You are on page 1of 53

HUKUM PERSAINGAN USAHA: SUATU PENGANTAR

Ditha Wiradiputra

Bahan Mengajar Mata Kuliah Hukum Persaingan Usaha Fakultas Hukum Universitas indonesia 2008

Persaingan/kompetisi

Persaingan/kompetisi

Taktik Jerman/Inggris

Taktik Brasil

Taktik Indonesia

Yang merah bukan bola, itu wasit !!!


7

An Accelerating World? Time to double income:


Pre-industrial period: Early Industrializers eg Britain (1780-1830) Second Phase Industrializers (19th century) First Half of 20th Century Fast growers 1950 1970 Fast Growers 1980 2000 350 years 125 years 65 years 35 years 20 years 10 years or less

Mengapa?

Persaingan telah mengubah dunia dan meningkatkan kesejahteraan bagi umat manusia

Pertumbuhan yang lebih tinggi sekarang dibandingkan sebelumnya disebabkan oleh pemanfaatan teknologi dan peningkatan produktifitas - yang didorong oleh pasar yang kompetitif

Mengapa persaingan itu penting?


Persaingan memaksa perusahaan untuk menekan biaya menjadi lebih rendah Persaingan memaksa perusahaan untuk selalu menciptakan produk baru dan berinovasi Pesaingan memaksa terciptanya pelayanan yang lebih baik Menguntungkan konsumen

If this capital [of the grocery trade] is divided between two different grocers, their competition will tend to make both of them sell cheaper, than if it were in the hands of one only; and if it were divided among twenty, their competition would be just so much the greater, and the chance of their combining together, in order to raise the price, just so much the less. The Wealth of Nations
10

Manfaat Persaingan
Industri penerbangan

11

Manfaat Persaingan
Industri telekomunikasi

12

Manfaat Persaingan
Industri ritel

13

The Inefficiency of Monopoly


Price Deadweight loss Monopoly price Marginal cost

Marginal revenue

Demand

Monopoly Efficient quantity quantity

Quantity
14

The Equilibrium of Supply and Demand

Price Supply

Equilibrium price

Equilibrium

Equilibrium quantity 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Demand

15 Quantity

Competition Policy
Competition Policy

Macro-economic Policy

Competition Law

Promote deregulation & trade liberalization

Prevent Anti-Competitive Conduct

Foster Mobility of Resources, Competitive Environment, Economic Efficiency & Consumer Welfare

16

Mengapa Hukum Persaingan Usaha Penting?

People of the same trade seldom meet together, even for merriment and diversion, but the the conversation ends in conspiracy against the public, or in some contrivance to raise prices. Adam Smith, 1776

17

Mengapa Hukum Persaingan Usaha Penting?


Persaingan perlu adanya aturan main, karena terkadang tidak selamanya mekanisme pasar dapat berkerja dengan baik (adanya informasi yang asimetris dan monopoli); Dalam pasar, biasanya ada usaha-usaha dari pelaku usaha untuk menghindari atau menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka; Berkurangnya atau hilangnya persaingan memungkinkan pelaku usaha memperoleh laba yang jauh lebih besar;

18

Mengapa Indonesia baru tahun 1999 memiliki UU Persaingan Usaha?


Sebelum terbitnya UU No. 5/1999, Indonesia tidak memiliki hukum persaingan yang komprehensif Pengaturan tentang persaingan terdapat diberbagai peraturan perundang-undangan, seperti:
Pasal 382bis KUHP Pasal 1365 KUHPerdata Pasal 7 UU No.5/1984 tentang Perindustrian d.l.l.
19

Mengapa Indonesia baru tahun 1999 memiliki UU Persaingan Usaha?


