Professional Documents
Culture Documents
merupakan
penyakit
peradangan
yang
terjadi
akibat
Peradangan
dipicu
oleh
bakteri
Propionibacterium
acne,
faktor yang berpengaruh terhadap kualitas fisik sediaan gel. Carbopol sebagai
gelling agent berfungsi meningkatkan viskositas dengan memerangkap air dan
membentuk jaringan struktural sehingga faktor ini menjadi penting didalam
sistem gel. Penambahan jumlah gelling agent akan memperkuat jaringan
struktural gel sehingga menyebabkan kenaikan viskositas gel. Humektan memiliki
fungsi untuk menarik air dari lingkungan ke sistem agar kestabilan sediaan tetap
terjaga dan juga untuk mempertahankan kelembaban kulit (Leyden and Rawlings,
2002). Sorbitol sebagai humektan bersifat relatif inert dan kompatibel dengan
beberapa eksipien (Barel, Paye, Maibach, 2014). Sorbitol mudah larut dalam air
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).
Beberapa uji yang dilakukan terhadap sediaan gel antara lain adalah uji
sifat fisik (viskositas dan daya sebar) yang disertai dengan pengujian reologi gel.
Pengujian menggunakan Merlin VR viscometer sistem cone dan plate dapat
digunakan untuk pengujian reologi gel. Sedangkan pengujian daya sebar
menggunakan extensometer (kaca bulat berskala) (Garg, Aggarwal, Garg, Singla,
2002). Uji stabilitas gel freeze-thaw atau cycling test dapat digunakan untuk
melihat stabilitas fisik gel yang dilakukan dengan pembekuan pada suhu freezer 100C (14 F) selama 24 jam dan pencairan pada suhu kamar 25-290C (77 F) selama
24 jam, dan jika sediaan mampu melewati tahap ini maka sediaan dianggap stabil
(Kolhe, Shah, Rathore, 2013).
Penelitian ini melakukan optimasi formula sediaan gel ekstrak etanol
daun binahong dengan gelling agent Carbopol serta humektan sorbitol agar
didapatkan area optimum sediaan dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik.
Optimasi dilakukan menggunakan desain faktorial dua faktor dan dua level serta
uji stabilitas freeze-thaw dilakukan untuk melihat stabilitas keempat formula yang
dibuat.
2. Metode
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun binahong, plat
stainless steel, etanol 70%, etanol 96%, trietanolamin (TEA), Carbopol 940,
sorbitol, metil paraben, aquadest. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hot magnetic stirrer, corong buchner, stirrer, sel elektrolisis, alat sentrifugasi,
gelas ukur, neraca analitik, beaker glass, mixer Maspion, stopwatch, pH stick,
Merlin VR viscometer, extensometer (alat uji daya sebar), dan freezer.
2.1. Formula gel ekstrak daun binahong
Tabel I. Formula sediaan gel ekstrak daun binahong
Formula
Bahan
1
a
b
ab
Ekstrak Daun Binahong
2,5 g
2,5 g
2,5 g
2,5 g
Carbopol
0,75 g
0,75 g
0,3 g
0,3 g
Sorbitol
7,5 g
1,5 g
7,5 g
1,5 g
Metil paraben
0,09 g
0,09 g 0,09 g 0,09 g
Triethanolamin
1,2 g
1,2 g
1,2 g
1,2 g
Etanol 70%
1g
1g
1g
1g
Akuades ad
50 g
50 g
50 g
50 g
2.2. Orientasi level Carbopol 940 dan sorbitol
1.
binahong yang dibuat didapatkan dari hasil pengukuran orientasi level Carbopol
dan sorbitol. Range daya sebar yang optimum didapatkan dari acuan yakni Aeni,
Sulaiman, Mulyani (2012). Nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil pengukuran
menjadi batas bawah dan batas atas range viskositas dan daya sebar dari sediaan
gel ektsrak etanol daun binahong yang dibuat.
2.
gel dengan jumlah Carbopol masing-masing sebanyak 0,3; 0,6%; 0,9%; 1,2%;
1,5%; dan 1,8% dengan jumlah eksipien lain yang tetap. Orientasi level humektan
sorbitol dilakukan dengan membuat sediaan gel dengan jumlah sorbitol masingmasing sebanyak 3%; 6%; 9%; 12%; 15%; dan 18% dengan jumlah eksipien lain
yang tetap. Setelah 48 jam pembuatan, sediaan gel tersebut diuji viskositas dan
daya sebarnya. Level tinggi dan level rendah Carbopol dan sorbitol didapatkan
dari sediaan orientasi dengan hasil pengukuran viskositas dan daya sebar formula
yang digunakan untuk batas range saat optimasi.
Uji organoleptis
Pengamatan organoleptis yang dilakukan meliputi pengamatan bentuk,
warna, aroma, pH maupun homogenitas dari sediaan gel ekstrak etanol daun
binahong.
2)
Uji viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan 48 jam setelah sediaan dibuat dengan
menggunakan Merlin VR viscometer dengan cone dan plate serta perangkat lunak
Rheosys Micra. Sediaan gel sedikit diletakkan pada wadah plate kemudian
dihimpit dengan cone (diberi sedikit ruang). Pengukuran viskositas dilakukan
pada kecepatan putar 60 RPM.
