201
VASKULITIS RENAL
Aida Lydia
PENDAHULUAN
Vaskulitis ditandai ofeh inflamasi dan nekrosis pembuluh
darah yang dapat menyebabkan terjadinya iskemia
pada jaringan terkait, Pada umumnya vaskulitis dapat
mengenaipembuluh darah dengan berbagai ukuran
pada berbagai organ tubuh. Kategori vaskulitis dibuat
berdasarkan ukuran pembuluh darah yang terkena,
yaitu vakulitis pembuluh darah besar (large vessel
vasculitis), vaskulitis pembuluh darah sedang (medium
sized vessel vasculitis) dan vaskulitis pembuluh darah
kecil (small vessel vasculitis). Pembuluh darah ginjal
seringkali merupakan target dari berbagai macam
penyakit vaskulitis sistemik, terutama yang mengenai
pembuluh darah kecil (small vessel vasculitis). Vaskulitis
yang mengenai ginjal dapat muncul dengan berbagai
manifestasi klinis tergantung pada ukuran pembuluh
darah yang terkena (Gambar 1)
Vaskul
vasculitis)
Vaskulitis pembuluh darah besar adelah arteritis,
S0 tahun [ pada pasien «50 tahun
1 |
[ters nekrotcan pac
Iymphnoge (MCLN)
“ares nekroicon
dengan sindrom (MCLN}
J
| soeatonets tits aya
Poyortertis nodose
Penyabit kawasaki
Komples imun di dinding pembuluhdarah cengen
‘pengeestanimunoflorens(F) untuk imunoglobin
—=———
| Antineerophyt optsmic antibodies (ANCA)
i sirksaslteapi neat (ped paéa pengecatan
munoglobun pembuluh darah
(en anor ead
a a
a ‘eoglobulin Deposit ig
ane ‘carah ominan
don ain aiding
imun tinea mo oH
ppembuluh darah | | pembuluh darah
Lupus etematosus]
sister atau
artis reumatoié
Tana aime] [Gransiome dan] [Fosinofiia asm,
atau granuloma] | tanga asma || dan granuloma
I | |
| '
Taskais Kompleks] | vaskuiti ] [Henoch-Schontin | [vases tupus | [Potangitis | [Grenulomatosis][" sindrom
imum inaye—| | trogiabulinik | | _ purpura (SP) vreumateis | | mikrostopik || Wegener || churg-Strouss
Gambar 1. Yaskulitis renal
+ Poliangiitis mikroskopik ditegakkan bila vaskulitis. Patogenesis
tidak disertai dengan bukti adanya Granulomatosis
Wegener atau Churg-Strauss syndrome, misalnya
tidak ditemukan asma, eosinofilia dan bukti inflamasi
granulomatosa nekrotik.
Penyakit Granulomatosis Wegener, Churg-Stauss
syndrome dan Poliangitis mikroskopik menunjukkan
adanya veskults pada kapler glomerulus. Pemeritsaan
histopatologipadaglomeruioneftskelompok ini itandai
adanyo nekrosis dan pembentukan crescent, disertai
absennya deposit imunoglobuln, sering disebut dengan
istiah Pauciimmune crescentic glomerulonephrits Bila
Pauei immune crescent glomeratonephrits yang timbul
tidak cisertai adanya gejala veskulissistemik sering
disebut sebagai ‘vaskultis renal” ati idiopathic rapidly
progressive glomerulonephritis (RPGN)
Granulomatosis Wegener, Churg-Strauss syndrome dan
Poliangiitis mikroskopik serta Glomerulonefrtis kresentik
terisolasi, semuanya berhubungan dengan adanya
autoantibodi tethadap komponen sitoplasma neutrofi,
yaitu circulating antineutrophil cytoplasmic autoantibody
(ANCA). Antigen spesifk terhadap ANCA yang ditemukan
pada kasus glomerulonefritis dan vaskulitis adalah untuk
proteinase 3 (PR3) dan mieloperoksidase (MPO). Hal ini
kemudian menyebabkan timbul hipotesis bahwa ANCA
mempunyai peranan dalam patogenesis vaskulitis.
Pada berbagai bulkti klinis menunjukkan bahwa ANCA
berhubungan dengan aktivitas penyakit, akan tetapi
hhubungan ini tidak begitu kuat. Dari observasi secara
invitro untuk mengetahui bagaimana mekanisme ANCA
dapat menimbulkan injuri vaskular, diduga bahwa pada\VASKULITIS RENAL
1569
awalnya terjadi stimulasi neutrofil oleh sitokin (eytokine-
primed neutrophil), yang dapat timbul akibat infeksi virus,
menyebabkan neutrofil mengekspresikan antigen pada
permukaannya yang mempunyai akses untuk berinteraksi
dengan ANCA. Cytokine-primed neutrophil yang terpapar
dengan ANCA akan melepascan Imunoglobulin G (IgG)
dari granulnya yang menghasilkan metabolik oksigen
toksik dan membunuh sel endotel pada kultur sel
Kompleks ANCA-Ag diadsorpsi ke dalam sel endotel
dimana kemudian akan terbentuk kompleks imun in-
situ. Walaupun masih kontroversi, ada pendapat bahwa
sel endotel dapat mensintesis PR3 yang dapat pula
berperan dalam pembentukan kompleks imun in situ
Netrofil yang diaktivasi oleh ANCA (ANCA activation
of netrophils) dimediasi oleh F(ab)’, yang terikat pada
netrofil dan reseptor Fe. Bila peristiva ini terjadi invivo
‘akan menyebabkan terjadinya vaskulitis sebagai akibat
dari netrofil yang menempel, melakukan penetrasi dan
kemudian merusak dinding vaskular.