Ide pembentukan sudah lama dilakukan, misalnya yang dilakukan oleh PDI, kerjasama antara FHUI dengan Departemen Perdagangan Tetapi ide tersebut kandas karena tidak ada political will dan kondisi tidak terlalu kondusif Ide pembentukan mendapat momentum dengan adanya LoI dengan IMF pada tanggal 29 Juli 1998 dan keinginan dari masyarakat untuk melakukan reformasi

20

Tujuan Utama Hukum Persaingan Usaha


 Agar persaingan antar pelaku usaha tetap hidup  Agar persaingan yang dilakukan antar pelaku usaha dilakukan secara sehat  Mencegah penyalahgunaan kekuatan ekonomi  Melindungi kebebasan konsumen dan produsen dalam berusaha  Efesiensi ekonomi  Meningkatkan kesejahteraan konsumen

21

Tujuan Tambahan dari Hukum Persaingan Usaha


 Melindungi Usaha Kecil  Menciptakan keadilan dan kejujuran dalam berusaha  Mengendalikan inflasi

Bagaimana seandainya dalam suatu kasus terkadang antara tujuan yang satu dengan tujuan yang lain bisa saling berbenturan apa yang perlu dilakukan? (Misalkan tujuan untuk meningkatkan efesiensi mungkin berbenturan dengan tujuan melindungi usaha kecil)
22

Asas Hukum Persaingan Usaha


Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum (Pasal 2 UU No.5/1999).

23

Tujuan Undang-undang Persaingan Usaha Indonesia


1. 2. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil; mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha. (Pasal 3 UU No.5/1999)

3. 4.

24

Pengaturan UU No.5/1999
1. 2. 3. 4. 5. 6. Perjanjian yang dilarang Kegiatan yang dilarang Posisi dominan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Penegakan Hukum Ketentuan lain-lain

25

Ketentuan Umum
Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi (Pasal 1 angka 5 UU No.5/1999).
26

Ketentuan Umum (lanjutan)


Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha (Pasal 1 angka 1 UU No.5/1999); Praktek Monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebi pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum (Pasal 1 angka 2 UU No.5/1999)

27

Instrument of Competition Policy


Structural Behavioral merger & monopolies price fixing, collusive agreement, vertical restrains

28

Instrument of Competition Policy


Per se Rule of Reason mutlak dilarang melihat kepada akibat yang ditimbulkan

29

Contoh Pasal UU No.5/1999


Pasal 5 UU No.5/1999 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.

Pasal 7 UU No.5/1999 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
30

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Aliran Strukturalis
Diperkuat oleh studi Mason di tahun 1930-an berdasarkan dari ide yang dikembangkan oleh mazhab neo-klasik, yang menilai kinerja ekonomi dalam kerangka alokasi dan teknis (efisiensi statis) dalam mengkontraskan kondisi monopoli dan persaingan sempurna mempengaruhi cabang ilmu ekonomi yang dikenal dengan ekonomi industri dan mengarah pada pengembangan paradigma SCP Tahun 1950-an riset dilanjutkan oleh Joe S. Bain mengenai kinerja pasar oligopoly dan mengukur hasilnya menemukan bahwa 8 perusahaan terbesar mengkontrol 70% atau lebih pasar, keuntungan rata-ratanya secara signifikan lebih tinggi daripada pasar yang kurang terkonsentrasi Bain

Mason

31

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Aliran Strukturalis Karya Bain dan pengikutnya mengindifikasikan hubungan positif yang kuat antara konsentrasi dan profitabilitas memberikan dukungan yang cukup kuat kepada aliran strukturalist dari antitrust kondisi untuk masuk (the condition of entry) adalah pusat bagi paradigma SCP. Halangan untuk masuk dianggap sebagai kondisi yang penting bagi pemanfaatan market power Secara luas mendorong dekonsentrasi industri di Amerika, termasuk legislasi untuk merekstrukturisasi monopolis dan oligopolis

32

Karakteristik Pasar Permintaan yElastisitas harga ySubtitusi yPertumbuhan pasar yJenis produk yMetode pembelian Penjualan yTeknologi yBahan mentah yLokasi yKetahanan produk yUnionization Struktur Pasar (Market Structure) Jumlah penjual dan pembeli Diferensiasi produk Halangan masuk pasar Integrasi vertikal Diversifikasi Struktur biaya

Gambar Struktur, Perilaku, dan Kinerja sebuah Pasar (Structure-Conduct-Performance Approach)

Perilaku Pasar (Conduct) Strategi harga Strategi produk Periklanan Penelitian dan pengembangan Rencana investasi Kolusi Merger

