You are on page 1of 52

Material handling

Tata letak fasilitas (Tin 4124)

Material Handling atau Perpindahan Bahan merupakan aktivitas


memindahkan bahan/material dari suatu titik ke titik lainnya
(dengan jarak tertentu)

Perpindahan merupakan gerakan yang tidak


produktif, tidak ada value added pada produk
kecuali hanya perpindahan

UKURAN JARAK

Horizontal
Band Saw

C
B

A
Surface Grinder

Kegiatan perpindahan bahan mencapai


50% - 70% dari total waktu produksi
(sumber : Apple,1977)

MATERIAL HANDLING = WASTE

REDUKSI

SUPPLIER / VENDOR / PEMASOK

PROSES PRODUKSI

STORAGE

: MATERIAL HANDLING

KONSUMEN/CUSTOMER/USER

Beberapa contoh Material Handling

Pengemasan dan pengepakan di pabrik pemasok/supplier


Loading dari gudang ke alat pengangkut
Transportasi ke customer
Unloading di pabrik customer
Proses penerimaan barang di customer
Pengangkutan bahan ke gudang
Pengiriman barang untuk proses produksi (transfer barang)
Work in process
Transportasi dalam proses produksi
Perpindahan dalam/antar departemen
Packaging
Pengangkutan ke gudang barang jadi
Delivery ke Pemakai berikutnya

WHY ?

UNNECESSARY

MATERIAL HANDLING
EQUATION (1)

WHAT ?
UNNECESSARY
MATERIAL

1
TYPE

2
CHARACTERISTCS

3
QUANTITY

Shape

Annual

Bulk

Dimension

Liquid

Temperature

Maximum
Inventory

Gas

Perishability
Weight/unit
How received
others

Per delivery
Per move

Next
slide

WHERE ?

WHEN ?

MATERIAL HANDLING
EQUATION (2)

MOVE

4
Source &
Destination

5
Logistics

Scope

External

- point to point
- area
* workplace
* departement
* building
* beyond building
* measure
- activities involved
* vendor (thru..to)
* cutomer

- Carrier
* Type
* Characteristics
- Other building
- Distant Location
- Other

Route
- Place
- Profile
- Path
- Level

Internal
- Same department
- Other department
- Next workplace
- Other floor

Load/unload
level
Load/unload
method

6
Characteristics

7
Type

Distance

Transporting

Frequency

Conveying

(Moves/time unit)

Rate
Speed
Motion
Traffic
Environment
%
transportation
% Handling
Sequence

Maneuvering
Elevating
Positioning
Transferring

Next
slide

WHERE ?

WHEN ?

MATERIAL HANDLING
EQUATION (3)

METHOD

9
Equipment

8
Handling Unit

Local Support
Method
- Support
-

Function
- Handling
- Storage
- Auxiliary

Suspend
Squeeze
Spear
Other

Type
Indicated
-

Container
-

none
type
construction
size
tare
cost
disposal

Items/
handling unit
Handling unit/
total quantity
Weight
Number

None
Manual
Mechanical
Automated

Desired
Characteristics

Amount
-

required capacity
time/load
number of loads
hours/year
number of pieces
of equipment

Cost
- Equipment cost/
hour
- Annual cost

10
Man power

11
Physical
Restrictions

Time/Move

Area

Hours/Year

Column spacing

Hourly cost

Clear Height

Annual cost

Aisle Location
Aisle Width
Door size(s)
Floor load
capacity
Running surface
characteristic

Overhead load
capacity
Ramp grades
Elevators
capacity
Power
availability
Congestion
Storage area
requirements

PRINSIP PRINSIP MATERIAL HANDLING


(1)
Orientation
Bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dan identifikasi besarnya
permasalahan, pembatas dan tujuan.

Planning
Membangun rencana yang fleksibel dan relevan untuk masa mendatang

System
Mengintegrasikan seluruh aktivitas mulai dari receiving sampai delivery.

Unit Load
Unit load dirancang sebesar mungkin.

Space Utilization
Memakai volume ruangan seefektif mungkin.

Standardization
Jika memungkinkan, lakukan standarisasi peralatan dan metode

PRINSIP PRINSIP MATERIAL HANDLING


(2)
Ergonomic
Merancang peralatan dan metode dengan memperhitungkan interaksi
manusia dan mesin

Energy
Perhitungkan kebutuhan energi dan biayanya

Ecology
Usahakan menggunakan peralatan dan metode yang dapat mengurangi efek
pada lingkungan

Mechanization
Jika memungkinkan, metode mekanik akan lebih efisien

Flexibility
Gunakan peralatan dan metode yang memiliki flesibilitas tinggi

PRINSIP PRINSIP MATERIAL HANDLING


(3)
Simplification
Sederhanakan, gabungkan atau jika mungkin hilangkan perpindahan atau
peralatan yang tidak perlu

Gravity
Gunakan gaya gravitasi sebenyak-banyaknya dalam perpindahan bahan

Safety
Gunakan peralatan pemindahan yang aman

Computerization
Gunakan sistem terkomputerisasi dalam proses perpindahan maupun dalam
pengontrolan perpindahan.

