You are on page 1of 6

Volume 15, Nomor 2, Hal.

33-38
Juli Desember 2013

ISSN:0852-8349

EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH RIMBANG (Solanum torvumSwartz)


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM DARAH
PADA TIKUS PUTIH JANTAN DEWASA GALUR WISTAR
Andi Subandi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas jambi
Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat Jambi 36361
Abstract
Hypercholesterolemia is a risk factor causes of death at younger ages. Cholesterol
synthesis takes place in the cytoplasm and cytochrome, which in the form of astilcoenzyme A. This process begins with changes in acetyl-coenzyme A into 3-hydroxy-3metilglutaril-coenzyme A (HMG-CoA). HMG-CoA is converted into mevalonat
subsequently converted into a molecule with the basic structure of isoprene, isopentil
pyrophosphate skualen thus be converted into cholesterol. Cholesterol can increase the
risk of diseases caused by disorders of blood vessels through a process of narrowing and
blockage of blood vessels called atherosclerosis. This research is experimental with a
completely randomized design (CRD), using 30 rats divided into 5 groups. The first
group was a control group who were given distilled water and the other group was given
the treatment group Rimbang Fruit Extract (EBR) with a dose of 100, 300, 900 mg / kg /
day for 14 days. Parameter measurement is a decrease in blood levels of total
Cholesterol White male rats. From the results showed a reduction of cholesterol levels
respectively 22.40, 27.19 and 45.33% were significantly different (one-way ANOVA, p
<0.05) in each treatment group. Development of anti-cholesterol drugs derived from
natural materials currently widely encouraged, given the drugs are widely spread in
Indonesia. Rimbang fruit is a natural food component that contains flavonoids that have
antioxidant effects. Fruit extracts cholesterol-lowering effect on hepatic. Rimbang can
be observed through its effect on the inhibition of acetyl-coenzyme A into 3-hydroxy-3metilglutaril-Coenzyme A (HMG-CoA). HMG-CoA is an enzyme in the form of
signals that can activate the elevated levels of LDL (low density lipoprotein) leading to
elevated levels of cholesterol in the blood, while HDL (high density lipoprotein) is the
transport of excessive cholesterol in the liver. By inhibiting acetyl-coenzyme A into 3hydroxy-3-metilglutaril-Coenzyme A, Fruit Rimbang can increase HDL and Lowers
total cholesterol levels in the blood. This is a strategy for treating hypercholesterolemia
using natural ingredients such as fruit Rimbang. From the results of the study concluded
that administration of Fruit Extracts Rimbang at doses of 100, 300, 900 mg / kg / day
for 14 days can Lowering blood cholesterol levels in Rat White Males.
Key words: Hypercholesterolemia, Solanum Torvum, Flavonoid, Simvastatin
PENDAHULUAN
Kolestrol adalah metabolit
mengandung lemak sterol
steroid)
yang
ditemukan
membran sel dan disirkulasikan

yang
(waxy
pada
dalam

plasma darah. Tingginya kadar


kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu
munculnya berbagai penyakit. Pola
makan sehat merupakan faktor utama
untuk mengghindari hal ini. Batas
normal kolesterol dalam tubuh adalah

