Professional Documents
Culture Documents
145 151 1 PB
145 151 1 PB
1 Tahun 2007
PENDAHULUAN
Kinerja pertumbuhan sapi Bali selama
ini menjadi perhatian utama terutama pada
karakter peningkatan bobot badan pada umur
tertentu, bobot lahir dan bobot sapih. Selain
17
Supriyantono,
18
Jurnal PROTEIN
perangkat
lunak
Variance
Component
Estimation (VCE 4.2) (Groeneveld, 1998).
Variabel yang diamati dalam penelitian
ini adalah karakter produksi dan reproduksi.
Karakter produksi meliputi bobot sapih, bobot
setahun, pertambahan bobot badan, tinggi
gumba, panjang badan, lingkar dada, dan bobot
badan. Karakter reproduksi meliputi service per
conception, jarak beranak dan days open;
sebagai faktor pendukung diamati juga musim
kawin dan musim lahir.
Data dianalisis sesuai dengan estimasi
masing-masing. Analisis data diperlukan untuk
melihat kinerja sapi Bali saat ini dan untuk
mengestimasi nilai heritabilitas, ripitabilitas,
korelasi genetik, nilai pemuliaan, respons
seleksi langsung dan tidak langsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Estimasi parameter genetik hanya
dilakukan di Inti karena data silsilah yang ada
hanya pada lokasi ini. Estimasi heritabilitas (h 2)
bobot sapih, bobot setahun, pertambahan bobot
badan, dan statistik vital (tinggi gumba, panjang
badan, lingkar dada, dan bobot badan) yang
i
1,30
1,35
0,88
0,65
0,85
0,76
1,18
h2
0,09
0,27
0,47
0,08
0,50
0,34
0,60
SD
11,79
17,32
4,98
344,94
7,83
4,52
4,74
Respons Seleksi
1,38
6,31
2,06
32,56
2,56
1,30
2,17
19
Supriyantono,
Jurnal PROTEIN
Tabel 2. Estimasi Respons Seleksi Bobot Sapih Berdasarkan Intensitas Seleksi yang Berbeda.
Keterangan :
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
Intensitas
seleksi
2,665
2,526
2,421
2,338
2,268
n (ekor)
3
5
7
9
11
Alternatif
1
2
3
4
5
20
20
1,400
74
2,16
2,08
2,03
1,98
25
1,271
93
2,09
2,01
1,96
1,91
27
1,225
100
2,06
1,99
1,93
1,89
2,13
2,03
1,95
1,88
1,85
Perhitungan pada Tabel 2 menggunakan nilai heritabilitas= 0,09 dan simpangan baku bobot
sapih=11,79 kg, jumlah populasi 370 ekor.
Berbagai Alternatif Distribusi Jantan dan Betina Sebagai Dasar Program Pemuliaan untuk
mendapatkan Respons Seleksi Bobot Sapih Terbaik
Kelompok
Sapi
Pejantan
Induk
Pejantan
Induk
Pejantan
Induk
Pejantan
Induk
Pejantan
3
22
82
11
82
8
82
6
82
5
4
78
11
78
7
78
6
78
5
Umur (tahun)
5
6
73
69
65
62
73
7
73
5
73
4
69
65
62
69
5
69
4
65
62
65
4
62
i
1,627
0,984
1,918
0,984
2,135
0,984
2,243
0,984
2,232
L
3,00
5,33
3,50
5,33
3,95
5,33
4,41
5,33
4,86
R/y
0,33
0,35
0,36
0,35
0,34
Induk
82
78
73
69
65
62
0,984
5,33
20
21
Supriyantono,
Jurnal PROTEIN
Keterangan: i= intensitas seleksi, L= interval generasi, diperoleh melalui perhitungan seperti pada Lampiran 11.
R/y= respons seleksi per tahun yang diperoleh dengan rumus R= (h 2*i*p)/l, dengan nilai h2= 0,09, i= rata-rata
untuk pejantan dan induk, p= 11,79 kg dan L= rata-rata untuk pejantan dan induk.
22
induknya dengan menaksir nilai MPPA. Sapisapi ini selanjutnya dikawinkan dengan
pejantan-pejantan unggul hasil uji kinerja.
23
Supriyantono,
24
Jurnal PROTEIN
Cattle Workshop.
2002.
Fakultas
Peternakan
Universitas
Brawijaya, 2004.
Pengembangan
Sistem Manajemen Breeding Sapi Bali.
Laporan Akhir Penelitian. Kerjasama
Teknis Antara Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya dengan Proyek
Pembinaan
Peningkatan
Produksi
Peternakan Tahun Anggaran 2004.