Bab VE
SARINAH DALAM PBRDJOANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Slapa jang memperbetikan benar-benar tngks'-tingkat
pergerakan wanita sebagai jang saja gambarkan dimuka
tadi, akan dapat menentakan tepst pergerakan wanita Ine
onesia dideradjet mana: Terutara seta dizeman sebe-
lum petjahnja persng Pasifik sebagian besar dari pada
pergerakan wanita Indonesia barulah menduduld tingka-
fan Jang kesatu, — tingkat main putert-puterian — jang
telat dlanggep hast dinogert lain berpulub-plh takin,
Jang lalu. Dan sebagian Kot} menduduk tingkat jang ke-
ua, jang dinegect lainpun telah mendjedi tingkat Jang
telah lalu, Dizaman Kolonial Belanda, maka batsil jang die
{uapal oleh pergeraken wanita Indonesia itu sungguh amat
‘otji: didelam tahun 1981 disdakan hak pemitinan buat
Thaminto jang sangot sokali terbatas, dan itupan dengan
aturan.... "vrije aangifte”, Hatell ini amet ketil, ditke
dibandinglcan dengan hatell hale pomilthan jang ditjape
oleh wanita dinageri ain. Apekah int mengherankan? Si
‘dah tentu tidak! Sebab pemerintah Belanda adaleh pome-
tintah Belanda, dan aksl wantia di Indonesia, jkalaa
dibandingkan dengan aksi soffragette di Tnggetis mitsa)-
‘ja, aiat aksi Panitia-panitia Penjedar di Djermania, ado
Inh laksana Kutjing dibandingkan dengan harimau. Mane
kala wanita Indonesia mengira, bahwa mereka dengan
ppergerakannja ‘tu dulu telah ikuteerta setjare "hebat”
Gidalam pordjoangan evolust xemansiaan, bailtlah mere
ka montjerminkean perzerakan moreka its dalam katja
Fbenggala pergerskan wanita dinegori Jain. Alangkah ko
246
Ae ee es
ep a an ep
aaa ang kita telch merdcka. Kita telah mempunjai
ee
peg yee
See ee aes ras:
Ser delete
arte ere
330 anita Inioneta, Malshan bila ‘poh eine
2 ees
se one ree ae
nen Seems os eel Oe
tae ere
‘iy rae ee
wiiomeesibarey arc bnanedan
ea norco ia te
reba, ee ras i Bainads awe
an peak, tae eee an
Hl ate rh ad re
we bea a nce
pene eae
icons a eee ee
in, fee ee occas
oe
Bier. a ene
ji cen et ge
sien Pe cr, a
iaees er anne far tesa
en ee en aha ee
othe ery Depts
fae seen tna a
fg tee ee
(Sheps tonearm
Se a meet es ee
2 Seer ar aie
epi eee i ear nareoo
247tudjoan’, Demikianlah adjaran tad, Lebih cs
totes butkatar Teor tae dengon pecuten, matt Pere
stan tale dengan tea, nzawur!
Sempai dimanakab’ dudulrja perdjomgen kite, cakat
Indoeebta, sarang ii? Sedjele tahun 190) kita mengaae
an porgerakan, sedjak tahun 1008 kta lang don relam
seclhralsh demam dengon pergeraken, Sedjak hampic 40
{abun kits tldse mengenal strana, Sedjk 17 Agustua
1846 ita memponjal Nogara, ttapt edjok ta pula kita
‘malahan makin membanting tulang, makin *demarn”, mas
‘in seperti “kerandjingan sjaitan’™ Arua perdjoangan {dak
Dorhontienti,arus perdjoangan itu tidak mengenal ame
‘pun, terse menarie Mita dan ferus menghcla ita, Samp
imanalab, sekarang kita ini?
Tatkala Wahidin Sudirohieodo delam tahun 1008 men-
dicikan Bual Utomo, dengan aiica elon tendokiowan.
\jendekiawan ineldk bangsa, maka daSanje adalah pen
dengan rasa tina tanahraie, Tathala Umar Said ‘TJokros
aminoto dengan soaranjejeng seperti suare barung perl
fat, bersamesama dengan Hadj Samanhudl, mendiikan
Sarokat Dagang Islam, maka dadenja,mialah penuh der
‘ngjn rasa tina tarabait Tatkala Hida lama Nexodian
‘Garijeda ita bela morobah Sarala® Daceng Islam itt
toenjadt Sarekat Islam, maka dadanjapun penuh dengan
Tasa iintatanahvale. Takala Emest Douves Dekker (80.
Yabuid!) bersama-sama dengan ‘Tipto Manguakustino
dan Suwardy Suryaningrat (ekarang i Fadjer Dewan
tare) mendiran Nationeal Indsche Part, make, daca
rereka penuh dengan rasa ffinta tanahvair, Tete See
‘aun dan Allmin den Muso dan Darsno membengkitkan
Parial Komlcis Indonesia dan Sarekat Ralget, maka, Gov
danja penuh dengan rasa tjinta tanab-ir. Tedkale Mo-
hhammad Hatta, dengan kawan-kawannja jong long, ber
gerak dalam Pechimpunan Indonesia maka datansa pomth
defoon fazs lata teaahalr, Twtkala Swomio’ beeen
fama dengan. KawanckawannjaSnislekiall” mondlsikan
PBL, mendirkan’Parindra, meodirikan Bank Nasional,
248
‘maka dadanja penuh dengan resa tjinta tench-air. Tatkala
{je bersma sama dengen baberapa butir kawan men
‘itan Partel Nasooal Indonesia dan Kemuslan mengee-
Taldean paral itu mondjads eertal fond diintal rake,
‘itte ane soja, albemdulilsh, pe pola dengan Fase
‘Ginta tanah-cTatkala Ka pada 17 Agustus 104 dengan
‘ed Jang bulat dan Korat latoana pelirobedja mend
Sen Repubile, mala dada kite pemsh dengan rasa Hints
‘able, Dan manaala alte sekarang matimatian Mem-
HErtshanian Republik its, watimatin membentengi Re-
Fibii itu dengan ksetiean hte, matimatian movealis
‘gan it umbojan ita "bokall merdaka,ttap merdeka’,
‘Rika dada iit semua pooab-melsaplusp-menjalanela
Mpertoberkobar —- dengen spl tina tana!
Somacsama Mita didelam toropoh jane barpir 40 tahun
ssa meruaan tina tanfrai,semasome ta mengemal-
Man tina tambairs Telapl pertimbangan fan
fondorong Wita kepeda raco den kepada armel i, Ask
SXiomanje-sama. Jang ssf rengereikan ints tanah-le
‘Grea eras en neta kpenga pening
ongam puterepatera pila eng urang pengndjaren
ty perl cibort pengedjoran, jang Tain. mengamalken
‘Sine? tanabae arena por tenjsnun tenaga golengen
lum dogang Indonesia Jong selal terdesais oleh singen
taing Jong ai lagl mengeralnan fina tana-ait une
‘elepankan selurak Kasmeateszn Indonesia ari tksten
Dood)adjatan agar supeje kas-ataan itu dapat betker-
‘anu jang Iain lag mengamalan tinta tenable untuk
‘mermbela Repentingan kes ani dan agama jag dking.
Paral Rowinis Incovesta Gan Sarekat Rakjat mengamac-
‘an stn anab-ir untak menentang penghsapen golong-
Sn'buruh dan tant ooh imperlaisme, Paindra mengarel-
Saa'sinta tantvair sebegnt kamplunnje. golongan fang
nasa
Senuans mengralkan sink tanh malsban be
angiall stenuanje mengediar Indonesia Merdeka, Teapl
‘lateu iit sli sntupereats parla prtal ts, — sejak dari Budi Utomo, sempai ke Sarekat Dagang Islam,
sampai ke Sakerat Islam, sampei ke Nationaal Tndieehe
Farlj, sampal ke Partai Kominis Indonesle, sampal ke
Sarekat Raxjat, sampai ka Parindra, sampai ke Partal Nac
sional Indonesia dan partai laindain — timbulleh pertac_
njagn: dapatkah partal-partai itu dalam bentuknja
Jang dulu itu membawa rekjat Indonesia kepada
Kemerdekaan jang kekal den abaai?
Inilak sata pertanjaan penting, jang harue didjavrab, oleh
karonadjasrabnja itu mengandung pengadjeran buat pecdjo-
sangan kita solandjutnja. Dan djawab itu dongan djudjur dan
tegas harvsiah berbunji: Pertatpartai itu didas
lam bentuk dan politiknja jang duty
itu tidak dapat membawa rakjat tndone.
sia kepada kemordokaan jang kekal dan
abadi! Oleh karena apa? Oleh Karena pariai-partal
‘a semuenja salupersatu mendorita Kekturengan-hekuie
Tangon! Ambillah mitsalnja Budi Uiomo, Djikaleu umpas
manja Budi Utomo hendak mongichviarkan Indonesia
‘AMordoka, — dapatkah ia bechatsll? Dengen apa? Dengan
anggauta-onggautanja jang tidak banjek itu, dan hampir
Semuanjebekerdja. kepada djabatan-djebatan pemerin-
dehan acing? Dengan mentjoba mejakinkan pihake
Belanda, bahwa pendjedjaban tidak adil, den kemerdekaan
‘dil? Pertjobaan jang demikian itu akan sama sie-sianja.
dengan mendudukken setetes air dipunggung seckor itikl
‘Atou ambillah Parindre, Djikalau umpamanja, Parindsa
‘merobah Indonesia-Rajenja dengan Indonesia Merdeka,
dan berdjoang untuk Indonesis Merdeka, dapatkah ia
berhatsil? Dia tidak dapat berhatsi, oleh Karena ia tidak
‘mempunjat pengikut massa dan tidek Yukup revolusioner.
