You are on page 1of 8

PERCOBAAN EFEK ZEEMAN

Sendro Wahono1,Ahmad Salafudin2,Resti Rifiyantika3,Rio Riantana4


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
restirafiantika@gmail.com2, ahmad.salafudin08@gmail.com3 , rioriantana@yahoo.com4

ABSTRACT
Has conducted experiments on the Zeeman Effect, while behind this is that in the circumstances of atomic
energy magnets depends on the price of n as well as n, the state relied primarily to numbers total quantum
number n is split into several sub-state if the atom is in a magnetic field and the energy could be a little greater
or smaller than the absence of a magnetic field that causes the symptoms of the individual spectral lines splitting
into line - a separate line if the atoms are emitted into the magnetic field depends on the distance between the
large field it. equipment and materials consist of a power supply that is used as a current source, a capacitor is
used as a stabilizer, ammeters are used to measure current, probe tesla, teslameter used to measure B, connecting
cables and a set of tools Zeeman effect PHYWE composed of Cadmium lamp, coils as the source of the
magnetic field, Fabry-Perot interferometer as a pattern maker dark red filter as changing the light spectrum
cadmium turquoise to be more clearly observed eye, a convex lens to enlarge the spectrum to be observed, the
analyzer to determine his fingers, the screen with scale and iris diaphragms. Measurement of the magnetic field
at a given winding currents ranging from 0 to 6.4 A to 0.4 A variation, the magnetic field values obtained on the
coil. Cadmium is used lamps are turquoise and put merah.Setelah pass Fabry Perot filter, interfering spectrum so
it appears dark pattern with a bright red light and a dark black. From the data of known radius value
and the value of energy (

). Then the value obtained by Bohr magneton B = 9.595 x 10 -24 J / T. while the

literature value of Bohr magneton B = 9.273 x 10 -24 J / T. The results are different due to less rigorous in
calculating the radius and the reading of the current value of the ampere meter fluctuations.

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan tentang Efek Zeeman, adapun yang melatarbelakangi ini adalah bahwa dalam
magnet energi keadaaan atomik bergantung pada harga n seperti juga n,keadaan bergantung denan bilangan
bilangan kuantum total n terpecah menjadi beberapa sub keadaan jika atom itu berada dalam medan magnetik
dan energinya bisa sedikit lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnetik gejala itu
menyebabkan terpecahnya garis spektrum individual menjadi garis garis terpisah jika atom dipancarkan
kedalam medan magnetik dengan jarak antara garis bergantung dari besar medan itu. alat dan bahan yang terdiri
dari power supply yang digunakan sebagai sumber arus, kapasitor digunakan sebagai stabilisator, amperemeter
digunakan untuk mengukur arus, probe tesla, teslameter digunakan untuk mengukur B, kabel penghubung dan
seperangkat alat efek Zeeman PHYWE yang tersusun atas lampu Cadmium, kumparan sebagai sumber medan
magnet, interferometer fabry-perot sebagai pembuat pola gelap, filter merah sebagai mengubah spectrum lampu
cadmium yang berwarna hijau toska agar dapat lebih jelas diamati mata, lensa cembung untuk memperbesar
spectrum agar dapat diamati, analyzer untuk mengetahui jari-jarinya, layar dengan skala dan iris diagfragma.
Dilakukan pengukuran medan magnet pada lilitan yang diberikan arus mulai dari 0-6,4 A dengan variasi 0,4 A,
didapatkan nilai medan magnet pada lilitan. digunakan lampu Cadmium yang berwarna hijau toska dan
diletakkan filter merah.Setelah melewati fabry perot, spectrum berinterferensi sehingga tampak pola gelap
terang dengan merah terang dan hitam gelap. Dari data jari-jari yang diketahui nilai
energy (

dan nilai

). Maka didapatkan nilai magneton Bohr sebesar B= 9,595 x 10 -24 J/T. sementara pada literature

nilai magneton Bohr sebesar B = 9,273 x 10 -24 J/T. Hasilnya berbeda dikarenakan kurang telitinya dalam
menghitung jari-jari dan pada pembacaan nilai arus pada ampere meter yang fluktuasi.

