You are on page 1of 28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBIJAKAN DEVIDEN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur


yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009)

Hani Diana Latiefasari


Dr. H.M. Chabachib M.Si.Akt.

ABSTRACK
In manufacture companies that is listed in Indonesia Stock Exchange over
period 2005-2009 differ from year previous, this matter is caused by got the fact
that many company doesn't distribute dividend continually, besides dividend that
distributed during period is fluctuation. Come from phenomenon and
contradiction theory that unfolded on so researcher interested to analyze about
dividend policy. This study is performed to examine the effect of Current Ratio
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Growth, Collateralizable Assets (COL) and
Return on Equity (ROE) toward Dividend Payout Ratio (DPR) in manufacture
companies that is listed in Indonesian Stock Exchange over period 2005-2009.The
population of this research is 190 manufacture companies that listed in
Indonesian Stock Exchange period 2005-2009. Sampling technique used here is
method of purposive sampling. The data is obtained based on Indonesia Capital
Market Directory (ICMD) and Indonesia Stock Exchange (IDX) 2005-2009
publication. It is gained sample amount of 8 manufacture companies from 190
manufacture companies those are listed in Indonesian Stock Exchange. The
analysis technique used here is multiple regression with the least square
difference and hypothesis test using F-statistic to examine the mean of mutual
effect with level of significance 5% and t-statistic to examine partial regression
coefficient.In the classical assumption test results showed that there were no
deviations classical assumptions, it means that available data was conform with
criterias of multiple regression analysis. Regression equation is DPR = 2,265 +
1,481 CR + 0,666 DER 3,475 Growth 4,484 COL + 1,373 ROE. According to
analysis indicates that COL has a significant positive influence on Dividend
Payout Ratio. Growth has significant negative influence on Dividend Payout
Ratio. CR, ROE, and DER has a positive influence on Dividend Payout Ratio but
it failed to show its significant effect. All of independent variable has a significant
effect simultaneously. In the other hand, the result of regression estimation of 5
independent variables on DPR shows the prediction ability 34,8% as indicated by
adjust R square that is 34,8% while the rest 65,2% is affected from other factors
outside of this model.
Keyword : Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Growth,
Collateralizable Assets (COL), Return on Equity (ROE), Dividend Payout Ratio
(DPR)

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan deviden merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan


yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan
deviden ditentukan jumlah alokasi laba yang dapat dibagikan kepada para
pemegang saham (deviden) dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan.
Dalam pengalokasian laba tersebut timbullah berbagai masalah yang dihadapi.

Konflik agency muncul sebagai akibat adanya pemisahan antara


kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Konflik kepentingan tidak hanya
terjadi antara pemegang saham dengan manajer, konflik kepentingan dapat terjadi
antara pemegang saham dengan kreditor. Pada umumnya para pemegang saham
menginginkan proyek dengan expected return yang tinggi. Sayangnya dalam
dunia nyata, investasi yang memberikan return yang tinggi, resikonya juga tinggi
(Sartono, 2001). Tingginya resiko akan menyebabkan kreditur ikut menanggung
resiko.

Bagi para investor faktor stabilitas deviden akan lebih menarik daripada
dividend payout ratio yang tinggi. Bagi investor pembayaran deviden yang stabil
merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula dengan demikian resiko
perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan
perusahaan yang membayar deviden tidak stabil (Sartono, 2001). Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa investor menginginkan kebijakan
deviden yang stabil. Namun kenyataanya, rata-rata perkembangan dividend
payout ratio selama periode 2005-2009 mengalami fluktuasi. Berikut akan
ditunjukkan perkembangan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur
yang membagikan deviden secara berturut-turut pada periode 2005-2009.

2
TABEL 1.1
Tabel Perkembangan Rata-Rata Dividend Payout Ratio Periode 2005-2009
NO Nama Perusahaan DPR

2005 2006 2007 2008 2009

1. PT. Fast Food Indonesia, Tbk 21.61 12.95 19.58 20.31 20.35

2. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 76.64 75.60 89.89 142.17 22.59

3. PT. Gudang Garam, Tbk 50.91 47.73 33.32 35.81 36.19

4. PT. Colorpak Indonesia Tbk 14.80 19.97 31.39 30.47 29.93

5. PT. Sumi Indo Kabel Tbk 27.06 24.14 39.50 39.16 14.92

6. PT. Metrodata Electronics Tbk 37.19 29.19 21.42 6.79 20.21

7. PT.Tunas Ridean Tbk 18.57 33.29 40.42 95.63 7.19

8. PT. United Tractor Tbk 29.82 26.05 28.65 27.51 28.76

Rata-rata 34,58 33,62 38,02 49,73 22,52

Sumber: ICMD dan IDX 2005-2009

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa tingkat perkembangan


rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2005-2009 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006
tingkat perkembangan rata-rata deviden mengalami penurunan sebesar 33,62,
kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2007 dan 2008 sebesar 38,02 dan
49,73, dan sampai pada tahun 2009 mengalami penurunan drastis sebesar 22,52.
Namun, besar kecilnya deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham
tergantung pada kebijakan deviden masing-masing perusahaan dan dilakukan
berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Berdasarkan faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh manajemen dan keputusan investor yang didasarkan pada
kinerja keuangan maka penelitian ini mengidentifikasi variabel-variabel yang
diduga berpengaruh terhadap rasio pembayaran deviden.

Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak


kebijakan deviden. Karena deviden bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka
semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan

3
semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar deviden (Sartono,
2001). Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat leverage (penggunaan utang) perusahaan. Financial leverage
menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya.
Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri
100% (Sartono, 2001). Marlina dan Clara, (2009) mengungkapkan peningkatan
hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para
pemegang saham termasuk deviden yang diterima karena kewajiban untuk
membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian deviden.

Wahyudi, (2008) mengungkapkan pembagian deviden perusahaan juga


dipengaruhi oleh kebijakan investasi perusahaan. Namun laba yang diperoleh
perusahaan digunakan untuk mendanai investasi perusahaan, akan mengurangi
proporsi deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Semakin besar
laba yang ditahan untuk pertumbuhan perusahaan semakin kecil pula deviden
yang dibayarkan. Fauz dan Rosidi, (2007) mengungkapkan Collateral Assets
adalah asset perusahaan yang dapat digunakan sebagai jaminan peminjaman.
Kreditor seringkali meminta jaminan berupa aktiva ketika memberi pinjaman
kepada perusahaan yang membutuhkan pendanaan. Tingginya Collateralizable
Assets yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik kepentingan antara
pemegang saham dengan kreditor sehingga perusahaan dapat membayar deviden
dalam jumlah besar (Wahyudi, 2008). Keuntungan perusahaan merupakan faktor
pertama yang biasanya menjadi pertimbangan direksi, walaupun untuk membayar
deviden perusahaan rugipun dapat melaksanakannya, karena adanya cadangan
dalam bentuk laba ditahan.

Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan


pembagian dividend payout ratio telah banyak dilakukan, seperti pada penelitian
Sutrisno, (2001). Dalam penelitiannya menunjukkan secara umum variabel posisi
kas (cash position) dan debt to equity ratio (DER) berpengaruh signifikan
terhadap dividend payout ratio (DPR). Atika Jauhari Hatta, (2002) dalam
penelitiannya mengungkapkan FS dan LTA memiliki pengaruh positif signifikan

4
terhadap DPR. Prihantoro, (2003) menyimpulkan posisi kas, rasio hutang dan
modal berpengaruh signifikan terhadap DPR. Nugroho, (2004) pada penelitiannya
menyimpulkan, hanya variabel ROA, DTA, dan growth yang berpengaruh
signifikan terhadap DPR. Nugraha, (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan
adanya pengaruh yang signifikan antara variabel insider ownership dan collateral
asset dengan variabel DPR. Pada penelitian Suharli, (2006) menguji pengaruh
return on equity (ROE), harga saham, dan debt to equity (DER) terhadap DPR.
Kemudian dilanjutkan pada tahun 2007 Suharli menyimpulkan bahwa kebijakan
jumlah pembagian deviden perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas yang
diperkuat oleh likuiditas perusahaan. Damayanti dan Fatchan, (2006)
menyimpulkan variabel investasi, likuiditas, size dan growth memiliki pengaruh
negatif , sedangkan variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif.

Savitri (2006) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pada


keputusan pembayaran deviden, 1) variabel working capital investment (WCI)
merupakan variabel yang paling dominan, 2) adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara variabel WCI, profitabilitas dan liquidity dengan variabel DPR,
3) terdapat signal positif dan negatif antara variabel capital structure dengan
variabel DPR. Fauz dan Rosidi, (2007) menyimpulkan bahwa kebijakan hutang
(DER) dan collateral assets berpengaruh signifikan terhadap DPR. Sedangkan
Sumarto, (2007) menyimpulkan bahwa faktor Likuiditas (QR, CR dan WT) dan
Profitabilitas (ROE, ROA, PM dan NPM) dapat mempengaruhi kebijakan
deviden. Pada penelitian yang dilakukan Darman, (2008) menyimpulkan hanya
satu dari lima variabel yang berpengaruh signifikan, yaitu variabel
collateralizable assets. Wahyudi dan Baidori (2008) menyimpulkan pada variabel
insider ownership berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR, pada
variabel collateralizable assets dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap DPR, variabel growth in assets berpengaruh negatif dan signifikan.

