You are on page 1of 15

Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :

Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

GLOBAL ENVIRONMENTAL REGIME :


DI TENGAH PERDEBATAN PAHAM ANTROPOSENTRIS VERSUS EKOSENTRIS

Anna Yulia hartati


Staf Pengajar Prodi Hubungan Internasional, Fisip, Unwahas
Email : anna_uwh@yahoo.co.id

Abstract
This study describes the global environmental regime in the middle of the struggle
between the anthropocentric and ecocentric paradigm. By reason of the fulfillment of
human needs-paced dynamic and complex in modern industrial and developmental
paradigm, the acts of injustice and arbitrary environmental and natural resource find
justification argument. The exploitation of natural resources and the environment as an
inevitable consequence of industrialism and developmental paradigms. Earth and
environment has lost its existence and rights are essential in terms of ecology and
ecosystems. Understand the debate between anthropocentric with ecocentric paradigm.
How to manage the environment in order to be able to walk hand in hand with
industrialization projects. What is the best solution to bridge both understand the need
to apply the material and a deepening understanding of the importance of environmental
sustainability continues. This study used a qualitative research method description.
Secondary data obtained through the study of the documentary, through magazines,
newspapers, books and other resources related to this research topic.

Key Word: Environmental regime, anthropocentric, ecocentric.

A. Pendahuluan terkait pengembangan tata kelola


lingkungan global.
Meskipun ada sedikit keraguan
bahwa KTT lingkungan yang Isu lingkungan hidup pertama
diselenggarakan oleh PBB benar-benar kali diangkat sebagai agenda dalam
memberikan kontribusi bagi masing- hubungan internasional pada tahun
masing perkembangan yang terjadi, 1970-an. Hal ini ditandai dengan
bagaimanapun mereka telah berusaha diselenggarakannya Konferensi
membentuk agenda politik lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
global dengan tujuan untuk tentang Lingkungan hidup pada tahun
mempromosikan pembangunan 1972 di Stockholm, Swedia. Dua
berkelanjutan. Penulis percaya bahwa dasawarsa kemudian isu lingkungan
KTT lingkungan yang diselenggarakan hidup diangkat kembali dalam
di bawah naungan PBB tersebut telah konferensi PBB tentang lingkungan
melayani beberapa fungsi penting, hidup di Rio De Janeiro, Brazil tahun
melalui pembentukan lembaga atau 1992, yang sebelumnya diawali dengan
badan-badan khusus PBB hingga konferensi PBB mengenai perubahan
terbentuknya kebijakan-kebijakan iklim dunia di Montreal, Kanada tahun

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

1990.1 Pertemuan berkala Konferensi yang berlebihan dan degradasi


PBB tentang lingkungan hidup dan lingkungan berhubungan dengan
pembangunan ini merupakan proses-proses politik dan sosial-
pertemuan tingkat global yang pertama ekonomi yang lebih luas dimana proses-
dalam sejarah dunia. proses tersebut merupakan bagian dari
Kepedulian terhadap ekonomi politik global.3
lingkungan hidup menjadi isu global Kerusakan lingkungan hidup
karena beberapa faktor, yaitu : pertama, menjadi perhatian di lingkungan global,
permasalahan lingkungan hidup ini dimana aktor-aktor non negara
selalu mempunyai efek global. memainkan peranan penting dalam
Misalnya, permasalahan yang merespon permasalahan lingkungan
menyangkut CFCs(Chlorofluorocarbons) hidup internasional. Respon terhadap
yang berefak pada pemanasan global permasalahan lingkungan global
(Global warming) dan meningkatkan berfokus pada perkembangan dan
jenis dan kualitas penyakit akibat implementasi dari rezim lingkungan
berlubangnya lapisan ozon yang hidup internasional 4. Secara khusus
dirasakan di seluruh dunia, kedua, isu makna lingkungan hidup itu sendiri
lingkungan hidup juga menyangkut yaitu seluruh kondisi eksternal yang
eksploitasi terhadap sumber daya global mempengaruhi kehidupan dan peranan
seperti lautan dan atmosfer, ketiga, organisme.
permasalahan lingkungan hidup selalu Kerjasama internasional dalam
bersifat transnasional, sehingga menagani isu lingkungan hidup global
kerusakan lingkungan di suatu negara diarahkan untuk mencari kesepakatan
akan berdampak pula bagi wilayah di ukuran-ukuran, patokan-patokan dan
sekitarnya (misalnya kebakaran hutan norma-norma internasional yang sah
di kalimantan, menyebabkan serta cara penerapannya. Pembuatan
penerbangan ke Singapura batal)dalam patokan, ukuran dan norma standar ini
hal ini otonomi dan rasionalitas dibutuhkan untuk mendefinisikan
individu serta kedaulatan negara bisa prinsip umum penaganan kolektif dan
menjadi tidak bermakna ketika membuat aturan serta proses yang tepat
ekosistem tersebut mengklaim dalam pembentukan rezim internasional
kedaulatannya2, keempat, banyak dalam dimensi lingkungan hidup.
kegiatan eksploitasi atau degradasi Proses implementasi rezim lingkungan
lingkungan memiliki skala lokal atau hidup internasional nantinya akan
nasional, dan dilakukan di banyak merupakan suatu proses dimana
tempat di seluruh dunia sehingga dapat anggota rezim harus mengumpulkan,
dianggap sebagai masalah global, menukar serta membahas informasi
misalnya erosi dan degradasi tanah, yang berkaitan dengan isu yang
penebangan hutan, polusi air dan diangkat dalam rezim tersebut. Proses
sebagainya, kelima, proses yang
menyebabkan terjadinya eksploitasi 3 John Baylis, dan Steve Smith, The
Globalization of World politics :An Introduction to
International Relations, Oxford University Press, UK, 1999,
1 Richard W Mansbach, Global Puzzle: Issues and hal 314-315
actors in Global politics, Houghton Mifflin Company,
Boston,1997, hal 14 4 Owen Greene, , Environmental Regimes :
2 Purwo Santoso, Pengelolaan Negara, Effectiveness and Implementation Review dalam John
Mekanisme Pasar dan Dinamika ekosistem : Tiga Medium Vogler dan Mark F Imber, The Environment and
interkasi pemerintahan, dalam jurnal Transformasi Vol.1, International Relations, Routledge, New York, 1996, hal.
no.1, September 2003, hal 58 202

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

implementasi rezim ini terdiri dari area riset interdisipliner dalam politik
tahap pertukaran data dan informasi, dan lingkungan ini.
analisis data, serta penilaian terhadap
proses implementasi yang telah b. Antroposentris Versus
dilakukan oleh negara anggotanya.5 Ekosentris
Penulis mencoba
B. Rumusan Masalah membandingkan pendapat kedua kubu
Bagaimana posisi global tersebut dalam tabel 1, sebagaimana
environmental regime di tengah terlampir.
perdebatan Antroposentris versus
ekosentris? D. Metode Penelitian
a. Metode dan Cara Penelitian
C.Kerangka Teori Metode yang digunakan dalam
a. Global environmental Regime penelitian ini adalah metode penelitian
Kajian politik lingkungan global kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor,
dimulai pada akhir 1960an hingga awal metode penelitian kualitatif ialah
1970an.6 Saat ini kajian politik prosedur penelitian yang menghasilkan
lingkungan hidup ini berada dibawah data deskriptif berupa kata-kata tertulis
disiplin ilmu politik, dimana ia atau lisan dari orang-orang dan perilaku
menganalisa tentang peran negara, yang dapat diamati. (Lexy Moleong,
lembaga-lembaga internasional, 1989). Metode Deskriptif adalah suatu
ekonomi politik global, kekuasaan metode dalam meneliti status
global, norma dan ideologi, dan teori- sekelompok manusia, suatu obyek,
teori hubungan internasional. Beberapa suatu set kondisi, suatu sistem
ahli melihat inti dari kajian politik pemikiran ataupun suatu sistem
lingkungan ini adalah pada kajian pemikiran ataupun suatu kelas
literatur atas negara dan tata kelola peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
global. Beberapa ahli yang lain melihat dari penelitian deskriptif adalah untuk
bahwasanya politik lingkungan hidup membuat deskripsi, gambaran atau
ini melekat pada teori hubungan lukisan secara sistematis, faktual, akurat
internasional dari rezim-rezim mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
lingkungan. Ada juga yang hubungan antar fenomena yang
beranggapan bahwa politik lingkungan diselidiki.7
hidup mempelajari dampak ekologi dari Dalam metode ini peneliti
ekonomi global, seperti politik berusaha untuk mendeskripsikan
pertumbuhan, perdagangan, korporasi, tentang posisi global environmental
finansial dan konsumsi. Meskipun Rezim ditengah perdebatan antara
banyak pendapat para ahli dan beragam paham Antroposentrisme dengan
riset yang menggunakan perspektif Ekosentrisme. Dengan data data yang
politik lingkungan hidup, Dauvergne tersedia peneliti menganalisa tentang
menegaskan bahwa sumbangan dan keadaan yang terjadi.
kontribusi utama dari kajian politik
lingkungan hidup ini adalah meluasnya b. Teknik Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan dengan
penelitian dokumen . Penelitian
5 Ibid
6 Dalam Handbook of Global Environmental 7 Moh. Natsir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,

Politics (Edited by Peter Dauvergne, 2005, hal 8 Jakarta,1988,hal.63

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

dokumen dimaksudkan unuk modernitas industrial yang dianut oleh


mendeskripsikan berbabagi realita yang hampir seluruh umat manusia di dunia
diteliti. Data diperoleh melalui sumber pada saat ini. Degradasi lingkungan
data sekunder. Data-data sekunder hidup dapat dikatakan membuat sejenis
diperoleh melalui studi dokumenter, ancaman khusus yang bukan
yakni melalui majalah, surat kabar, ancaman bagi negara tetapi pada
buku-buku dan sumber-sumber lain masyarakat secar keseluruhan.
yang berhubungan dengan topik Degradasi lingkungan merupkan
penelitian ini. ancaman terhadap lingkungan global,
Peneliti mengumpulkan data yaitu samudera, laut, lapisan ozon, dan
dari perpustakaan Fisip Universitas sistem iklim yang merupakan sistem
Gadjah Mada Yogyakarta. Juga dari pendukung kehidupan bagi masyarakat
beberapa perpustakaan yang terdapat secara keseluruhan.
data yang relevan dengan penelitian ini. Populasi global yang sangat
cepat meningkat mengejar standar
c. Teknik Analisa Data kehidupan yang lebih tinggi merupakan
Analisa data dilakukan melalui ancaman potensial bagi lingkungan
interpretasi dari dokumentasi yang hidup.Produksi makanan adalah
terkumpul, kemudian dianalisis secara contohnya. Suplai makanan dunia
deskriptif kualitatif. Dengan tumbuh lebih cepat dibanding populasi
mengadakan survei terhadap data yang global. Tetapi suplai itu didistribusikan
telah ada peneliti menggali teori-teori dengan tidak seimbang, terdapat
yang telah berkembang dalam bidang surplus makanan yang besar sekali di
ilmu yang berkepentingan. Untuk negara-negara maju dan kekurangan
mengetahui validitas data informasi yang besar di kebanyakan negara-
yang diperoleh diadakan Cross cheking negara miskin. Di mana makanan sulit
data tersebut menunjukkan adanya diperoleh, masyarakat akan sering
reliable data yang akan dianalisa. mengeksploitasi tanah secara berlebihan
agar dapat sesuatu dari dalamnya.
E. Pembahasan Produksi massal industri
a. Degradasi Lingkungan Hidup mengancam menghabiskan sumber
Ketika manusia modern daya material dan energi yang langka.
meletakkan parameter pertumbuhan Masalah lokal tentang degradasi
ekonomi dalam paradigma lingkungan hidup semakin memiliki
developmentalisme untuk mengukur implikasi internasional. Polusi udara
standar kualitas hidup dan kelayakan tidak akan berhenti diperbatasan, hujan
hidup, sejak itulah sebetulnya asam dari Perancis, misalnya
lingkungan hidup dan kondisi sosial mengancam masyarakat, persediaan air
budaya masyarakat telah dikorbankan tanah, ikan di danau dan hutan-hutan
dan mengalamai degradasi yang sangat tidak hanya di Perancis tetapi juga di
hebat. Pada sisi lingkungan hidup dan negara-negara tetangga Eropa. Produksi
sumber daya alam degradasi itu telah gas CFC yang digunakan untuk mesin
menghadirkan krisis lingkungan hidup pendingin, penyejuk ruangan, bahan
yang berkepanjangan dan penurunan kimia dan produk industri lainnya,
kualitas lingkungan hidup yang tajam merupakan ancaman besar bagi lapisan
dari waktu ke waktu. Ini adalah bayaran ozon, selimut gas yang melindungi
yang paling mahal dari kehidupan bumi dari sinar ultra violet matahari.

