You are on page 1of 3

,

.

.


,
:









.










Hadirin yang dirahmati Allah
Pada kesempatan yang berbahagia ini ,patutlah kita semua mengucapkan syukur
kepada allah .karena pada saat ini kita semua dapat merasakan beberapa kenikmatan
,diantaranya nikmat hidup yang dilengkapi dengan iman dan takwa kepada allah .
Sebagai wujud dari rasa syukur kepada allah itu,tidak cukup kiranya hanya dengan
mengucapkan kalimat alhamdulillah ,namun yang lebih penting adalah rasa syukur itu kita
wujudkan dalam berbakti ,berupa tindakan atau perbuatan yakni melaksanakan semua
perintah allah dan menjahui segala laranganya.
Oleh karena itu sebagai umat islam yang beriman, marilah kita senantiasa
meningkatkan takwa kepada allah ,dalam arti selalu mawas diri untuk mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang diperintah oleh allah dan menjahui segala laranganya, sebab
dengan takwa itu kita semua dapat menempuh jalan yang sukses, baik ketika di dunia
maupun di akhirat kelak.
Hadirin yang dirahmati Allah
Alhamdulillah dengan tidak terasa kita telah berada pada penghujung bulan haji
(Dzulhijjah 1437 H), yang berarti beberapa hari lagi kita akan meninggalkan tahun 1437 H,
dan akan memasuki Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1438 H. Yang mana bulan Muharram
itu adalah merupakan awal tahun hijriyah, peringatan tahun hijriyah dimulai atau diberlakukan
pada masa kholifah umar bin khatab, sekaligus dimulai sistem penanggalan dalam islam. Hal
ini terjadi pada tahun ke-17
Hijrah dalam sejarah Islam adalah satu peristiwa monumental yang sangat penting
bukan hanya bagi kehidupan Nabi Muhammad Saw, tapi juga bagi pertumbuhan dan
perkembangan agama Islam. Peristiwa itu adalah hijratur rasul dari Makkah ke Yatsrib yang
kemudian kota ini dikenal menjadi Madinah Al-Munawarah.
Betapa pentingnya peristiwa ini, hingga diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Anfaal
ayat 74:

Artinya : Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah,
dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orangorang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh
ampunan dan rezki (ni`mat) yang mulia (QS. 8: 74).
Hadirin yang dirahmati Allah
Dalam catatan sejarah tentang peristiwa hijrah telah terjadi pada zaman para rosul
seperti; Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, dan Nabi Muhammad Saw. Nilai-nilai filosofis dari
hijrah adalah pindah dari keadaan hidup yang penuh penderitaan kepada keadaan hidup
yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Maka hadirin, dalam rangka menyambut tahun baru hijriah yang tidak lama lagi ini,
marilah kita juga berhijrah seperti Rosululloh dan Sahabat. Namun hijrah kita tidak mesti

berpindah tempat seperti Rosululloh dan para Sahabat. Jika situasi dan kondisi lingkungan
sekitar kita tidak kondusif untuk keimanan kita, maka mari kita rubah bersama agar
lingkungan kita ini menjadi kondusif untuk iman kita.
Misalkan, jika kita melihat acara-acara tv lebih banyak buruknya dari pada baiknya,
sehingga mengancam keimanan kita dan anak-anak kita. Maka mari kita hijrah dengan tidak
menonton acara tv tersebut, Kita relakan diri kita untuk tidak menonton acara favorit yang kita
sukai demi keimanan kepada Allah.
Jika kita bergaul dengan orang-orang yang tidak sholat, maka mari kita hijrah menuju
teman-teman baru yang membawa kita kepada keselamatan akhirat. Jika kita selalu
bergelimang dosa dan maksiat, maka mari kita hijrah menuju ketaatan kepada Allah swt.
Jika kita jarang membaca Al-Qur'an, maka mari kita hijrah menuju rajin membaca dan
mempelajari Al- Qur'an. Jika kita suka nongkrong yang tidak bermanfaat, maka mari kita
hijrah menuju majelis-majelis ilmu yang bermanfaat.
Hadirin yang dirahmati Allah
.Umat Islam harus mempunyai semangat hijrah yaitu hijrah dari keterbelakangan
kepada kemajuan,dari kebodohan kepada kecerdasan, dari kekufuran kepada keimanan.
Nabi Muhammad Saw bersabda tentang hakikat seorang Muslim dan seorang yang hijrah:

Maksudnya : Hakikat seorang Muslim adalah seorang yang dapat menjaga lidah dan
tangannya demi keselamatan orang lain. Sedang seorang yang berhijrah, pada hakikatnya
adalah seorang yang dapat menjaga diri dari semua larangan Allah. (riwayat Bukhari, Abu
Dawud dan An-Nasai )
Dalam menyambut datangnya tahun baru Islam 1438 H yang insya Allah beberapa hari
lagi akan tiba, maka kaum Muslim Indonesia dan seluruh dunia hendaknya:
1. Kita hendaknya tafakkur, merenungkan perilaku kita masa yang lalu pada tahun
yang segera kita tinggalkan. Perbuatan baik apakah yang pernah kita lakukan dan
perbuatan buruk/negatif dan tercela yang telah kita perbuat pada masa lalu ? Agar
kita dapat bertaubat dan bertekad berbuat yang terbaik pada tahun 1438 H yang
akan datang. Khalifah Umar bin Khattab mengatakan :

Nilai dirimu sebelum dinilai orang lain.


2. Kita

perbaharui tekad untuk meningkatkan kwalitas iman dan taqwa kita kepada
Allah Swt serta meningkatkan kinerja kita untuk memperbaiki tarap hidup yang lebih
baik dan sejahtera pada tahun baru Islam 1438 H yang akan datang.
Dalam membangun semangat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
serta niat lebih maju dan lebih baik masa yang akan datang, Allah Swt berfirman dalam surat
Al Hasyr ayat : 18 :

artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan (QS. 59 : 18).

Hadirin yang dirahmati Allah

Sungguh, waktu kita hidup di dunia sekarang ini sangatlah berharga. Maka marilah kita
penuhi waktu kita ini dengan berkarya untuk Allah jangan fikirkan apa yang akan kita raih di
dunia, karena segala sesuatu yang akan kita dapatkan dari dunia sudah berada dalam
ketetapan-NYA. Yang harus kita fikirkan adalah oleh-oleh apa yang akan kita bawa pulang ke

kampung akhirat nanti


.
.





























.














.















.
















.







































.
















.

.








You might also like