You are on page 1of 19

JURNALPSIKOLOGI

VOLUME37,NO.1,JUNI2010:110129

StrategiSelfRegulatedLearningdanPrestasiBelajar:
KajianMetaAnalisis
EvaLatipah1

FakultasTarbiyah
UniversitasIslamNegeriSunanKalijaga

Abstract

This article presents a metaanalysis of the experimental and survey literature that has
examinedtheeffectofselfregulatedlearningstrategiesonacademicachievement.Theresultof
meta analysis on 14 effects sizes from 3899 subjects show that self regulated learning
strategiesispositivelycorrelatedtoacademicachievement(r=0.26).Thedifferenceinvariance
of correlation can, among others, be caused by sampling error (4.63%) and error in
measurement of independent as well as dependent variables (4.44%). This small percentage
shows that error deviation probably caused by sampling error and error in measurement of
independent and dependent variables was very small. Result indicated that self regulated
learningstrategiespositivelyinfluencestudentsacademicachievement.
Keywords:metaanalysis,selfregulatedlearningstrategies,academicachievement

Prestasi1 akademik sudah sejak lama berprestasi rendah (Lens, Lacante, Vans
menjadikajianyangmenarikdalamberba teenkiste,&Herrera,2005).
gai penelitian, terutama dalam penelitian Terdapat beberapa ranah atau domain
bidang psikologi pendidikan. Ini dikarena yang terlibat dalam prestasi akademik
kan prestasi akademik merupakan salah diantaranya adalah ranah intelektual
satutolokukurdarikeberhasilanseseorang (kognitif) (Sabornie, Cullinan, Osborne, &
dalam dunia akademik (ElAnzi, F. O., Brock, 2005)). Ranah kognitif merupakan
2005).Prestasiakademik,baikpadatingkat salah satu domain atau ranah psikologis
dasar maupun lanjutan merupakan masa yang meliputi setiap perilaku mental yang
lah yang selalu dianggap penting dalam berhubungan dengan pemahaman, pertim
duniapendidikan. bangan, pengolahan informasi, pemecahan
Prestasi akademik berperan terhadap masalah, kesengajaan, dan keyakinan
beberapa aspek kehidupan seperti dengan (Trainin & Swanson, 2005). Domain kogni
kecemasan, self esteem, dan optimisme (vs tifberhubungandengankonasi(kehendak)
pesimisme) (ElAnzi, F.O., 2005). Siswa danafeksi(perasaan).Ranahkognitifmeru
yang berprestasi akademik tinggi juga pakansumbersekaliguspengendaliranah
cenderung memiliki motivasi daya saing ranah lainnya yakni afektif dan psikomo
yang kuat dibanding dengan siswa yang torik. Temuantemuan penelitian menun
jukkan bahwa dalam belajar, kemampuan
intelektual memainkan peranan yang
sangat besar, khususnya terhadap tinggi
1 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilaku
kandenganmenghubungi:evalatipah@yahoo.co.id

110
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

rendahnyaprestasi akademik yang dicapai Lyn,2006;Camahalan&Faye,2002).Fakta


seseorang(Merdingeretal.,2005). empiris menunjukkan bahwa sekalipun
Kemampuan kognitif yang amat pen kemampuan siswa tinggi tetapi ia tidak
tingkaitannyadenganprosespembelajaran dapat mencapai prestasi akademik yang
adalahstrategibelajarmemahamiisimateri optimal, karena kegagalannya dalam
pelajaran,strategimeyakiniarti pentingisi meregulasi diri dalam belajar (Purwanto,
materi pelajaran, dan aplikasinya serta 2000;Sunawan,2002;Alsa,2005).Beberapa
menyerap nilainilai yang terkandung hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam materi pelajaran tersebut (Love & regulasidiridalambelajartelahdigunakan
Kruger, 2005). Dengan kata lain, strategi untuk meningkatkan prestasi akademik
pembelajaran yang digunakan merupakan (Howse, Lange, Farran, & Boyle 2003;
halyangsangatpentingagarpembelajaran Perry, Hutchinson, Thauberger, 2007).
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, self regulated learning memiliki
Strategi belajar yang digunakan tidak peranan yang sangat signifikan terhadap
sekedar strategi belajar aktif (Casem, 2006; berbagaiaspekkehidupansepertiterhadap
Schapiro & Livingston, 2000), tetapi harus medis (Kuiper, 2005), dan teknologi infor
strategi yang betulbetul dapat membawa masi(Kramarski&Mizrachi,2006;Hsiung,
siswa pada pencapaian indikator yang 2007).
telah ditetapkan, strategi yang membawa Self regulated learning menekankan
siswa pada pemahaman materi secara pentingnya tanggungjawab personal dan
internal (internalisasi nilai materi pela mengontrol pengetahuan dan keteram
jaran). Dikatakan Gagne (1985) (Dalam pilanketerampilan yang diperoleh
Merdinger,etal.,2005)bahwaunsurunsur (Zimmerman, 1990). Regulasi diri dalam
yang mempengaruhi proses pembelajaran belajar juga membawa siswa menjadi
agar menjadi efektif adalah strategi dalam master (ahli/menguasai) dalam belajarnya
menentukan tujuan belajar, mengetahui (Zimmerman & Schunk, 1989). Perspektif
kapanstrategiyangdigunakandanmemo self regulated learning dalam belajar dan
nitor keefektifan strategi belajar tersebut. prestasi siswa tidak sekedar istimewa
Dalamprosespembelajaranbaikditingkat (disctintive) tetapi juga berimplikasi pada
dasarmaupunlanjutan,regulasidiridalam bagaimana seharusnya guru berinteraksi
belajar (self regulated learning) merupakan dengansiswa,sertabagaimanaseharusnya
sebuah pendekatan yang penting. Strategi sekolahdiorganisir(Zimmerman,1990).
regulasi diri dalam belajar cocok untuk Selfregulatedlearningsangatdipenting
semua jenjang pendidikan, kecuali untuk kan banyak orang dewasa ini. Kompleks
kelas tiga SD ke bawah, ada yang menya nya permasalahan mulai dari yang
rankan bahwa strategi belajar dengan sederhana sampai yang kompleks seperti
regulasidirikurangcocok(Woolfolk,2008). bergontagantinya pekerjaan (karena
Strategi regulasi diri dalam belajar banyaknya ketidaksesuaian), kegagalan
merupakan sebuah strategi pendekatan siswa dalam meraih prestasi belajar yang
belajar secara kognitif (Graham & Harris, gemilang,mahasiswayangmerasafrustrasi
1993).Terdapatkorelasipositifyangsangat dengan tugastugas kuliahnya, menuntut
signifikanantaraprestasiakademikdengan pembelajaran baru yang harus diprakarsai
penggunaan strategi regulasi diri dalam dan diarahkan sendiri (MartinezPons,
belajar (Zimmerman & MartinezPons, 2002; Weinstein, 1994). Demikian juga
1986; 1988; 1990; Ainley, Mary & Patrick, dalam pembelajaran dewasa ini, bahwa