Pernah dulu saja katakan didalam sata kerengan, bahwa
"seribu ceva dati kajangan tak dapat membuat Parindra
mendjadi partal Jang revolusioner” oleh Karena bum ie
aja Parindra memang bokan kaum jang revolusioner:
‘melainkan kaum pertengahan Jang belum revolusionen,
Ate, pembatja.barangkall melajengkan ‘skiran Irepada
ca pata ak
arekat Lam, jong dul ferkenalscagal ant pa
Sor ang teresa, fang engtctane peroah sat snangeh
Sahin and, Jang pocipionja pera etakuts Bolan
weagal tae ansteande Koning dr Javanon"? Soja pernah
Stn lengua hana Seba Ila Bear
‘Gta inmanfe suf pera endo ibaeb, aot ap
Boian pempnaja ang utara tin, Teta djusra koe
seo ne mene Kearangancaciranarn Se
ola Islam Sereka nln adalah satu porto ang m3,
{nag fa bukanperainja mas Progeemnye tang
‘pet Danjk haut teat enciealenapoutanf, apt ae
{5h tia tana babe pla eaaagereudagar dan be
saesae pertnsanany peqswa-pgawaipemeriniah De
eee ESctewan eng terns Gr ak toga mene
ite penne da Se muni Remeron
(ant gaps fang In prong! nla, — demi
tite iam progmamaje’=y nla Tend Rapealien
felokn, Akiatdatpads clan Hepntingsn opening
aeMeng bertntangan satu soma Iain 20 tala Lyi
Sega Such fn pecs perpen: okra
‘meGemaun ea; Dengan sega hofmat kepada almathon.
i rkata: Sure
“Fiokroamineto jane ett, ale Derk :
ih aon manga seta ks pada ame
Dar perainja Semaun e+ Jang. djusira meni
et oa Sree nem, tare elangao-enarangn
Street sam ta =~ Dogalomakah dengan arta Ko
Sis Indonesia dan Sareea! Rakjanja? Tau mereka
“dan dapat menijapa indonesia Merdeka? Sebab tdakkah
sett evotustoer? ac daa mereka branes”
Tut deagen masse? Parla Kominis Indonesia dan Si-
ESL natn cdl tontaknj dn polit jon al
{Sk dapetmenljpeindocesa Mord, le arena mereka
‘at tan Sept atte jit membuat t
‘eda funds dum eng baka kt eos
iene wabtunja htc resin) Sl Dam Prt Ne-
Stal Zanes, partet sje, sna, dali ila
Senne den pela ene dul, ta eka dice
251‘Yapat Indonesia Mordoka, olch karone ia terlalu meman=
dang perdjoangan rakjat Indonesia ia sabazet satu Der~
djosngen vasional tersendiri, daa kurang memper
Ihatikan kedudiukan perdjoangan Fakjst pdonesia itu se-
agate bagian daspada sete Revue! Ber Totes
Lihat — slangkah pentingnja pengalaman-pengalaman
jang soja sebutkan diatas itu. Kite sekarang telah merdeke,
kite sekarang telah mempunjai Republik, ‘eapi, manakala
kita Yidak momperhatikan pengalarn-pengalaman sedja-
uh dan thiak membert bentuk dan poltik jang benar ko-
pada perdijoangan Kita, — tidak mendjalariean perdjoangan
‘kita bu dengan sifat jang benar dan pada tempat jang
benar —, maka kemerdekaan itu munckin terbang ke:
awang-ewang, Maha Besar dan Maha ‘Terpudjilah ‘Tuhan
Ratbulslamin, bahwa rakjat Indonesia telah merdeka, te-
tapi untuk memiliki kemerdekaan itu buat
selama-lamanja don mengicinja dengan Koso:
djahteraan sostal, — untuk itu petlulsh pengli-
hhatan jang tepat dan ussha-usaha jeng cepat pula. Men-
ijapal kemerdekaan alhamdullllah Sudah, memiliki terus
Kemerdekean itu kini mendjadi tugss.
Naka perlulah kite mengupas beberepa soal. Soal-soal
sebegsi mitsalnja: Haruskeh Kita terus revolusioner? —
dan spa jang dinamakan revolusioner? — dapatiah kita
pisahkan Revolusi Indonesia daripade Revolusi Bess
Internasional? — hharuskah kita sokarang ini mendje-
Jankan Revolus! Sosial, staukah harus kita pusatken sifst
Revolusi kita sekarang ini kepada sifat Revolusi Nasional?
= atau haruskah kita djelankan Revolus! Sosial dan Ree
Yolusi Nasional itu simultan, serentak-bersama-sam:
ddan kalau sifat Revolusi kite itu masih harus sifat nae
sional, bust apa program kesediahteraan sosial?” — ba-
gaimana tjarenja kite menudju kepada Kesedjehierean
sonia] itu? — dapatkah kita menjelecaiken Revolusi itu
tidak dengan massa, dan bagatmane djalannja supaja
Revolust itu tetep Revolusinja massay — bageimana
kewadjiban wanita didalam Revolusi
fang beri! seklan banjak soal-soal itm
iepdia Revolusi ltu mendjaminkan Kedw.
Gukan sebaik-baikaja kepada wanita di
Kemudian hari? — soalaoal sebagel int harus be-
Tent ita, hadepi, bacus Mita fiifrean, baras. Kita
Detiahkan, Tigae aca gunanja menghindart sxlcoal
Tai somuanja teh past akan menerkam ila. Dan —
atihidup Kit sobagel bangea tergantung dati peda)
uikul 10 pagi 17 Agustus 1945, Sang Merah Puth nak
duanghasa Djekarta, Pegangeaan Timur 66, Apa Jeng 10¢-
jad cisane tu, dae: ciseluru indonesia dikar-eartjang
feiuudiannja, adalah sata perisiwa Tevolusionen
Sebab pada hart itw ciobex konstiist Bolanda Jang me
jatakan Indonesia tandjodi satu baglan darl Keredjoan
Belonda, Tetspi tcak exdja juids, dan dak sada po-
[iS porltiwa ita adilah pecistiwa revolusioner, — son
(Graatiehappetit) pun fa adalah pula sata peristora re
Solusloners Sebeb Proklamas! Kemerdekaan Tedonesia
sha maar, gn leah pertame Eat
selenggacean sefw.tadjuen soeal Jong revolusioner,
Jara sate pergaulan hidup Indonesia jang tak beso
finme, sat pergsulan Bigup of Indonesia jang sama sx
fal berazasken aaas-azne Iain daripada jong sudab-so-
‘ia, satu pergaulan hidup Kesedjahteraan sonal, sobages
Dagon dar peda pergeulon hidup dunia jang berkese-
Gjabtersan soslal Proklames! Kemerdekaan Indonesia
‘ita lakuken bukan untal feitja proklamasi belaks, Ne-
arn Republik {edocesia Kita bangunlean bukan han je
‘infu mempunjat ne gaa bela kita lack tindaka-
‘Gndekan itu sebages putjueen perdjoangan sos ia jang
Tovoluslonee, — ecbogal sjaret satu perdjoangan ota
Trenelelwanckan atu" pelisip sonal ang. revelusoner
‘ndang-undang Dasa Negata jang Kits sun, adelab
‘mort ulkan dengan nla ara ang revolusioner >
Saddammahnja Jang mengalakan baba:
“TUntule memadjaken keaodjebtersan imum, mentjor-
258daskan kebidupan bengea dan skut melaksanakan ‘eter-
‘ban dunia jang berdasarken Komerdekasn, perdemaian
abadi dan keadllan sostal, maka disusunlah kemerdokaan
ebangssan Indonesia itu dalam satu Undang-ancang
Dasar Nezera Indonesia jang terbentuk dalam statu su
‘sunan negara Republik Indonesia jang beredaulatan rake
Jat dengen berdasar kepada: ke-Tuhanan Jang Maha
Esa, Kemanusiaan jang adil dan beradab, Persotuan In-
donesia, dan Kerakjstan jang dipimpin olch hikmet ke-
Didjaksanaan dalam permusjawaratan pervakilen sorta
dengan mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rekjat Tndonesia’,
= mukaddammah ‘undang-undang datar kita ini dengan
njate menegaskan behwa Republi diadskan untuk pe
njolengaaragn satu tedjuan sosial jang revalusioner. Pro-
klamasi 17 Agustus 101 adalah satu Janskeah jong per-
tama, Kata caja ted, Eoarah penjolenggaraan cata tudjuan
sosial jang reyolusiover! Dan langlah porvama kosrah
penjelenzgaraan satu tudjuan jang revolucionor, adalah
revolusione:! Dan penjelenggaraan tudjuan tta,'— dar
Jangkah peclamanja sampal kepada udjung-achiraja —,
adalah pula revelusioner!
‘Tetapi Ketjuali daripada itu, peristivra mendjadismer=
dokanja suate bangsa jang tadinja didjedjah ole! ime
perialisme bangsa lain, — merdake betul-betul merieke,
dan bukar merdeka boneka, — adalah satu peristiwa re
volusioner, oleh Karena peristiva ita tidak dapat dihi-
Gangkan Setjera Konsiitusionl: Tidak dapet "diotur",
"disediasediakan”, ,dihadiakkan” setjara korstitusioeil
dan hari itu, dalam bulen
sokian dan tahun sekian, Merdekanja sesuatu bangsa
Jang tadinja cidjadjan oleh imperialisme, edsleh sett
Dperistiva jang sama sokali bersonglutpaut dengea oi-
tuasisituadl revolusioner, Dan eituast-situact revolusioner
liu tidak dapat distur ateu dlsadiasediakan Iobih dul
setjara konstitusonll, Dan tidak akan — tidak mungkin!
= sengadje distur stay disadiakan getjera konetitusion!l
24
SSepi dan kerbau harus bisa terbang lebih dahutu, sebelum
sesuala negara imperialis mengatar don menjedia-njedia
Jean dengan sengadja.situsei-cituast revolusioner untuk.
memungsinkan kemerdekaan bangsa feng daripadanja ia
‘menghisap au1-2at untuk hidupnja atau kesedjahtereannja!
"Tak pernah sesuatu Kelas dengan suka-rela melepaskan
leedudukennja jang berlebih”, demikianlah utjapan. Marx
Jang terkenal, Oleh Karena itulah pula, maka merdekan}
Sestati bangea djedjahan adalah satu peristivra revolt
sioner, Tergantung dari situast-situast revolusioner itulsh,
fapakah labimja bo}i mordeka ita disertai oleh pertum=
ppaben darah Jeng banjak atau’ Udake Bokan adanja atau
Cidek edanjapersampahan dareblah jang menentulan
Sesuatu Kedjadian bersifat revolusioner etaa tidak revo-
sioner, tetapl Isinja kedjadian itu! Sering kali ba-
jak derah ditarepahkan dustry oleh anaaie-anastr reak-
Merdekansa sesuatu bangsa djadjahsn adslah satu pe-
ristiwe dala proses revolusi Komerdskaen selurah ke=
marusiagn, caf tintjin dalam rantel revoluslekemerde=
IKacn selurun Kemanuelasn Ta us revolusiones ia tidak kor
Stitusiosil Adakah Prollamast 17 Agustus konstitusions
‘Kaum reals! malahan mentjoba membatalian Kemerdekean.