Pada penelitian Pujiastuti, (2008) menyimpulkan yaitu adanya pengaruh


insider ownership, shareholder dispersion dan DTA terhadap DPR. Marlina dan
Clara, (2009) dalam penelitiannya memiliki hasil penelitian sebagai berikut

5
variabel cash position (CP) dan return on assets (ROA) mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap dividen payout ratio (DPR). Puspita, (2009)
menunjukkan variabel cash ratio, firm size dan ROA berpengaruh signifikan
positif terhadap DPR, dan pada variabel growth memiliki hubungan negatif dan
signifikan. Handayani (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan ROA, DER dan
Size memiliki pengaruh terhadap DPR. Sedangkan variabel CR berpengaruh
positif dan tidak signifikan.

Dari fenomena dan teori yang diungkapkan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang deviden. Penelitian ini membatasi penelitian
terhadap faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu Current
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), growth, Collateralizable Assets (COL)
dan Return On Equity (ROE). Selanjutnya penelitian ini diberi judul dengan judul:
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN
DEVIDEN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI
Periode 2005-2009).

1.2 Perumusan Masalah


Pada penelian terdahulu masih terjadi inkonsisten hasil penelitian terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR), disamping itu
fenomena empiris mengenai besarnya DPR menunjukkan fluktuatif yang tinggi,
sehingga dari permasalahan di atas dapat dirumuskan (research questions) sebagai
berikut:

1) Bagaimana pengaruh Current ratio (CR) terhadap Dividend Payout Ratio?


2) Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR)?
3) Bagaimana pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)?
4) Bagaimana pengaruh Collateralizable Assets (COL) terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR)?
5) Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR)?

6
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
tujuan dari peneilitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Menganalisis Pengaruh Current ratio (CR) terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR).
(2) Menganalisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR).
(3) Menganalisis Pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
(4) Menganalisis Pengaruh Collateralizable Assets (COL) terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR).
(5) Menganalisis Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR).

1.3.2 Kegunaan Penelitian


Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi
pengembangan ilmu ekonomi sebagai sumber bacaan atau referensi.

2. Manfaat Praktis
2.1 Bagi Manajemen Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen


perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.

2.2 Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor


yang mempengaruhi kebijakan deviden sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi.

7
TELAAH TEORI

2.1 Landasan Teori

Kebijakan deviden (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang


diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden
atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa
datang.

2.2 Teori Kebijakan Deviden

1. Dividend Irrelevance Theory (ketidakrelevanan deviden)

Teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusahaan tidak


mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya.

2. The Bird in The Hand Theory


Gordon dan Lintner berpendapat bahwa investor lebih merasa aman untuk
memperoleh pendapatan berupa pembayaran deviden daripada menunggu capital
gain.

3. Tax Preference Theory

Investor menghendaki perusahaan untuk menahan laba setelah pajak dan


dipergunakan untuk pembiayaan investasi daripada deviden dalam bentuk kas.
Selain teori diatas terdapat beberapa teori lain mengenai kebijakan deviden yaitu:

a. Teori Information Content Hypothesis


Adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan
deviden sebagai isyarat dari prakiraan manajemen atas laba.

b. Teori Clientele Effect.


Terdapat banyak kelompok investor dengan berbagai kepentingan, ada
investor yang lebih menyukai memperoleh pendapatan saat ini dalam bentuk

8
deviden seperti halnya individu yang sudah pension sehingga investor ini
menghendaki perusahaan untuk membayar deviden yang tinggi.

c. Residual Dividend Policy


Dasar dari kebijakan ini adalah bahwa investor lebih menyukai perusahaan
menahan dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam
bentuk dividen apabila laba yang diinvestasikan kembali tersebut dapat
menghasilkan return yang lebih tinggi daripada return rata rata yang dapat
dihasilkan investor dari investasi lain dengan risiko yang sebanding (Rosdini,
2009).

d. Teori Keagenan (Agency Theory)


Agency Problem biasanya terjadi antara manajer dan pemegang saham
atau antara debtholders dan stockholders. Agency problem potensial untuk terjadi
dalam perusahaam dimana manajer memiliki kurang dari seratus persen saham
perusahaan.

2.4 Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis

2.4.1 Kerangka Pemikiran teoritis


Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Kebijakan Deviden
Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam kebijakan
deviden. Karena deviden bagi perusahaan merupakan arus kas keluar, maka
semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan
semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar deviden (Sartono, 2001).
Sumarto (2007) mengungkapkan variabel likuiditas memiliki pengaruh positif
terhadap kebijakan deviden, berarti semakin besarnya posisi likuiditas suatu
perusahaan maka semakin besar kemampuannya untuk membayarkan deviden.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai


berikut :

Hipotesis 1: Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap dividend payout


ratio.

