Professional Documents
Culture Documents
115
115
115
115
115
Exploration
115
Delineation
115
Development
115
Late Life
115
10
Analisis Log
115
11
115
12
Perforating
115
13
Fracturing
115
14
Types of rigs
115
15
Rig Organizations
115
16
115
17
115
18
Rig Systems
Circulating
Rotating
Hoisting
Power
Blowout Preventers
115
19
Circulating
System
115
20
Rotating System
115
21
Hoisting System
115
22
Power
Diesel - Electric
Power Rig (direct drive)
115
23
Blowout
Preventers
115
24
Proses Pemboran
Sumur
(well)
Contact between
formation & well
Formasi
(batuan)
Making hole
Logging
Casing installation
Cementing
Perforation
Completion
115
26
Pengembangan
(development)
115
27
Drilling Preparation
115
28
Drilling Preparation
115
29
Drilling Preparation
Persiapan lubang sumur
115
30
Drilling Preparation
115
31
Drilling Preparation
115
32
Man Power
Company man
Derrick man
Tool pusher
115
Driller
33
The motorman
115
Rig electrician
Hoisting System
Drilling tower (rig)
Crown block
Drilling line
Traveling block
Hook
Elevators
Drawworks
115
35
Rig floor
115
37
Klasifikasi
Rotary drilling rig
Darat (land)
Mobile
Jacknife
Marine
Konvensional
Portable
mast
Semi
submersible
Self contained
Floating
Bottom supported
Drill
ship
Barge
Platform
Tendered
Jackup
Konvensional Rig
39
Jacknife Rig
Dirakit di tanah dengan pins
Didirikan dengan rig hoisting
115
40
Portable Mast
115
41
Semisubmersible Rig
Water depth > 60 m
Ditenggelamkan sebagian
Tahan terhadap cuaca buruk
Menggunakan anchor
115
42
Drill ship
Untuk laut dalam
Pemboran melalui moon pool
115
43
Barge
Daerah rawa
Kedalaman dangkal (< 10 m)
115
44
Jackup Rig
20 m < Water depth < 80 m
Memiliki kaki penyangga
Bisa naik turun
115
45
115
46
Tendered Platform
115
47
Crown block
Drilling line
Traveling block
115
50
Circulating System
Mud pump
Mud pit
Mud mixing equipment
Contaminant removal
Mud pump
115
52
Mud pit
115
53
115
54
Degasser
Desilter
Shale shaker
115
55
115
56
Proses sirkulasi
lumpur pada rig site
115
57
Rotating System
Swivel
Kelly
Rotary drive
Rotary table
Drill pipe
Drill collar
115
58
Swivel
115
59
Kelly
Kelly house
Kelly
Kelly bushing
115
60
Rotary drive
115
61
Rotary table
115
62
Drill pipe
115
63
115
64
115
65
Casing
115
66
115
67
115
68
115
69
Drill collar
115
70
115
71
BOP System
Untuk mencegah aliran fluida
formasi yang tidak terkontrol
ke lubang sumur, seperti gas
bertekanan tinggi
115
72
Peralatan
BOP
Annular
Ram preventer
Drilling spools
Casing head
Diverter bags
Rotating head
Choke dan kill lines
115
73
Annular
115
74
Ram preventer
115
75
Drilling spools
115
76
Casing head
115
77
Rotating head
115
78
Bit
Ujung drill
string yang
menekan serta
menghancurkan
formasi
115
79
Diamond bit
Drag bit
115
80
115
81
115
82
115
83
Diamond bit
115
84
115
85
Drag bit
ROP tinggi
Umur yang panjang dalam
soft formation
115
86
115
87
88
89
90
115
91
115
92
115
93
Drilling fluid
Mengangkat cutting ke
permukaan
Mendinginkan dan melumasi
bit dan drill string
Memberi dinding pada lubang
bor dengan mud cake
Mengontrol tekanan formasi
Media logging
Menahan sebagian berat drill
pipe dan casing
115
94
115
95
96
Cementing
Cementing dilakukan untuk:
Melekatkan casing pada dinding lubang
sumur
Melindungi casing dari masalah mekanis
(getaran) pada saat pemboran
Melindungi casing dari fluida formasi
yang korosif
Pembatas antar zona
115
97
Peralatan permukaan
Mixer (pencampur)
Pompa semen
Casing cementing head
Peralatan
Cementing
Peralatan bawah permukaan
Casing guide shoe dan float
collar
Wiper plug
Scratcher
Casing centralizer
115
98
115
99
Cementing equipment
Casing cementing
head
115
100
Float collars
115
101
Wiper plug
115
102
Centralizer
115
103
Scratcher
Melepaskan mud cake
dari formasi
115
104
Klasifikasi Semen
Kelas H yang biasa dipakai di Industri
Perminyakan
Komposisi dasar adalah Semen Portland
115
105
Komposisi semen
Tricalcium Silicate (CaOSiO2) atau C3S
Berfungsi sebagai pemberi streng terbesar.
Dicalcium Silicate (2CaOSiO2) atau C2S
Mempunyai sifat tidak tahan terhadap korosi dan
sulfate.
Tricalcium Aluminate (3CaOAl2O3) atau C3A
Tidak tahan terhadap sulfat sehingga disarankan
untuk menggunakannya tidak > 3% sebagai
campuran dalam semen.
Tetracalcium Alumino Ferite (4CaOAl2O3Fe2O3)
atau C4AF.
Mampu memberikan memberikan panas hydrasi
yang cukup rendah.115
106
115
107
115
108
115
109
Klasifikasi Semen
115
110
115
111
115
112