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

CFC berinteraksi dengan secara kimiawi ekosistem8 . Kaum ekoradikal


dengan lapisan ozon sehingga menyatakan bahwa masyarakat
menipiskannya. Karbondioksida dan manusia di muka bumi terancam
kandungan kimia lainnya terkunci bergerak mendekati daya tampung
dalam panas dekat pada permukaan planet, tidak akan ada perbaikan
bumi dan oleh karena itu menghasilkan teknologi yang sederhana yang dapat
pemanasan global, yang disebut efek mengurusi masalah tersebut. Solusinya
rumah kaca. Pemanasan global berarti adalah pengendalian populasi yang
polusi udara yang sangat dan lebih keras dan perubahan drastis dalam
meningkatkanya permukaan air laut, gaya hidup modern menuju cara hidup
suatu ancaman bagi sebagian penduduk yang ramah lingkungan, berorientasi
dunia yang hidup di wilayah pantai. sedikit mengkonsumsi dan sedikit
menghasilkan sampah.9
b. Modernis (Antroposentris) Pada awalnya paham
Vs Ekoradikal (Ekosentris) antroposentris yang diwakili oleh kaum
Interaksi politik dan ekonomi modernis adalah pemahaman bahwa
yang sedang berlangsung saat ini pada manusia di atas alam. Intinya bahwa
dasarnya mengacu pada paham manusia diijinkan mengeksploitasi alam
antroposentris. Disatu sisi ada paham dalam mengejar nasib dan
ekosentris yang menjadi sumber perkembangan manusia. Sebaliknya
inspirasi bagi gerakan lingkungan paham ekosentris yang diwakili oleh
hidup. Dinamika dalam merespon kaum ekoradikal, menempatkan nilai
persoalan lingkungan hidup yang sama pada manusia dan alam
berlangsung diantara kedua pemikiran sebagai bagian dari satu biosistem
tersebut. tunggal. Dari pandangan ini manusia
Kaum modernis tidak memiliki hak mengeksploitasi
(antroposentris) yakin bahwa perbaikan alam bagi keuntungannya sendiri.
terus menerus dalam pengetahuan Manusia memiliki kewajiban untuk
ilmiah dan dalam persaingan teknologi hidup dalam keharmonisan dengan
kita akan meningkatkan keahlian kita alam dan menghargai serta memelihara
dalam menguasai lingkungan. Dengan keseimbangan ekologis secara
kata lain, kita akan terus meningkatkan menyeluruh10. Kaum ekoradikal
keahlian kita dalam menghasilkan dan menyerukan perubahan mendalam
mengkonsumsi dengan cara yang ramah bukan hanya dalam organisasi ekonomi
lingkungan. Sebagai contoh, emisi gas tetapi juga dalam organisasi politik.
CFC dikurangi, produksi industri Mereka berpendapat bahwa negara
membutuhkan sedikit input bahan lebih merupakan masalah daripada
mentah yang langka dari sebelumnya. sebagai sebuah solusi bagi masalah
Sebaliknya kaum ekoradikal lingkungan hidup. Negara adalah
(ekosentris) berpikir bahwa ekosistem bagian dari masyarakat modern dan
memiliki daya tampung yang terbatas. masyarakat modern adalah sebab dari
Keterbatasan tersebut didefinisikan krisis lingkungan hidup. Tetapi tiodak
sebagai seberapa besar suatu populasi
spesies dapat tumbuh sebelum spesies 8 Hughes, B.B, Continuity and Change in World

tersebut berlebihan menggunakan Politics :The Clash of Perspektive, Pretince Hall,