JURNALPSIKOLOGI 111
LATIPAH

pembelajaran salah satunya bertujuan dapat meningkatkan motivasi para siswa


untukmembebaskansiswadarikebutuhan yang kurang beruntung secara ekonomi,
merekaterhadapguru,sehinggaparasiswa sehinggadenganmotivasitersebutprestasi
dapat terus belajar secara mandiri sepan akademik siswa dapat meningkat (Howse
janghidupnya(Slavin,2009;Jacobsenetal., et al., 2003). Dengan self regulated learning
2009; Woolfolk, 2008; Sudarwan, 2003; para siswa menjadi mahir dalam meregu
Siberman, 1996); dan untuk terus belajar lasi belajarnya sendiri dan dapat mening
secara mandiri maka siswa harus menjadi katkanhasilbelajarmereka(Steffens,2006).
seorang pembelajar berdasar regulasi diri Tulisan ini akan mengkaji tentang pe
(selfregulatedlearner)(Woolfolk,2008). ran strategi self regulated learning terhadap
Self regulated learning merupakan kom prestasi akademik yang dilakukan secara
binasi keterampilan belajar akademik dan metaanalisis.
pengendaliandiriyangmembuatpembela Istilah self regulated learning berkem
jaran terasa lebih mudah, sehingga para bang dari teori kognisi sosial Bandura
siswalebihtermotivasi(Glynn,Aultman,& (1997). Menurut teori kognisi sosial,
Owens, 2005). Mereka memiliki keteram manusia merupakan hasil struktur kausal
pilan(skill)danwill(kemauan)untukbela yang interdependen dari aspek pribadi
jar(McCombs&Marzano,1990;Murphy& (person),perilaku(behavior),danlingkungan
Alexander, 2000). Siswa yang belajar (environment)(Bandura,1997).Ketigaaspek
dengan regulasi diri mentransformasikan ini merupakan aspekaspek determinan
kemampuankemampuan mentalnya men dalam Self regulated learning. Ketiga aspek
jadi keterampilanketerampilan dan stra determinan ini saling berhubungan sebab
tegiakademik(Zimmerman,2002). akibat, dimana person berusaha untuk
Dalambidangpendidikanselfregulated meregulasi diri sendiri (self regulated),
learning telah memberikan pengaruh yang hasilnya berupa kinerja atau perilaku, dan
sangat signifikan khususnya untuk siswa perilaku ini berdampak pada perubahan
SMP dan SMU (Frederick, Blumenfeld, & lingkungan, dan demikian seterusnya
Paris, 2004). Pekrun, Goetz, Titz, & Perry (Bandura,1986).
(2002)telahmengkajibagaimanapengaruh Selfregulatedlearningmenggarisbawahi
selfregulatedlearningterhadapemosiemosi pentingnya otonomi dan tanggung jawab
akademik yang akhirnya dapat berpenga pribadi dalam kegiatan belajar. Dalam
ruh terhadap meningkatnya prestasi aka proses pembelajaran, siswa yang memiliki
demik.Demikianjugaselfregulatedlearning self regulated learning membangun tujuan
telah dikaji berdasarkan keterlibatan orang tujuan belajar, mencoba memonitor, mere
tua terhadap prestasi akademik. Hasilnya gulasi, dan mengontrol kognisi, motivasi,
menunjukkanbahwaketerlibatanorangtua danperilakunyauntukmengontroltujuan
dapat meningkatkan self regulated learning tujuanyangtelahdibuat(Valleetal.,2008).
anaknya sehingga prestasi akademiknya
Zimmerman & MartinezPons (2001)
meningkat (MartinezPons, 2009). Orang
mendefinisikan self regulated learning seba
tua mengajarkan dan mendukung Self
gaitingkatandimanapartisipansecaraaktif
regulated learning melalui modeling, mem
melibatkan metakognisi, motivasi, dan
beri dorongan, memfasilitasi, mereward
perilakudalamprosesbelajar.Selfregulated
goalsetting,penggunaanstrategiyangbaik,
learning juga didefinisikan sebagai bentuk
dan prosesproses lainnya (MartinezPons,
belajarindividualdenganbergantungpada
2002). Self regulated learning juga terbukti
motivasi belajar mereka, secara otonomi

112 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

mengembangkan pengukuran (kognisi, mengembangkan standar tingkat kesem


metakognisi,danperilaku),danmemonitor purnaan dalam pencapaian tujuan; dan
kemajuanbelajarnya(Baumertetal.,2002). mengevaluasi cara yang paling baik untuk
Self regulated learning mengintegrasikan mencapaitujuannya.Merekamemilikijalan
banyak hal tentang belajar efektif. Penge alternatif atau strategi untuk mencapai
tahuan, motivasi, dan disiplin diri atau tujuandanbeberapastrategiuntukmengo
volition (kemauandiri) merupakan faktor reksi kesalahannya dan mengarahkan
faktor penting yang dapat mempengaruhi kembali dirinya ketika perencanaan yang
self regulated learning (Woolfolk, 2008). dibuatnyatidakberjalan.Merekamengeta
Pengetahuan yang dimaksudkan adalah hui kelebihankelebihan dan kekurangan
pengetahuan tentang dirinya sendiri, nya dan mengetahui bagaimana cara
materinya,tugasnya,strategiuntukbelajar, memanfaatkannya secara produktif dan
dan kontekskonteks pembelajaran yang konstruktif. Siswa yang mampu melaksa
akan digunakannya. Siswasiswa yang nakan self regulated learning juga mampu
belajardenganregulasidiridapatdiistilah untuk membentuk dan mengelola peru
kansebagaisiswaahli.Siswaahlimenge bahan(McCombs&Morzano,1990).
nal dirinya sendiri dan bagaimana mereka Siswayangbelajardenganregulasidiri
belajar dengan sebaikbaiknya. Mereka bukan hanya tahu tentang apa yang
mengetahui gaya pembelajaran yang dibutuhkanolehsetiaptugas,tetapimereka
disukainya,apayangmudahdansulitbagi juga dapat menerapkan strategi yang
dirinya, bagaimana cara mengatasi bagian dibutuhkan.Merekadapatmembacasecara
bagian sulit, apa minat dan bakatnya, dan sekilas ataupun secara seksama. Mereka
bagaimana cara memanfaatkan kekuatan/ dapat menggunakan berbagai strategi
kelebihannya (Woolfolk, 2008). Mereka ingatanataumengorganisasikanmaterinya.
jugatahumateriyangsedangdipelajarinya; Ketika mereka menjadi lebih knowlegeable
semakin banyak materi yang mereka (memiliki/menunjukkan banyak pengeta
pelajarisemakinbanyakpulayangmereka huan, kesadaran, atau inteligensi) di suatu
ketahui, serta semakin mudah untuk bidang, mereka menerapkan banyak stra
belajar lebih banyak (Alexander, 2006). tegi secara otomatis. Alhasil, mereka telah
Mereka mungkin mengerti bahwa tugas menguasai sebuah repertoar strategi dan
belajar yang berbeda memerlukan pende taktik pembelajaran yang besar dan
katan yang berbeda pula. Merekapun fleksibel(Wooolfolk,2008).
menyadari bahwa belajar seringkali terasa
Seorang self regulated learner memiliki
sulit dan pengetahuan jarang yangbersifat
otonomipribadidalammengelolakegiatan
mutlak; biasanya ada banyak cara yang
belajarnya. Bila ditinjau dari kajian aspek
berbeda untuk melihat masalah dan ada
diri dari Carver & Scheier (1998), seorang
banyak macam solusi (Pressley, 1995;
self regulated learner termasuk aspek diri
Winne,1995).
komunal (communal) atau saling ketergan
Seorang self regulated learner mengam tungan (interdependent), artinya segala tin
bil tanggung jawab terhadap kegiatan dakan, nilai, dan tujuan yang dimilikinya
belajar mereka. Mereka mengambil alih mencerminkan apa yang ada dalam
otonomi untuk mengatur dirinya. Mereka dirinya,dandiasendiribertanggungjawab
mendefinisikan tujuan dan masalah atas nilai dan tujuan yang dibuatnya serta
masalah yang mungkin akan dihadapinya bekerjasama dengan kelompoknya untuk
dalam mencapai tujuantujuannya, mencapaikemanfaatanbersama.

