Professional Documents
Culture Documents
JURNAL
PENYALURAN KREDIT PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
MAPALUS TUMATENDEN CABANG TONDANO TERHADAP BIDANG
PERTANIAN DI KABUPATEN MINAHASA
Distribution of credit at PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumatenden Branch Tondano in
Minahasa
This study aims to determine the development of their loan portfolio to agriculture, knowing hom
to analyze the development and distribution of their loan portfolio to agriculture, as well as knowing how
BPR face nonperforming loans during loan repayment. The research was conducted at PT. Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumatenden Branch Tondano in Minahasa by taking some data
consumer lending, trade, services, industry and agricultural credit in particular. The data is then
finalists by using quantitative and qualitative descriptive analysis presented in tabular from. From the
results of this research show that rural banks lending to agriculture decreased in 2012 and then
increasing the amount of lending in 2014. Achievement in 2014 is the highest increase in lending over
the last 5 years for agriculture. In 2011 through 2015 lending to the agricultural sector can not be found
non-performing loans, it can be said that the repayment of credit by the client to the BPR runs smoothly.
This is due to good performance of PT. BPR Mapalus Tumatenden Branch Tondano in Minahasa in
lending to agriculture intencively with supervision and credit assessment.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penyaluran kredit BPR yang disalurkan
pada bidang pertanian, mengetahui bagaimana menganalisis perkembangan dan kontribusi penyaluran
kredit BPR untuk bidang pertanian, serta mengetahui bagaimana BPR menghadapi kredit bermasalah
sewaktu pengembalian kredit. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Mapalus Tumatenden Cabang Tondano di Kabupaten Minahasa dengan pengambilan data penyaluran
kredit konsumtif, perdagangan, jasa, industri dan khususnya kredit pertanian. Data tersebut kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang disajikan dalam
bentuk table. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penyaluran kredit BPR terhadap bidang pertanian
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2012 dan kemudian mengalami peningkatan jumlah penyaluran
kredit pada tahun 2014. Pencapaian pada tahun 2014 ini merupakan peningkatan penyaluran kredit
tertinggi selama 5 tahun terakhir untuk bidang pertanian. Pada tahun 2011 sampai tahun 2015 penyaluran
kredit untuk bidang pertanian tidak ditemukan kredit bermasalah, dapat dikatakan bahwa pengembalian
kredit oleh nasabah kepada pihak BPR berjalan lancar. Hal ini disebabkan karena kinerja baik PT. BPR
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano dalam menyalurkan kredit terhadap bidang pertanian secara
intensif dengan melakukan pengawasan dan penilaian kredit.
2
lembaga maupun pribadi dalam menyelesaikan (ii) Kontribusi Kredit Pertanian Bank
kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus
baik pada saat jatuh tempo maupun sesudah Tumetenden terhadap bidang pertanian.
jatuh tempo dan itu semua sesuai dengan aturan (iii) Bagaimana proses penyaluran kredit oleh
dan kesepakatan yang berlaku (Fahmi, 2014). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk
Menanggapi hal ini, pihak BPR khususnya bidang pertanian?
Mapalus Tumetenden cabang Tondano begitu (iv) Bagaimana BPR Mapalus Tumatenden
berhati-hati mengambil keputusan dalam Cabang Tondano menghadapi kredit
penyaluran kredit untuk bidang pertanian. bermasalah sewaktu pengembalian kredit?
Penyaluran kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat
kepada nasabah dilakukan secara selektif, agar Tujuan
tidak mengalami kerugian jika kredit yang Berdasarkan rumusan masalah yang telah
disalurkan mengalami kemacetan dan salah dikemukakan, maka yang menjadi tujuan
sasaran penelitian adalah, untuk :
Perekonomian daerah yang juga
(i) Mengetahui perkembangan penyaluran
berpengaruh terhadap perekonomian nasional
kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat
sangatlah membutuhkan Bank Perkreditan
(BPR) Mapalus Tumetenden;
Rakyat dalam upaya peningkatan kualitas
(ii) Mengetahui kontribusi Kredit Pertanian
ekonomi dan kehidupan rakyat melalui
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus
penyaluran kredit terutama di bidang pertanian.
Tumetenden;
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus
(iii) Mengetahui proses penyaluran kredit oleh
Tumetenden Cabang Tondano merupakan salah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk
satu bank perkreditan yang membuat penulis
bidang pertanian;
tertarik untuk melakukan penelitian, hal ini
(iv) Mengetahui kredit bermasalah pada BPR
disebabkan adanya penyaluran kredit di bidang
Mapalus Tumatenden sewaktu
pertanian dan ketertarikan penulis mengenai
pengembalian kredit.
penyebab rendahnya jumlah kredit yang
disalurkan untuk bidang pertanian dibanding Manfaat
dengan penyaluran kredit di bidang-bidang lain.
