You are on page 1of 6

JURNAL HABITAT

ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e), Volume 27, No. 3, Desember 2016, Hal. 133-138
DOI: 10.21776/ub.habitat.2016.027.3.15

Agrowisata Berbasis Usahatani Padi Sawah Tradisional Sebagai Edukasi


Pertanian (Studi Kasus Desa Wisata Pentingsari)

Agrowisata Traditional Rice-Based Farming for Agricultural Education


(Case Study of Village Tourism Pentingsari)
Sugiharti Mulya Handayani1*
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36/A Kentingan, Surakarta, Indonesia

Diterima: 22 Agustus 2016; Direvisi: 27 Oktober 2016; Disetujui: 23 Desember 2016

ABSTRAK
Perkembangan pembangunan terutama di kota besar berdampak pada semakin berkurangnya lahan
pertanian padi. Kondisi ini membuat generasi muda terutama yang tinggal di kota besar tidak mengenal
proses usahatani padi yang berdampak pada sikap kurang menghargai pangan dan petani yang
menghasilkannya. Dampak yang lebih mengkhawatirkan adalah semakin menurunnya minat generasi
muda dalam pertanian. Saat ini di DIY berkembang agrowisata berbasis usahatani padi sawah tradisional
dengan pelajar sebagai pangsa pasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi agrowisata
berbasis usahatani padi sawah tradisional sebagai edukasi pertanian bagi generasi muda dan mengkaji
manfaat sosial ekonominya bagi petani dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bersifat deskriptif, dan
merupakan sebuah studi kasus di Desa Wisata Pentingsari. Pengumpulan data dan informasi dilakukan
dengan cara wawancara mendalam (depth intreview) dengan pengelola agrowisata. Hasil kajian
menunjukkan bahwa agrowisata berbasis usahatani padi sawah tradisional berpotensi untuk
dikembangkan. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya wisatawan pelajar yang berkunjung untuk
menikmati dan terlibat dalam pengolahan sawah (bajak sawah, tandur, maupun panen). Secara ekonomi,
agrowisata berbasis usahatani padi sawah tradisional dapat meningkatkan pendapatan petani dan
masyarakat, sedangkan secara sosial budaya, agrowisata ini turut menjaga kelestarian dan kearifan lokal
dalam pengelolaan usahatani padi sawah tradisional.
Kata kunci: agrowisata; usahatani; padi sawah; tradisional; edukasi

ABSTRACT
The development progress, especially in big cities, has given impacts on the decrease of farmlands rice
paddy. This condition has made young generations, especially those living in big cities, do not know the
process of rice farming which leads to inappropriate attitude of lack of respect for food and farmers who
produce it. A more concerning impact is the declining interest of young generations in agriculture.
Currently, traditional rice farm based agro tourism is developing in DIY with students as its market
share. This research aims to study the potentials of traditional rice farm based agro tourism as an
agricultural education for the young generations and also examine the socio-economic benefits for
farmers and the surrounding communities. This research was a descriptive study and also a case study at
Pentingsari Tourism Village. Data and information was collected through depth interviews with the agro
tourism management. Results of study showed that the traditional rice farm based agro tourism has the
potential to be developed. This can be seen from the increasing number of student tourists visiting to
enjoy and get involved in the processing of the rice fields (rice field plowing, rice paddy planting, and
even rice paddy harvesting). Economically, the traditional rice farm based agro tourism can increase the
income of farmers and the community, while in terms of socio-cultural, this agro tourism has also
preserved local wisdom in managing traditional rice paddy farming.
Keywords: agro tourism; farm; rice; traditional; education