Kebijakan Pemerintah yKebijakan anti monopoli yRegulasi yPajak dan subsidi yKebijakan perdagangan yKontrol harga yKebijakan upah yInsentif investasi yInsentif karyawan yKebijakan makroekonomi

Kinerja (Perfomance) Efisiensi alokasi Efisiensi produksi Kualitas dan pelayanan Pertumbuhan teknologi

33

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Aliran Chicago
Tahun 1960an dan awal 1970an kritik tajam datang dari aliran Chicago (Alchian, 1950; Demzet, 1973; pelzman, 1976; Posner, 1972; Stigler, 1971) memberikan argument yang kuat bahwa karya Bain dan studi selanjutnya adalah salah dan proposal dekonsentrasi adalah salah arah Teripsirasi oleh aliran Austria persaingan adalah suatu proses, persaingan dapat mengarah kearah beragam struktur pasar yang dapat memberikan hasil yang efisien Hipotesa aliran Chicago perusahaan dengan efisiensi yang lebih superior secara umum akan memperluas pangsa pasar mereka meningkatkan konsentrasi pada pasar yang terbuka, dapat merupakan hasil dari persaingan yang efisien dimana pemenangnya akan berusaha untuk memperoleh proporsi penjualan yang lebih besar Stigler

Posner

34

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Aliran Chicago
Tetap melihat pentingnya peran campur tangan publik dan penguatan institusional dalam rangka untuk memastikan bahwa pasar memiliki kapasitas untuk menciptakan kekuatan dinamis kompetitif dari persaingan. Hanya kesepakatan yang horizontal yang muncul dibawah payung UU persaingan pengaturan non horizontal dipandang sebagai indikasi bahwa persaingan pasar sebenarnya berjalan hambatan vertical, kesepakatan antara perusahaan-perusahaan dan distributor dibawahnya atau supplier diatasnya (kesepakatan harga, periklanan, wilayah-wilayah dealer, praktek-praktek franchise) bukanlah sesuatu hal yang perlu diatur dalam UU persaingan dipandang sebagai pro persaingan. Penganut Schumpetarian dan evolusioner persaingan adalah bagian dari proses dinamis pencarian keuntungan membuat kondisi ekonomi menjadi dinamis lingkungan pasar (masalah institusi dan regulasi) seharusnya membuat daya saing perusahaan-perusahaan. 35

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Aliran Chicago
Bagi mereka yang bekerja dalam tradisi Chicago School, Sherman Act memberi perhatian terhadap pembatasan output. Argumennya membatasi output menyebabkan harga yang lebih tinggi dan _ _ deadweight loss mengukur biaya yang dibebankan kepada masyarakat akibat dari pambatasan output_ _. Karena itu, tujuan dari Sherman Act adalah meminimalkan dead weight loss karena market power. Kekuatan pasar berarti kekuatan untuk menaikkan harga dengan mengurangi output untuk mencegah masuknya pesaing. Tanpa adanya kekuatan itu, munculah persaingan (Bork, 1966 dalam Martin, 1994:46).
36

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Post Chicago
Post Chicago masih memegang premis-premis aliran Chicago bahwa maksimisasi kesejahteraan konsumen adalah tujuan kebijakan antitrust dan analisis ekonomi adalah tool yang berguna untuk menerapkan kebijakan ini. Pemikiran dari kelompok ini dikenal dengan pendekatan hierarki yang membahas secara khusus teori transaksi. Yang berbeda dari aliran ini adalah pilihan model formal economics yang jatuh pada model oligopoly yang berbasis pada game theory. Fokus analisis post-chicago adalah ide mengenai naiknya biaya pesaing Teori organisasi industri baru. Dengan fokus terhadap sifat dasar dan bentuk persaingan dalam concentrated market, organisasi industri dikatakan sebagai teori srategis bisnis. Penekanannya adalah pada perspektif dinamis dan mengenali kemungkinan efek timbal balik dari tingkah laku perusahaan terhadap struktur pasar, dan strategi perusahaan saat ini, ditujukan untuk mengubah struktur pasar dimasa depan. Jadi, perilaku pasar diesok. Strategi seperti itu sudah jelas akan 37 membuat konsentrasi penjual dan hambatan masuk menjadi variable endogen.

