Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Diponegoro University is one of the major educational institutions in Indonesia, which has several campuses spread. To
make communication and the exchange of data easier, then in this research is analyzed and designed the development of the
existing networks by using Multiprotocol Label Switching (MPLS) technology and simulation using the Graphical Network
Simulator (GNS3) which connects multiple campus locations to increase network performance.
MPLS is a packet forwarding technology on high-speed backbone network. The principle work is combining some
advantages of circuit-switched communication systems and packet-switched technology that give the better of the two. The steps
in this research are the system requirements analysis, design, manufacturing simulation and testing.
The results is an MPLS modeling using GNS3. Analysis of the results of research conducted by comparing the delay
time between the existing network simulation with the new MPLS network design that provides evidence that the performance of
the network increases seen from the decreased delay time. Tests on the results of the study using three methods: ping, traceroute,
and using Wireshark. Ping aims to prove connections between devices in the network. Traceroute aims shows the route of packets
in the network. Wireshark is used to prove the existence of MPLS packets that pass through a cable to the network. Conclusion is
the MPLS label switching can improve network performance. In addition, the use of VTP and VLANs on the network topology
branches can help the process of network management.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi
sudah berkembang dengan pesat khususnya pada
teknologi komunikasi. Kebutuhan pada teknologi
komunikasi tidak terbatas pada masing-masing individu
saja, melainkan digunakan oleh berbagai perusahaan
dengan tujuan memperlancar arus informasi perusahaan
tersebut. Jaringan komputer memudahkan penyebaran
informasi antara jaringan satu ke jaringan lainnya
walaupun letaknya berjauhan.
Berdasarkan skala ukurannya, pada umumnya
jaringan komputer terdiri dari Local Area Network (LAN)
dan Wide Area Network (WAN). Jaringan LAN
merupakan suatu jaringan yang berada di area atau lokasi
yang letaknya berdekatan, misalkan pada suatu gedung
perusahaan atau lembaga. Sedangkan untuk WAN yaitu
suatu jaringan yang dibangun dengan letak terpisah-pisah
namun masih terhubung pada satu jaringan sentral.
Salah satu teknologi yang banyak dipakai untuk
mendukung WAN adalah Multiprotocol Label Switching
(MPLS). Multiprotocol Label Switching (MPLS) yaitu
arsitektur jaringan yang didefinisikan oleh IETF untuk
memadukan mekanisme label swapping di layer dua
dengan routing di layer tiga untuk mempercepat
pengiriman paket. MPLS dapat menyederhanakan routing
1
1)
2)
jaringan
serta
Diponegoro.
cakupan
jaringan
di
Universitas
LANDASAN TEORI
Pengertian Multiprotocol Label Switching (MPLS)
MPLS adalah teknologi penyampaian paket pada
jaringan backbone berkecepatan tinggi. Asas kerjanya
menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem
komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang
melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya.
Teknologi MPLS mempersingkat proses-proses yang ada
di Routing IP Tradisional dengan mengandalkan sistem
label switching. Konsep utama MPLS adalah teknik
penempatan label dalam setiap paket yang dikirim
melalui jaringan ini.
Cara Kerja MPLS
R1 dan R6 pada Gambar 1 disebut Edge router,
ditempatkan di bagian depan / perbatasan dari domain IP.
R2, R3, R4 dan R5 disebut Core Router, tidak
berhubungan langsung dengan dunia luar kecuali melalui
Edge router.
Paket MPLS
MPLS hanya melakukan enkapsulasi paket IP
dengan menempelkan header MPLS pada suatu paket.
Header MPLS terdiri atas 32 bit, dibagi menjadi 4 bagian
: 20 bit digunakan untuk Label, 3 bit untuk fungsi
experimental, 1 bit untuk fungsi stack, dan 8 bit untuk
time-to-live (TTL). Header MPLS berperan sebagai
perekat antara header layer 2 dan layer 3.
Label adalah bagian dari header, memiliki
panjang yang bersifat tetap, dan merupakan satu-satunya
tanda identifikasi paket.
