You are on page 1of 6
155 GAGAL JANTUNG KRONIK ‘Ali Ghanie PENDAHULUAN Definisi Gagal Jantung Kronik Gagal jantung adalah suatu kondisi patofisiologi, di mana terdapat kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan, Suatu definisi objektif yang sederhana untuk menentukan batasan gagal jantung kronik hampir tidak mungkin dibuat karena tidak terdapat rilai batas yang tegas pada disfungsi ventrikel Guna kepentingan praktis, gagal jantung kronik didefinisikan sebagai sindrom klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatik, beik dalam keadaan istirahat atau latihan, edema dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan istirahat. Epidemioloi i Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0.4-2% dan meningkat pada usia yang lebih lanjut, dengan rata-rata tumur74 tahun. Ramalan dar gagaljantung akan jelek ila dasar atau penyebabnya tidak dapat diperbaiki. Setengah dari populsipasien gagal jantung akan meninggal dalam 4 tahun sejak diagnosis ditegakkan, dan pada keadaan gage jantung berat lebih dari 50% akan meninggal dalam tahun pertama ETIOLOGI DAN FAKTOR PENCETUS Penyebab dari gagal jantung antara lain disfungsi miokard, endokard, perikardium, pembuluh darah besar, aritmia, kelainan katup, dan gangguan irama. Di Eropa dan Amerika disfungsi miokard paling sering terjadi akibat penyakit Jantung koroner biasanya akibat infark miokerd, yang ‘merupaken penyebab paling sering pada usia kurang dari 75 tahun, disusul hipertensi dan diabetes. Sedangkan di Indonesia belum ada data yang pasti, sementara data 1148. rumah sakit di Palembang menunjukkan hipertensi sebagai penyebab terbanyak, disusul penyakit jantung koroner dan katup. Pencetus ‘Sebagaimana diketahui keluhan dan gejala gegal jantung, ‘edema paru dan syok sering dicetuskan oleh adanya berbagai faktor pencetus. Hal ini penting diidentifikasi terutama yang bersifat reversibel karena prognosis akan ‘menjadi lebih bail. ‘TATALAKSANA GAGAL JANTUNG KRONIK Dalam 10-15 tahun terakhir terlihat berbagai perubahan dalam pengobatan gagal jantung. Pengobatan tidak saja ditujukan dalam memperbaiki keluhan, tetapi juga diupayakan pencegahan agar tidak terjadi perubahan disfungsijartung yang asimtomatik menjadi gagal jantung yang simtomatik. Selain dari pada itu upaya juga ditujukan Untuk menurunkan angke kesakitan dan diharapkan jangka panjang terjadi penurunan angke kematian. leh karena itu dalam pengobatan gagal jantung kronik perlu dilakukan identifikasi objektifjangke pendek dan jengka panjang Dalam tulisan ini kami mengacu kepada petunjuk atau ‘guidelines dari European Society of Cardiology (ESC) tahun 2001 dan 2005 serta American Heart Association 2001, Tingkat rekomendasi (Class) dan tingkat kepercayaan (evidence) mengikuti format petunjuk atau guidelines dari ESC 2005, di mana untuk rekomendasi Class Adanya bukti/kesepakatan umum bahveatindakan bermanfaat dan efektit Class i! Bukti kontroversi lla Adanya bukti bahwa tindakan cenderung bermanfaat GAGAL JANTUNG KRONIK 1149 Ib Manfaat dan efektivitas kurang terbukti Class I Tindakan tidak bermanfaat bahkan berbahaya sedangkan tingkat kepercayaan’ ‘A. data berasal dari uji random multipel, atau metaanalisis B data berasal dari satu uji random kink C_ Konsensus, pendapat para pakar, uj retrospektif atau registrasi ik kecil, studi Upaya Pencegahan Pencegahan gagal jantung, harus selalu menjadi objektif primer terutama pada kelompok dengan risiko tinggi + Obati penyebab potensial dari kerusakan miokard, faktor risiko jantung koroner + Pengobatan infark jantung segera di triase, serta pencegahan infark ulangan + Pengobatan hipertensi yang agresif + Koreksi Kelainan kongenital serta penyal katup + Memerlukan pembahasan khusus + Bila sudah ada disfungsi miokard, upayakan eliminasi penyebab yang mendasari, selain modulasi progresi dari disfungsi asimtomatik menjadi gagal jantung. it jantung PENANGANAN GAGAL JANTUNG KRONIK Pendekatan terapi pada gagal jantung dalam hal ini disfungsi sistolik