JURNALPSIKOLOGI 113
LATIPAH

Zimmerman (1999) menjelaskan juga dengan dimensi hasil kinerja yakni self
bahwa self regulated learning memiliki monitoring,selfjudgement,danactioncontrol.
empat dimensi yakni motivasi (motive), Tugas yang dipersyaratkan berkaitan
metode (method), hasil kinerja (performance dengan lingkungan adalah mengontrol
outcome), dan lingkungan atau kondisi lingkunganfisik.Atributregulasidiriyang
sosial (environment social). Motivasi meru terdapat pada seorang self regulated learner
pakan inti dari pengelolaan diri dalam berkaitandengandimensilingkunganada
belajar,dimanamelaluimotivasisiswamau lah adanya sensitivitas siswa terhadap
mengambil tindakan dan tanggung jawab lingkungan (termasuk lingkungan sosial)
atas kegiatan belajar yang dia lakukan dan sumber daya (resource) yang terdapat
(Smith, 2001). Prosesproses pengelolaan di sekitarnya. Berkaitan dengan kemam
diri (self regulatory process) yang dapat puan individu dalam mengenali sumber
meningkatkanmotivasidalampengelolaan daya yang terdapat pada lingkungan,
diri dalam belajar siswa meliputi efikasi Zimmerman (dalam Smith, 2002)
diri (self efficacy), tujuan pribadi (self goals), menggunakan istilah resourcefullness yang
nilai,danatribusi. mengacu pada kemampuan untuk me
Persyaratantugasdaridimensimetode ngontrol lingkungan fisik di sekitarnya
adalah memilih metode yang tepat untuk dalamhalmembatasidistraksiyangmeng
meningkatkan kualitas belajarnya ganggu kegiatan belajar, dan secara sukses
(Zimmerman dalam Elliot, 1999). Atribut mencari dan menggunakan referensi dan
pengelolaan diri dari dimensi metode ini keahlianyangdiperlukanuntukmenguasai
adalah terjadinya perilaku siswa yang apa yang dipelajari. Resourcefullness ditan
menjadi terrencana dan terotomatisasi. dai dengan adanya keaktifan siswa dalam
Terrencana karena perilaku siswa yang mencari informasi, mengorganisir ling
melaksanakanpengelolaandiridalambela kungan, dan meminimalisir distraktor
jardiamemilikitujuandankesadaraandiri (Zimmerman & MartinazPons dalam
yang jelas. Terotomatisasi karena penggu Smith, 2002). Bentuk proses pengelolaan
naanmetodebelajaryangtepatdandilaku diri yang berkaitan dengan aspek ling
kan secara berulangulang menjadi kebia kungan adalah menstruktur lingkungan
saan bagi dirinya. Metode yang dimaksud (environmental structuring) dan mencari
di sini dalam berbagai penelitian disebut bantuan (help seeking) (Zimmerman dalam
juga strategi belajar (learning strategies). Elliot,1999).
Strategi belajar ini meliputi pendekatan Belajar merupakan perubahan yang
rehearsing, elaborating, modelling, dan relatif permanen dalam bentuk perilaku,
organizing (Purdie, Hattie & Douglas, 1996; atau perilaku potensial yang merupakan
HowardRose & Winne, 1993; dan Smith, hasil dari pengalaman dan tidak dapat
2001). diatribusikan pada kondisi tubuh yang
Siswa yang menggunakan metode self temporer seperti sakit, mabuk, lelah, dan
regulated learning memiliki kesadaran ter lainlain (Hergenhahn & Olsen, 2007;
hadap hasil kinerjanya (Zimerman dalam Muhibbin Syah, 2001; Slavin, 2009;
Elliot et al., 1999). Mereka dapat merenca Woolfolk,2008).Belajarmerupakansebuah
nakan tingkat prestasinya berdasarkan proses yang terdiri atas masukan (input),
kinerja yang direncanakan. Ada beberapa proses (process), dan keluaran (output).
proses dalam pengelolaan diri dalam Masukan (input) berupa perilaku individu
belajar yang perlu dilakukan berkaitan sebelum belajar, proses (process) berupa

114 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

kegiatan belajar yang terdiri dari penga meliputi faktor internal dan eksternal.
laman, praktik, dan latihan; sedangkan Faktor internal yang dimaksud meliputi
keluaran (output) berupa perubahan faktor psikologis seperti inteligensi, sikap,
perilaku yang dihasilkan setelah proses minat,bakat,motivasi;danfaktorfisiologis
belajardilaksanakan(MuhibbinSyah,2001; yaitu keadaan organorgan tubuh siswa/
Slavin, 2009). Berbagai bentuk perilaku mahasiswa. Adapun faktor eksternal meli
yang diharapkan muncul pada peserta puti lingkungan belajar, pola asuh orang
didik setelah mengikuti kegiatan belajar tua, gaya/pendekatan yang digunakan
merupakan tujuan dari kegiatan belajar. siswa dalam belajar, fasilitas belajar, dan
Elliot (1999) mengungkapkan adanya tiga profesionalisme pendidik (Muhibbin Syah,
istilah yang perlu dibedakan kaitannya 2001, Woolfolk, 2008; Slavin, 2009; Winkel,
dengan tujuan belajar yakni tujuan (goals), 2000,Gunarsa,1990).
objektif(objective),danhasilbelajar(learning Belajarmerupakansebuahprosesyang
outcome). Tujuan (goals) berkaitan dengan terdiri atas masukan (input), proses
tujuan umum yang diidentifikasi menjadi (process), dan keluaran (output). Untuk
prioritas bagi pendidikan seperti belajar mendapatkan prestasi belajar yang baik,
membaca, menulis, dan menghitung. maka proses belajar penting diperhatikan.
Objektif (objective) berkaitan dengan hasil Dikatakan Zimmerman & MartinezPons
instruksional yang menggambarkan ting (1986)bahwadalamprosesbelajar,seorang
katan belajar siswa seperti menggunakan siswa akan memperoleh prestasi belajar
program komputer olah kata; dan hasil yang baik bila ia menyadari, bertang
belajar (learning outcome) merupakan hasil gungjawab, dan mengetahui cara belajar
instruksional yang dinyatakan dalam yang efisien. Siswa demikian selanjutnya
bentuk perilaku spesifik siswa seperti diistilahkan Zimmerman sebagai seorang
dapatmenginsertdanmenghapusmaterial siswayangbelajardenganregulasidiri(self
dengan menggunakan perintah komputer regulated learner). Seorang self regulated
denganbenar. learner mengambil tanggung jawab terha
Prestasi belajar menunjukkan pada dap kegiatan belajar mereka. Mereka
kinerja belajar seseorang yang umumnya mengambil alih otonomi untuk mengatur
ditunjukkan dalam bentuk nilai ratarata dirinya.Merekamendefinisikantujuandan
yang diperoleh. Nilai ratarata selanjutnya masalahmasalahyangmungkinakandiha
dimunculkan (diantaranya) dalam bentuk dapinyadalammencapaitujuantujuannya,
indek prestasi kumulatif (IPK) pada maha mengembangkan standar tingkat kesem
siswa. Prestasi belajar terwujud karena purnaan dalam pencapaian tujuan; dan
adanya perubahan selama beberapa waktu mengevaluasi cara yang paling baik untuk
yang tidak disebabkan oleh pertumbuhan, mencapai tujuannya. Mereka memiliki
tetapikarenaadanyasituasibelajar(Gagne, strategi untuk mencapai tujuan dan bebe
1977; Elliot, 1999). Perwujudan ini dapat rapa strategi untuk mengoreksi kesalahan
berupa perbuatan verbal maupun tulisan nya serta mengarahkan kembali dirinya
dan keterampilan yang langsung dapat ketika perencanaan yang dibuatnya tidak
diukur atau dinilai dengan menggunakan berjalan. Mereka mengetahui kelebihan
suatu tes (Munandar, Herkusumo, & kelebihan dan kekurangannya dan menge
Bonang,2009). tahui bagaimana cara memanfaatkannya
Keberhasilan seseorang dalam belajar secara produktif dan konstruktif. Seorang
ditentukan oleh banyak faktor yang

