And their hypothecial phylogenetical relationship in Jungermanniales is illustrated in Fig. 6.

Apart from this there are several other protective devices for the protection of the young sporophyte which are derived from axial tissue or at least involve the participation of stem tissue. The terms stem periggynium has been used for these. In the order Calobryales, the shoot calyptras develops to protect the sphorophyte in Haplomitrium hookeri (Fig. 5A) and calobryum indicum (fig. 7A). A shoot calyptras is formed with the involvement of stem tissue in addition to bracts and bracteoles. In trichocoled the sporophyte is protected with a coelocaule which is formed by deep penetration of the foot into the axis. In some genera like Geoclyx (Fig. 7G), jackiella (fig. 7Fa) and Calyopeia, there is the formation of specialized sporophyte protective devices, i.e. a marsupium at the tip of the main axis or ventral branches by shallow to deep penetration into the axis. In the order Metzgeriales, Riccardia multifida exhibits thallus margin outgrowths for the protection of syneica (fig.5 D). In Marchantia polymorpha after fertilization calyptras as well as a perygynium develop to protect the young sporophyte (fig. 7K). However, in Riccia, archegonia and sporophytes are embeddes in the thallus (Fig.5Q). In the order Anthocerotales, soon after fertilization, thallus tissue is projecected to form the involucres (fig. 5G H) to protect the developing sporophyte. In the mosses sex organs are mainly protected by their location in leaf axils (fig.3H) or by trichomes (paraphyses Fig. 3P,T). Perichaetial leaves envelop synoicous groups of sex organs, while perigonial bracts surround male reproductive organs. The bracts forming perichaetia and perigonia often have some useful taxonomic differentiation. Now here in mosses does the structure of the surrounding bracts become as complex as in the Hepaticae and Anthocerotae (Goebel 1930). Paraphyses are located among the sex organs, and are mainly uniseriate cell rows, the top cell is frequently swollen (dome-shaped) and contains chlorophyll in many cases.

4. Fertilization The male sex organ, the antheridium, encloses numerous spermatocytes within the antheridial wall. These spermatocytes differentiate into bicilate spermatozoids while the female sex organ, the arcegonium, encloses in its archegonial wall an axial row of cells, the ventral canal cell and an egg. Fertilization essentially occurs the presence of a supply of water. The archegonial apex opens and the canal cell disorganize to from a mucilaginous substance through which the spermatozoids contained in water reach the egg. Numerous spermatozoids reach the egg but usually only one fertilizes it, the fertilized egg (zygote) marks the onset of sporophyte generation. It divides to from a multicellular embryo (developing sporophyte) within the arcegonial venter which provides a protective covering knows as the calyptras (Udar 1976)

5. Sporophyte Production: Frequency and Failure The zygote undergoes an initial transverse division into upper (epibasal) and a lower (hypobasal) cell in marchantiales and Anthocerotales. However, in Calobryales, early division that follow the initial transverse division are irregular in sequence, although the smaller hypobasal cells supposedly develop into only the haustorium, while the epibasal portion gives rise to the foot, seta and capsule. In jungermanniales and Metzgeriales there is considerable variation from group to group in the sequence of succeeding divisions (Schuster 1996). A mature sporophyte may be merely a spherical capsule embedded in the gametophyte or may be differentiated into capsule and a foot or into capsule, seta and foot of various shapes, anchoring the sporophyte to the gametophytic tissue. As far as the frequency of sporophyte production has been observed (Longton and Schuster 1983), there are strong tendencies for an increase in bisexuality, as bisexual taxa in most of the cases more frequently produce sporophyte. In Marchantiales there is a progressive evolution of bisexual gametophytes which have the capacity for inbredding, e.g. ricciaceae in which 85 % of taxa are bisexual. However, less advanced.. (dian)

