You are on page 1of 12

ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN (VIRTUAL

LOCAL AREA NETWORK) DI LPPT-UGM

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Achmad Ajie Christianto
08.11.2164

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN (VIRTUAL


LOCAL AREA NETWORK) DI LPPT-UGM

disusun oleh
Achmad Ajie Christianto
08.11.21645

Dosen Pembimbing,

Melwin Syafrizal, S.Kom, M.Eng


NIK. 190302105

Tanggal, 11 Juli 2012


Ketua Jurusan
Teknik Informatika

Sudarmawan, MT
NIK. 190302035

ANALYSIS AND DESIGN OF VLAN (VIRTUAL


LOCAL AREA NETWORK) IN LPPT UGM

ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN (VIRTUAL


LOCAL AREA NETWORK) DI LPPT UGM
Achmad Ajie Christianto
Melwin Syafrizal, S.Kom, M.Eng
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT

In realizing an integrated service both internally and externally, LPPTUGM Yogyakarta need a reliable computer network infrastructure and can
connect all units in a single integrated network. Current state of computer
networks in LPPT-UGM Yogyakarta is still a large computer networks and
complex. With the computer network conditions like this, it causes traffic in
computer networks become dense eventually cause some problems such as access
to an application to be slow.
Under these conditions, then the computer network in LPPT-UGM
Yogyakarta requires a segmentation of the network / subnetwork according to the
needs of the organization. Computer networks in LPPT-UGM Yogyakarta is still
using a single network ID, so as to make the segmentation of networks of smaller
needed a way to break the single Network ID into a Network ID. Subnetting is a
way to break up the Network ID is by using hostid bits to form part subnetID.
Subnetting process is done on a single Network ID is produced 11 subnet that has
been established based on the needs of organizations in LPPT-UGM Yogyakarta.
Utilization of Virtual LAN topologies for the physical design and
subnetting for logic design is able to provide optimization of the performance of
computer networks. Optimization is achieved due to the use of VLAN network can
reduce the collision data (collision) by blocking packets / frames that do not need
to be outstanding in the network. In addition, VLANs can also be split in / out
broadcast domain, so that data packets sent from a host will only be forwarded to
the destination host and other hosts will not accept packets / frames.
Keyword: computer networks, optimization, vlan, subnetting

ii

1.

Pendahuluan
Jika infrastruktur jaringan yang dibangun tidak baik, maka beberapa periode

kedepan biaya yang diperlukan untuk perombakan dan instalasi ulang serta
pemeliharaan akan sangat besar. Tak jarang sebuah instansi harus mengganti banyak
infrastrukturnya karena sudah tidak sesuai dengan desain jaringan yang baru. Artinya
banyak biaya yang terbuang sia-sia karena kesalahan desain atau perancangan awal.
Begitu juga dari segi performa dan fasilitas, pasti infrastruktur yang tidak tertata dengan
baik akan mengalami penurunan fungsi ataupun permasalahan ketika suatu saat
penggunanya bertambah, berpindah (mobile) atau kasus-kasus lainnya. Maka dari itu,
desain jaringan yang baik diperlukan untuk menjawab permasalahan ini agar menekan
biaya dan waktu namun tetap mengoptimalkan performa sistemnya.
Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gajah Mada (LPPTUGM) menggunakan jaringan komputer dengan memanfaatkan LAN yang digunakan
sebagai media penghubung atau transmisi data dari satu tempat ke tempat lain.
Infrastruktur yang meliputi server, host, modem, hub, dan switch unmanagabel. Seiring
dengan meningkatnya proses transfer data tiap harinya. Sehingga meningkatkan pula
kepadatan arus data dalam jaringan tersebut, serta kurangnya keamanan pada jaringan
itu sendiri karena keterbatasan kemampuan dalam jaringan lokal yang ada di instansi
tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas dan melihat permasalahan yang ada pada
instansi, maka penulis tertarik untuk membuat perancangan konfigurasi VLAN dengan
switch catalyst sebagai pemecahan masalah yang ada dalam kinerja jaringan di
Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gajah Mada dimana
infrastruktur jaringan di instansi ini cukup memadai untuk dijadikan objek analisis yang
mengangkatnya ke dalam skripsi dengan judul Analisis dan Perancangan VLAN
(Virtual Local Area Network) di LPPT-UGM .

2.

Landasan Teori

2.1

Pengertian Jaringan
Jaringan

komputer

adalah

himpunan

interkoneksi

antara

komputer

autonomus (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh) atau
lebih dangan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua unit komputer
dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data / informasi, berbagi
resource yang dimiliki, seperti file, printer, media penyimpanan (harddisk, floppy disk, cdrom, flashdisk dll).

2.2

Jenis-jenis Jaringan
Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Local Area Network (LAN)
2) Metropolitan Area Network (MAN)
3) Wide Area Network (WAN)

2.3

Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah gambaran perancangan hubungan antar komputer

dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel sebagai media transmisi,
dengan konektor, ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya.
2.3.1

Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup,
dimana di sepanjang kabel terdapat node-node.

