Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Pengukuran Psikologis 1 PDF
Jurnal Pengukuran Psikologis 1 PDF
VOLUME37,NO.2,DESEMBER2010:176188
KonstruksidanIdentifikasiPropertiPsikometris
InstrumenPengukuranKebahagiaanBerbasis
PendekatanIndigenousPsychology:
StudiMultitraitMultimethod
WahyuJatiAnggoro1
FakultasPsikologi
UniversitasGadjahMada
WahyuWidhiarso2
FakultasPsikologi
UniversitasGadjahMada
Abstract
The aim of this study was to develop a scale of happiness based on indigenous psychology
approachandidentifyitspsychometricproperties.Theresearchwasdividedintothreestepof
scenario: 1. happiness construct exploration based on indigenous psychology approach; 2.
Develop the construct into a scale of happiness (Likert model); and 3. Identify its
psychometricproperties(reliabilityandvalidity).Thepsychometricpropertiesanalysesconsist
of internal consistency reliability (alphaCronbach) and construct validity (convergent
discriminant).Multitraitmultimethodmatrixwasusedontheanalysisinordertoidentifythe
convergentdiscriminant validity (including three comparative scales: SelfEsteem Scale
Rosenberg, SelfEsteem Inventory Coopersmith, and PGC Morale Scale). The exploration
result shows a unique indicators of happiness in the East native culture (N=604). The
psychometric properties analysis show the alpha reliability =0.895 and the validity was
psychometrically accepted (N=111). The conclusion of this study: happiness is a unique
constructthatconsistofstrongcontextualaspectsandthemeasurementofanativehappiness
shouldusedascaleofhappinessthatbasedonindigenouspsychologyapproach.Furtherresult
willbediscussed.
Keywords:indigenous psychology approach, happiness scale, convergentdiscriminant
validity,multiraitmultimethodmatrix
1
176
KONSTRUKSIDANIDENTIFIKASIPROPERTIPSIKOMETRIS
Pengertiankebahagiaanbukanlahsese
derhana keterbalikan dari rasa sakit, kese
dihan, atau ketidaknyamanan (Caiccopo
dkk., 1999). Seligman (2002), salah seorang
pendiri aliran positive psychology, mendefi
nisikankebahagiaansebagaimuatanemosi
dan aktivitas positif. Veenhoven (1995)
mendefinisikan kebahagiaan sebagai dera
jat sebutan terhadap kualitas hidup yang
menyenangkan dari seseorang. Veenhoven
menambahkan bahwa kebahagiaan bisa
disebut sebagai kepuasan hidup (life
satisfaction).Definisilainmengenaikebaha
giaan diungkapkan oleh Oishi dan Koo
(2008), kebahagian adalah konstrak laten
yang secara umum diindikasikan terbaik
melalui tingkat kepuasan hidup. Kebaha
giaan juga didefinisikan sebagai keung
gulan afek positif pada afek negatif dan
sebagai kepuasan hidup yang menyeluruh
(Argyle,Martin&Crossland,1989).Diener
(2000) mendefinisikan subjective wellbeing
(SWB)adalahkeseluruhanpenilaiankogni
tifmengenaikualitaskehidupanseseorang.
Kebahagiaanmerupakanbahasanyang
sangat penting dan populer dibidang
psikologi dalam milenium baru ini (Pavot,
2008) sejalan dengan berkembangnya
bidang kajian positive psychology (Seligman,
2002). Telah banyak dikembangkan instru
meninstrumenpengukuranpsikologiyang
mengukur konstrak kebahagiaan, seperti
Oxford Happiness Inventory, Life Satisfaction
Scale, PGC Morale Scale, dan sebagainya.
Setiapalatukurtersebuttentunyamemiliki
standar reliabilitas, validitas, dan objekti
vitasnyamasingmasing.Umumnyainstru
men pengukuran kebahagiaan yang telah
ada dikembangkan berbasis pada pende
katangeneralpsychology.
JURNALPSIKOLOGI
177
ANGGORO&WIDHIARSO
178
Metode
Desain
Penelitianiniterdiridaritigaskenario,
yaitu skenario: 1) eksplorasi konstrak
psikologikebahagiaanberbasispendekatan
JURNALPSIKOLOGI
KONSTRUKSIDANIDENTIFIKASIPROPERTIPSIKOMETRIS
Responden
Tabel1
Kategorisasidata
Hasil
SkenarioPertama
Skenario pertama adalah eksplorasi
konstrak psikologi kebahagiaan berbasis
pendekatan indigenous psychology. Metode
pengambilan data eksplorasi berupa meto
de survei menggunakan instrumen open
endedquestionairedengantemakebahagiaan
yangdidesainolehKim(2006).Aitemyang
digunakan berbentuk pertanyaan terbuka,
berbunyi:Peristiwayangpalingmembuatmu
bahagia?
