You are on page 1of 10

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

DALAM KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK FURNITURE


PADA PT. HERDEX SEJAHTERA

Hendra Rahmawan, Elkaf P M.Kom


Fakultas Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Universitas Dian Nuswantoro
Semarang, Indonesia Semarang, Indonesia
hendra@mhs.dinus.ac.id

Abstract The company has a goal of producing a product perusahaan biasanya memiliki standar operasional
for consumers either in the form of goods or services. In order
that consumers are satisfied in using the product,companies need
prosedur (SOP).
to have a good quality product. Quality control of a product has Pengendalian kualitas suatu produk harus dapat
to really look for in an industry, so that the consumer is satisfied mengarahkan kepada beberapa tujuan secara
in using a product or service from the company. the company
should be able to do eficiency in order to keep its price or even
terpadu dan merupakan suatu hal yang perlu benar
cheaper and certainly has a good quality, so company doesn't lose benar diperhatikan dalam dunia usaha, sehingga
consumers. One of the things that needs to be done is efficiency para konsumen puas dalam menggunakan produk
problem in classification of product quality. To select and classify
the quality of a product needed a better method thanconventional
atau jasa dari perusahaan. Harga produk atau jasa
methods. One method of classification which is quite famous for perusahaan tersebut harus dapat ditekan serendah
the most powerful and accurate is a method of Support Vector rendahnya serta proses produksi harus dapat selesai
Machine (SVM). This research proposes the use of method of
SVM to the classification of qualityfurniture products at PT
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Herdex Sejahtera. SVM is used for the classification ofproducts sebelumnya didalam perusahaan yang
into three classes. From the results of the experiment method of bersangkutan. Pengendalian kualitas merupakan
SVMcan do the classification accuracy classification results with
84 percent.
suatu kegiatan yang sering dilakukan disetiap
perusahaan. Apabila pengendalian kualitas
Keyword : Support Vector Machine, Data Mining, dilakukan dengan baik, bagi perusahaan akan
Furniture, Quality Control menimbulkan tambahan biaya yaitu biaya
PENDAHULUAN pengawasan kualitas, dan tingkat kerusakan produk
yang dihasilkan sangat rendah atau produk rusak
Suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan jangka
yang terjadi sedikit.
panjang yaitu untuk selalu berkembang kearah yang
PT Herdex Sejahtera adalah perusahaan yang
lebih baik. Perusahaan didirikan memiliki tujuan
bergerak dalam industri furniture dengan merk label
menghasilkan suatu produk untuk konsumen baik
HERMAN DEXTER, merupakan perusahaan yang
berupa barang atau jasa. Tentunya agar konsumen
bergerak dalam bidang pembuatan furniture untuk
puas dalam menggunakan produk, perusahaan harus
kebutuhan Hospital, Cafe and Restaurant, Clinic,
mempunyai produk yang berkualitas. Kualitas
Hotel, Apartement, Living room, Bed room. untuk
merupakan salah satu kebijakan penting dalam
meningkatkan keuntungan perusahaan tentunya PT.
meningkatkan daya saing produk yang harus
Herdex Sejahtera harus menjaga dan meningkatkan
memberi kepuasan kepada konsumen. Kualitas
kualitas produknya. Untuk menjaga kualitas produk
produk adalah produk yang sesuai dengan yang
perlu adanya kontrol yang efektif dan efisien.
disyaratkan atau distandarkan [1]. Untuk menangani
selama ini kontrol yang dilakukan adalah kontrol
masalah pengendalian kualitas produk suatu
manusia yang tidak sepenuhnya dapat diandalkan 2. Menemukan model klasifikasi yang
dan tidak menjamin kualitas dari kontrol. mempunyai akurasi tinggi atau error yang kecil
Pada saat ini perusahaan harus bisa melakukan dalam melakukan klasifikasi kualitas produk.
