particle movement o f granular sediment ( coarser than clay ) produces an assemblage of tractional structure ( cross - stratification , dunes , ripples

, etc .) mass - movement processes frequently deposit a massive , stuctureless aggregate , altought low sediment concentration , low viscodity mass flows or the trailing tails of mass flows may also produce tractional structures are therefore not exclusively associated with processes involving pariticle sediment transport , or with environments taht are ' shallow - water ' in aspect . each case has to be evaluated on this merits gerakan partikel sedimen granular (kasar dari tanah liat) menghasilkan kumpulan struktur tractional (cross -. stratifikasi, bukit pasir, riak, dll) massal - proses gerakan sering deposit besar-besaran, agregat stuctureless, meskipun konsentrasi sedimen rendah, aliran massa viskositas rendah atau ekor trailing arus massa juga dapat menghasilkan struktur tractional karena itu tidak secara eksklusif terkait dengan proses yang melibatkan transportasi sedimen pariticle, atau dengan lingkungan yang 'dangkal - air' dalam aspek. setiap kasus harus dievaluasi manfaat ini pyroclastic processes also involve particulate and mass - movement of clastic aggregates . the grain types and shapes are different as , frequently , are the transporting media and their fluid dynamic properties compared with those of epiclastic process regimes. such differences should produce distinctive differences in the types of structures and textures produced , and these will be highlighted in chapters 5-9 inclusive Proses piroklastik juga melibatkan partikulat dan massa - pergerakan agregat klastik. jenis biji-bijian dan bentuk yang berbeda, sering, media transportasi dan sifat fluida dinamis mereka dibandingkan dengan orang-orang dari rezim proses epiclastic. perbedaan itu seharusnya menghasilkan perbedaan khas dalam jenis struktur dan tekstur yang dihasilkan, dan ini akan disorot dalam bab 5-9 inklusif 123 sediment movement patterns the directions of current flow or sediment transport directions can be measured where asymmetrical stuctures such as ripples , dunes , angle of repose cross - stratification and imbrication , and sole structures , as flutes , can be used to determine local directions of movement of sediment or paleocurrent flow . over a large area , numerous readings can be used to reconstruct the palaeogeography., and to trace palaeogeographic change as they have pathways . furthermore , distinctive regional paleocurrent patterns develop in certain sedimentary environments (e.g radial patterns for alluvial and submarine fans and deltas , bimodal for nearshore marine settings , etc, ) (selley 1978 ) 123 pola pergerakan sedimen arah aliran atau sedimen arah transportasi saat ini dapat diukur mana stuctures asimetris seperti riak, bukit pasir, sudut istirahat lintas - stratifikasi dan penyirapan, dan struktur tunggal, seperti seruling, dapat digunakan untuk menentukan arah lokal pergerakan sedimen atau Paleocurrent mengalir. di wilayah yang luas, banyak bacaan dapat digunakan untuk merekonstruksi Palaeogeography tersebut., dan untuk melacak perubahan palaeogeographic karena mereka memiliki jalur. Selanjutnya, pola

Paleocurrent daerah khas berkembang dalam lingkungan sedimen tertentu (misalnya pola radial untuk kipas aluvial dan kapal selam dan delta, bimodal untuk pengaturan laut dekat pantai, dll,) (Selley 1978)

flow direction indicators in primary volcanic facies can be used in the same way as structures will be different ,as discussed that downstream trailing pipe vesicles in lavas ,inclined foreset beds produced by lava deltas and quench - fragmented lavas flowing into water ( e.g. fig. 4. 16 ) can be used to asses lava flow directions for basaltic lavas. cummings (1964) described eddies in flow banding in rhyolitic lavas. for pyroclastic flows , flow directions have been variously determined using pumice clast alignment and imbrication ( elston & smith 1970 , kamata & mimura 1983 ) , alignment of logs (froggatt et al . 1981 ) and , more commonly , by contouring average maximum lithic clast sizes (e.g kuno et al . 1964 ,G.P.L walker 1981: app1 ) for pyroclastic surges , structures such as dunes , low - angle cross - stratification ,and chute and pool structures ( fisher & waters 1970 ; ch ,7 ) are useful if present

indikator arah aliran dalam fasies vulkanik primer dapat digunakan dalam cara yang sama seperti struktur akan berbeda, seperti dibahas bahwa hilir tertinggal vesikel pipa di lava, tempat tidur foreset cenderung dihasilkan oleh delta lava dan memuaskan - lava mengalir terfragmentasi ke dalam air (misalnya ara 4. . 16) dapat digunakan untuk menilai arah aliran lava basaltik untuk lava. Cummings (1964) menggambarkan pusaran dalam aliran lava di banding rhyolitic. untuk aliran piroklastik, arah aliran telah ditentukan dengan menggunakan berbagai cara keselarasan apung clast dan penyirapan (Elston & smith 1970, kamata & mimura 1983), penyelarasan log (Froggatt et al. 1981) dan, lebih umum, dengan contouring maksimum ukuran clast rata litik (misalnya kuno et al 1964, GPL walker 1981:. app1) untuk piroklastik surge, struktur seperti bukit pasir, rendah - cross sudut - stratifikasi, dan parasut dan kolam renang struktur (fisher & perairan 1970; ch, 7) berguna jika ada

dispersal directions for epiclastic successions are largely topographically controlled , this may also be the case for pyroclastic successions , but the flows mechanisms may be so energetic that they may largely ignore and surmount topographic highs. nevertheless , flow directions will mainly be radial from the vent , and they may be useful in paleogeographic reconstruction of the volcanic centre (chs 13 & 14)

arah penyebaran untuk suksesi epiclastic sebagian besar topografi dikendalikan, hal ini mungkin juga menjadi kasus untuk suksesi piroklastik, namun mekanisme arus mungkin begitu energik bahwa mereka mungkin sebagian besar mengabaikan dan mengatasi tertinggi topografi. Namun demikian, arah aliran terutama akan radial dari ventilasi, dan mereka mungkin berguna dalam rekonstruksi paleogeografi dari pusat vulkanik (bab 13 & 14)