‘Eta tu dengan alasanvalasan konstitusionl! Bumi dan langit
fa gojangkan untuk mengeritiki kemerdekaan ite iu
dengan alastncalasan korstitusionil, sogala Kentongannja
fe pall untuk mengadjak segsla kaum reskst sedunia
ssf moredulat sal Indoneia menial aa, sal
Ketjil “urusen dalam negeri" Konstitusionil! Tetapi is
‘dak akan berhatei, ia past! akan kandas Sebab memens
buken eesuata pekerdjaan Konstiusion!l, melainkan
juaesituas! rey olusioner jang telah menelorkan
ikemerdekean Indonesia itu, dan Karenanja tiada kekuat
rmanasia apapuin dapat menghspuskannja, tisda muslibat
‘manusia apapun dapat meniadakannjs. fc
Didalam tahun 1629 caja tohu bahwa situastaituast ree
volusioner itu akan datang, dan Kemerdekaan Indonest
25,felah saja lihat menjingsing ditjekrewala Dengan hati
Jeng berdebar-debsr karens rosa Kegembirean jang talc
‘eriahan, didalam tahun 1629 itu torlepaslah dant mulut
soja kaliimat jang teckencl: "Kaum impericlisme, awaslah!
‘Awas! Diikslau nanti goledek Perang Pasifik menjambar-
Bjambar dan membelah angkasa, djikalau marti air Sa
mudera Teduh mendjadi metab, dan burt disekellingnja
rmenggempa Karena Jedakan bom dan dinamit, disitu ral
jet Indonesia ckan melepaskan_ belengg.rbelengaun}
‘situ rakjat Indonesia akan merdekal”
Utiepen ini bukon satu "nudjuman’. le bukan per
rnjataon seorang-orang sang melihat gamber hari-kemi-
lan terlukis dalam ranglalan bintong-bintang dilangit.
1s buken pula kelusr deri mulutica karena dorengan ha-
rapan berdasar “wishfull thinking”. Bukan pula sekedar
hasutan kepada Fakjat semata-mata, meskipin Belanda
ssudah barang tent demikian mengangzapria dan me
lemparkan saja dalem pendjara bertuhun-tahun. Ta adi
lah hotell perhitungan akan datengnja si-
tuagi-situasi revolusioner, dan perhi-
tungan akan mempergunakan situasi-
situasi revolusioner itu
Digalam tahun 1029 its sudah terang begi saje, babwal
pepetangan Pasifik pasti aken petjah, Tidek ada satu ke-
Jeuatan duniawipun dapst mengelakkarnja, ‘Kapitalicme
jang makin lama makin memonopoli, apangan_persaing~
fannja jeng mekin Jama sesak sehingga Iaksana men-
‘Yelk nafes, antitese-antitese jang laksana hendake me-
robelerobek dodanja. garie-hidupnja jeng makin lama
makin menjetakan, bahia ic telah turum (telah "im Nic
dergang") dan megsp-megap mentjari nafas dan pati
‘akan mengalami bentjana bilamana tidak dipetjabkan
Kebuntuen jang mentjekek nafas itu, ussho-usaha matie
rmatian ontik menjelamatkan kapitalieme itu dengan fas-
‘cisme jang main labrak dengan tjambuk konsentrasikamp
ddan, main drel dengan senapan mesin, — semus itu mem-
bbaktiken, bshwa kepitalisme sedang mengalamt kris
258
jang mahs-mahe-hebat, dan behwa isis itu pasti
faken mengklimaks dalam satu peperangan mati-matian
jang serusdan-seramnja belum pernah dialami oleh ke-
‘mugnusiaan, satu peperangandumia jeng tdak sadja akan
mempuingkan mukabuml didunia Baret, tetepi djuga
fakan menggelede« dan menghelilister didunia Timur.
Pasti peperengan itu datang, segensp urat-arat dan saraf-
barat kapitaliome telsh narmpak monarelotar dan trpo-
fang segenting-gontingnja, — paeti Deperangan itu da-
tang, hantu-hentunja telah mongintel ditjakrewalal Dan
past, tlada ampun, — itu saja tshu —, imperialisme Be-
Tanda akan tarseretterta’ didalam harnulnja taufanepra-
hhara peperangan itu, dan pasti pula, tad ampun, ja akan
terhantam remukeedam atau bampic remukeredam oles
hhantaman pelu-pelu-godamnja!
‘Dan djikalau anti imperialisme Belanda telah remul
redam atau hampir romu-redam, maka itu adalsh sata
situa: revolusioner, Satz situacl revolusoner
jang akan mondjadi satu anasir-objektif jang bal
untuk melepaskan Indonesia dari Gengkereman impe-
rialitme Belanda Itu. Manakala Kita tidak (jukup kelu-
‘stan untuk melepaskan diri kite daci tjengkeraman im-
ppevialisme its semasa ia masih segar-bugar, maka haras-
Jah kita menunggu Kesempatan den mempergunakan e-
‘sempatan jang Ja berada didalam Keedaan lemah atau
emul. Tetapt untuk dapat mempergunakan kesempatan
ity kita sendiri harus kast Kita harus me
njisun anesiz subjektif untuk dapat memper
‘gunakan Kesempatan ifu: Kita barus menjusun tenage-
tonaga kita, menebalkan tekad Kita, melatih ketangkesan
kita, menggembléng barisan-barisan kite, mengkonelit-
kan’ keratin nesional kita. Disaraping’situasi revolu
sioner jang objektif jong borupa Jemabnja stat remuknja
imperialisme Belanda itu, horus dibengunkan (dan lata
bbangunkan) situasi revolusioner Jang subjektif jang be-
rrupaperghebstan serta Konkretisasl kemauan_revolue
loner dan tenaga revolusioner kits. Dan situasi revoluc
231sioner jang subjektif itu nanti harus kita gempurkan se-
hhebat-hebatnja pada wakiu situesi revolusioner jang ob-
Jektif vedang masak somagak-masalenje. Dan pada. saat
‘dua situssi revolusiones ini bertemu satu sama lain lak
sana {jetusan antara dua pootnja lading elektris jong
Dertriljun-trjun volt, pada saat stu gugurlah dengan
suara gemuruh Jang terdenger dari udjung-dunia jang
satu sampai keudjung-dunia jang lain, Keradjaan Belanda
ddidunia Timur. Pada saat itilch Benteng Indonesia akan
‘meraung: Merdeka, Indenesis telah merdeka, Sekali mer-
loka, tetap merdokal
Demikianlah vistun Kodjadion jang akan dotang, jane
saja lukiskan didalam tahun 1929. Maka terangiah: Tor
trang produsen baru. Dan bukan sadje untuk fase jang
sekarang semata‘mata! Tetapi didalam fase jang o¢-
kkarang ini akan mulei djuga berangsur-engeur disiap-
sapkan den disedi-sedialcan cjarat-sjarat untuk berlak-
pla fase sosial jang aken datang, sebagel mitsalnja
alat-alat teknik dan alat-alat djiwa jang
saja maksudkan dimuika tadi. Demikian pula, maka di-
Galam fase scsial bukan sadja akan dihantjurkan dan
Gibinasekan segela anasiranasir apltalieme, seria di-
Dbangunkan dan cisuburken simultan cengan iva anssir-
‘nasir kogodjabterann social, totapi djuga akan dipetihars
Doberape anasir Jeng tolah torbentuk didslam fase jang
terdabuly, jaitu fase nasional. Fase Jeng sat dus tidak.
terpieah deri fase jang Tain sotjara tadjem Laks
psahnja lnuten deri daratan atau laksane (erpisahnja
ike Jang saiu dari bik jang lain, tetapi dua fase iti
"aammbung-sinambung” satu sama lain laksana "fase kanal
anak” dan “fase demasa” didalam hidupnja menucia
atau binatang.
‘Perhatikan: Ioksana fase-lonak-kanak dan fase-dewase
2
{alam hidupnja manusla atau binatang! Artinja, dua fase
int sendiri-sendixi barus ada, dua fase int
Jeng satu mendahului jang lain,’ dan jang lain
mengikuti jang satu — tetapi tidak dapat dua fase
initerdjadi berbareng sekeligus, tidak dapat
fese-dewasn terdjadi dengan tidak didahulul lebih
dahula oleh fate kanak-kanak, Faso Nasional dan fase
Soeial darigada Revolusi Kita ini duacuanja sendisi-
fendiri harus ada, tidak dapat Fase Sosial terdjadi sebelum
Sselesal lebih dahtlu Fase Nasional, tidak dapat pula Fase
Nasional dan Fase, Sosial terdjadi berbareng selcaligus.