System Flow
Intergrasikan aliran meterial dan informasi

PRINSIP PRINSIP MATERIAL HANDLING


(4)
Layout
Evaluasi setiap alternatif layout dan pilih yang paling efisien dan efektif

Cost
Evaluasi setiap alternatif penyelesaian dan pilih berdasarkan biaya per unit
pengangkutan.

Maintenance
Lakukanlah preventive maintenance

Obsoloscence
lakukan pergantian peralatan sesuai dengan life cycle

UNIT LOAD

Items or bulk material arranged so that


they can be picked up and delivered as one load

The larger the unit load, the lower the cost


per unit handled.
We need to determine the device and type
of pallets or containers that will be used for
handling the unit load

Unit Load Procedure


1. Determine whether the unit load concept is
applicable
2. Select the unit load type
3. Identify the most remote source of a potential
unit load
4. Determine the farthest practicable destination
for the unit load
5. Established the unit load size
6. Determine the unit load configuration
7. Determine how to build the unit load

Ukuran standard Pallet


(source : A.N.S.I)

60 x 80 cm
80 x 100 cm
90 x 105 cm
80 x 120 cm
100 x 120 cm
120 x 150 cm
120 x 180 cm
220 x 270 cm
90 x 90 cm
105 x 105 cm
120 x 120 cm

Space utilization principle


In work areas, cluttered, unorganized spaces and blocked
aisles should be eliminated
In storage areas, the objective of maximizing storage density
must be balanced againts accessibility and selectivity
When transporting loads within a facility, always consider
using overhead space

Mhd fits in the overall system

Does it permit flexibelity?


Is it inexpensive and easy to maintain?
Can it be integrated with the existing systems?
Does it significantly increase manufacturing efficiency?

8 Basic types of MHD


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Conveyor fixed-path MHDs


Palletizers
Pallet Lifting Devices
Trucks
Robots
Automated Guided Vehicles (AGVs)
Jibs, Cranes and hoists
Warehouse material handling systems
(WMHSs)

CONVEYORS

Accumulation conveyors
Belt conveyors
Buckets conveyors
Can conveyors
Chain conveyors
Gravity conveyors
Pneumatic/Vacuum conveyors
Power and free conveyors
Roller conveyors
Screw conveyors
Skid conveyors
Slat conveyors
Tow line conveyors
Trolley conveyors
Wheel conveyors

TRUCK

Hand truck
Fork lift truck
Pallet truck
Platform truck
Counterbalanced truck
Tractor-trailer truck
Automated Guided Vehicles (AGVs)

FORK LIFT

ROBOT

Point to point robots


Contouring or continuous robots
Walkthrough or teach robots
Leadthrough or teach pendant robots
Hydraulic robots
Servo-controlled robots

Automated GUIDED
VEHICLES

References
Heragu, S. (2008). Facilities Design (3rd Ed.). CRC Press.
Wignjosoebroto, S. (1996). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan
Bahan. Surabaya: Guna Widya.

Warehouse
design & layout
TATA LETAK FASILITAS (TIN 4214)

Jaringan Distribusi dan Warehouse

PERSEDIAAN (penyeimbang dan penyangga akibat adanya perbedaan antara


perencanaan produksi dengan permintaan aktual)

KONSOLIDASI BARANG (penggabungan barang-barang dari beberapa pabrik atau


gudang kecil sebelum dikirimkan)

DEPO (Gudang penyangga yang mendekati pasar, untuk mempercepat respon


supply)

Fungsi-fungsi umum Warehouse

Provide temporary storage of goods


Put together customer orders
Serve as a customer service facility
Protect goods
Segregate hazardous or contaminated materials
Perform value-added services
Inventory

Storage Medium

Stacking Frames
Cantilever Racks
Selective Rack
Flow Rack
Racks for Automated Storage and Retrieval System (AS/RS)

Stacking Frames

Cantilever Racks

Selective Rack

Flow rack

AS/RS (Automated Storage / Retrieval Systems)

AS/RS

Storage and Retrieval Systems


Person-to-item
Rak penyimpanan statis (diam) dan orang/mesin yang
mendatangi lokasi barang dan mengambilnya.
Item-to-person
Barang yang berjalan dengan menggunakan material handling
device (seperti conveyor) menuju lokasi penerimaan yang
telah ditentukan. Flow rack merupakan salah satu media yang
dirancang menggunakan sistem ini.