sumber daya yang tersedia di Englewood Cliffs, 1991, hal.410

9 Ibid, hal.409
10 Ibid

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

ada kesepakatan antara kaum penghasilan mereka, sementara pola-


ekoradikal tentang peran atau apa yang pola pertanian organik dan ramah
menggantikan negara. Disatu pihak ada, lingkungan yang lebih bersandar pada
ada pengakuan perlunya sentralisasi asupan rendah dianggap tidak menarik
pengendalian politik global agar dapat bagi perdagangan. Pada masa lalu,
mengamankan manajemen ekosistem sebagain besar bantuan pertanian
global keseluruhan. Disisi lain, ada dipergunakan untuk model pertanian
pengakuan bahwa komunitas lokal yang Revolusi Hijau, yang menggunakan
kecil, mandiri, adalah yang paling tepat bibit-bibit dengan respon yang tinggi
untuk memajukan gaya hidup tidak pada pupuk non organik dan pestisida
konsumtif dalam keseimbangan kimia berdosis tinggi. Varietas bibit
ekologis dengan kondisi lokal tertentu. yang sangat terbatas tersebut telah
Perdebatan ini masih terus bergulir menggeser varietas bibit-bibit
yang menentukan adalah banyak tradisional yang sangat beragam,
sedikitnya orang yang memposisikan sehingga mengikis keanekaragaman
pada paham mana dalam menyikapi isu hayati. Persoalan ekologi lainnya yang
lingkungan hidup. adalah menurunnya kesuburan tanah,
polusi tanah dan sumber-sumber air
c. Rezim Internasional oleh bahan-bahan kimia, keracunan
Lingkungan Hidup Versus Rezim pestisida dan gangguan hama yang
Perdagangan disebabkan oleh meningkatnya imunitas
Masalah lingkungan hidup bisa hama atas pestisida. Hal tersebut
memberikan tekanan pada negara untuk merupakan tanda-tanda sistem
terlibat dalam kerjasama internasional teknologi mengalami kemunduran dan
yang lebih besar. Rezim internasional keuntungan utama diklaim oleh sistem
telah dibentuk dalam sejumlah bidang tersebut seperti produktivitas tinggi,
tertentu untuk menyatakan berbagai yang dengan sendirinya sampai saat ini
macam isu lingkungan hidup, meliputi masih dipertanyakan. Dengan
hujan asam, penipisan lapisan ozon, munculnya berbagai hal yang
pemburuan ikan paus, perdagangan mengecewakan dalam revolusi hijau,
limbah beracun, lingkungan hidup sumberdaya komersial mulai berpaling
benua antartika, pemanasan global dan pada bioteknologi baru. Berkaitan denga
punahnya keanekaragaman hayati. hal tersebut, diperlukan tingkat kehati-
Punahnya keanekaragaman hatian yang tinggi, karena klaim
hayati ini akibat proses globalisasi yang mengenai keuntungan rekayasa
telah menyebarkan teknologi pertanian genetika sampai saat ini sama sekali
yang tidak ramah lingkungan ke belum terbukti, sementara di sisi lain
sebagain besar negara Selatan. Di terdapat bukti yang semakin banyak
tingkat internasional baru sedikit sekali mengenai bahaya-bahaya yang dapat
upaya yang dilakukan bagi dan telah terjadi.11
implementasi pertanian berkelanjutan. Dengan adanya keprihatinan
Ketiadaan komitmen ini boleh jadi atas masalah keaanekaragaman hayati,
terkait dengan kenyataan bahwa model- maka seharusnya berbagai sumber
model pertanian berbasis kimia yang
saat ini sangat dominan menjadi dasar
pijakan bagi perusahaan-perusahaan
11 Khor, Martin, Globalisasi dan Krisis
Pembangunan Berkelanjutan, Cindelaras Pustaka Rakyat
agribisnis komersial untuk memupuk Cerdas, Yogyakarta, 2005, hal 74

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

bantuan tidak disalurkan untuk penyakit kaki dan mulut dan tidak
pengembangan bioteknologi sebagai populernya pertanian bioteknologi
suatu teknologi baru yang dianggap dalam masyarakat. Sungguh ironi
mampu menuntaskan berbagai masalah. memang, dimana negara-negara
Sebaiknya prioritas lebih diberikan bagi dibelahan bumi selatan yang diklaim
upaya-upaya mendorong penelitian dan memiliki lahan yang subur harus
proyek-proyek pengembangan sistem mersakan kekecewaan yang besar akibat
dan praktek lingkungan maupun dari kebijakan yang tidak berpihak pada
pertanian yang berbasis masyarakat. lingkungan. Ini menunjukkan bahwa
Sejauh ini bantuan yang diberikan gerakan ekosentris tergilas oleh paham
relatif kecil. Alasannya sekalipun teknosentris. Mau tidak mau negara-
Pertanian berkelanjutan mungkin baik negara pertanian menurut saja dan
secara ekologis, namun mengikuti aturan main yang sudah
produktivitasnya dianggap kurang ditetapkan.
mencukupi. Alasan ini hanya praduga Berbeda dengan rezim ozon,
yang tidak terbukti sebagaimana dimana rezim ini merupakan salah satu
dituduhkan ketika metode Revolusi rezim yang sangat berhasil dari
Hijau diterapkan, karena terdapat bukti kerjasama internasional pada
bahwa sebenarnya pertanian ekologis lingkungan hidup. Rezim ozon memuat
pun mampu menghasilkan tingkat persetujuan internasional untuk
panenan yang tinggi. memotong dan pada akhirnya
Sejak berdirinya UNCED menghentikan produksi CFC dan
(United Nation Conference on Environment dengan demikian bermaksud
and Development), hanya terdapat menghentikan kerusakan lapisan ozon
sejumlah kecil gerakan resmi yang yang telah terjadi dalam dekade
terkoordinasi pada tingkatan global belakangan ini. Beberapa rezim lainnya
untuk menghapuskan pertanian yang kurang berhasil disebabkan karena
mengandalkan asupan-asupan kimia kurang komitmen yang memadai dan
maupun untuk mengembangkan kerjasama yang nyata dari negara-
pertanian berkelanjutan, kendati terjadi negara yang berpartisipasi12 .
peningkatan permintaan yang sangat Kondisi semakin parah ketika
besar dari masyarakat atas produk paradigma globalisasi semakin keras
pangan organik. Sebagai akibat gaungnya. KTT bumi yang
kurangnya dukungan, pertanian dilaksanakan pada saat globalisasi
berkelanjutan saat ini tetap hanya dimana liberalisasi ekonomi juga
semacam anekdot. Satu perkembangan semakin pesat perkembangannya. Hal
positif saat ini adalah perubahan ini nampak ketika jargon pembangunan
kebijakan di sejumlah negara Eropa berkelanjutan yang digagas di Rio
terutama Jerman, yang lebih mengarah hingga ke Johannesburg harus bersaing
pada pengembangan pertanian organik. kuat dengan paradigma globalisasi,
Hal ini dilatarbelakangi oleh akibat summit to summit pun hanya terkesan
yang timbul dari rentetan persoalan sebagai simbolic statement yang kental
yang terkait dengan pertanian dengan nuansa politis, disamping
konvensional, pertanian dan operasionalisasinya tetap dimatangkan
pengembangn ternak dengan biotek,
yang diantaranya meliputi : Persoalan 12 P.M Haas,. et.al, (eds), Institutions for The
BSE (energi ramah lingkungan), Earth, MIT Press, Cambridge, 1993, hal. 34