efisiensi agar harga produknya tetap atau bahkan 3. Menerapkan metode support vector machine
lebih murah dan tentunya memiliki kualitas yang sebagai alternatif solusi penentuan kualitas produk
baik, dengan demikian perusahaan tidak kehilangan furniture pada PT herdex Sejahtera secara manual.
konsumen. salah satu hal yang perlu dilakukan yaitu
melakukan efisiensi dalam masalah pengelompokan
atau klasifikasi kualitas produk. Untuk memilih dan SUPPORT VECTOR MACHING
mengelompokan kualitas suatu produk diperlukan Support Vector Machine (SVM) pertama kali
suatu metode baku dan lebih baik dari metode diperkenalkan oleh Vapnik pada tahun 1992 sebagai
konvensional. Salah satu metode klasifikasi yang rangkaian harmonis konsep-konsep unggulan dalam
cukup terkenal paling kuat dan akurat adalah bidang pattern recognition (pengenalan pola).
metode Support Vector Machine (SVM). Pada Sebagai salah satu metode pengenalan pola, usia
penelitian yang diakukan oleh jinho kim metode SVM terbilang masih relatif muda. Walaupun
SVM dibandingkan dengan metode K-Nearest demikian, evaluasi kemampuannya dalam berbagai
Neigbor untuk melakukan klasifikasi objek seperti aplikasi menempatkannya sebagai sebuah karya
pesawat, motor, mobil dan wajah manusia dengan terbaik dalam pengenalan pola. SVM adalah metode
data gambar. Hasil dari penelitian tersebut learning machine yang bekerja atas prinsip
menunjukan metode SVM mempunyai performa Structural Risk Minimization (SRM) dengan tujuan
yang melebihi metode K-Nearest Neighbor [1]. menemukan hyperplane terbaik yang memisahkan
Seperti yang dilakukan penelitian sebelumnya dua buah class pada input space.
dengan judul klasifikasi parket kayu jati Konsep dasar SVM sebenarnya merupakan
menggunakan metode Support Vector Machine kombinasi harmonis dari teori-teori komputasi yang
(SVM). Permasalahan yang dihadapi adalah telah ada puluhan tahun sebelumnya, seperti margin
kegiatan usaha ekspor produk flooring parket dari hyperplane, kernel diperkenalkan oleh Aronszajn
bahan kayu jati mengalami penurunan drastis, oleh tahun 1950 dan demikian juga dengan konsep-
karena itu perlu adanya peningkatan dari mutu konsep pendukung yang lain. Akan tetapi hingga
produksi parket kayu jati dan mengendalikan tahun 1992, belum pernah ada upaya merangkaikan
kualitas produksi. Tujuan dari penggunaan metode komponen-komponen tersebut.
support vector machine pada penelitian tersebut Berbeda dengan strategi neural network yang
yaitu mengklasifikasikan parket kedalam beberapa berusaha mencari hyperplane pemisah antar kelas,
jenis parket yang berbeda-beda tetapi mempunyai SVM berusaha menemukan hyperplane yang terbaik
sifat yang serupa ke dalam kelompok kelompok pada input space. Prinsip dasar SVM adalah linear
berdasarkan pemakaiannya. [3]. classifier, dan selanjutnya dikembangkan agar dapat
Penelitian ini mengusulkan penggunaan metode bekerja pada problem non-linear, dengan
klasifikasi support vector machine dalam memasukkan konsep kernel trick pada ruang kerja
melakukan klasifikasi kualitas produk. Dalam kasus berdimensi tinggi. Perkembangan ini memberikan
ini peneliti menggunakan data produk furniture dari rangsangan minat penelitian di bidang pengenalan
PT Herdex Sejahterah. pola untuk investigasi potensi kemampuan SVM
Tujuan dari laporan tugas akhir yang dibuat oleh secara teoritis maupun dari segi aplikasi. Dewasa ini
penulis adalah sebagai berikut : SVM telah berhasil diaplikasikan dalam aplikasi di
1. Mengimplementasikan metode support dunia nyata dan secara umum memberikan solusi
vector machine untuk membantu PT. Herdex yang lebih baik dibandingkan dengan metode
Sejahtera dalam mengklasifikasikan kualitas produk konvensional seperti misalnya artificial neural
furniture. network.
Berbeda dengan strategi neural network yang
berusaha mencari hyperplane pemisah antar kelas,
SVM berusaha menemukan hyperplane yang terbaik (misalnya jumlah hidden neuron pada neural
