You are on page 1of 10

1AnUN

Dk8
(IU1AAN
kUIAn)
Lk1UM8UnAN
LNDUDUk ()
INILASI
()
LAIU
Lk1UM8UnAN
LkCNCMI ()
lM
encarl
eker[a
roduksl
adl
engeluaran
konsumsl
81
1990 26909909 384 1294 1648 167
3466 220477 817926
1991 32110913 119 1164 1933 167
4761 212420 9243116
1992 38140300 118 332 1878 167
2173 241431 9833846
1993 32103193 081 1046 3661 167
193 232333 11196922
1994 63033676 093 141 2483 167
874 224393 11637314
1993 72828316 032 1048 1193 167
963 224783 33347327
1996 80148471 069 1026 1003 167
18471 289612 38170987
1997 91392118 071 1314 1428 293
2376 24913 40162321
1998 131413091 187 8023 4348 293
2839 28380 42632438
1999 132899689 07 034 1633 709
2273 21637 39316013
2000 169419287 097 466 1080 741
1769 20607 41307644
2001 191971737 027 1333 1331 7668
332 18840 44717186
2002 217868647 027 941 1349 7041
1392 20336 47676276
2003 248282069 032 231 1396 666
1679 21408 30849474
2004 231328018 063 731 131 666
7871 24317 93993024
2003 266289606 073 1967 387 693
2020 20393 93230033
2006 274977916 063 606 326 693
3013 26871 102297989
2007 309433619 040 837 1234 7668
3013 21984 103387932
2008 346468668 047 1016 1196 7668
897 231333 107790949
2009 376391424 040 272 869 7668
1422 20119 113347921






kecurs|ve Mode|











keLerangan
PDRB

Pertumbuhan Penduduk

InIlasi

Suku Bunga

IPM

Pertumbuhan Ekonomi
Produksi Padi
Pengeluaran Konsumsi RT
Pencari Kerja
Persamaannnya :
X1
0

1
X
2

2
X
6

Y1
4

1
X
1

2
X
3

3
X
4

4
X
7

X5
6

7
Y
1

8
X
8


x
8

x
7

x
6
x
1

?
1

x
3

x
2
x
3

x
4

x
2

x
3

x
4

x
3

?
1

x
1

x
6

x
7

x
8

Casewise Diagnostics
a

Case
Number Std. Residual Pert_ekonomi Predicted Value Residual
1 -.368 16.48 18.2668 -1.78681
2 .503 19.33 16.8884 2.44162
3 .332 18.78 17.1686 1.61140
4 1.823 36.61 27.7608 8.84923
5 -.689 24.85 28.1941 -3.34412
6 -.670 11.95 15.2032 -3.25325
7 -.801 10.05 13.9368 -3.88677
8 .370 14.28 12.4828 1.79719
9 .309 43.48 41.9808 1.49922
10 1.240 16.35 10.3301 6.01985
11 -.203 10.80 11.7830 -.98296
12 -.364 13.31 15.0751 -1.76514
13 -.888 13.49 17.7985 -4.30849
14 -.988 13.96 18.7575 -4.79747
15 -1.371 1.31 7.9623 -6.65233
16 -1.162 5.87 11.5112 -5.64122
17 .186 3.26 2.3596 .90039
18 1.207 12.54 6.6798 5.86017
19 .827 11.96 7.9439 4.01612
20 .705 8.69 5.2666 3.42337
a. Dependent Variable: Pert_ekonomi

Coefficients
a

Model
Collinearity Statistics
Tolerance VF
1 nflasi .147 6.799
Suku bunga .127 7.878
PDRB .106 9.436
Peng_konsumsi .098 10.168
Coefficients
a

Model
Collinearity Statistics
Tolerance VF
1 nflasi .147 6.799
Suku bunga .127 7.878
PDRB .106 9.436
Peng_konsumsi .098 10.168
a. Dependent Variable: Pert_ekonomi

Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31.766 6.040

5.260 .000
nflasi .832 .175 1.367 4.746 .000
Suku bunga -1.274 .464 -.852 -2.748 .015
PDRB 5.947E-6 .000 .658 1.939 .072
Peng_konsumsi -3.783E-5 .000 -1.384 -3.929 .001
Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31.766 6.040

5.260 .000
nflasi .832 .175 1.367 4.746 .000
Suku bunga -1.274 .464 -.852 -2.748 .015
PDRB 5.947E-6 .000 .658 1.939 .072
Peng_konsumsi -3.783E-5 .000 -1.384 -3.929 .001
a. Dependent Variable: Pert_ekonomi

'
-

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1577.977 4 394.494 16.745 .000
a

Residual 353.388 15 23.559

Total 1931.365 19

a. Predictors: (Constant), Peng_konsumsi, nflasi, Suku bunga, PDRB
b. Dependent Variable: Pert_ekonomi


odeI Summary
-

Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .904
a
.817 .768 4.85378 .817 16.745 4 15 .000 1.146
a. Predictors: (Constant), Peng_konsumsi, nflasi, Suku bunga, PDRB
b. Dependent Variable: Pert_ekonomi