In harus dikemukalian eisim: dengan tozas, sebab didalam
Kalangen kaum pergeralian Indonesia masth ada orang-
‘orang jang masih berpenglibaian kabur tentang hal ink
‘Totleata Revolust kita bara berlaku beberapa bulan sadja,
‘maka dari Kalangan beberapa pemuda Indonesia saja be-
‘berapa all mendengar utjapen-utjepan jang isi maksud-
aja ialsh: Nab, kita sekarang sudah merdeka, kita s0-
Kerang sulah her-Repablik, mari kita sckarang segera
rmulai mengadakan Revolusi social:
Hantam-kromo sadja_ mau segera mengadakan
revolusi sosial? Seolak-olah sesuata revolusi, — apa lagi
Fevolisi ¢ogial! — dapat "Aladakan"! Seolah-olah se-
‘sustu revolusl dapat “d.bikin” oleh sesecrang pemimpin,
Gen ‘mitsalnja disuruh mulai pada bulan sekian, hark
‘anggel sekian, djam sckian! Seolah-olsh Marx tidak
pernah berkata, babwa sesuatu revolusi bukanlah ang-
gitan sescorang revolusioner "pada suatu malam jang la
{ak dapat tidu Seolab-olah rovolusi bukan satu proses-
Tagjeraize! Jang digerakkan oleh tenayaclenaga-masia-
Pakat itu sondiri, — bukan oleh st agitator, bukan cle
Ht demegoog, bulaan oleh si pengandjur, bulkan olch st
pint
Dildalam tahun 1927 dan 1928 saja mengalami kesulitan-
ieerulitan jang sematjam dengan itu pula. Imperialisme
Belanda peda walt itu bera sedja mengamuk tabula rasa
dikalangan ketm korinis. Partal Kominis Indonesia dansort ts omc een hl snp
eset eta
Soares ete ces
ier eet
eee
sees erect rele ec
Seer cae once ce re
oe ee
Secs
‘tidak moulal sokarang sidja mengadalean aii sosialis,
eee
Seneca Set
eee aioe
eee
Selalu saja menghadapi kennjataan, bahwa orang belum
a
Soe
Sood estat eel uaa focege eres sceae Aslan’ ea
Resi ees
Sai pene no
moa eapi mete ager bt
feireear it ctaan Gam GE
ee ene ec
eee
eae tee
Soe een ane
Sosa earn
Us a ere ata
See aes
ee na es
haem
Pee eae a
ais eae
aoe ee
ane amare
ono ee eennee es
Ey eager
206
‘xewadjiban tingkstan jang terdahulu citunda kepada
fingkalan jang keraudian, Siapa jang menginsjaft hal-hal
Int aemuanja dengan bonar-bonar, bertindak sesual dengen
‘keinsjafan itu, berdjoang, mombanting-tulang matiematian
untuk mem pertjepatkan djslannja dan terlaksans-
je tingkatan-tingitslan-revolus! itu, dia adalah benar-
benar revolusioner. Dan siapa jang tidak mengindahkan
Séanja fingkatan-tingkatan fu, dap maa main "radiks!-
radikalsn” melompat an atau memborong
sokaligus semua tingle ‘dangan suara Jang
‘menggeledek den men dai souks merah-padam
seperti udang mengatakan dirinjarevolusioner, dia tidak
revolusioner. Sebab dia hendak mengerdjakan satu bel
ang mustahll, — hondak mengerdjaken satu hal jang
Sosial-mustahil! Dan — dia tidak radikal pala, mes-
Kipun dla mengira bahwa dia radikel. Dia dak revo-
lsioner oleh Karena tidak mengerti proses revolusi dan
tidak berdjoong menurut proves revolusl; dla tidak ra-
Gikal, oleh Karena tidak ada radikalisme-sedjati jang ber-
tentangan dengan proves revolus!.
Tilia dikadapan ertas saja tetap menjala! Satu simbul,
Dbatwa Revolust kita tetap berdjalan. Poberik str di
‘Tuntang boleh dikuasal oleh Belanda, — Revolual Kita
alam arti Jang luas akan berkobar terus rakjat kita akan
bbendjoang terus mempertahankkan Negaranja, Satu hari
ken dalang jang Sang Moroh Putih akan berkibar de-
fngan tiada gangguan, ai Tuntang, di Semarang, di Sur
baja, di Djekarte, dt Bandung, ditempat-tempat jane kint
liduduki oleh Belands, — disclurun Indooesia! Satu hart
‘akan datang, jeng imperialisme di Indonesia betul-betal
mati binasa, jang Negars kita tidak legi dalam behaj.
‘Fetapi njata bin if membuktikan bahwa Revolust
Nasional kite belum selesai, Revolusi Nasional kita Kini
sedang berdjalan Sedang berdjalan, dengan gegep-
{gempitanja, dengan hebatnje, dengan dabsjatnjal Revolusi
asional ini sebogat satu tjambukegatb mengakiifkan tiap-
tiap atom daripads tbuhnja bangsa kita, memasangian
267Oey ee
sooty oe eg it i
ca cemeani
TR de tn erie ry ne
ceets o e erepan ra
en oe rs
See ee eee ener a
See
eee
Lah kowadylan fase Reveal Nasional kis iat Aste
a aie eee ar
een heater
See ee ees
sel bis tn epee
ee eee
ae ere
eee es
Soe for omc at
ula haa baborapa Euan sah ‘Banjak air kericgat sta
uel ie aco pect
eee
ie cag deere pn a
ee oe oa a mh reget
Scie it archaea
Se
See eee
Sruats rman a tae
eee es eS Tad
aha ce eer aie che
ele eae etna
soe ea nr nt
Pepe eg ee Aa
ee
seen ey ft ce etn ah
oe aes a ee re
ee
eos ae ae
teces kekatjauanekekatjauen dari dalam, menjusun teknik
thdonesia jang kuat dan modern, mendjalankan diplomasi
intake mendapet pengakuan do jure internasional, me-
hindas peevineialiame, meaggerbieng miljunan rolsjat
Todonesia mendjadi satu bangs: Jang berkesedaran ne
Sonal, borkosadaran negara, berkesadaran pemerintah,
Bersesadaran tentara, berkesacaren sosial, membuat pe-
rmerintah Nasional mendjadi stable government keluar dan,
Kedalam, dan linen logi, — semua tra harus diker~
(akan, soma itu harus dituaiten lobih dahulu, sebelum
boloh dikatakan Revalusi Nasional sels Int bukan peker-
‘jaan Ket, int buken pakerdjean Jang dapat kite sele-
Saiken saméil. gojangkals boberpa hati Tni pekerdjaan
yaksasa, jang membutunkan pengerahan tenaga, keuletan
Kemauen, uiuran-fliiran dan ukurar-timbangan raksase.
Tai baras celesa lebih dahulu, sebelura kita dapat dengen
gungzuivsungguh bertjantjut-aliwanda menggugurkan
Dentengobentengnja kepitalisme didslam pager, me-
pjusun den menggembleng masjarakat Indonesia jang
berkesedjehteraan sosial
‘Djensankan ‘masjaraket “Jang berkesedjehteraan s0-
ial"! Mengusun masjarakat jang “normal” sedjapun tak
Tnungkin, sebslum selesainja soal nasional. Take mungiin
Sebelum selesainja soa) polltk! Dengarkanlah mitsalnja
‘pa jena dikatakn oleh Gluseppe Mazzini, salsh soorang
‘Pemimpin beser pembentuk Negara Nastonal Talla be
Becapa paluh tahun jang lau
“Menjusun tanabeair ini, walahan sata keharusan, An~
@juramandjuran dan. dajasupajadaje-opaje jang kubi-
‘Yerakan adi, hanjalah dapat atselenggarekan oleh taneh-
Gir jong bersata dan mordaka Petbaikan keadaan ma
Sjarakaliou hanjalah dopat diperotch dengan isut-jam-
furma dalam pergaulan-ketatanegaraan_ bangea-bangss.
Djangas mengira, paw kemu akan dapat memperbalkl
‘nasib bidupmt sebelum memetjahian goal nasional lebih
eholu, Jentlarm akan siavsia!” .... rE
‘Sekall lagi, elangkah banjalenje, suiaraje, dan hebatnj
250‘anasir-anasir Revolus! Nasional Jang harus iita tuneikan.
Alangkah banjeknja isi jang harus kita “istkan” dalam
kata-katt “destruksi? dan "konstruke?” Jang eh
hats stipe
gear
ee ne
ees ct ate
See eer aye
tjke voorwaarden untuk memungkinkan Revel uf
eee
adalah satu imi dalam satu prosemnasjeraat ang
ithe ae
ane ns
Lc eee
oe eee rcs
juga ato cotta aaa
eee
eS -bangsa Asia berdjoang mati-matian memer-
en
Sree eee
eee
ae
eo
‘mendjadi negara nasional. Philipina, Tonglok, Siam, In-
devel, Tade"Rim, Burma, Int, Agnes, ia
Tura djactrah Arab, Medi sem iu singing Hara
pring komen meta menage
ee
aja dak bei twa ep lp Bangte, on
asia pote a ae a
‘Bik! Penbeif Reed saat an, any’ tret ees oa
lina Tet beneaehameeeit ior nda send
lal untuk memunecingan sesuta henge er
ent denen cgay seria pls dak
ia, Race uly uke Eevlal Negena es alah
tadje ont fst Seog bento ace Ses persona
20
masjarakat Kita didalam pagar, ia djuga satu Iangkab
‘ertahenan Jang scherasnja ada untuk penolek behaje sens
Gstang dari Tuaran
‘Matal tegas, kita Wukan hanja sekedar hendak merdsk,
ita tegas Lerdjoang mendirikan Negara Nasional Kita
akan tjuma mengoendakl Djawa Merdeka (100%), Su-
matera Merdeka (100 %),-Kalimantan Merdeka (100 %),
Sulawesi Merdeka (100 %), Kepulauan Sunda Ketjil Wer~
Goka (100%), Maluku Merdeka 100%), tidak, kita mong-
hhendal! berdirinja Sata Negara Seluruh Indonesia (unita-
tls aan federalists) jang tegul-kuat. Kita mengbenéat
‘Negara Nasional :
‘Dan inipun bukan sekedar Karena "\ite-tito", bukan
sckedar karena "deallsme”. Tiitajita kebengoaan iia {33
‘ZGulah satu hal Jong tumbuh daripada keharusan-Keharusan
portumbuhan masjerakat, Negara Nasional Indonesia bukan,
Eokedar idaridaman politieus-politius jang berdjiva ro-
ants, la adalah sat keharusan sosial-politik. Ja benaty
dab fentu ada tite-t)te, sudah tentu ada édealisme; mae
Tahan barangkali udah tenta ada romantik. Mungiinkah
aaruaht pesdjoangan mat-heBat dan maba-sukar berdjalan
engan tjucup lan, djtka tiada tjita-tsta, thada ideallsme,
tiada romantic? Ab, barangkalf malahan saja sendin terial
fering memainkan ketjepinja idealisme dan romaniik! De-
fngarkanlah lagu jang mitszlnja saja njanjtkan dalam pi.