1. Pendahuluan merupakan mata pencaharian sebagian besar


penduduknya. Walau trendnya semakin menurun,
Indonesia dikenal sebagai negara agraris
banyaknya penduduk yang bergantung di sektor
yang dicirikan dengan bidang pertanian
http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)
Jurnal Habitat, Volume 27, No. 3 Desember 2016 134

pertanian masih menduduki peringkat teratas kesempatan kaum tani meningkatkan kualitas
dibanding sektor-sektor yang lain. Selain itu, hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya
dengan melihat perkembangan penduduk pertanian yang mereka miliki (Utama, 2015).
Indonesia yang cukup tinggi yang berarti Pendapat ini sejalan dengan Rilla, et al (1999)
kebutuhan pangan akan semakin meningkat maka yang menyatakan pembangunan pariwisata
pembangunan sektor pertanian tetap harus mestinya dapat menjadi peluang bagi petani lokal
menjadi prioritas. Dengan melihat kenyataan meningkatkan pendapatan untuk
bahwa semakin lama jumlah penduduk yang mempertahankan hidup keluarganya. Sementara
menggeluti bidang pertanian semakin menurun itu hasil kajian Nnadi and Akwiru (2005) di
maka perhatian terhadap sektor pertanian harus Nigeria menunjukkan bahwa sumberdaya
ditingkatkan. Saat ini mulai timbul kekhawatiran, pertanian yang melimpah berpotensi untuk
Indonesia sebagai Negara agraris terancam dikembangkan sebagai agrowisata. Oleh sebab
kehilangan petani sebagai akibat minimnya itu, pemerintah bekerja sama dengan pihak
regenerasi. swasta karena agrowisata akan berkontribusi
Beberapa kondisi diduga menjadi dalam perkembangan perekonomian.
penyebab turunnnya minat penduduk menjadikan Berkembangnya agrowisata di seluruh
bidang pertanian sebagai lapangan pekerjaan dunia tidak luput dari bergesernya trend
utama. Diantaranya adalah semakin sempitnya pariwisata secara global. Selama dua dekade
kepemilikan lahan usahatani sehingga tidak terakhir telah terjadi pergeseran yang signifikan
cukup untuk menjamin kebutuhan hidup dari minat terhadap destinasi wisata. Hal ini
keluarga. Semakin sempitnya kepemilikan lahan dapat dilhat dari terjadinya pergeseran orientasi
usahatani ini selain disebabkan karena motivasi kunjungan wisatawan dari mass tourism
fragmentasi juga disebabkan semakin maraknya (wisata massal) kepada suatu bentuk kunjungan
alih fungsi lahan. Selain itu sejalan dengan individual/kelompok kecil yang berminat pada
kemajuan teknologi, industri juga berkembang kehidupan keseharian Machin dalam Dinas
pesat dan mampu menarik tenaga kerja muda di Pariwisata DIYa (2014). Pergeseran trend
pedesaan. Generasi muda lebih menyukai bekerja pariwisata secara global membuat agrowisata
di sektor industri yang dianggap bersih berkembang pesat di seluruh belahan dunia.
dibandingkan bekerja di sektor pertanian yang Di Indonesia pergeseran trend minat
masih dianggap sebagai bidang pekerjaan yang pariwisata ini disikapi dengan berkembangnya
kotor. Walaupun pendapatan yang diterima di Desa Wisata yang sebagian besar berbasis pada
bidang industri tidak lebih baik daripada hasil agro (pertanian). Desa wisata merupakan salah
usahatani, jaminan upah yang kontinyu juga satu jawaban dari perkembangan kecenderungan
menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk pergeseran tersebut. Wisatawan dengan berbagai
bekerja di sektor industri dibanding di sektor motivasi melakukan perjalanan wisata ke desa
pertanian yang hasilnya bersifat musiman. wisata untuk bisa menikmati kehidupan
Alih fungsi lahan yang berkembang pesat masyarakat, berinteraksi secara aktif dalam
di kota-kota besar menyebabkan hilangnya berbagai aktivitas di lokasi desa wisata dan
sawah-sawah produktif. Hal ini menyebabkan belajar kebudayaan lokal setempat dimana
generasi muda yang tinggal di perkotaan tidak sebagian besar kebudayaan lokal ini merupa
mengenal sawah yang berdampak pada kegiatan pertanian (Utama, 2015).
kurangnya penghargaan pada makanan yang Dari berbagai obyek wisata yang
setiap hari dikonsumsi dan petani yang ditawarkan sebuah desa wisata, saat ini yang
menghasilkannya. Memperhatikan fenomena di sedang menjadi trend dan banyak berkembang
atas, maka perlu dicari upaya untuk mengenalkan adalah obyek wisata budaya lokal pengolahan
generasi muda pada pertanian agar berminat pada usahatani padi sawah secara tradisional (bajak
pertanian. sawah, tandur dan panen ). Di beberapa daerah di
Dewasa ini pertanian mempunyai potensi Indonesia, proses pengolahan usahatani padi
yang prospektif untuk dikembangkan sebagai sawah secara tradisional menjadi komoditas
objek wisata atau yang lebih dikenal dengan pariwisata yang banyak diminati. Demikian juga
istilah agrowisata. Agrowisata memberikan dengan desa wisata yang tersebar di Daerah
Istimewa Yogyakarta, beberapa diantaranya
------------------------------------------------------------------
menyertakan budaya pengolahan usahatani padi
*)
Penulis Korespondensi. sawah sebagai obyek wisata yang ditawarkan.
E-mail: nanisugeng@yahoo.co.id Salah satu desa wisata berbasis usahatani padi
http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)
Jurnal Habitat, Volume 27, No. 3 Desember 2016 135