CorreIations

Pert_ekonomi nflasi
Suku
bunga Peng_konsumsi PDRB
Spearman's
rho
Pert_ekonomi Correlation
Coefficient
1.000 .320 .450
*
-.653
**
-.681
**

Sig. (2-tailed) . .169 .047 .002 .001
N 20 20 20 20 20
nflasi Correlation
Coefficient
.320 1.000 .552
*
-.281 -.359
Sig. (2-tailed) .169 . .012 .230 .120
N 20 20 20 20 20
Suku bunga Correlation
Coefficient
.450
*
.552
*
1.000 -.590
**
-.624
**

Sig. (2-tailed) .047 .012 . .006 .003
N 20 20 20 20 20
Peng_konsumsi Correlation
Coefficient
-.653
**
-.281 -.590
**
1.000 .992
**

Sig. (2-tailed) .002 .230 .006 . .000
N 20 20 20 20 20
PDRB Correlation
Coefficient
-.681
**
-.359 -.624
**
.992
**
1.000
Sig. (2-tailed) .001 .120 .003 .000 .
N 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).













1.Model Recursive
Y
1

4

1
X
1

2
X
3

3
X
4

4
X
7

Ket :
Y
1
Pertumbuhan Ekonomi
X
1
PDRB
X
3
InIlasi
X
4
Suku Bunga
X
7
Pengeluaran Konsumsi RT

2. Hasil Model Recursive
Y
1

4
0,658 X
1
1,376 X
3
- 0,852 X
4
- 1,384X
7

3. Interprestasi Hasil Model Recursive
Berdasarkan tabel coeIIicients, hasil print-out SPSSS 17, dapat diketahui bahwa inIlasi
berpengaruh secara positiI terhadap pertumbuhan ekonomi dengan besar koeIisiennya 1,376
artinya apabila inIlasi meningkat satu satuan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
sebesar 1,367, dari tabel coeIIicients dapat juga diketahui bahwa suku bunga berperngaruh
secara negatiI terhadap pertumbuhan ekonomi dengan besar koeIisien -0,852 artinya apabila
suku bungan meningkat satu satuan maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar
0,852, dari tabel coeIIicients juga dapat diketahui bahwa PDRB berpengaruh secara positiI
terhadap pertumbuhan ekonomi dengan besar koeIisien 0,658 artinya apabila PDRB
meningkat satu satuan maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,658 dari
tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara negatiI
terhadap variabel pengeluaran konsumsi RT, dengan besar koeIisien sebesar -1,384 artinya
apabila pengeluaran konsumsi meningkat satu satuan maka akan menurunkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 1,384.

4. Uji t dan F
Uji t
b
1
hipotesis
Ho b
1
0
Ha = b
1
= 0
Kriteria
Ho diterima apabila nilai sig ~ u toleransi tidak signiIikan
Ha diterima apabila nilai sig u toleransi signiIikan

Berdasarkan tabel coeIIicients hasil print-out SPSS 17, dapat diketahui bahwa besar nilai sig
variabel PDRB (0,072) ~ u toleransi ( 0,05) dengan demikian diterima Ho, yang memberi
makna bahwa variabel PDRB tidak signiIikan berpengaruh secara positiI terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 95.


Berdasarkan tabel coeIIicients hasil print-out SPSS 17, dapat juga diketahui bahwa besar nilai
sig variabel InIlasi (0,00) u toleransi ( 0,05) dengan demikian diterima Ha, yang memberi
makna bahwa variabel InIlasi berpengaruh positiI secara signiIikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan tingkat kepercayaan 95
Berdasarkan tabel coeIIicients hasil print-out SPSS 17, dapat juga diketahui bahwa besar nilai
sig variabel Suku Bunga (0,015) u toleransi ( 0,05) dengan demikian diterima Ha, yang
memberi makna bahwa variabel Suku Bunga berpengaruh positiI secara signiIikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 95.
Berdasarkan tabel coeIIcients hasil print-out SPSS 17, dapat juga diketahui bahwa besar nilai
sig variabel Pengeluaran Konsumsi RT (0,001) u toleransi ( 0,05) dengan demikian diterima
Ha, yang memberi makna bahwa variabel Pengeluaran Konsumsi RT berpengaruh positiI
secara signiIikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 95.

Uji F
Ho b
1
b
2
b
3
b
4
0
Ha = b
2
= b
3
= b
3
= b
4
= 0

Kriteria
Ho diterima apabila nilai sig u toleransi signiIikan
Ha diterima apabila nilai sig ~ u toleransi tidak signiIikan

Bedasarkan tabel ANOVA, hasil print out SPSS 17, dapat diketahui bahwa besar nilai sig
variabel (0,00) u toleransi artinya Ho diterima, dengan demikian memberi makna bahwa
variabel PDRB, InIlasi, Suku Bunga, dan Pengeluaran Konsumsi RT secara serentak atau
simultan berpengaruh signiIikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan
95.

Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Multikolinerity
a. Metode TOL
Berdasarkan tabel ceIIicients pada hasil print-out SPSS17, dapat ditentukan bahwa
besar variabel inIlasi (0,147) 0,5 dengan demikian variabel inIlasi bergejala
multikolinerity
Berdasarkan tabel ceIIicients pada hasil print-out SPSS17, dapat ditentukan bahwa
besar variabel suku bunga (0,127) 0,5 dengan demikian variabel suku bunga
bergejala multikolinerity
Berdasarkan tabel ceIIicients pada hasil print-out SPSS17, dapat ditentukan bahwa
besar variabel PDRB (0,106) 0,5 dengan demikian variabel PDRB bergejala
multikolinerity
Berdasarkan tabel ceIIicients pada hasil print-out SPSS17, dapat ditentukan bahwa
besar variabel Pengeluaran Konsumsi RT (0,098) 0,5 dengan demikian variabel
Pengeluaran Konsumsi RT bergejala multikolinerity






b. Metode VIF
Berdasarkan tabel koeIisien pada hasil print out spss dapat ditentukan bahwa VIF
(6,799) ~ 4 dengan demikian variabel inIlasi bergejala multikolinierity.
Berdasarkan tabel koeIisien pada hasil print out spss dapat ditentukan bahwa VIF
(7.878) ~ 4 dengan demikian variabel nilai suku bunga bergejala multikolinierity.
Berdasarkan tabel koeIisien pada hasil print out spss dapat ditentukan bahwa VIF
(9,436) ~ 4 dengan demikian variabel nilai PDRB bergejala multikolinierity.
Berdasarkan tabel koeIisien pada hasil print out spss dapat ditentukan bahwa VIF
(10,168) ~ 4 dengan demikian variabel Pengeluaran Konsumsi RT bergejala
multikolinierity.

Heterokendasitas
A. Uji spearman
Nilai sig ~ u toleransi tidak bergejala
Nilai sig u toleransi bergejala

Berdasarkan tabel korelasi pada hasil print out spss menunjukkan nilai sig variabel
inIlasi ~ u toleransi (0,169 ~ 0,05) dengan demikian variabel inIlasi tidak
bergejala heterokedastisitas.
Berdasarkan tabel korelasi pada hasil print out spss menunjukkan nilai sig variabel
suku bunga ~ u toleransi (0,047 0,05) dengan demikian variabel suku bunga
tidak bergejala secara heterokedastisitas.
Berdasarkan tabel korelasi pada hasil print out spss menunjukkan niali sig variabel
Pengeluaran Konsumsi RT ~ u toleransi (0,002 0,05) dengan demikian variabel
Pengeluaran Konsumsi RT bergejala secara heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel korelasi pada hasil print out spss menunjukkan nilai sig variabel
PDRB ~ u toleransi (0,001 0,05) dengan demikian diterima Ho. Artinya variabel
PDRB bergejala secara heteroskedastisitas.

Durbin watson
Dw 1,919
Dl 0,894
Du 1,828
4 du 4 - 1,828 2,49
4 dl 4 0,894 3,06

Ho p 0
Ha = p = 0
Kriteria

Ho du dw 4-du
Ha dw ~ 4-dl
dl 4-dl
Berdasarkan print out spss pada model summary menunjukkan bahwa dw (1,919 ) lebih kecil
dari 4-du (2,49) dan dw (1,919) lebih besar dari du (1,51) (1,51 1,919 2,49) dengan
demikian diterima Ho, artinya model estimasi tidak bergejala autokorealasi.

Y
1

4
0,658 X
1
1,376 X
3
- 0,852 X
4
- 1,384X
7


Variabel PDRB InIlasi Suku Bunga Pengeluaran
Konsumsi RT
KoeIisien 0,658 1,376 0,852 1,384
5 0,00329 275,2 O,426 0,0693


Jika kita lihat, apabila indipenden atau Exogenous variable, diasumsikan meningkat sebesar 5, maka
dapat dibuat persamaan sebagai berikut :
Y
1

4
0,658 X
1
1,376 X
3
- 0,852 X
4
- 1,384X
7

Y
4
0,0329 X
1
275,2 X
3
0,0426 X
4
- 0,0426X
7

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada peningkatan sebesar 5, pada tiap-tiap
variabel, dan menyebakan terjadinya perubahan pertumbuhan ekonomi yang pada tahun berikutnya.
Meningkatnya variabel X1, sebsar 0,0032, akan mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya
dengan variabel Pengeluaran Konsumsi RT dan Suku Bunga akan menurunkan pertumbuhan
P.erekonomian

You might also like