You are on page 1of 4

DEFINISI DIGITAL FORENSICS

MATA KULIAH : CYBER CRIMES


Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si., M.Kom

NUR WIDIYASONO
12917214

PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014

DEFINISI DIGITAL FORENSICS


Hal yang perlu dipertimbangkan menurut Ken Zatyko adalah
The application of computer science and investigative procedures for a legal purpose
involving the analysis of digital evidence after proper search authority, chain of custody,
validation with mathematics, use of validated tools, repeatability, reporting, and possible
expert presentation.
Menurut pendapat Ken Zatyko ;
Digital Forensics Science: The application of computer science and investigative
procedures for a legal purpose involving the analysis of digital evidence (information of
probative value that is stored or transmitted in binary form) after proper search authority,
chain of custody, validation with mathematics (hash function), use of validated tools,
repeatability, reporting, and possible expert presentation.
Or more simply:
The application of computer science and investigative procedures for a legal purpose
involving the analysis of digital evidence after proper search authority, chain of custody,
validation with mathematics, use of validated tools, repeatability, reporting, and possible
expert presentation.
Sumber

http://www.forensicmag.com/articles/2007/01/commentary-defining-digitalforensics#.UsSy1PsemMA

Menurut Informasi dari Wikipedia :


Digital forensics (sometimes known as digital forensic science) is a branch of forensic
science encompassing the recovery and investigation of material found in digital devices,
often in relation to computer crime.[1][2] The term digital forensics was originally used as a
synonym for computer forensics but has expanded to cover investigation of all devices
capable of storing digital data.[1] With roots in the personal computing revolution of the late
1970s and early '80s, the discipline evolved in a haphazard manner during the 1990s, and it
was not until the early 21st century that national policies emerged.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_forensics
Menurut DFRWS 2001 Definisi Digital Forensics :
The use of scientifically derived and proven methods toward the preservation,
collection, validation, identification, analysis, interpretation, documentation and presentation
of digital evidence derived from digital sources for the purpose of facilitating or furthering
the reconstruction of events found to be criminal, or helping to anticipate unauthorized
actions shown to be disruptive to planned operations.

Sumber : http://dfrws.org/
Menurut Marcella : digital forensik adalah aktivitas yang berhubungan dengan
pemeliharaan, identifikasi, pengambilan/penyaringan, dan dokumentasi bukti digital
dalam kejahatan computer. Istilah ini relatif baru dalam bidang komputer dan teknologi, tapi
telah muncul diluar term teknologi (berhubungan dengan investigasi bukti-bukti intelijen
dalam penegakan hukum dan militer) sejak pertengahan tahun 1980-an.
Sedangkan menurut Budhisantoso, digital forensik adalah kombinasi disiplin ilmu hukum
dan pengetahuan komputer dalam mengumpulkan dan menganalisa data dari sistem
komputer, jaringan, komunikasi nirkabel, dan perangkat penyimpanan sehingga dapat
dibawa sebagai barang bukti di dalam penegakan hukum.
Definisi lain sebagaimana yang terdapat pada situs Wikipedia10 yaitu: Komputer forensik
yang juga dikenal dengan nama digital forensik, adalah salah satu cabang ilmu forensik
yang berkaitan dengan bukti legal yang ditemui pada komputer dan media penyimpanan
digital.

Analisa :
Merujuk pada definisi diatas maka Digital Forensics merupakan bagian dari ilmu forensik
yang digunakan untuk keperluan investigasi , mencari bukti-bukti digital terhadap sebuah
kasus kejahatan , melakukan prosedur pengamanan dan pemanfaatan bukti-bukti digital,
penggunaan alat bantu (tools) piranti lunak dalam proses investigasi, melakukan
dokumentasi, melakukan pembuatan laporan tentang bukti-bukti digital yang ditemukan dan
melakukan presentasi di persidangan sebagai saksi ahli.
Tujuan Digital Forensics dimaksudkan untuk membantu petugas kepolisian di dalam proses
investigasi dan penyusunan serangkaian peristiwa terjadinya sebuah tindak kejahatan yang
memanfaatkan teknologi informasi , sehingga dapat diketahui motivasi terjadinya kejahatan
tersebut.
Forensik digital adalah cabang ilmu forensik yang digunakan oleh individu, perusahaan,
instansi pemerintah dan polisi untuk memantau, menganalisis dan memeriksa media digital
atau perangkat. Forensik digital juga merupakan bidang studi dan memiliki berbagai
spesialisasi (firewall forensics, database forensics, computer forensics, networks forensics,
mobile forensics) termasuk cyber stalking untuk mengidentifikasi hacker.

Kesimpulan:

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa digital forensik adalah penggunaan
teknik analisis dan investigasi untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, memeriksa
dan menyimpan bukti/informasi yang secara magnetis tersimpan/disandikan pada
komputer atau media penyimpanan digital sebagai alat bukti dalam mengungkap
kasus kejahatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Forensika Digital merupakan bagian ilmu forensik yang digunakan untuk melakukan
proses penelusuran / investigasi terhadap tindak kejahatan yang terjadi.
Di dalam proses melakukan investigasi Digital Forensics menggunakan beberapa
tools seperti Autopsy, WinHex, WireSharks, FTK Tools, EnCase dan lain sebagainya
, hal tersebut untuk mempermudah proses penemuan bukti digital.
Analisa terhadap hasil yang di dapat pada tools kemudian dibuatkan laporannya dan
dikemudian hari disajikan / dipresentasikan pada saat sidang .
Spesialisasi Digital Forensics sebagai sebuah ilmu pengetahuan memiliki beberapa
konsentrasi seperti network forensics, computer forensics, mobile forensics, cyber
stalking

You might also like