Professional Documents
Culture Documents
ISSN: 0852-3581
E-ISSN: 9772443D76DD3
Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/
Efek penggunaan tepung tomat sebagai bahan pakan terhadap
penampilan produksi burung puyuh
David Kurniawan, Eko Widodo, dan M. Halim Natsir
ekowidodo_nmt@yahoo.co.id
ABSTRACT: The purpose of this research was to examine the optimum level of
tomato powder addition as feedstuff on performances of quail including feed intake,
Hen Day Production (HDP), egg weight, egg mass, feed conversion and Income Over
Feed Cost (IOFC). One hundred twenty laying quails with 90 days old were used as
intense of research. Feedstuffs were corn, rice bran, soybean meal, fish meal, pollard,
premix and tomato powder. The treatments were P0 = feed without tomato
powderaddition; P1 = feed with 5% of tomato powder addition; P2 = feed with 10% of
tomato powder addition; P3 = feed with15% of tomato powder addition. Each treatment
was repeated six times. The variables measured were feed intake, HDP, feed
conversion, egg weight, egg mass, and IOFC. Data were analyzed using Analysis of
Variance of the Completely Randomized Design (CRD) and if treatments showed
significant differences then it was continued by Duncans Multiple Range Test
(DMRT). Results found that addition of tomato powder in the quail feed has indicated a
similar effect tothe control particularly on feed intake, HDP, egg weight, egg mass, feed
conversion, and IOFC.
1
J. Ilmu-IlmuPeternakan 25 (1):1 - 7
2
J. Ilmu-IlmuPeternakan 25 (1):1 - 7
3
J. Ilmu-IlmuPeternakan 25 (1):1 - 7
Tabel 3. Data rataan konsumsi pakan, hen day production (HDP), egg mass, konversi pakan
dan income over feed cost (IOFC)
Variabel Penelitian
Konsumsi IOFC
Perlakuan HDP Bobot telur Egg mass
pakan Konversi pakan (Rp/ekor/minggu)
(%) (g/butir) (g/ekor/hari)
(g/ekor/hari)
P0 24,81 0,13 70,67 14,05 10,05 0,42 7,30 1,09 4,05 0,93 388,64 216,36
P1 24,84 0,15 73,97 9,09 10,01 0,41 7,50 0,97 3,79 0,66 373,31 161,39
P2 24,77 0,11 73,77 6,89 9,97 0,48 7,43 0,87 3,95 0,67 309,21 144,34
P3 24,77 0,18 66,29 10,76 10,45 0,21 7,06 0,95 4,10 0,79 177,75 160,31
Keterangan: perlakuan tepung tomat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap semua variabel yang diamati.
4
J. Ilmu-IlmuPeternakan 25 (1):1 - 7
terhadap HDP burung puyuh. Tabel jumlah asam linoleat dan protein kasar
3menunjukkan bahwa rataan HDP burung pada semua perlakuan sama. Hasil
puyuh secara berurutan mulai dari yang sebaliknya diperoleh Jafari et al. (2006)
tertinggi hingga terendah adalah sebagai dan Nobakht and Safamehr (2007) yang
berikut P1 73,979,09%, P2 73,776,89%, melaporkan bahwa penggunaan DTP pada
P0 70,6714,05% dan P3 66,2910,76%. pakan berpengaruh nyata meningkatkan
Hasil penelitian yang sama juga bobot telur ayam petelur dan hal ini terjadi
diperoleh Mansoori et al. (2008); Calisler karena DTP mengandung lysine yang
and Uygu (2010); Salajegheh et al. (2012) tinggi. Salajegheh et al. (2012)
yang melaporkan bahwa penggunaan DTP menyatakan bahwa hasil yang berbeda
pada pakan ayam petelur tidak pada komposisi kimia DPT khususnya
berpengaruh nyata terhadap produksi telur. asam amino lysine berpengaruh terhadap
Hasil sebaliknya diperoleh Nobakht and bobot telur karena beberapa faktor seperti
Safamehr (2007) yang melaporkan bahwa varietas tomat, bentuk limbah tomat,
penggunaan DTP sampai 10% pada pakan kondisi tomat selama proses pengolahan,
dapat meningkatkan produksi ayam jumlah penggunaan suplementasi tomat
petelur. Peningkatan produksi telur dalam pakan, bangsa atau strain unggas,
dipengaruhi oleh tingginya pasokan nutrisi umur ternak unggas dan fase produksi.
khususnya protein dan beberapa asam
amino serta tingginya konsumsi pakan Pengaruh perlakuan terhadap egg mass
dengan penambahan DTP pada pakan Hasil pengamatan menunjukkan
ayam petelur. Jafari et al. (2006) yang bahwa perlakuan tidak memberikan
melaporkan bahwa terjadi peningkatan pengaruh perbedaan yang nyata (P>0,05)
produksi telur dengan penambahan DTP terhadap egg mass burung puyuh. Tabel
pada pakan ayam petelur dan penurunan 3menunjukkan bahwa rataan egg mass
produksi telur dengan jumlah penambahan burung puyuh secara berurutan mulai dari
15%. Hal ini diperkirakan terjadi karena yang tertinggi hingga terendah adalah
tingginya serat kasar pada pakan akibat sebagai berikut P1 7,500,97 g/ekor/hari,
penambahan DTP sehingga menyebabkan P2 7,430,87 g/ekor/hari, P0 7,301,09
rendahnya ketersediaan nutrisi untuk g/ekor/hari dan P3 7,060,95 g/ekor/hari.