9
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Kebijakan Deviden
Sutrisno (2001) mengungkapkan Debt to Equity Ratio (DER)
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya,
yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk
membayar hutang. Oleh karena itu semakin rendah DER akan semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Peningkatan
hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang
tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividend yang akan diterima, karena
kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividend.
Prihantoro (2003) mengungkapkan semakin tinggi tingkat DER, berarti
komposisi hutang juga semakin tinggi, sehingga akan berakibat pada semakin
rendahnya kemampuan perusahaan untuk membayarkan deviden kepada
pemegang saham, sehingga rasio pembayaran deviden semakin rendah.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai
berikut :
Hipotesis 2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap dividend
payout ratio.
Pengaruh Growth terhadap Kebijakan Deviden
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar
kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhanya.
Perusahaan tersebut biasanya akan lebih senang untuk menahan pendapatanya
daripada dibayarkan sebagai deviden dengan mengingat batasan-batasan
biayanya. Wahyudi dan Baidori (2008) mengungkapkan pertumbuhan pada total
asset yang besar akan menurunkan pembayaran deviden kepada pemegang saham
karena pengelola perusahaan memanfaatkan laba yang diperoleh perusahaan
untuk aktivitas pendanaan internal peluang investasi yang ada, sehingga semakin
besar pertumbuhan pada total asset akan mengakibatkan perusahaan menurunkan
pembayaran deviden.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai
berikut :

10
Hipotesis 3: Growth berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.

Pengaruh collateralizable assets (COL) terhadap Kebijakan Deviden


Darman (2008) mengungkapkan collateralizable assets dianggap sebagai
proksi asset asset jaminan untuk baiaya agensi yang terjadi karena konflik antara
pemegang saham dan pemegang obligasi. Wahyudi, (2008) mengungkapkan
tingginya collateralizable assets yang dimiliki perusahaan akan mengurangi
konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga perusahaan
dapat membayar deviden dalam jumlah besar, sebaliknya semakin rendah
collateralizable assets yang dimiliki perusahaaan akan meningkatkan konflik
kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga kreditor akan
menghalangi perusahaan untuk membayai deviden dalam jumlah besar kepada
pemegang saham karena takut piutang mereka tidak terbayar.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai
berikut:

Hipotesis 4: collateralizable assets (COL) berpengaruh positif terhadap dividend


payout ratio.
Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Kebijakan Deviden
Sumarto (2007) mengungkapkan pada kebijakan pembayaran deviden
yang berfluktuasi, besarnya deviden yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat
keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi, maka
besarnya deviden yang dibayarkan cenderung tinggi, dan sebaliknya bila tingkat
keuntungan rendah, maka besarnya deviden yang dibayarkan juga cenderung
rendah. Suharli (2006) mengungkapkan semakin besar ROE maka semakin besar
jumlah deviden yang dibagi.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai
berikut:

Hipotesis 5: Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap dividend


payout ratio.

11
Pada gambar 2.1 di bawah ini akan disajikan Bagan pengaruh variabel
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Growth, Collateralizable Assets
(COL), dan Return on Equity (ROE) terhadap Dividend Rayout Ratio (DPR)
periode 2005-2009.
Gambar 2.1

Bagan Pengaruh variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Growth, Collateralizable Assets (COL), dan Return on Equity (ROE) terhadap
Dividend Rayout Ratio (DPR) Periode 2005-2009

CR

H1+
DER
H2-

Growth H3-
DPR
H4+
COL
H5+

ROE
Sumber: Sutrisno (2001), Suharli (2006), Sumarto (2007), Puspita (2009),
Handayani (2010).

2.3.2. Perumusan Hipotesis


Dari uraian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 1: CR berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.
Hipotesis 2: DER berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.
Hipotesis 3: Growth berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.
Hipotesis 4: COL berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.
Hipotesis 5: ROA berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

12
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel


TABEL 3.1
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
No Variabel Definisi Variabel Simbol Skala Pengukuran
1. Dividend Rasio antara dividen per DPR Rasio
Payout lembar saham terhadap
( )
Ratio laba per lembarsaham
2. Current Rasio perbandingan Rasio
ratio antara saldo kas akhir CR ( )
dengan laba bersih
setelah pajak
3. Debt to Rasio antara total hutang DER Rasio
Equity dengan total Ekuitas
( )
Ratio
4. Growth menunjukkan Rasio
pertumbuhan assets
dimana asset merupakan Growth
aktiva yang digunakan ( )
untuk aktivitas
operasional perusahaan
5. Collaterali diukur dengan membagi COL Rasio
zable antara aktiva tetap
(X5)
Assets terhadap total aktiva
6. Return on Rasio ini merupakan ROE Rasio
Equity perbandingan antara (X5)
laba bersih dengan total
ekuitas

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta dalam periode 2005-2009. Jumlah populasi dalam
penelitian ini adalah 190 perusahaan manufaktur.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan


tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria sebagai
berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-


2009.
2. Perusahaan tersebut membagikan deviden setiap periode pengamatan yaitu
periode 2005-2009.

