Professional Documents
Culture Documents
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
TRI NOVITANINGTYAS
J 310 090 044
Tri Novitaningtyasa
a
PENDAHULUAN
aktivitas
fisik,
faktor
genetik
penurunan
dan
angka
fertilitas
penduduk
Organization
memperkirakan
mengakibatkan
populasi
(WHO)
akan
cenderung
tinggi
Tuminah
(2009)
menemukan
terkena
darah
umur
terjadi
darah
penebalan
mengakibatkan
berangsur-angsur
hipertensi
tinggi).
(tekanan
Bertambahnya
mengakibatkan
tekanan
yang
menyempit
dan
akibat
peningkatan
Hipertensi
menimbulkan
tekanan
seringkali
gejala,
peningkatan
sempit
daripada
risiko
hipertesi
biasanya
dan
tidak
sementara
terus-menerus
tekanan
darah
(Rosta,
2011).
dan
cenderung
daripada
secara
yang
berkala.
Faktor-faktor
Eksanoto
(2013),
perempuan
menderita
hipertensi
laki-laki.
Pada
penelitian
Perempuan
akan
peningkatan
resiko
mengalami
tekanan
darah
diberikan
oleh
petugas
sehingga
Faktor
lain
yang
dapat
meningkatkan
meningkatkan
kadar
High
Density
risiko
menderita
LDL
(Low
Density
mempengaruhi
aterosklerosis
Lipoprotein)
terjadinya
dan
proses
mengakibatkan
cenderung
denyut
mempunyai
jantung
yang
frekuensi
lebih
tinggi
2009).
lebih
keras
pada
setiap
kontraksi.
dan
aktivitas
menyebabkan
seperti
Pengembangan
Kesehatan
(2013)
Prayitno,
2013).
yang
Peningkatan
kurang
terjadinya
penyakit
jantung
komplikasi
koroner,
sebagainya.
(Hipertensi
disebabkan
kali
karena
kurangnya
Berdasarkan
akan
Sistolik
beresiko
Terisolasi)
terkena
yaitu
hipertensi.
Hipertensi
berpendidikan
rendah
terhadap
kesehatan
sulit
lambat
dan
atau
Sistolik
penelitian
Terisolasi
yaitu
dalam
kisaran
normal
sedangkan
dari
Dinas
Sukoharjo
Kesehatan
tahun
2011
diperoleh
esensial
metode
di
Puskesmas
Kartasura
secara
langsung
wawancara
dengan
mengenai
demografi Makamhaji.
Kecamatan
Kartasura
Kabupaten
Sukoharjo
sebesar
23%
lansia
mengalami
tekanan
darah
tinggi
Kecamatan Kartasura.
1. Umur
Usia lansia yang terbanyak dalam
penelitian ini yaitu kategori usia lansia
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
ini
bersifat
5,41,
sedangkan
umur
3. Tingkat Pendidikan
tingkat
yaitu
Kategori
tingkat
pendidikan
dasar
Tabel 2.
Aktivitas Fisik
Sebagian
penelitian
besar
memiliki
subjek
aktivitas
fisik
Activity
Level)
pada
Kategori
Tekanan
Darah
Normal
Hipertensi
Jumlah
Jumlah
Persentase
24
16
40
60%
40%
100%
Diastolik
Jumlah
Persentase
23
17
40
57,5%
42,5%
100%
Tabel 3
Distribusi Hubungan Umur
denganTekanan Darah Sistolik
Kategori
Umur
Tekanan Darah
Tabel
kategori
% N
Jumlah P
Lansia
19 57,6 14 42,4
Lansia Tua
57,1
42,9
7 100
0,148*
menunjukkan
bahwa
uji
Rank
(p>0,05),
maka
H0
diterima
Lansia
Lansia Tua
P
N
21 63,6
12 36,4
33 100
4 42,9
4 57,1
7 100
lansia
seperti
asupan
makan
yang
berlebihan
Jumlah
Normal Hipertensi
N
lansia
Umur
kategori
Konsumsi
Kategori
sedangkan
Tabel 4
Tekanan Darah
statistik
(old)
uji
tua
Tabel
lansia
bahwa
33 100
usia
menunjukkan
Normal Hipertensi
N
Meningkatnya
ekstraselular
meningkatnya
0,181*
volume
cairan
menyebabkan
volume
darah
dalam
kalium
juga
kalium
yang
meningkat
akan
kalium
yang
tinggi
meningkatkan
ekskresi
sehingga
menurunkan
darah
dapat
dan
tekanan
2010). Magnesium
satu
nutrien
kesehatan
dapat
natrium,
volume
darah
(Fatmah,
merupakan salah
paling
jantung.
penting
Selain
untuk
asupan
N %
N
%
Laki-laki
5 62,5
3 37,5
Perempuan 18 56,3
14 43,7
*Uji Korelasi Fisher Exact
Apabila
jantung
untuk
kebutuhan
terpenuhi,
akan
terjadi
tidak
penurunan
jantung
yang
tidak
normal
(Andarini, 2012).