2.3.2

Topologi Ring
Topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke
dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk
cincin yang berisi node-node dalam rangkaian tersebut.

2.3.3

Topologi Star
Topologi yang node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain
melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central
node dan diteruskan ke node tujuan.

2.3.4

Topologi Tree/Hierarki
Topologi tree memiliki karakteristik yang dimiliki mirip dengan topologi bus dan
star.

2.3.5

Topologi Mesh dan Full Connected


Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu
ke seriap komputer. Jaringan ini menerapkan hubungan antarsentral secara
penuh.

2.3.6

Topologi Hybrid
Topologi ini merupakan gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bisa
memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik berbeda
sistem maupun berbeda media transmisinya.

2.4

Pemahaman IP Address

Alamat IP terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4
segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 02

255.

Range

address

yang

bisa

00000000.00000000.00000000.0000000

digunakan

adalah

sampai

dari
dengan

11111111.11111111.1111111.1111111.1111111.
2.5

Switching

Switch layer 2 adalah proses yang menggunakan alamat hardware dari


peralatan pada sebuah LAN untuk membagi sebuah network.
2.5.1

Bridging vs LAN Switching

Bahwa switch layer 2 benar-benar seperti bridge yang memberikan


lebih banyak port ,tetpai terdapat beberapa perbedaan penting
2.5.2

Fungsi Switch pada Layer 2


Ada tiga fungsi yang khusus dari switching layer 2.

2.6

Mempelajari alamat (address learning)

Keputusan forward/filter

Menghindari loop

Pengertian VLAN

Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan suatu model jaringan


yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti Local Area Network (LAN) , hal ini
mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan.
2.6.1

Keuntungan VLAN
VLAN memiliki keuntungan dibandingkan dengan LAN konvensional, antara
lain:
1) Meningkatkan kinerja jaringan
2) Kemudahan dalam manajemen VLAN
3) Mengurangi biaya
4) Meningkatkan sekuritas jaringan

2.6.2

Konsep Kerja VLAN


VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC address dsb. Semua
informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging)
di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port

yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang


digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan
switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur.

3.

Analisis

3.1

Analisis Sistem
Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi

yang utuh ke dalam bagian atau komponen dengan maksud mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hamabatan dan kebutuhan yang didapatkan
sehingga dapat diusulkan untuk perbaikan.
Terdapat beberapa pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu memahami sistem kemudian melakukan modifikasi
dengan beberapa cara. Hasil modifikasi dapat berupa komponen baru atau serangkaian
transformasi yang baru dan lain-lain, tujuanya adalah untuk memperbaiki beberapa
fungsi dari sistem agar lebih efisien untuk mengubah sasaran sistem.
3.2 Identifikasi Masalah
LPPT-UGM Yogyakarta membutuhkan suatu infrastruktur jaringan komputer yang
handal dan dapat menghubungkan semua unit dalam satu network yang terintegrasi.
Saat ini kondisi jaringan komputer di LPPT-UGM Yogyakarta masih merupakan jaringan
komputer yang besar dan kompleks. Dengan kondisi jaringan komputer yang seperti ini,
maka menimbulkan trafik dalam jaringan komputer menjadi padat yang akhirnya
menyebabkan beberapa permasalahan seperti pengaksesan terhadap suatu aplikasi
menjadi lambat.
Jaringan komputer di LPPT-UGM Yogyakarta masih menggunakan Network ID
yang tunggal, sehingga untuk membuat segmentasi jaringan-jaringan yang lebih kecil
dibutuhkan cara untuk memecah Network ID tunggal tadi menjadi beberapa Network ID.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem dimaksud untuk menentukan apakah hasil analisis
diatas yang akan kita buat layak untuk digunakan atau tidak oleh suatu instansi,
organisasi atau sebuah perusahaan. Sebuah studi kelayakan akan menilai dari berbagai
sisi, apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan.

3.4 Analisis Pemecahan Masalah


3.4.1

Perubahan Topologi Jaringan


Perubahan topologi ini, switch-switch yang berada pada setiap LAN akan
dirubah menjadi VLAN. VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch
menyebabkan setiap port switch diterapkan memiliki suatu VLAN. Oleh
karena itu port-port yang berada dalam satu VLAN akan dapat saling
berkomunikasi sedangkan yang diluar itu koneksi antar VLAN tidak dapat
berkomunikasi secara langsung tetapi akan di atur oleh router.

Gambar 3.1 Topologi VLAN


3.4.2

Pengganting atau Penambahan Alat


Ada beberapa alat yang harus diganti dan ditambahkan dalam membangun
sebuah jaringan VLAN. Beberapa alat tersebut antara lain:
1) Switch manageable (Cisco Catalyst Switch 2960) 5 buah.
2) Router cisco 1841 series 1 buah

3.4.3

Pengelompokan VLAN

Pengelompokan VLAN akan dibagi menjadi beberapa kelompok


berdasarkan unit fungsional atau departemen karena komunikasi
data banyak terjadi diantara komputer dalam departemen yang
sama. Berikut ini daftar VLAN yang akan dibuat untuk LPPT
UGM.