Bato "Lahicoja Pantja Sila” atau pidaio 17 Agustus 1997:
“Orang dan tempet tidak dapat dipisahkant Tidak dspat
ipisahkan rabjet dart bumi Jang ada dibawan lkinis
mest Henan dan Otlo Bauer hanja sokedar melihet
orengnja, Mereks banja, memikirian "Gomeinsel=!”-nje
Gan peracsan orangnja. "me et le désir”, Mereka banje
mengingat Karakter, kiak mengingat tempat, tidak wend
inget bumi, burt jang didiami manusia itu. Apakah
empat itu? Tempat ita jaltu tanab-air. Tanabe itu
‘MMulsh satu Kesotuan, Allah sw-t membuat peta dunia,
Thenjusun peta Guria, Kelau kita melihat peta dunia, kita
Gapet -menundjukken dimana "kesatuan-Kesatuan”
mmSeorang anak ketjilpun, djikalau ie meihat peta dunia,
4a dapat menundjukkan, babwa kepuleuan Indonesia met
rupakan satu kesatuan. Pada peta ita dapat ditundjukicen
satu kesatuan gerombolan pulau-puleu diantara dua lauten
ang besar. Lautan Pasifie dan Leutan Hindia, dan diane
fara dus benua, jaitu benus Asia dan benua Australla,
Seorang anak ketjl dapat mengztakan, bahia pulau-puleu
Djawa Sumatera, Borneo, Selebes, Halmaheira, ieepuc
Jeusn Sunda Ket, Maluku, can lainlain pulaw kell
dlantaranja, adalah satu kesatuan ..... Natie. Indonesia,
Darga Indonesis, ummat Indonesia djumlah oranenie
fedalch 70.000.000, tetapi 70.00.000 jang telah mondjaat
Saha, satu, sekali lagi satu! ..,, Kesinilah kita semua hats
mentidju: mendirikan satu Nationale Staat, dates
‘Kesatuan bumi Indonesia dari Uajung Sumatera sazpai he
ap
— "Seluruh Rakjet Indonesia, balk dideerah Republik,
‘maupun diluar daerah Republik, selaruh Rakjat Indonesia
dori Scbang sampai ke Papua, seluruh Rakjat Tndonesia
fang merantau dimantje-negare, saja\ panggil
ELEY untuk mereriskan pordooain kita remperti
ankan Republik sebagal polopor deripada perdjosngen
seluruh bangsa Indonesia, sebagai lambarg kemenangen
Revolisi Indonesia techadap impotielisme Belanda.
Kinlab, saudara-soudara diluar Djewa dan Sumatera dan
Madura, — dengan hilangnja Republik ekan ilang pula
Gibasai oleh elanda pergerakan kemerdekaan dilier Re.
Publik Kita jang 10000000 djiwa ini, kita bengse jang
atu, Dan kite bangse jang satu ins mempunjel {iteita,
Dengsc, mempunjai tjitatjta-kebangecan bersama-sema,
Jalah, supaja bengsa-jengsatu Ini hidup cebacal bangsa
Jang mereka, terswsun didalam satu. Negara ang mer
deka, bernaung dibawsh satu Becalera Sang Merah Putih
Jeng merdeka, Empat puluh tabun hampir, kita bersama
sama bordjoang, bersams-sama menderit, bersema-sama,
Berkorban, untuk mentjapai tjts-tlta-kebangsean kite i,
‘Dan as pertama jang besar daripada perdjoangan-ber:
mm
ee ee
eon acs
peo barn rag
ee ete
eagles
Sen me nie Someta
ieradn bar nts asin at
een ae
ee eon
coeeet Gece ee
eee eee ee cca
Fee tie ate inert a
Seen ee eens eee
a eae Set ocean
SS ee eee
ee eee
eae eee eee
sor ge ok meester
hie soe en
aerate Se
eee ee
eet se
ig hema een
Helper ye ive aa
oe eee ores
See eee
Se eee
ee ee ee
seer eee nee
See ee ee
Sees eee ce
fest teeecmeree tere
eer ae
See ee
an eee aes
Pe =Apa nba sje mengeisan,bawa Negara Nasona 2a |
donesia satu Keherusan sosial-politik?: Dus satu hal, jang
{idk Gol dak Kok past an cecal Ba ak
bevlat, Sava Negara Nisnal Indonesia
tered sexurang: Doslam plone padete teen
1947 tpn dengan acs sje alan bas Ropu
(Djeva tan Stare) deity model ing ere,
lie unk menerusken perdpenges Bie
Negate Inia Torjscinjs Neate oleae
ska ered hope totah bono ena hse ena
toda ag eta ua wlnda ag, cpl Se pase nas
Soi ka shan lac
Pa sebab? — sary menanja lp? Sebabfa
ila! bala wrbeniange Neanet Nagar Nedsrot ta
emang_temasuk dam tghatan nga port
Bubon masjuahat geri. tdal sae al
urgri ng sedang ch ada due tendara se ee
dan Toren Bertaina tchde.trguoingis hone
igen kot” mended hegme-negin bene Eee
{ete tedjadin segl tan perhubonse srt
rngan_antata negarenagars Can, lungabenne Daag
Bettama dus tdensterbanginnie Nearenegaca tee
Sal tog edu unsene tepurnye hear ee o
Sina Jang per tam terjacinj nak pata wake ba
Hlalione hendak mexjubur, aog ‘Redes wmienats
Lh masa tapas leh ol sar
hm Mga Ket a Djernania — Pra
Ske elroy da ee ui caja > hapa meet
negara he ts agabunghan easel pees eee
Dicsmmn das Rat Pros ddjadion Xen? Pda
fahun 107 fahala aplalono dl Djemanie nest
al Magen negorencyara etl Tale avons poe
Pinen Maza, Garitaldh, Cavour dgabangees menbeal
feta nasoal ala? Pade Kian wakes Or ps
feitale lalalime’ alle peste eho ae
dainye daimyo Djpang mnjeranten Noteaaras
na epadn Med To, elngae veegcn Ba Nee
m4
pon Teikolu? Pada’ wakta kepitalieme Djepang hendak
herkembang, Demian pals, maka dilaindain dserah di
‘muka burt int diditikanlah negara-negara nasional, se-
bagal gelanggang utahan{a kapitalisme jang hendak’ me
njubur, Negara-negara kell jang feodal tidak depat men-
jadi gelanggang-penjuburan itu, negare-negera ket} ita
perli digabungken mendjadi sstu, agar dapat menjadi
Dpadang-aseha jang mentjulkupi oogala sjeratsjarst kagl
taieme nacional. Negaro-nogara multi-feodal
diuluh mendjadi Nogara Nasional! Dan tatkala
Kkapitalieme-kepitalismo national itu telah terbangun,
‘atkale produkss dimasing-masing negara telah menail,
‘atkela produksi flu. membangunkan export dan import
jad menbubng ting terbangulah su priate
fjasan dan perdagangen internasional jang ama gal
Jahiclah satu ekonomi Jang buksn lagi ekonomi nasional
{etapt ckonom! dunia, erhapuslah pagar-pegar jang seram
‘memfsohivan negara jang salu dart negara jang lain. -De-
‘mikiaplah berlaka diz lek tik dalam alam Szpitalisme
ftu; dlsatu pihake membangunkan negera-negara rasionél,
dilain pihak, memetjabkan betas-betas jang meraisahican
fanlaza negera-negara nasional.
Dialektik ini di Indonesia pun akan berlalcal Saja tidak
berkata bahwa kapitalisme nacional div Indonesia akan
membabung tinggi, tetapl Negara Nasional Indonesia akan.
terdjadi. Sebab evelusl mencdju kepada "industrialisme”.
Dan Industrialisme membutubkan negara nesionel stu.
‘Tetapi, apakah Negara Nasional Indonesia itu akan bo-
ropa Negara Kesatuan jang bener-benar Kesataan. (uni-
‘avistis), atau akan berapa Negare Kesatuan Jang borsifat
Negera-Gabungan, stu akan membuktt sondirt dihari ke-
mudian, Segala sesuata akan berlaku seijara proses,
ddan proses itu berlaku menuruti gerakaja fakior-faktor
fobjektif didaerah-daerab Indonesia masing-masing, Tetapi
‘jata sudah, bahwo untuk mendjadi "padang-usaha” in-
‘usivialisme, seluruh deerah Indonesia harus eo no mis
‘mendjadi sats, dan cupesa ckonomis mondjed: eats, maka
25selurub daerah Indonesia itu politis harus mendjadi
satu pula Atau lebih benar: Kelau ekonomis mendjadi
sata, maka politis djuga mendjedi sctu. Menilik sjarat-
Sarat Sang diperlukan untuk industralisme, make indw-
Frialieme isu tidak dapat berkembang diatas dacrah-
‘ekonomi di Indonesia sepulas demi seputau,
Seluruh Kepulauan Indonesia membutuhkan divi satu
‘sama Tain, seluruh kepulavan Indonesia barulah dapat
‘mendjaci ‘satu dasar-ekonomis jong Iuat- bagi industria-
Tame, diika bergandengen-ekonomis satu sama lain, isi
‘ongici satu sama lain, bontuamembartu satu cama lain.
Deri manakah mitsalnja Djewa dapat momporoleh bosi
dan batubara djtka tidak dari pulau lain, dan dart ma-
fmakab Kalimantan dapat memperoleh tenagamanusia
)ika tidal dari Djawa? Tidak! Boat membangunkan ine
ustrialisme jang luas, tidak ada satu pulau di Indonesia
Jeng dapat berciri sendiri! Djikslou ai Indonesia akan
‘umbub industralisme jang kuat, — den garis-evolusi ma-
sjeralat pasti menudju kes, dan buat molaksanakan
Sesiaismopun dibutubkan satu minimum industrialisme,
sebagal saja terangkan tad —, djikalau akan tumbuh dic
sint Industralisme Jang kust,’maka Indonesia ekonomis
hharus mendjadi_ satu, dan djkalau Indonesia ekonomis
harus mendjadi satu, meka Indonesia politisoun pasti
‘menjadi satu. Ini adalah satu kepestian, satu keharusan
sosialekonomis dan sosial-politis, — bukan Iegi satu pe-
nogelamanan, atau satu tjta-tjta semata-mata, atau satu ro~
‘mantik. Dan bukan pula jeng oreng nemakan "imperia-
lisme Djawa” atau Mmperialisme Sumatera” ateu "im-
perialisme Republik"! Alangkeh pitjknja orang jang me-
‘udu Republik "imperialists" (hendak "mentjeplok” In-
donesie Timur, atau “menganseiluss” Borneo Berat), oleh
bkerena Republik bertite-titekan persatuan Indonesia!
