You are on page 1of 6

77 DA Pasta et al.

/ Maspari Journal 04 (2012) 77-82

Maspari Journal, 2012, 4(1), 77-82

http://masparijournal.blogspot.com

Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons


Jenis Aplysina sp sebagai Penghasil Antibakteri
dari Perairan Pulau Tegal Lampung
Defin Ari Pastra*, Melki, Heron Surbakti

Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA, UNSRI, Indralaya, SumSel


*E-mail: definaripastra@yahoo.co.id
Received 10 October 2011; received in revised form 28 October 2011;
accepted 20 November 2011

ABSTRACT
This research was conducted in October 2010 - January 2011. Sampling of sponge was
conducted in the waters of the Tegal island Lampung. This study aims to obtain symbiotic
bacteria of sponge that has material potential as antibacterial and know the biochemical
nature of the symbiotic bacterium of sponges that has the potential material as antibacterial.
Bacteria of sponges were inoculated on NA media with for casting method. Results of
inoculation were purified by the bowls scratch method. Purification selected 10 bacteria isolates
to be performed screening of antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcusa
aureus bacteria. Bacteria wes capable to forming inhibition zone was characterized to
determine biochemically characteristic.
This study found two isolate of symbiotic bacteria of sponges that can produce bioactive
compounds that are antibacterial, bacteria A23 can restrain the bacteria S. aureus and E. coli
and the bacteria A25 can only restrain the bacteria S. aureus. A23 bacteria are gram-positive
bacteria ferment carbohydrates into lactic acid but dont produce high concentration acid
compounds, able to use carbon sources from citrat, produce the enzyme of urease, catalase,
oxidase, glatinase, and motility. A25 bacteria are gram-negative bacteria, ferment carbohydrates
into lactic acid but dont produce high concentration of acid compounds, can ferment
carbohydrates 2,3 butanadiol, able tu use carbon sources from citrat, produce the enzyme
urease, catalase, oxidase

Key word : Antagonist, Antibacterial, Bacteria, Screening, Symbiotic, Sponge

ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 - Januari 2011. Sampel spons diambil
di Perairan Pulau Tegal Lampung. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh isolat bakteri
simbion spons yang berpotensi sebagai penghasil bahan antibakteri dan mengetahui sifat
biokimia bakteri simbion spons yang berpotensi sebagai penghasil bahan antibakteri tersebut
Bakteri pada sampel spons diinokulasi pada media NA dengan metode agar tuang. Hasil
inokulasi dimurnikan dengan metode cawan gores. Pemurnian memilih 10 isolat bakteri yang
kemudian dilakukan penapisan aktifitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan
bakteri Staphylococcusa aureus. Bakteri yang mampu membentuk zona hambat kemudian
dikarakterisasi untuk mengetahui sifat-sifat biokimianya.
Penelitian ini mendapatkan dua isolat bakteri simbion spons yang dapat menghasilkan
senyawa-senyawa bioaktif yang bersifat antibakteri yaitu bakteri A23 dapat menghambat
bakteri S aureus dan E coli dan bakteri A25 yang haya dapat menghambat bakteri S aureus.
Bakteri A23 adalah bakteri gram positif mempermentasikan karbohidrat menjadi asam laktat
namun tidak menghasilkan asam dengan konsentrasi tinggi, dapat menggunakan sumber
karbon dari citrat, menghasilkan enzim urease, katalase, oksidase, glatinase dan melakukan
motilitas. Bakteri A25 adalah bakteri gram negatif, mempermentasikan karbohidrat menjadi
asam laktat namun tidak menghasilkan asam dengan konsentrasi tinggi, memfermentasikan
karbohidrat 2,3 butanadiol, dapat menggunakan sumber karbon dari citrat, menghasilkan
enzim urease, katalase, oksidase

Kata kunci : Antagonis, Antibakteri, Bakteri, Penapisan, Simbion, Spons

Corresponden number: Tel. +62711581118; Fax. +62711581118


E-mail address: masparijournal@gmail.com
Copy right 2012 by PS Ilmu Kelautan FMIPA UNSRI, ISSN: 2087-0558
78 DA Pasta et al. / Maspari Journal 04 (2012) 77-82