Epidemiologi
Granulomatosis Wegener, Churg-Strauss syndrome dan
Poliangiitis mikroskopik dapat mengenai berbagai usia,
namun demikian penyakit ini paling sering timbul pada
usia dekade ke 5, 6 atau 7. Laki-laki sedikt lebih banyak
dari wanita dan lebih banyak mengenai kulit putih
dibanding kul hitam.Insidensipertahun di Amerika Utara
dan Eropa diperkirakan 1-2 per 100.000 popula
Manifestasi Klinis
Manifestas klinis Granulomatosis Wegener, Churg-Strauss
syndrome dan Poliangitis mikroskopik sangat bervarias,
tergantung deri bagian tubuh yang terlbat, aktvitas dan
perjalanan penyakit akut atau kronik. Ketiga penyakit ini
mempunyai manifestasi yang kurang lebih sama, yaitu
gejala vaskulitis pembuluh darah Kecil, pasien dengan
Granulomatosis Wegener dan Churg-Strauss syndrome
‘mempunyai tambahan gejala sesuai dengan sindromnya
rmasing-masing. Keteribatan ginjal ering terjadi pada
Granulomatosis Wegener dan Poliangiitis mikroskopik,
rnamun jarang dijumpai pada Churg-Strauss syndrome.
Manifestasi renal yang sering dijumpai merupakan
gelala keterlibatan glomerulus seperti hematuri
proteinuria dan disertai gagal ginjal. Gagal ginjal
biasanya memberikan gambaran karakteristik seperti
rapidly progressive glomerulonephritis (RPGN) pada
Granulomatosis Wegener dan Poliangiitis mikroskopik,
namun lebih ringan pada Churg-Strauss syndrome
Granulomatosis Wegener dan Poliangiitis mikroskopik
dapat juga bermanifestasi sebagai nefritis akut yang
indolen atau nefits kronik
Gejala lain dapat dijumpai manifestasi inflamasi
sistemik yang tidak spesifik seperti demam, malaise,
anoreksia, penurunan berat badan, mialgia dan artralgia,
Kadang-kadang pada awalnya dirasakan seperti gejala
influenza (flu-like iliness). Sering ditemukan keterlibatan
kulit, misalnya baik pade Granulomatosis Wegener,
CChurg-Strauss syndrome maupun Poliangitis mikroskopik
didapatkan adanya lesi purpura yang menunjukkan
adanya venulitis dermal. Purpura ini lebih banyak
‘mengenai ekstremitas bawah, sering disertai ulserasi halus
setempat. Lesi nodular pada kulit dapat ditemukan pada
Granulomatosis Wegener dan Churg-Strauss syndrome,
akan tetapi sangat jarang pada Poliangiitis mikroskopik
Nodul ini dapat terjadi karena arteritis dermal atau
subkutaneus dan akibatinflamasi granulomatosa nekrotik
Keterlibatan saluran napas atas dan bawah lebih sering
tetjadi pada Granulomatosis Wegener dan Churg-Strauss
syndrome, walaupun jarang dapat pula terjadi pada
Poliangiitis mikroskopik dengan manifestasi perdarahan
paru (pulmonary hemorrhage) akibat kapilartis hemoragik
Perdarahan paru lebih dominan pada Granulomatosis
Wegener, sedangkan pada Churg-Strauss syndrome
terutama disertai asma bronkial. Pada Granulomatosis
Wegener dan Churg-Strauss syndrome terjadi injuri paru
yang disebabkan inflamasi granulomatosa nekrotik, pada
pemeriksaan radiologi terdeteksi sebagai lesi nodular
atau kavitas yang lokasinya dapat berpindah. Sedangkan
pada Poliangltis mikroskopik tidak dijumpai lesi paru
granulomatik. Manifestasi keterlibatan saluran napas
atas termasuk rinitis, sinusitis, otitis media dan inflamasi
cokular. Gejala ini lebih sering pada Granulomatosis,
Wegener, namun dapat pula dijumpai pada Churg-
Strauss syndrome dan Poliangitis mikroskopik. Terutama
pada Granulomatosis Wegener dapat ditemukan gejala
destruksi tulang hidung dengan manifestasi perforasi
septal dan deformitas bentuk hidung. Gejala neurologi
berupa neuropati perifer, umumnya mononeuritis,
kompleks dijumpai terutama pada Churg-Strauss syndrome,
Keterlibatan gastrointestinal menimbulkan gejala nyeri
abdominal, iskemia mesenterika, perforasi intestinal
(arang), dan pemeriksaan feses dapat dijumpai adanya