You are on page 1of 16

BIOS Troubleshooting Because the BIOS is the essential "glue" that joins hardware to the operating system, you

need to know how to deal with errors. Follow these steps to solve BIOS problems. Incorrect CMOS Configuration If the system can't start after a BIOS upgrade or a battery replacement, the CMOS might be corrupted. Re-enter the correct settings, save changes, and restart. An onscreen error message will usually indicate a CMOS problem. Otherwise, the settings might have been adjusted by a user. Try using the BIOS Setup auto-configure options, double-check drive configurations, save changes, and restart. Incorrect Flash BIOS or Failed Update If you use the wrong flash BIOS file to update your BIOS, or if the update process doesn't finish, your system can't start. You might need to contact the system or motherboard maker for service. Some BIOSes contain a "mini-BIOS" that can be reinstalled from a reserved part of the chip. Systems with this feature have a jumper on the motherboard called the "flash recovery" jumper. Micro Firmware's Web site lists popular motherboards using Phoenix BIOSes that have this feature. To use this feature, download the correct flash BIOS, make the floppy disk, and take it to the computer with the defective BIOS. Set the jumper to Recovery, insert the floppy disk, and rerun the setup process. Listen for beeps and watch for the drive light to run during this process, because the video won't work. Turn off the computer, reset the jumper to Normal, and restart the computer. If the update can't be installed, your motherboard might have a jumper that write-protects the flash BIOS. Check the manual to see if your system has this feature. To update a BIOS on a system with a write protected jumper, you must Disable the write-protection. Perform the update. Re-enable the write-protection to keep unauthorized people from changing the BIOS. Setting BIOS Komputer 20 January 2009 BIOS Sendiri kepanjangannya adalah Basic Input Output System BIOS itu sendiri berfungsi sebagai inisialisasi terhadap semua perangkat keras yang terpasang, menjalankan sistem operasi (SO), mengatur konfigurasi dasar dalam komputer seperti (tanggal, waktu, media penyimpan data, booting device dan lain-lain) serta membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan dan penyesuaian perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services. Pada artikel ini saya hanya menyajikan beberapa settingan yang terpenting saja, sedangkan yang lainnya

anda bisa mencoba sendiri. Standard CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor) Features Pada bagian ini kita bisa mengubah tanggal dan waktu, media penyimpanan seperti harddisk, floppy disk, CD-ROM serta Video Graphic Adapter. Untuk format tanggal biasanya menggunakan format penulisan yaitu MM/DD/YY (MM=Bulan,DD=Tanggal,YY,Tahun). Advanced BIOS Features Pada bagian ini kita bisa mengatur boot device (prioritas boot drive), jika boot menggunakan CD maka pililah CDROM pada First boot device, jika komputer anda akan di boot dari harddisk maka aturlah pilihan Hard Disk pada First boot device, begitu juga dengan boot menggunakan disket (meskipun saat ini hampir tidak ada yang boot menggunakan disket). Advanced Chpset Features Pada bagian ini untuk mengatur besarnya ukuran kapasitas sebuah memori video grapic adapter (VGA). Integrated Peripherals Bagian ini untuk mengatur Enable atau Disable sebuah device yang terpasang pada mainboard seperti USB, Sound, Modem dan Ethernet. Power Management Setup Pada bagian ini sebaiknya tidak usah di utak-atik dan biarkan pada format defaultnya. PnP/PCI Configurations Pada bagian ini juga sama seperti pada Power Management Setup tidak usah di ubah settingan defaultnya. PC Health Status Pada bagian ini anda bisa mengatur Shutdown Temperaturnya saja. Apablia apabila derajat panasnya prosesor mencapai 70 o C/158 o F maka komputer akan secara otomatis melakukan shutdown. Frequenscy/Voltage Control Pada bagian ini untuk mengatur voltage yang dibutuhkan prosesor, pada bagian ini sebaiknya jangan di ataur apabilah belum memahami betul tentang kebutuhan voltage yang dibutuhkan prosesor yang