sawah tradisional yang banyak diminati dept interview (wawancara mendalam) dengan
wisatawan pelajar dari kota-kota besar di pengelola Desa Wisata Pentingsari. Wawancara
Indonesia adalah Desa Wisata Pentingsari yang mendalam adalah cara wawancara secara
berada di Kabupaten Sleman DIY. Fenomena ini langsung yang tidak terstuktur dan dilakukan
sangat logis mengingat semakin langkanya secara mendalam terhadap individu untuk
persawahan di kota-kota besar sehingga desa mendapatkan data atau informasi yang sangat
wisata yang menawarkan proses pengolahan rinci (Simamora, 2004).
usahatani padi sawah tradisional menjadi atraksi
yang menarik dan merupakan wahana edukasi 3. Hasil dan Pembahasan
untuk mengenalkan proses usahatani padi kepada
3.1. Potensi Agrowisata Berbasis Usahatani
pelajar sebagai generasi muda. Padi Sawah Tradisional Sebagai
Dari uraian di atas maka tujuan dari
Edukasi Pertanian
penelitian ini adalah:
Atraksi pengolahan usahatani padi sawah
a. Untuk mengetahui potensi agrowisata secara tradisional sebagai edukasi pertanian
berbasis usahatani padi sawah tradisional banyak diminati wisatawan. Dewasa ini orang tua
sebagai edukasi pertanian bagi generasi dan sekolah cenderung memilih membawa anak
muda. dan siswanya untuk mengunjungi daerah wisata
b. Mengetahui manfaat sosial ekonomi yang bersifat edukasi dibanding daerah wisata
agrowisata berbasis usahatani padi sawah yang hanya bersifat hiburan. Salah satu wisata
tradisional bagi petani dan masyarakat edukasi yang sekarang sedang menjadi trend
sekitar. adalah live-in di sebuah desa wisata berbasis
agro dengan mengikuti semua aktivitas petani
2. Metode Penelitian dalam mengelola sawahnya. Hal ini sejalan
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan Utama (2015) yang menyatakan bahwa
penelitian yang betujuan untuk melukiskan fakta, dalam mengunjungi sebuah desa wisata berbasis
populasi atau bidang tertentu secara faktual dan usahatani padi sawah tradisional, orang tua ingin
sistematis. Simamora (2004) mendefiniskan anak-anak mereka dapat mengetahui dari mana
penelitian deskriptif adalah prosedur pemecahan sebenarnya makanan itu berasal. Proses
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan pengolahan usahatani padi sawah tradisional
keadaan subyek atau obyek penelitian (orang, merupakan salah satu cara mengenalkan kepada
lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat pelajar sebagai generasi muda tentang asal
sekarang dan berdasarkan fakta-fakta yang makanan.
tampak atau sebagaimana adanya. Nazir (2011) Tabel 1. Jumlah Pelajar Live-in Di Desa Wisata
menyatakan metode deskriptif adalah suatu Pentingsari Januari 2015 Juli 2016
metode dalam meneliti status sekelompok
2015 2016*
manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu
Bulan Pengunjung live- Pengunjung Live -
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
total in Total in
pada masa sekarang. Januari 346 205 1209 165
Penelitian ini merupakan studi kasus di Pebruari 762 - 2518 570
Desa Wisata Pentingsari yang berada di Maret 1824 720 2940 757
Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan di April 2489 231 2789 665
Desa Wisata Pentingsari karena merupakan desa Mei 5613 1700 3475 2047
wisata yang dikelola secara profesional dan Juni 2891 833 542 -
menawarkan budaya pengolahan padi sawah Juli 1675 465 1253 -
secara tradisisional (bajak sawah, tandur dan Agustus 1787 120
panen) sebagai salah satu obyek wisatanya. Desa September 2118 -
Oktober 2818 805 240** 240**
Wisata Pentingsari merupakan salah satu desa
Nopember 2565 1834
wisata yang secara resmi dipasarkan oleh Dinas Desember 3878
Pariwisata DIY dalam Tourism Destination Total 28.654 6913 4444*
Village (Dinas Pariwisata b, 2015). Sumber data: Administrasi Desa Wisata
Data dan informasi yang digunakan dalam Pentingsari
penelitian ini adalah data primer dan data Keterangan: * data tersedia sampai bulan Juli
sekunder yang diperoleh melalui observasi dan ** dalam pesanan
http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)
Jurnal Habitat, Volume 27, No. 3 Desember 2016 136