I. PENDAHULUAN bersimbiosis dengan spons disebut bakteri


yang diuji. Isolat bakteri yang telah teruji
Bakteri patogen masih sering menjadi mampu menghambat atau membunuh bakteri
masalah dalam dunia kesehatan karena Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
menyebabkan banyak penyakit. Untuk kemudian dikarakterisasi untuk diketahui sifat
mengatasi berbagai penyakit yang diakibatkan biokimianya
bakteri patogen biasanya digunakan bahan
kimia yang dapat membunuh bakteri. Bahan II. BAHAN DAN METODE
kimia kadang-kadang dapat menimbulkan 2.1. Bahan
efek samping dan menyebabkan bakteri Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
resisten terhadap bahan antibakteri tertentu. adalah sampel spons, air laut, aquades,
Terbatasnya bahan antibakteri yang sudah medium NB, medium NA, biakan bakteri S.
diketahui juga masih menjadi masalah dalam aureus, biakan bakteri E.coli, medium OF,
dunia kesehatan saat ini. medium nutrient gelatin, medium MR-PV
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu broth, medium simmons citrate agar, medium
dilakukan pencarian bahan-bahan antibakteri urea broth, alcohol, KOH 3%.
baru. Bahan antibakteri dapat berasal dari zat
bioaktif yang terdapat pada ekstrak tumbuhan 2.2. Pengambilan Sampel
dan hewan serta zat-zat bioaktif yang Sampel spons diambil di perairan pulau
dihasilkan oleh mikroorganisme. Menurut Lee, Tegal Lampung pada kedalaman sekitar 1,5 m.
et al (2001) beberapa jenis spons mengandung Spons dimasukan kedalam kantong plastik
senyawa yang bersifat antibiotik. steril kemudian disimpan di dalam ice box dan
Senyawa yang bersifat antibiotik tentu dibawa ke laboratorium.
bersifat antibakteri, tetapi jika spons diekstrak
untuk dijadikan bahan antibakteri secara 2.3. Isolasi bakteri yang berasosiasi dengan
besar-besaran bertentangan dengan spons
kepentingan konservasi. Biota-biota laut Bakteri yang terdapat pada sampel spons
terutama spons hidupnya bersimbiosis dengan diinokulasi pada media NA dengan metode
beraneka ragam jenis bakteri. Bakteri yang agar tuang yang mengacu pada Lay, (1994)
bersimbiosis dengan organisme kemungkinan dan Hadioetomo, (1995). Sampel spons
besar banyak melakukan interaksi biokimia dihaluskan dengan menggunakan blender,
dengan organisme inangnya. Interaksi kemudian diambil sebanyak 1 gr dan
biokimia tersebut memungkinkan bakteri yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
bersimbiosis menghasilkan zat bioaktif yang berisi 9 ml air laut. Dilakukan pengenceran
sama dengan inangnya. Sehingga beberapa hingga konsentrasi menjadi 10-6, tujuan
jenis bakteri yang bersimbiosis dengan spons pengenceran adalah supaya diperoleh isolat
diperkirakan dapat menghasilkan senyawa- yang tidak begitu padat dan mewakili semua
senyawa bioaktif yang dapat digunakan jenis bakteri yang terdapat pada sampel.
sebagai bahan anti bakteri (Mearns-Spragg et Kemudian sampel diinokulasi dengan
al.1998; Armstrong et al. 2001 dalam Nofiani et metode agar tuang, diambil sebanyak 1 ml
al. 2009; Lee, et al. 2001) untuk diinokulasi pada media NA dalam
Pada penelitian ini dilakukan isolasi bakteri cawan petri + 15 ml secara aseptik kemudian
yang berasosiasi dengan spons. Bakteri yang diinkubasi pada suhu 370C di dalam inkubator
diisolasi kemudian dimurnikan, setiap koloni selama 2 x 24 jam. Isolat bakteri menujukan
murni diberi kode, setelah diperoleh koloni- ciri morfologi yang berbeda-beda seperti
koloni bakteri murni barulah dilakukan warna dan bentuk koloni. Semua dilakukan
penapisan aktifitas antibakteri terhadap dalam kondisi aseptik dengan menggunakan
bakteri wakil gram positif dan gram negatif. api bunsen dan dilakukan didalam bilik
Bakteri Staphylococcus aureus mewakili gram laminar dan blender yang digunakan untuk
positif dan Escherichia coli mewakili gram menghaluskan sampel dimana sebelumya
negatif disebut bakteri uji, bakteri yang
79 DA Pasta et al. / Maspari Journal 04 (2012) 77-82