terpasang pada main board. Load Fail-Safe Defaults dan Load Otpimized Default Pada bagian ini juga tidak usah diubah apa-apa kecuali anda ingin mengaturnya secara default dan bukan manual. Set Password Pada bagian ini untuk membuat sebuah password untuk melindungi settingan BIOS bagi orang lain yang tidak berkepentingan untuk mengubah settingan BIOS. Apabila anda lupa akan password yang sudah dibuat maka jalan terbaik adalah mereset BIOS setting dari mainboard. Save & Exit Setup Bagian ini adalah untuk menyimpan semua settingan yang sudah diatur pada BIOS dan keluar dari menu BIOS. Exit Without Saving Keluar dari jendela BIOS tanpa melakukan penyimpanan perubahan yang sudah dilakukan. Cara setting bios Setting BIOS Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan adalah: Anda harus tahu dan mengenal dulu apakah itu BIOS (Basic Input Output System) dan bagaimana cara melakukan settingannya? BIOS adalah program yang teritegrasi (terpasang secara terpadu) dalam sebuah IC (Integrated Circuit) yang berfungsi untuk menyelaraskan susunan hardware yang satu dengan yang lainnya. Ada beberapa jenis Bios Seperi AMI Bios, AWARD Bios, Phonix-Award Bios. Saya ambil Contoh Phonix-Award BIOS. Langkahlangkah untuk melakukan Setting / Setup BIOS: BIOS akan aktif ketika anda pertamakali menjalankan komputer (On). BIOS membaca sistem dalam CMOS RAM (program yang terdapat dalam IC CMOS/BIOS) dan memulai proses untuk mengecek sistem dan konfigurasi dengan power-on test (POST). Setelah Proses ini selesai, BIOS mencari suatu sistem operasi pada salah satu dari alat penyimpanan data (seperti Hardisk, CD-ROM/RW, DVD-ROM/RW, floppy disk, dll). BIOS meluncurkan sistem operasi dan menyampaikan kendali pengoperasian sistem. Selama POST, Anda dapat menjalankan Setup Bios program dengan dua cara: Dengan menekan Del sesaat setelah menswitch sistem terpasang, atau Dengan menekan Del atau menekan Ctrl+Alt+Esc. Biasanya akan ada Pesan: TO ENTER SETUP PRESS DEL or Ctrl+Alt+Esc, atau: Press F1 To Continue, Del To Enter SETUP Jika pesan menghilang sebelum anda menekan tombol tersebut, anda dapat memulainya lagi dengan

cara me-reset ulang atau menekan tombol Off kemudian menyalakan lagi. Anda harus cepat menekan perintah tersebut sebelum masuk ke sistem.

Untuk Feature Menu yang lain anda dapat mengatur sesuai dengan Hardwarenya, tapi untuk BIOS jaman sekarang biasanya sudah otomatis disesuaikan dengan hardware yang ada dan terpasang didalamnya. Kecuali untuk kriteria tertentu, misalnya pengaturan booting, apakah anda ingin melakukan pertama kali booting dari Hardisk dulu, atau dari Floppy disk dulu, atau dari CDROM dulu, dan seterusnya. Biasanya untuk pengaturan tersebut ada di Feature menu ADVANCE BIOS SETUP. Jika anda ingin melakukan booting dari Hardisk, maka anda Hanya tinggal mengatur First Boot Device [HDD] Yang harus anda perhatikan, supaya performance CPU maksimal ada beberapa setingan/pengaturan BIOS yang harus anda atur agar kinerja CPU bisa maksimal, anda bisa masuk ke Menu Advance Chipset Setup (tergantung dari jenis motherboard dan jenis BIOS nya).