13
3. Perusahaan tersebut selalu menyajikan laporan keuangan setiap periode
pengamatan.

Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini ditunjukkan pada


tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Data Perusahaan Sampel


No Nama Perusahaan Jenis Perusahaan
1. PT. Fast Food Indonesia, Tbk Food and Beverages
2. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Food and Beverages
3. PT. Gudang Garam, Tbk Tabacco Manufacture
Chemical and allied
PT. Colorpak Indonesia Tbk
4. product
5. PT. Sumi Indo Kabel Tbk Cable
Electronic and office
PT. Metrodata Electronics Tbk
6. equipment
Automotive and allied
PT.Tunas Ridean Tbk
7. product
Automotive and allied
PT. United Tractor Tbk
8. product
Sumber: ICMD dan IDX 2005-2009

3.3 Jenis dan Sumber data

Data yang dipergunakan adalah data sekunder dan jenis data yang digunakan
adalah pooling data. Data sekunder ini diperoleh dari Indonesia Capital Market
Directory (ICMD), serta annual report dari Indonesia Stock Exchange (IDX)
periode tahun 2005-2009.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi


yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan annual report pada Indonesia
Stock Exchange (IDX).

14
3.5 Metode Analisis
3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian penyimpangan asumsi klasik

terhadap model regresi yang telah diolah yang meliputi: Uji Normalitas, Uji

Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi.

3.5.2 Analisis Regresi


Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan
menggunakan program Excel dan program SPSS 15.0 for windows. Analisis ini
digunakan untuk menganalisis pengaruh atau beberapa variabel independen
terhadap suatu variabel dependen. Berdasarkan mekanisme hubungan antar
variabel maka formulasi matematis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

DPR = a + (CR)+ (DER)+ (Growth)+ (COL)+ (ROE)+ e (1)

Dimana :

a = konstanta / intercept
b1, b2, b3, b4, b5, b6 = koefisien regresi dari setiap variabel independen
e = faktor error

3.5.3 Pengujian Hipotesis


3.5.3.1 Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua
parameter dalam model sama dengan nol, atau :

Ho : b1 = b2 = = bk = 0

Artinya, apakah semua variabel bebas bukan merupakan penjelas yang


signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua
parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

15
Ha : b1 b2 bk 0

Artinya, semua variabel bebas secara simultan mempunyai penjelas yang


signifikan terhadap variabel terikat.

3.5.3.2 Uji Statistik t


Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama
dengan nol, atau :

Ho : bi = 0
Artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel
tidak sama dengan nol, atau

Ha : bi 0

Artinya variabel tersebut merupakan variabel penjelas yang signifikan


terhadap variabel terikat.

3.5.3.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat
amat terbatas dan sebaliknya.

16
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN


4.1.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Tabel 4.1
Hasil Analisis Deskriptif Data

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


DPR 37 6.79 95.63 33.7297 20.56994
CR 37 .53 4.10 1.6042 .64761
DER 37 .25 3.44 1.3404 .88248
GROWTH 37 -.18 .76 .1806 .20751
COL 37 .04 .60 .2525 .15871
ROE 37 3.14 42.68 19.1930 9.80958
Valid N (listwise) 37

4.1.2. Pengujian Asumsi Klasik


4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Gambar 4.1
Normal Probability Plot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: T_DPR

1.0
b

0.8
umPro

0.6
c
e dC
te

0.4
Exp

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

Dari gambar 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa Distribusi data normal
. Selain menggunakan grafik normal probability plot, uji normalitas juga dapat
dilakukan dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Dari output diata
diperoleh p = 0,920, karena nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Distribusi data normal .

17
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients a

Mode Collinearity Statistics


l Tolerance VIF
1 T_CR .408 2.451
DER .488 2.050
GROW TH .841 1.189
COL .482 2.075
T_ROE .537 1.861
a. Dependent Variable: T_DPR

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel-


variabel penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas dalam
model regresi.
4.1.2.3 Uji Autokolerasi
Tabel 4.4
Uji D-W
Model Summary

Durbin-
Model Watson
1 1.937

Berdasar hasil analisis regresi pada Tabel 4.5 maka diperoleh nilai hitung
Durbin Watson sebesar 1,937; Sedangkan besarnya DW-tabel: dl (batas luar) =
1,190; du (batas dalam) = 1,795; 4 du = 2,205; dan 4 dl = 2,810; maka dari
perhitungan disimpulkan bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 4.8 sebagai berikut:

Autokor Daerah
Gambar 4.2 Autokorel
Daerah
elasi ragu ragu Daerah D-W test asi negatif
ragu ragu
positif

Tidak ada
autokorelasi
0 1,190 1,795 1,937 2,205 2,810 4

18
4.1.2.4. Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Scatterplot

Dependent Variable: T_DPR

3
sdua
l

2
e
zde
Ri

1
udn
ei
t

0
onS
t

-1
g
e
Re
rss
i

-2

-3

-2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value

Sumber : Data Sekunder yang Diolah

4.1.3 Hasil Analisis Regresi


Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.265 1.654 1.369 .181
T_CR 1.481 2.000 .156 .740 .465
DER .666 .352 .364 1.890 .068
GROWTH -3.475 1.141 -.447 -3.045 .005
COL 4.484 1.971 .441 2.275 .030
T_ROE 1.373 1.081 .233 1.270 .214
a. Dependent Variable: T_DPR

Dapat disusun sebuah persamaan sebagai berikut :


DPR= 2,265 + 1,481CR + 0,666DER 3,475Growth 4,484COL + 1,373ROE
4.1.4 Pengujian Hipotesis
4.1.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.8
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary b

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .662a .439 .348 1.30291
a. Predictors: (Constant), T_ROE, DER, GROWTH, COL,
T_CR
b. Dependent Variable: T_DPR

19
Besarnya Adjusted R2 adalah 0,348, hal ini berarti 34,8% variasi DPR
dapat dijelaskan oleh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Growth,
Collateralizable Assets (COL), dan Return on Equity (ROE). Sedangkan 65,2%
persen sisanya dijelasakan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian.
4.1.4.2 Uji Statistik F
Tabel 4.9
Hasil Analisis Uji F
b
ANOVA

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 41.135 5 8.227 4.846 .002a
Residual 52.625 31 1.698
Total 93.760 36
a. Predictors: (Constant), T_ROE, DER, GROW TH, COL, T_CR
b. Dependent Variable: T_DPR

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa variabel yang meliputi
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Growth, Collateralizable Assets
(COL), dan Return on Equity (ROE) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR).
4.1.4.3. Uji Statistik t
Tabel 4.10
Hasil Analisis Uji t
Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.265 1.654 1.369 .181
T_CR 1.481 2.000 .156 .740 .465
DER .666 .352 .364 1.890 .068
GROW TH -3.475 1.141 -.447 -3.045 .005
COL 4.484 1.971 .441 2.275 .030
T_ROE 1.373 1.081 .233 1.270 .214
a. Dependent Variable: T_DPR

Berdasarkan tabel 4.11 diatas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis


terhadap masing-masing variabel penelitian, yaitu sebagai berikut:
(1). Pengujian hipotesis pertama (CR)
Dari Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari Current Ratio (CR) terhadap dividend payout ratio.
(2). Pengujian parsial terhadap Debt to Equity Ratio (DER)
Dari Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari Debt to Equity Ratio (DER) terhadap dividend payout ratio.

20
(3). Pengujian parsial terhadap Growth
Dari Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari Growth terhadap dividend payout ratio.
(4). Pengujian parsial terhadap Collateralizable Assets (COL)
Dari Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari Collateralizable Assets (COL) terhadap dividend payout ratio.
(5). Pengujian parsial terhadap Return on Equity (ROE)
Dari Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari Return on Equity (ROE) terhadap dividend payout ratio.

4.2 PEMBAHASAN
Tabel 4.11
Hipotesis dan hasil analisis
pada variabel DER, CR, Growth, COL, dan ROE
Hipotesis Analisis Kesimpulan
CR + + (Tidak signifikan) Tidak terbukti
DER - + (Tidak signifikan) Tidak terbukti
Growth - - (signifikan) Terbukti
COL + + (signifikan) Terbukti
ROE + + (Tidak signifikan) Tidak terbukti

4.5.1 Analisis Pengaruh (CR) terhadap Dividend Payout Ratio


Dalam penelitian ini diperoleh bukti empiris bahwa hipotesis 1 yang diajukan
tidak terbukti. Riyanto (2001) mengungkapkan selain deviden, kas diperlukan
untuk membiayai operasi perusahaan sehari hari maupun untuk mengadakan
investasi baru dalam aktiva tetap.
4.5.2 Analisis Pengaruh (DER) terhadap Dividend Payout Ratio
Dalam penelitian ini diperoleh bukti empiris bahwa hipotesis 2 yang diajukan
tidak terbukti. Sartono (2001) mengungkapkan rasio DER yang tinggi juga
menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva
(investasi), sehingga perusahaan menggunakan penggunaan dana eksternal (utang)
untuk membiayai aktiva tersebut.

21
4.5.3 Analisis Pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio
Dalam penelitian ini diperoleh bukti empiris bahwa hipotesis 3 yang diajukan
terbukti. Riyanto, (2001) mengungkapkan semakin cepat tingkat pertumbuhan
suatu perusahaan, makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk
membiayai pertumbuhanya. Perusahaan tersebut biasanya akan lebih senang
untuk menahan pendapatanya daripada dibayarkan sebagai deviden dengan
mengingat batasan-batasan biayanya.
4.5.4 Analisis Pengaruh (COL) terhadap Dividend Payout Ratio
Dalam penelitian ini diperoleh bukti empiris bahwa hipotesis 4 yang diajukan
terbukti. Seperti pada penelitian wahyudi dan Baidori (2008) yang
mengungkapkan kesignifikanan variabel Collateralizable Assets (COL) terhadap
kebijakan deviden menunjukkan bahwa selama periode penelitian tahun 2005-
2009 perusahaan mengalami masalah keagenan antara pemegang saham dengan
kreditur. Tanda positif koefisien variabel Collateralizable Assets (COL)
menunjukkan bahwa semakin tinggi Collateralizable Assets (COL) yang dimiliki
perusahaan maka semakin tinggi deviden yang dapat dibayarkan perusahaan
demikian pula sebaliknya Semakin rendah Collateralizable Assets (COL) yang
dimiliki perusahaan maka semakin rendah pula deviden yang dapat dibayarkan
perusahaan.
4.5.5 Analisis Pengaruh (ROE) terhadap Dividend Payout Ratio
Dalam penelitian ini diperoleh bukti empiris bahwa hipotesis 5 yang diajukan
tidak terbukti. Tidak signifikannya variabel ROE terhadap DPR menunjukkan
ternyata makin meningkat ROE belum tentu akan menyebabkan makin tingginya
DPR, seperti dalam Riyanto (2001) mengungkapkan deviden hanya dapat
dibagikan apabila telah memperhatikan kebutuhan dana termasuk investasi yang
profitable.

22
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini cukup layak,
karena lolos dari empat pengujian terhadap asumsi klasik, yaitu uji normalitas,
uji multikolineritas, uji autokolerasi, dan uji heterokedasitas.
2. Hasil penelitian diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,348 yang berarti bahwa
34,8% variasi dividend payout ratio dapat dijelaskan oleh keenam variable
independen yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Growth,
Collateralizable Assets (COL), dan Return on Equity (ROE). Sedangkan
sisanya sebesar 65,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
3. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Current Ratio
(CR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas CR sebesar 0,465 yang berada
di atas 0,05 (tingkat signifikansi =5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa (CR) berpengaruh signifikan positif
terhadap (DPR) dapat ditolak.
4. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Debt to Equity
Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2005-
2009. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas Debt to Equity
Ratio (DER) sebesar 0,068 yang berada di atas 0,05 (tingkat signifikansi
=5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa (DER) berpengaruh signifikan negatif terhadap (DPR) ditolak.
5. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Growth
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. Hal ini ditunjukkan
dengan besarnya nilai probabilitas Growth sebesar 0,005 yang berada di bawah
0,05 (tingkat signifikansi =5%). Hasil ini menjelaskan bahwa semakin rendah

23
Growth suatu perusahaan akan mengakibatkan meningkatnya dividend payout
ratio. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan
bahwa Growth berpengaruh signifikan negatif terhadap (DPR) dapat diterima.
6. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Collateralizable
Assets (COL) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas Collateralizable Assets (COL)
sebesar 0,030 yang berada di bawah 0,05 (tingkat signifikansi =5%). Hasil ini
menjelaskan bahwa semakin rendah Collateralizable Assets (COL) yang
dimiliki suatu perusahaan akan mengakibatkan meningkatnya dividend payout
ratio. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis keempat yang menyatakan bahwa (COL)
berpengaruh signifikan positif terhadap (DPR) dapat diterima.
7. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Return on
Equity (ROE) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2005-
2009. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas Return on Equity
(ROE) sebesar 0,214 yang berada di atas 0,05 (tingkat signifikansi =5%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima yang menyatakan bahwa
(ROE) berpengaruh signifikan positif terhadap (DPR) ditolak.
5.2 KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik
yaitu dalam penelitian ini memiliki nilai adjusted R yang kecil 34,8 %, yang
menunjukkan bahwa masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap
dividend payout ratio namun belum diuji dalam penelitian ini.
5.3 SARAN
5.3.1 Saran bagi Peneliti Selanjutnya
Pada penelitian yang akan datang terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu karena nilai Adjusted R Square masih kecil yaitu 0,348 maka
sebaiknya variabel lain dan sampel penelitian ditambahkan dan penelitian ini tidak