pada input space. Prinsip dasar SVM adalah linear network, stopping criteria dalam proses
classifier, dan selanjutnya dikembangkan agar dapat pembelajaran, dsb) dikarenakan jumlah sampel data
bekerja pada problem non-linear, dengan yang relatif sedikit dibandingkan dimensional ruang
memasukkan konsep kernel trick pada ruang kerja vektor data tersebut. Semakin tinggi dimensi dari
berdimensi tinggi. Perkembangan ini memberikan ruang vector informasi yang diolah, membawa
rangsangan minat penelitian di bidang pengenalan konsekuensi dibutuhkannya jumlah data dalam
pola untuk investigasi potensi kemampuan SVM proses pembelajaran.
secara teoritis maupun dari segi aplikasi. Dewasa ini
SVM telah berhasil diaplikasikan dalam aplikasi di 3. Feasibility
dunia nyata dan secara umum memberikan solusi SVM dapat diimplementasikan relatif mudah,
yang lebih baik dibandingkan dengan metode karena proses penentuan support vector dapat
konvensional seperti misalnya artificial neural dirumuskan dalam QP problem (Quadratic
network. programming). Dengan demikian, jika kita memiliki
library untuk menyelesaikan QP problem, dengan
Karakteristik SVM yaitu: sendirinya SVM dapat diimplementasikan dengan
Secara prinsip SVM adalah linear classifier mudah.
Pattern recognition dilakukan dengan
mentransformasikan data pada input space ke Kekurangan SVM
ruang yang berdimensi lebih tinggi, dan 1. Sulit dipakai dalam problem berskala besar.
optimisasi dilakukan pada ruang vector yang Skala besar dalam hal ini dimaksudkan dengan
baru tersebut. Hal ini membedakan SVM dari jumlah sample yang diolah.
solusi pattern recognition pada umumnya, yang 2. SVM secara teoritik dikembangkan untuk
melakukan optimisasi parameter pada ruang problem klasifikasi dengan dua class atau lebih.
hasil transformasi yang berdimensi lebih rendah Namun demikian, masing-masing strategi ini
daripada dimensi input space. memiliki kelemahan, sehingga dapat dikatakan
Menerapkan strategi Structural Risk penelitian dan pengembangan SVM pada
Minimization (SRM) multiclass problem masih merupakan tema
Prinsip kerja SVM pada dasarnya hanya mampu penelitian yang masih terbuka.
menangani klasifikasi dua class.
Formulasi Matematis SVM
Kelebihan SVM Secara matematika, formulasi SVM untuk kasus
1. Generalisasi klasifikasi linier di dalam primal space adalah
Generalisasi didefinisikan sebagai kemampuan suatu
metode untuk mengklasifikasikan suatu pattern, min ||| |^2
yang tidak termasuk data yang dipakai dalam fase
pembelajaran metode tersebut. Subject to
Generalization error dipengaruhi oleh dua faktor:
error terhadap training set dan dimensi VC (Vapnik y_i (wx_i+b)1,i=1,,l, (1)
Chervonenkis dimension). Jadi, SVM dapat
meminimalkan error pada training-set, juga
dimana xi adalah data input, yi adalah keluaran dari
meminimalkan dimensi VC.
data xi, w, b adalah parameter-parameter yang kita
cari nilainya. Dalam formulasi di atas, kita ingin
2. Curse of dimensionality
meminimalkan fungsi tujuan (obyektif function) 1/2
Curse of dimensionality didefinisikan sebagai
w^2 atau memaksimalkan kuantitas w^2
masalah yang dihadapi suatu metode pattern
atau w^2 w dengan memperhatikan pembatas
recognition dalam mengestimasikan parameter
yi(wxi+ b) 1. Bila output data yi = +1, maka
pembatas menjadi (wxi + b) 1. Sebaliknya bila yi dimana variabel non-negatif i, dinamakan
= 1, pembatas menjadi (wxi+b) 1. Di dalam Lagrange multiplier. Solusi dari problem optimisasi
kasus yang tidak feasible (infeasible) dimana dengan pembatas seperti di atas ditentukan dengan
beberapa data mungkin tidak bisa dikelompokkan mencari saddle point dari fungsi Lagrangian J(w, b,
secara benar, formulasi matematikanya menjadi ). Fungsi ini harus diminimalkan terhadap variabel
berikut. w dan b dan harus dimaksimalkan terhadap variable
. Kemudian kita cari turunan pertama dari fungsi
J(w, b, ) terhadap variabel w dan b dan kita
samakan dengan 0. Dengan melakukan proses ini,
akan didapatkan dua kondisi optimalitas berikut:

Subject to 1. Kondisi 1

(2)
2. Kondisi 2

dimana ti adalah variabel slack. Dengan formulasi


ini kita ingin memaksimalkan margin antara dua
kelas dengan meminimalkan w^2 [4]. Dalam
formulasi ini kita berusaha meminimalkan kesalahan
klasifikasi (misclassification error) yang dinyatakan Penerapan kondisi optimalitas 1 pada fungsi
dengan adanya variabel slack ti, sementara dalam Lagrangian (4) akan menghasilkan
waktu yang sama kita memaksimalkan margin,
w^2. Penggunaan variabel slack ti adalah untuk
(4)
mengatasi kasus ketidaklayakan (infeasibility) dari
pembatas (constraints) yi(wxi + b) 1 dengan cara
memberi pinalti untuk data yang tidak memenuhi
pembatas tersebut. Untuk meminimalkan nilai ti ini,
Penerapan kondisi optimalitas 2 pada fungsi
kita berikan pinalti dengan menerapkan konstanta
Lagrangian (5) akan menghasilkan
ongkos C. Vektor w tegak lurus terhadap fungsi
pemisah: wx + b = 0. Konstanta b menentukan (5)
lokasi fungsi pemisah relatif terhadap titik asal
(origin).
Problem (3) adalah programa nonlinear. Ini bisa
dilihat dari fungsi tujuan (objective function) yang
berbentuk kuadrat. Untuk menyelesaikannya, secara Menurut duality theorem [1]:
komputasi agak sulit dan perlu waktu lebih panjang. Jika problem primal mempunyai solusi
Untuk membuat masalah ini lebih mudah dan efisien optimal, maka problem dual juga akan mempunyai
untuk diselesaikan, masalah ini bisa kita solusi optimal yang nilainya sama
transformasikan ke dalam dual space. Untuk itu, Bila wo adalah solusi optimal untuk problem
pertama diubah problem (3) menjadi fungsi primal dan o untuk problem dual, maka perlu dan
Lagrangian : cukup bahwa wo solusi layak untuk problem primal
dan Untuk mendapatkan problem dual dari problem
(3) kita, kita jabarkan persamaan (4) sebagai berikut:
adalah ,, dimana
adalah solusi optimal dari problem
(10) dan b dipilih sehingga untuk
(6)
sembarang i dengan [6]. Data xi
dimana dinamakan support vector dan
Menurut kondisi optimalitas ke dua dalam (6), term menyatakan data training yang diperlukan untuk
ketiga sisi sebelah kanan dalam persamaan di atas mewakili fungsi keputusan yang optimal. Dalam
sama dengan 0. Dengan memakai nilai-nilai w di gambar 1, sebagai contoh, 3 titik berwarna putih
(5), kita dapatkan. menyatakan support vector. Untuk mengatasi
masalah ketidaklinieran (nonlinearity) yang sering
terjadi dalam kasus nyata, kita bisa menerapkan
(7) metoda kernel. Metoda kernel [7] memberikan
pendekatan alternatif dengan cara melakukan
mapping data x dari input space ke feature space F
melalui suatu fungsi sehingga
maka persamaan 7 menjadi Karena itu suatu titik x dalam input space menjadi
(8)
dalam feature space..