3)
gel ditimbang seberat 1 gram dan diletakkan di tengah kaca bulat berskala
(extensometer). Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat dengan total
massa 125 gram selama 1 menit. Diameter penyebaran sediaan gel dicatat
kemudian dihitung rata-rata diameter penyebaran sediaan setelah diberi beban.
thaw dianalisis dengan R Studio software versi 3.2.3 dengan confidence interval
95%. Analisis yang dilakukan adalah Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas
distribusi data, dilanjutkan Levene Test untuk melihat homogenitas data atau
variansi data dan dilanjutkan dengan uji ANOVA untuk melihat signifikansi antar
kelompok data. Adanya perbedaan signifikan dengan nilai p-value < 0,05
menunjukkan stabilitas gel kurang baik.
3.
Uji organoleptis
Uji viskositas
Pengukuran viskositas sediaan gel ekstrak etanol daun binahong dilakukan
dengan instrumen Merlin VR viscometer dengan perangkat cone dan plate yang
dapat mengukur viskositas sekaligus melihat rheologi dari sediaan yang dibuat.
Sifat alir dari sediaan yang dibuat bersifat pseudoplastis dimana peningkatan
kecepatan putar, shear rate serta shear stress yang diberikan akan menurunkan
viskositas sediaan.
3)
untuk melihat kemampuan sediaan menyebar rata pada saat diaplikasikan di kulit
wajah. Daya sebar berbanding terbalik dengan nilai viskositas yang demikian
berarti semakin besar ketahanan dari sediaan maka daya sebarnya pada
permukaan kulit akan semakin kecil. Daya sebar sediaan gel diuji menggunakan
alat extensometer (kaca bulat berskala).
Tabel III. Viskositas dan daya sebar (xSD) gel
Formula
Viskositas (Pa.s)
Daya sebar (cm)
1
8,45606 0,129
3,567 0,101
a
8,51285 0,281
3,420 0,039
b
4,67985 0,071
4,875 0,025
ab
5,37702 0,201
4,408 0,101
3.4. Efek penambahan Carbopol dan sorbitol serta interaksinya terhadap sifat
fisik gel ekstrak etanol daun binahong
1)
Respon viskositas
Gambar 1 menunjukkan bahwa penambahan faktor gelling agent Carbopol
pada sediaan gel dengan faktor humektan sorbitol level rendah maupun level
tinggi akan menimbulkan efek kenaikan pada respon sifat fisik viskositas yaitu
sebesar 97,52%. Gambar 1 juga menunjukkan bahwa penambahan faktor
humektan sorbitol pada sediaan gel dengan faktor humektan gelling agent
Carbopol level rendah maupun level tinggi menimbulkan penurunan yang sangat
kecil pada respon sifat fisik viskositas sediaan yaitu sebesar 1,05% .
Gambar 1. Efek (a) Carbopol dan (b) sorbitol terhadap respon viskositas
pada sediaan gel dengan faktor humektan sorbiol level rendah maupun level tinggi
akan menimbulkan efek penurunan pada respon sifat fisik daya sebar sebesar
90,73%. Gambar 2 juga menunjukkan bahwa penambahan faktor humektan
sorbitol pada sediaan gel dengan faktor gelling agent Carbopol level rendah
maupun level tinggi akan menimbulkan efek kenaikan pada respon sifat fisik daya
sebar sebesar 6,47%.
Viskositas
Empat formula gel yang dibuat melalui 3 siklus uji stabilitas freeze thaw
dengan respon viskositas yang diukur setiap akhir siklus. Seluruh data viskositas
ini diuji variansi secara statistika untuk melihat adanya pergeseran yang
signifikan. Secara viskositas keempat formula menunjukkan linearitas yang
konstan dari waktu ke waktu. Grafik pergeseran viskositas dicantumkan pada
gambar 4.
Daya sebar
Empat formula gel yang dibuat melalui 3 siklus uji stabilitas freeze thaw
dengan respon daya sebar yang diukur setiap akhir siklus. Seluruh data daya sebar
ini diuji variansi secara statistika untuk melihat adanya pergeseran yang
signifikan. Grafik pergeseran daya sebar dicantumkan pada gambar 5.
Gambar 5. Grafik pergeseran daya sebar gel ekstrak etanol daun binahong
selama 3 siklus freeze-thaw
Analisis variansi secara statistika menunjukkan formula 1, a, dan b stabil
karena pergeseran daya sebar selama 3 siklus uji freeze thaw berbeda tidak
bermakna yang ditandai dengan nilai p > 0,05, sedangkan formula ab memiliki
daya sebar yang tidak stabil seperti tertera pada tabel V.
4.1. Kesimpulan
1.
2.
3.
4.2. Saran
1.
2.
3.
5. Daftar Pustaka
Aeni, L. N., Sulaiman, T. N. S., Mulyani, S., 2012, Formulasi Gel Mukoadhesif
Kombinasi Minyak Cengkeh dan Getah Jarak Pagar Serta Uji Aktivitas