You are on page 1of 21

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1.

Kondisi Termal
Pengukuran kondisi termal dilakukan pada stasiun kerja pengepressan

dilakukan pada pukul 08.00-16.00. Pengukuran dilakukan dalam rentang waktu


60 menit pada 7 titik pengambilan data.

5.1.1. Pengaruh Ketinggian terhadap Suhu Ruangan


Pengukuran suhu dilakukan pada lima interval ketinggian yaitu pada
ketinggian 0.1m, 0.6m, 1.1m, 1.7m, 2.5m. Hasil pengukuran tiap interval
ketinggian adalah sebagai berikut :.
Tabel 5.1. Data Suhu Ruangan di Lantai Produksi Pengepressan
Pada Ketinggian 0,1m
Titik Pengamatan
(oC)
No.
Waktu
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00
Rata-rata

Sumber: Hasil Pengukuran

27.125
28.25
30.125
31.375
31.625
31
30.125
30.125
29.969

30.375 26.875 27.125


32.125 27.375 29.875
33.125 30.375
28.25
33.875 30.375 29.875
32.375 30.375 30.875
29.75 28.625 32.625
28.5
29.75 30.125
32.5 31.875 31.875
31.578 29.453 30.078

Titik 7

27.125 30.375 27.125


29.25
31.5 30.25
31.25 31.125 31.25
31.875 32.875 31.25
31.875 32.375 31.875
32.125
32.75
29.5
28.125
31.75 31.125
30.75 30.125 30.125
30.297 31.609 30.313

Suhu (oC)

35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25

Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
Titik 7
Waktu

Gambar 5.1. Grafik Suhu Ruangan Ketinggian 0,1m

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tabel 5.2. Data Suhu Ruangan di Lantai Produksi Pengepressan


Pada Ketinggian 0,6m
Titik Pengamatan
(oC)
Waktu
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7
08.00-09.00
27.375 31.125
27 27.125 27.125
30.5
27.25
09.00-10.00
28.125 34.125 28.125 27.125
29.25 33.125 32.125
10.00-11.00
30.375 34.125 30.625 29.125 32.125 32.375 32.125
11.00-12.00
30.75
35.5 30.125
30.25
30.25 33.125
31.25
13.00-14.00
31.625 33.125
30.25 30.375 31.375
33.5 31.375
14.00-15.00
31 33.625
31.5
30.25
31.25 33.125
31.25
15.00-16.00
30.5 33.125
30.25
30.25
32.25 33.125
31.25
16.00
28.5 33.125
28.5
28.25 31.125
32.75
30.25
Rata-rata
29.781 33.484 29.547 29.094 30.594 32.703 30.859

Sumber: Hasil Pengukuran

suhu (oC)

37
35

Titik 1

33

Titik 2

31

Titik 3

29

Titik 4

27

Titik 5

25

Titik 6
Titik 7
Waktu

Gambar 5.2. Grafik Suhu Ruangan Ketinggian 0,6m

Tabel 5.3. Data Suhu Ruangan di Lantai Produksi Pengepressan


Pada Ketinggian 1,1m
Titik Pengamatan
(oC)
No.
Waktu
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7
1.
08.00-09.00
27.5 31.875
27
27
27.25 31.125
27.25
2.
09.00-10.00
28.625
34.5
28.25 28.125 30.125
34.5
32.5
3.
10.00-11.00
31.5
35.5 29.875 31.125 32.375 34.125
32.25
4.
11.00-12.00
32.125
36.5 30.125 31.875 30.875
34.5 32.875
5.
13.00-14.00
32.5 34.625 30.375 31.125 31.125 34.625 32.125
6.
14.00-15.00
31.625 34.875 30.875 31.875 32.875
34.25 32.875
7.
15.00-16.00
31
31.25 31.125 30.875 32.875 34.375 32.125
8.
16.00
30.375
33.75 29.125 29.125 31.125
34.75 30.125
Rata-rata
30.656 34.109 29.594 30.141 31.078 34.031 31.516
Sumber: Hasil Pengukuran

39
37
Suhu (oC)

