Professional Documents
Culture Documents
Pipa Blog2 PDF
Pipa Blog2 PDF
Kata Pengantar
vii
Pendahuluan
Departemen Piping Engineering
Lead Piping Engineer
Piping Material Engineering
Piping Design
Piping Material Control
1
3
7
8
9
9
12
18
21
23
24
25
27
28
29
30
31
31
32
33
33
34
34
36
36
38
40
45
46
50
Pendahuluan
Tujuan Analisa
Tugas dan Tanggung Jawab
Hubungan Antar Departemen
Lead Piping Stress Engineer
Piping Stress Engineer
Metode Analisa
Analisa Formal
Stress Critical Line List
50
51
63
65
65
68
69
73
76
78
82
85
87
91
Pendahuluan
Code dan Standard
Material
Perlindungan Terhadap Korosi
Allowable Pipe Span
Standard Pipe Support
4.6.1. Shoe
4.6.2. Guide
4.6.3. Line Stop
4.6.4. Anchor
4.6.5. Trunnion
4.6.6. Reinforcing Pad
4.6.7. Adjustable Support
4.7. Spring Support
4.8. Spesial Support
91
96
97
97
98
103
104
109
110
111
112
116
117
117
120
123
5.1. Pendahuluan
5.2. Formula Perhitungan Tebal Pipa
Berdasarkan ASME B31.3
5.3. Formula Perhitungan Tebal Pipa
Berdasarkan ASME B31.4 dan B31.8
123
127
129
132
132
133
134
135
136
137
138
138
140
141
141
143
146
150
157
159
159
161
164
169
173
175
178
180
182
Bab 6 : CAESAR II
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
Pendahuluan
Penggunaan CAESAR II
Program Selain CAESAR II
Kelebihan CAESAR II
Proses Install CAESAR II
CAESAR II Siap Digunakan
191
192
193
194
195
198
199
201
206
212
iii
220
228
231
233
237
224
244
Daftar Pustaka
249
BAB
1
Sistim Pemipaan
dan Perusahaan EPC
1.1 Sejarah Pipa
Dalam sejarah kehidupan umat manusia yang sudah
berjalan selama puluhan ribu tahun lamanya, seni mendisain
dan membangun jaringan Pemipaan sudah dikenal
berabad-abad lalu.
Awal mulanya, sistem pemipaan banyak digunakan oleh
masyarakat untuk keperluan pengairan pada pertanian,
dengan menggunakan pipa berbahan baku bambu, seperti
dilakukan oleh masyarakat di China pada kira-kira antara
tahun 3000 dan tahun 2000 sebelum Masehi.
Seiring dengan kemajuan kebudayaan umat manusia,
maka makin luas jugalah penggunaan pipa dalam berbagai
aspek kehidupannya.
Selain penduduk di negara China, maka penduduk di
daerah yang dulunya disebut Indus Valley (saat ini adalah
Pakistan dan sebelah utara India) terkenal pada tahun 2500
sebelum Masehi sebegai ahli dalam pembuatan jaringan
pemipaan untuk rumah-rumah.
kedalamnya, yaitu pipa dengan diameter 72 inch atau kirakira 1.8 meter.
Secara umum material yang banyak digunakan untuk
pipa dan komponennya terbagi atas dua kategori utama
yaitu:
Metallic (logam)
Non-metallic (non-logam).
Khusus untuk bahan metal, bisa dibagi lagi atas dua
kelompok utama yaitu Ferrous (besi) dan Non-Ferrous,
termasuk paduan Nickel, tembaga dan aluminium. Akhirnya,
dari jenis bahan material berjenis Ferrous tersebut, material
pipa dapat lagi dibagi atas dua yaitu:
wrought iron, cast iron
Steel
Hampir seluruh material pipa yang banyak digunakan di
industry Migas adalah berbahan besi baja (steel), dengan
karakteristik utama sebagai berikut:
Kimia: elemen utama (besi untuk Feerous Metal),
elemen paduan (nickel, chromium etc), impurities,
dan lainnya.