ternak unggas. Hasil penelitian yang sama juga
diperoleh Mansoori et al. (2008) dan
Pengaruh perlakuan terhadap bobot Salajegheh et al. (2012) yang melaporkan
telur bahwa penggunaan DTP pada pakan ayam
Hasil pengamatan menunjukkan petelur tidak berpengaruh nyata terhadap
bahwa perlakuan tidak memberikan egg mass. Hasil ini diperoleh karena
pengaruh perbedaan yang nyata (P>0,05) jumlah asam linoleat dan protein kasar
terhadap bobot telur burung puyuh. Tabel pada semua perlakuan sama. Hasil
3 menunjukkan bahwa rataan bobot telur sebaliknya diperoleh Jafari et al. (2006)
burung puyuh secara berurutan mulai dari dan Nobakht and Safamehr (2007) yang
yang tertinggi hingga terendah adalah melaporkan bahwa penggunaan DTP pada
sebagai berikut P3 10,450,21g/butir, P1 pakan berpengaruh nyata meningkatkan
10,010,41 g/butir, P0 10,050,42 g/butir egg mass pada ayam petelur.
dan P2 9,970,48 g/butir.
Hasil penelitian yang sama juga Pengaruh perlakuan terhadap konversi
diperoleh Mansoori et al. (2008) dan pakan
Salajegheh et al. (2012) melaporkan Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa penggunaan DTP pada pakan ayam bahwa perlakuan tidak memberikan
petelur tidak berpengaruh nyata terhadap pengaruh perbedaan yang nyata (P>0,05)
bobot telur. Hasil ini diperoleh karena terhadap konversi pakan burung puyuh.
5
J. Ilmu-IlmuPeternakan 25 (1):1 - 7
Tabel 3menunjukkan bahwa rataan didalam pakan. Hal ini berkaitan dengan
konversi pakan burung puyuh secara harga tepung tomat yang relatif mahal
berurutan mulai dari yang tertinggi hingga yaitu sekitar Rp. 10.000/kg sehingga
terendah adalah sebagai berikut P3 berpengaruh terhadap harga pakan pada
4,100,79, P0 4,050,93, P2 3,950,67 masing-masing perlakuan yaitu P0 Rp
dan P1 3,790,66. 4.080 /kg; P1 Rp 4.372 /kg; P2 Rp 4.664
Hasil penelitian yang sama juga /kg; dan P3 Rp 4.956 /kg. Nilai IOFC
diperoleh Jafari et al. (2006); Mansoori et menunjukkan jumlah penerimaan dari
al. (2008); Salajegheh et al. (2012) yang penjualan produksi telur burung puyuh
melaporkan bahwa penggunaan DTP pada dikurangi dengan biaya pakan yang
pakan ayam petelur tidak berpengaruh dikonsumsi burung puyuh. Hasil IOFC
nyata terhadap konversi pakan. Hasil burung puyuh dipengaruhi oleh harga
sebaliknya diperoleh Nobakht and pakan, harga telur, produksi telur dan
Safamehr (2007) dan Calisler and Uygu konsumsi pakan burung puyuh.
(2010) yang melaporkan bahwa
penggunaan DTP pada pakan dapat KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan konversi pakan ayam
petelur. Konversi pakan merupakan Kesimpulan
perbandingan antara konsumsi pakan Penggunaan tepung tomat sebagai
dengan produksi yang dihasilkan sehingga bahan pakan memberikan pengaruh yang
dengan nilai konversi pakan yang semakin sama dengan kontrol terhadap penampilan
tinggi maka semakin tidak efisien dalam produksi burung puyuh meliputi konsumsi
penggunaan pakannya. Nilai konversi pakan, HDP, bobot telur, egg mass dan
pakan merupakan salah satu indikator yang IOFC.
dapat memberikan gambaran tentang
tingkat efisiensi penggunaan pakan untuk Saran
tubuh. Semakin rendah nilai konversi Berdasarkan hasil penelitian
berarti semakin tinggi tingkat efisiensi disarankan untuk melakukan penelitian
penggunaan pakannya dan sebaliknya. lanjutan tentang penggunakan tepung
Sesuai dengan pendapat Siregar (1991) tomat sebagai bahan pakan terhadap
bahwa semakin kecil nilai konversi pakan kualitas telur burung puyuh.
maka akan semakin baik karena
menunjukkan bahwa penggunaan pakan DAFTAR PUSTAKA
semakin efisien. Calisler and Uygu. 2010. Effects of Dry
Tomato Pulp on Egg Yolk
Pengaruh perlakuan terhadapIOFC Pigmentation and Some Egg Yield
Hasil pengamatan menunjukkan Charecteristics of Laying Hens.
bahwa perlakuan tidak memberikan Journal Animal Veteriner 9(1): 96-
pengaruh perbedaan yang nyata (P>0,05) 98.
terhadap IOFC burung puyuh. Tabel Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
3menunjukkan bahwa rataan IOFC burung 2013. Statistik Peternakan dan
puyuh secara berurutan mulai dari yang Kesehatan Hewan. Direktorat
tertinggi hingga terendah adalah sebagai Jendral Peternakan dan Kesehatan
berikut P0 Rp 388,64216,36 per ekor, P1 Hewan Kementrian Pertanian.
Rp 373,31161,39 per ekor, P2 Rp Jafari, M. P. Rasoul and V. Bamphidis.
309,21144,34 per ekor dan P3 Rp 2006. The Use of Dried Tomato Pulp
177,75160,31 per ekor. in Diets of Laying Hens.
Nilai IOFC burung puyuh secara International Journal of Poultry
numerik mengalami penurunan seiring Science 5(7): 618-622.
dengan level penggunaan tepung tomat
6
J. Ilmu-IlmuPeternakan 25 (1):1 - 7