PENDAHULUAN

Dalam magnet energi keadaaan atomik bergantung pada harga n seperti juga n,keadaan
bergantung denan bilangan bilangan kuantum total n terpecah menjadi beberapa sub keadaan
jika atom itu berada dalam medan magnetik dan energinya bisa sedikit lebih besar atau lebih
kecil dari keadaan tanpa medan magnetik gejala itu menyebabkan terpecahnya garis spektrum
individual menjadi garis garis terpisah jika atom dipancarkan kedalam medan magnetik
dengan jarak antara garis bergantung dari besar medan itu.
Efek zeeman ialah pemisahan jalur spektral tunggal dari sebuah spektrum menjadi komponen
komponen 3 atau lebih yang terpolarisasi atau gejala-gejala spektrum jika atom-atom
tereksitasi diletakan dalam medan magnet .Efek zeeman diambil dari nama fisikawan belanda
zeemann yang mengamati efek itu pada tahun 1896
Efek zeeman tidak dapat dijelaskan dengaan menggunakan atom bohr dengan demikian
diperlukan model atom yang lebih lengkap dan lebih umum untuk menjelaskan efek zeeman
dan spektrum elektron banyak(faisal gifar,2010).Gerak magneton elektron orbital dalam
sebuah atom hidrgen bergantung terhadap momen sudut L.
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam medan magnetik, energi keadaan atomik tertentu bergantung pada harga ml seperti
juga pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum total n terpecah menjadi beberapa subkeadaan jika atom itu berada dalam medan magnetik, dan energinya bisa sedikit lebih besar
atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnetik. Gejala itu menyebabkan terpecahnya
garis spektrum individual menjadi garis-garis terpisah jika atom dipancarkan ke dalam medan
magnetik, dengan jarak antara garis bergantung dari besar medan itu. Efek Zeeman adalah
gejala tambahan garis-garis spektrum jika atom-atom tereksitasi diletakan dalam medan
magnet (terpecahnya garis spektral oleh medan magnetik). Efek Zeeman, nama ini diambil
dari nama seorang fisikawan Belanda Zeeman yang mengamati efek itu pada tahun 1896.
Suatu elektron bermassa m bergerak dalam suatu orbit berjari-jari r dengan frekuensi f dan
momendtum sudut elektron L. Gerakan elektron ini menghassilkan arus. Gerakan elektron ini
juga menimbulkan medan magnetik maka pada kejadian ini muncul momen magnetik

Gambar.1 sebuah electron yang mengelilingi orbitnya

Besarnya arus yang dihasilkan dari pergerakan electron sama dengan besarnya muatan yang
bergerak persatuan waktu sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut ini
I

q
t

1
f
I qf ef

t (T )

(1)

selain menghasilkan arus listrik maka dari pergerakan elektron tersebut dapat menghasilkan
momen magnetik yang besarnya sabagai berikut
I A
e f A
e f 2 r 2

(2)

Momentum Sudut elektron yang diakibatkan oleh pergerakan elektron sebagai berikut:
L mvr
v r 2 f r
L m 2 f r 2
L
f r 2
2m

(3)

Subtitusikan persamaan momentum sudut ke persamaan Arus listrik sehingga di peroleh


e f r 2
L
f r 2
2m
L
e
2m

(4)

Untuk elektron orbital kuantitas (-e/2m) yang bergantung hanya pada muatan dan massa
elektron disebut rasiomagnetik.Tanda minus berarti bahwa arah berlawanan dengan
L.Rumusan tersebut untuk momen magnetik elektron orbital diperoleh secara klasik, namun
ternyata mekanika kuantumpun mendapatkan hasil sama jadi energi potensial dalam sebuah
atom dalam medan magnet ialah:
E .B
E B cos

e
E
2
m
e

L B cos

(5)

Jika dalam medan magnetik energi keadan atomik tertentu bergantung pada harga me seperti
juga pada n.Keadan dengan bilangan kuantum total n terpecah menjadi beberapa sub-keadaan
jika atom itu berada dalam medan magnet,dan energinya bisa sedikit lebih besar atau lebih
kecil dari keadaan tanpa medan magnetik.Gejala itu menyebabkan terpecahnya garis
spektrum individual menjadi garis-garis terpisah jika atom dipancarkan keadan medan
magnetik,dengan jarak antara garis bergantung dari besarnya medan itu.
METODOLOGI PENELITIAN