Tulisan ini bermanfaat memberikan
Rumusan Masalah
informasi bagi penulis dan pembaca yang
Aktivitas di bidang pertanian saat ini berkepentingan, untuk melatih cara berpikir
mengalami kendala pada pembiayaan, serta menganalisis data dan bagi kalangan
kurangnya akses finansial menjadi masalah bagi akademisi diharapkan dapat bermanfaat untuk
usaha di sektor ini. Berdasarkan latar belakang memperluas wawasan dan pengetahuan
yang telah diuraikan, maka untuk mengatasi mengenai kegiatan di bidang perbankan
masalah tersebut dibutuhkan adanya bantuan khususnya penyaluran kredit oleh Bank
dari pihak-pihak tertentu, seperti penyaluran Perkreditan Rakyat (BPR).
kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
METODOLOGI PENELITIAN
terhadap bidang pertanian. Oleh sebab itu yang
menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu : Waktu dan Tempat Penelitian
Perkreditan Rakyat Mapalus Tumatenden ix. Resiko yang terjadi jika usaha yang
Cabang Tondano Kabupaten Minahasa. dibiayai oleh kreditur mengalami
kegagalan
Metode Pengumpulan Data
Selanjutnya pengumpulan data sekunder
Data yang dibutuhkan dari penelitian ini diperoleh dengan cara dokumentasi tertulis
meliputi data primer dan data sekunder. mengenai hal-hal atau variabel yang diperlukan
Pengumpulan data primer diperoleh langsung peneliti dari Bank Perkreditan Rakyat Mapalus
dari hasil wawancara antara peneliti dengan Tumetenden Cabang Tondano Kabupaten
pihak BPR Mapalus Tumetenden cabang Minahasa.
Tondano khususnya karyawan administrasi
kredit. Peneliti juga melakukan wawancara Konsep Pengukuran Variabel
dengan 10 orang responden perwakilan nasabah
penerima kredit pertanian yang telah menyetujui Konsep pengukuran variable penyaluran
kesediaan memberikan informasi mengenai kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terhadap
bantuan penyaluran kredit BPR Mapalus bidang pertanian, dilihat pada :
Tumetenden Cabang Tondano. Penulis (i) Jenis-jenis kredit BPR Mapalus
mengajukan beberapa pertanyaan mengenai Tumetenden Cabang Tondano.
seputar informasi kredit pertanian yang diterima (ii) Jumlah kredit pertanian BPR Mapalus
nasabah. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan Tumetenden Cabang Tondano yang
yang penulis ajukan kepada perwakilan nasabah disalurkan (Rp) per tahun.
penerima kredit pertanian, yaitu sebagai berikut (iii) Jumlah kredit non-pertanian BPR
: Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
i. Identitas debitur : Nama, umur, pekerjaan, yang disalurkan (Rp) per tahun.
pendidikan, status, dll (iv) Total kredit pertanian dan non-pertanian
ii. Jumlah permohonan kredit yang diminta yang disalurkan BPR Mapalus
oleh debitur Tumetenden Cabang Tondano.
iii. Jangka waktu pengembalian yang (v) Kredit bermasalah pada BPR Mapalus
diberikan kreditur : minggu, bulan atau Tumatenden sewaktu pengembalian
tahun. kredit.
iv. Bunga yang diterima (%). Metode Analisis Data
v. Jaminan yang dianggunkan kepada kreditur
ketika terjadi persetujuan dari kedua pihak. Untuk metode analisis data yang
vi. Bantuan modal kerja yang diterima debitur digunakan adalah analisis data deskriptif yaitu
melalui penyaluran kredit pertanian oleh deskripsi mengenai Penyaluran kredit Bank
BPR Mapalus Tumetenden dimanfaatkan Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumetenden
untuk usaha pertanian apa? Cabang Tondano terhadap bidang pertanian di
vii. Produksi hasil dan pendapatan total dari Kabupaten Minahasa. Analisis data yang
hasil pertanian yang diusahakan diambil yaitu laporan keuangan BPR dalam 5
viii. Alasan mengapa ketika membutuhkan tahun terakhir yaitu sejak tahun 2011 hingga
modal untuk usaha harus meminjam tahun 2015.
kepada kreditur khususnya BPR Mapalus
Tumetenden cabang Tondano.