JURNALPSIKOLOGI 115
LATIPAH

self regulated learner juga mampu untuk jurnal perpustakaan. Penelusuran jurnal
membentukdanmengelolaperubahan. dilakukan melalui program EBSCO,
Zimmerman (1990) mengidentifikasi SagePubonline, Proquest, Spinger, dan
beberapa strategi belajar yang umumnya Educational Resource Information Center
digunakanolehseorangselfregulatedlearner (ERIC). Kata kunci yang digunakan untuk
yaitu:evaluasidiri(selfevaluation);pengor penelusuranjurnaladalahlearning,academic
ganisasian (organizing) dan pentransforma achievement, self regulated learning, learning
sian(transforming);menetapkantujuandan strategies, dan self regulated learning
perencanaan (goal setting and planning); strategies.
mencari informasi (seeking information); Berdasarkanhasilpenelusurandengan
membuat dan memeriksa catatan (keeping menggunakan kata kunci di atas, akhirnya
records and monitoring); mengatur ling diperoleh 87 artikel. Selanjutnya artikel
kungan (environmental structuring); konse artikeltersebutdipilihberdasarkankriteria
kuensi diri (self concequences); mengulang berikut:
ulang dan mengingat (rehearsing and a. Artikel (studi primer) terdiri dari studi
memorizing);mencaribantuan(seekingsocial eksperimen atau studi survei yang
assistance)kepadatemansebaya,guru,atau menelititentangperanstrategiselfregu
orang dewasa lainnya; serta mereview latedlearningdenganprestasibelajar.
catatandanbukuteks(reviewrecords).
b. Laporan penelitian dalam studi primer
Beberapa strategi self regulated learning mencantumkan ukuran efek (r, t, atau
tersebut terbukti sangat efisien untuk F), yang menunjukkan hubungan
meningkatkanprestasibelajar(Zimmerman langsung antara strategi self regulated
& MartinezPons, 2001; Perry et al., 2007; learningdenganprestasiakademik.
Pekrun et al., 2002), baik dalam bidang
Berdasarkan pemenuhan kriteria di
matematika (Camahalan, 2002; Sunawan,
atas, maka dari delapan puluh tujuh (87)
2000; Alsa, 2005), kemampuan menulis
artikelyangterkumpul,hanyaempatbelas
cerita (Graham & Harris, 1993; Santangelo
(14) artikel yang digunakan untuk kajian
etal.,2007),kemampuanberbahasaInggris
metaanalisis ini. Dari empat belas (14)
(Pintrich&DeGroot,1990),medis(Kuiper,
artikel tersebut, terdapat lima belas (15)
R., 2005), dan teknologi informasi
studi, enam (6) diantaranya merupakan
(Kramarski&Mizrachi,2006;HsiungLeeet
studi survey dan sembilan (9) merupakan
al., 2007). Bahkan beberapa strategi self
studi eksperimen. Dari Sembilan (9) studi
regulated learning tersebut sangat efisien
eksperimen terdapat lima (5) studi yang
digunakan bagi siswa yang mengalami
menghasilkannilaiF.Olehkarenanyanilai
kesulitandalambelajarsekalipun(Graham
Finiperludilakukantransformasimenjadi
&Harris,1999).
nilaitdanr.

Metode 2. MetodeMetaAnalisis

1. SumberData Langkahlangkah yang digunakan un


tuk menganalisis data penelitian dengan
Pengumpulan data dalam penelitian
menggunakan teknik meta analisis ditem
ini dilakukan dengan menelusuri jurnal
puh melalui tahapan berikut (Hunter
pada beberapa media elektronik seperti
Schmidt,1990):
digital library, internet, maupun koleksi

116 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

a. Melakukan transformasi nilai dari F Nilai rxy yang diperoleh dari studi
menjaditdanr. survei dan transformasi nilai F dari studi
b. BareBones meta analysis, merupakan eksperimentercantumdalamtabel1.
metode analisis yang digunakan untuk
2. Analisis Koreksi Kesalahan Pengam
mengetahui koreksi kesalahan sampel,
bilanSampel(BareBoneMetaAnalysis)
yangdilakukandengancara:
1) Menghitungmeankorelasipopulasi Jika korelasi populasi diasumsikan
2) Menghitungvariansrxy(2r) konstan diantara beberapa studi, maka
estimasi terbaik dari korelasi bukanlah
3) Menghitung varians kesalahan
rerata sederhana dari korelasi beberapa
pengambilansampel(2e)
studi namun merupakan rerata yang
4) Dampakpengambilansampel
dibobot untuk masingmasing korelasi
c. Koreksi kesalahan pengukuran. Ini yaitu dibagi dengan jumlah sampel dalam
dilakukandengancara: studi (Hunter & Schmidt, 1990). Estimasi
1) Menghitungreratagabungan terbaik untuk korelasi populasi adalah
2) Menghitung koreksi kesalahan mengikutipersamaansebagaiberikut:
pengukuran pada x dan y, yaitu 1) Reratakorelasipopulasi
koreksi yang sesungguhnya dari
=(Niri)/Ni
populasi.
3) Jumlah koefisien kuadrat variasi r i hasil korelasi xy pada studi i dan Ni
(V). adalah jumlah sampel pada studi i.
Langkah selanjutnya adalah merubah
4) Varians yang mengacu variasi
nilai ri atau r xy pada masingmasing
artifak
studi untuk mendapatkan rerata kore
5) Varianskorelasisesungguhnya
lasi populasi, seperti disajikan pada
6) Intervalkepercayaan tabel2.
7) Dampakvariasireliabilitas
Rerata korelasi populasi setelah diko
reksi dengan jumlah sampel atau
Hasil sebesar0,272.

1. Transformasi Nilai F kedalam Nilai t 2) Variansrxy(2r)


danr Varians rxy atau 2r dihitung dengan
Dari sembilan studi eksperimen, lima menggunakan persamaan sebagai beri
diantaranya menghasilkan nilai F. Untuk kut:
itu nilai F perlu ditransformasikan terlebih
dahulu ke dalam nilai t dan r. Adapun 2r=[Ni(ri)2/Ni
persamaanrumus aljabar disajikan sebagai Hasil perhitungan varians rxy disajikan
berikut: dalamtabel3.
t=F Berdasarkantabel3dibawah,diketahui
t bahwavariansrxyatau2rsebesar0.075.
rxy =
t + ( N 2)
2

JURNALPSIKOLOGI 117
LATIPAH

Tabel1
TransformasinilaiFkedalamnilaitdanr
Jeniskelamin
No Thn. Peneliti N Sampel F t rxy
Laki2 Per.
1. 1996 NolaPurdieandJohnHattie 493 Seniorhighschool 230 263 2.19 1.15 0.052
2. 1998 DouglasHamman 45 Preserviceseducation 11 34 0.53
students
3. 2000 SusanRSchapiro&JenniferA. 342 UniversityStudents 171 171 11.17 3.34 0.178
Livingston
4. 2001 SabineSeveriens,GeertTenDam, 462 Collegestudents 312 150 10.52 3.24 0.149
BernadetteVanHoutWolters
5. 2002 FayeMarshaG.Kamahalan 60 Elementaryschool 30 30 132.99 11.53 0.87
students
6. 2002 YoungSukHwangand 41 Collegestudents 16 25 2.64 1.62 0.25
KonstantinosVrongistinos
7. 2002 LindaS.GaravaliaandMargaret 69 UniversityStudents 11 58 5.19 0.54
E.Gredler
8. 2003 LiliaM.Ruban,D.BetsyMcCoah, 470 UniversityStudents 143 327 0.47
JoanM.McGuire,andSallyM.Reis
9. 2003 YohananEshel&RevitalKohavi 302 Sixthgradestudents 139 163 0.29
10. 2005
MeiMeiCheng 28 Universitystudents 2 26 9.41 0.88
11. 2005
MarkusDresel&MarionHaugwitz 449 6thgradestudents 248 201 0.13
12. 2005
IvarBratenandHelgeI.Strms 286 Collegestudents 147 139 0.24
13. 2008
YinkumLaw,CarolK.K.Chanand 837 Elementaryschool 442 395 0.51
JohnSachs children
14. 2009 JillC.Chalk,ShannaHaganBurke, 15 Highschoolstudents 11 4 2.15 4.64 0.82
andMackD.Buck
TOTAL 3899
Rerata 278.5
SD 247.5622