Tabel 3.1 Daftar VLAN

Anggota VLAN

VLAN ID

Network

LPPT

VLAN_12

172.17.12.0

ServerDataApp

VLAN_11

192.168.11.0

Wireless

VLAN_10

192.168.10.0

Staff _Administrasi

VLAN_9

192.168.9.0

Staff _Keuangan

VLAN_8

192.168.8.0

Staff _CostumerService

VLAN_7

192.168.7.0

Staff _Perpustakaan

VLAN_6

192.168.6.0

Staff _Lab

VLAN_5

192.168.5.0

Staff _GudangKimia

VLAN_4

192.168.4.0

Staff _Praklinik

VLAN_3

192.168.3.0

Staff _Mikrolab

VLAN_2

192.168.2.0

4.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1

Implementasi Sistem
Penerapan yang dilakukan peneliti untuk membuat silmulasi VLAN pada LPPT-

UGM Yogyakarta dengan mengkonfigurasi VLAN.

Gambar 4.1 Rancangan VLAN di GNS 3


Instalasi jaringan merupakan cara menghubungkan suatu komputer pada
jaringan agar dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Penerapan yang dilakukan
untuk membuat simulasi VLAN pada kantor Laboratorium Penelitian dan Pengujian
Terpadu Universitas Gajah Mada (LPPT UGM) Yogyakarata seperti yang terlihat pada

gambar 4.1 setelah rancangan dibuat maka dimulai dengan pengkonfigurasian perangkat
LPPT, Unit_1, Unit_2, Unit_3, Unit_4 dan R.LPPT.

4.2

Hasil

4.2.1

Ujicoba Sistem
Pengujian yang dilakukan dengan cara melakukan uji koneksi antar sesama
host dan pengujian VLAN maupun dengan host VLAN yang berbeda dengan
melakukan ping.
Tabel 4.1 Batasan Hak Akses
VLAN
2

VLAN
3

VLAN
4

VLAN
5

VLAN
6

VLAN
7

VLAN
8

VLAN
9

VLAN
10

VLAN
11

Internet

VLAN
2
VLAN
3
VLAN
4
VLAN
5
VLAN
6
VLAN
7
VLAN
8
VLAN
9
VLAN
10
VLAN
11
Internet

Keterangan :

: Access Deny
: Access Permit

4.3

Pembahasan
Dalam rancangan jaringan VLAN di LPPT UGM Yogyakarta ini terbagi menjadi 11

anggota VLAN, guna untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Pemanfaatan Virtual LAN
untuk rancangan topologi secara fisik dan subnetting untuk desain logika mampu
memberikan optimalisasi terhadap kinerja jaringan komputer. Optimalisasi tersebut
tercapai karena penggunaan jaringan VLAN dapat mengurangi tabrakan data (collision)
dengan cara memblok paket/frame yang tidak perlu yang beredar dalam jaringan. Selain
itu, VLAN juga dapat membagi/memperkecil broadcast domain, sehingga paket-paket
data yang dikirim dari suatu host hanya akan diteruskan ke host tujuan, dan host-host
yang lain tidak akan menerima paket/frame.

5.

Kesimpulan
1) Kemampuan untuk membagi VLAN sesuai dengan divis atau unit-unit
fungsional yang ada di LPPT UGM Yogyakarta dan memberikan hak akses
VLAN berdasarkan hak akses yang telah ditentukan.
2) Dari segi keamanan, pengontrolan jaringan dilakukan secara terpusat sehingga
memudahkan dalam membatasi dan mengawasi seluruh aktivitas dalam
jaringan.
3) Dari segi performance, berkurangnya broadcast domain akan mengakibatkan
meningkatnya kinerja jaringan LAN di instansi tersebut.
4) Koneksi Inter-VLAN yang digunakan untuk saling berkomunikasi antar VLAN,
seluruh anggota VLAN dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dengan
adanya router dari protokol dot1Q
5) Penggunaan ACLs sebagai pengaturan hak akses ke network-network ataupun
ke host-host tertentu digunakan berdasarkan aspek kepentingan dan
keamanan dari masing-masing keanggotaan VLAN.

DAFTAR PUSTAKA

CCNA Exploration 4.0 Accessing The WAN


CCNA Exploration 4.0 Lan Switching And Wireless
Empson, Scott CCNA, Portable Command Guide Second Edition, Cisco Press, 2008
Iwan, Sofyan, Cisco CCNA & Jaringan Komputer, Informatika, 2010
Lammle, Todd, CCNA Certified Network Assosiate, Elex Media Komputindo, Jakarta 2005
Saputro, Joko , Praktikum CCNA (Cisco Certified Network Associate) di Komputer Sendiri
menggunakan GNS3, Mediakita, 2010
Syafrizal, Melwin, Pengantar Jaringan Komputer, Penerbit Andi, 2005

You might also like