4
Tabel 2. Jumlah Nasabah Penerima Kredit BPR resiko penyaluran kredit yang bermasalah pada
Mapalus Tumetenden Cab. Tondano saat pengembalian kredit. Penyaluran kredit oleh
Tahun 2011-2015 BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano
untuk bidang pertanian dan non-pertanian pada
Tahun Jumlah Nasabah
5 tahun terakhir ini dapat dilihat pada table
2011 355 berikut.
2012 463 Tabel 3.Jumlah Penyaluran Kredit BPR Mapalus
2013 401 Tumetenden Cab. Tondano Jenis Kredit
2014 306 Kredit Jumlah Penyaluran (jutaan Rp)
Kontribusi Kredit BPR Mapalus Dari data di atas, dapat dilihat seberapa
Tumetenden Cabang Tondano Terhadap besar kontribusi kredit pertanian BPR Mapalus
Bidang Pertanian Tumetenden dibandingkan dengan kredit-kredit
untuk bidang lain. Melalui data di atas,
7
dibandingkan dengan kredit konsumtif, dagang (iii) Jaminan yang diberikan nasabah dapat
dan jasa,, kredit pertanian masuk dalam kategori berupa barang seperti kendaraan,
kurang di minati pihak BPR Mapalus peralatan rumah tangga dan surat
Tumetenden Cabang Tondano. berharga seperti BPKB dan surat tanah.
(iv) Bunga yang diberikan Bank sebesar 2 %
Meski jumlah yang disalurkan kurang,
(v) Kredit pertanian dimanfaatkan untuk
kredit pertanian sangat dibutuhkan untuk
mengolah usaha seperti : Budidaya
mendanai usaha pertanian beberapa nasabah
Seledri, Padi sawah, ternak ayam dan
BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano.
ternak bebek.
Buktinya pada tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 10,13 % dari 1,19 % pada Melalui data berikut, dari 10 total
tahun 2013. Kurangnya penyaluran kredit responden yang penulis teliti dapat diketahui
terhadap bidang pertanian disebabkan karena berapa jumlah nasabah penerima kredit
bidang pertanian memiliki banyak resiko pertanian yang mengusahakan hasil pertanian
sehingga pengajuan kredit kepada pihak BPR baik untuk pertanian dan peternakan. Dari total
menurun. Namun pihak BPR Mapalus responden berikut penulis menjumlahkan plafon
Tumatenden tidak pernah membatasi penyaluran kredit pertanian yang diterima setiap usaha dan
terhadap bidang pertanian jika syarat dokumen total produksi yang diterima setiap jenis usaha.
permohonan kredit yang diajukan nasabah dapat Adapun secara terperinci penulis menjelaskan
dilengkapi dengan baik dan teratur. total penghasilan nasabah penerima kredit
pertanian BPR Mapalus Tumetenden Cabang
Tondano melalui 10 responden penerima kredit,
Penyaluran Kredit BPR Mapalus adalah sebagai berikut
Tumetenden Cabang Tondano Terhadap
Bidang Pertanian
Khusus untuk kredit pertanian, BPR Tabel 6. Total Penghasilan Nasabah Penerima
Mapalus Tumetenden Cabang Tondano Kredit Pertanian BPR Mapalus
menyalurkan kredit dengan plafon yang Tumetenden Cabang Tondano
berbeda-beda kepada setiap nasabah, sesuai
Usaha Responden(org) Plafon (Rp) Produksi (Rp)
permohonan jumlah kredit yang diajukan. Kredit
pertanian ini dapat dimanfaatkan untuk Seledri 4 40.000.000 92.000.000
membiayai usaha dibidang pertanian, Kacang 2 35.000.000 84.000.000
peternakan dan perikanan, dengan syarat debitur
penerima kredit harus memasukan syarat-syarat Padi Sawah 2 19.000.000 42.000.000
permohonan pengajuan kredit. Setelah kredit Ternak Ayam 1 15.000.000 18.620.000
diterima debitur penerima kredit harus
memasukan foto hasil usaha dan lampiran Ternak Bebek 1 25.000.000 66.000.000
analisis usaha kepada pihak BPR Mapalus TOTAL 10 134.000.000 302.000.000
Tumetenden. Dalam pemanfaatan kredit
pertanian, penulis melakukan pengambilan Dari data di atas dapat diketahui jenis-
informasi langsung kepada pihak penyalur jenis usaha yang dibiayai BPR Mapalus
kredit dan penerima kredit. Penulis mengambil Tumetenden Cabang Tondano melalui
10 responden penerima kredit pertanian dari penyaluran kredit di bidang pertanian. Dimana
tahun 2014 sampai tahun 2015 dan mendapat dicantumkan jumlah penyaluran kredit usaha
informasi yang telah dirangkum sebagai berikut
pertanian seledri sebesar Rp. 40.000.000 yang
:
disalurkan kepada 4 nasabah dengan produksi
(i) Penyaluran kredit pertanian diberikan yang diperoleh mencapai Rp. 92.000.000.
plafon sesuai dengan permohonan kredit Kemudian untuk usaha pertanian kacang tanah
yang diajukan pihak nasabah dan padi sawah dengan total nasabah masing-
(ii) Jangka waktu pengembalian kredit
masing 2, mengajukan permohonan sebesar Rp.
setiap bulannya.