Persafuan Indonesia ela, etonomis dan politis, adalat
‘pul hubungannja dengen sesuatt nafs imperialisme, sama)
dengan persatuannja Pruison dan Beleren dalam negara
Djermanta, atau persatuannja Texas dan California dae
26
Jam negara Amerika djuga mul hubungannja dengen 6¢-
suatn nafsu imperialisme. Persetuan Indonesia itu aiton-
‘kan oleh garisgaris Sosiel-ekonomis, Malah bukar sadj2
industrialieme jang mombutuhlcan persatuan The
dovesia ita, Perdagangan jang momperdagsngkan
Ihasil industialime itu, (dus satu anasie daripeda indu-
strlalieme itu), itupun membutubikan persatuan Indonesia
‘ts, Kaum perdagangen Indonesia sudah tentu ingin mem-
‘punjal "pasar sendiei” jeng seluasJuasnja dan sesentausa-
fentausanja, ingin mempunjai "home market” sendiri jang
tides disiaaai eleh persaingun acing. Dan "pasar sendin!"
‘unfuls hatsihotall dari Djewa, Sumatera, Kalimantan dan
Jain sebagainja ita ialch kepulauan Indonesia, selur uh
Jeepulauan Indonesia. Karena Itulah maka perdagengen
Indonesia, jang Kelae dilahirkan oleh industralisme In-
onesia itu, memoutubkan dan tentu ikut melaksenekan
‘Negara Indonesia itu, Ini edalah sata matjam nasionalisme,
—"nasionalisme-perdazangan’, kalau Tuan mau —, tetepi
jst nasionalisme Jang benar puls, satu nasionallsme jang.
lal. Memang menuirut salah seorang pemimpin Marxist
Jang bosar"paseriah sokolah dlinana bursoasi beledjar nasio-
nnallemenja pertams-tama', — the market is the
first. sehool in which the bourgeoisie
learns Its nationalism’
‘Orang-orang jang kakssh mau mengadakan nogara- negara,
tersendirl dimasing-masing pulau atau éimasing masing da-
rah, sungguh harus kita ibsi Mereka atau thdak berpe-
‘ngetabuan tentang tendenz evalus! masjarakat, atau senga-
ja mengjedl slat dushaics Imperialisme semata-meta jang
selaha mendjalankan politic memetjeb-belah. Tetapi tendons
‘ovolus! masjarakat ita tidek dapat dipengaruhi oleh orang.
trang sematjam itu, jang usehanja bertentangan dengan go-
Fak anasitanasirobjektit dalam masjarakat ito. Masjerakat
erdjalan terus mesurut hulrum-hulkum ovolusinja sen.
dir, Terust Negara Nasional Indonesia pastl berdic
‘Jo, Negara Nasional Indonesia past berdiri, Negara
Nasional Indonesia itu alah projeksi-
ampolitik daripada hasret-ekonomi
pads masjarakat Indonesia, [adalah
Revolusi Nasional kita, jang awalnja Selah terdirin)
ppublik. Ie belum tertjapal, Revolusi Nasional kita
belum selesai. Segenap Nasionalisme kita akan berk
‘crus dan membinasa-membangun terus, sarmpai Neg
[Nasional itu tertjapai. Apakah jang dinamalean Nash
me kita itu? Segela matjam rasa jang hebat dan
rmendjedi anasir Nesionalisme kite itu! Rasa tjinta ta
air jang indah dan permai, rasa jinta bangsa sendin
bohasa sendiri, rasa tjinta kebudajaan jang telah
irama djiwa schari-hari, rasa (Uinta sedjarabdahul ja
silang-gemilang dan rasa ingin membengun sedjars
Jang gilang-gemilang pule, rasa t}imta kepada kem
an rasa bentj{ kepada pendjadjahen, rasa ingin hidup
djaheora dan tak mau hidup terisap, Tasa bukan lagi ofa
‘Djawa atau orang Sumatera atau oreng Sulawes! te
‘orang bangss Indonesia sadja, —cemua roea-rasa itt
didi: menggelora didalam eat kantjeh, menjala-njala b
Kobar-kobar didalam satu kawah jang bernama
‘dan kawabnja Nasionalisme Indonesla,
‘Nasionalisme Indonesia itu mempurjei samber-sum
‘mempunjai "penghidup-penghidup", dan penghidup-pe
hhidupnja itu alah tenaga-tenaga-masjarakat. ($0e1a!
Krachten) jang hebat dan Kussa, dinars dan
sionet, —tidak tertahan oleh tenage apapun djuga,
feng sopenilore Jang berscnjetakan tntara dan
ad coxalipun.
‘Apokah tenage-tenega-masjarakat itu?
Portame tenaga-masjarakat jang timbul dari
an rakjat-djelata jang bermiljunaniljun,
an tani, jang oleh imperialisme turun-temurun
litindss, ‘dieksploatir Telsana ternak, dan kini dji
‘mendjedi djiwa-rebelli mau tjukup bekal-hidup, mau
Gjahtera, mau aman, — ke due tenagemasjaraleat
Himbul dari kslengan kaum perusahaan Indo
ang oleh adanja imperilisme sama sole] kenllangan
70
don Kini mau mempunjes alae, Kedua-dua tenage-masia
aon ind memberoatek kepada Smperiame itu, jan
ak imemberoniakingin higup, jang Tain memberontk
2, borkenbang Tuajuh puluh miljun anusia aera
RERaktperempuan — boleh dikatakon dak ada ast,
‘ek epun Jang terketjuall— anja dalam rebel, bent
(Epuda pendjdjban don rind Kepada hemardekzan, —
{eEpatal-pulmiljon das antare mereka stu bangelt-
ERE: mengarbil bemboantjing dan glok dan enapan
tak menferang dan mera, —berpau plu mijn
{aNSengambl patjl dan rll dan tanghal-pena untuk
Trenjusan, inenbipl memiengin, Dest dat Koo
TEINS sedeng berak simulta dalam sata simfontjang
inehadahsjat
Ttalah Nanionalimo Indonesia Jang solang mendialan-
tat Hevolus! Nasional Jang sedang meneruskan
‘evolu Nason ang mevoag belmont, fae
trotnang belum trbangus salu Negara Nasional Apala
{Er borat, baa tadjuannja Revolus; Nasonal kta 3
hese sata Nogara sonal didelam ar ie, 0.
a Dyerman, sper alin, seperti Depa, seperti Pe
Pinta? satu Negara Nasional jung burgerli}, 3036
Randle oll karena elim be seatja untuk renga
kan sot?
‘Tidak! Sckarang memang belum tiba saatna beat
ila Untuk mengadakan sosiliome, — belum tba ke «
mlungkinanaja bast Hea untuk mengadakan sais.
tie = sekareng eval ata masih Revelusl Nasional,
{Miopi‘ign tidak berarth babwa Negara Nasional jane
feolak Kita dsikan due sata negara jang burger.
Scbageiane telah sfa ata, baba btasantara ReYO-
That Neslonal dan Hevetat Saal dak tdjam seperti ba-
tas entara blk Jang ex Ga Ble ang lai, sebagaimana
tap-tiap proses melalui beberapa dase, Jang fasege tl
‘juga LAS terplah fan anara saa sama ain maka
gate Nasional Indonesia jang bends ta ian Ie
Due dak berlat burgerij dan djuga bolum bersifat
mmsosiai, melenkan belelah diaraiton satu "ose-erali-
han? an tara fase burger dan face cova.
“Libailah Undanesundang Dasar Repubilt lee Djkalau
ditatakar, bahva Undang-undang Desac Regul itaita
Sstuuindang-andang-asar ng ania stall soilisti, maka
‘a tidak bana. Tetep juga, ikalau dsetekan, Dawa
sot urdangeandeng-cerar Jong seme skal burger sae
iin tak beer
‘Pats 55 jan berbon
1) Ferokonemian dswun sebaget ussha bersama berdae
sax ates azze okeluargann;
2) ‘Tjbangtjabang prodest Jeng penting bagi negara
den jengnenguanl at hdoperang anes dances
era:
2 Bum! dn als dan lata sam an tanned
a eh nogara dan cipergunaxen untuk
scheser-beashemakrnuran taka
fee] jane berbun
¥sar-riskin dan onal anal jane teclantardiplinar leh
‘nara fatsalfatea iu mengbilengan sft jangsimase-
‘all burgecl(A" itu Didstam fotea-fieal ta eibuat pore
Taan daripeds imwha membanteras lapitaliome: Focal
‘etsal it odaleh fntaaestanl eng mongatur pormulaen
davicede uisha menjelenggerakan, seietmne, ‘Undange
Undang Detar ka adalah undangeandangeasarats Nopara
jing sietaj. ditenga-tengeh kapitalisme dan sosilone,
‘ndang-undsngasar satu Nogarajeng benar dengan Kali”
na mah becdetdibom Jang bungee ttap aidelam
andungnnnje iclah haril dengan fandungen malarokat
fesiliawe, urdang-andang-dasanja satu Negus dus jang
{dak "diom”, dak "ats, melainkan ditram is, ait
berger rmenudjhesusunan bar, besdioag menu ee
suraran ham. Nogara lta adalah sa "aceara peli
satu cegare jang dengan todar mempercseangian petal
juan, — stu nogura Jang Tevoluston es
“demang segenap diwanje adalah va jang zevola-
20
foner. Nasiontlrienja adalah nasionalisme fang, revo-
Gnoner, masonaie tog sokarangpun telah dengen
Jngeung tmengemuican pecubungernja dengan kema-
‘ola — nana (0b bu fae naman ssi
Zaslnalinne. Demekrosnia moh Tero.
inloner, demokrast rakjasepenh-penabje jang soda
than ickurengnn lerurangan'Je denokreapautt a la
Sefat, dam oleh Karenaja Heruseha mendjelmaken domo-
Tent pelitiedan-ekoncm, Gang hanja. sempurs dalam
‘tm rosaliome), — deroosrest fang bias esa Baakan
tociodemokrasl,Kefubenannia bukan etubenan darts
Runs andj, telapi Retunanom Jang member! tempat ke.
Heat ccm orang jag ber-Tohan, Dia cevolsionr 3
Pedfrstama sehallsocstsonalsmenja dan soco-dero.
ieasinja ny adelah trang sts "pembuoaen” daripada slat
feralitan Gofal trangia’) aripada Negarn Kite i,
Ferung actu *djebatan’ astra ldcolog-eolog barged
‘Sin Molo ideloat esa.