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

di badan-badan khusus berdasarkan dan peracunan alam14. Lain halnya AS


permasalahannya juga nampak dengan PBB tentang keragaman hayati,
dominasi negara-negara maju terkesan AS tidak mau menandatangani
memaksakan kehendak untuk konvensi tersebut karena diperkirakan
kepentingannya dan menodai efek konvensi tersebut mengandung
pembangunan berkelanjutan. Memang resiko besar pada perkembangan
pada kenyataannya ada beberapa ekonomi AS yang bersandar pada
kelemahan dari prinsip-prinsip dalam industri bioteknologi15
KTT Bumi tersebut yaitu rumusannya Sementara itu PBB, organisasi
sangat didominasi oleh rasionalitas yang di beri mandat mengatur
manusia dan seolah-olah manusia dapat pelaksanaan pembangunan
mengerjakan apa saja untuk mengatasi berkelanjutan melalui Commision on
alam semesta. Perjalanan dari Suistainable development (CSD) yang
konferensi ke konferensi, nampak dibentuk di KTT Bumi, mengalami
masing-masing kelompok kepentingan proses pelemahan karena negara utara
ingin memasukkan aspirasi dalam menolak membayar penuh iuran
deklarasi tersebut. mereka.16 PBB tidak mendapatkan
Apa artinya persaingan dukungan politik dari negara maju.
pembangunan berkelanjutan versus Sebaliknya institusi keuangan seperti
globalisasi ekonomi ini bagi lingkungan IMF dan Bank Dunia, atau institusi
hidup dan kesejahteraaan masyarakat. perdagangan WTO semakin
Kenyataannya gap Utara Selatan dipentingkan oleh negara maju sebagai
semakin lebar sementara semangat Rio organisasi yang dapat mengatur
tidak pernah mendapatkan kesempatan pembangunan internasional. PBB
untuk diterjemahkan dalam tindakan semakin mengalami krisis legitimasi,
nyata. Hanya lima negara utara yang dan negara maju selalu memiliki posisi
memenuhi target 0,7 % dari GNP tawar yang kuat dan negara
sebagai bantuan melaksanakan agenda berkembang akan tetap berada pada
21, alih teknologi tidak pernah terjadi13. lingkaran setan. Negara-negara utara
Komitmen memperbaiki lingkungan mengumumkan bahwa ia semakin
tidak pernah dilaksanakan. Bahkan meningkatkan kesadaran
Amerika Serikat (AS) menolak lingkungannya. Segala komoditas
kesepakatan Protokol Kyoto sebagai perdagangan ditetapkan persyaratan
pelaksanaan bagi konvensi perubahan ketat terhadap residu kimia yang
iklim, karena memuat target waktu dan terkandung pada produk makanan dari
penurunan emisi gas rumah kaca. Selatan. Persyaratan pengelolaan
Disinyalir kaum elit Jepang dan Eropa lingkungan ditetapkan dan ecolabel
pura-pura kecewa dengan keputusan ditetapkan untuk menyatakan bahwa
AS, tetapi kekecewaan mereka yang komoditas diproses secara ramah
sebenarnya adalah AS secara gamblang
menjabarkan dinamika dasar dari sistem
produksi yang mereka anut bersama,
yaitu perluasan terus-menerus
14
dilakukan melalui percepatan konsumsi http://www.focusweb.org/publiccations/Johannesburg.htm,
diakses 02 Juli 2012.
15 Kompas, Op.Cit
16 Hira Jhamtani, Jalan Panjang Rio 1992 menuju