Lokasi Gudang
Penentuan lokasi gudang didirikan merupakan permasalahan
awal dan kritis dalam perancangan gudang.
Permasalahan berikutnya adalah berapa unit gudang yang
harus dibangun serta luas dari tiap unit gudang tersebut.
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan
gudang antara lain: Lokasi Pelanggan/Pengguna, Tingkat
layanan yang diharapkan kepada pelanggan, harga tanah,
biaya sewa, pajak, biaya konnstruksi, dan asuransi.

Layout Gudang secara umum


Layout gudang tergantung beberapa hal, yaitu:

Barang yang disimpan


Luas lahan yang tersedia
Tinggi bangunan
Storage media yang digunakan
S/R methods
Jalan/lintasan pada rak penyimpanan

Layout of Warehouse store

Lokasi dan Layout Galangan


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan
galangan:

Waktu pengiriman dan penerimaan barang


Jumlah dan rata-rata truk yang dilayani per hari
Jumlah dan rata-rata barang yang dilayani per hari
Trend atau pola naik turunnya jumlah layanan
Tipe barang yang dilayani (ukuran, bentuk, dan packaging)
Perlu tidaknya barang dilindungi dari perubahan cuaca.

Storage Layout Planning


Prinsip yang diperhitungkan dalam perencanaan gudang:
Popularity (Frekuensi perpindahan barang, masuk dan keluar)
Similarity (item yang diterima dan dikirim bersamaan, seharusnya disimpan
bersama)

Size (pengelompokan berdasakan ukuran fisik barang)


Characteristics (Jenis dan sifat barang yang disimpan)
Utilisasi ruang (termasuk kemudahan akses)

Storage Policies

Random storage policy


Dedicated policy
Cube-per-order index (COI) policy
Class-based storage policy
Shared storage policy

Entrance/Exit

FAST MOVING
ITEMS

MEDIUM MOVING
ITEMS

Dirancangan berdasarkan
hukum Pareto: 80% the
turnover will be as the result
of 20% of material stored.
Sehingga 20% material yang
menentukan tersebut
dipertimbangkan untuk
disimpan dan diambil dalam
jarak yang paling pendek.
Barang yang masuk dalam
kategori fast moving
diletakkan mendekati pintu
masuk atau/dan keluar.

SLOW MOVING
ITEMS

Penyimpanan barang berdasarkan


popularitas barang yang disimpan

Optimum Dedicated Storage


Layout
190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190
180 170 160 150 140 130 120 110 100 90

90 100 110 120 130 140 150 160 170 180

170 160 150 140 130 120 110 100 90

80

80

90 100 110 120 130 140 150 160 170

160 150 140 130 120 110 100 90

80

70

70

80

90 100 110 120 130 140 150 160

150 140 130 120 110 100 90

80

70

60

60

70

80

90 100 110 120 130 140 150

140 130 120 110 100 90

80

70

60

50

50

60

70

80

90 100 110 120 130 140

130 120 110 100 90

80

70

60

50

40

40

50

60

70

80

90 100 110 120 130

120 110 100 90

80

70

60

50

40

30

30

40

50

60

70

80

90 100 110 120

110 100 90

80

70

60

50

40

30

20

20

30

40

50

60

70

80

90 100 110

100 90

70

60

50

40

30

20

10

10

20

30

40

50

60

70

80

15%

80

Dock

90 100

80%

5%

Rencana Penyimpanan
berdasarkan karekteristik barang
Barang mudah busuk/tidak tahan lama, seperti ikan, sayur, buah, dll.
Media penyimpanan dirancang dengan temperatur yang khusus.
Barang yang berdimensi khusus/tidak standar. Barang yang dimensinya
tidak umum baik panjang ataupun luasannya. Sehingga memerlukan
rak/media simpan yang fleksible dari dimensi dan ketinggiannya.
Barang berbahaya/beracun, seperti cat, pernis, bahan kimia yang mudah
meledak, dll. Penanganan khusus terhadap barang ini diatur dalam
regulasi safety dan harus menempati lokasi yang aman dan terisolir.
Barang berharga/kecil. Penanganan barang yang mudah dicuri dan
bernilai tinggi harus mempertimbangkan penjagaan dan lokasi
penempatan yang aman.
Barang yang bersesuaian. Barang yang akan rusak jika ditempatkan
berdekatan dengan barang yang mempengaruhinya secara kimia ataupun
secara fisik. Seperti margarin, jika disimpan diruang pendingin bersamaan
dengan ikan, maka bau ikan akan mempengaruhi/merusak aroma
margarin.

REFERENCES
Heragu, S. (2008). Facilities Design (3rd Ed.). CRC Press.
Tompkins, White, Bozer and Tanchoco. (2010). Facilities
Planning (4th Ed.). New York: Wiley.

Terima Kasih

You might also like