Tabel2 3) Varianskesalahanpengambilansampel
KoreksiKesalahanSampling Varians rxy sebesar 0.075 merupakan
campuran dari dua hal yaitu variasi
NoStudi N rxyatauri Nxrxy
dalam korelasi populasi dan variasi
1 493 0.052 25.636
dalam korelasi sampel yang dihasilkan
2 45 0.53 23.85
oleh kesalahan sampling. Estimasi
3 342 0.178 60.876
4 462 0.149 68.838 varians dalam korelasi populasi dapat
5 60 0.87 52.2 diperoleh hanya dengan mengkoreksi
6 41 0.25 10.25 varians 2r yang teramati untuk kesa
7 69 0.54 37.26 lahan sampling (Hunter & Schmidt,
8 470 0.47 220.9 1990). Varians kesalahan pengambilan
9 302 0.29 87.58 sampel dapat dihitung dengan meng
10 28 0.88 24.64 gunakanpersamaanberikutini:
11 449 0.13 58.37
12 286 0.24 68.64 2e=(12)2/(1)
13 837 0.51 426.87
14 15 0.82 12.3
Berdasarkannilai yangdiperoleh dan
Jumlah38995.6491061.47 reratajumlahsampelyangada,maka
Rerata()0.272

118 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

varians kesalahan pengambilan sampel 5) Intervalkepercayaan


padastudimetaanalisisini: Jika korelasi populasi setelah dikoreksi
2e=(10.2722)2/(278.51) dengan jumlah sampel () memiliki
=0.926016/277.5 distribusi normal, maka interval keper
2e=0.00334 cayaan dapat dihitung dengan persa
maanberikutini:
Varianskesalahanpengambilansampel
2esebesar0.00334. +1.96SD

4) Estimasivarianskorelasipopulasi +1.962r

Varians korelasi populasi atau varians +1.96(0.075)


yang sesungguhnya, merupakan va +1.960.2739
rians yang dikoreksi yaitu varians rxy 0.195+0.537
dikurangi dengan varians kesalahan
pengambilan sampel. Varians korelasi 0.342<<0.732
populasi dapat dihitung dengan meng 6) Dampak kesalahan pengambilan sam
gunakanpersamaanberikutini: pel
2=2r2e Dampak kesalahan pengambilan sam
pel dapat diketahui dengan menggu
sehingga dalam studi meta analisis ini
nakanpersamaansebagaiberikut:
dapatdihitung:
2e/2r100%
2=2r2e
=0.00334/0.075100%
=0.0750.00334
=4.453%
=0.07166

Tabel3
Variansrxy

NoStudi N rxyatauri (rxy) (rxy)2 N(rxy)2


1 493 0.052 0.22 0.0484 23.8612
2 45 0.53 0.26 0.0676 3.042
3 342 0.178 0.094 0.008836 3.021912
4 462 0.149 0.123 0.015129 6.989598
5 60 0.87 0.598 0.357604 21.45624
6 41 0.25 0.022 0.000484 0.019844
7 69 0.54 0.268 0.071824 4.955856
8 470 0.47 0.198 0.039204 18.64208
9 302 0.29 0.018 0.000324 0.097848
10 28 0.88 0.608 0.369664 10.350592
11 449 0.13 0.572 0.327184 146.905616
12 286 0.24 0.032 0.001024 0.292864
13 837 0.51 0.238 0.056644 47.411028
14 15 0.82 0.548 0.300304 4.50456
Total 3899 291.5512
Mean(2r) 278.5 0.075
SD 247.5622 38.58463

JURNALPSIKOLOGI 119
LATIPAH

Faktor kesalahan lain yang belum =0.9130.88


terspesifikasi:95.547%
=0.80344

d. AnalisisKoreksiKesalahanPengukuran Keterangan:
=reratagabungan
Koreksi artifak selain kesalahan peng
(a) =akar kuadrat koefisien
ambilan sampel adalah koreksi kesalahan
reliabilitasrxx
pengukuran. Pada studi yang berkaitan
(b) =akar kuadrat koefisien
dengan self regulated learning dan prestasi
reliabilitasryy
belajar ini banyak ditemukan studistudi
Ave(a) =rerata(a)
dengan pendekatan eksperimen. Terdapat
Ave(b)=rerata(b)
lima belas studi yang berasal dari empat
belas artikel, sembilan studi diantaranya Rerata gabungan adalah sebesar
merupakan studi eksperimen dan enam 0.80344.
merupakan studi survey. Untuk membuat 2) Korelasipopulasisetelahdikoreksioleh
estimasi kesalahan pengukuran, maka kesalahanpengukuran
disusunlembarkerjayangdisajikandalam Penghitungan korelasi populasi yang
tabel4berikutini. sesungguhnyasetelahdikoreksidengan
kesalahan pengukuran dilakukan de
1) Reratagabungan
nganpersamaanberikutini.
Rerata gabungan dihitung dengan
menggunakanpersamaan6berikutini. =Ave(i)=Ave/

=Ave(a)Ave(b) =0.272/0.80344

=Ave(a)Ave(b) =0.339

Tabel4
LembarKerjaEstimasiKesalahanPengukuran
No N rxyatauri rxx ryy (a) (b) Nxrxy
1 493 0.052 0.82 0.91 25.636
2 45 0.53 0.91 0.76 0.95 0.87 23.85
3 342 0.178 0.83 0.78 0.91 0.88 60.876
4 462 0.149 0.85 0.92 68.838
5 60 0.87 52.2
6 41 0.25 10.25
7 69 0.54 0.80 0.68 0.89 0.82 37.26
8 470 0.47 0.85 0.92 220.9
9 302 0.29 0.85 0.87 0.92 0.93 87.58
10 28 0.88 0.81 0.9 24.64
11 449 0.13 0.81 0.9 58.37
12 286 0.24 0.75 0.87 68.64
13 837 0.51 0.88 0.73 0.94 0.85 426.87
14 15 0.82 12.3
Total 3899 5.649 7.53 5.45 8.22 6.16 1061.47
Mean 278.5 0.406 0.8367 0.7785 0.913 0.88 0.272
SD 247.562 0.311 0.0466 0.0676 0.0245 0.04 117.9866
tanda(),dalamtabelmenunjukkantidakdiperolehinformasidalamartikeljurnal

120 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

Keterangan: interval kepercayaan dapat dihitung


Ave=rerata sesungguhnya dari denganpersamaanberikut:
korelasirxy +1.96SD
=reratagabungan 0.339+1.96(0.333)
Korelasipopulasisesungguhnyasetelah
0.339+0.65268
dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
baik pada variabel dependen maupun 0.31368<<0.99168
independenadalahsebesar0,756. 7) Dampakvariasireliabilitassebesar:
3) Jumlahkoefisienkuadratvariasi(V) 22V/2r100%

SD 2 (a) SD 2 ( b) =0.00000059/0.075100%
V= +
Ave 2 (a) Ave 2 ( b) =7.87%

(0.0245)2 (0.04) 2
= + Hasil
(0.913) 2 (0.88) 2
0.0006 0.0016 Studi metaanalisis dalam penelitian
= +
0.834 0.7744 ini menemukan bahwa korelasi populasi
yang sesungguhnya () setelah dikoreksi
= 0.00072 + 0.0021
oleh kesalahan pengukuran diestimasikan
V = 0.00282 sebesar 0.339, varians populasi [Var (p)]
4) Variansyangmengacuvariasiartifak sebesar 0.111 dengan standar deviasi (SD)
sebesar 0.333. Dengan mengacu pada
22=22V
interval kepercayaan 95% dengan batas
=(0.339)2(0.80344)2(0.00282)2 penerimaan antara 0.31368 < < 0.99168;
dan nilai sebesar 0.339, maka nilai ini
=0.11490.64550.0000080
masuk dalam daerah batas interval untuk
=0.00000059 diterima.
5) Varianskorelasisesungguhnya: Selain hasil di atas, ditemukan juga
~ korelasi populasi setelah dikoreksi dengan
Var( xy ) 2 A 2 V
Var() = ~ jumlahsampelatausebesar0.272,varians
A2 korelasinya (2r) sebesar 0.075, dengan
=(0.071670.00000059)/0.803442 standar deviasi (SD) sebesar 0.333.Dengan
=0.071669/0.64552 mengacu pada interval kepercayaan
=0.111 sebesar 95%, batas penerimaannya antara
0.342 < < 0.732. Dengan demikian hasil
SD=0.111
perhitungan sebesar 0.272 berada pada
=0.333 batas penerimaan. Berdasarkan hasil ini
Korelasi populasi yang sesungguhnya maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
() diestimasikan sebesar 0,339 dan yang menyatakan terdapat korelasi positif
standardeviasi(SD)sebesar0.333. antarastrategi selfregulatedlearningdengan
6) IntervalKepercayaan prestasibelajardapatditerima.