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Contestability Market (Baumol, Panzar, dan Wilig, 1982)
Halangan untuk masuk atau keluar akan berguna lebih dari hanya sekedar merespon rival setelah mereka muncul konsep contestability. Kasus yang ideal adalah ketika si-yang-inginmasuk tidak punya resiko apa-apa. Perusahaan bisa memasuki pasar baru, mencoba peruntungannya, dan jika tidak berhasil bisa mengambil semua investasinya dan keluar tanpa kerugian. Di jargon yang sekarang, pasar seperti itu disebut perfectly contestable market. Perfectly contestable market sebagai pasar yang bisa dimasuki dan kaluar tanpa biaya Perfectly contestability adalah gagasan teoritikal (Edward E. Zajac, 1995:32)

38

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


Contestability Market (Baumol, Panzar, dan Wilig, 1982)
Jika pasar bersifat contestable perusahaan tidak harus kecil dan banyak harus bisa kompetitif, dan jika pasar banyak bersifat kontestabel maka perusahaan besar akan dibatasi untuk tidak bertindak non-kompetitif hal yang penting dalam kaitannya dengan teori kontestabel adalah bahwa struktur oligopoli atau monopoli dapat diterima ketika hambatan masuk rendah. Penekanannya adalah pada, bagaimana struktur pasar yang ada, tidak perduli terdapat oligopoly atau monopoli pada pasar relevan, pesaing potensial memiliki inisiatif untuk dapat masuk ke pasar. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran selama terdapat kesempatan masuk dan keluar pada biaya yang sangat rendah bagi pesaing potensial (Martin, Stephen 1993:300, Patterson, 1996:189, Fishwick, 1993:36
39

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


New Economy
Pada abad duapuluh, dimana evolusi indistri ditandai dengan munculnya industri-indistri berbasis teknologi dan inovasi, kritik terhadap penggunaan pasar persaingan sempurna sebagai analisis dalam kebijakan antitrust semakin kencang Menganggap persaingan sempurna sebagai struktur pasar yang memaksimumkan. Kesejahteraan yang menganggap keluar dari struktur pasar ini sebagai problematic, hanya ideal bila kompetisi dianggap statis. Kompetisi yang dinamis sebenarnya atau secara potensial penting bagi keuntungan sumber keuntungan konsumen. Melihat kebijakan antitrust dalam anggapan bahwa kompetisi yang sempurna dapat dicapai, sepertinya tidak terlalu berguna bagi konsumen (Mankiw, 1998, dalam Schmalence R. dan David S. Evens, 2001:15). Dalam industri yang sedang mengalami perubahan teknologi yang cepat dimana persaingan berpusat pada kekayaan intelektual (intellectual property), perusahaan-perusahaan yang sedang bersaing di pasar biasanya menggunakan R&D untuk mengembangkan produk, jasa dan kelebihan yang paling bagus sebagai basis untuk merebut dan memimpin pasar. Melalui cara ini perusahaan mampu mengurangi atau menghilangkan pesaing yang sudah ada dan yang akan ada dan merubah struktur pasar di masa depan. Harga yang statis dan persaingan output dalam margin di pasar menjadi tidak begitu penting.40