33

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

98-122 mg/dl (Bonsdorff-Nikander A.,


Von. 2005).Setiap orang memiliki
kolesterol di dalam darahnya, di mana
80%diproduksi oleh tubuh sendiri dan
20% berasal dari makanan. Kolesterol
yang diproduksi terdiri atas 2 jenis
yaitu kolesterol HDL (kolesterol baik)
dan kolesterol LDL (kolesterol jahat),
selain itu ada juga Trigliserida
(Bonsdorff-Nikander
A.,
Von.
2005).Ada
beberapa
hal
yang
menyebabkan meningkatnya kadar
kolesterol dalam darah. Diantaranya
faktor genetik. Sekitar 80 % dari
kolesterol di dalam darah diproduksi
oleh tubuh sendiri. Ada sebagian orang
meskipun
hanya
sedikit
saja
mengkonsumsi
makanan
yang
mengandung kolesterol atau lemak
jenuh, tetapi tubuh tetap saja
memproduksi kolesterol lebih banyak.
Makanan juga mempengaruhi kadar
kolesterol darah. Lemak merupakan
bahan makanan yang sangat penting,
bila tidak makan lemak yang cukup
maka tenaga akan berkurang, tetapi
bila makan lemak berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan pembuluh
darah. Lemak dalam makanan dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu : lemak
jenuh, seperti daging dan minyak
kelapa, serta lemak tak jenuh, seperti
asam lemak omega 3, asam lemak
omega 6 dan asam lemak omega 9
(Agrawal dkk, 2010).
Selain
itu
berat
badan
juga
berpengaruh. Orang yang obesitas
memiliki
kandungan
trigliserida
(berperan
menyimpan
lemak,
membentuk LDL serta penggumpalan
darah) dan HDL yang cenderung
rendah. Kurangnya olahraga dapat
menjadi penyebab kolesterol tinggi
akibat terhambatnya aliran darah.
Selain itu karena bertambahnya usia,
kadar kolesterol pun semakin tinggi
akibat menurunnya daya kerja organ
tubuh. Jenis kelamin juga merupakan
faktor penyebab kolesterol tinggi.
Sebelum menopause, wanita cenderung
38

memiliki kolesterol rendah dibanding


laki-laki. Tetapi setelah menopause,
produksi kolesterol LDL pada wanita
cenderung meningkat. Selain faktorfaktor di atas, penyebab kolesterol
tinggi lainnya dari stress. Stress
memicu
seseorang
untuk
mengkonsumsi makanan tanpa kontrol
dan juga mengubah gaya hidup sehat
yang sudah dilakukannya (Katzung,
2002). Hiperkolesterolemia adalah
salah satu gangguan kadar lemak
dalam darah (dislipidemia) yang mana
kadar kolesterol dalam darah lebih dari
240 mg/dl (Hartanto, 2008).Untuk
mengatasi
berbagai
komplikas
penyakit akibat tingginya kadar
kolesterol
dalam
darah,
harus
dilakukan upaya diet makanan yang
rendah lemak, selain itu juga dibantu
dengan
pemberian
obat
antihiperlipidemik. Simvastatin adalah
salah satu obat penurun kolesterol yang
umum dipakai. Obat ini berfungsi
untuk
menurunkan
LDL
dan
meningkatkan HDL. Namun, dampak
negatif dari penggunaan Simvastatin
yang paling umum dapat menyebabkan
sakit kepala insomnia, kelelahan otot,
sakit masalah pencernaan (seperti sakit
perut, diare, mual atau dispepsia) efek
samping yang serius dari simvastatin
adalah myopathy, seperti nyeri otot
progresif dan kemerahan atau cokelat
pada urin (Hartanto, 2008). Salah satu
tanaman
herbal
yang
dapat
dimanfaatkan
sebagai
penurun
kolesterol adalah rimbang (Solanum
torvum Swartz). Buah rimbang
dijadikan sebagai penurun kolesterol
dengan cara buah rimbang yang muda
langsung dilalap sebagai sayuran.
Penapisan fitokimia menunjukkan
serbuk simplisia buah rimbang
mengandung
flavonoid,
saponin,
steroid/triterpenoid (Agrawal dkk,
2010).
Flavonoid
bekerja
meningkatkan
Prostasiklin
yang
diproduksi oleh endothelium pembuluh
darah yang dapat menyebabkan