Sebagai upaya melestarikan kearifan lokal tradsional ini bisa menjadi media pembelajaran
dalam proses penanaman padi secara tradisional bagi generasi muda tentang pertanian. Dengan
dan sebagai media edukasi kepada generasi terlibat langsung dalam aktivitas petani
muda, Desa Wisata Pentingsari menawarkan mengelola sawahnya diharapkan generasi muda
berbagai atraksi yang berkaitan dengan proses bisa menghargai pangan dan petani yang
penanaman padi kepada pengunjung. Proses menghasilkannya . Dalam jangka panjang
penanaman padi yang ditawarkan adalah bajak diharapkan dapat menumbuhkan minat generasi
sawah, tandur dan panen. Dengan pengemasan muda untuk menekuni bidang pertanian sehingga
atraksi yang menarik , dari tahun ke tahun kekhawatiran banyak pihak bahwa beberapa
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa tahun yang akan datang Indonesia kehilangan
Wisata Pentingsari selalu meningkat. petani tidak menjadi kenyataan.
Peningkatan jumlah pengunjung terutama
3.2. Manfaat Sosial Ekonomi Agrowisata
pengunjung pelajar yang live-in dan belajar
Berbasis Usahatani Padi Sawah
usahatani padi sawah tradisional memberi
Tradisional Bagi Petani dan Masyarakat
harapan edukasi pertanian melalui wisata akan
berdampak positif untuk menumbuhkan minat Sejalan berkembangnya waktu mulai
generasi muda dalam pertanian. Peningkatan disadari bahwa pertanian tidak hanya berfungsi
jumlah pengunjung juga berdampak positif bagi sebagai penghasil pangan namun mempunyai
masyarakat setempat terutama dalam bidang banyak peran atau multifungsi (Subejo, 2012).
perekonomian. Berikut adalah data pengunjung Agrowisata sebagai salah satu multifungsi dari
Desa Wisata Pentingsari dari Januari 2015 pertanian berkembang pesat di seluruh belahan
sampai Juli 2016. dunia karena terbukti memberikan dampak
Pada Tabel 1. dapat diketahui posistif bagi masyarakat. Amanor (2013)
perkembangan jumlah pengunjung desa wisata menyatakan agrowisata merupakan pilihan dalam
Pentingsari selama 2 tahun terakhir. Dengan diversifikasi pertanian di Kansas karena
jumlah pengunjung yang mendekati angka potensinya dalam meningkatkan pendapatan
30.000 setiap tahun menunjukkan bahwa desa masyarakat. Sedangkan kajian yang dilakukan
wisata ini mempunyai daya tarik tersendiri untuk oleh Hamzah (2012) di Peninsular Malaysia
dikunjungi. Data di atas juga menunjukkan menunjukkan bahwa agrowisata bermanfaat
bahwa pengunjung yang live-in pada tahun 2015 dalam mendorong pembangunan desa
sebanyak 24 % dan 28,5 % pada tahun 2016 berkelanjutan. Agrowisata meningkatkan
(perhitungan sampai bulan Juli 2016). pemberdayaan sosial masyarakat, memperkuat
Pengunjung live-in adalah pengunjung yang ikatan sosial antar masyarakat, meningkatkan
tinggal di lokasi desa wisata selama 3 hari dan pendapatan, merupakan diversifikasi kegiatan
mengikuti semua aktivitas petani terutama dalam ekonomi, menyediakan lapangan kerja dan
pengelolaan usahatani padi sawah tradisional. mengentaskan kemiskinan.
Pelajar yang live in di desa wisata Hasil penelitian agrowisata berbasis
Pentingsari sebagian besar berasal dari kota-kota usahatani padi sawah tradisional di Desa Wisata
besar terutama Jakarta dan Surabaya. Hal ini Pentingsari menunjukkan adanya dua kelompok
logis mengingat di kota-kota besar lahan sawah masyarakat yaitu masyarakat yang terlibat dan
semakin sulit ditemui. Selama live-in di tidak terlibat dalam agrowisata. Masyarakat yang
DesaWisata,pelajar tinggal di rumah-rumah terlibat dikelompokan menjadi masyarakat yang
penduduk yang merangkap sebagai homestay. terlibat secara langsung dan tidak langsung.
Pelajar belajar dan terlibat langsung dalam Masyarakat yang terlibat langsung dalam
kehidupan sehari-hari petani terutama dalam agrowisata berbasis usahatani padi sawah
mengelola usahatani padi sawah. Mempelajari tradisional adalah petani dan instruktur atraksi
proses usahatani padi, pelajar terlibat langsung pertanian, sedangkan yang terlibat secara tidak
dalam kegiatan bajak sawah dengan tenaga langsung adalah pemilik homestay, kelompok
hewan (kerbau), tandur dan panen. masak, kelompok kesenian, instruktur non
Tingginya animo pelajar untuk live-in di pertanian, kelompok pembuat oleh-oleh dan
desa wisata berbasis usahatani padi sawah souvenir serta petugas keamanan/juru parkir.
tradisional menunjukkan bahwa agrowisata ini Melalui depth interview dengan ketua Desa
berpotensi untuk dikembangkan. Tidak sekedar Wisata Pentingsari diketahui manfaat ekonomi
sebagai penambah pendapatan petani, lebih jauh agrowisata berbasis usahatani padi tradisional
agrowisata berbasis usahatani padi sawah seperti disajikan pada Tabel 2. berikut ini.
http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)
Jurnal Habitat, Volume 27, No. 3 Desember 2016 137