Translate : Dan hubungan hypothecial phylogenetical mereka di Jungermanniales diilustrasikan pada Gambar. 6. Selain itu ada beberapa perangkat pelindung lainnya untuk melindungi dari sporofit muda yang berasal dari jaringan aksial atau setidaknya melibatkan partisipasi jaringan batang. Istilah berasal periggynium telah digunakan untuk ini. Dalam Calobryales pesanan, calyptras menembak berkembang untuk melindungi sphorophyte di Haplomitrium hookeri (Gambar 5A) dan calobryum indicum (gbr. 7A). Sebuah calyptras menembak dibentuk dengan melibatkan jaringan batang selain bracts dan bracteoles. Dalam trichocoled sporofit yang dilindungi dengan coelocaule yang dibentuk oleh penetrasi dalam kaki ke sumbu. Di beberapa genera seperti Geoclyx (Gambar 7G), jackiella (gbr. 7Fa) dan Calyopeia, ada pembentukan khusus alat pelindung sporofit, yaitu marsupium di ujung sumbu utama atau cabang ventral oleh dangkal untuk penetrasi jauh ke dalam sumbu. Dalam rangka Metzgeriales, Riccardia multifida pameran outgrowths talus margin untuk perlindungan syneica (gbr. 5 D). Dalam marchantia polymorpha setelah calyptras pembuahan serta perygynium sebuah mengembangkan untuk melindungi sporofit muda (gbr. 7K). Namun, dalam Riccia, archegonia dan sporofit adalah embeddes di talus tersebut (Fig.5Q). Dalam Anthocerotales pesanan, segera setelah

pembuahan, jaringan talus yang projecected untuk membentuk involucres (gbr. 5G H) untuk melindungi sporophyte berkembang. Dalam lumut organ seks terutama dilindungi oleh lokasi mereka di axils daun (fig.3H) atau dengan trikoma (paraphyses Gambar. 3P, T). Daun Perichaetial menyelimuti kelompok synoicous organ seks, sedangkan bracts perigonial mengelilingi organ reproduksi pria. Para bracts membentuk perichaetia dan perigonia sering memiliki beberapa diferensiasi taksonomi berguna. Sekarang di sini di lumut tidak struktur bracts sekitarnya menjadi serumit di Hepaticae dan Anthocerotae (Goebel 1930). Paraphyses terletak di antara organ-organ seks, dan terutama uniseriate baris sel, sel atas sering bengkak (berbentuk kubah) dan berisi klorofil dalam banyak kasus. 4. Pemupukan Organ seks laki-laki, antheridium itu, membungkus spermatosit banyak dalam dinding antheridial. Ini berdiferensiasi menjadi spermatosit spermatozoids bicilate sementara organ seks perempuan, arcegonium itu, membungkus di dinding archegonial nya sebuah baris aksial sel, sel kanal ventral dan telur. Pemupukan dasarnya terjadi adanya pasokan air. Puncak archegonial terbuka dan sel kanal untuk mengacaukan dari zat mucilaginous melalui mana spermatozoids terkandung dalam air mencapai sel telur. Spermatozoids banyak mencapai sel telur tetapi biasanya hanya satu menyuburkan itu, telur yang dibuahi (zigot) menandai dimulainya generasi sporofit. Ini membagi untuk dari embrio multiseluler (mengembangkan sporofit) dalam kandung arcegonial yang menyediakan penutup pelindung tahu sebagai calyptras (Udar 1976) 5. Produksi sporophyte: Frekuensi dan Kegagalan Zigot mengalami pembagian melintang awal ke atas (epibasal) dan sel (hypobasal) lebih rendah di marchantiales dan Anthocerotales. Namun, dalam Calobryales, divisi awal yang mengikuti divisi melintang awal tidak teratur secara berurutan, meskipun sel hypobasal kecil seharusnya berkembang menjadi hanya haustorium, sementara bagian epibasal menimbulkan ke seta, kaki dan kapsul. Dalam jungermanniales dan Metzgeriales terdapat variasi besar dari satu kelompok ke kelompok dalam urutan divisi berhasil (Schuster 1996). Sebuah sporofit dewasa mungkin hanya sebuah kapsul bulat tertanam dalam gametofit atau dapat dibedakan ke dalam kapsul dan kaki atau ke dalam kapsul, seta dan kaki dengan berbagai bentuk, penahan sporophyte ke jaringan gametophytic. Sejauh frekuensi produksi sporofit telah diamati (Longton dan Schuster 1983), ada kecenderungan yang kuat untuk peningkatan biseksual, sebagai taksa biseksual di sebagian besar kasus lebih sering menghasilkan sporofit. Dalam Marchantiales ada evolusi progresif gametophytes biseksual yang memiliki kapasitas untuk inbredding, misalnya ricciaceae di mana 85% dari taksa yang biseksual. Namun, kurang maju ............(dilanjut dian)