Johannesburg 2002, Wacana, Insist, Edisi XII, 2002


13 Kompas, Senin 27 Mei 2002

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

lingkungan sehingga menjadi mereka. Ketimbang memberi prioritas


environmental friendly product.17 penting pada permasalahan lingkungan
Sejumlah negara-negara selatan dan sosial, pemerintah negara-negara
mulai kewalahan karena pada utara justru memenuhi keinginan
umumnya tidak menguasai inovasi perusahaan-perusahaan mereka untuk
teknologi dan manajemen lingkungan. lebih mendukung liberalisasi dan
Dibelakang isu lingkungan sebenarnya mendahulukan kepentingan-
negara-negara utara telah menyiapkan kepentingan mereka baik dalam
inovasi teknologi dan manajemen tingkatan domestik maupun
lingkungan. Ini berarti negara-negara internasional. Dengan demikian dalam
Selatan harus membeli teknologi dan setiap negosiasi internasional, entah
sistem dari Utara untuk memenuhi dalam WTO atau PBB, pemerintah
persyaratan teknis agar komoditasnya negara-negara utara selalu mengajkan
dapat masuk dalam pertdagangan usulan-usulan yang bisa memperluas
dunia. Para pelaku ekonomi Selatan hak-hak TNCs (Transnational
mau tidak mau harus menyisihkan Corporations), sambil menghalangi atau
modalnya untuk diinvestasikan dalam melemahkan prinsip-prinsip dan
pproses pengolahan sumberdaya yang pemikiran-pemikiran yang dibuat
berwawasan lingkungan. dengan mengatasnamakan
Rezim perdagangan dalam hal pembangunan.
ini diwakili oleh WTO (World Trade Di arena internasional,
Organization), semakin memantapkan pemerintah negara-negara Selatan, baik
langkahnya. Dengan mendapatkan secara individual maupun sebagai
dukungan penuh dari negara-negara kelompok, secara umum tidak cukup
Utara, WTO sebagai institusi resmi siap untuk melakukan negosiasi-
perdagangan dunia menjadi ajang bagi negosiasi, dibandingkan dengan
negara-negara utara untuk pemerintah negara-negara Utara.
menanamkan pengaruhnya. Erat Meskipun terjadi peningkatan yang
kaitannya dengan upaya atau dramatis atas arti penting berbagai
kemampuan menyelesaikan isu-isu organisasi internasional dan proses-
lingkungan, sosial dan pembangunan, proses dalam penentuan kebijakan
dalam beberapa tahun belakangan ini nasional, kepemimpinan dan birokrasi
juga ditandai dengan melemahnya politik NSB (Negara sedang
kepemimpinan politik di hampir Berkembang) tidak menempatkan orang
seluruh negara di dunia. Di negara- yan cukup memadai dan tidak memiliki
negara utara, kepemimpinan politik sumberdaya keuangan yang cukup
telah larut dalam alur pemikiran untuk persiapan-persiapan menghdapi
mengenai kebutuhan mempertahankan berbagai negosiasi internasional.
daya saing dalam dunia yang kian Akhirnya mereka hanya berada pada
menyatu sehingga akhirnya posisi yang lemah dalam suatu
menempatkan masalah kepedulian negosiasi, mereka tidak mampu
terhadap lingkungan dan sosial pada mengungkapkan pendapat secara efektif
prioritas yang rendah dalam daftar dan kadang-kadang terpaksa
menyetujui pendapat negara Utara
17 Baiquni, M dan Susilawardani, Pembangunan walaupun merugikan dirinya.
yang tidak Berkelanjutan Refleksi Kritis Pembangunan
Indonesia, Transmedia Global Wacana, Yogyakarta, 2002,
hal 187

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

Kondisi hubungan internasional Hal ini harus senantiasa


yang terformat dalam Common Life diimplementasikan oleh para ahli
World (CLW) hadir dalam wilayah ekonomi dan ahli lingkungan pada
regional, geografi dan isu melalui umumnya bahwa salah satu kunci
mekanisme institusionalisasi tingkat menuju perdagangan yang
tinggi, misalnya regional Uni Eropa, berkelanjutan menurut lingkungan
AFTA atau wilayah isu misalnya hidup adalah mengusahakan agar
perdagangan atau lingkungan. Upaya produksi mencerminkan biaya
menghidupkan terus-menerus CLW lingkungan hidup sepenuhnya. Kalau
muncul jika ada beberapa aktor (negara) biaya-biaya ini diperhitungkan oleh
yang terus menerus membicarakan seluruh negara, maka perdagangan
suatu isu tertentu, dalam hubungan merupakan sarana yang efisin untuk
internasional dikenal adanya norm membagikan sumber daya ke seluruh
enterpreneur mekanisme yang terus dunia.
menerus menyuarakan suatu isu Salah satu upaya untuk
tertentu hingga akhirnya menjadi norma menjembatani gap ini adalah cara utama
yang ditaati oleh negara-negara. untuk mencapai pencantuman biaya ini
Pemunculan norma berasal dari orang ialah melalui pajak lingkungan hidup.
(individu, negara, LSM) yang kemudian Pajak pada energi misalnya akan
masuk menjadi perdebatan negara yang menolong membatasi biaya-biaya
kemudian diperjuangkan. Kalau norma perdagangan lingkungan hidup dengan
itu sudah diterima, maka akan ada cara mendorong penggunaan
penerapan norma-norma itu diseluruh transportasi yang paling hemat energi
negara. atau pajak pada kayu dari hutan primer
Hal ini cukup terbukti, ketika akan mendorong penggunaan kayu
negara-negara maju mencari solusi yang dibudidayakan, dengan demikian
bagaimana pertumbuhan ekonomi mengurangi pengaruh perdagangan
menciptakan permintaan dan pasar, kayu gelondongan yang rakus pada
dengan menghasilkan inovasi teknologi penggundulan hutan. Akan tetapi sejak
alternatif yang lebih irit bahan dan awal negara industri biasanya lebih
modal, dan secara struktural mengubah berhasil daripada negara berkembang
pola ekonomi industrialis di bumi ini. dalam menentukan harga produk
Dalam World Development Report 1992 ekspor mereka yang mencerminkan
terlihat jelas bahwa Bank Dunia sangat perhitungan biaya kerusakan
mengandalkan pola tersebut sebagai lingkungan dan pengendalian
paradigma pertumbuhan ekonomi kerusakan tersebut. Misalnya kasus
modern. Dan memang untuk beberapa ekspor dari negara industri, biaya-biaya
dekade, kisah ini tampak menjadi model dibayar oleh konsumen di negara
solusi yang saling menguntungkan bagi pengimpor, termasuk di negara
masalah ekologi dan ekonomi yang berkembang. Akan tetapi biaya ekspor
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, negara berkembang tetap di bayar
menaikkan kesejahteraan umat dalam negeri, sebagian besar dalam
manusia, dan benar-benar mengurangi bentuk biaya kesehatan, harta milik dan
resiko lingkungan.18 ekosistem.19