Untuk pengaturan DRAM/Merory biarkan saja sesuai dengan defaultnya: Untuk Pengaturan CPU & PCI BUS Controler biarkan saja sesuai dengan defaultnya: Untuk Pengatuaran VGA/AGP Card, anda harus menyesuaikan dengan besarnya kapasitas VGA terpasang pada motherboard. Misalnya: Anda menggunakan VGA/AGP GF4 MX4000 128 MB 8X Maka pengaturannya:

Fast Write

[Enable] AGP 3.0 Calibration Cycle [Enabled]

Jika hardware anda terpasang/terintegrasi pada motherboard (on board) semua, maka biarkan saja sesuai dengan defaultnya, tapi jika salah satu komponen terpisah misalnya VGA/AGP Card, maka anda harus merubahnya seperti: Init Display First [AGP

Cara Aman Mengotak-atik Setting BIOS PC


Posted by kang deden pada 13 Juli, 2007
Bila Windows adalah wajah ramah yang ditampilkan proyek-proyek komputer kepada dunia, maka BIOS adalah sisi gelap bawah sadar yang bertugas untuk berpikir. BIOS (Basic Input/Output System) adalah kode untuk fungsi-fungsi fundamental PC, seperti mengumpulkan ketukan tombol dari keyboard atau meletakkan pixel ke layar. Program kecil ini bekerja di balik layar, menterjemahkan perintah Windows yang peoplefriendly menjadi angka nol dan satu yang hanya dimengerti oleh hardware Anda. Dan sebagaimana alam bawah sadar manusia, BIOS bisa berpengaruh sangat kuat pada tingkah laku dan kinerja PC Anda. Terapi BIOS Ketika teknologi baru muncul dan bug tua ditemukan, para pembuat komputer sering menerbitkan versi BIOS yang telah diupdate yang dapat mengatasi problem dan meningkatkan kinerja. Periksa situs Web pembuat PC Anda mengenai update terbaru. Namun pertama-tama pastikan Anda memiliki nomor versi terbaru BIOS; biasanya muncul sekilas di monitor Anda tepat setelah Anda menyalakan sistem. (Tekan tombol Pause bila kilasannya terlalu cepat.) Mengupdate BIOS mudah, tetapi Anda harus melakukannya dengan hati-hati. Biasanya Anda perlu menjalankan program kecil dari floppy disk saja. Namun bila terjadi masalah, Anda hanya bisa meratapi motherboard yang tidak bisa lagi Anda gunakan. Jadi pastikan bahwa sebelumnya Anda telah membaca semua instruksi di file readme BIOS update. Dan selalu lakukan persis seperti apa yang petunjuk-petunjuk itu katakan.