dapat berup: + Saran umum, tanpa obat-obatan + Pemakaian obat-obatan + Pemakaian alat, dan tindakan bedah Penatalaksanan Umum, Tanpa Obat-obatan + Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab, dan bagaimana mengenal serta upaya bila timbul keluhan, dan dasar pengobatan + Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas seksual, serta rehabilitasi + Edukasi pola diet, kontrol asupan garam, air dan kebiasaan alkohol + Monitor berat badan, hati-hati dengan kenaikan berat bbadan yang tiba-tiba + Mengurangi berat badan pada pasien dengan obesitas + Hentikan kebiasaan merokok. + Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, dara panas dan humiditas memerlukan perhatian’ khusus + Konseling mengenai obat, balk efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu seperti NSAID, antiaritmia klas |, verapamil, ditiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan trisikik, steroid Pemakaian Obat-obatan + Angiotensin-converting enzyme inhibitor/penyekat fenzim konversi angiotensin + Diuretik + Penyekat beta + Antagonis reseptor aldesteron + Antagonis reseptor angiotensin It + Glikosida jantung + Vasodilator agents (aitrat/hidralazin) + Nesititid, merupakan peptid natriuretik tipe B + Obat inotropik positif, dobutamin, milrinon, enoksimon + Calcium sensitizer, levosimendan + Antikoagulan + Anti aritmia + Oksigen Pemakaian Alat dan Tindakan Bedah + Revaskularisasi (perkutan, bedah) + Operasi katup mitral + Aneurismektomi + Kardiomioplast + Extemnal cardiac support + Pacu jantung, konvensional, resinkronisasi pacu Jantung biventrikular + Implantable cardioverter defibrillators (ICD) + Heart transplantation, ventricular assist devices, artificial heart + Ultrafitrasi, hemodialisis Terapi Farmakologi Angiotensin-converting enzyme inhibitors/penyekat enim konversi angiotensin Tabe! 1 dan 2) + Dianjurkan sebagai obat lini pertama baik dengan atau tenpa Keluhan dengan fraksi ejeksi 40-45% Untuk meningkatkan survival, memperbaiki simtom, rmengurangikekerapan raw inap di rumah sakit (, A) + Haruscliberikan sebagai terepiawal bila tidak ditemui fetensi cairan. Bila disertai retensi cairan harus diberikan bersama diuretik. (I, B) + Harus segera diberikan bile ditemui tanda dan gejela gagaljantung, segera sesudah infark jantung, untuk meningkatkan survival, menurunkan angka reinfark serta kekerapen rawat inap. + Harus dittrassampai dss yang dianggap bermantaat sesuai dengan bukti Klinis, bukan berdasarkan perbaikan gejala. Diuretik Loop diuretic.iazid, metolazon (Tabel 3). + Penting untuk pengobatan simtomeatik bila diternukan beban cairan berlebihan, kongesti paru dan edema perifersl, A) 1150 KARDIOLOG! Tabel. 1. Dosis Penyekat Enzym Konversi Angiotensin yang Terbukti Efektif Berdasarkan Uji Klinik yang Besar pada Gagal Jantung dan ‘Obat Penelitian pada Gagal jantung kronik Consensus Tial Study Group, 1978 Enalapril ohn etal. (V-HeFT 111994) Enalapril The SOLVD Investigators, 1991 Enalapril ATLAS Lisinopril ingsi Ventrikel Kiri? Mortalitas Penelitian Target Dosis Dosis Harian Rerata 20mg bid 184mg omg bid 350mg 10mg bid 166mg Dosis tinggk: 32.5 -35 mg per hari Dosis rendah; 2.55 mg per hari Penelitian pasca IM dengan disfungsi LV dengan atau tanpa G) Pfeffer et al (SAVE, 1992) Captopril AIRE Ramipril TRACE Trandolapril LV Lent Venter, l= Myosaraa Ifrction, HF = Heat feito SOmgtid (tidak ada) Smgbid (tidak ada) 4mg daily (tidak ada) ‘Tabel 2. Dosis Obat Penyekat Enzim Konversi Angiotensin yang Dianjurkan ‘Obat Dosis inisial Benazepril 25mg Captopril 625 mg tid Enalapril 25 mg per hari Lisinopril 2.5 mg per hari Quinapril 25-5 mg per hati Perindopril 2 mg per hari Ramipril 1.25-25 mg per hari Cilazapeil 0.5 mg per hari Fosinopril 410.mg per hari Trandolapril 41mg per hari * Manufacture’s or regulatory recommendations ‘abel 3. Diuretik Rekomendasi Harian Maksimum (mg) Loop diuretics Furosemid 20-40 250-500 Bumetanid 05-10 5-10 Torasemid 5-10 100 - 200 Tiazid Hidroklorotiazid 25 50-75 Metolazon 25 