Professional Documents
Culture Documents
Emergency Medicine
Berti Nelwan
...ethics is the study of morality
careful and systematic reflection on
and analysis of moral decisions and
behaviour
think
Bioethics (bioetika) merupakan ilmu
lintas disiplin, yang mencakup 3 (tiga) feel
bidang kegiatan etik:
behave
The Principles of
to each person according to contribution
medical ethics: to each person according to merit
Distributive justice to each person according to free-market
exchanges
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang terjadi secara mendadak/tidak
terencana/secara perlahan tetapi berlanjut yang
menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan
normal atau kerusakansehingga diperlukan
tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong
dan menyelamatkan korban baik manusia maupun
lingkungannya
Penanggulangan krisis akibat bencana adalah serangkaian
kegiatan bidang kesehatan untuk mencegah, menjinakkan
(mitigasi) ancaman/ bahaya yang berdampak pada aspek
kesehatan masyarakat, menyiapsiagakan sumber daya
kesehatan, menanggapi kedaruratan kesehatan dan
memulihkan (rehabilitasi), serta membangun kembali
(rekonstruksi) infrastruktur kesehatan yang rusak akibat
bencana secara lintas program dan lintas sektor.
Sumber daya manusia (SDM) kesehatan adalah seseorang
yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang
memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
Manajemen SDM Kesehatan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan dan pendayagunaan tenaga yang bekerja
secara aktif di bidang kesehatan dalam melakukan upaya
kesehatan.
Beneficence
(Do Good) Rule Deontologicalism Justice
Negative Conseqentialism
Categorical
Consequentialism; (Human Rights
Imperative
Do Fair
Utilitarian Principles
Hedonism Advocacy)
(Bureaucracy, Procedure)
(Charity, Triage) Ideal
Etical
Action Self
Ethical Egoism Determination
(Empowerment) (Individual Rights
Principles)
4 KDB:
1. Tindakan berbuat baik (beneficence)
2. Tidak merugikan (non-maleficence)
3. Keadilan (justice)
4. Otonomi (self determination)
Isu etik
Isu etik adalah titik awal pembahasan masalah
etika klinis
Konflik berkepanjangan sering disebabkan karena
klinisi tidak trampil menguak aspek etik pasien
yang dihadapinya
Isu etik dapat ditarik dari KDB ( moral
principle/principle-based ethics/ PBE )
KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi
dokter.
Etika Klinis (Jonsen, Siegler & Winslade, 2002)
1. Medical Indication
( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai dari sisi etik
kaidah yang digunakan adalah beneficence dan nonmaleficence )
2. Patient Preferrence
(terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban yang
akan diterimanya cerminan kaidah otonomi)
3. Quality of Life
(aktualisasi salah satu tujuan kedokteran :memperbaiki, menjaga atau
meningkatkan kualitas hidup insani terkait dengan beneficence,
nonmaleficence & otonomi)
4. Contextual Features
(menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi pembuatan
keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi, budaya kaidah terkait
justice )
Asas Prima Facie
Merupakan pemilihan 1 KDB terabsah sesuai
konteks (data) yang ada pada kasus.
Beneficence Autonomy
Non Justice
Time maleficence
Vulnerables,
> 1 person, others
emergency, life
similarity, community /
saving, minor
socials rights
Beneficence
Most aid today is strictly beneficent, using a utilitarian ethos
Triage= Egalitarian or Utilitarian
Egalitarian - first-come, first-serve basis
treatment restricted to the easily treated group by
queuing or by random selection
Utilitarian (reverse) triage - pre-prioritize individuals according
to:
immediate community contribution; need for
urgent, non-urgent, or palliative care
Shortcomings of Triage
Geneva Conventions and Protocols: casualties shall be
treatedwithout any adverse distinctiononly urgent
medical reasons will authorise priority in the order of treatment.
Often ignores principles of autonomy, justice
lacks the status of a universal moral obligation, and leads to an impersonal view
of the valuing of life.
life-saving decisions involve medical, social, economic, and political criteria,
and thus perpetuates existing injustices.
Incompatible with the liberal political philosophy of liberty and justice for all
Justice
Corruption of local officials
Poor preparedness, early warning, and
hazard reduction
Funding delays, inequity in distribution
Inappropriate distribution of care
Disorganized chaotic response
Autonomy
Most Western aid countries
highly individualistic
Communal culture
provided support
mechanisms for survivors
Need for outsides with
respect for collectivist
values
Self-Determination
Recognize local leadership
Consultation of locals
Allow self-identification of needs
Promote self-direction of programs
Right To Health
Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi Manusia
artikel 25: