You are on page 1of 11

1

JURNAL
PENYALURAN KREDIT PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
MAPALUS TUMATENDEN CABANG TONDANO TERHADAP BIDANG
PERTANIAN DI KABUPATEN MINAHASA
Distribution of credit at PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumatenden Branch Tondano in
Minahasa

Sintia Rompas(1), Grace A. J. Rumagit(2), Agnes E. Loho(2)


1
Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi, Universitas Sam Ratulangi,
Manado.
2
Dosen Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
ABSTRACT

This study aims to determine the development of their loan portfolio to agriculture, knowing hom
to analyze the development and distribution of their loan portfolio to agriculture, as well as knowing how
BPR face nonperforming loans during loan repayment. The research was conducted at PT. Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumatenden Branch Tondano in Minahasa by taking some data
consumer lending, trade, services, industry and agricultural credit in particular. The data is then
finalists by using quantitative and qualitative descriptive analysis presented in tabular from. From the
results of this research show that rural banks lending to agriculture decreased in 2012 and then
increasing the amount of lending in 2014. Achievement in 2014 is the highest increase in lending over
the last 5 years for agriculture. In 2011 through 2015 lending to the agricultural sector can not be found
non-performing loans, it can be said that the repayment of credit by the client to the BPR runs smoothly.
This is due to good performance of PT. BPR Mapalus Tumatenden Branch Tondano in Minahasa in
lending to agriculture intencively with supervision and credit assessment.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penyaluran kredit BPR yang disalurkan
pada bidang pertanian, mengetahui bagaimana menganalisis perkembangan dan kontribusi penyaluran
kredit BPR untuk bidang pertanian, serta mengetahui bagaimana BPR menghadapi kredit bermasalah
sewaktu pengembalian kredit. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Mapalus Tumatenden Cabang Tondano di Kabupaten Minahasa dengan pengambilan data penyaluran
kredit konsumtif, perdagangan, jasa, industri dan khususnya kredit pertanian. Data tersebut kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang disajikan dalam
bentuk table. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penyaluran kredit BPR terhadap bidang pertanian
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2012 dan kemudian mengalami peningkatan jumlah penyaluran
kredit pada tahun 2014. Pencapaian pada tahun 2014 ini merupakan peningkatan penyaluran kredit
tertinggi selama 5 tahun terakhir untuk bidang pertanian. Pada tahun 2011 sampai tahun 2015 penyaluran
kredit untuk bidang pertanian tidak ditemukan kredit bermasalah, dapat dikatakan bahwa pengembalian
kredit oleh nasabah kepada pihak BPR berjalan lancar. Hal ini disebabkan karena kinerja baik PT. BPR
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano dalam menyalurkan kredit terhadap bidang pertanian secara
intensif dengan melakukan pengawasan dan penilaian kredit.
2

PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Perbankan


RI No. 10 tahun 1998 BPR adalah lembaga
Latar Belakang keuangan bank yang melaksanakan kegiatan
Pertumbuhan perekonomian di Indonesia usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
saat ini tidak terlepas dari pertumbuhan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
produktivitas di bidang pertanian. Bidang memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
pertanian mempunyai peranan penting bagi Keberadaan BPR dalam perekonomian nasional
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan dan daerah sangat penting dalam upaya
Indonesia yang sebagian besar penerimaan meningkatkan taraf hidup rakyat melalui
negara berasal dari sektor pertanian. Masalah penghimpunan dan penyaluran dana terutama
keterbatasan modal menjadi penghambat dalam pengembangan usaha produksi di bidang
produktifitas usaha pertanian. Menghadapi pertanian. Bank Perkreditan Rakyat khususnya
masalah ini, perbankan memainkan peran yang BPR Mapalus Tumetenden merupakan salah
signifikan dalam menyediakan pembiayaan bagi satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) cabang
sektor pertanian, untuk memudahkan Tondano di Kabupaten Minahasa yang
produktifitas disektor ini. menyalurkan pembiayaan berupa kredit bagi
bidang pertanian untuk membantu mendanai
Menurut UU RI nomor 10 tahun 1998 usaha petani yang padat modal.
tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
bank adalah badan usaha yang menghimpun Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan Mapalus Tumetenden cabang Tondano
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam memberikan bantuan penyaluran kredit untuk
bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya bidang pertanian, perdagangan, industri, jasa
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan konsumtif. Kredit BPR diberikan guna
banyak. Fungsi bank pada hakekatnya adalah membantu mendanai setiap usaha masyarakat
menghimpun dana dari masyarakat dan yang membutuhkan modal besar dalam
menyalurkannya kembali kepada masyarakat pengembangan usahanya. Dibandingkan
untuk berbagai tujuan atau sebagai financial penyaluran kredit dibeberapa bidang lain,
intermediary. Salah satu bentuk pengggunaan khusus untuk bidang pertanian bantuan kredit
dana bank adalah pemberian pinjaman atau oleh BPR disalurkan sangat sedikit, melihat
kredit kepada masyarakat. Lembaga keuangan terdapat berbagai resiko yang harus ditanggung
bank yang tepat dan strategis dalam memberikan pihak BPR akan usaha produksi di bidang
pelayanan khususnya di bidang perkreditan pertanian yang tidak menentu.
adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Resiko kredit merupakan bentuk
ketidakmampuan suatu perusahaan, institusi,
2

lembaga maupun pribadi dalam menyelesaikan (ii) Kontribusi Kredit Pertanian Bank
kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus
baik pada saat jatuh tempo maupun sesudah Tumetenden terhadap bidang pertanian.
jatuh tempo dan itu semua sesuai dengan aturan (iii) Bagaimana proses penyaluran kredit oleh
dan kesepakatan yang berlaku (Fahmi, 2014). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk
Menanggapi hal ini, pihak BPR khususnya bidang pertanian?
Mapalus Tumetenden cabang Tondano begitu (iv) Bagaimana BPR Mapalus Tumatenden
berhati-hati mengambil keputusan dalam Cabang Tondano menghadapi kredit
penyaluran kredit untuk bidang pertanian. bermasalah sewaktu pengembalian kredit?
Penyaluran kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat
kepada nasabah dilakukan secara selektif, agar Tujuan
tidak mengalami kerugian jika kredit yang Berdasarkan rumusan masalah yang telah
disalurkan mengalami kemacetan dan salah dikemukakan, maka yang menjadi tujuan
sasaran penelitian adalah, untuk :
Perekonomian daerah yang juga
(i) Mengetahui perkembangan penyaluran
berpengaruh terhadap perekonomian nasional
kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat
sangatlah membutuhkan Bank Perkreditan
(BPR) Mapalus Tumetenden;
Rakyat dalam upaya peningkatan kualitas
(ii) Mengetahui kontribusi Kredit Pertanian
ekonomi dan kehidupan rakyat melalui
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus
penyaluran kredit terutama di bidang pertanian.
Tumetenden;
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus
(iii) Mengetahui proses penyaluran kredit oleh
Tumetenden Cabang Tondano merupakan salah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk
satu bank perkreditan yang membuat penulis
bidang pertanian;
tertarik untuk melakukan penelitian, hal ini
(iv) Mengetahui kredit bermasalah pada BPR
disebabkan adanya penyaluran kredit di bidang
Mapalus Tumatenden sewaktu
pertanian dan ketertarikan penulis mengenai
pengembalian kredit.
penyebab rendahnya jumlah kredit yang
disalurkan untuk bidang pertanian dibanding Manfaat
dengan penyaluran kredit di bidang-bidang lain.
Tulisan ini bermanfaat memberikan
Rumusan Masalah
informasi bagi penulis dan pembaca yang
Aktivitas di bidang pertanian saat ini berkepentingan, untuk melatih cara berpikir
mengalami kendala pada pembiayaan, serta menganalisis data dan bagi kalangan
kurangnya akses finansial menjadi masalah bagi akademisi diharapkan dapat bermanfaat untuk
usaha di sektor ini. Berdasarkan latar belakang memperluas wawasan dan pengetahuan
yang telah diuraikan, maka untuk mengatasi mengenai kegiatan di bidang perbankan
masalah tersebut dibutuhkan adanya bantuan khususnya penyaluran kredit oleh Bank
dari pihak-pihak tertentu, seperti penyaluran Perkreditan Rakyat (BPR).
kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
METODOLOGI PENELITIAN
terhadap bidang pertanian. Oleh sebab itu yang
menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu : Waktu dan Tempat Penelitian

(i) Bagaimana perkembangan penyaluran Penelitian ini dilakukan dari bulan


kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat November 2015 sampai bulan Januari 2016.
(BPR) Mapalus Tumatenden Tempat pelaksanaan penelitian di PT. Bank
3

Perkreditan Rakyat Mapalus Tumatenden ix. Resiko yang terjadi jika usaha yang
Cabang Tondano Kabupaten Minahasa. dibiayai oleh kreditur mengalami
kegagalan
Metode Pengumpulan Data
Selanjutnya pengumpulan data sekunder
Data yang dibutuhkan dari penelitian ini diperoleh dengan cara dokumentasi tertulis
meliputi data primer dan data sekunder. mengenai hal-hal atau variabel yang diperlukan
Pengumpulan data primer diperoleh langsung peneliti dari Bank Perkreditan Rakyat Mapalus
dari hasil wawancara antara peneliti dengan Tumetenden Cabang Tondano Kabupaten
pihak BPR Mapalus Tumetenden cabang Minahasa.
Tondano khususnya karyawan administrasi
kredit. Peneliti juga melakukan wawancara Konsep Pengukuran Variabel
dengan 10 orang responden perwakilan nasabah
penerima kredit pertanian yang telah menyetujui Konsep pengukuran variable penyaluran
kesediaan memberikan informasi mengenai kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terhadap
bantuan penyaluran kredit BPR Mapalus bidang pertanian, dilihat pada :
Tumetenden Cabang Tondano. Penulis (i) Jenis-jenis kredit BPR Mapalus
mengajukan beberapa pertanyaan mengenai Tumetenden Cabang Tondano.
seputar informasi kredit pertanian yang diterima (ii) Jumlah kredit pertanian BPR Mapalus
nasabah. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan Tumetenden Cabang Tondano yang
yang penulis ajukan kepada perwakilan nasabah disalurkan (Rp) per tahun.
penerima kredit pertanian, yaitu sebagai berikut (iii) Jumlah kredit non-pertanian BPR
: Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
i. Identitas debitur : Nama, umur, pekerjaan, yang disalurkan (Rp) per tahun.
pendidikan, status, dll (iv) Total kredit pertanian dan non-pertanian
ii. Jumlah permohonan kredit yang diminta yang disalurkan BPR Mapalus
oleh debitur Tumetenden Cabang Tondano.
iii. Jangka waktu pengembalian yang (v) Kredit bermasalah pada BPR Mapalus
diberikan kreditur : minggu, bulan atau Tumatenden sewaktu pengembalian
tahun. kredit.
iv. Bunga yang diterima (%). Metode Analisis Data
v. Jaminan yang dianggunkan kepada kreditur
ketika terjadi persetujuan dari kedua pihak. Untuk metode analisis data yang
vi. Bantuan modal kerja yang diterima debitur digunakan adalah analisis data deskriptif yaitu
melalui penyaluran kredit pertanian oleh deskripsi mengenai Penyaluran kredit Bank
BPR Mapalus Tumetenden dimanfaatkan Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumetenden
untuk usaha pertanian apa? Cabang Tondano terhadap bidang pertanian di
vii. Produksi hasil dan pendapatan total dari Kabupaten Minahasa. Analisis data yang
hasil pertanian yang diusahakan diambil yaitu laporan keuangan BPR dalam 5
viii. Alasan mengapa ketika membutuhkan tahun terakhir yaitu sejak tahun 2011 hingga
modal untuk usaha harus meminjam tahun 2015.
kepada kreditur khususnya BPR Mapalus
Tumetenden cabang Tondano.
4

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Nama Kantor dan Alamat Kantor


Cabang BPR Mapalus Tumetenden
Deskripsi Umum Tempat Penelitian
Nama Kantor Alamat Kantor
Profil Bank Perkreditan Rakyat
KC Airmadidi Jl.Arnold Mononutu,
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sarongsong, Airmadidi
terbentuk berawal sejak zaman penjajahan
Belanda. Pada abad 19 didirikan Bank Kredit KC Tondano Jl.Piere Tendean No.409
Kelurahan Wawalintouan
Rakyat (BKR) dan Lumbung Desa di Indonesia, Kec.Tondano Barat, Kab.
yang dibangun dengan tujuan membantu petani, Minahasa
pegawai, buruh, agar dapat melepaskan diri dari
KC Langowan Jl.Raya Amongena I
jeratan para retenir yang membebani dengan Langowan,Kab.Minahasa
bunga yang tinggi. Pada masa pemerintahan
KC Tomohon Jl.Raya Tomohon,
koloni Belanda, BPR dikenal oleh masyarakat
Kelurahan Walian, Kota
dengan istilah Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tomohon
Tani dan Bank Dagang Desa, yang saat itu
KC Amurang Jl. Trans Sulawesi
hanya berada di Jawa dan Bali. Setelah
Kelurahan Uwuran I
Indonesia merdeka, pemerintah mendorong Amurang,Kab. Minahasa
bank-bank pasar yang lokasinya berada di Selatan
lingkungan pasar dengan tujuan untuk
Sumber: BPR Mapalus Tumatenden Cabang
memberikan pelayanan jasa keuangan kepada Tondano, 2015
pedagang pasar. Bank-bank pasar tersebut
kemudian dikukuhkan menjadi Bank Jumlah Nasabah Penerima Kredit BPR
Perkreditan Rakyat (BPR), dan sejak saat itu Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
BPR di Indonesia tumbuh dengan pesat. Pada Bank Perkreditan Rakyat merupakan
tahun 1993 di Provinsi Sulawesi Utara berdiri salah satu jenis Bank yang dikenal melayani
Bank Perkreditan Rakyat Mapalus Kekenteran golongan pengusaha mikro kecil dan menengah
dan kemudian merger dengan BPR Mapalus dengan lokasi beroperasi pada umumnya
Tumetenden pada tahun 2009 yang berpusat di berdekatan tempat masyarakat membutuhkan.
Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Adapun kegiatan BPR sebagai penyalur kredit
kepada masyarakat, dalam hal ini menggunakan
Utara. prinsip 3T, yaitu : Tepat waktu, Tepat jumlah,
Nama Kantor dan Alamat Kantor BPR dan Tepat sasaran memiliki keunggulan karena
Mapalus Tumetenden proses kreditnya yang relatif cepat,
persyaratannya lebih sederhana dan terutama
Kantor BPR Mapalus Tumetenden sangat mengerti akan kebutuhan nasabah.
berpusat tepatnya di Jl. Arnold Mononutu
Sarongsong Kec. Airmadidi Kab. Minahasa
Utara yang dipimpin oleh Bpk. Hengki G.
Luntungan sebagai Komisaris Utama. BPR
Mapalus Tumetenden memiliki 5 kantor cabang
yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Utara,
yaitu sebagai berikut :
5

Tabel 2. Jumlah Nasabah Penerima Kredit BPR resiko penyaluran kredit yang bermasalah pada
Mapalus Tumetenden Cab. Tondano saat pengembalian kredit. Penyaluran kredit oleh
Tahun 2011-2015 BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
untuk bidang pertanian dan non-pertanian pada
Tahun Jumlah Nasabah
5 tahun terakhir ini dapat dilihat pada table
2011 355 berikut.
2012 463 Tabel 3.Jumlah Penyaluran Kredit BPR Mapalus
2013 401 Tumetenden Cab. Tondano Jenis Kredit
2014 306 Kredit Jumlah Penyaluran (jutaan Rp)

2015 223 2011 2012 2013 2014 2015


Sumber : BPR Mapalus Tumetenden Cabang Konsumtif 1.980,5 3.057,25 2.634 2.091 1.778,5
Tondano, 2015 Modal Kerja :
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa Dagang 689,2 970,5 1.797 1.275,5 1.081
jumlah nasabah khusus penerima kredit di BPR
Jasa 823,5 997,5 1.699 2.082,5 966,5
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
mengalami peningkatan tertinggi di tahun 2012 Industri - - - 10 20
yang mencapai 463 orang dari 355 orang Pertanian 70 17 74 615,68 220
nasabah pada tahun 2011. Mulai tahun 2013
Total Kredit 3.563,2 5.042,25 6.204 6.074,68 4.066
terjadi penurunan jumlah nasabah dari 401
menjadi 306 (tahun 2014), kemudian data Sumber : BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano,
terakhir tahun 2015 penerima kredit berkurang 2015
sampai tersisa 223 nasabah. Pada table 3. telah disajikan penyaluran
Jenis-Jenis Kredit BPR Mapalus kredit di bidang konsumtif memegang peringkat
Tumetenden Cabang Tondano teratas dari jumlah kredit yang disalurkan dalam
5 tahun terakhir ini. Dibandingkan dengan kredit
Dalam penyaluran kredit bagi yang disalurkan untuk bidang pertanian yang
masyarakat, BPR Mapalus Tumetenden sangat sedikit. Kurangnya jumlah kredit BPR
memiliki 2 jenis kredit. Adapun 2 jenis kredit Mapalus Tumetenden Cabang Tondano untuk
pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu bidang pertanian disebabkan karena keraguan
sebagai berikut : pihak bank terhadap bidang pertanian pada saat
- Kredit Modal Kerja : Kredit Pertanian, Kredit pengembalian kredit dan permintaan
Dagang, Kredit Jasa, Kredit Industri permohonan kredit dari nasabah yang
- Kredit Konsumtif berkurang.
Pada tahun 2013 total kredit yang
Jumlah Penyaluran Kredit BPR Mapalus disalurkan BPR Mapalus Tumetenden Cabang
Tumetenden Cabang Tondano Tondano sebanyak Rp. 6.204.000.000,-
Penyaluran kredit BPR Mapalus merupakan jumlah kredit tertinggi yang
Tumetenden Cabang Tondano dalam hal ini disalurkan BPR dalam 5 tahun terakhir (tahun
untuk bidang konsumtif, perdagangan, jasa, 2011-2015). Jumlah kredit yang disalurkan BPR
industri dan bidang pertanian harus dilakukan Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
secara berhati-hati dengan mengikuti pedoman khususnya di bidang pertanian pada tahun 2014
khusus penyaluran ke setiap bidang yang mengalami peningkatan mencapai Rp.
disebutkan. Sebelum disalurkan pihak BPR 615.680.000,- dan mengalami penurunan pada
melakukan pemeriksaan baik terhadap nasabah tahun 2015 dengan jumlah kredit yang
maupun kelengkapan berkas yang diserahkan disalurkan Rp. 220.000.000,-
dimana berisi syarat-syarat pengajuan
permohonan kredit. Hal-hal tersebut dilakukan
pihak BPR khususnya Mapalus Tumetenden
Cabang Tondano untuk mencegah terjadinya
6

Perkembangan Penyaluran Kredit BPR Bidang pertanian cenderung tidak


Mapalus Tumatenden Cabang Tondano dijadikan prioritas dalam penyaluran kredit oleh
Terhadap Bidang Pertanian semua lembaga keuangan khususnya Bank.
Kondisi ini menyebabkan bidang pertanian
Kredit pertanian didalamnya diberikan menjadi kurang atraktif bagi lembaga
untuk membantu mendanai usaha masyarakat pembiayaan khususnya perbankan dibandingkan
baik sub sektor pangan, perikanan, peternakan, dengan bidang lain seperti konsumtif,
dll. Kredit pertanian ini sudah ada saat perdagangan, dan jasa. Meski demikian, banyak
berdirinya BPR Mapalus Tumetenden. Berikut petani yang mengalami kesuksesan akan usaha
ini perkembangan penyaluran Kredit BPR pertaniannya melalui pemberian modal kredit
Mapalus Tumatenden khususnya untuk bidang pertanian oleh pihak perbankan. Untuk
pertanian pada tahun 2011 sampai tahun 2015 menghitung kontribusi kredit pada PT. BPR
yang dihitung menggunakan rumus : Mapalus Tumetenden, yaitu dengan rumus
sebagai berikut :
Jlh thn sekarang Jlh thn dasar x 100%
Jumlal tahun dasar Jenis Kredit (Jumlah Penyaluran) x 100 %
Tabel 4. Perkembangan Penyaluran Kredit BPR Total Penyaluran Kredit
Mapalus Tumetenden Cab. Tondano
Terhadap Bidang Pertanian BPR khususnya Mapalus Tumetenden
Cabang Tondano menyalurkan kredit terhadap
Tahun Jumlah Penyaluran Perkembangan bidang pertanian secara intensif agar kerdit
(jutaan Rp) (%) tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik
khususnya untuk bidang pertanian. Dalam
2011 70 upayanya, pihak BPR Mapalus Tumetenden
2012 17 -75 Cabang Tondano melakukan penanganan kredit
2013 74 335 bermasalah dengan senantiasa menjaga dan
memelihara kualitas kredit serta meminimalisir
2014 615,68 732 resiko kredit khusunya di bidang pertanian. Pada
2015 220 -64 table berikut menyajikan seberapa besar
Total Kredit 996.68 kontribusi kredit pertanian dibandingkan kredit
lain (non-pertanian).
Sumber : Diolah dari data sekunder, 2015
Dari data yang disajikan pada Tabel 4, Tabel 5. Kontribusi Kredit BPR Mapalus
Tumetenden Cabang Tondano
dapat dilihat bahwa jumlah penyaluran kredit
Terhadap Bidang Pertanian
pertanian BPR Mapalus Tumetenden pada tahun
2011 sebanyak Rp. 70.000.000,- menjadi Rp. Jenis Kredit Kontribusi Kredit (%)
17.000.000,- pada tahun 2012 atau turun -75 %.
2011 2012 2013 2014 2015
Pada tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah
kredit pertanian yang disalurkan menjadi Konsumtif 55,58 60,63 42,45 34,42 43,74
Rp.74.000.000,- naik sebesar 335 % dan pada Modal Kerja :
tahun 2014 terjadi peningkatan tertinggi dimana
kredit pertanian disalurkan sebanyak Rp. Dagang 19,33 19,24 28,48 20,99 26,58
615.680.000 atau meningkat sebesar 732% dari Jasa 23,11 19,78 27,38 34,28 23,77
tahun sebelumnya. Penurunan penyaluran kredit Industri - - - 0,16 0,49
pertanian kembali terjadi pada tahun 2015
sebesar -64% dimana kredit yang disalurkan Pertanian 1,96 0,33 1,19 10,13 5,41
turun menjadi Rp. 220.000.000,- Sumber : Diolah dari data sekunder, 2015

Kontribusi Kredit BPR Mapalus Dari data di atas, dapat dilihat seberapa
Tumetenden Cabang Tondano Terhadap besar kontribusi kredit pertanian BPR Mapalus
Bidang Pertanian Tumetenden dibandingkan dengan kredit-kredit
untuk bidang lain. Melalui data di atas,
7

dibandingkan dengan kredit konsumtif, dagang (iii) Jaminan yang diberikan nasabah dapat
dan jasa,, kredit pertanian masuk dalam kategori berupa barang seperti kendaraan,
kurang di minati pihak BPR Mapalus peralatan rumah tangga dan surat
Tumetenden Cabang Tondano. berharga seperti BPKB dan surat tanah.
(iv) Bunga yang diberikan Bank sebesar 2 %
Meski jumlah yang disalurkan kurang,
(v) Kredit pertanian dimanfaatkan untuk
kredit pertanian sangat dibutuhkan untuk
mengolah usaha seperti : Budidaya
mendanai usaha pertanian beberapa nasabah
Seledri, Padi sawah, ternak ayam dan
BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano.
ternak bebek.
Buktinya pada tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 10,13 % dari 1,19 % pada Melalui data berikut, dari 10 total
tahun 2013. Kurangnya penyaluran kredit responden yang penulis teliti dapat diketahui
terhadap bidang pertanian disebabkan karena berapa jumlah nasabah penerima kredit
bidang pertanian memiliki banyak resiko pertanian yang mengusahakan hasil pertanian
sehingga pengajuan kredit kepada pihak BPR baik untuk pertanian dan peternakan. Dari total
menurun. Namun pihak BPR Mapalus responden berikut penulis menjumlahkan plafon
Tumatenden tidak pernah membatasi penyaluran kredit pertanian yang diterima setiap usaha dan
terhadap bidang pertanian jika syarat dokumen total produksi yang diterima setiap jenis usaha.
permohonan kredit yang diajukan nasabah dapat Adapun secara terperinci penulis menjelaskan
dilengkapi dengan baik dan teratur. total penghasilan nasabah penerima kredit
pertanian BPR Mapalus Tumetenden Cabang
Tondano melalui 10 responden penerima kredit,
Penyaluran Kredit BPR Mapalus adalah sebagai berikut
Tumetenden Cabang Tondano Terhadap
Bidang Pertanian
Khusus untuk kredit pertanian, BPR Tabel 6. Total Penghasilan Nasabah Penerima
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano Kredit Pertanian BPR Mapalus
menyalurkan kredit dengan plafon yang Tumetenden Cabang Tondano
berbeda-beda kepada setiap nasabah, sesuai
Usaha Responden(org) Plafon (Rp) Produksi (Rp)
permohonan jumlah kredit yang diajukan. Kredit
pertanian ini dapat dimanfaatkan untuk Seledri 4 40.000.000 92.000.000
membiayai usaha dibidang pertanian, Kacang 2 35.000.000 84.000.000
peternakan dan perikanan, dengan syarat debitur
penerima kredit harus memasukan syarat-syarat Padi Sawah 2 19.000.000 42.000.000
permohonan pengajuan kredit. Setelah kredit Ternak Ayam 1 15.000.000 18.620.000
diterima debitur penerima kredit harus
memasukan foto hasil usaha dan lampiran Ternak Bebek 1 25.000.000 66.000.000
analisis usaha kepada pihak BPR Mapalus TOTAL 10 134.000.000 302.000.000
Tumetenden. Dalam pemanfaatan kredit
pertanian, penulis melakukan pengambilan Dari data di atas dapat diketahui jenis-
informasi langsung kepada pihak penyalur jenis usaha yang dibiayai BPR Mapalus
kredit dan penerima kredit. Penulis mengambil Tumetenden Cabang Tondano melalui
10 responden penerima kredit pertanian dari penyaluran kredit di bidang pertanian. Dimana
tahun 2014 sampai tahun 2015 dan mendapat dicantumkan jumlah penyaluran kredit usaha
informasi yang telah dirangkum sebagai berikut
pertanian seledri sebesar Rp. 40.000.000 yang
:
disalurkan kepada 4 nasabah dengan produksi
(i) Penyaluran kredit pertanian diberikan yang diperoleh mencapai Rp. 92.000.000.
plafon sesuai dengan permohonan kredit Kemudian untuk usaha pertanian kacang tanah
yang diajukan pihak nasabah dan padi sawah dengan total nasabah masing-
(ii) Jangka waktu pengembalian kredit
masing 2, mengajukan permohonan sebesar Rp.
setiap bulannya.
8

35.000.000 dan Rp. 19.000.000 untuk 2 orang Non Performing Loan (NPL) adalah
penerima kredit dengan penghasilan produksi salah satu indicator kunci untuk menilai kinerja
mencapai Rp. 84.000.000 (usaha kacang tanah) dan fungsi BPR, dimana NPL yang tinggi adalah
dan Rp. 42.000.000 (usaha padi sawah). indicator yang membuktikan gagalnya
penyaluran kredit BPR. NPL merupakan rasio
Usaha lain yang didapat penulis adalah yang membandingkan antara total kredit
usaha peternakan ayam dan bebek, setiap bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan
nasabah mengajukan permohonan pinjaman dalam bentuk presentase.
kredit sebesar Rp.15.000.000 (ternak ayam) dan
Rp. 25.000.000 (telur bebek). Produksi hasil Pihak BPR Mapalus Tumatenden
usaha ternak ayam sebesar Rp. 18.620.000 Cabang Tondano dalam melakukan penyaluran
sedangkan hasil produksi ternak bebek melalui kredit selalu mengupayakan agar tidak terjadi
penjualan telur bebek mencapai Rp. 66.000.000. kemacetan kredit, seperti pada kredit pertanian
Melalui data yang penulis kumpulkan, dapat yang kurang dipercaya dibandingkan bidang
dilihat total penghasilan 10 nasabah penerima kredit lainnya, BPR tidak membatasi penyaluran
kredit pertanian melalui bantuan pinjaman kredit kreditnya. Meski tidak dibatasi, BPR Mapalus
BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano Tumatenden lebih berhati-hati agar resiko di
adalah sebesar Rp. 302.000.000,- bidang pertanian dapat diminimalisir. BPR
Mapalus Tumatenden Cabang Tondano
BPR Mapalus Tumatenden Cabang Tondano merupakan salah satu Bank Perkreditan Rakyat
dalam Mengatasi Kredit Bermasalah di Kabupaten Minahasa yang melakukan
Selama 5 tahun terakhir di tahun 2011 penyaluran kredit terhadap bidang pertanian,
sampai tahun 2015, Bank Perkreditan Rakyat dimana sebelum nasabah mendapat modal usaha
(BPR) Mapalus Tumatenden Cabang Tondano harus memenuhi persyaratan pengajuan kredit.
dalam menyalurkan kredit untuk nasabah di BPR pula tidak membatasi jumlah permohonan
bidang pertanian tidak mengalami kemacetan kredit yang diajukan nasabah berbeda dengan
kredit. Hal ini disebabkan karena ketelitian Bank Umum. Dengan disusunnya persyaratan
pihak BPR dalam penyaluran kredit untuk pengajuan kredit, pengawasan dan penilaian
bidang pertanian yang begitu intensif mulai dari kredit menjadi kunci BPR Mapalus Tumatenden
pemeriksaan kelengkapan dokumen nasabah Cabang Tondano dalam mengatasi agar tidak
yang mengajukan permohonan kredit, sampai terjadi kemacetan kredit khususnya terhadap
pada survei akan pemanfaatan kredit untuk bidang pertanian.
bidang pertanian. KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan BPR Mapalus Tumatenden Kesimpulan
cabang Tondano dalam menyalurkan kredit
terhadap bidang pertanian selalu berhati-hati
(i) Peyaluran kredit PT. BPR Mapalus
agar tidak terjadi kemacetan kredit dimana pihak
Tumetenden Cabang Tondano terhadap
debitur tidak memenuhi persyaratan yang
bidang Konsumtif, Perdagangan, Jasa,
diperjanjikan, misalnya sebagai berikut :
Industri dan Pertanian menjadi hasil
(i) Kegagalan usaha pertanian nyata peran BPR Mapalus Tumetenden
(ii) Lampiran bukti pemanfaatan kredit yang Cabang Tondano dalam memberikan
tidak dimasukkan pinjaman modal bagi masyarakat
(iii) Pengembalian kredit yang terhambat khususnya di Kabupaten Minahasa.
(tidak tepat waktu)
9

(ii) Kontribusi kredit pertanian sangat dapat menginformasikan kepada


kurang bila dibandingkan dengan masyarakat luas khususnya bidang
penyaluran kredit terhadap bidang pertanian untuk mengetahui kegiatan
konsumtif, dagang dan jasa. Penyaluran BPR dalam memberikan penyaluran
tertinggi kredit pertanian terjadi pada kredit modal usaha.
tahun 2014 yang mencapai Rp. (iv) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
615.680.000 atau setara dengan 10,13 % Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
dari 100% total kredit yang disalurkan dalam kegiatan penyaluran kredit dapat
BPR Mapalus Tumatenden Cabang lebih berhati-hati sehingga tidak terjadi
Tondano. peningkatan NPL.
(iii) Kredit di bidang pertanian disalurkan
DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan permohonan pengajuan
kredit oleh pihak nasabah. Tingkat Ashari dan Sepatana. 2005. Prospek
bunga kredit yang ditetapkan BPR Pembiayaan Syariah Untuk Sektor
Mapalus Tumatenden Cabang Tondano Pertanian. Jurnal Forum Penelitian
adalah sebesar 2 % lebih tinggi Agro Ekonomi. Vol. 23, No. 2, 132-147.
dibandingkan dengan tingkat bunga
Banker, 2014. Jenis-jenis Bank dan Fungsi
yang ditetapkan Bank Umum.
Perbankan. Belajar Perbankan.
(iv) Untuk menghindari kemacetan kredit
Informasi Perbankan Terlengkap,
yang dapat menyebabkan kerugian,
http//bankernote.com. Mei 2015
pihak BPR menetapkan syarat-syarat
pengajuan kredit, pengawasan dan Bramantyo dan Ronny Kountur. 2007. Non
penilaian pemanfaatan kredit terhadap performing Loan (NPL) Bank
bidang pertanian dan lainnya. Pada Perkreditan Rakyat (BPR). Tesis
tahun 2011 sampai tahun 2015 kredit Chandra Dewi. 2009. Faktor-Faktor
yang disalurkan BPR terhadap bidang Yang Mempengaruhi Strategi Pemberian
pertanian tidak mengalami kemacetan, Kredit Dan Dampaknya Terhadap Non
penurunan penyaluran kredit terjadi performing Loan (NPL)
karena kurangnya permohonan
pengajuan kredit oleh nasabah. Irham Fahmi. 2014. Manajemen Perkreditan.
Penerbit Alfabeta, Bandung
Saran
Iman Hartono. 2008.Analisis Efisiensi Bank
(i) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Perkreditan Rakyat Di Wilayah
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano Jabodetabek Dengan Pendekatan Data
di Kabupaten Minahasa kedepannya Envelopment Analysis. Jurnal
dapat mensosialisasikan penyaluran Kasmir. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan
kredit modal kerja untuk masyarakat Lainnya. Edisi Revisi 2014. PT. Raja
khususnya di daerah pedesaan. Grafindo Persada. Jakarta
(ii) Peningkatan kontribusi kredit pertanian
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kuncoro, Mudrajad, dan Suhardjono. 2012.
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano Manajemen Perbankan: Teori dan
di Kabupaten Minahasa Aplikasi. Yogyakarta: BPFE
(iii) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Ronga. 2015. Pembiayaan PT. Bank Rakyat
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
Indonesia (Persero) TBK Cabang
di Kabupaten Minahasa kedepannya
10

Tondano Terhadap Sektor Pertanian di Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional


Kabupaten Minahasa Dan BPR Syariah. Jurnal Manajemen &
Bisnis Sriwijaya Vol.4, No.7 Juni 2006
Siamat. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan.
Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Indonesia Perbankan, 2002. Jakarta : Diperbanyak
olehPT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Syukur, M. Sigiarto, Hendiarto dan Budi
Wiryono. 2003. Analisis Rekayasa
Kelembagaan Pembiayaan Usaha
Pertanian. Puslitbang Sosek Pertanian,
Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Tri Hendro. 2014. Bank & Institusi Keuangan


Non Bank Di Indonesia. Penerbit UPP
STIM YKPN. Yogyakarta

Umar Hamdan & Andi Wijaya. 2006. Analisis


Komparatif Resiko Keuangan Bank

You might also like