10 Indapamia 25 25 Potassium-sparing diuretic +ACE] -ACEL +ACEL — - ACE! Amilorié 255) 8 eo 40 ‘riamteren 2 «60 100,200 Spironolacton 2 © 50 © 50 100-200 Dosis Pemeliharaan 5-10mg bid 25-50 mg tid, 10mg bid 5 ~ 20mg per hari 5 ~ 100mg per heri ‘41mg per hari 25-5mgbid 25 mg perhari 20 mg per har 4 mg per hari Efek Samping Utama Hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia Hiperurikemia,intoleransi glukosa Gangguan asam basa Hipokalemia, hipomagnesaemia, hiponatremia Hiperuricaemia, intoleransi glukosa Gangguan asam basa Hiperkalemia, rash Hiperkalemia Hiperkalemia, ginaekomastia ‘GAGAL JANTUNG KRONIK 1151 + Tidak ada bukti dalam memperbaiki survival, dan harus dikombinasi dengan penyekat enzim konversi angiotensin atau penyekat beta. 0 Blocker (Obat Penyekat Bets) Direkomendasi pada semua gagal jantung ringan, sedang, dan berat yang stabil baik karena iskemi atau kardiomiopati non iskemi dalam pengobatan standar seperti diureti atau penyekat enzim konversi angiotensin. Dengan syarat tidak ditemukan adanya kontra indikasi terhadap penyekat beta, + Terbukti menurunkan angka masuk rumah saki meningkatkan klasiikasi fungsi (I A). + Pada disfungsi jantung sistolik sesudah suatu infark miokard baik simtomatik atau asimtomatik, penambahan penyekat beta jangka panjang pada pemakaian penyekat enzim konversi angiotensin terbukti menurunkan mortalitas (LB) + Sampai saat ini hanya beberapa penyekat beta yang direkomendasiyaitu bisoprotol, karvedilol, metoprolol suksinat, dan nebivolol (IA) (Tabel 4), Antagonist Reseptor Aldosteron (Tabel 5) + Penambahan terhadap penyekat enzim konversi angiotensin, penyekat beto, diuretik pada gegal jantung berat (NYHA I-IV) dapat menurunkan. mmorbiditas dan mortalitas (8) + Sebagai tembahan terhadap obat penyekat enzim konversi angiotensin dan penyekat beta pada gagal Jantung sesudah infark jantung, atau diabetes, ‘menurunkan morbiditas dan mortalitas (8) Antagonis Penyekat Reseptor Angiotensin II + Masin merupakan altematif bila pasien tidak toleran terhadap penyekat enzim konversi angiotensin. + Penyekat angiotensin Il sama efeketif dengan penyekat enzim konversi angiotensin pada gagal jantung kronik dalam menurunkan morbiditas dan mortalts (la, 8) + Pada infark miokerd akut dengan gagaljantung ateu disfungsi ventrkel, penyekat angiotensin Il sama cfektif dengan peryekat enzim konversi angiotensin dalam menurunkan mortaias (A). + Dapat dipertimbangkan penambahan penyekat angiotensin Il pada pemakaian penyekat enzim konversi angiotensin pada pasien yang simtomatik ‘guna menurunkan mortalitas (la, B. Glikosida Jantung (Digitalis) + Merupakan incikasi pada fibrilasi atrium pada berbagai derajat gagal jantung, terlepas apakah gagal jantung bukan atau sebagai penyebab(.8) + Kombinasi digoksin dan penyekat bets lebih superior dibandingkan bila dipakai sendiri-sendiri tanpa kombinasi + Tidak mempunyai efek terhadap mortalitas, tetapi dapat menurunkan angka kekerapan rawat inap. (la, A. ‘abel 4. Cara Pemakaian Penyekat Beta Berdasarkan Uji Coba Klinis yang Besar Beta-blocker First dose (ma) ey ei, Titration period Bisoprolot 1.25 25, 375,5,75,10 10 Minggu-Bulan Metoprolol suksinat CR 5 10,15, 30,50, 75,100 150 Minggu-Bulan Carvedilol 125/25 25, 80, 100, 200 200 Minggu-Bulan Nebivolol 3.125 6.25, 125, 25, 50 50 Minggu-Bulan Frekuensi pemberian harian seperti pada penglihatan rujukan diatas. Tabel 5. Pemakaian dan Dosis Spironolakton 1. Pertimbangkan apabila gagal antung berat (NYHA Il IV) meskipun telah menggunakan penyekat enzym konversi angiotensin/diuretik ‘Tambahkan 25 mg spironclacton per hari Jika serum potassium > 5 ~5.5 < mmol’ mmol" ppemeriksaan serum potassium/kreat Periksa serum potassium dan kreatinin setelah 4 6 days kurangi dosis sampai 50%, dan hentikan bila serum potassium > 5.5 Jika seteiah 1 bulan keluhan menetap tanps kenaikan serum pote sesudah 1 minggu Periksa potasium serum (<6,0 mmol.