Jika BIOS adalah bawah sadar PC, maka utiliti Setup merupakan fondasi untuk membangun karakter PC. Utiliti tersebut memiliki setting user untuk mengontrol harddisk, memori, kartu-kartu grafis, power saving, port USB, dan hardware lain. Program tersebut biasanya disertakan dalam disk, tetapi sekarang sudah tersimpan dalam chip ROM yang sama dengan BIOS PC. Untuk membuka Setup, cukup tekan tombol (atau kombinasi tombol) yang disarankan kepada Anda untuk dimasukkan ketika PC melakukan start up. Masing-masing pembuat BIOS menggunakan tombol yang berbeda Delete, F1, atau F10. Di layar Anda seharusnya memperlihatkan tombol atau tombol-tombol mana yang perlu ditekan untuk Setup tepat setelah layar menampilkan angka versi BIOS. Jika tidak, periksa dokumentasi sistem Anda. Karena utiliti Setup dibuat oleh pembuat BIOS dan berada dalam chip yang sama dengan BIOS, ini sering disebut utiliti BIOS Setup. Dan karena utiliti ini menyimpan settingnya di chip clock/calendar chip complementary metal-oxide semiconductor, atau CMOS maka sering pula disebut sebagai program Setup CMOS. (Chip CMOS memiliki batere sendiri untuk memelihara setting chip sekalipun PC dimatikan.) Utiliti Setup memiliki setting hardware yang berlimpah, mulai dari yang terlihat nyata, seperti setting waktu di clock PC, sampai yang tidak kelihatan, seperti jumlah wait states yang mengkoordinasi aliran data antara RAM dan CPU. Pertama, Jangan Merusak Ketika bekerja dengan utiliti Setup PC, gunakan petunjuk praktis yang sama diajarkan pada awal bedah otak: Bila Anda tidak tahu apa yang dilakukan sesuatu, jangan berurusan dengannya. Kecerobohan mengubah wait state atau setting lainnya dapat menurunkan kinerja atau bahkan menyebabkan sistem mengalami crash. Jika Anda mengira Anda telah tanpa sengaja mengubah setting ketika sedang bekerja dengan utiliti Setup, segera berhenti dan mulailah dari awal lagi. Semua utiliti Setup memiliki pilihan menu yang memungkinkan Anda keluar tanpa menyimpan perubahan. Anda mungkin melihat pula pilihan untuk mengembalikan setting ke nilai defaultnya. Abaikan opsi ini: Bila vendor PC Anda telah melakukan fine-tune terhadap sistem, setting default si pembuat BIOS mungkin membuatnya menjadi tidak optimal. Backup setting-setting Anda sebelum membuat perubahan. Bila batere yang menghidupi chip clock/calendar mati, setting-setting Anda mati bersamanya. Bila utiliti Setup Anda mempunyai opsi backup, gunakanlah. Jika tidak, catat setting di kertas atau tekan key Print Screen untuk masing-masing layar di utiliti tersebut (tetapi ini tidak selalu berfungsi). Apa yang Dicari Sebelum mulai, baca sampai selesai user manual yang menyertai PC atau motherboard. Banyak manual menawarkan penjelasan singkat masing-masing setting. Setting bervariasi menurut manufaktur dan model, namun Anda seharusnya menemukan ini di hampir semua PC: Optimalisasi dan kompatibilitas setting: Utiliti Setup sering berisi setting-setting untuk kinerja hardware. Kadang-kadang ini tidak diatur secara optimal di pabrik, utamanya pada PC yang dibuat berdasar pesanan atau generik. Scan seluruh program Setup. Setting modus

AGP dan setting DMA merupakan kandidat utama untuk dioptimalisasi. Setting-setting ini juga berguna untuk troubleshooting hardware yang baru diinstall: Menonaktifkan atau menurunkan setting yang diberikan bisa memicu ketidak-kompatibelan kartu grafis, CDROM drive, atau peranti lain yang terjadi sebelumnya. Setting harddisk: Anda akan menemukan tabel, biasanya pada halaman kedua atau Advanced dan dengan judul IDE, yang mendaftar semua parameter konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke motherboard. (SCSI harddisk dan EIDE harddisk yang tidak punya kartu ekspansi akan menjalankan program konfigurasinya sendiri.) Sementara kebanyakan PC yang dibuat selama beberapa tahun terakhir dapat dengan mulus mendeteksi dan mengkonfigurasi harddisk baru, sebagian memerlukan instalasi manual. Baca your dokumentasi disk baru Anda mengenai prosedur tersebut dan gunakan opsi-opsi on-screen untuk membuat perubahan di tabel ini. Floppy disk: Opsi ini memungkinkan Anda menyetel tipe floppy drive (3,5 inci, 1,44MB, sebagai contoh) yang telah Anda tetapkan sebagai drive A: atau B: Anda. Ini merupakan setting yang perlu diperiksa jika Anda mengalami problem floppy-drive. Sebagian utiliti Setup mempunyai setting sekuriti `Floppy Read only` tersendiri yang mencegah data Anda dituliskan ke floppy disk dan dihapus dari PC. Urutan booting: Setting ini menentukan mana yang pertama kali dilihat PC ketika instruksi boot-up. Contoh: `A: kemudian C:`, `C: kemudian A:`, atau `C:, Zip drive`. Untuk booting dari CD-ROM drive, Zip, atau LS-120, Anda sepertinya harus mengubah setting ini. Proteksi password: Bila ini diaktifkan, BIOS akan menanyakan password sebelum booting up. Sangat berhati-hatilah dengan yang satu ini: Bila melupakan password, Anda terpaksa mereset jumper motherboard atau mencopot batere CMOS, yang akan menyebabkan Anda kehilangan semua setting, atau Anda bahkan harus membeli motherboard baru. Setting IRQ: Bila Anda butuh setting IRQ ekstra untuk hardware baru, Anda perlu membebaskan satu IRQ dengan menonaktifkan feature yang tidak digunakan, seperti port serial, port paralel, atau port USB. Setting port paralel: Pilih modus yang paling cocok untuk hardware. Modus ECP atau EPP dapat sangat mempercepat printer dan peranti lain. Kipas RPM dan temperatur CPU: Dua parameter kritis ini sebaiknya dicentang secara periodik untuk memastikan mereka berfungsi dengan benar. Bantuan Hardware Offline Internet sangat bagus untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hardware, tetapi menyelidiki situs-situs Web untuk mendapatkan nasihat yang bisa dipercaya cukup menghabiskan waktu. Kadangkala cara tercepat untuk mendapat jawaban adalah cara gaya kuno: dengan buku referensi yang baik. Di bawah ini adalah dua yang terbaik. Upgrading and Repairing PCs ( www.upgradingandrepairingpcs.com) karya Scott Mueller (US$ 60) merupakan buku klasik yang mencakup segala sesuatu yang Anda butuhkan tentang PC dan hal-hal yang mungkin Anda tidak ketahui. Bila Anda mencari referensi menyeluruh, keluasan dan kedalaman judul ini belum terkalahkan ( www.quepublishing.com).

PC Hardware in a Nutshell ( www.oreilly.com/catalog/pchardnut2) oleh Barbara Fritchman Thompson dan Robert Bruce Thompson (US$ 40) merupakan panduan praktis yang bagus untuk membeli dan menggunakan PC. Dimuati dengan nasehat bergaya ringkas yang secara jelas memberikan informasi yang Anda perlukan, tanpa Anda harus mencaricarinya (www.oreilly.com). Drive Kotor Benah-benah di akhir minggu meninggalkan lapisan debu yang menutupi seluruh kantor, dan Anda kuaatir CD-RW drive Anda mungkin kotor. Bagaimana sebaiknya membersihkannya? Mungkin sebaiknya tidak. Gosokan paling halus sekalipun dapat menghambat laser sensitif pada drive, jadi bila tidak rusak, jangan bersihkan. Bila kinerja menurun, atau bila drive Anda tidak mampu membaca medianya, coba beberapa semprotan yang diarahkan dengan baik dari kaleng semprotan udara tersedia dengan harga kurang dari US$ 10 di toko-toko komputer. Pastikan menggunakan sedotan plastik yang menyertai kaleng. Dan jaga agar menyemprot pelan-pelan; desakan semprotan yang berlebihan dapat menyebabkan kondensasi yang menumpuk uap lembab pada interior drive. Sebelum menggunakan kit pembersih CD-RW seperti US$ 15 Drive Guardian buatan Kensington ( www.kensington.com/html/1080.html), carilah rekomendasi dari pembuat drive; sebagian merekomendasikannya, tetapi yang lainnya tidak. Menghentikan Program Tua Beberapa program software yang benar-benar tua hanya tidak sanggup berfungsi pada PC kecepatan tinggi sekarang ini. Jika Anda memiliki program kuno yang mengunci atau memunculkan pesan error setiap kali Anda hendak menjalankannya, cobalah CPUKiller; utiliti gratis dan mudah digunakan, yang memungkinkan Anda memperlambat PC sesedikit atau sebanyak Anda inginkan. Pergilah ke www.cpukiller.com untuk mendownloadnya. Sumber : Ilmukomputer.com

Pengaturan Bios
Posted by: akuyola on: January 3, 2009

In: pengEtahuAn pEntiNk niEee Comment! Seperti guna yang utama yang ditempati untuk tinggalnya para komponen motherboard harus

mampu mengenali berbagai macam komponen yang terpasang .BIOS atau dalam arti sebenarnya yaitu

Basic Input Otput System merupakan sekumpulan program yang telah di simpan pada ROM yang
berguna untuk melakukan apa saja tugas tugas dasar, seperti mentranafer data. Pilihan-pilihan penting dan utama yang tersedia pada BIOS biasanya sebagai berikut :