JURNALPSIKOLOGI
Kategorisasi
Rasa/ikatankekeluargaan
Prestasiakademis
Relasidenganoranglain
Pencapaian/keinginan
Kebutuhanspiritual
Hobi/leisure
Kesejahteraan
Lainlain
Total
Jumlah
218
91
70
68
43
15
12
39
556
ANGGORO&WIDHIARSO
1)
2)
3)
4)
Ikatanataurasakekeluargaan
Prestasiataupencapaianpribadi
Relasisosial
Kebutuhanspiritual
c. Penskalaandanpenulisanaitem
Bentuk penskalaan yang digunakan
adalah model Likert atau summated ratings,
dengan lima pilihan jawaban (Sangat
Sesuai,Sesuai,Netral,TidakSesuai,Sangat
Tidak Sesuai). Metode pembobotan skor
dilakukan secara langsung dengan konti
num 15. Langkah selanjutnya adalah
menyusun blueprint skala psikologi. Jum
lah aitem yang ditargetkan dalam kons
truksi skala sebanyak 40 aitem, dengan
perincian masingmasing aspek sepuluh
aitem. Berikut Tabel 2 adalah blueprint
skalapsikologiyangakandikonstruksi.
Tabel2
Blueprint
No.
Jumlah Bobot
aitem (%)
10
25
Aspek
Rasa/Ikatan
Kekeluargaan
KebutuhanSpiritual
10
25
Prestasi/Pencapaian
Pribadi
10
25
RelasiSosial
10
25
40
100
Total
Prosedurselanjutnyaadalahpenulisan
aitem skala psikologi. Penulisan aitem
mengacu pada aspekaspek dan operasio
nalisasi indikator perilaku hasil temuan
eksplorasi pada skenario pertama. Aitem
aitem tersebut disusun sejumlah 60 butir,
untukmengantisipasiadanyaoverestimasi
danaitemyangmemilikidayadiskriminasi
rendah.
d. Ujicobaskala
Hasilujireliabilitasalphacronbachpada
skalaujicoba(N=90)denganaitemberjum
JURNALPSIKOLOGI
KONSTRUKSIDANIDENTIFIKASIPROPERTIPSIKOMETRIS
lah60adalah=0.923.Reliabilitasalatukur
setelah disesuaikan dengan blueprint (40
aitem) menunjukkan skor =0.931. Koefi
sien reliabilitas yang ditemukan dalam
proses ujicoba menandakan bahwa alat
ukur yang dikonstruksi sudah dianggap
reliabel dan dapat dipercaya hasil pengu
kurannya.
SkenarioKetiga
Skenarioketigaadalahidentifikasipro
perti psikometris skala kebahagiaan yang
telah dikonstruksi. Identifikasi properti
psikometris meliputi uji reliabilitas konsis
tensi internal dan uji validitas konstrak
(konvergendiskriminan).Subjekpenelitian
pada skenario ketiga sebanyak 111 maha
siswaS1FakultasPsikologiUGM,pengam
bilandatadilakukansecarapurposive.
Alat ukur komparatif yang disertakan
padapengujianvaliditaskonvergendiskri
minanmelaluimatriksMTMMantaralain:
a. SkalaKebahagiaanIndigenousIndonesia
Trait:Kebahagiaan,Method:Likertlima
pilihanjawaban.
b. SubjectiveWellBeingPGCMoraleScale
Trait: Kebahagiaan, Metode: Likert
pilihanjawabanyatidak
c. SelfesteemScaleRosenberg
Trait: Selfesteem, Metode: Likert lima
pilihanjawaban
d. SelfesteemInventoryCoopersmith
Trait: Selfesteem, Metode: Likert pilih
anjawabanyatidak
EstimasiReliabilitas
Pendekatan estimasi reliabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
reliabilitas konsistensi internal dengan
formulasialphacronbach.Reliabilitaskonsis
tensi internal dapat digunakan ketika alat
ukur hanya disajikan sebanyak satu kali
pada subjek penelitian. Koefisien reliabi
litas bergerak dari skor 0.00 1.00, yang
JURNALPSIKOLOGI
ANGGORO&WIDHIARSO
Tabel3
Matriksmultitraitmultimethod
LimaJawaban
LimaJawaban SkalaKebahagiaanIndigenous
SKI
0.895
SeSR
PGC
SelfesteemScaleRosenberg
0.510
0.799
PGCMoraleScale
0.435
0.692
0.824
SelfesteemInventoryCoopersmith
0.461
0.737
0.763
0.838
YaTidak
YaTidak
SeIC
Keterangan:
Angka yang dicetak miring merupakan korelasi monotraitmonomethod, yang diwakili oleh skor
reliabiliasalpha.Angkayangdicetaknormaladalahkorelasiheterotraitmonomethod.Angkayang
dicetaktebaladalahkorelasimonotraitheteromethod.Angkayangbergarisbawahadalahkorelasi
heterotraitheteromethod.
yangtinggiditemukanpadakorelasiantara
SelfEsteem Scale Rosenberg dengan Self
Esteem Inventory Coopersmith (r=0.74). Hal
ini menunjukkan adanya validitas konver
genpadakeduaalatukurtersebut.