Andi Subandi: Efektifitas Ekstrak Buah Rimbang (Solanum torvum Swartz) Terhadap Penurunan
Kadar Kolesterol Total Dalam Darah pada Tikus Putih Jantan Dewasa Galur Wistar

vasodilatasi, menghambat pembentukan platelet darah (kepingan sel-sel


darah) dan gumpalan darah.Flavonoid
merupakan antioksidan karena dapat
menangkap radikal bebas dengan
membebaskan atom hydrogen dari
gugus hidroksilnya, dikatakan juga
bahwa flavonoid dapat bertindak
menghalangi reaksi oksidasi kolesterol
jahat (LDL) yang menyebabkan darah
mengental yang dapat mengakibatkan
penyempitan pembuluh darah (Nurwahyunani, 2006).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Juni 2011, bertempat
di Laboratorium Eksperimen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, Laboratorium Kimia Bahan
Alam, Balai Besar Laboratorium
kesehatan daerah (BBLK) Palembang
dan
Laboratorium
Farmakologi
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti
Pertiwi. Penelitian ini merupakan
penelitian
eksperimental
dengan
menggunakan hewan uji tikus putih
jantan dewasa galur Wistar(Rattus
norvegicus). Rancangan penelitian
yang digunakan untuk pengelompokan
dan pemberian per-lakuan terhadap
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian efektifitas ekstrak
buah rimbang ( Solanum Torvum
Swartz ) terhadap kadar kolesterol total

hewan uji adalah Rancangan Acak


Lengkap (RAL). Kelompok perlakuan
dalam penelitian adalah kelompok
tikus putih jantan dewasa galur Wistar
yang diberi ekstrak kental buah
rimbang (Solanum torvum).dan dua
kelompok pembanding (kontrol grup
negatif dan positif).Dalam penelitian
ini digunakan tikus putih jantan
dewasa galur Wistar, usia 2-3 bulan,
yang memiliki berat antara 180-200
gr,. Besar Sampel penelitian sebanyak
30 ekor tikus putih jantan dewasa galur
Wistar yang dibagi dalam lima
kelompok.Pada
penelitian
ini
digunakan 5 kelompok perlakuan,
yaitu; kelompok I sebagai kontrol
positif
diberikan
simvastatin
0,18mg/200g/bb kelompok II adalah
diberikan air suling saja, kelompok
III,IV,V adalah kelompok ekstrak buah
rimbang (Solanum torvum) dengan 3
variasi
dosis
dan
dikonversi
menggunakan faktor konversi (0,18
mg/kg bb) pada tikus, dan di dapat 3
variasi dosis Tikus sbb : 100 mg/kgbb,
300 mg/kgbb dan 900 mg/kgbb. Hasil
penelitian dianalisis dengan uji
statistikOne way anova dan uji
PostHoc.
darah Tikus putih jantan galur wistar
selama perlakuan dengan variasi dosis
ekstrak buah rimbang dapat dipaparkan
sebagai berikut:

Tabel 1. Kadar Kolesterol Rata-rata Hari ke-0, 7, dan 14 hari pemberian air suling (control) ekstrak buah rimbang
dengan dosis 100,300,900 mg/bb dan Simvastatin dengan dosis 0,18mg/kgbb
No.
1
2
3
4
5

Kelompok
Kontrol (Air Suling)
EBR 100 mg/kgbb
EBR 300 mg/kgbb
EBR 900 mg/kgbb
Simvastatin 0,18
mg/200gbb

H0

H7

H14

205.6774.96

196.8373.56

189.6772.33

200.1732.47

178.3335.75

155.3334.80

213.3334.39

180.3328.87

155.3334.80

258.8328.53

229.1642.65

141.5029.33

223.5032.06

188.1731.82

134.8332.93

Tabel 2. Penurunan kadar kolesterol rata rata Hari ke-0, 7, dan 14

37

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains


No.
1
2
3
4
5

Kelompok
Kontrol (Air Suling)
EBR 100 mg/kgbb
EBR 100 mg/kgbb
EBR 100 mg/kgbb
Simvastatin 0,18 mg/200gbb

H0

H7

H14

205.6774.96

4.29%

7.78%

200.1732.47

10.91%

22.40%

213.3334.39

15.47%

27.19%

258.8328.53

11.46%

45.33%

15.81%

39.67%

223.5032.06

Gambar 1. . Grafik kadar kolesterol tikus putih jantan galur wistar, hari ke 0,7,dan hari ke14 ,pemberian air suling
(kontrol),ekstrak buah rimbang (EBR) dengan dosis 100,300,900,mg/kgbb dan simvastatin dengan dosis
0,18mg/200gram

