You are on page 1of 8
RISTEKDIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk member nilai tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi (auditi). Kegiatan ini membantu organisasi (auditi) mencapai tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol (pengendalian), dan tata kelola (sektor publik).. 2. Inspektorat Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas menyelenggarakan pengawasan intem di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 3. Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil pada instansi/unit kerja/satuan kerja di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan intern ‘serta wewenang lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini. 4. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan seluruh pimpinan di lingkungan Kemenristekdikti wajib menciptakan dan memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui penegakan integritas dan nilai etika; komitmen terhadap kompetensi; kepemimpinan yang kondusif; pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; g mewujudkan peran Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti yang efektif; h_hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. seacce 5. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan mengalokasi anggaran belanja yang memadai untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti Piagam Audit Intern mulai beriaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila diperlukan akan dilakukan perubahan dan/atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktik- praktik terbaik di bidang pengawasan, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 01 Agustus 2015 Lampiran Piagam Audit Intern Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi PENJELASAN PIAGAM AUDIT INTERN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 1, PENDAHULUAN a. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit intern oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Itjen Kemenristekdikti). b. Piagam Audit Intern merupakan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi audit intern atas penyelenggaraan pemerintahan di tingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi c. Itjen Kemenristekdikti adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas menyelenggarakan pengawasan intern di tingkungan Kementerian Ristekdikti. 2. KEDUDUKAN DAN PERAN ITJEN KEMERISTEKDIKTI a. Itjen Kemenristekdikti merupakan unit kerja yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dan bertanggung jawab kepada Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. b, Struktur dan kedudukan Itjen Kemenristekdikti adalah sebagai berikut: 1) Struktur organisasi APIP harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Menteri Ristek dan Dikti Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2) Itjen Kemenristekdikti dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal sebagai Kepala Unit APIP. 3) Kepala Unit APIP bertanggung jawab kepada Menteri. 4) Auditor yang duduk dalam Unit APIP bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit APIP. 3. VISI_ DAN MISI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI a. Visi Itjen Kemenristekdikti adalah Terwujudnya Pengawasan Intern Yang Profesional Dan Berkualitas Untuk Mendorong Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Yang Bermutu Dan Berdaya Saing. b. Misi Itjen Kemenristekdikti adalah: 1) Menyelenggarakan Pengawasan Internal yang Berkualitas dan Bernilai Tambah untuk mendukung Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Yang Bermutu Dan Berdaya Saing; 2) Membina Sumber Daya Manusia (SDM) Pengawasan Internal Yang Profesional dan Berintegritas; 3) Menyelenggarakan Manajemen Pengawasan Internal Yang Berakuntabilitas. 4. TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Tugas Itjen Kemenristekdikti adalah menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Sedangkan fungsi Itjen Kemenristekdikti adalah: a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, dan anggaran di bidang pengawasan b. Koordinasi pelaksanaan tugas di bidang pengawasan . Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan kajian hukum di Inspektorat Jenderal d. Pengelolaan persuratan,kepegawaian, dan kearsipan di Inspektorat Jenderal e. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di Inspektorat Jenderal f. Penyiapan penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengaaan barang/jasa di Inspektorat Jenderal g. Pelaksanaan urusan kerumahtanggan di Inspektorat Jenderal h. Pengelolaan keuangan di Inspektorat Jenderal Pengelolaan sistem Informasi di bidang pengawasan Peran Itjen Kemenristekdikti adalah: a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemenristekdikti; b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemenristekdikti; c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemenristekdikti. d. Memberikan Konsultasi dalam rangka pencapaian tujuan Kemenristekdikti secara efektif dan efisien; dan e. Sebagai katalisator dalam mendorong pencapaian tujuan Kemenristekdikti secara efektif dan efisien. 5. KEWENANGAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup pengawasan intern secara memadai, Inspektorat Jenderal memiliki kewenangan untuk: a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi audit intern; b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja yang menjadi obyek audit intern dan pegawai lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan audit intern; c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultansi dengan Menteri dan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya; d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal; e. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup audit intern; f. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan audit intern; g. Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi dalam rangka pelaksanaan fungsi audit intern. 6. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI! Dalam penyelenggaraan fungsi pengawasan intern, Itjen Kemenristekdikti bertanggung jawab untuk: fa. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme auditor, kualitas proses pengawasan, dan kualitas hasil pengawasan dengan mengacu kepada standar audit yang berlaku; b. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang peduli risiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan; c. Menjamin ketersediaan sumber daya pengawasan sehingga dapat menyelenggarakan fungsi pengawasan intern secara optimal; d. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan; e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan dan laporan berkala aktivitas pelaksanaan fungsi pengawasan intern kepada Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 7. TUJUAN, SASARAN, DAN LINGKUP PENGAWASAN _INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Tujuan penyelenggaraan pengawasan intern oleh Inspektorat adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan dan sasaran, yaitu: 3 a. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; b. Meningkatnya efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; dan c. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang bersih dan bebas dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Untuk dapat mencapai tujuan fungsi pengawasan intern tersebut di atas, maka lingkup pengawasan Itjen Kemenristekdikti_ meliputi: a. Audit kinerja atas peyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang mencakup audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara dan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; b. Reviu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; c. Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; d. Pemantauan atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; e. Kegiatan pengawasan lainnya yang berupa asistensi, sosialisasi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; dan f. Audit dengan tujuan tertentu atas penugasan Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. . KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA. Itjen Kemenristekdikti dalam melaksanakan pekerjaannya harus senantiasa mengacu pada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia dan Kode Etik yang dikeluarkan oleh organisasi profesi (AAIP!). . PERSYARATAN AUDITOR YANG DUDUK DALAM UNIT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Persyaratan auditor intern yang duduk dalam Unit Inspektorat Jenderal meliputi: a. Memenuhi sertifikasi Auditor dan persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundang-undangan tentang Jabatan Fungsional Auditor; b. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; . Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiptin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; d, Wajib mematuhi kode etik dan standar audit APIP; e. Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan; f. Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan manajemen risiko; dan g. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahtian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus. 410. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR a Auditor tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu obyektivitas auditor intern, b Auditor tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. 11, HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan intern, Itjen Kemenristekdikti menjalin kerjasama dan koordinasi dengan satuan kerja, BPK Rl, BPKP, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, dan aparat pengawasan ekstern. INSPEKTORAT JENDERAL DAN SATUAN KERJA 1) Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern, maka hubungan antara Inspektorat Jenderal dengan satuan kerja adalah hubungan kemitraan antara auditor dan auditi atau antara konsultan dengan penerima jasa. 2) Dalam setiap penugasan (baik penugasan audit maupun konsultasi), satuan kerja harus memberikan dan menyajikan informasi yang relevan dengan ruang lingkup penugasan. 3) Satuan kerja harus menindaklanjuti setiap rekomendasi audit yang diberikan oleh Inspektorat dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap rekomendasi audit kepada Inspektorat Jenderal sesuai dengan prosedur yang berlaku. b. INSPEKTORAT JENDERAL DAN APARAT PENGAWASAN EKSTERN 1) Inspektorat menjadi mitra pendamping bagi aparat pengawasan ekstern selama pelaksanaan penugasan, batk sebagai penyedia data/informasi maupun sebagai mitra satuan kerja p ada saat pembahasan temuan audit. 2) Inspektorat dapat berkoordinasi dengan aparat pengawasan ekstern untuk mengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat . 3) Tindak lanjut dan status atas setiap rekomendasi audit yang disampaikan aparat pengawasan ekstern merupakan bahan pengawasan bagi Inspektorat terhadap penyelenggaran tugas dan fungsi instansi. 4) Inspektorat Jenderal menyampaikan taporan hasil pemeriksaan kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. .. INSPEKTORAT JENDERAL DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) 1) Inspektorat Jenderal menjadi mitra kerja BPKP selaku Pembina penyelenggaraan SPIP dalam rangka membangun dan meningkatkan pengendalian intern pemerintah yang meliputi: a) Penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; b) Sosialisasi SPIP; ©) Pendidikan dan pelatinan SPIP; d) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan e) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. 2) Inspektorat Jenderal harus menggunakan peraturan-peraturan di bidang Jabatan Fungsional Auditor yang dikeluarkan oleh BPKP selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor. |. INSPEKTORAT JENDERAL DAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMAS! BIROKRASI, KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNANIBAPPENAS. 1) Itjen Kemenristekdikti harus menggunakan kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang pengawasan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, dalam menentukan arah kebijakan dan program pengawasan Inspektorat. 2) Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, guna penyamaan persepsi mengenai_ kebijakan pengawasan nasional, sinergi pengawasan nasional, dan mengurangi tumpang tindih pelaksanaan pengawasan 3) Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik maupun laporan hasil pengawasan. 12, PENILAIAN BERKALA a. Inspektur Jenderal secara berkala harus menilai apakah tujuan, wewenang, dan tanggung jawab yang didefinisikan dalam Piagam ini tetap memadai dalam kegiatan Pengawasan intern sehingga dapat mencapai tujuannya. b.Hasil penilaian secara berkala harus dikomunikasikan kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ditetapkan di Jakarta

You might also like