A. Standart CMOS Setup


Time and date : mengubah waktu dan tanggal pada bios Floppy Drive A and Floppy Drive B : menentukan penggunaan floopy A dan B , berikut kapasitas nya. Setup Harddisk : menentukan kapasitas dan tempat dimana harddisk. Primary master: digunakan untuk harrdisk utama atau harddisk system. Primary slave: digunakan untuk tempat tambahan harddisk. Secondary Master: dipakai untuk tempat harddisk system ke-2 Secondary Slave:digunakan untuk tambahan harddisk ke-2

B. BIOS features setup


1st Boot Device Menetukan pilihan utama letak system boot untuk dibaca 2nd boot Device Menetukan device berikutnya jka padsa pilihan 1st boot tidak ditemukan system yang dibutuhkan 3rd Boot Device Menetukan device berikutnya jika pada pilihan 1st boot dan 2nd boot tidak di temukan system yantg dibutuhkan 4th Boot Device Menetukan device berikutnya jika pada pilihan 1st boot ,2nd boot,3rd boot tidak di temukan system yang dibutuhkan. Try Other Boot Device

Pilihan yes untuk mencari file system sesuai dengan boot device yang disetup.pilihan no hanya mencari boot device pertama S.M.A.R.T for harddisk Plihan enable untuk menghindari harddisk dari kerusakan karena kesalahan suatu proses.Untuk disable tidak mengaktifkan menu ini. Quick Boot Pilihan enable untuk memerintahkan computer agar mem-boot lebih cepat.untuk disable tidak mengaktifkan menu ini. System Boot up Num lock Pilihan on untuk memerintah kan agar lampu num lock pada keyboard menyala sehingga penulisan angjka dapat dilakukan.pilihan of untuk tidak aktifkan menu ini. Floppy Drive Seek at Boot Pilihan enable untuk memerintahkan system agar untuk mencari pada floppy disk pada saat mem-boot computer.pilihan disable untuk tudak mengaktifkan menu ini. Password checking Pilihan setup untuk menetukan keberadaan password pada BIOS harus melalui setup..pilihan always untuk menetukan keberadaan password pada BIOS harus selalu di cek pada saat mem-boot computer. Cache Memory Pilihan internal berarti L1 digunakan dan L2 tidak digunakan..pilihan both berarti L1 dan L2 digunakan.pilihan disable berarti L1 dan L2 tidak digunakan. System BIOS Shadow Cacheable Pilihan enable untuk menetukan lokasi memori system BIOS menggunakan bayangan dan tersembunyi.pilihan disable untuk menggunakan bayangan dan tidak tersembunyi. OS Selector for DRAM>64

Pilihan enable untuk menggunakan OS2/WARP dan memory lebih dari 64 MB.pilihan disable untuk tidak mengaktifkan menu ini.

C.Chipshet features setup


virus warning pilihan enable untuk memerintahkan computer mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk.Pilihan disable untuk mencegah computer agar tidak mendeteksi keberadaan virus. Enable Burst Cycle Pilihan enable untuk menggunaka read and write burst pada memory.Pulihan disableuntuk tidak mengaktifkan menu ini. Cache Timing Pilihan enableuntuk meningkatkan waktu penggunaan cache..Pilihan standard untuk menstandardkan waktu penggunaan cache. DRAM timing Pilihan enhance untuk meningkatkan waktu penggunaan DDRAM.Pilihan standard untuk menstandardkan waktu penggunaan DDRAM. Enhanche VGA pervormance Pilihan enable untuk meningkatkan kerja VGA.pilihan disable untuk tidak meningkatkan menu ini. IDE timing Pilihan enhance untuk meningkatkan waktu penggunaan IDE.Pilihan standard untuk menstandard kan waktu penggunaan IDE