35

Titik 1

33

Titik 2

31

Titik 3

29

Titik 4

27

Titik 5

25

Titik 6
Titik 7
Waktu

Gambar 5.3. Grafik Suhu Ruangan Ketinggian 1,1m

Tabel 5.4. Data Suhu Ruangan di Lantai Produksi Pengepressan


Pada Ketinggian 1,7m
Titik Pengamatan
(oC)
No.
Waktu
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7
1.
08.00-09.00
28.5 31.875 27.125
27.25
27.25 31.875
27.5
2.
09.00-10.00
29.25
35.25 28.375
28.25
30.25
34.25 32.875
3.
10.00-11.00
33.25 36.125
31.75
31.25
34.25
35.5
33.25
4.
11.00-12.00
33.5
36.25
31.75 31.875 31.875
35.25 34.875
5.
13.00-14.00
33.625 36.125 31.875 32.875 32.875
35 32.875
6.
14.00-15.00
31.5
35.25
31.75
31.25
32.25
34.25
32.25
7.
15.00-16.00
33.75 35.125 30.125
31 32.875
35 32.875
8.
16.00
31.75 34.375
30 29.875 32.125 34.875 31.375
Rata-rata
31.891 35.047 30.344 30.453 31.719 34.500 32.234
Sumber: Hasil Pengukuran

37

Suhu (oC)

35
33

Titik 1

31

Titik 2

29

Titik 3

27

Titik 4

25

Titik 5
Titik 6
Titik 7
Waktu

Gambar 5.4. Grafik Suhu Ruangan Ketinggian 1,7m

Tabel 5.5. Data Suhu Ruangan di Lantai Produksi Pengepressan


Pada Ketinggian 2,5m
Titik Pengamatan
(oC)
No.
Waktu
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7
1.
08.00-09.00
30.25 32.375
28.25
27.25 27.375 32.375
27.5
2.
09.00-10.00
31.5 36.875
30.25
28.25
30.25 36.875
33.25
3.
10.00-11.00
33.25 37.375 33.875
32.75
34.25 35.875
34.75
4.
11.00-12.00
34.25 37.875 33.625 33.125 34.125 35.875 34.125
5.
13.00-14.00
34.5 37.375 32.375 32.875 34.875 35.375 33.875
6.
14.00-15.00
33.875
37.25
31.75 32.875 34.875
35.25 33.875
7.
15.00-16.00
33.75
37.5
30.5
31.25
33.25
35
33
8.
16.00
32.75
35.5 30.125 29.875 32.125 35.125 31.875
Rata-rata
33.016 36.516 31.344 31.031 32.641 35.219 32.781
Sumber: Hasil Pengukuran

39

Suhu (oC)

37
35

Titik 1

33

Titik 2

31

Titik 3

29

Titik 4

27

Titik 5

25

Titik 6
Titik 7
Waktu

Gambar 5.5. Grafik Suhu Ruangan Ketinggian 2,5m

Tabel 5.6. Data Rata-Rata Suhu Ruangan di Lantai Produksi Pengepressan


Titik Pengamatan
(oC)
No
Ketinggian
titik 1
titik 2
titik 3
titik 4
titik 5
titik 6
titik 7
1.
0,1 m
29.969 31.578 29.453 30.078 30.297 31.609 30.313
2.
0,6 m
29.781 33.484 29.547 29.094 30.594 32.703 30.859
3.
1,1 m
30.656 34.109 29.594 30.141 31.078 34.031 31.516
4.
1,7 m
31.891 35.047 30.344 30.453 31.719 34.500 32.234
5.
2,5 m
33.016 36.516 31.344 31.031 32.641 35.219 32.781

37

suhu (oC)

35
0,1 m

33

0,6 m

31

1,1 m
29

1,7 m

27

2,5 m

25
titik 1

titik 2

titik 3

titik 4

titik 5

titik 6

titik 7

Waktu

Gambar 5.5. Grafik Rata-Rata Suhu Ruangan

5.1.2. Kelembaban
Data hasil pengukuran kelembaban pada lantai produksi dapat dilihat pada
Tabel 5.6. dan Gambar 5.6. berikut.
Tabel 5.6. Data Kelembaban pada Lantai Produksi
Kelembaban
No.
Waktu
(%)
1 08.00-09.00
69,02
2 09.00-10.00
68,46
3 10.00-11.00
60,64
4 11.00-12.00
58,08
5 13.00-14.00
56,79
6 14.00-15.00
57,76
7 15.00-16.00
59,27

Kelembaban (%)

Sumber: Hasil Pengukuran

Waktu

Gambar 5.6. Kelembaban pada Lantai Produksi

5.1.3. Kecepatan Udara


Data hasil pengukuran kecepatan udara pada lantai produksi dapat dilihat
pada Tabel 5.7. dan Gambar 5.7. berikut.
Tabel 5.7. Data Kecepatan Udara pada Lantai Produksi Pengepressan
No.