Sifat Fisik; kerapatan (density), modulus elastisitas,
koefisien thermal ekspansi, dan lain-lain.
Struktur Mikro: struktur atom, phase metalurgi, tipe
dan ukuran butir.
Sifat Mekanik: kekuatan (yield strength, ultimate
strength,
elongation)
dan
ketangguhan
(toughness).
George Antaki, dalam bukunya Piping and Pipeline
Engineering, menggambarkan diagram material pipa dan
komponennya, seperti terlihat pada gambar 1.1.
digunakan
untuk
berlebihan
kekuatan
daripada
yang
Carbon
Steel
yang
paling
banyak
Grade A : 48 ksi
Grade B : 60 ksi
Grade C: 70 ksi
Stainless Steel:
Pipa yang sering dikategorikan didalam Stainless Steel
pipa ini sebenarnya mempunyai nama lengkap Austenitic
Stainless Steel. Namun lebih sering dikenal dengan nama
Stainless Steel.
Stainless Steel mempunyai 18 Grade, namun yang sering
digunakan adalah tipe 304L.
Pada intinya, Tipe 304 adalah tipe yang mempunyai
kadar karbon yang rendah dengan tujuan memperkuat
kemampuan menahan korosi. Dengan penambahan huruf L
dibelakang namanya, menjadi 304L, menunjukan bahwa tipe
tersebut mempunyai kadar karbon konten yang semakin
rendah, jauh lebih rendah dari hanya 304 saja.
Dengan demikian dalam aplikasinya, ada dua tipe
stainless steel yang umum dikenal dan digunakan di industri
migas, yaitu:
ASTM A312: standard ini digunakan untuk Pipa ukuran 8
inchi kebawah.
ASTM A358: standard ini digunakan untuk Pipa ukuran
diatas 8 inchi.
Masih banyak lagi jenis material pipa yang cukup sering
digunakan seperti:
Chrome-Moly Pipe: yaitu Chromium-Molybdenum Alloy
Pipe, yang terdirid ari 10 grades, dan merujuk ke ASTM
A335.
Nickel dan Nickel Alloy Pipe: contoh yang banyak
digunakan adalah Inconel, Incoloy dan Monel.
Cast iron Piping,Cooper Piping
Plastic Pipe, concrete pipe.
11
untuk
13
Reducer:
15
Raised Face: ini adalah tipe flange yang umum dan biasa
digunakan. Permukaan flange akan naik 0.06 inchi untuk
class 150 dan 300, sedangkan untuk class400 naik 0.25
inchi. Karena ada permukaan yang naik, maka gasket
nya pun lebih kecil dari lingkaran baut.
17
Flange Rating:
Flanges biasanya dikelompokan didalam Class dengan
menggunakan Rating sesuai dengan Tekanan Disain
(Design Prerssure). Sebenarnya Flange Rating itu adalah
disebutkan dalam psi, namun lebih sering cukup
dinamakan dengan pound, walaupun flange 300 pound
bukan berarti bahwa Design Pressure nya adalah 300 Psi.
Menurut ANSI B16.5, working pressure (PT) sebuah flange
adalah fungsi dari Rating Pressure (P t) dan Allowable Stress
(ST).
PT = Pt St / 8750
Dimana:
PT = Working Pressure untuk material tertentu pada temp, T, psi
Pt = Pressure Class rating index.
ST = Flange Material Allowable Stress pada temperature T, psi
Ada sebuah aturan Rule of Thumb yang mengatakan
bahwa pada temperature ambient, Tekanan Operasi
Maksimal sebuah Flange Carbon Steel class X adalah kira-kira
2.4 X. Aturan ini cuocok untuk rating 300 keatas.
Misalnya Flange Carbon SteelClass 300 pound mempunyai
Design Pressure sebesar kurang lebih 2.4 x 300 = 720 psi pada
temperature ambient.