Aliran Pemikiran dalam kebijakan persaingan


New Economy
Investasi yang berbasis penciptaan intelectual property (knowledge base) menghasilkan skala ekonomi yang signifikan, mengarah pada konsentrasi penjual yang signifikan juga. Namun begitu, kepemimpinan pasar dapat diperebutkan sebagai akibat terus menerus adanya ancaman drustic innovation dari rival industri-industri ini kadang-kadang disebut new economy yang hamper sinonim dengan industri teknologi informasi (information technology industry). Karakteristik persaingan mungkin mempunyai aspek-aspek yang menbuat ekonom menyebutnya shumpetarian karena ada proses penghacuran kreatifyang berarti inovasi menghancurkan industri lama dan menciptakan industi baru. Kontrasnya dalam old economy kompetisi ada terutama melaui kompetisi tradisional yaitu melalui harga dan atau output pada margin di dalam pasar dan melaui inovasi tambahan, bukan melaui usaha untuk menciptakan inovasi drastis yang menghancurkan pasar (Schmalence R. dan David S. Evans., 2001:2) Aplikasi prinsip antitrust harus memikirkan cara-cara penting dalan industri neweconomy yang membuat industri new-economy beda dengan yang tradisional (old economy). Dalam sepuluh tahun terakhir, penggunaan analisis ekonomi secara hati-hati, secara umum telah meluruskan kebijakan antitrust untuk mencerminkan karakteristik/kelebihan industri yang berkompetisi secara dinamis yang membedakan mereka dari industri yang berkompetisi secara statis (Schmalence R. dan David S. Evans., 2001:13)
41

Struktur Pasar
Monopoli: hanya ada satu penjual Oligopoli: hanya sedikit penjual Persaingan monopolistik: memiliki karakterstik persaingan sekaligus karakter monopoli (banyak penjual, produk terdifrensiasi, bebas keluar dan masuk); Persaingan sempurna

42

Elemen-elemen struktur pasar


Market share: porsi penguasaan pasar yang dicerminkan oleh relatif nilai jual produk dari perusahaan terhadap keseluruhan nilai jual di pasar bersangkutan; Market Power: kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi harga tanpa harus mengurangi output; Concentration ratio: total market share dari beberapa (biasanya empat) perusahaan besar di pasar bersangkutan; Condition of entry: kondisi yang mencerminkan ada tidaknya hambatan masuk bagi pesaing;

43

Market Power
Market power dapat ditunjukan oleh slope dari kurva permintaan. Semakin inelastis kurva permintaan atau semakin curam slope dari kurva permintaan maka semakin besar market power dari perusahaan yang bersangkutan

44

Fundamental Key dalam analisis Pasar Defining the Relevant Market


Pasar yg berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut

Dapat Dilihat dari: Pasar produk (Product market) Cakupan wilayah pasar (Geographic market) Fungsional temporal
45

Relevant Market
Pasar Produk (Product Market)
Barang atau jasa yang substitusi. Diukur dari cross elaslisitas demand (permintaan) dan supply (produksi dan penjualan). SSNIP (Small but Significant Non-transitory Increase in Price) digunakan untuk menentukan dimensi produk dan geografik dari pasar.

Geografi Market
Area dimana barang dan jasa berkompetisi.
46

Relevant Market
Pasar Fungsional
Dilihat dari fungsi dari pelaku pasar, bukan barang atau jasanya, misalnya: supplier dan distributors.

Pasar Temporal
Pasar berubah. Dilihat dari waktu, minimal 1 tahun
47

48

Struktur Pasar (1)


Pasar Monopoli karakteristiknya:
Hanya terdapat satu perusahaan saja di dalam suatu pasar tertentu, Tidak memiliki barang subtitusi yang mirip. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri Dapat menentukan harga. Promosi iklan kurang diperlukan.

49

Struktur Pasar (2)


Pasar Oligopoli
Karakteristik: menghasilkan barang standar atau barang yang berbeda corak kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya sangat kuat pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.

50

Struktur Pasar (3)


Pasar Persaingan Monopolistik
Karakteristiknya: Terdapat banyak penjual Produknya bersifat berbeda corak Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga Masuk kedalam pasar relatif lebih mudah Promosi produk secara aktif

51

Struktur Pasar (4)


Pasar Persaingan Sempurna Karakteristiknya:
Barang yang diperjual belikan homogen; Perusahaan di dalam pasar persaingan sempurna sebagai pengambil harga; Jumlah penjual dan jumlah pembeli sangat banyak; Tidak adanya hambatan (barrier to entry) bagi setiap penjual untuk masuk kedalam pasar ataupun untuk keluar dari pasar; Penjual maupun pembeli, mengetahui seluruh informasi pasar secara sempurna

52

Terima Kasih
d_wiradiputra@yahoo.com ditha.wiradiputra61@ui.edu

53

You might also like