disterilkan dengan menggunakan sinar UV di Dalam penelitian ini dilakukan 10 uji biokimia
dalam bilik laminar. yaitu Uji reaksi dengan KOH, Uji Oksidase
/Fermentasi (O/F), Uji Fermentasi Karbohidrat
2.4. Pemurnian isolat bakteri (Glukosa, Laktosa, dan Sukrosa), Uji Methyl
Pemurnian isolat bakteri bertujuan untuk Red dan Voges Proskauer, Uji Citrat dan Urea,
memisahkan hasil inokulasi yang terdiri dari Uji Katalase, Uji Oksidase, Uji Hidrolisis
banyak koloni bakteri yang berlainan jenis Gelatin, dan pengamatan dengan mikroskop
sehingga didapat koloni bakteri murni pada untuk mengetahui ada atau tidaknya motilitas
setiap biakan bakteri. Koloni bakteri yang bakteri
diambil untuk dimurnikan adalah koloni yang
dominan. Pemurnian dengan menggunakan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
metode cawan gores 3.1. Isolasi Bakteri Dari Spons
Isolasi bakteri dari spons merupakan
2.5. Penapisan aktifitas antibakteri inokulasi tahap awal menghasilkan isolat
Penapisan aktifitas antibakteri bertujuan bakteri yang belum murni. Hasil inokulasi
untuk mencari bakteri yang mampu dengan metode agar tuang pada sampel yang
menghambat pertumbuhan bakteri E coli dan diencerkan sangat beragam pada setiap
bakteri S aureus sebagai bakteri uji. Bakteri uji pengenceran. Koloni bakteri hasil inokulasi
harus mewakili bakteri gram positif dan gram pada pengenceran 10-3, 10-4, 10-5 10-6 sangat
negatif. Sebelum melakukan penapisan jarang, yang paling ideal untuk mewakili
aktifitas antibakteri persiapan yang harus adalah hasil inokulasi pada pengenceran 10-1
dilakukan adalah menginokulasi bakteri uji dan 10-2 karena tidak begitu padat namun
dan bakteri yang akan diuji pada media NB cukup mewakili semua koloni bakteri yang
sehingga diperoleh suspensi bakteri uji dan ada. Semua bentuk koloni bakteri yang
suspensi bakteri yang akan diuji (Nofiani et al. dijumpai di hasil inokulasi pada pengeceran
2009). 10-3, 10-4, 10-5 10-6 dapat dijumpai di hasil
Metode penapisan aktifitas antibakteri inokulasi pada pengenceran 10-1 dan 10-2..
pada penelitian ini menggunakan metode Hasil inokulasi yang paling ideal untuk
yang sama dengan uji efiktifitas senyawa dimurikan adalah pada cawan petri hasil
namun yang berperan sebagai senyawa yang inokulasi sampel dengan pengenceran 10-1
duji adalah suspensi bakteri spons yang di dan 10-2 karena tidak begitu padat yaitu lebih
inokulasi pada media NB. Suspensi bakteri uji dari 30 dan kurang dari dari 300 koloni.
diambil sebanyak 200 l dan dimasukan Menurut Lay (1994) jumlah koloni pada cawan
kedalam 15 ml NA yang mulai mendingin petri yang representatif untuk mengambarkan
namun masih cair kemudian dikocok hingga jumlah dan komposisi sel bakteri pada sampel
merata dan dituangkan ke cawan petri cair dengan teknik agar tuang adalah 30
kemudian dibiarkan hingga membeku. Setelah sampai dengan 300 koloni, Hasil inokulasi
membeku letakkan kertas cakram yang telah pada pengenceran 10-1 diberi kode A1 dan hasil
dibasahi dengan suspensi bakteri spons yang inokulasi pada pengenceran 10-2 diberi kode A2
akan diuji kemudian diinkubasi selama 24 jam,
setelah diinkubasi dilihat apakah terdapat 3.2. Pemurnian Bakteri
zona bening disekitar koloni bakteri yang diuji Koloni-koloni bakteri hasil inokulasi yang
yang tumbuh disekitar kertas cakram (Gambar diberi kode A1 dipilih lima koloni yang
9). Jika terdapat zona bening maka bakteri dominan untuk dimurnikan dan diberi kode
tersebut menghasilkan senyawa bioaktif A11, A12, A13, A14, A15. Demikian juga dengan
sebagai antibakteri (Nofiani et al. 2009). koloni-koloni bakteri hasil inokulasi yang
diberi kode A2 juga dipilih lima koloni yang
2.6. Karakterisasi dominan untuk dimurnikan dan diberi kode
Karakterisasi bertujuan untuk mengetahui A21, A22, A23, A24, A25
sifat biokimia dan motilitas bakteri yang sudah
diketahui dapat menghasilkan zona hambat.
80 DA Pasta et al. / Maspari Journal 04 (2012) 77-82

