You are on page 1of 8

1

Implementasi Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 tentang


Pedoman Pelayanan Administrasi terpadu Kecamatan (PATEN)
di Kecamatan Mlongo, Kabupaten Jepara
Oleh:

Cindy Ariantika Setyaningrum, Sri Suwitri, Aloysius Rengga

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Seodarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos. 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman: http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT
Provision of public services "clean" is something that is expected by the community, see the
deteriorating public services. In order to create public services that will be minimal
corruption and so on, the government passed a law that Permendagri No. 4 of 2010 on
Guidelines for Integrated Administrative Services District (PATENT). The purpose of the
policy is to improve the quality PATENT and service closer to the community. This study
aims to determine how the implementation PATENT in District Mlonggo and determine the
factors that support or hinder the implementation so as to know what needs to be repaired
and maintained.
This study uses a descriptive qualitative research method, to explain phenomena that
affect the implementation Permendagri No. 4 of 2010 on Guidelines for Integrated
Administrative Services District (PATENT) in District Mlonggo. The data was collected by
means of structured interviews with informants and documentation obtained from actual
documents relating to the object of research. Analysis of the data in this qualitative study
with data reduction, data presentation, and verification. From the research, found the
phenomena that may affect implementation in the District Mlonggo PATENT, namely
communication, resources, ingkungan conditions, as well as the attitude / disposition. It can
be concluded that the implementation in the district PATENT Mlonggo there are factors that
impede implementation. This is because the transmission process is not optimal, resulting in
a lack of understanding of program beneficiaries. In addition, human resources and financial
resources to support the facility's sustainability of the program has not been available for
optimum.

Keywords : Implementation, PATEN, Mlonggo

PENDAHULUAN kepentingan publik harus dilaksanakan


A. LATAR BELAKANG oleh pemerintah sebagai penyelenggara
Undang-Undang Dasar 1945 negara yaitu dalam berbagai sektor
mengamanatkan bahwa Negara wajib pelayanan, terutama yang menyangkut
melayani setiap warga negara dan pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan
penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Dengan kata lain
dasarnya dalam rangka meningkatkan seluruh kepentingan yang menyangkut
kesejahteraan masyarakat. Seluruh
2

hajat hidup orang banyak itu harus atau Tahun 2010 bab IV menyebutkan bahwa
perlu adanya suatu pelayanan. kecamatan sebagai penyelenggara PATEN
Pada saat ini persoalan yang harus memenuhi persyaratan, penetapan,
dihadapi begitu mendesak, masyarakat dan pembentukan tim teknis PATEN.
mulai tidak sabar atau mulai cemas dengan Bagian pertama dalam bab IV adalah
mutu pelayanan aparatur pemerintahan mengatur tentang persyaratan. Persyaratan
yang pada umumnya semakin merosot atau yang harus dipenuhi untuk
memburuk. Pelayanan publik oleh penyelenggaraan PATEN dibagi menjadi
pemerintah lebih buruk dibandingkan 3, yaitu : syarat substantif, syarat
dengan pelayanan yang diberikan oleh administratif, serta syarat teknis. Masih
sektor swasta, masyarakat mulai terdapat beberapa syarat yang ditetapkan
mempertanyakan apakah pemerintah dalam syarat administratif maupun teknis
mampu menyelenggarakan pemerintahan yang belum dilaksanakan. Penetapan
dan atau memberikan pelayanan yang kecamatan sebagai penyelenggara PATEN
bermutu kepada masyarakat. dilakukan dengan Keputusan
Munculnya kebutuhan akan Bupati/Walikota. Implementasi di
pelayanan publik yang bersih membuat lingkungan Kabupaten Jepara untuk
Pemerintah merasa perlu untuk membuat kecamatan yang terdapat dalam ruang
peraturan yang dapat digunakan sebagai lingkupnya sudah diatur melalui Peraturan
acuan Pemerintah di bawahnya dengan Bupati Jepara Nomor 17 Tahun 2011
harapan pelayanan publik yang diberikan tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Jepara Nomor 30 Tahun 2010 tentang
Peraturan yang dimaksud adalah Pelimpahan Sebagian Urusan yang
Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Menjadi Kewenangan Bupati Kepada
Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Camat di Lingkungan Pemerintah
Kecamatan (PATEN). PATEN Kabupaten Jepara. Penunjukan Tim Teknis
dimaksudkan untuk mewujudkan dilakukan oleh Bupati yang kenggotaannya
Kecamatan sebagai pusat pelayanan bagi terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten
masyarakat dan menjadi simpul pelayanan Bidang Pemerintahan, Kepala Bagian
bagi kantor/badan pelayanan terpadu di Pemerintahan, Kepala Bagian Keuangan,
kabupaten/kota. Sedangkan tujuan dari serta Unsur lainnya yang terkait dengan
adanya kebijakan PATEN adalah untuk bidang pelayanan. Tim Teknis PATEN di
meningkatkan kualitas dan mendekatkan Kecamatan Mlonggo terdiri dari Sekretaris
pelayanan kepada masyarakat. Kecamatan Mlonggo selaku Ketua tim dan
Mengenai implementasi kebijakan anggotanya terdiri dari Kepala Seksi
PATEN ini tidak membahas semua bab Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
yang terdapat didalamnya, bab yang akan Pengamanan Pantai, Kepala Seksi Sosial
dibahas antara lain adalah bab IV dan Lingkungan Hidup, serta Kepala Seksi
(mengatur mengenai bagaimana Pelayanan Umum.
persyaratan penetapan dan pembentukan Pejabat Penyelenggara PATEN
tim teknis), bab V (mengatur mengenai terdiri atas Camat, Sekretaris Kecamatan,
siapa saja yang menjadi pejabat dan Kepala seksi yang membidangi
penyelenggara), bab VI (mengatur pelayanan administrasi dan masing-masing
mengenai bagaimana pembiayaan dan melakukan pertanggungjawaban sesuai
penerimaan), serta bab VII (yang mengatur dengan yang telah ditetapkan.
mengenai bagaimana pembinaan dan Implementasi di Kecamatan Mlonggo
pengawasan yang dilakukan). adalah bahwa siapa saja yang menjadi
Persyaratan, penetapan, dan pejabat penyelenggara PATEN di
pembentukan tim teknis PATEN seperti Kecamatan Mlonggo sudah sesuai dengan
yang disebutkan dalam Permendagri No 4 apa yang diinstruksikan.
3