METODE PENELITIAN
Selanjutnya didapatkan formulasi dual dari problem Prosedur implementasi metode Support Vector
(3): Machine yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Preprosesing data yang dapat digunakan
dalam metode Support Vector machine karena
metode SVM membutuhkan data yang bersifat
bilangan real. Dalam penelitian ini transformasi data
atau preprosesing yang digunakan bersifat
Subject to pengkategorian misalnya parameter C1 = {Tidak
Goyang, Goyang}, kemudian dikategorikan kedalam
nilai C1 = {1,0}.
2. Setelah data diubah dalam nilai numerik
selanjutnya dilakukan normalisasi pada data training
(9) dan data testing.
3. Proses pelatihan menggunakan SVM
Dengan dot product xixj sering diganti dengan multiclass one agains all dengan beberapa parameter
simbol K. K adalah matrik kernel yang dijelaskan seperti kernel yang digunakan yaitu Kernel Radial
dalam bagian 3. Formulasi (9) adalah quadratic Basic Function (RBF). fungsi kernel yang digunakan
programming (QP) dengan pembatas (constraint) adalah fungsi kernel RBF karena memiliki
linier. Melatih SVM ekuivalen dengan performansi yang sama dengan kernel linier pada
menyelesaikan problem convex optimization. parameter tertentu, memiliki perilaku seperti fungsi
Karena itu solusi dari SVM adalah unik (dengan kenel sigmoid dengan parameter tentu dan rentang
asumsi bahwa k adalah positive definite) dan global nilainya kecil [0,1].
optimal. Hal ini berbeda dengan solusi neural 4. Lakukan proses training untuk mencari nilai
networks [5] yang ekuivalen dengan problem terbaik dari parameter kernel C dan . C adalah
nonconvex optimization dengan akibat solusi yang parameter yang menentukan besar penalti akibat
ditemukan adalah local optima. Ambil kesalahan dalam klasifikasi data dan nilainya
. Fungsi pemisah optimal
ditentukan oleh pengguna. Sedangkan merupakan
konstanta dari kernel RBF.
5. Menggunakan model yang telah dihasilkan
dari proses training untuk data testing.
6. Pengujian dengan data testing (uji) untuk
mengetahui akurasi dari model klasifikasi. Hasil dari
akurasi dapat dilihat dari prosentase kebenaran hasil
klasifikasi terhadap data asli dan membuat tabel
kebenaran (confusion matrix).
Skenario dari Klasifikasi dengan Support Vector
Machine direpresentasikan pada gambar 1.

Keterangan

Gambar 1 : Tahap Implementasi klasifikasi SVM

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian direpresentasikan dalam tahap-
tahap sebagai berikut
1. Pengolahan data
Data survey
Data survey diperoleh dari hasil survey atau
pengecekan produk setelah diproduksi. Pada
penelitian ini data survey yang didapat merupakan
data produksi bulan Juni Oktober tahun 2013
dengan 3 jenis produk yaitu Adonis Round Table,
Ariston Square Table dan Acuba Round, Table.
Pada tabel 1 ditampilkan sampel data survey
produksi bulan juni 2013.
Dari survey yang dihasilkan terdapat hasil penilaian
Tabel 1: Data Survey Produksi Furniture untuk setiap parameter. Untuk penilaian akhir dari
nilai parameter akan dikelompokan menjadi tiga
kelas sesuai dengan standar operasional produksi
yang dimiliki oleh PT. Herdex Sejahtera. Standar
kelas dijelaskan pada tabel.