Pada percobaan ini menggunakan alat dan bahan yang terdiri dari power supply yang
digunakan sebagai sumber arus sebanyak dua buah, kapasitor digunakan sebagai stabilisator
sebanyak satu buah, amperemeter digunakan untuk mengukur arus sebanyak satu buah, probe
tesla sebanyak satu buah, teslameter digunakan untuk mengukur B sebanyak satu buah, kabel
penghubung secukupnya dan seperangkat alat efek Zeeman PHYWE yang tersusun atas
lampu Cadmium sebanyak 1 buah, kumparan sebagai sumber medan magnet sebanyak satu
pasang, interferometer fabry-perot sebagai pembuat pola gelap terang sebanyak satu buah,
filter merah sebagai mengubah spectrum lampu cadmium yang berwarna hijau toska agar
dapat lebih jelas diamati mata sebanyak satu buah, lensa cembung untuk memperbesar
spectrum agar dapat diamati sebanyak tiga buah, analyzer untuk mengetahui jari-jarinya
sebanyak satu buah, layar dengan skala sebanyak satu buah dan iris diagfragma sebanyak satu
buah.
Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan pertama terdiri dari merangkai alat setelah
alat dirangkai selanjutnya memasang sensor medan magnet diantara kumparan kemudian
power supply dinyalakan dan melakukan variasi sebesar 0,4 A, dimulai dari 0-6,4 A pada
power supply dan diamati perubahan B pada teslameter dan dicatat nilai yang ditunjukkan.
Selanjutnya pada percobaan kedua langkah-langkah yang dilakukan adalah merangkai alat
kemudian memasang lampu Cadmium diantara kumparan, setelah kumparan dipasang
selanjutnya power supply dinyalakan kemudian arus pada power supply divariasi sehingga
dapat diamati pola gelap terang pada lensa. Jari-jari dalam dan luar (r a dan rb) pada layar
tersebut dicatat sampai orde keempat.

Gambar 2. Flowchart Percobaan Efek Zeeman

HASIL DAN PEMBAHASAN


I
(Amper
e)
0,40
0,80
1,20
1,60
2,00
2,40
2,80
3,20
3,60

B
(mT)
19,90
38,60
57,20
75,30
100,4
0
116,7
0
138,0
0
156,0
0
176,6
0

I (meter)

II (meter)

III (meter)

IV (meter)