Mengenai bagaimana pembiayaan 2. Mendeskripsikan apa saja faktor yang


dan penerimaan untuk penyelenggaraan mempengaruhi Implementasi Permendagri
PATEN. Pembiayaan penyelenggaraan Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman
PATEN dibebankan pada Anggaran Pelayanan Administrasi Terpadu
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kecamatan (PATEN) di Kecamatan
Pemerintah Kabupaten Jepara setiap Mlonggo, Kabupaten Jepara.
tahunnya yaitu sebesar 10 juta rupiah. C. TEORI
Selanjutnya mengenai penerimaan, 1. Dasar Pemikiran Munculnya
kecamatan yang mendapatkan Permendagri Nomor 4 Tahun 2010
penghasilkan penerimaan diwajibkan tentang Pedoman Pelayanan
untuk melakukan penyetoran ke kas Administrasi Terpadu Kecamatan
daerah. (PATEN)
Kemudian, mengenai pembinaan Sebelum adanya Permendagri Nomor 4
dan pengawasan yang terkandung dalam Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan
bab VII. Dimana dalam pembinaan dan Administrasi Terpadu Kecamatan
pengawasan yang dilakukan oleh Bupati (PATEN), pemerintah sebelumnya telah
akan disampaikan kepada Gubernur peraturan sebelumnya yang menjadi dasar
dengan tembusan kepada Menteri cq terbentuknya PATEN, yaitu :
Direktur Jenderal yang membidangi 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri
pemerintahan umum. Dalam Nomor 24 Tahun 2006 tentang
implementasinya di lapangan, Pedoman Penyelenggaraan
penyelenggaraan kebijakan PATEN sudah Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
sesuai dengan apa yang diinstruksikan, 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri
dimana Bupati secara penuh menjadi Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Pembina serta Pengawas penyelenggaraan Pedoman Organisasi dan Tata
PATEN di lingkungan Pemerintah Kerja Unit Pelayanan Perizinan
Kabupaten Jepara. Terpadu di Daerah;
Dari penjelasan isi pokok 2. Kebijakan Publik
Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 yang David Easton (Islamy, 2007:19)
telah disebutkan diatas, didapatkan temuan memberikan arti kebijakan publik sebagai
bahwa belum semua yang telah pengalokasian nilai-nilai secara paksa
diinstruksikan itu diimplementasikan di (sah) kepada seluruh anggota masyarakat.
Kecamatan Mlonggo. Oleh karena itu, Berdasarkan definisi ini, Easton
Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 perlu menegaskan bahwa hanya pemerintahlah
dianalisis lebih lanjut guna berjalannya yang secara sah dapat berbuat sesuatu pada
kebijakan tersebut di Kecamatan Mlonggo masyarakatnya dan pilihan pemerintah
secara optimal. Untuk itu penelitian ini untuk melakukan sesuatu atau tidak
berjudul Implementasi Permendagri melakukan sesuatu tersebut dirupakan
Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman dalam bentuk pengalokasian nilai-nilai
Pelayanan Administrasi Terpadu pada masyarakat.
Kecamatan (PATEN) di Kecamatan 3. Implementasi Kebijakan Publik
Mlonggo, Kabupaten Jepara. Implementasi dipandang secara luas
B. TUJUAN mempunyai makna pelaksanaan undang-
1.Mendeskripsikan bagaimana undang dimana bebagai aktor, organisasi,
implementasi PERMENDAGRI No 4 prosedur, dan teknik bekerja sama untuk
Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan menjalankan kebijakan dalam upaya untuk
Administrasi Terpadu Kecamatan meraih tujuan kebijakan atau program
(PATEN) di Kecamatan Mlonggo, (dalam Winarno, 2008:144). Sementara
Kabupaten Jepara. itu, menurut Ripley dan Franklin
(Winarno, 2008:145) berpendapat bahwa
4