3.3. Penapisan Aktifitas Antibakteri 1 2 3 4


Hasil penapisan aktifitas antibakteri
didapat 1 isolat yang dapat menghasilkan
zona hambat pada bakteri S. aureus dan E. coli
yaitu isolat bakteri A23. dan 1 isolate yang
dapat menghasilkan zona hambat pada bakteri
S. aureus saja yaitu isolat bakteri A25
Hasil penapisan ini menerima hipotesis.
Hipoteses penelitian ini yaitu beberapa jenis
bakteri yang bersimbiosis dengan spons dapat
menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang
dapat digunakan sebagai bahan anti bakteri.
Dari hasil penapisan didapat dua isolat bakteri
simbion spons yang dapat membentuk zona
hambat pada bakteri uji. Menurut Nofiani et al
(2009) terbentuknya zona hambat pada koloni
isolate bakteri yang diuji menandakan bahwa Gambar 1. Hasil penapisan aktifitas antibakteri
isolate bakteri yang diuji melakukan aktifisat dengan bakteri uji S aureus
antimikroba Menurut Dwidjoseputro
(1998) suatu hubungan yang asosial dimana
bakteri tidak dapat hidup berdampingan
dengan bakteri lain disebut hubungan
Antagonisme. Spesies yang satu menghasilkan
sesuatu yang meracuni spesies yang lain,
sehingga pertumbuhan spesies yang terakhir
itu sangat terganggu karenanya zat yang
dihasilkan oleh spesies yang antagonis
mungkin berupa ekskret, mungkin juga zat
tersebut merupakan zat sisa makanan, yang
jelas zat tersebut menantang kehidupan
mikroorganisme yang lain. Oleh karena itulah
maka zat penentang tersebut dinamakan zat
antibiotik

Tabel 1. hasil Penapisan Aktifitas Antibakteri Gambar 2. Hasil penapisan aktifitas antibakteri
dengan bakteri uji E coli
Isolat bakteri Hasil penapisan
spons aktifitas antibakteri Keterangan:
E coli S aureus 1 : Kertas cakram
A11 - - 2 : Zona hambat
A12 - - 3 : Koloni bakteri yang diuji (simbion
A13 - - spons)
A14 - - 4 : Bakteri uji
A15 - -
A21 - -
A22 - -
A23 + +
A24 - -
A25 - +
Keterangan:
+ : Terdapat zona hambat
- : Tidak terdapat zona hambat
81 DA Pasta et al. / Maspari Journal 04 (2012) 77-82