Tabel 2: Deskripsi Kelas


Pembentukan Dataset
Setelah diperoleh data survey, parameter-parameter
data dan standar kualitas sebagai kelas. Maka data
diolah menjadi dataset penelitian. Dataset terdiri Normalisasi Data
dari data training (pelatihan) dan data testing (uji). Data training dan testing yang ada harus
Pada laporan ini sampel dataset yang ditampilkan dinormalisasi sehingga dalam proses training
sebanyak 150 data dengan jenis produk Adonis support vector machine akan menghasilkan data
Round Table. Sampel dataset Adonis Round Table training yang stabil dan sesuai.
ditampilkan pada tabel 3
Tabel 5: Normalisasi Data

Tabel 3: Dataset Penelitian

2. Pelatihan Support Vector Machine


Pada tahap ini data training digunakan untuk proses
Transformasi Dataset pelatihan. Proses training menggunakan multiclass
Data ditransformasi menjadi nilai decimal agar SVM dengan metode one-against-all. dibangun k
dapat diolah dengan metode support vector buah model SVM biner (k adalah jumlah kelas).
machine. Transformasi data dapat dilihat pada table Setiap model klasifikasi ke-i dilatih dengan
4 menggunakan keseluruhan data, untuk mencari
Tabel 4: Transformasi Dataset solusi permasalahan. Implementasi proses
pelatihan pada program bisa dilihat pada gambar 2.

Gambar 2: Pelatihan SVM


Keterangan model :
Parameters : array yang berisi parameter
kernel yaitu nilai C (koefisien kernel),
jumlah kelass dan epsilon.
Nr_class : jumlah kelas yang ada pada
tiap model
totalSV : total dari support vector
rho : bias
nSV : banyaknya dari support
vector
Keterangan model : SVs : bobot dari support vector
nu : nilai yang ekuivalen dengan
C
obj : nilai optimal objektif dari 3. Pengujian Model
dual SVM Setelah dilakukan training dan menghasilkan model
nSV : banyaknya dari support klasifikasi, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
vector menguji model klasifikasi dengan data testing. Hasil
dari pengujian bisa dilihat pada table 6.
rho : bias
totalSV : total dari support
Tabel 6: Hasil Pengujian Model
vector
Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh model
atau mesin klasifikasi yang akan digunakan sebagai
standar mesin klasifikasi dan digunakan untuk
menguji klasifikasi dengan data testing. Terdapat 3
model yang dihasilkan dari proses training data.
Model-model hasil training berisi parameter-
parameter yang optimal dari hasil training. Model
ditunjukan pada gambar 3.

Gambar 3: Model SVM

Dari hasil eksperimen dan perhitungan menunjukan


hasil akurasi sebesar 90 persen. Hasil pengujian
klasifikasi bisa dilihat pada tabel 7. terdapat 3 kelas
yang telah diklasifikasi, akurasi untuk kelas 1
sebesar 100 persen, akurasi untuk kelas 2 sebesar 92 bisa dilihat pada tabel 9 yang menunjukan nilai
persen dan akurasi kelas 3 sebesar 94 persen. Nilai dari table kebenaran atau confusion matrix dari
dari table kebenaran atau confusion matrix klasifikasi.
ditunjukan pada tabel 7. Tabel 9: Confusion Matrix Pengujian Data
Tabel 7: Confusion Matrix Pengujian Model

Keterangan confusion matrix :