Waktu

1
2

08.00-09.00
09.00-10.00

Kecepatan Udara
(m/s)
0,08
0,05

Tabel 5.7. Data Kecepatan Udara pada Lantai Produksi Pengepressan


(lanjutan)
Kecepatan Udara
No.
Waktu
(m/s)
3
10.00-11.00
0,05
4
11.00-12.00
0,05
5
13.00-14.00
0,04
6
14.00-15.00
0,05
7
15.00-16.00
0,05

Kecepatan Udara (m/s)

Sumber: Hasil Pengukuran

0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
08.00
09.00

09.00
10.00

10.00 11.00
11.00 Waktu
12.00

13.00
14.00

14.00
15.00

15.00
16.00

16.00

Gambar 5.7. Kecepatan pada Lantai Produksi Pengepressan

5.1.4. Suhu Basah, Suhu Kering dan Suhu Bola


Data hasil pengukuran suhu basah, suhu kering dan suhu bola pada lantai
produksi dapat dilihat pada Tabel 5.8. berikut.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Tabel 5.8. Data Suhu Basah, Suhu Kering dan Suhu Bola
Suhu Basah
Suhu Kering
Suhu Bola
Waktu
(oC)
(oC)
(oC)
08.00-09.00
26,40
31,13
32,33
09.00-10.00
26,69
31,26
32,69
10.00-11.00
27,24
31,81
33,08
11.00-12.00
28,23
32,14
33,44
13.00-14.00
28,19
32,01
33,09
14.00-15.00
27,75
31,41
32,66
15.00-16.00
27,53
31,06
32,36
16.00
27,01
31,14
31,97

Sumber: Hasil Pengukuran

5.5.

Data Personal
Data personal pekerja lantai produksi PTP Nusantara II Kebun Karet

Batang Serangan dapat dilihat pada Tabel 5.9.


Tabel 5.9. Data Personal Pekerja Lantai Produksi Bagian Pengepressan
Berat
Jenis
Jenis
Umur
No.
Nama
Badan
Kelamin
Pekerjaan
(tahun)
(kg)
1.
Pekerja 1
Laki-laki Mengepress
47
64
2.
Pekerja 2
Laki-laki Mengepress
53
62
3.
Pekerja 3
Laki-laki Mengepress
28
55
4.
Pekerja 4
Laki-laki Mengepress
48
64
5.
Pekerja 5
Laki-laki Mengepress
38
64
6.
Pekerja 6
Laki-laki Mengepress
49
62
7.
Pekerja 7
Laki-laki Mengepress
44
72
8.
Pekerja 8
Laki-laki Mengepress
53
62
Dari data pada Tabel 5.9. dapat dihitung Dubois Body Surface Area (AD) dari
masing-masing pekerja.
AD = 0.202 x W0.425 x H0.725
Keterangan:
AD = Dubois Body Surface Area
W = berat badan (kg)
H = tinggi badan (m)
Sebagai contoh perhitungan Dubois Body Surface Area (AD) sebagai
berikut:
AD = 0.202 x 640.425 x 1.580.725

= 1.701 m2

Dengan cara perhitungan yang sama seperti di atas, maka dapat diperoleh
nilai AD untuk setiap pekerja.

Tabel 5.10. Perhitungan Dubois Body Surface Area (AD)


No.

Pekerja

W0.425

H0.725

AD
(m2)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pekerja 1
Pekerja 2
Pekerja 3
Pekerja 4
Pekerja 5
Pekerja 6
Pekerja 7
Pekerja 8

5.856
5.778
5.491
5.856
5.856
5.778
6.157
5.778

1.438
1.450
1.450
1.469
1.457
1.438
1.438
1.438

1.701
1.693
1.609
1.738
1.723
1.678
1.788
1.678

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Jenis pakaian dan thermal insulation Clo (Iclu) pekerja dilihat pada Tabel 5.11.