3.4. Karakterisasi Uji fermentasi karbohidrat (Glukosa,


Laktosa, dan Sukrosa) bakteri A23 dan baktri
Tabel 2. Hasil karakterisasi A25 menunjkan pada masing-masing media
cair yang mengandung karbohidrat (glukosa,
N Pengujian Hasil laktosa, dan lukrosa) dari merah menjadi
o A23 A25 kuning. Perubahan warna tersebut tidak
1 Uji reaksi dengan KOH + - disertai dengan adanya gas yang terbentuk
2 Uji Oksidase /Fermentasi F F pada tabung durham.
3 Uji Fermentasi Karbohidrat + + Menurut Lay (1994 : 82) dalam proses
(Glukosa,Laktosa,&Sukrosa) fermentasi, bakteri yang ditumbuhkan dalam
4 Uji Methyl Red - - media cair yang mengandung karbohidrat,
5 Uji Voges Proskauer - + maka hasil fermentasi berupa asam. Asam
6 Uji Citrat + + yang dihasilkan akan menurunkan pH media
7 Uji Urea + + biakan. Pembentukkan asam laktat akan
8 Uji Katalase + + ditandai oleh perubahan warna media menjadi
9 Uji Oksidase + + kuning, perubahan warna dengan diikuti
10 Uji Hidrolisis Gelatin + - terbentuknya gas pada tabung durham
11 Motilitas + - merupakan fermentasi asam campuran dan
fermentasi tanpa adanya perubahan warna
Ketika jarum ose diangkat suspensi bakteri tetapi terbentuk gas pada tabung durham
A23 tidak terangkat dengan jarum ose berarti menandakan terjadinya fermentasi alkohol.
bakteri A23 adalah bakteri gram positif. Dengan demikian hasil Uji fermentasi
Suspensi A25 berubah menjadi berlendir, karbohidrat (Glukosa, Laktosa, dan Sukrosa)
lengket dan terangkat seperti benang bersama bakteri A23 dan baktri A25 menunjukkan bahwa
jarum ose berarti bakteri A25 adalah bakteri bakteri A23 dan bakteri A2 5 dapat
gram negatif. mempermentasikan karbohidrat (Glukosa,
Bakteri gram positif mempunyai struktur Laktosa, dan Sukrosa) sehingga membentukan
dinding sel yang tebal, yaitu 15-80 nm dan asam laktat.
berlapis tunggal. Komposisi dinding sel terdiri Meskipun menghasilkan asam latat tetapi
dari lipid dengan kandungan rendah, bakteri A23 dan baktri A25 tidak menghasilkan
peptidoglikan sebagai lapisan tunggal asam dengan konsentrasi tinggi, hal ini
memiliki jumlah sekitar 90% dari berat diketahui dari hasil negatif pada uji Methyl
dinding sel dan mengandung asam tekoat. Red. Hasil negatif ditandai dengan media pada
Bakteri gram negatif mempunyai struktur tabung tetap berwarna kuning setelah ditetesi
dinding sel yang tipis yaitu 10-15 nm dan methyl red. Menurut Lay (1994) jika media
berlapis tiga (multi). Komposisi dinding sel pada tabung menjadi merah setelah ditetesi
terdiri dari lipid dengan kandungan tinggi. methyl red menandakan pH media 4,4 dan
Peptidoglikan berada dalam lapisan kaku tetap berwarna kuning dalam lingkungan
sebelah dalam dan jumlahnya sedikit sekitar dengan pH 6,2
10% dari berat dinding sel serta tidak Uji Voges Proskauer Isolat bakteri A23 hasil
mengandung asam tekoat (Madigan et al, negatif, karena pada uji tidak terbentuk warna
2003). merah pada media setelah ditetesi reagen
Hasil uji Oksidase /Fermentasi (O/F) barrit A dan barrit B. Isolat bakteri A25
perubahan warna media pada bakteri A23 menunjukkan hasil yang positif, karena pada
menjadi kuning terjadi pada kedua tabung uji terbentuk warna merah pada medium
perubahan ini menunjukan metabolisme setelah ditetesi reagen barrit A dan barrit B.
fermentatif. Demikian juga dengan bakteri A25 Menurut Lay (1994) Uji Voges Proskauer
perubahan warna media menjadi kuning digunakan untuk mengidentifikasi
terjadi pada kedua tabung. Kesimpulanya mikroorganisme yang melaksanakan
adalah kedua jenis bakteri tersebut bersifat fermentasi 2,3 butanadiol. Dari hasil uji yang
permentatif. telah dilakukan, dapat diketahui bahwa hanya
82 DA Pasta et al. / Maspari Journal 04 (2012) 77-82