Sedangkan koefisien korelasi yang
cenderung setara ditemukan pada korelasi
antara Skala Kebahagiaan yang dikons
truksi dengan SelfEsteem Scale Rosenberg (r
=0.51)danSelfEsteemInventoryCoopersmith
(r=0.46). Hasil cenderung setara juga dite
mukan pada korelasi antara PGC Morale
ScaledenganSelfEsteemScaleRosenberg(r=
0.69) dan SelfEsteem Inventory Coopersmith
(r=0.76).
Koefisien korelasi yang cenderung
rendah ditemukan pada korelasi antara
Skala Kebahagiaan yang dikonstruksi
dengan PGC Morale Scale (r=0.43). Apabila
dibandingkan dengan koefisien korelasi
monotrait lain (r=0.74), koefisien korelasi
terbilang rendah dan cenderung mengarah
kesifat divergen. Hal ini justru berbeda
dengan asumsi validitas konvergen
diskriminan, bahwa korelasi antara trait
yang sama akan cenderung memiliki
koefisienkorelasiyangtinggi.
182
Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan instrumen pengukuran
kebahagiaan individu berbasis pendekatan
indigenous psychology yang diharapkan
dapat mengidentifikasi dinamika kebaha
giaan individu yang kontekstual dengan
masyarakatIndonesia.Penelitianinimeng
gabungkan analisis data kualitatif dan
kuantitatif yang secara sistematis dibagi
menjadi tiga skenario penelitian, yaitu
skenario: 1) eksplorasi konstrak psikologi
kebahagiaan berbasis pendekatan indige
nous psychology, 2) konstruksi skala psiko
logi kebahagiaan, dan 3) identifikasi pro
pertipsikometrisskalapsikologiyangtelah
disusun. Eksplorasi konstrak kebahagiaan
merupakan skenario yang terpenting,
karena dari eksplorasi inilah akan ditemu
kan hasil orientasi kebahagiaan yang
melekatdimasyarakatlokal.
Instrumen eksplorasi yang digunakan
pada skenario pertama adalah instrumen
survey dengan pertanyaan terbuka atau
yang lebih dikenal dengan openended
questionaire. Openended questionaire telah
banyak digunakan dalam berbagai pene
JURNALPSIKOLOGI
KONSTRUKSIDANIDENTIFIKASIPROPERTIPSIKOMETRIS
ANGGORO&WIDHIARSO
Robinson,1991)memilikiaspekantaralain
agitasi(agitation),sikapkedewasaan(attitu
de toward own aging), dan ketidakpusaan
kesendirian (lonely dissatisfaction). Skala
Kebahagiaan yang dikonstruksi memiliki
aspekaspekyangdiperolehdarieksplorasi
konstrak kebahagiaan dimasyarakat lokal
Indonesia. Aspekaspek tersebut antara
lain: rasa/ikatan keluarga, prestasi atau
pencapaianpribadi,relasisosialyangbaik,
sertakebutuhanspiritualindividu.
Perbedaan varians aitemaitem pada
Skala Kebahagiaan yang dikonstruksi
dengan PGC Morale Scale sebenarnya dika
renakan perbedaan aspekaspek sebagai
operasionalisasi definisi atau batasan
konstrak kebahagiaan yang diadopsi oleh
masingmasingalatukur.Perbedaanaspek
akantentunyaberpengaruhpadapenulisan
aitemaitem skala psikologi. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa rendahnya
korelasi antara Skala Kebahagiaan yang
dikonstruksi dengan PGC Morale Scale (r=
0.435) dikarenakan adanya perbedaan
kawasan ukur konstrak kebahagiaan pada
masingmasingskala.
Berdasarkan analisis dan pembahasan
hasil penelitian, maka dapat diperoleh
kesimpulanpenelitiansebagaiberikut:
1. Skala kebahagiaan yang dikonstruksi
berbasis pada pendekatan indigenous
psychology dalam penelitian memiliki
derajat reliabilitas konsistensi internal
dan validitas konstrak yang dapat
diterimasecarapsikometris.