18 UNDP, Human Development Report 1992, 19 Laporan Komisi Dunia Untuk Lingkungan dan

Oxford University Press, New York, 1992, hal 13 Pembangunan, Hari Depan Kita Bersama, PT Gramedia,
Jakarta, 1988, hal 114

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

Jalan lain menuju perdagangan Multilateral Environment Agreement.


lebih hijau sebenarnya adalah Sebagian besar malah menyetujui
penetapan standar/pencantuman label dilanjutkannya hubungan antara
lingkungan seperti program Malaikat Multilateral Environment Agreement dan
Biru di Jerman atau cap hijau di AS, WTO, sehingga kekhawatiran yang
kenyataannya negra-negara lebih muncul WTO akan berperan besar.
memilih tingkat perlindungan yang Pada intinya yang dibutuhkan
sangat berbeda dn berbeda pula dalam oleh negara berkembang adalah peluang
penegakannya. Adanya kekhawatiran untuk bisa mendapat penghasilan.
kerugian akan lebih besar pada pihak Memang negara berkembang biasanya
produsen karena terpaksa memenuhi kaya sumber daya alam : hasil tambang,
peraturan yang lebih ketat dari para hutan dan sejenisnya, namun
pesaingnya. Misalnya rencana mengekspor sumber daya alam tanpa
masyarakat Eropa untuk mengenakan diproses, keuntungannya akan sangat
pajak karbon sedang dihambat oleh kecil. Karena itu negara berkembang
ketakutan akan kerugian yang harus mendapat kesempatan untuk
kompetitif jika Jepang dan AS tidak mengembangkan teknologi untuk
melakukan tindakan yang serupa.20 menaikkan nilai tambah. Tanpa itu,
Fenomena Green Consumerism negara berkembang harus terus
serta kebutuhan akan cleaner production, mendapat subsidi dari negara maju.
menghadirkan kompetisi para produsen Sedangkan negara maju harus
dalm menarik simpati dari konsumen bisa meningkatkan keluaran dengan
dengan jargon moralitas dengan kata mengurangi masukan, meminimumkan
lain tetap berpostur kapitalis tapi penggunaan energi, mengurangi limbah
bagaimana tetap menggiring dalam dan mengurangi penggunaan ruang.
nuansa hijau. Namun perdagangan Misalnya dengan menciptakan mesin
akan terus merupakan salah satu mobil yang efisien dan irit
masalah lingkungan hidup yang masih menggunakan bensin, mengurangi
saja dipersoalkan, sementara itu penggunaan energi, dan mengurangi
persetujuan-persetujuan regional limbah.
semakin banyak dan akan menjadi alat Namun kenyataannya titik-titik
yang semakin perkasa menggariskan kompromi juga masih didominasi oleh
kebijakan-kebijakannya baik dalam kalangan konvensional. Hal ini
maupun antar negara-negara. Dalam dikarenakan image perdagangan
klausul perdagangan dan globalisasi, (Bretton Woods) dan Lingkungan
lobi NGO yang berhasil mematahkan (Stockholm) yang awalnya selalu disetir
dominasi WTO mengenai masalah dan bermuara di negara-negara maju.
perdagangan, lingkungan dan Dari semua kemelut ini, satu yang tetap
pembangunan dalam suatu dan harus selalu ada adalah wacana
perundingan, dinilai sebagai suatu ekologis harus terus menerus
kemenangan. Namun lagi-lagi dikonstruksikan paling tidak
pemerintah-pemerintah gagal untuk meminimalisir kerusakan lingkungan
menegakkan otoritas serta otonomi dari yang merupakan titipan anak cucu
kita.

F. Kesimpulan
20 Brown, Lester R, Dkk, Masa Depan Bumi,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1993, hal.469

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

Dengan sedikit optimis tulisan teknologi bersih bagi diri mereka sendiri
ini mencoba untuk memperkecil gap maupun bagi negara berkembang, serta
yang ada, karena pada hakekatnya menurunkan pola-pola dan tingkat
persaingan antara paham antroposentris permintaan mereka (konsumerisme)
dan ekosentris masih akan terus yang cenderung merusak lingkungan.
berlanjut. Berbagai gerakan yang pro Dalam hal ini setidaknya negara
lingkungan yang diwakili oleh rezim berkembang memiliki sedikit bargaining
lingkungan hidup semakin lama position : Tanpa kerjasama mereka, maka
mengalami metamorfosis dan akhirnya tidak akan ada disana tawar menawar
menemukan corak baru yang lebih global untuk mengurangi emisi
ekonomistik. Rezim perdagangan yang karbondioksida atau perlindungan
membungkus jargonnya dalam terhadap keanekaragaman hayati dan
perdagangan yang lebih hijau, telah hutan-hutan dunia. Harga dari
memenangkan kompetisi di arena kerjasama itu adalah berupa uang yang
internasional. Mau tidak mau negara jumlahnya sangat banyak, yang tidak
negara berkembang mengikuti game banyak bagi lingkungan, tetapi juga
yang di buat oleh rezim tersebut. bagi pembangunan, yaitu pembangunan
Munculnya tata kelola yang berkelanjutan.
lingkungan global, di mana PBB Dengan demikian kemiskinan
mengambil bagian penting di dalamnya, dapat diatasi dengan mengubah cara
menjadi subyek perdebatan yang cukup mencapai pertumbuhan ekonomi. Cara
besar. Singkatnya, KTT lingkungan PBB meningkatkan pendapatan tidak boleh
dapat diartikan dalam dua cara yang lagi hanya lewat jalur ekonomi, tetapi
saling bertentangan. Pertama, mereka lewat jalur sosial dan lingkungan.
dapat dilihat sebagai tindakan Artinya faktor biaya lingkungan dan
diplomasi global, dalam hal ini mereka sosial harus masuk ke biaya produksi,
telah melayani beberapa fungsi penting. karena selama ini biaya lingkungan dan
Atau dari sikap lingkungan yang sosial dipikul oleh rakyat. Inilah bentuk
radikal, mereka dapat dinilai sebagai baru ekonomi pembangunan yang di
cara di mana kapitalisme bisa lepas dari sebut sebagai ekonomi berkelanjutan.
krisis lingkungan melalui pengelolaan Dengan mengacu pada hal tersebut
teknis dari lingkungan dan penggunaan diatas diharapkan bahwa gerakan
pasar. Sementara struktur pemerintahan lingkungan menjadi enteng dalam
telah dibuka oleh keterlibatan PBB memasukkan nilai-nilai
dengan pembangunan berkelanjutan, environmentalisme untuk
khususnya di tingkat internasional, menggantikan nilai-nilai dasar yang
struktur ini terus beroperasi dalam menjadi penyebab kerusakan
proses tata kelola. Diferensial kekuasaan lingkungan.
politik dan ekonomi dalam hal ini, baik
pada tingkat internasional atau tingkat DAFTAR PUSTAKA
lokal, membatasi kemampuan aktor
untuk terlibat secara efektif dalam Baiquni, M dan Susilawardani,
mempromosikan pembangunan Pembangunan yang tidak
berkelanjutan. Berkelanjutan Refleksi Kritis
Hanya kesadaran dari negara Pembangunan Indonesia,
maju sangat diharapkan untuk Transmedia Global Wacana,
mengurangi emisi, mengembangkan Yogyakarta, 2002