isolat bakteri A25 yang memfermentasikan menggunakan sumber karbon dari citrat,
karbohidrat 2,3 butanadiol hal ini ditandai menghasilkan enzim urease, katalase,
dengan terbentuknya warna merah pada oksidase, glatinase dan melakukan
medium. motilitas. Bakteri A25 adalah bakteri gram
Uji citrat reaksi positif pada bakteri A23 dan negatif, mempermentasikan karbohidrat
baktri A25 hal ini ditandai dengan adanya menjadi asam laktat namun tidak
perubahan warna dari hijau menjadi biru. menghasilkan asam dengan konsentrasi
Menurut Ernawati (2008) reaksi positif pada tinggi, memfermentasikan karbohidrat 2,3
uji citrat menandakan bahwa isolat bakteri butanadiol dapat menggunakan sumber
mampu menggunakan sitrat sebagai satu- karbon dari citrat, menghasilkan enzim
satunya sumber karbon urease, katalase, oksidase
Hasil uji katalase bakteri A23 dan baktri A25
bersifat positif. Menurut Ernawati (2008) Penulis berharap penelitian ini dilajutkan
reaksi positif pada uji katalase menunjukkan ke tahap berikutnya yaitu mengidentifikasi
bahwa isolat bakteri memiliki enzim katalase senyawa yang dihasilkan bakteri A23 karena
yang dapat mendegradasi hidrogen peroksida bakteri ini mampu membunuh bakteri wakil
(H2O2) menjadi air dan O2 gram positif dan gram negatif. Identifikasi
Hasil uji oksidase bakteri A23 dan baktri senyawa yang dihasilkan bakteri tersebut saja
A25 bersifat positif. Hasil uji positif ditandai tidak cukup yang terpenting adalah penelitian
dengan kertas tertrametil berwarna ungu. untuk mencari cara efektif membiakan bakteri
Menurut Lay (1994), bakteri yang bersifat A23 serta cara efektif untuk mengambil
positif pada uji oksidasi ini menunjukkan senyawa yang dihasilkan bakteri tersebut
bahwa bakteri tersebut memiliki enzim dalam sekala besar serta cara efektif untuk
oksidase. mengeksrak senyawa yang dihasilkan oleh
Hasil uji hidrolisis gelatin pada bakteri A23 bakteri tersebut
media tetap mencair ini menandakan uji
bersifat positif. Perlakukan yang sama juga DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pada bakteri yang diberi kode A25 Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
namun hasil uji bersifat negatif karena media Djambatan: Malang.
membeku. Menurut Lay (1994) hasil positif Ernawati, 2008. Prosedur Pemeriksaan Bakteri
pada uji hidrolisis gelatin menandakan bahwa Lab. Bakteriologi Balai Karantina Ikan
bakteri menghasilkan enzim gelatinase. Enzim Kelas I. Sultan Mahmud Badarudin II.
gelatinase adalah enzim yang dapat membatu Hadioetomo, R. S. 1995. Mikrobiologi Dasar
menguraikan gelatin Dalam Praktek. Jakarta: Gramedia
Hasil pengamatan dengan menggunakan Lay. B. W. 1994. Analisis Mikroba di
mikroskop menujukan bakteri A23 bergerak Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada.
dan bakteri A25 tidak bergerak. Jakarta. 167 hlm.
Lee. Y. K, Hyun. L. J, Kum. H. L. 2001.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Simbiosis Mikroba Dalam Spons Laut.
Korea Ocean Research & Development
1. Terdapat dua isolat bakteri yang Institute: Seoul
bersimbiosis dengan spons dapat Madigan MT, Martinko JM, and Parker J. 2003.
menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif Brock Biology of Microorganisms. Ed ke-
yang bersifat antibakteri yaitu isolat 10. Pretince hall. New York
bakteri A23 dapat menghambat bakteri S Nofiani. R, Nurbetty. S, Sapar. A. 2009.
aureus dan E coli dan isolat bakteri A25 yang Aktifitas Antimikroba Ekstrak Metanol
haya dapat menghambat bakteri S aureus Bakteri Berasosiasi Spons Dari Pulau
2. Bakteri A23 adalah bakteri gram positif Lemukutan Kalimantan Barat. Universitas
mempermentasikan karbohidrat menjadi Tanjung Pura: Pontianak.
asam laktat namun tidak menghasilkan
asam dengan konsentrasi tinggi, dapat

You might also like