*) dankreatini (<260 mol") 1, naikkan dosis sampai 50 mg perhari. langi 1152 KARDIOLOGI ‘abel 6. Penyekat Angiotensin Il yang Tersedia dan Dos Obat Dosis (mg) Terbukti menurunkan mortalitas dan morbiaitas Candesartan 4-32 Valsartan 80-320 Lain = fain Eprosartan 400 - 800, Losartan 50-100 Inbesartan 150-300 Telmisartan 40-80 Vasodilator + Tidak ada peran spesifik vasodilator direk pada gagal Jantung kronik (Il, A) Hidralazin-isosorbid Dinitrat + Dapat dipakai sebagai tambahan, pada keadaan dimana pasien tidak toleran terhadap penyekat enzim konversi angiotensin atau penyekat angiotensin Il (1,8). Dosis besarhidralazin (300 mg) dengan kombinasiisosorbid dinitrat 160 mg tanpa penyekat enzim konversi angiotensin dikatakan dapat menurunkan mortalitas. Pada kelompok pasien Afrika-Amerika pemakaian kombinasi isosorbid dinitrat 20 mg dan hidralazin 37.5 ‘ma, tiga kal sehari dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas dan memperbaiki kualitas hidup. rat Sebagai tambahan bila ada keluhan angina atau sesak_ (lla, ©), jangka panjang tidak terbukti memperbaiki simtom gagal jantung. Dengan pemakaian dosis yang, sering, dapat terjadi toleran (takipilaksis), oleh arena, ite dianjurkan interval 8 atau 12 jam, atau kombinasi dengan penyekat enzim konversi angiotensin, bat Penyekat Kalsium + Pada gagal jantung sistolik penyekat kalsium tidak direkomendasi, dan dikontraindikasikan pemakaiaan kombinasi dengan penyekat beta (ll, ©) + Felodipin dan amlodipin tidak memberikan efek yang lebih baik untuk survival bila digabung dengan obat ppenyekat enzim konversi angiotensin dan diuretik (ll,A) Data jangka panjang menunjukkan efek netral techadap survival, dapat dipertimbangkan sebagai ‘tambahan obat hipertensi bila kontrol tekanan darah sulit dengan pemakaian nitrat atau penyekat beta. Nesiritid Merupakan klas obat vasodilator baru, merupakan rekombinan otak manusia yang dikenal sebagai natriuretik peptida tipe B. Obat ini identik dengan hormon endogen dari ventrikel, yang mempunyai efek dilatasi arteri, vena dan koroner, dan menurunkan pre dan afterload, meningkatkan curah jantung tanpa efek inotropik. ‘Sejaub ini belum banyak data klinis yang menyokong pemakaian obat ini. Inotropik Positif + Pemakaian jengka panjang dan berulang tidak dianjurkan Karena meningkatkan mortalitas (I, A) + Pemakaian intravena pada kasus berat sering digunakan, namun tidak ada bukti manfaat, justru komplikasi lebih sering muncul (I b, O. + Penyekatfosfodiesterase, sepertimilrinon, enoksimon efektif bila digabung dengan penyekat beta, dan mempunyai efek vasodilatasi perifer dan koroner. Namun disertai juga dengan efek takiaritmia atrial dan ventrikel, dan vasodilatasi berlebihan dapat menimbulkan hipotensi + Levosimendan, merupakan sensitisasi kalsium yang baru, mempunyai efek vasodilatasi namun tidak seperti penyekat fosfodiesterase, tidak menimbulkan hipotens Uji klinis menunjukkan efek yang lebih balk dibandingkan dobutamin. Anti Trombotikc + Pada gagal jantung kronik yang disertai fibrilasi atrium, rivayat fenomena tromboemboli bukti adanya trombus yang mobil, pemakaian antikoagulan sangat dianjurkan (A) + Pada gagal jantung kronik dengan penyakit jantung koroner, dianjurkan pemakaian antiplatelet. (Il, 8) + Aspirin harus dihindari pada perawatan rumah sakit berulang dengan gagal jantung yang memburuk. Anti Aritmia + Pemakaian selain penyekat beta tidak dianjurkan pada ‘gagal jantung kronik, kecuali pada atrial fibrilasi dan venttikel takikardi + Obat aritmia klas | tidak dianjurkan + Obat anti aritmia klas I (penyekat beta) terbukti menurunkan kejadian mati mendadak (1,A) dapat dipergunakan sendiri atau kombinasi dengan amiodaron (Ha, ©), + Anti aritmia klas III, amiodaron efektif untuk supraventrikel dan ventrikel aritmia (\,A) amiodaron rutin pada gagal jantung tidak dianjurkan, Suatu data survei di Eropa menunjukkan bahwa pemakaian obat-obat pada gagal jantung kronik masin belum maksimal, demikian juga yang terjadi dalam praktek sehari-hari di Indonesia. Sebagai acuan praktis dari ESC

You might also like