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Tabel 5.11. Jenis Pakaian dan Thermal Insulation Clo (Iclu) Pekerja Bagian
Pengepressan
Pakaian
Singlet
Baju
Celana
Alas Kaki
Jumlah
Dalam
0.03
0.04
0.09
0.25
0.02
0.43
0.03
0.00
0.09
0.25
0.02
0.39
0.03
0.00
0.09
0.25
0.02
0.39
0.03
0.04
0.15
0.25
0.02
0.49
0.03
0.04
0.09
0.25
0.02
0.43
0.03
0.04
0.09
0.25
0.02
0.43
0.03
0.04
0.09
0.25
0.02
0.43
0.03
0.04
0.09
0.25
0.02
0.43
Tabel 5.12. Data Suhu Tubuh dan Denyut Nadi Pekerja Bagian
Pengepressan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Pekerja

Pekerja 1
Pekerja 2
Pekerja 3
Pekerja 4
Pekerja 5
Pekerja 6
Pekerja 7
Pekerja 8
Rata-rata

Suhu Tubuh
(oC)

Denyut Nadi
(per menit)

Sebelum Bekerja

Sebelum Bekerja

36.60
36.30
36.10
36.40
36.00
36.40
36.30
36.40
36.31

73.33
77.00
63.11
76.00
80.33
64.00
84.00
79.11
74.61

Suhu Tubuh (oC)

36.8
36.6
36.4
36.2
36

Sebelum Bekerja

35.8
35.6

Pekerja

Demyut Nadi (permenit)

Gambar 5.8 Suhu Tubuh Pekerja Bagian Pengepressan


80
75
70
65
60

Sebelum Bekerja

55
50

Pekerja

Gambar 5.9. Denyut Nadi Pekerja Bagian Pengepressan

5.7.

Perhitungan Kebutuhan Energi Pekerja


Perumusan hubungan antara energi ekspenditur dengan denyut jantung

dilakukan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk


regresi hubungan energi W= Kkal/menit dengan kecepatan denyut jantung per
menit secara umum sebagai berikut:
W = 1.080411-0.0229038X + 0.000471733X 2

Contoh:
Kebutuhan energi sebelum bekerja,
X (denyut jantung) =90
Maka, W = 1.080411-0.0229038(X) + 0.000471733(X) 2
W = 1.080411-0.0229038(90) + 0.000471733(90) 2
Untuk pekerja pengepressan, dapat dilihat pada Tabel 5.17. berikut ini.
Tabel 5.13. Kebutuhan Kalori Pekerja Bagian Pengepressan
Sebelum Bekerja
Pekerja 1
2.3202
Pekerja 2
2.4292
Pekerja 3
2.5419
Pekerja 4
2.1639
Pekerja 5
2.0161
Pekerja 6
2.2672
Pekerja 7
2.2672
Pekerja 8
2.1639

3.5000
3.0000

Kalori

2.5000
2.0000
1.5000
1.0000

Sebelum Bekerja

0.5000
0.0000

Gambar 5.10. Kebutuhan Kalori Pekerja Bagian Pengepressan


Dari setiap hasil yang diperoleh, maka pada Tabel 5.14. berikut dapat dilihat nilai
rata-rata dan standart deviasi dari setiap data yang diperoleh.

Tabel 5.14. Data Personal


No.
1
2
3
4

Keterangan
Umur (tahun)
Berat badan (kg)
Tinggi badan (m)
AD (m2)
Suhu Tubuh
Sebelum bekerja
(oC)
Denyut nadi
(beat/mmeni
Sebelum bekerja
t)
Kebutuhan
energi
Sebelum bekerja
(kkal/mnt)
08.00 09.00
Iclo (clo)
09.00 16.00

5
6

7
8

Means.d
47,676,73
63,608,55
1,620,05
1,670,10

Min-Maks
28-54
49-83
1,55-1,70
1,45-1,84

36,340.31

35,5-37,2

77,5312,36

57-99

2,210.65

1,025-3,726

0,3340,11
0,361 0,12

0,2-0,49
0,2-0,49

Sumber: Hasil Pengolahan Data

5.9.