Jika korelasi efek pengukuran (effect Aspek lain yang perlu diperhatikan
size) memiliki distribusi normal, maka dan dapat dilakukan dalam kajian meta
analisis pada beberapa studi primer

JURNALPSIKOLOGI 121
LATIPAH

tentang hubungan strategi self regulated spesifik untuk penelitian selanjutnya


learning dengan prestasi akademik ini (Sugiyanto,2006).
adalah dalam dua hal yaitu, kesalahan Mengacu pada hasil analisa data studi
dalam pengambilan sampel dan kesalahan metaanalisis tentang strategi self regulated
dalampengukuran. learning terhadap prestasi belajar menun
jukkan bahwa hipotesis yang menyatakan
1) KesalahandalamPengambilanSampel terdapat korelasi positif antara strategi self
regulated learning dengan prestasi belajar
Nilai varians kesalahan pengambilan
dapatditerima.
sampel adalah sebesar 0.00334 dan nilai
varianspadapopulasiadalahsebesar0.075. Self regulated learning mulai marak
Nilai varians kesalahan pengambilan ketikaseorangpakarbernamaZimmerman
sampel dibandingkan dengan nilai varians (1989) mengembangkan konsep ini dalam
populasi dikalikan 100% menunjukkan dunia pendidikan. Self regulated learning
hasil bahwa persentase variansi yang berkembang dari teori kognitif sosial
disebabkankesalahanpengambilansampel Bandura (1986) yang menyatakan bahwa
adalahkecil,yaitu4.453%.Persentaseyang manusia merupakan hasil struktur kausal
kecil ini menunjukkan kemungkinan bias yang interdependen dari aspek pribadi
kesalahan karena kekeliruan dalam (person),perilaku(behavior),danlingkungan
pengambilansampeladalahkecil. (environment)(Bandura,1997).Ketigaaspek
ini merupakan aspekaspek determinan
2) KesalahandalamPengukuran dalam self regulated learning. Ketiga aspek
determinan ini saling berhubungan sebab
Nilai varians kesalahan pengukuran akibat, dimana person berusaha untuk
baikpadapengukuranvariabelindependen meregulasi diri sendiri (self regulated),
maupun variabel dependen adalah sebesar hasilnya berupa kinerja atau perilaku, dan
0.00000059dannilaivarianspadapopulasi perilaku ini berdampak pada perubahan
adalahsebesar0.075.Apabilavarianskesa lingkungan, dan demikian seterusnya
lahan pengukuran dibandingkan dengan (Bandura,1986).
varians populasi maka persentase variansi
Selfregulatedlearningsangatdipenting
yang disebabkan kesalahan pengukuran
kan banyak orang dewasa ini. Kompleks
adalah kecil yaitu 7.87%, lebih kecil dari
nya permasalahan mulai dari yang seder
pada dampak kesalahan pengambilan
hana sampai yang kompleks seperti ber
sampel. Persentase yang kecil ini menun
gontagantinya pekerjaan (karena banyak
jukkankemungkinanbiaskesalahankarena
nya ketidaksesuaian), kegagalan siswa
kekeliruan dalam pengukuran adalah
dalam meraih prestasi belajar yang gemi
sangatkecil.
lang, mahasiswa yang merasa frustasi
dengan tugastugas kuliahnya, menuntut
Diskusi pembelajaran baru yang harus diprakarsai
dan diarahkan sendiri (MartinezPons,
Tujuan melakukan meta analisis 2002; Weinstein, 1994). Demikian juga
adalahmenganalisisdatayangberasaldari dalam pembelajaran dewasa ini, bahwa
studiprimer.Hasilanalisisdipakaisebagai pembelajaran salah satunya bertujuan
dasaruntukmenerima(mendukung)hipo untukmembebaskansiswadarikebutuhan
tesis atau menolak (menggugurkan hipo merekaterhadapguru,sehinggaparasiswa
tesis) serta memberikan petunjuk yang dapat terus belajar secara mandiri

122 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

sepanjanghidupnya(Slavin,2009;Jacobsen akademik siswa dapat meningkat (Howse


dkk., 2009; Woolfolk, 2008; Sudarwan et al., 2003). Dengan self regulated learning
Danim, 2003; Silberman, 1996); dan untuk para siswa menjadi mahir dalam meregu
terus belajar secara mandiri maka siswa lasi belajarnya sendiri dan dapat mening
harusmenjadiseorangpembelajarberdasar katkanhasilbelajarmereka(Steffens,2006).
regulasi diri (self regulated learner) Berdasarkan kajian metaanalisis
(Woolfolk,2008). dalam penelitian ini ditemukan bahwa
Self regulated learning merupakan kom besarnya kesalahan pengambilan sampel
binasi keterampilan belajar akademik dan adalah 4,632%. Hal ini dapat disebabkan
pengendalian diri yang membuat olehbeberapahalberikutini:
pembelajaranterasalebihmudah,sehingga 1. Heterogenitas sampel yang digunakan
para siswa lebih termotivasi (Glynn et al., dalam penelitian. Sebagaimana dapat
2005).Merekamemilikiketerampilan(skill) dilihatpadakarakteristiksampeldiatas
dan will (kemauan) untuk belajar bahwa penelitian ini melibatkan subjek
(McCombs & Marzano, 1990; Murphy & penelitian mulai dari siswa SD (eleman
Alexander, 2000). Siswa yang belajar taryschool),siswaSMP,siswaSMU,dan
dengan regulasi diri mentransformasikan bahkanmahasiswadiPerguruanTinggi.
kemampuankemampuan mentalnya men Terdapat keragaman dalam hal cara
jadi keterampilanketerampilan dan berpikirantarsubjektersebut.Halterse
strategiakademik(Zimmerman,2002). but wajar mengingat perkembangan
Dalambidangpendidikan selfregulated kognitif pada setiap tahap usia berbeda
learning telah memberikan pengaruh yang (Piaget,1995).Keragamantersebutyang
sangat signifikan khususnya untuk siswa akhirnyadapatberdampakpadastrategi
SMP dan SMU (Frederick, Blumenfeld, & self regulated learning yang digunakan
Paris, 2004). Pekrun et al. (2002) telah pun berbeda. Pada anakanak usia SD
mengkajibagaimanapengaruhselfregulated kelas III kebawah, penggunaan strategi
learning terhadap emosiemosi akademik self regulated learning tidak dianjurkan
yangakhirnyadapatberpengaruhterhadap (Woolfolk,2008).Dalambeberapaartikel
meningkatnya prestasi akademik. Demi yang digunakan dalam kajian ini siswa
kian juga self regulated learning telah dikaji SD dilibatkan, namun tidak ditemukan
berdasarkan keterlibatan orang tua terha siswa kelas berapa yang dilibatkan
dap prestasi akademik. Hasilnya menun tersebut.
jukkanbahwaketerlibatanorangtuadapat 2. Jenis studi yang dilibatkan sebagai ba
meningkatkan self regulated learning anak han kajian metaanalisis. Dalam peneli
nya sehingga prestasi akademiknya tianiniterdapat9studieksperimendan
meningkat (MartinezPons, 2009). Orang 6studisurvey.Dalamstudieksperimen,
tua mengajarkan dan mendukung Self jumlah subjek yang dilibatkan lebih
regulated learning melalui modeling, mem sedikit dibandingkan dengan dalam
beri dorongan, memfasilitasi, mereward studi survey. Ketidakseimbangan jum
goalsetting, penggunaanstrategiyangbaik, lah subjek dalam studi eksperimen dan
dan prosesproses lainnya (MartinezPons, studi survey dapat berdampak pada
2002). Self regulated learning juga terbukti varians korelasi sampai pada estimasi
dapat meningkatkan motivasi para siswa varians korelasi dan interval kepercaya
yang kurang beruntung secara ekonomi, annya(Hunter&Schimdt,1990).
sehinggadenganmotivasitersebutprestasi