Keterangan confusion matrix : Kelas 1 : produk yang berhasil diprediksi
Kelas 1 : produk yang berhasil diprediksi sebagai kelas 1 yaitu 96 data sedangkan jumlah
sebagai kelas 1 yaitu 8 data sedangkan jumlah asli 96 data
asli 8 data Kelas 2 : produk yang berhasil diprediksi
Kelas 2 : produk yang berhasil diprediksi sebagai kelas 2 yaitu 46 data sedangkan jumlah
sebagai kelas 2 yaitu 19 data sedangkan jumlah asli 77 data
asli 23 data Kelas 3 : produk yang berhasil diprediksi
Kelas 3 : produk yang berhasil diprediksi sebagai kelas 3 yaitu 28 data sedangkan jumlah
sebagai kelas 3 yaitu 19 data sedangkan jumlah asli yaitu 28 data.
asli yaitu 19 data KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dan implementasi klasifikasi
4. Pengujian Data data kualitas produksi dengan metode Support
Setelah dihasilkan model dari klasifikasi dilakukan Vector Machine, pada akhir laporan penulis dapat
pengujian dari data selain dataset. Pengujian memberikan kesimpulan sebagai berikut :
menggunakan data produksi meja dengan produk 1. Metode Support Vector Machine dapat
yang berbeda yaitu produksi ariston square table diimplementasikan dalam klasifikasi kualitas
sebanyak 200 data. hasil produksi furniture pada PT. Herdex
Tabel 8: Hasil Pengujian Data Sejahtera.
2. Implementasi metode Support Vector Machine
dalam klasifikasi menghasilkan model
klasifikasi yang baik, terbukti dengan capaian
nilai akurasi dari model sebesar 92 persen dan
akurasi dengan data uji sebesar 84 % persen

Berdasarkan kesimpulan dan analisis laporan , saran


dari peneliti untuk penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Penelitian lebih lanjut dapat menerapkan dan
melakukan optimasi terhadap metode Support
Vector Machine. Dapat ditambahkan ekstraksi
fitur untuk meningkatkan performa dari
metode SVM.
2. Dikembangkan penelitian yang lebih
mendalam dan variasi algoritma SVM
digabungkan dengan algoritma lain agar hasil
Dari hasil pengujian dengan data uji menunjukan
hasil akurasi sebesar 84 persen. Hasil klasifikasi
dan kecepatan training yang dihasilkan lebih Informatika, Bandung.
optimal. [6] Simon Haykin, Neural Network: A
Comprehensive Foundation. New Jersey:
REFERENSI Prentice.
[8] Scholkopf B and J, Smola A, Learning with
[1] JINHO KIM, "Comparing Image Classification
Kernels. Massachusets: The MIT Press, 2000.
Methods: K-Nearest-Neighbor and Support-
[7] Cristianini N and Shawe-Taylo J, An
Vector-Machines ," Applied Mathematics in
Electrical and Computer Engineering. Introduction to Support Vector Machines.:
[2] Philip B Crosby, Quality is Free : The Art Of
Cambridge University Press, 2000.
[9] D. J., & Sharda, R. Power, "Model-driven
Making Quality Certain. New Yord: New
American Library, 1979. decision support systems: Concepts and
[3] Xindong Wu and Viping Kumar, The Top Ten
research directions," APA, vol. 43(3), pp. 1044-
1061, 2007.
Algorithms In Data Mining.: Taylor & Francis
[10] Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen
Group, LLC, 2009.
[4] Rina
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasindo,
Yuliani Siagian, "KLASIFIKASI
2007.
PARKET KAYU JATI MENGGUNAKAN
[11] "Standar Kualitas Produksi Furniture
METODE SUPPORT VECTOR MACHINES
(SVM)," 2013. PT.Herdex Sejahtera," Produksi,.
[5] Esyudha Endha, "Klasifikasi Keluhan
Pelanggan Berdasarkan Tweet dengan
Menggunakan Metode Support Vector Machine
(SVM)," in Sekolah Teknik Elektro dan

You might also like