ra

rb

ra

rb

ra

rb

ra

rb

0,028
0,029
0,029
0,028

0,031
0,031
0,032
0,032

0,049
0,049
0,050
0,049

0,051
0,051
0,052
0,052

0,063
0,063
0,058
0,063

0,065
0,065
0,061
0,065

0,074
0,075
0,070
0,070

0,076
0,077
0,072
0,072

0,028

0,031

0,044

0,051

0,063

0,065

0,074

0,077

0,027

0,031

0,045

0,051

0,063

0,065

0,074

0,076

0,029

0,033

0,049

0,032

0,064

0,066

0,075

0,077

0,030

0,035

0,050

0,055

0,066

0,069

0,078

0,080

0,032

0,037

0,053

0,056

0,068

0,070

0,079

0,081

4,00
4,40
4,80
5,20
5,60
6,00
6,40

194,4
0
218,0
0
236,0
0
256,0
0
276,0
0
294,0
0
313,0
0

0,030

0,036

0,051

0,055

0,065

0,069

0,077

0,080

0,030

0,036

0,050

0,055

0,066

0,069

0,078

0,080

0,030

0,036

0,052

0,056

0,066

0,069

0,079

0,082

0,032

0,036

0,053

0,057

0,068

0,072

0,079

0,082

0,030

0,037

0,052

0,056

0,066

0,070

0,078

0,081

0,030

0,037

0,052

0,057

0,066

0,070

0,078

0,081

0,030

0,038

0,050

0,057

0,066

0,070

0,078

0,082

Tabel 1. Data Hasil Percobaan

Pada percobaan efek Zeeman ini mempunyai tujuan yaitu mengamati prinsip terjadinya efek
Zeeman dan mengamatinya untuk dapat mementukan besar magneton Bohr.
Pada prinsipnya percobaan efek Zeeman ini adalah peristiwa terpecahnya spectrum garis
emisi yang dapat teramati menjadi lebih dari tiga garis untuk satu garis spectrum atomic. Jika
terdapat suatu atom diletakan di medan magnet yang berasal dari induksi magnetic dari dua
buah lilitan yang diletakkan sejajar dan diberikan arus kepada keduanya, dimana arus berasal
dari power supply yang diantara kedua lilitan diletakkan lampu Cadmium, sehingga atom dari
lampu tersebut akan tereksitasi. Karena sebelum arus masuk ke lilitan, arus melewati
kapasitor, maka medan magnet yang dihasilkan lebih stabil. Dikarenakan atom dari lampu
Cadmium tereksitasi dan keluar dimedan magnet, sehingga akan terjadi spectrum emisi yang
akan terpecah menjadi beberapa spectrum. Kemudian spectrum tersebut diperbesar dengan
dua lensa dan terfilter dengan filter merah sehingga spectrum tadi dapat terlihat jelas yang
sebelumnya dilewatkan ke fabry perot untuk membuat pola gelap terang. Pada spectrum
melewati dua lensa cembung untuk diperbesar dan akan diketahui nilai jari-jarinya dari
analyzer yang telah diletakkan sebelum fabry perot.

Gambar 3. Pola Gelap Terang Pada Interferometer

Pada percobaan pertama dilakukan pengukuran medan magnet pada lilitan yang diberikan
arus mulai dari 0-6,4 A dengan variasi 0,4 A, didapatkan nilai medan magnet pada lilitan.

Makin besar arus yang diberikan, menghasilkan medan magnet yang besar pula. Sehingga
setelah mendapatkan data, dibuat grafik hubungan antara terhadap .

Gambar 4. Grafik Hubungan antara I (A) dengan B (T)

Pada percobaan kedua digunakan lampu Cadmium yang berwarna hijau toska dan supaya
dapat dilihat jelas oleh mata, maka diletakkan filter merah agar warna spektrumnya tampak
jelas. Setelah melewati fabry perot, spectrum sudah berinterferensi sehingga Nampak pola
gelap terang dengan merah terang dan hitam gelap. Dari spectrum yang terbentuk ini
merupakan akibat atom berada pada medan magnet yang kemudian berkumpul.
Pada setiap kenaikan arus, nilai jari-jari dalam (ra) dan jari-jari luar (rb) dari orde satu sampai
orde empat dicatat. Pada saat pengambilan data diketahui bahwa nilai pada ampere meter
yang ditampilkan adalah fluktuatif, sehingga nilainya tidak stabil walaupun telah diberikan
kapasitor untuk stabilisator. Setelah didapatkan data, kemudian data diolah umtuk
mendapatkan nilai

dan

untuk membuat grafik hubungan antara

terhadap

Pada data diketahui bahwa semakin besar arus yang diberikan, maka semakin besar nilai jarijarinya..

Gambar 5. Grafik Hubungan antara B (T) dengan v

Dari data jari-jari yang diketahui digunakan untuk menghitung nilai


tersebut didapatkan nilai
energy (

). Dari

. Dari nilai

dan

. Dari nilai

dapat digunakan untuk menghitung perubahan

dapat mementukan nilai magneton Bohr. Dari percobaan yang

dilakukan, didapatkan nilai magneton Bohr sebesar B = 9,595 x 10


-24

literature nilai magneton Bohr sebesar B =

-24

J/T. sementara pada

J/T. Hasilnya berbeda dikarenakan

kurang telitinya dalam menghitung jari-jari dan pada pembacaan nilai arus pada ampere
meter yang fluktuasi.
KESIMPULAN

Efek zeeman merupakan peristiwa terpecahnya garis spektral oleh medan magnetik. Periswa
efek zeemen terjadi ketika sebuah atom yag dipengaruhi oleh medan magnet maka
spektrumnya akan terpecah dan energi yang dihasilkan akan berkurang.
Besar magneton Bohr adalah B = 9,595 x 10
-24

-24

J/T, sedangkan pada literature adalah B=

J/T.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Beiser,Arthur.1982.konsep fisika modern.jakrta:erlangga


[2] Giancoli,D.C.1998 Physisc Principle and Aplication.Pretice-Hall
[3] Halliday.1978.Physics 3rd edition.inc :john wiley.sans

You might also like