Perhitungan Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)


Indeks suhu bola basah (ISBB) untuk di luar ruangan dengan panas

radiasi:
ISBB : 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas
radiasi :
ISBB : 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola
Sebagai contoh perhitungan ISBB

pada waktu 08.00-09.00 adalah

sebagai berikut:
ISBB = (0,7 x 26,40) + (0,2 x 32,33) +(0,1 x 31,13) = 28,05 0C
Dengan cara perhitungan yang sama seperti diatas dapat diperoleh nilai
ISBB sebagai berikut :

Tabel 5.16. Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)


Suhu
Basah (oC)
26.4
26.69
27.24
28.23
28.19
27.75
27.53
27.01

Suhu
Kering (oC)
31.13
31.26
31.81
32.14
32.01
31.41
31.06
31.14

Suhu
Bola (oC)
32.33
32.69
33.08
33.44
33.09
32.66
32.36
31.97

ISBB
(oC)
28.059
28.347
28.865
29.663
29.552
29.098
28.849
28.415

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Temperatur (oC)

Grafik ISBB
30
29
28

ISBB

27
1

Waktu (Jam)

Gambar 5.11. Grafik Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)

5.10.

Perhitungan Keseimbangan Termal


Keseimbangan panas adalah antara panas yang dihasilkan dengan panas

yang dikeluarkan. ASHRAE (1989a) memberikan persamaan keseimbangan panas


sebagai berikut.
M W = (C + R + Esk) + ( Cres + Eres)
Dimana
M

: tingkat produksi energi metabolisme

: tingkat pekerjaan mekanik

Qsk

: total tingkat kehilangan panas dari kulit

Qres

: tingkat kehilangan panas dari pernapasan

: tingkat kehilangan panas konvektif dari kulit

: tingkat kehilangan panas radiatif dari kulit

Esk

: tingkat kehilangan panas penguapan total dari kulit

Cres

: tingkat kehilangan panas konvektif dari pernapasan

Eres

: tingkat kehilangan panas penguapan dari pernapasan


Sedangkan lambang-lambang lain yang digunakan selama perhitungan

keseimbangan panas adalah :


M-W

= Metabolic rate (W m-2)

C +R

= Konveksi kehilangan panas per unit area (W m-)2

Esk

= Total penguapan kehilangan panas dari kulit (W m-2)

Emax

= Maksimum potensial penguapan per unit area (W m-2)

Cres + Eres

Respirasi kering kehilangan panas per unit area permukaan tubuh


+ Evaporative loss dari Pernapasan (W m-2)

= Skin wattedness (ND)

Ere

= Evaporative loss yang diperlukan per unit area untuk


keseimbangan panas (W m-2)

= Efisiensi keringat

Sreq

= Keringat yang diperlukan (W m-2) atau Sreq x 0.26 :10 (Liter/jam)

HSI

= Heat stress index (%)

Adapun contoh perhitungan keseimbangan panas adalah sebagai berikut:


Suhu rata-rata ruangan (ta)

= 31.68 oC

Suhu globe (radian) rata-rata (tr)

= 32.69 oC

Kelembaban relatif

= 61.43 %

Kecepatan angin

= 0.05 m/s

Berdasarkan data personal pekerja pada Tabel 5.18. maka diperoleh rata-rata Iclo
adalah 0.32 clo.
Sedangkan metabolic rate untuk pekerja dengan beban kerja yang
tergolong ringan-sedang dengan aktivitas industri yang dikatagorikan sebagai
industri ringan yaitu 175 Wm-2 berdasarkan Ken Parsons (2007).
Adapun keterangannya yang digunakan adalah:
Re,cl