implementasi adalah apa yang terjadi dan nyaman, waktu dan biaya jelas,
setelah Undang-Undang ditetapkan yang dijamin tidak ada pungli, serta No
memberikan otoritas program, kebijakan, Highcost)
keuntungan (benefit), atau suatu jenis
keluaran yang nyata (tangible output). D. Operasionalisasi Konsep
4. Model Implementasi Kebijakan Berdasarkan kajian teori di atas, maka
Meter dan Horn (Agustino, 2008:167- fenomena yang diamati pada penelitian
170), menawarkan suatu model dasar yang yaitu:
mempunyai enam variabel yang 1. Implementasi kebijakan
membentuk kaitan (lingkage) antara Dilihat dari bagaimana persyaratan,
kebijakan dan kinerja (performance). penetapan, dan pembentukan tim teknis
Variabel tersebut adalah (1) Standar dan PATEN, siapa saja yang menjadi pejabat
sasaran kebijakan/ukuran dan tujuan penyelenggara, bagaimana pembiayaan
kebijakan, (2) Sumber daya, (3) dan penerimaan, serta bagaimana
Karakteristik organisasi pelaksana, (4) pembinaan dan pengawasan yang
Sikap para pelaksana, (5) Komunikasi dilakukan dalam penyelenggaraan PATEN
antar organisasi terkait dan kegiatan- di Kecamatan Mlonggo
kegiatan pelaksanaan, (6) Lingkungan 2. Komunikasi
sosial, ekonomi, dan politik. Terkait dengan penyampaian informasi
Menurut Edwards III (Agustino, yang memperhatikan transmisi,
2008:156-159), terdapat empat variabel pemahaman, serta konsistensi.
yang sangat menentukan keberhasilan 3. Sumber Daya
implementasi suatu kebijakan, yaitu: (1) Dilihat dari ketersediaan sumber daya
komunikasi (2) sumberdaya (3) disposisi manusia, informasi, wewenang serta
(4) struktur birokrasi. fasilitas yang ada.
5. New Public Service 4. Kondisi Lingkungan
Inti dari paradigma NPS ini adalah Dengan memperhatikan aspek ekonomi
bahwa birokrasi harus dibangun agar dapat serta sosial politik yang dimiliki.
memberi perhatian kepada pelayanan 5. Sikap atau Disposisi
masyarakat sebagai warga negara (bukan Berkenaan dengan persepsi terhadap
sebagai pelanggan), mengutamakan kebijakan, persetujuan terhadap kebijakan,
kepentingan umum, mengikutsertakan serta kesadaran untuk melaksanakan
warga masyarakat, berpikir strategis dan program
bertindak demokratis, memperhatikan E. METODE
norma, nilai, dan standard yang ada, dan 1. Desain Penelitian
menghargai masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
Pelayan publik, dalam hal ini ini mendeskripsikan implementasi PATEN
adalah pegawai kecamatan yang di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
membidangi PATEN memberikan 2. Situs Penelitian
pelayanan yang dibutuhkan masyarakat Lokasi dari penelitian ini adalah di Kantor
yang akan mengurus masalah perizinan. Kecamatan Mlonggo yang berada di Jalan
Selain itu, masalah yang selama ini Raya Mlonggo-Bangsri no 123, Jepara
dikeluhkan dalam mengurus perizinan 3. Subyek Penelitian
sebelum PATEN (Birokrasi berbelit-belit, Teknik pemilihan informan yang
monoton, tidak kreatif dan tidak inovatif, digunakan adalah teknik snowballing.
lama dan tidak ada kepastian waktu, pungli Informan berasal dari Kantor Kecamatan
& biaya tidak jelas) menjadi pelayanan Mlonggo selaku pelaksana program dan
yang diharapkan oleh masyarakat setelah masyarakat yang mengurus pelayanan
adanya PATEN (Mudah, cepat, transparan, selaku penerima program.
5