Tabel 2. Peluang Ekonomi Agrowisata Berbasis tradisional sebagai edukasi pertanian


Usahatani Padi Sawah Tradisional Bagi memberikan manfaat ekonomi bagi semua
Masyarakat masyarakat baik yang terlibat secara langsung
atau tidak langsung.
Kelompok Masyarakat Peluang Manfaat
Ekonomi Agrowisata berbasis usahatani padi sawah
Terlibat langsung tradisional di Desa Wisata Pentingsari dapat
- Petani Menyewakan Tambahan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat
lahan untuk pendapatan sekitarnya. Manfaat sosial budaya dapat
demonstrasi dinikmati semua anggota masyarakat baik yang
dan sebagai terlibat dalam agrowisata maupun yang tidak
instruktur terlibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
- instruktur Instruktur Tambahan agrowisata berbasis usahatani padi sawah
pertanian pertanian pendapatan menjaga kelestarian budaya lokal, menekan
angka kemiskinan, mengurangi pengangguran
Terlibat tidak langsung
- pemilik homestay Menyewakan Tambahan dan mencegah urbanisasi serta lingkungan yang
kamar untuk pendapatan terjaga. Di Indonesia, peningkatkan pendapatan
tamu yang dalam agrowisata dapat mengurangi kemiskinan
live-in dan mencegah urbanisasi (Utama, 2015).
- kelompok masak Menyediakan Tambahan
konsumsi pendapatan 4. Kesimpulan
bagi tamu .
diacara Dari hasil penelitian tentang agrowisata
seremonial berbasis usahatani padi sawah tradisional sebagai
maupun edukasi pertanian di Desa Wisata Pentingsari
keakraban dapat disimpulkan:

- kelompok Penyambutan Tambahan a. Agrowisata berbasis usahatani padi sawah


kesenian tamu dan pendapatan tradisional sebagai edukasi pertanian
hiburan pada banyak diminati generasi muda.
saat ramah b. Agrowisata berbasis usahatani padi sawah
tamah
tradisional memberikan manfaat
- instruktur non Memandu Tambahan
pertanian kegiatan non pndapatan meningkatan pendapatan masyarakat yang
pertanian terlibat secara langsung maupun tidak
(outbond, langsung dalam kegiatan agrowisata.
melatih Implikasi/rekomendasi dari kesimpulan ini
membuat adalah agrowisata berbasis usahatani padi sawah
kerajinan perlu dikembangkan karena selain menjadi media
janur, edukasi bagi pelajar tentang pertanian juga dapat
tracking dsb) meningkatkan pendapatan bagi masyarakat.
- kelompok Membuat Tambahan Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji
makanan olahan keripik pendapatan
seberapa besar edukasi pertanian dalam
jamur,
keripik ubi, agrowisata berbasis usahatani padi sawah ini
mengolah dapat merubah mindset generasi muda terhadap
kopi dan pertanian dan seberapa besar peningkatkan
makanan pendapatan yang dinikmati masyarakat baik yang
olahan lain terlibat secara langsung maupun tidak langsung
- keamanan/juru Menjaga Tambahan dalam agrowisata ini.
parkir kenyamanan pendapatan
tamu dan Daftar Pustaka
keamanan
kendaraan Amanor, V and Boadu. 2013. Diversification
tamu Decisions In Agriculture: The Case Of
Sumber : informasi pengelola Desa Wisata Agritourism In Kansas. International Food
and Agribusiness Management Review. 16
Pada Tabel 2. dapat diketahui bahwa
(2).
adanya agrowisata berbasis usahatani padi sawah

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 3 Desember 2016 138

Deptan. 2005. Agrowisata Meningkatkan


PendapataPetani.
http://database.deptan.go/id.
Dinas Pariwisata a. 2014. Laporan Kemajuan
Kajian Pengembangan Desa Wisata DIY.
Dinas Pariwisata. Yogyakarta.
Dinas Pariwisata b. 2015. Tourism Destination
Village. Dinas Pariwisata. Yogyakarta.
Hamzah, A. 2012. Socio-economic impact
potential of agro tourism activities on Desa
Wawasan Nelayan community living in
Peninsular Malaysia. African Journal of
Agricultural Research. 7(32), 4581-4588.
Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Nnadi and Akwiru. 2005. Potentials Of Agro-
Tourism For Rural Development In
Nigeria. Journal Of Agriculture And Social
Research (Jasr) 5 (1).
Rilla E. 1999. Bring the City & Country
Together. California Coast and Ocean.
Vol. 15, No. 2. 10p
Simamora. 2004. Riset Pemasaran. Falsafah,
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Subejo. 2012. Understanding The
Multifunctionality of Agriculture.
Pembangunan Pertanian dan Pedesaan.
Bunga Rampai. Jakarta : UI Press.
Utama, I G B R. 2015. Agrowisata Sebagai
Pariwisata Alternatif Indonesia, Solusi
Masif Pengentasan Kemiskinan.

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)

You might also like