat tinggal,
jangka waktu paparan, tingkat virulensistrain M. tuberculosis, dan tingkat
kekebalan tubuh orang yang tidak terinfeksi. Untuk mencegah penyebaran
berlapis dari satu orang ke orang lainnya, pisahkan orang-orang dengan TB aktif
("nyata") dan masukkan mereka dalam rejimen obat anti-TB.
2.4
BAB III
PENUTUP
3.1
DAFTAR PUSTAKA
http://rdnrizki.blogspot.com/2013/11/tuberkulosis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
http://www.ppti.info/2012/09/tbc-di-indonesia-peringkat-ke-5.html
http://www.jepitjemuran.com/bagaimana-cara-pencegahan-tbc-parumenghindari-penularan-penyakit/
Gambaran Klinik/Gejala
Gejala-gejala paling umum pada penderita Tuberculosis Paru adalah :
1.
Demam
Biasanya subfebris menyerupai demam influenza dan kadang-kadang panas
badan dapat mencapai 40 41 0C serangan demam dapat sembuh kembali
begitulah seterusnya hilang timbulnya demam influenza ini, sehingga klien
merasa tidak terbebas dari serangan demam influenza. Dan keadaan ini sangat
dipengaruhi daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi kuman
tuberculosis yang masuk.
2.
Batuk
Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus,
batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar karena
terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama. Mungkin saja bentuk baru
ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah bermingguminggu atau berbulan-bulan peradangan bermula. Sifat batuk dimulai dari batuk
kering (non produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif
(menghasilkan sputum) keadaan berlanjut adalah batuk darah (hemoptoe)
karena terdapat pembuluh daran yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada
tuberculosis terjadi pada kavitasi, tapi juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
Pada penyakit yang ringan (baru timbul) belum dirasakan sesak nafas, sesak
nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya
sudah setengah bagian paru-paru.
3.
Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
4.
Malaise
Penyakit tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering
ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan). Badan semakin kurus
(berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam dan lainlain. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara
tidak teratur.