Hasil
penelitian
ini
N %
8 100 1,000*
32 100
relaksasi.
magnesium
Tabel 6
Tekanan Darah
Jumlah
Normal Hipertensi
N
% N
%
Laki-laki
6
75
2 25
14 43,7
Perempuan 18 56,3
*Uji Korelasi Fisher Exact
berbeda
Tabel
dan
N %
8 100 0,439*
32 100
menunjukkan
berjenis
90
tahun)
perempuan
lebih
tekanan
darah.
sejalan
dengan
menjadi
dinding
1,000
2009).
Tingginya
dengan
kelamin
hipertensi
lebih
sempit
dan
(p>0,05),
maka
H0
diterima
maka
H0
diterima
sehingga
tidak
lansia.
yang
perempuan.
Menurut
Singalingging
mempengaruhi
tekanan
darah
akan
darah
risiko
(2011)
rata-rata
tinggi
perempuan
(hipertensi)
setelah
terjadinya
Hipertensi
Sistolik
Perempuan
menopouse
secara
value=0,001).
yang
belum
statistik
bermakna
(p-
terjadinya
proses
E. Hubungan
Tingkat
Pendidikan
Tabel 7
bahwa
kelamin
proporsi
lansia
perempuan
lebih
dibandingkan
dengan
lansia
Kategori
Tingkat
Pendidikan
Dasar
Menengah
Tekanan Darah
Normal Hipertensi
N
%
N
%
19 54,3
16 45,7
4 80
1
20
Jumlah
P
N
%
35 100
5 100
0,346*
Tabel 8
Hubungan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Menengah 5 100 0
0
*Uji Korelasi Rank Spearman
Tabel
dan
P
0,599*
5 100
besar
lansia
masih
tingkat
termasuk
pendidikan
pendidikannya
rendah.
secara
Tingkat
tidak
langsung
8 menunjukkan
lansia
karena
berpengaruh
seseorang
pendidikannya
merokok,
masih dalam
kategori
tingkat
terhadap
yaitu
pendidikan
gaya
seperti
kebiasaan
hidup
kebiasaan
mengkonsumsi
termasuk
tingkat
Lansia
pendidikannya
memiliki
mengalami
dkk
0,346
dalam
yang
(p>0,05),
kategori
tingkat
maka
H0
diterima
kebiasaan
merokok
hipertensi
(2010)
lansia
Kelurahan
yang
risiko
sistolik
lansia
di
Kelurahan
Hipertensi
memiliki
kejadian
di
dan
Sistolik
tidak merokok.
Kebiasaan
merokok
bisa
maka
terkandung
H0
terdapat
hubungan
pendidikan
diastolik
diterima
dengan
pada
Makamhaji
lansia
sehingga
tidak
mengakibatkan
dalam
rokok
bisa
pengapuran
pada
antara
tingkat
tekanan
darah
Kelurahan
di
Tabel 9
Hubungan Aktivitas Fisik dengan
Tekanan Darah Sistolik
pembuluh
darah
meningkat
(Anggara
dan
Kategori
Tekanan Darah
Jumlah
P
%
Prayitno, 2013).
Ringan
20 54
17
46
37 100
Hasil
Sedang
3 100
3 100
penelitian
ini
berbeda
0,538*
menunjukkan
bahwa
tingkat
p=0,000.
fisik
yang
signifikan
Pada
antara
penelitian
tersebut
ringan
cenderung
mengalami
tingkat
menengah
tekanan
mengalami hipertensi.
pendidikan
darahnya
aktifitas
F. Hubungan Aktivitas Fisik dengan
Tekanan Darah
fisiknya
darahnya
termasuk
cenderung
sedang
dalam
dalam
tekanan
kategori
maka
H0
diterima
sehingga
tidak
10
Tabel 10
sistolik
Ringan
21 56,8
Sedang
3 100
16 43,2
0
pada
3 100
37 100
lansia
Jumlah
diastolik
dan
lansia
yang
memiliki
memperbesar resiko
tekanan darah
tinggi atau hipertensi (Singalingging,
yang
memiliki
aktifitas
fisik
2011).
Obesitas
menyebabkan
gangguan
pada
resistensi
insulin serta
sistem autonom,
abnormalitas
darahnya
normal,
fisiknya
cenderung
100%
subjek
sedang
dalam
kategori
yang
aktifitas
darahnya
tekanan
aktivitas
statistik
yang
mengunakan
dilakukan
uji
Rank
dengan
Spearman
renin
plasma
menyebabkan
rendah
peningkatan
yang
reabsorbsi
natrium
maka
H0
diterima
sehingga
tidak
statistik
sehingga
menyebabkan
Williams, 2007).