PERANCANGAN SISTEM
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
t2 (ms)
85
72
78
71
93
79
80
79
80
82
t3 (ms)
94
77
84
88
82
89
87
75
86
80
t4 (ms)
67
81
78
74
72
70
73
82
87
88
CE3
172.16.123.18/30
CE4
172.16.123.22/30
182.255.0.6/30
182.255.1.6/30
SW3.1
Device
PE1
PE2
PE3
PE4
CORE1
CORE2
CE1
CE2
CE4
Device
SW3.1
SW3.2
SW3.3
C1
C2
C3
C4
Ethernet 0/1
172.16.123.9/30
172.16.123.13/30
192.168.1.22/30
172.16.123.21/30
192.168.1.9/30
192.168.1.13/30
172.16.123.6/30
172.16.123.14/30
182.255.0.5/30
182.255.1.5/30
-
Ethernet 0/2
192.168.1.2/30
192.168.1.10/30
192.168.1.25/30
192.168.1.17/30
192.168.1.21/30
-
Loopback 0
192.168.100.1/32
192.168.100.2/32
192.168.100.5/32
192.168.100.6/32
192.168.100.3/32
192.168.100.4/32
182.255.0.1/32
182.255.1.1/32
182.255.0.8/32
182.255.1.8/32
VLAN 1
192.168.1.1/24
192.168.1.2/24
192.168.1.3/24
-
Ethernet 0/3
192.168.1.6/30
192.168.1.14/30
172.16.123.17/32
-
VLAN 2
10.1.2.1/24
10.1.2.2/24
10.1.2.3/24
-
t2 (ms)
64
70
62
64
60
70
81
73
74
56
t3 (ms)
96
66
68
88
76
78
68
76
77
82
t4 (ms)
83
76
72
69
81
78
64
71
76
61
t (ms)
Ethernet 0/0
172.16.123.1/30
172.16.123.5/30
192.168.1.18/30
192.168.1.26/30
192.168.1.1/30
192.168.1.5/30
172.16.123.2/30
172.16.123.10/30
t Rata-rata
Eksisting (ms)
100
80
60
40
20
0
Rata-rata
Average
Eksisting=78,7
t Rata-rata
MPLS (ms)
1 3 5 7 9
Urutan Pengambilan Data
Rata-rata
Average
MPLS=70,2
Gambar 7 Perbandingan t 1
VLAN 3
10.1.3.1/24
10.1.3.2/24
10.1.3.3/24
t (ms)
Router
PE1
PE2
PE3
PE4
CORE1
CORE2
CE1
CE2
t1 (ms)
60
67
73
66
68
72
64
72
76
84
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
t Rata-rata
Eksisting (ms)
100
80
60
40
20
0
Rata-rata
Average
Eksisting=79,9
t Rata-rata
MPLS (ms)
1 3 5 7 9
Urutan Pengambilan Data
Gambar 8 Perbandingan t 2
Rata-rata
Average
MPLS=67,4
150
t (ms)
100
Rata-rata
Average
Eksisting=84,2
t Rata-rata
MPLS (ms)
50
0
1 3 5 7 9
Urutan Pengambilan Data
Rata-rata
Average
MPLS=77,5
Gambar 9 Perbandingan t 3
100
80
t (ms)
Rata-rata
Average
Eksisting=77,2
t Rata-rata
MPLS (ms)
60
40
20
0
1
Rata-rata
Average
MPLS=73,1
Gambar 10 Perbandingan t 4
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan
dengan pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Perancangan jaringan MPLS dapat dikembangkan
dengan menggunakan metode IPv6 sehingga fitur
yang ada untuk jaringan akan lebih banyak.
2. Perancangan MPLS dapat dikembangkan menjadi
sebuah jaringan yang lebih kompleks.
3. Dengan kemudahan yang dimiliki oleh MPLS,
maka Universitas Diponegoro dapat dengan
mudah
mengembangkan
jaringan
dengan
membuka kantor cabang baru di wilayah lain
karena MPLS dapat diatur untuk jumlah jaringan
yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Downes, Kevin., Ford, M., Lew, H. K., Spanier,
S., dan Stevenson, T., Internetworking
Technologies
Handbook,
Second
Gambar 16 Hasil Capture Paket MPLS CE1 ke PE1
BIODATA
NOVI KRISTANTI HANDAYANI
(21060110151066)
Dilahirkan
di
Wonosobo, 26 November 1989. Tahun
2007 ia lulus dari SMU Negeri 1
Wonosobo. Tahun 2010 lulus dari
program Diploma Teknik Elektro di
Universitas Gadjah Mada dengan
konsentrasi Teknik Jaringan dan
melanjutkan studi ke jurusan Teknik Elektro di
Universitas Diponegoro untuk memperoleh gelar
Sarjana dengan konsentrasi Informatika dan Komputer.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II