JURNALPSIKOLOGI 123
LATIPAH

3. Karakteristik ras pada sampel yang ti jumlah sampel, usia (level pendidikan),
digunakandalamstudimetaanalisisini ras, yang dalam studi ini tidak diungkap
tidak diungkap seluruhnya. Tidak dengandetail.
semuastudimencantumkansecarajelas
karakteristik ras dari sampel penelitian
Kepustakaan
nya.Beberapastudisajayangmengung
kapkan ras tertentu. Perbedaan ras me
Alexander. (2006). Psychology in Learning
nunjukkan adanya perbedaan budaya
and Instruction. Upper Saddle River.
yangdapatberdampakpadaperbedaan
N.J:Merrill/PrenticeHall.
dalam menggunakan strategi self
regulatedlearning(Purdie&Hattie,1996). Alsa, Asmadi. (2005). Program Belajar, Self
DalampenelitianPurdie&Hattie(1996) Regulated Learning, dan Prestasi
terungkap bahwa perbedaan budaya MatematikaSiswaSMUdiYogyakarta.
dapatberpengaruhterhadapstrategi self Disertasi. Yogyakarta: Fakultas
regulatedlearning yangdigunakan(Chen PsikologiUGM.
&Stevenson,1995;Jacobsonetal.,2002; Bandura, A. (1986). Social Foundations of
Matsumoto, 2003). Misalnya budaya Thought and Action: a Social Cognitive
Asia seperti Indonesia memiliki orien Theory. Englewood Cliffs. New Jersey:
tasi budaya kolektivis, yaitu lebih PrenticeHallInc.
mengutamakan kelompok, hubungan Bandura,A.(1997).SelfEfficacy:TheExercise
interpersonal, harmoni, ketaatan pada ofControl.NewYork:Freeman
kelompok, dan pengabdian diri (Hof Baumert et al., (2002). Self Regulated Lear
stede, 1994; Triandis, 1999). Orientasi ning as Cross Cultural Concept. Diakses
budaya seperti ini dikenal juga sebagai dari http://www.mpibberlin.mpg.de/
budaya kolektif atau budaya Indonesia pisa/pdfs/ccengl.pdf.
(Hofstede, 1994). Budaya kolektif akan
*Braten, I., & Stromso, I. (2005). The
sangat mempengaruhi pada beberapa
relationship between epistemological
aspekdalam selfregulatedlearningmulai
beliefs,implicittheoriesofintelligence,
dari selfefficacy sampaipadabagaimana
and self regulated learning among
seseorang menggunakan strategi belajar
norwegian postsecondary students.
dan memiliki motivasi internal dalam
BritishJournalofEducationalPsychology,
belajar.
75,539565.
Hasil metaanalisis ini mendukung
*Camahalan, F.M.G. (2000). Effects of self
penelitianpenelitian sebelumnya tentang
regulated learning on mathematics
peran strategi self regulated learning terha
achievement of selected southeast
dap prestasi akademik. Oleh karenanya
asian children. Journal of Instructional
untuk pencapaian prestasi belajar yang
Psychology,33(3),194205.
tinggi, penggunaan strategi self regulated
Carver,C.S.&Scheier,M.F.(1998). Onthe
learning hendaknya sangat dipertimbang
SelfRegulation of Behavior. New York:
kan.
CambridgeUniversityPress.
Hasil perhitungan dampak kesalahan
Casem,M.L.(2006).ActiveLearningisNot
pengambilan sampel sebesar 4,632%. Ber
Enough. Journal of College Science
dasarkan hasil ini maka disarankan bagi
Teaching,35(6),5257.
peneliti selanjutnya untuk mempertim
bangkanvariasikarakteristiksampelseper

124 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

*Chalk , J.C., Burke, S.H., & Buck, M. D. *Garavalia,L.S.,&Gredler,M.E.(2000).An


(2005). The effects of selfregulated exploratory study of academic goal
strategy development on the writing setting, achievement calibration and
process for high school students with self regulated learning. Journal of
learning disabilities. Learning Disability InstructionalPsychology,29(4),221230.
Quarterly,28(1),7587. Glynn,S.M.,Aultman,L.P.,&Owens,A.M.
*Chang, M.M. (2005). Applying self (2005). Motivation to Learn in general
regulated learning strategies in a web education programs. The Journals of
based instructionan investigation of GeneralofEducation.54(2),150170.
motivation perception. Computer Graham & Harris, (1999). Programmatic
Assisted Language Learning, 18 (3), 217 intervention research: Illustrations
230. from the evolution of selfregulated
*Dresel, M., & Marion Haugwitz. (2005). strategy development. Learning Disa
The relationship between cognitive bilityQuarterly,22(4),251262.
abilities and selfregulated learning: Graham, S., & Harris, K.R. (1993). Self
evidence for interactions with regulated strategy development: Help
academic selfconcept and gender. ing students with learning problems
EuropeanCouncilforHighAbility,16(2), develop as writers. The Elementary
201218. SchoolJournal,94(2),169181.
ElAnzi,F.O.(2005).Academicachievement Gunarsa, S. D. (1990). Psikologi Perkem
and its relationship with anxiety, self bangan.Jakarta:BPKGunungMulia
esteem, optimism, and pessimissm in
*Hamman, D. (1998). Preservice teachers
kuwaiti students. Social Behavior and
value for learning strategy instruction.
Personality.33(1),95104.
TheJournalofExperimentalEducation,66
Elliot, S.N., Kratochwill, T.R., Littlefield, J., (3),209221.
& Travers, J.F. (1999). Educational
Hergenhahn,B.R.,&Olsen,M.H.(1997).An
Psychology: Effective Teaching Effective
IntroductiontoTheoriesofLearning. New
Learning. New York: McGrawHill
Jersey:PrenticeHallInternational,Inc.
BookCompany.
Hofstede, G. (1994). Dimensions of
*Eshel, Y., & Kohavi, R. (2003). Perceived
National Cultures in Fivty Countries
classroom control, self regulated
andThreeRegions.InJ.B.,Deregowski,
learning strategies, and academic
s. Dziurawiec, & R.C. Annis (Eds.).
achievement . Educational Psychology,
ExpiscationsinCrossCulturalPsychology
23(3),249260.
(pp335355).Lisse:Swets&Zeitlinger.
Fredericks,J.A.,Blumenfeld,P.C.,&Paris,
HowardRose, D., & Winne, P.H. (1993).
A.H. (2004). School engagement:
Measuring concept and sets of cogni
potential of the concept, state of the
tive process in self regulated learning.
evidence.ReviewofEducationalResearch.
JournalofEducationalPsychology,85 (4),
74,59109.
591523.
Gagne, R.M. (1977). The Condition of
Howse, R.B., Lange, G., Farran, D.C., &
Learning. New York: Holt, Rinehaer
Boyles, C.D. (2003). Motivation and
andWinston.
selfregulationaspredictorsofachieve
Gagne,E.D.(1985). TheCognitivePsychology ment in economically disadvantaged
ofSchoolLearning.Boston:LittleBrown.