‘Kendjal nitolah: Nogars Nasional jang kta deta,
bultan negara burger, bokan pula nogere sosilia Ro
Nolue Resional jang Km calankan, bukan zevluat buss
forlfe buen puta sovoiod ssi. Bukan burger lh
SEttena Kite tah relives fap burger bokan soni
cic Ken ite Sm umes apd fe lit. Se
2 jane mendjlansen rng Sn
BANG dizataran soraua gelongen masjerakat Indonesia
‘ondjlantannja: Kaum pecnda trpeladier, KAGE 30
Sou buruh, houm pega kaum bengsawan, Kaur ps
Gagang, Clis,— semsanje tus ccmoanja berdjomnet
Ca Farena inh bal dixetakean babwa Negara a
Thkan ali eesuas gel, bakan monopolt seat
PEARY ogara burgrife fa bultn, seb ia bukan monep2-
Tin alae Bards; negara proleter ia BUEBn,sebab te
Bolsa menopol elie poeta, Ta adalah nogara lk
dasa Ita gengsem akin Krad
idalan fancin Kila, dan’ aken torus kite. pergurakan
Sebacel senda ita jang-neling Reba Bir aia Gp:
Tana "tinggl elebat.pejorg’ sealipan, — kita aan
torus bordjoang dengan sia sebagst senda
Negara adalah menang slat-sendjate
Telah berpalahrpulah, tan iste: berdjoeng, berdia
‘sional dan menggeraskan satu. pergerakan_nasionl,
erucaho, menderity berkorban wot mental its
{ta bersam, totapi baru dun tabon Hala eta berdjoang
dengan sendjatabara,Jlto Negara Dulu Kits berdoang
thane dengan sendjota Tapet-arcm, set cha, xPeat-
Stharije pertas,sekerang lta berdjong dengen ee
Gaia Negara
Tenaga tenagn Jang amct bebst kits pusathan dalam
Negara tn, sear tonsa a dopat rertiad alabsendiala
dontrktit ‘dan kovsirokit jang_wehebat-bebatja. pul
Dengan teotarenja, dengan sclursh snaktan, Perangn,
dengan sera perahancn vakjnjo, Nocera iu ita ha”
feman kepada tri jang Bence tenajedjah ila ag,
20‘ita antemian menggempurmendestrusi kepadanja,
Dengen seluruh djawatan-djawatannja, idta korahian dia
untuk menjusun, membangun, mongkonstrulsh predulst
Jang perlu untuk pertahanan don Ketakanan, dan mang-
‘Konstrukst segela hal Iain-lain Jang perlu lagl
Dull serikat-sekerdja dan partallah alat-Kekvasaan let,
Sekarang alat-kekzasaan kita ialah Negara! Negara me
‘mang bakan sokadar satu hal "kerukunan” belaka, negara
dalsh sstu alat-kekuesaan, satu organisasi-
Kekuasean, Alat-kekuasaan kita cokareng icleh Nega-
1 Republik Indonesia. Dengen Republik [ndanesia ini s0-
Dbagai alai-kekuasaan, Kita sepuluh Kali, erator Kall Iebth
kuasa Gacipeds dulu. Dengan Republi int sebagai alat-
Kelsasean dipihak kite, musuh benarbeoar bechadapan
dengan kenjatoan "kelasaan Kontta kekuasean”. Kelaue
‘saan jeng lebla lnuace, — ituleh jang akan menang. Kelu-
‘saan hanja dapat dipatahan dengan Kekuasaen pula jang
lebih Koussa,Ttulah sebabnja, maka musuh sekarang mentjo-
tba memsiahkan alat-kekuasaan Kita itu tidok lagi dengan,
diplomas’, tetapl dengan kekusaan segenap angkatan pe-
rangnja. Manakala mulut manusia tidae berdeje, maka ru
ut meriam harus bitjaral Segenap tank-taninja jang dari _
‘wad)a, kapal-kapal-udaranja, armadanja, bominja, merist-
rnja, — sorsua itu digemparkan olehnja leksena sembaran
geledek kepada Negara ‘ita, untuk mentjoba meremuk-
Fedamkan alat-kekussaan kita (Negara) st
‘Tetapi, Insja Allah, — la tidak mudsh akan terhaeil. Kite
seratus kali lebih Kuat daripada dahulu, Sebab sondjats
kita sekarang islah djustra Negara, — Negara
Gang sebagai pendjelmaan Revolust Nasional jang mel
uti somua golongen dan lapisen) dengannja kita dapat
‘membangkitian sehebat-hebatnja semua tenoga-perdjo-
fangan dan tenage-pertahanan didalam tubua dan
dala ‘Revolt Nasioal Int horas “bekerja: bers
gms mesic sata Persaiuen Nasional jang
May menghantam dan menggeeparimpealiame. Sa
felap berkata: beretulah bakerejlah beroare sama ==
erat hla tegut, berijea! kta djtsh! Teapl bokea
Seruameaane ily tidak borarth banwa sats
Eoleacan belch mempertudazan golone.
Sn Jang lain. Menbuat tatjerajeata setae aka
dint sonar hanje bere, bohwa tanjev-ajelataharus di
beri "pengertan tnieng tuges berscdjarat. go
‘gat ble ts snd Dera rar,
fi ial perdjoangan kite, Hanje dengan
Sait elite jag oucae akan alt toca. i one es
aobiliic cegenap tenagatenage potoral fang ada ka.
Ingen mereka, Hanja dengan catJabljlta Jong saat
akan ain sendin Hevolus Ma dapat berdjelan peas
apa borat Hovoluat Jang progres, fang manila
kepada tingkatan sosial jang lebih tinggst
Hanja dengan rakjct-djelata jang sadar akan dirt sendici
Revolus kita dapet bersifat’ Revolusi jang revelusioner,
ddan bukan Revolusi jeng dipengarubi oleh anssir-anasir
kontra-revolusioner,
‘Alangkah sering ditakuti orang, perkatoan "kesadaran
iri” ini, djtka ditindjow dari sudut kenasionalan! Serine
forang berkata: "Djaga persatuan bangsa, djaga persatuan
‘semua golongan, — djengen massa dibuat eadar akan dici
sendin". Atau: "Buatla masing-masing golongan melue
akan kepentingar golongan sendiri, hilangkanlah Kese-
aran-golongan, buatial semua golongan hanja ingat ke-
pada kepentingan Bangeasadjal". Demikianlah secing
fekali diutjapican orang. Terutama sekali golongan-go-
Tongan jang buon golongan rakjat-djelata sangat ta.
‘nati montjineal "Kebidjaksanaan” sematjam inl! Apa
sebab? Oleh Karena golongen-golongan itu seodiri me
‘mang "tidak morbust dirinja sendirl berkesedaan diri®!
‘Althans pada zablenja! Pada batinnja, sudah berang tentu
‘mereka membela kepentingan golongan sendiri, totapi
fnereka (untule -perbelaan kepentingan mereka itu)
membutuhkan bantuannja soluruh Bangse, mem-
butuhken tonagenja dan simpatinja semua golongen
alam lingkungan Bangsa, Oleh Karena itu, maka mereka
antes purs-pura tidal sadar akan diri sendiri, pure-para
tidak mementingkan gokongan sendiri, — dan ‘mengharsp
‘supaja Isinelsin golongan (lerulama sekali golongan. ral
jatdjelata) sungguh-sungguh tidal sadar akan
Giri sendiri, dan hanja ingst kepada kepentingan Begs
‘sedja, Lama-Kelamaaneun mereka sendin ants 509021
tanah alr"! "Untuk Bengsa”") "Untuk Negara”!
‘Tetapl tjobaantjam —kepentingan mereka ita! ‘TYoba
Dahajakan Kepentingan mereka itu! Mereka eken mem-
bela kepentingan mereka itu mati-matian, meek misaln}a
ternjata bahwa kepentingan Bangsa monghendat lain
‘Mereka akan merapaixen barisan digolongan meceka sen-
508iri, membuat frontypertahanan jang kuat, berteriakc dari
semua alaprumeh babwa “Kesdlamatan Banga’ dalam
Dahaia
‘Ja, merekalah jang anti kesedaran-dirinja rakjat-ajelsta
‘Tetapi saja harap semua orang Jang menghendaki Revolosi
kita sekareng inl berdjolen pesat dan progresif, mengerti
bbehwra perlu sekali rakjat-djelata kita dibuat sadar akan
dirt sendiri, Dan, oleh karena iu, saja harap kitapun meng-
exti perlunja persatuan jang exat dengan rakjat-djelata.
‘Terdjunlah dikelengan raja, bergaullah dengan mereka,
didiklan mereka, berdjosnalch dengan mereka dan wntuk
‘mereka, — buatlah rakjat-djelata itu bergolora dalam se-
mangatnja dan tindakannje, buatlsh Rovolust kita semas-
falsmassalnja, buatlah rakjat-jelata ita botub-betal basis:
sosialnja Revolust
Djanganlah mendjadi salon-poitikus! Lebih dari se-
paroh daripada politisi kita adalah salon-politisi, jang
‘mengenal Marhaen hanja dari sebutan sadja. Apaksh oreng
‘mangira dapat menjeletalkan Revolusi sokarang ini, maski
‘ingkatannja tingkatan Nasional sokalipun, tidak de
‘gan rakjat murba? Polltias Jang demiklan itu sama de-
gan seorang djenderal tak tertentara, Kalau dla mem
beri komando, dia seperti orang berteriak dipadang pasir.
Teiapi betapskeh orang dapat menarik rakjat-ajelaia
djike tidak terdjun dikalangan mereka, mendengerkan
Kehondakkehendak mereka, menjusun program-
ekonomi jang menarik mereka, menjadarkan
‘mereka akan diri mereka sendin, membuat Revolusi ini
Revolisi mereka?