2. Koefisienreliabilitaskonsistensiinternal
yang tinggi pada skala kebahagiaan
yangdikonstruksi(=0.895),menunjuk
kan bahwa skala tersebut memiliki
reliabilitas yang memuaskan, cende
rungstabil,danmemilikitingkatkeper
cayaan tinggi pada hasil pengukuran
nya.
JURNALPSIKOLOGI
KONSTRUKSIDANIDENTIFIKASIPROPERTIPSIKOMETRIS
3. Koefisienkorelasiheterotraitantaraskala
dengan trait kebahagiaan (Skala Keba
hagiaan yang dikonstruksi dan PGC
Morale Scale) dengan trait selfesteem
(SelfEsteem Scale Rosenberg, dan Self
EsteemInventoryCoopersmith)cenderung
memiliki koefisien korelasi yang
konstan.
4. Koefisienkorelasiyangyangcenderung
rendah pada korelasi monotraithetero
method antara Skala Kebahagiaan yang
dikonstruksi dengan PGC Morale Scale
(r=0.43). Hal ini dikarenakan kedua
skala mengukur konstrak kebahagiaan
dengan operasionalisasi aspek yang
berbeda sehingga terdapat adanya per
bedaankawasanukurkonstrakkebaha
giaanpadamasingmasingskala.
5. Kebahagiaan merupakan konstrak psi
kologisyangmemuatunsurkontekstual
yang kuat, sehingga pengukuran keba
hagiaan pada sampel orang Indonesia
diharapkan menggunakan pengukuran
yang berbasis pendekatan indigenous
psychology.
Kepustakaan
Aiken, L. (1997). Psychological and Educa
tional Testing. California: Allyn &
Bacon.
Allen, M. & Yen, W, (1979). Intoduction to
Measurement
Theory.
Monterrey:
Brooks.
AndrewsF.&RobinsonP.(1991).Measures
of Subjective WellBeing. Dalam
Robinson J., Shaver P. & Wrightsman
L. Measures of Personality and Social
Psychological Attitudes. New York:
AcademicPress.
Azwar, S. (2008a). DasarDasar Psikometri.
Yogyakarta:PustakaPelajar.
Azwar, S. (2008b). Penyusunan Skala Psiko
logi.Yogyakarta:PustakaPelajar.
JURNALPSIKOLOGI
ANGGORO&WIDHIARSO
DeVaus,D.(2002).AnalyzingSocialScience
Data.London:SagePublications.
186
KONSTRUKSIDANIDENTIFIKASIPROPERTIPSIKOMETRIS
Pavot,W.(2008).TheAssesmentofSubjective
wellBeing.DalamEidM.&LarsenR.J.
TheScienceofSubjectiveWellBeing.New
York:GuilfordPress.
Lyubomirsky,S.,SheldonK.,&SchkadeD.
(2005). Pursuing Happiness: The
Architecture of Sustainable Change.
APA Review of General Psychology, Vol.
9, No. 2, 111131. Washington: Educa
tionalPublishingFoundation
Poerwandari,K.(1998).PendekatanKualitatif
dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lem
bagaPengembanganSaranaPengukur
an dan Pendidikan Psikologi, Fakultas
PsikologiUniversitasIndonesia.
Lyubomirsky,S.,Tkach,C.,&Dimatteo,R.
(2006). What are the Differences
between Happiness and Selfesteem?
SocialIndicatorsResearch(2006)78:363
404,Springer2005,DOI10.1007/s11205
0050213y.
Michalos,A.(1991).GlobalReportonStudent
WellBeing, Volume 14. New York:
SpringerVerlag.
Mishra, R.C. (2006). Indian Perspectives In
Cognition. Dalam Kim, U., Yang, K.,
Hwang, K., (Eds). Indigenous and
Cultural Psychology: Understanding
PeopleinContext.NewYork:Springer.
Netemeyer, R., Bearden, W., Sharma, S.
(2003). Scalling Procedures: Issues and
Applications. Thousand Oaks: Sage
Publications.
Oishi S. & Koo M. (2008). Two New
Questions about Happiness. Dalam Eid
M. & Larsen R. J., (Eds). The Science of
Subjective WellBeing. New York:
GuilfordPress.
Park, Y. S., & Kim, U., (2004). Adolescent
culture and parentchild relationship in
Korea: Indigenous psychological analysis
(inKorean).Seoul:KyoyookKwahaksa.
Park, Y. S., Kim, U., & Tak. S. Y. (2004).
Indigenous psychological analysis of
delinquency among Korean adoles
cents:Comparisonofadolescentsunder
probation and high school students.
KoreanJournalofPsychologicalandSocial
Issues,SpecialIssue,10,107145.
JURNALPSIKOLOGI
187
ANGGORO&WIDHIARSO
188
JURNALPSIKOLOGI