D.Power management setup


Advanced power management

`pilihan enable berarti sistem akan menggunakan power management.Pilihan disable untuk tidak mengaktifkan menu ini. Vidio power Down Moda pilihan supend berti layar monitor akan melakukan penundaan sesuai dengan waktu yang di beriakan.pilihan standby berarti layar monitor akan melakukan standby dan menunggu untuk digunakan kembali .Pilihan disable untuk tidak mengaktifkan menu ini. Harddisk Power Down Mode pilihan suspend berarti harddisk akan melakukan penundaan sesuai dengan waktu yang diberikan .pilihan standby berarti harddisk akan melakukan standby dan akan menunggu untuk digunakan kembali.pilihan disable untuk tidak mengaktifkan menu ini. Standby Time out pilihan 1-15 adalh jumlah waktu yang di berikan untuk melakukan standby.Pilihan disable untuk tidak mengaktifkan menu ini.

E.PNP/PCI Konfiguration
menu ini digunakan untuk mengatur konfigurasi plug and play hardware pada slot PCI.

F.Load Setup Default


pilihan ini digunakn untuk memakai atau memanggil standard setup yang dimiliki oleh BIOS.

G.Integrated peripherals
Pilihan enable untuk memerintahkan komputer agar menggunakan floppy disk controller pada motherboard(IRQ6). pilihan disable untuk tidak menaktifkan menu ini.

H.password setting
Menu ini digunakan untuk memasukkan dan mengaktifkan kata kunci untuk si pemakai.

I.IDE Harddisk Detection

Menu ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan harddisk secara otomatis berikut parameternya,seperti kapasitas,jumlah sektor,jumlah silinder.

J.Save and Exit Setup


pilihan ini digunakan untuk menyimpan semua hasil setup BIOS tanpa kta harus menyimpan hasil setup BIOS.

K.Exit Without Saving


Pilihan ini digunakan untuk keluar dari menu setup Bios tanpa kita harus menyimpan hasil setup-an bios kita.

Cara Setting Konfigurasi BIOS


Dikirim pada Jul 12, 2011 | 49 komentar

Sebelum anda instal windows terlebih dulu mengatur BIOS (Basic Input Output System) adapun cara pengaturan BIOS telah saya buat sedemikian rupa dibawah ini disertai gambar supaya anda dapat memahaminya dan untuk segala kekurangannya sebelumnya saya memohon maaf apabila tidak sesuai yang anda harapkan. Silahkan ikuti langkah-langkah setting BIOS berikut ini: LANGKAH 1 Tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer Anda. PC akan segera melakukan proses booting LANGKAH 2 Segera menekan tombol [Delete] pada keyboard untuk masuk ke menu BIOS/CMOS Setup

LANGKAH 3 Anda akan masuk BIOS. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main],[System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard Anda

LANGKAH 4 Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu [System Date]. LANGKAH 5 Setelah men-setting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, Anda juga dapat memasang password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya, pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya, masukkan password Anda pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password Anda pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Sekarang status opsi SupervisorPass word sudah menjadi Enabled. LANGKAH 6 Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa men-setting user password untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara pengaturannya sama saja dengan pengaturan pada supervisor password.

LANGKAH 7 Sekarang bukalah menu [Advanced] dengan menekan tombol [] (arah panah ke kanan) pada keyboard Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter] LANGKAH 8 Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [On-board AC97 Audio Controller] dan [On-board AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+] pada keyboard Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced] LANGKAH 9 Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda berfungsi set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc] LANGKAH 10 Selanjutnya buka menu [Boot].

untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pengaturan boot dari PC. Kemudian set CDROM sebagai boot device pertama, atau jika anda ingin melakukan penginstalan dari Flash Disk ganti CDROM dengan nama flash disk.

Kemudian Hard Disk sebagai Boot Device ke-2 dan Floopy Boot Device ke-3 (Disable jika anda

tidak memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan floopy.

LANGKAH 11 Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit], [Exit Saving Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang Anda buat tadi. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika Anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak password. Isi password tersebut agar komputer dap

Read more: http://mastergomaster.com/2011/07/cara-setting-konfigurasi-bios/#ixzz1dkRLULNn

You might also like