‘Terutama sekall program-ekonom! (buat se
karang dan buat kemudian) jang menarik
hati mereke, — itulah jeng amat penting. Tetapi
untuk semua itu, perluleh bekerdja dikalangan massa. Dan
Dekerdja dikalongen massa itu adalab baik pula bus
Pemimpin sendin: Disana, dikalangen rakjat murbs, di-
sana, laksana intan jang tiap-tiap hari digosok oleh ribuan
pesir lembut, ia dapat merabersihkan dirt dari pengaruk-
304
pengeruh reaksioner, dapat makin Tama makin mendjdi
"sosial revolusione:*, dapat. benar-benar menjadi pe-
njala api Kantjahnja Revolusi. Disana ia dapat mengadjar
manzadan beled jaz daripada massa. Tehukah kita,
‘pomnimpin-pemimpin dan kaum intelek, penjekit kite Jang
paling sangat? Penjaldt lita jang paling sangat iclah,
‘bahwa kita senaniiasa gemar mengedjar kepada massa
tetapi tidak pernsh sual beladjar daripada massa! Penjekit
Jang demikian itu adalah penjakit jang paling burulx. Dji-
kalau pemimpin tidak terdjun dikalangan massa, maka
‘pimpinannja sering terlalu "sooretis’, dan hampir golama-
‘ja terlalu "oonzidig’. Pomimpin molihot sogela Keadaan
selalu "dari tas", tidak pernah "dari bavah”. Massa me-
hat sogala keadean "dart bawah', tldak "dari ates". Ke-
duacduanja "eenz\jdig”. Tetapi djiksleu pemimpin dan
‘massa bersatu, masse dan pemimpin isi-mengisi satu
sama lain, maka segala hal lantas terlihat dari atas dan
deri baweh, —pengslaman pemimpin disempurnakan oleh
pengalaman masse, — Revolusi bordjelan dengan bail dan
‘pesat, Revolust ...» revolusioner!
"Geraldcanlah'wassa ini"! Ttu adalah sombojan jang
Denar. Tetapi dapatkah orang menggerakkan massa djika
tidak mengetahul kehendak-kehendak massa, dan dapatkah
forang mengetabui kebendakekehendak masse, djike tidak
Dergaul dengan mereka! Alexander Herzen pemah
Derkata, babwa Kita hanja dapat mensrik oreng lain,
‘apablla kita dapat melihat Keinginan orang lain itu Le bib
terang dari pada ia sendirl Maka untuk melihat kel-
Iobth terang daripada macca sendir, perlulah
gab massa ita dan bergaul dengan-masse
tu Dan bllamina kita telah mengetabul kehendakeke-
bendale massa ita lebih terang daripada mereka sendin,
baru bilamana demikian, kita dapat mempengaruhi: me-
veka, menarik mereke,” membangkitkan mereka ber
joang, memenuhi serabojan jang saja Katakan benar itu
‘adi: "Geraldeanlah massa itu!”
‘Den dalam pada menggerakkan massa itu, — dengan
305membuat mereka sedar akan dist cendiri —, make kite
hharus menggabunghan tenaga massa itu dengen = ema,
sekali lagi semua, tenaga antiimperialisme jang ada
Aidalam pagar, dan dengan sermua tenaga anti-imperialisme
Jang ada diloar pagar. Nasional kta pelibara pers a tus
‘an, internasional kita pelibara pula persat wan. Nesior
‘al Kita gabungkan tenega massa itu dengan tenexa kau
intelek Indonesia, kau alim-ulama Indonesia, ls. jane
sama-sama enti-imperielisme, sama-sama menghendsid ke-
merdekaan Indonesis, — berkecadaran elas, sotapi dje-
‘gan mengobarian perdjcangan kelas, Kata sj tadi— In-
temasional kita hubangkan dengan ‘pergeraksn-pergers-
an baru dan pergalanpergraan neon digest
Dan datas lapargan internasional ing, kita tidak harus
hhanja mentjari bantuan dari Tusr, tetapl kalau dapat djuge
memberi bantuan kepada luar. Sebab, sung
guhpun pada hakeksinja Revolusi kita telah berarti ban-
‘uan kepada Revolusi Umum (Revolusi Dunia): ont-im-
perialisme dan anti-apitalisme, —karena setu bagien der
‘padanja —, maka tide ternilai artinja cccuatu bantuar-
Janenjote jang kita berikan kepada sesuaty tiabang
perdjoangan itu didunia aren. Rasa persatuan-perdjoang-
‘an sedunia mendjadi tebal oleh karenanjs, rasa persatuan
‘hasib mendjedi lebih vil, rasa menghadapi murwh-jang-
sama mendjedi lobih rendjelma, Dan — rasa bertin=
daXk—aktif dan pocitif — mondjedi lebih kat, Hilanglah
nogativiame Jang hanja mongharap pertolongan dar! lu-
fran, hilongish dja Jomah Jang colalu. menumacu-me-
‘nunggu dan menjambat-njambst. Hilanglah sogenap ben
‘jana-djiwa jang diwariskan olch perbudakan Kolonial bo
ratus-ratue tahun jang deraama inferiortestseomplex. Djs.
‘wa kita mendjedi djiva jang didalam perdjoangan bersifat
ofensif, djiwa menjerang, djiwa berani, djiwa member,
ira posit jang Wank mengantungtan nase hepeds
orang.
‘Tetapl "tidak menggantungkan nasib kepada orang lain’
{tu tidak boleh berart bahwa ita tidak baru insjat bahora
perdjoangan-kemerieksan kita adalah ber gan dengan
frat dengan Revolusi Dunia, Tadi saja tolah katakan,
bbahwa perdjoangan kita iby adalah satu bagian dari
Revolusi Dunia iti. Kita sekarang harus mengstasi fase-
fikiran jang dahulu, babwa kita dapat menjelessikan per-
Gjoungen-kemerdekaan kita itu tidak dengem hubungan
engen dunla. Tidakksh fikiran jang demikian ttulah
salah satu kesalahan kita diperiode-perdjoangan Jang 2ala?
‘Dimuka telah saja katakan, babwa calahnja Paral Naslo-
‘nal Indonesia jang saja pimpin dulu ft ialgh bahura Partai
‘Nasional Indonesia isa tez1a1u mendjatubkan tittk-be-
rat kepada "pertjoja kepada kekuatan dir sendin", Ke-
‘pada "selthelo, kepada "selfreliance”. Terlalu! Sebeb,
Ja benar, perijaja kepada diri sendiri adalah mutlak perlu,
felthelp tan selfreliznce adalah menguatkan dan mempo-
sitifkan djiwa, telapi djikalau titik-berat tertalu di-
‘Gjatunkan disiasnje, maka mendjedilah ia sematjam po-
Titik katale dibawah tempurung. Mendjadllah ia semafjam
polite "monjencint", eematjam polite isolasionisme
Mendjadilah ia bibit chauvinisme, — bibit keljonekakan
‘nesional. Dan mendjadilah ia salu siasat-perdjo-
aQngan jang salah, jang merugikan, bahkon mem-
‘ahajekan keduduksn perdjoangan kita, arena tidak se-
ual dengan Kenjatean-objektif: persatuannja impe-
rlalisme internasional.
‘Terhadap Kepeda imperialisme jang bersambung-sam-
bung satu sama lain Tekeana rantal itu, kita dul ferlelu
bordjoang getjars "send". Padahal teranglah sudah, bab-
‘ya imperlalisme in'ernasional hanja dapat dikelahian se-
‘ara interaasional. Hanja capat dikalahlean dengan han-
‘aman internesionel!
‘Dulu, didalom abad keserobilan bolas, imperialisme be
tumish bersambung satu sama lain, Du ekonomt belum-
Tah ekonomi dunia, tetapi ekonomi itu dul bersifatlah
‘ckonomi "negeri sondir-sondiri", "ekonomi negeri indivi
sorull”, Sekarang ekonomi itu teleh bersifat ekonomi
Qunia, dan imperialismepun bersifat im perialisme
dunia Scksrang rakjat cinegeri sendirisendici tidak
dapat menghantar-mati immperialisme itu, djika tidak ber-
‘ama-cama rakjat-rakjat-korban-imperiatiome dinegeri-ne-
igor lain, Sekarang perdjoangen harus perdjoangan inter-
‘pasional.
‘Tetapl pembetja mungkin akan menanja: Tidakkeh kita
telah njata meledakkan Revolust kita pada tanggal 17
‘Agustus 1045 itu "alas kekustan sendiri"? ‘Tidskkah dus
kite merebut kemerdekaan kita itu tidak dengan bantuan
rang lain, tidal dengan bubungan intornastonal?
‘Orang jang bortanja domikian adalah salah kupas. Por-
tama; Suaststtuasi revolusioner jang saja uraikan dl-
‘mule (adi, Jang memungkinkan proklamsti-kemerdekaan
kite itu, adalah hatsil dar'pada pergolakan dan pergeseran
internasional, Dapatkaly Kila memperoleh situast revaluc
sioner jang masak untuk proklamast itu, djika tidak ter-
lebih dulu dunia imperialisme internasional terbalar se-
hhebathhebatnja, terketjeu kealut-mewut. oleh peperang-
an-dunia ke I laksana kebun-ubl oleh babi? Dapatheah kite
‘mendapat situast revolusioner isa djika kekatjau-balauan
Internasional itu dale meremuk-redemkan imporlalisme
Bolanda? Djika tidak sokoliling Indonesia seluruh dunia
‘Timar gegap-gempita bergerak menuntut merdeka laksana
rmendjadi kawsh Tjandradimuka? Djika tidak diselurah
dunia segala kaum progresif menentang pendjadjahan dan
bersimpati kepada kita?
‘Dan sebagai dimuka soja kataken, soal kita bukan sadja
‘momproklamasikan kemersekasn, totapl djuga memperta-
hhankan kemerdelcan itu seferusnja, Didalam memperta-
hankan Kemerdekaan itu Kila lebilelebih lagi butuh ke
pada simpati dan bantuan internasional. Perdjoangan kita
Jang berupa pertahanan konkrit, ussha kita dilapangan
diplomasi, djerih-pajeh kita dilapangan pembangunan, se~
‘mua itu djangan sampai terpentil, djangan sampai kena
cllotir, eemua itu harus kita usahakan dalam suasana in-
ternasionsl, Tidakieah fihak Belanda selalu mentjoba me
ngisolir pertkaian Indonesle-Pelanda ini rendjadi sata
soal "dalam negeci™?
‘Memang banjak seksli orang heran, bahwa djustru ot
Indonesia dan di Vietnam revolusi meledak, —
ddua negeri Jang orang kira pergerakan-nastonaln|a tidak
terlali hebat. Mengepa tidek di Korea? Atau di India? Atau
it Philipina? Mengapa djustra di Indonesia dan