JURNALPSIKOLOGI 125
LATIPAH

young children. The Journal of regulation. The Journal of Experimental


ExperimentalEducation,77(2),151174. Education.64(3),213227.
*Hwang, Y.S., & Vrongistinos, K. (2002). MartinezPons, M. (2002). A social
Elemantary inservice teachers self cognitive view of parental influence
regulatedlearningstrategiesRelatedto on student academic self regulation.
theiracademicachievements. Journalof TheoryintoPractice,61,126131.
InstructionalPsychology,33(3). Matsumoto, David. (1996). Culture and
Jacobsen,R.R.,&Harris,S.(2002).Doesthe Psychology. Toronto: Brooks/Cole
typeofcampusinfluenceselfregulated PublishingCompany
LEARNING as measured by the McCombs, B.L., & Marzano, R. J. (1990).
motivated strategies for learning Putting the self in self regulated
questionnaire (MSLQ). Education. 128 learning: The self as agent in
(3),412431. integrating skill and will. Educational
Kramarski, B., & Mizrachi, N. (2006). Psychologist,25,5170.
Online discussion and selfregulated Merdinger, Joan, M., Hines, A.M.,
learning: Effects of instructional Osterling, K.L., & Wyatt, P. (2005).
methods on mathematical literacy. The Patgways to college for former foster
Journal of Educational Research. 99 (4), youth: Understanding factos that
218230. contribute to educational success.
Kuiper, R. (2005). Self regulated Learning Child Welfare League of America,
during a clinical preceptorship: The LXXXIV,867898.
reflections of senior baccalaureate Muhibbin, Syah. (2001). Psikologi
nursing students. Nursing Education Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Perspectives.26(6),351356. Bandung:RosdaKarya
*Law,Yinkum,Chan,CarolK.K.,&Sachs, Munandar, U., Herkusumo, A.P., &
J. (2008). Beliefs about learning, self Bonang, E. (2009). Hubungan antara
regulated strategies and text compre pengaturan diri dalam belajar, self
hension among chinese children. efficacy, lingkungan belajar di rumah,
BritishJournalofEducationalPsychology, daninteligensidenganprestasibelajar.
78,5173. Gifted Review Jurnal Keberbakatan dan
Lens,W.,Lacante,M.,Vansteenkiste,M.,& Kreativitas,3(1),1325.
Herrera, D. (2005). Study persistence Murphy, P.K., & Alexander, P.A. (2000). A
and academic Achievement as a Motivated Exploration of Motivation
function ofthe type of competing Terminology. Contemporary Educational
tendencies. European Journal of Psycho Psychology,25,353.
logyofEducation.XX(n),275287.
Pekrun,R.,Goetz,T.,Titz,W.,&Perry,R.P.
Love, A., & Kruger, A.C. (2005). Teacher (2002).Academicemotionsinstudents
Beliefs and Student Achievement in selfregulated learning and
Urban Schools Serving African Ame achievement:Aprogramofqualitative
rican Students. The Journal of Educa and quantitative research. Educational
tionalResearch,99(2),8798. Psychologist,37(2),91105.
MartinezPons. (2009). Test of a model of Perry, N.E., Hutchinson, L., & Thauberger,
parental inducement of academic self C. (2007). Mentoring student teachers
todesignandimplementliteracytasks

126 JURNALPSIKOLOGI
STRATEGISELFREGULATEDLEARNINGDANPRESTASIBELAJAR

that support self regulated learning *Schapiro, S., R., & Livingston, J.A. (2000).
and writing. Reading & Writing Dynamic selfregulation: The driving
Quarterly,23,2750. force behind academic achievement.
Piaget, J. (1995). Sociological Studies. New Innovative Higher Education, 25 (1), 23
York:Routledge. 35.
Pintrich, P.R., & De Groot, E.F. (1990). Severiens, S., Dam, G., & Wolters, B.V.
Motivational and self regulated (2001). Stability of processing and
learning component of classroom regulationstrategies:Twolongitudinal
academic performance. Journal of studies on student learning. Higher
EducationalPsychology,90(4),715729. Education,42(4),437453.*)
Pressley, M. (1995). More about the Shimdt,F.L.,&Hunter,J.E.(1990). Methods
development of self regulation com of MetaAnalysis. New York: Sage
plex, long term, and throughly social. Publication.
EducationalPsychologist,30,207212. Silberman,M.L. (1996). Active Learning:101
Purdie, N., & Hattie, J. (1996). Cultural StrategiPembelajaranAktif.Yogyakar
differences in the use of strategies for ta:Yapendis.
selfregulated learning. American Edu Slavin, (2009). Educational Psychology.
cationalResearchAssociation,33 (4),845 Engleewood Cliffs, New Jersey: Pren
871. ticeHall,Inc.
*Purdie, N., Hattie, J., & Carroll, A. (2002). Smith, P.A. (2001). Understanding self
A review of the research on interven regulatedlearninganditsimplications
tions for attention deficit hyperactivity foraccountingaducatorsandresearch.
disorder: What works best? Review of Issues in Accounting Education, 16 (4),
EducationalResearch,72,6199. 663667.
Purwanto, P. (2000). Hubungan self Steffens, K. (2006). Selfregulated learning
regulated learning dengan prestasi in technologyenhanced learning envi
belajar. Skripsi. Tidak diterbitkan. ronments: Lessons of a european peer.
Yogyakarta:FakultasPsikologiUGM. European Journal of Education, 41 (3/4),
*Ruban, Lilia M., McCoach, D. Betsy, 353379.
McGuire, Joan M., & Sally M. Reis. Sudarwan, Danim. (2003). Agenda Pemba
(2003). The differential impact of haruan Sistem Pendidikan. Yogyakarta:
academic selfregulatory methods on PustakaPelajar
academic achievement among univer Sunawan, 2002. Pengaruh pengelolaan diri
sity students with and without dalam belajar terhadap prestasi
learning disabilities. Journal of Learning akademik siswa SMU. Tesis. Tidak
Disabilities,36(3),270286. diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psi
Sabornie,E.J.,Cullinan,D.,Osborne,S.S.,& kologiUGM.
Brock, L.B. (2005). Intellectual acade Trainin, G., & Swanson, H. Lee. (2005).
micy and behavioral functioning of Cognition,metacognition,andachieve
students with highincidence disabili ment of college student with learning
ties: A crosscategorical metaanalysis. disabilities. Learning Disabiiity Quar
Council for Exceptional Children, 72 terly,28,261272.
(1),4763.
Triandis, H.C. (1992). Individualism and
Collectivism as a Cultural Syndrome.

JURNALPSIKOLOGI 127
LATIPAH

Paper Presented at the Annual Zimmerman, B. J. (1986). Becoming a self


Convention of the Society for Cross regulated learner. Which are the key
CulturalResearchers,SantaFe,NM. subprocesses? ContemporaryEducational
Valle,A.,Nez,J.C.,Carlos,J.,Cabanach, Psychology,11,307313.
R.G.,GonzlezPienda,J.E.,Rodrguez, Zimmerman, B.J., & MartinezPons, M.
S., Rosario, P., Cerezo, R., & Muoz (2001). Students differences in self
Cadavid, M.A. (2008). Selfregulated regulatedlearning:Relatinggrade,sex,
profiles and academic achievement. and giftedness to self efficacy and
Psicothema,20(4),724731 strategy use. Journal of Educational
Weinstein, C.K. (1994). Learning strategies Psychology,82(1),5159.
and learning to learn. Encyclopedia of Zimmerman, B.J. (1990). Self regulated
Education. learning and academic achievement:
Winkel. (1983). Psikologi Pendidikan dan An overview. Educational Psychologist,
EvaluasiBelajar.Jakarta:Gramedia 25(1),317.
Winne, P.H. (1995). Inherent details in self Zimmerman, B.J. (1999). Acquiring writing
regulated learning. Educational Psycho revision skill, shifting from process
logist,30,173188. goals to outcome self regulatory goals.
JournalofEducationalPsychology,91(2),
Woolfolk. (2008). Educational Psychology.
241250
ActiveLearningEditionTenthEdition.
Boston:Allyn&Bacon. Zimmerman, B.J. (2002). Becoming a self
regulatedlearner:Anoverview. Theory
intoPractice,41,6470.

*)merupakanartikelyangdigunakandalamstudimetaanalisis.

128 JURNALPSIKOLOGI

You might also like