Hasil
penelitian
ini
berbeda
11
dengan
tekanan
hipertensi.
darah
Kurangnya
pada
lansia
Berdasarkan
kategori
tekanan
fisik
darah
sebesar
tinggi
meningkatkan
aktivitas
3.
(hipertensi)
risiko
karena
kelebihan
berat
42,5%,
berdasarkan
sedangkan
kategori
tekanan
yang
sebesar 40%.
4.
mengalami
hipertensi
B. Saran
Berdasarkan
penelitian
dapat
pada
lansia
lebih
banyak
jenis
penyuluhan
kelamin
subjek
sebagian
penelitian
besar
misalnya
lagi
dengan
melakukan
tentang
adalah
sedangkan
untuk
tingkat
pendidikan
sebagian
besar
dasar
yaitu
sebesar
2. Penelitian Selanjutnya
87,5%
2.
Perlu
dilakukan
penelitian
dapat
mempengaruhi
tekanan
12
zat
hubungan
(umur,
gizi
antara
makro
karakteristik
jeniskelamin,
pendidikan)
dan
dan
tingkat
aktivitas
fisik
DAFTAR PUSTAKA
1. Andarini. 2012. Terapi Nutrisi Pasien
Usia Lanjut yang Dirawat di RS.
Dalam : Harjodisastro D, Syam AF,
Sukrisman L, editor. Dukungan nutrisi
pada kasus penyakit dalam. Jakarta :
Departemen ilmu penyakit dalam
Fakultas Kedokteran UI.
2. Anggara, FHD., dan Prayitno, N.
2013.
Faktor-Faktor
Yang
BerhubunganDengan
Tekanan
Darah Di Puskesmas Telaga Murni,
Cikarang Barat Tahun 2012 .
Program
Studi
S1
Kesehatan
Masyarakat STIKes MH. Thamrin.
Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
5(1):20-25.
3. Anggraini,
AD.,
Waren,
S.,
Situmorang, E., Asputra, H., dan
Siahaan, SS. 2009. Faktor--Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi
Pada
Pasien
Yang
Berobat
Di
Poliklinik
Dewasa
Puskesmas Bangkinang Periode
Januari Sampai Juni 2008.Fakultas
Kesehatan. Universitas Riau. Files of
DrsMed-FK UNRI : 1-41
4. Brunnerand Suddarth.2001.
Keperawatan Medikal bedah. Edisi 8.
EGC : Jakarta.
5. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan. 2013.
Riset
Kesehatan
Dasar
2013.
Diakses
:23
Januari
2014.
http://depkes.go.id/downloads/riskesd
as2013/Hasil%20Riskesdas%202013
.pdf
6. Budi, Ls., Sulchan, HM., Wardani,
RS. 2011. Beberapa Faktor yang
Berhubungan
dengan
Tekanan
Darah pada Usia Lanjut di RW VIII
Kelurahan Krobokan Kecamatan
Semarang Barat Kota Semarang.
Abstrak.
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Muhammadiyah Semarang.
7. Dalimartha, S. 2008. Care Your self
Hipertension. Penebar Plus : Jakarta.
8. Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi
Untuk Kesehatan. PT. Rajagrafindo
Persada. Jakarta : 95.
9. Lewa, FA., Pramantara, PDI., dan
Baning, RBTh. 2010. Faktor-Faktor
Risiko Hipertensi Sistolik Terisolasi
Pada Lanjut Usia. Berita Kedokteran
Masyarakat. 26(4) : 171-178
10. Lumoindong,
A.,
Umboh,
A.,
Masloman, N. 2013. Hubungan
Obesitas dengan Profil Tekanan
darah pada Anak Usia 10-12 tahun di
Kota Manado. Jurnal e-Biomedik
(eBM). 1(1 ): 147-153
11. Palmer & Williams, 2007. Introduce
to Food service. Ed ke-11. New
Jersey: Prentice Hall.
12. Rahajeng, E., Tuminah, S. 2009.
Prevalensi
Hipertensi
dan
Determinannya di Indonesia. Majalah
Kedokteran Indonesia. 59(12):580587
13. Rosta, J. 2011. Hubungan Asupan
Energi, Protein, Lemak dengan
Status Gizi dan Tekanan Darah
Geriatri di Panti Wredha Surakarta.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
14. Sarasaty, RF. 2011. Faktor-faktor
yang
Berhubungan
dengan
Hipertensi pada Kelompok Lanjut
Usia di Kelurahan Sawah Baru
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta.
13
14