8
35.000.000 dan Rp. 19.000.000 untuk 2 orang Non Performing Loan (NPL) adalah
penerima kredit dengan penghasilan produksi salah satu indicator kunci untuk menilai kinerja
mencapai Rp. 84.000.000 (usaha kacang tanah) dan fungsi BPR, dimana NPL yang tinggi adalah
dan Rp. 42.000.000 (usaha padi sawah). indicator yang membuktikan gagalnya
penyaluran kredit BPR. NPL merupakan rasio
Usaha lain yang didapat penulis adalah yang membandingkan antara total kredit
usaha peternakan ayam dan bebek, setiap bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan
nasabah mengajukan permohonan pinjaman dalam bentuk presentase.
kredit sebesar Rp.15.000.000 (ternak ayam) dan
Rp. 25.000.000 (telur bebek). Produksi hasil Pihak BPR Mapalus Tumatenden
usaha ternak ayam sebesar Rp. 18.620.000 Cabang Tondano dalam melakukan penyaluran
sedangkan hasil produksi ternak bebek melalui kredit selalu mengupayakan agar tidak terjadi
penjualan telur bebek mencapai Rp. 66.000.000. kemacetan kredit, seperti pada kredit pertanian
Melalui data yang penulis kumpulkan, dapat yang kurang dipercaya dibandingkan bidang
dilihat total penghasilan 10 nasabah penerima kredit lainnya, BPR tidak membatasi penyaluran
kredit pertanian melalui bantuan pinjaman kredit kreditnya. Meski tidak dibatasi, BPR Mapalus
BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tondano Tumatenden lebih berhati-hati agar resiko di
adalah sebesar Rp. 302.000.000,- bidang pertanian dapat diminimalisir. BPR
Mapalus Tumatenden Cabang Tondano
BPR Mapalus Tumatenden Cabang Tondano merupakan salah satu Bank Perkreditan Rakyat
dalam Mengatasi Kredit Bermasalah di Kabupaten Minahasa yang melakukan
Selama 5 tahun terakhir di tahun 2011 penyaluran kredit terhadap bidang pertanian,
sampai tahun 2015, Bank Perkreditan Rakyat dimana sebelum nasabah mendapat modal usaha
(BPR) Mapalus Tumatenden Cabang Tondano harus memenuhi persyaratan pengajuan kredit.
dalam menyalurkan kredit untuk nasabah di BPR pula tidak membatasi jumlah permohonan
bidang pertanian tidak mengalami kemacetan kredit yang diajukan nasabah berbeda dengan
kredit. Hal ini disebabkan karena ketelitian Bank Umum. Dengan disusunnya persyaratan
pihak BPR dalam penyaluran kredit untuk pengajuan kredit, pengawasan dan penilaian
bidang pertanian yang begitu intensif mulai dari kredit menjadi kunci BPR Mapalus Tumatenden
pemeriksaan kelengkapan dokumen nasabah Cabang Tondano dalam mengatasi agar tidak
yang mengajukan permohonan kredit, sampai terjadi kemacetan kredit khususnya terhadap
pada survei akan pemanfaatan kredit untuk bidang pertanian.
bidang pertanian. KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan BPR Mapalus Tumatenden Kesimpulan
cabang Tondano dalam menyalurkan kredit
terhadap bidang pertanian selalu berhati-hati
(i) Peyaluran kredit PT. BPR Mapalus
agar tidak terjadi kemacetan kredit dimana pihak
Tumetenden Cabang Tondano terhadap
debitur tidak memenuhi persyaratan yang
bidang Konsumtif, Perdagangan, Jasa,
diperjanjikan, misalnya sebagai berikut :
Industri dan Pertanian menjadi hasil
(i) Kegagalan usaha pertanian nyata peran BPR Mapalus Tumetenden
(ii) Lampiran bukti pemanfaatan kredit yang Cabang Tondano dalam memberikan
tidak dimasukkan pinjaman modal bagi masyarakat
(iii) Pengembalian kredit yang terhambat khususnya di Kabupaten Minahasa.
(tidak tepat waktu)
9