Hasil analisis dengan one way anova dan


uji PostHoc menunjukkan bahwa ekstrak
Solanum Torvum 100 mg, 300 mg dan
900 mg dan suspensi simvastatin 0,18
mg memberikan efek penurunan kadar
kolesetrol darah yang berbeda sangat
nyata dengan kontrol negatif, sedangkan
ekstrak Solanum torvum 100 mg efeknya
berbeda nyata dengan kontrol negatif.
Ekstrak Solanum torvum 300 mg
memberikan efek penurunan kadar
kolesterol darah yang tidak berbeda
nyata dengan ekstrak Solanum torvum
100 mg.
Namun ekstrak Solanum
torvum 900 mg memberikan efek
penurunan yang sangat nyata terhadap
semua perlakuan, ditunjukkan dengan
hasil analisis anova one way (P<0,05, =
0.000) dinyatakan adanya hubungan
signifikan terhadap penurunan kolesterol
total pada ekstrak buah rimbang 900mg.
sedangkan simvastatin memberikan efek
yang berbanding lurus dengan perlakuan
ekstrak 900mg tetapi penurunan kadar
kolesterol dengan perlakuan ekstrak
38

900mg lebih tinggi. Penelitian ini


dilakukan untuk mengetahui efektivitas
Solanum torvum
terhadap kadar
kolesterol total darah tikus putih galur
Winstar, dibuat dengan perlakuan
sebesar 100 mg, 300 mg, dan 900 mg.
Sebelum perlakuan, tikus diukur kadar
kolesterol
total
darah
awalnya.
Pengukuran kadar kolesterol tidak dapat
dilakukan
dengan CHOD-PAP
(Cholesterol
Oxidase
Para
Aminophenazone) melalui enzymatice
photometric
test
dikarenakan
pengambilan sampel tes tersebut
memerlukan sampel serum yang lebih
dari 1 cc. tetapi pada percobaan
pengambilan sampel dengan petugas
Balai Besar laboratorium Klinik daerah
Palembang hanya didapatkan sampel
darah
yang
sedikit,
sehingga
pengambilan sampel gagal. Oleh karena
itu dilakukan pengukuran kadar
kolesterol
dengan
menggunakan
Automatic Blood Pressure Monitor merk
Nesco dengan akurasi 99%.

Andi Subandi: Efektifitas Ekstrak Buah Rimbang (Solanum torvum Swartz) Terhadap Penurunan
Kadar Kolesterol Total Dalam Darah pada Tikus Putih Jantan Dewasa Galur Wistar

Dari hasil pengukuran tersebut terdapat


kadar kolesterol darah awal yang
melebihi kadar kolesterol darah yang
normal (kadar kolesterol darah tikus
normal adalah 35-53 mg/dl). Hal ini
dapat disebabkan adanya faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi
hasil
pengukuran, yaitu kemungkinan hewan

coba yang digunakan mengalami


tekanan emosional (stres) selama dalam
perlakuan sehingga terjadi peningkatan
penggunaan energi cadangan dalam
tubuh yang mempengaruhi hasil
pengukuran kadar kolesterol darah.
Setelah semua tikus diukur kadar
kolesterol awalnya, kemudian diberikan

diet kolesterol tinggi selama 7 hari, dan


diukur pada hari ke-7 untuk melihat
kenaikan kadar kolesterol total darahnya.
Persentase kenaikan yang berbeda-beda
antara hewan coba disebabkan karena
perbedaan jumlah diet kolesterol yang
dikonsumsi dalam kondisi fisiologi yang
berbeda pula. Setelah terjadi peningkatan
kadar kolesterol total darah pada hari ke0, kemudian masing-masing kelompok
diberi perlakuan yaitu air suling, ekstrak
Solanum Torvuum 100 mg, 300 mg dan
900 mg serta suspensi simvastatin 0,18
mg selama 7 hari. Pengukuran kolesterol
total darah masing-masing tikus diukur
kembali pada hari ke-14 setelah
perlakuan untuk melihat penurunan
kadar kolesterol total darah tikus.
Ekstrak Solanum torvum 900 mg
memberikan efek penurunan yang sangat
nyata terhadap semua perlakuan. Hal ini
diduga disebabkan oleh kandungan
senyawa flavonoid Berdasarkan literatur
bahwa senyawa ini dapat menurunkan
kolesterol dengan cara meningkatkan
kadar prostasiklin dan penurunan kadar
leukotrien secara bermakna sehingga
rasio
leukotrien/
prostasiklin
menurunkan penggumpalan keping
darah atau aktivitas platelet (Rein dkk,
2000) Selain itu, Solanum torvum juga
mengandung serat kasar yang dapat
menurunkan kolesterol darah melalui
mg. Namun disarankan untuk dilakukan
penelitian dengan menggunakan dosis
ekstrak Solanum torvum yang lebih besar
agar dapat diketahui secara spesifik dosis
mana yang paling efektif untuk
menurunkan kolesterol. Selain itu, perlu
dilakukan
dilakukan
isolasi
dan
identifikasi
senyawa
aktif
yang

peningkatkan produksi empedu dengan


jalan mengubah kolesterol menjadi asam
empedu dan garam empedu yang
diekskresikan lewat feses. Selain itu,
Penurunan kadar kolesterol yang
signifikan pada ekstrak Solanum torvum
disebabkan oleh kandungan flavonoid
pada buah rimbang dapat menurunkan
sekresi ApoB dan kolesterol LDL
melalui penghambatan enzim Asil KoA
Transferase (ACAT). ACAT ini dapat
mengubah kolesterol bebas di retikukum
endoplasma menjadi ester kolesterol.
Penurunan
ACAT
menyebabkan
penurunan sintesis ester kolesterol.
Penurunan ester kolesterol menurunkan
kolesterol total. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian tentang narigenin,
salah satu flavanoid pada buah tomat
oleh Kurowska et al (2000).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
statistik disimpulkan bahwa ekstrak
Solanum torvum 900 mg memberikan
efek penurunan kadar kolesterol total
darah yang paling baik dibandingkan
dosis ekstrak lainnya. Ekstrak Solanum
torvum 900 mg menunjukkan penurunan
kadar kolesterol total yang lebih besar
dibandingkan dengan simvastatin10.
terkandung
torvum.

pada

ekstrak

Solanum

DAFTAR PUSTAKA
Hall D, Evans AR, newbury HJ,
Pritchard. Journal of experimental
An
Arabidopsis
flavonoid
transporter is required for anther
37

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

dehiscence and pollen development


Journal of experimental botany oct
2009th
Hartanto, Harun. 2008. Pengaruh Pemberian
Ekstrak Air Lidah Buaya Terhadap
Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida
Nurwahyunani. 2006. Studies of the
effect of dry Sundakai (Solanum
Torvum) powder supplementation on
lipid profile, glycated proteins and amino
acid in non insulin dependent diabetic
patient. Plan foods for human nutrition
42:178-182
Jhon A Kolmer MLD. 2006. Journal of
Enzyme Inhibition and Medicinal
Chemistry Recent developments in the
treatment of atherosclerosis Review
article 2006, Vol. 21, No. 1 , Pages 1-15
Katzung, B.G.2002. Farmakologi Dasar dan
Klinik. Edisi II.Jakarta:Salemba Medika.
Halaman 671

38

Adfa, M. 2007. Senyawa Antibakteri


Dari Daun Pacar Air (Impatiens
Kurowska E.M and K.K. Carrot,
Esential Amino Acids in Relation to
Hypercholesteroleinia Induced in
Rabits by Dietary Casein, 1990
Lab. Kimia UMM. 2008. Buku
Penuntun Praktikum Biokomia.
Malang: Laboratorium Kimia UMM
(4):403-407
Bonsdorff-nikander a., von. 2005.
Studies on acholesterol-lowering
microcrystalline
phytosterol
suspension
oil
(dissertation).
Helsinki: Division of Pharmaceutical
Technology,
Faculty
of
Pharmacy,University of Helsinki

You might also like