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

Baylis, John dan Steve Smith, The politics, Houghton Mifflin


Globalization of World politics Company, Boston, 1997
:An Introduction to Myers, N, and Simon, J.L, Scarcity or
International Relations, Oxford Abundance? A debate on
University Press, UK, 1999 Environmen, Norton, New
Brown, Lester R, Dkk, Masa Depan York, 1994
Bumi, Yayasan Obor Purwo Santoso, Pengelolaan Negara,
Indonesia, Jakarta, 1993 Mekanisme Pasar dan
Eckersley, Robyn, Environmentalism Dinamika ekosistem : Tiga
and Political Theory ; Towards Medium interkasi
an Ecosentric Approach, UCL pemerintahan, dalam jurnal
Press, London, 1992 Transformasi Vol.1, no.1,
Goodin, R, Green Political Theory, September 2003
Polity Press, Cambridge, UNDP, Human Development Report
1992 1992, Oxford University
Greene, Owen, Environmental Press, New York, 1992
Regimes : Effectiveness and
Implementation Review Kompas, Senin 27 Mei 2002
dalam John Vogler dan Mark
F Imber, The Environment and http://www.focusweb.org/publiccations/
International Relations, Johannesburg.htm,
Routledge, New York, 1996
Haas, P.M. et.al, (eds), Institutions for
The Earth, MIT Press,
Cambridge, 1993
Hughes, B.B, Continuity and Change in
World Politics :The Clash of
Perspektive, Pretince Hall,
Englewood Cliffs, 1991
Jhamtani, Hira, Jalan Panjang Rio 1992
menuju Johannesburg 2002,
Wacana, Insist, Edisi XII,
2002
Khor, Martin, Globalisasi dan Krisis
Pembangunan Berkelanjutan,
Cindelaras Pustaka Rakyat
Cerdas, Yogyakarta, 2005
Laporan Komisi Dunia Untuk
Lingkungan dan
Pembangunan, Hari Depan
Kita Bersama, PT Gramedia,
Jakarta, 1988
Mansbach, Richard W, Global Puzzle:
Issues and actors in Global

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

Lampiran
Table Perbandingan Perspektif

Kaum modernis : Kaum Ekoradikal :


Lingkungan hidup bukan masalah serius. Lingkungan hidup merupakan masalah serius.
Kemajuan dalam pengetahuan dan Perubahan drastis gaya hidup ditambah
teknologi akan memungkinkan kita pengendalian populasi untuk memajukan
melindungi lingkungan hidup. pembangunan berkelanjutan mutlak
diperlukan.
Pernyataan kaum modernis : Pernyataan kaum ekoradikal :
Semakin bertambahnya manusia dan Hanya teori politik hijau ekosentris yang
meningkatnya pendapatan menghasilkan menyeluruh yang mampu memberikan sejenis
masalah dalam jangka pendek. Masalah kerangka komprehensif yang kita butuhkan
ini memberikan kesempatan dan untuk mengantarkan resolusi abadi pada krisis
mempercepat pencarian solusi. Dalam ekologis.... masyarakat ekosentris akan menjadi
masyarakat bebas, solusi pada akhirnya satu masyarakat yang disitu ada badan
ditemukan, meskipun banyak orang gagal legislatif negara demokratik (yang merupakan
sepanjang jalan sebagai imbalan bagi diri bagian dari struktur pembuatan keputusan
mereka. Dalam jangka panjang multilevel yang membuatnya kurang kuat
pembangunan-pembangunan baru dibanding negara bangsa yang eksis dan lebih
memberikan keuntungan daripada jika responsif terhadap keputusan politik dari
masalah tersebut muncul21 badan-badan pembuat keputusan lokal,
regional dan internasional yang demokratis);
penyebaran kekuatan politik dan ekonomi
yang semakin besar baik dalam maupun antara
komunitas; jangkauan kontrol makro yang
jauh lebih ekstensif pada aktivitas pasar; dan
berkembangnya budaya emansipatoris
ekosentris22

21 N Myers, and Simon, J.L, Scarcity or Abundance? A debate on Environmen, Norton, New York, 1994, hal.65

22 Robyn Eckersley, Environmentalism and Political Theory ; Towards an Ecosentric Approach, UCL Press, London, 1992,
hal.185

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :
Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional

You might also like