24
hanya perusahaan dari sektor manufaktur sebagai sampel. Peneliti selanjutnya
dapat meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh variabel CR, DER, Growth, COL,
dan ROE agar dapat meneliti kekonsistenan hasil pengaruh variabel tersebut
terhadap DPR.
5.3.2 Saran bagi Manajer Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap
kebijakan deviden terutama ditinjau dari:
1. faktor tingkat pertumbuhan perusahaan (Growth)
Karena Growth menggambarkan tingkat investasi perusahaan pada asset
diharapkan manajer tetap tidak mengesampingkan/ lebih mengutamakan untuk
membayar deviden, Hal ini dikarenakan dengan peningkatan deviden dapat
menggambarkan peningkatan terhadap nilai perusahaan.
2. Collateralizable assets
Pada faktor ini diharapkan manajer lebih dapat meningkatkan jaminan asset
kepada kreditur untuk dapat mengurangi konflik antara pemegang saham dengan
kreditur.
5.3.3 Saran bagi Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden terutama dilihat dari faktor:
1. tingkat pertumbuhan perusahaan (Growth)
Investor dengan melihat faktor Growth ini dapat melihat seberapa besar
perusahaan menanamkan investasi terhadap assets, sehingga investor dapat
memperkirakan seberapa besar sisa laba bersih yang akan dibagikan sebagai
deviden kepada pemegang saham.
2. Collateralizable assets
Pada variabel ini investor dapat melihat seberapa besar jaminan asset kepada
kreditur sehingga dapat mengurangi konflik antara pemegang saham dengan
kreditur sehingga pemegang saham dapat menerima deviden lebih besar.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft
Indonesia
Brigham dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan Buku II. Jakarta: Erlangga
Bursa efek Indonesia. www.idx.co.id
Damayanti, Susana dan Fatchan. 2006. Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas,
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividend Payout Ratio. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5,
No. 1
Darman. 2008. Agency Cost dan Kebijakan Dividen pada Emerging Market.
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 2
Djumahir. 2009. Pengaruh Biaya Agensi, Tahap Daur Hidup Perusahaan, dan
Regulasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 2
Fauz, Ahmad dan Rosisdi. 2007. Pengaruh Aliran Kas Bebas, Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Utang dan Collateral
Assets terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 8,
No. 2
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro
Handayani, (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout
Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-
2007. Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro
Jauhari, Atikka. 2002. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden:
Investigasi Pengaruh Stakeholder. JAAI, Vol.6, No.2
Kania dan Bacon. 2005. What Factor Motivate The Corporate Dividend
Decision?. ASBBS E-Journal, Vol.1, No.1

Marlina, Lisa dan Clara. 2009. Analisis pengaruh Cash ratio, Debt to Equity
Ratio, dan Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal
Manajemen dan Bisnis, Vol.2, No.1

26
Nugraha, I Nyoman. 2006. Analisis Biaya Keagenan terhadap Kebijakan Dividen
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
AKSIOMA, Vol. 5, No. 2
Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Deviden Payout Ratio pada Perusahaan
Publik Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 1, Jilid 8
Pujiastuti, 2008. Agency Cost terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
Manufaktur dan Jasa yang Go Public di Indonesia. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol. 12, No 2
Puspita, 2009. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden
Payout Ratio: Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode
2005-2007. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta:
BPFE
Rosdini, Dini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio.
Working Paper In Accounting and Finance
Savitri. 2006. Keputusan Dividen; Analisis Karakterisik Keuangan yang
Mempengaruhinya. Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol. X, No. 3
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat
Suharli, Michell. 2006. Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, dan Harga Saham terhadap Jumlah Deviden Tunai (Studi pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2000-2003). Jurnal Akuntansi
dan Keuangan, Vol. 9, No. 1

Suharli, Michell. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set


terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel
Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Periode 2002-2003). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1
Sumarto, 2007. Anteseden dan Dampak dari Kebijakan Deviden beberapa
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7, No. 1
Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout
Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal TEMA, Volume II,
Nomor 1

Wahyudi, Eko dan Baidori. 2008. Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable


Assets, Growth in Net Assets, dan Likuiditas terhadap Kebijakan Deviden

27
terhadap Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Periode 2002-2006. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. VI, No.3

28

You might also like