= 0.015 m2 kPa W-1

tsk

= 37.31 oC

Metabolisme rate

= 175 W m-2

Eksternal work

= 0 W m-2

Pakaian

= 0.32 Clo

Rcl

= 0.0496 atau (0.32 Clo x 0.155) m2 C W-1

= 0.95

Ar/AD

= 0.77

AD

= 1.76 m2

Catatan

= 1 Clo = 0.155 m2 C W-1

tcl

= 38oC

Penyelesaian
Metabolisme produksi panas W m-2 = M W
fcl

= 1 + 0.32 Clo = 1 +

=1+

= 175-0 = 175

0.32 Rcl
0.155
0.32x0.0496
0.155

= 1.0996
untuk tsk 37.35 oC maka tekanan suhu kulit adalah
Psk,s

4030.18
tsk 235
= exp 18.956 4030.18
mb
37.35 235
= 4.16 kPa
= exp 18.956

Untuk ta = 31.68oC maka tekanan suhu udara diberikan oleh


Psa

exp 18.956 4030.18


ta 235

= exp 18.956 4030.18


31.68 235
= 3.84 kPa
Pa

= RH x Psa
= 0.6143 x 3.84

= 2.85 kPa

Koefisien Heat Transfer


hc

= 8.3 v0.6 untuk 0.2 < v < 4.0

hc

= 3.1

maka hc

= 16.5 x bc = 16.5 x 3.1 = 51.15 W m-2 kPa-1

untuk 0 < v < 0.2

Hitung nilai hr dan tcl dengan melakukan iterasi terhadap rumus :


hr

= 4

Ar
tcl tr 3
{273.2 (
)}
AD
2

Mulai dengan tcl = 0,0 dan melakukan evaluasi terhadap nilai-nilai baru untuk hr,
tcl, hr, tcl,... hingga terjadi selisih antar tcl 0,01. Dari perhitungan di atas, maka
hasil iterasi untuk tcl, hr dapat dilihat pada tabel 5.17.
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Iterasi untuk Nilai hr dan tcl
Perhitungan Kehr
tcl
1
2,581
36,08
2

2,597

36,08

Iterasi berhenti karena tcl 2 tcl 1 = 0 ( 0 0,01 ), maka :


hr

= 2,597

tcl

= 36,08

Selanjutnya,
( hr tr hcta )
( hr tc )

to

to

= 32,13 oC

Kombinasikan koefisien heat transfer


h

= b c + br
= 3.1 + 2.597
= 5.697 W m-2 K-1

Mengkalkulasikan nilai-nilai yang telah diperoleh ke dalam persamaan,


C+R =

tsk to
Rcl 1 / fclxh

37.35 32.26
0.0496 1 / 1.09926x5.697
C + R = 24,12 W m-2
C+R =

Esk
Esk

Psk , s Pa
Re, cl 1 / fclxbc
4.16 2.85
=
0.015 1 / 1.0992x51.15

= 89,814 W m-2 x w
Untuk w = 1, Esk = Emax = 89,814 W m-2
Cres + E res

= 0.0014 M (34 - ta) + 0.0173 M (5.87 - Pa)


= 0.0014 x 175 (34-31.68) + 0.0173 x 175 (5.87 2.85)
= 9.711W m-2

Maka persamaan keseimbangan panas menjadi :


M W = C + R + Esk + Cres + E res
175

= 24,12 +( 89,814 x w) +9,711

w = 1,11
Jadi kebasahan kulit (w) 1.11 akan menyediakan kehilangan panas (heat
loss) yang cukup pada kulit melalui penguapan, yaitu tubuh akan berkeringat
untuk thermoregulate dan menerima keseimbangan panas.

Untuk penguapan

maksimum, Emax kebasahan adalah 1. Untuk perhitungan diatas memberikan nilai


Emax = 89,814 W m-2. Kebasahan yang dibutuhkan untuk keseimbangan diberikan
dengan
Wreq =

Ereq
E max

Jadi,
Ereq = Wreq x Emax

= 1.11 x 89,814

= 100,142 W m-2

Esk untuk keseimbangan panas,


Dengan menggunakan panas laten dari penguapan air (22.5 x 10-5 Jkg-1
dan memperhatikan jumlah keringat menetes, r (sedikit keringat menetes dan
panas laten tidak hilang) ISO 7933 menggunakan:
W2
r = 1
2

Keringat yang dibutuhkan (menyediakan penguapan yang dibutuhkan)


dapat kemudian dihitung sebagai :
Ereq
2
Wm
r
Untuk perhitungan di atas, untuk mempertahankan keseimbangan panas

Sreq =

maka tubuh harus menghasilkan sejumlah keringat dalam satuan waktu, yaitu:
r = 1

1.112
2

r = 0.37
Sreq =

100,142
Wm
0.37

Sreq = 264,65 W m-2


Sedangkan
Ereq
Heat stress index (HSI) = E max x100 %
100 ,142
x100 %
Heat stress index (HSI) =
189 ,814

Heat stress index (HSI) = 111 %

You might also like