4. Jenis Data ditetapkan oleh Bupati dengan


Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 17
2005: 157) sumber data utama dalam Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan Peraturan Bupati Jepara Nomor 30 Tahun
tindakan. Selebihnya adalah data tambahan 2010 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan
seperti dokumen dan lain-lain. yang Menjadi Kewenangan Bupati Kepada
5. Sumber Data Camat di Lingkungan Pemerintah
Sumber data berasal dari sumber data Kabupaten Jepara. Kemudian,
primer, yaitu diperoleh langsung dari Pembentukan Tim Teknis yang mengurusi
sumbernya dan data sekunder yaitu data PATEN di Kecamatan Mlonggo yaitu
yang diperoleh tidak langsung dari terdiri dari Sekretaris Kecamatan Mlonggo
sumbernya. Mlonggo selaku Ketua tim dan anggotanya
6. Teknik Pengumpulan Data terdiri dari Kepala Seksi Ketentraman,
Teknik pengumpulan data yang digunakan Ketertiban Umum, dan Pengamanan
adalah wawancara terstruktur, Pantai, Kepala Seksi Sosial dan
dokumentasi, observasi non partisipatif, Lingkungan Hidup, serta Kepala Seksi
dan studi kepustakaan. Pelayanan Umum Kecamatan Mlonggo.
7. Analisis dan Interpretasi Data Dalam penyelenggaraan PATEN di
Teknik analisis data yang digunakan dalam Kecamatan Mlonggo yaitu Camat,
penelitian ini adalah teknik analisis Sekretaris Kecamatan, dan Kepala Seksi
taksonomik. Proses yang dilalui yang membidangi pelayanan administrasi
(Sugiyono, 2010:247) terdiri dari reduksi dan masing-masing sudah melaksanakan
data, penyajian data, dan conclusion tugasnya sesuai dengan yang telah
drawing/ verification. ditetapkan.
8. Kualitas Data
Penelitian ini menggunakan teknik Mengenai pembiayaan dan
triangulasi, yaitu dengan wawancara penerimaan untuk penyelenggaraan
mendalam, melakukan uji silang antara program PATEN di Kecamatan Mlonggo
informasi yang diperoleh dari key didapatkan dari alokasi dana Pemerintah
informan, kemudian mengkonfirmasi hasil Kabupaten Jepara setiap tahunnya. Selain
yang diperoleh. itu, juga didadaptkan dari masyarakat yang
PEMBAHASAN mengurus pelayanan. Dana yang ada
A. Implementasi Kebijakan digunakan untuk biaya cetak blangko serta
Penyelenggaraan program PATEN di membayar honor tim untuk selanjutnya
Kecamatan Mlonggo memperhatikan dilakukan penyetoran ke kas daerah.
beberapa aspek yaitu Persyaratan,
Terkait masalah pembinaan dan
penetapan, dan pembentukan tim teknis
pengawasan dalam penyelenggaraan
PATEN, Pejabat penyelenggara,
PATEN di Kecamatan Mlonggo, sebagian
Pembiayaan dan penerimaan, serta
didelegasikan kepada kecamatan. Namun,
Pembinaan dan pengawasan.
setiap sebulan sekali dari pihak kecamatan
Mengenai persyaratan yang harus
memberikan laporan kepada bupati untuk
dipenuhi untuk menyelenggarakan
selanjutnya ke gubernur dengan tembusan
program PATEN di Kecamatan Mlonggo
kepada Menteri cq Direktur Jenderal yang
belum sepenuhnya diimplementasikan.
membidangi pemerintahan umum.
Meskipun syarat substantif sudah
didukung dengan Peraturan Bupati, namun B. Komunikasi
masih tedapat beberapa aspek dalam syarat Transmisi dilakukan dengan sosialisasi
administratif dan teknis yang belum gambaran PATEN yang dilakukan pada
dipenuhi. Terkait penetapan kecamatan awal peluncuran program dengan cara
sebagai penyelenggara PATEN sudah menghadirkan perwakilan tiap desa atau
6

yang disebut juga dengan Rapat Selanjutnya untuk aspek wewenang


Koordinasi Petinggi (RakorTing). yang dimiliki oleh pelaksana program.
Biasanya, dalam RakorTing ini dihadiri Mengenai wewenang apa saja yang
oleh Kepala Desa (Lurah), Sekretaris Desa dimiliki oleh penyelenggara PATEN di
(Carik), Tokoh Masyarakat, ataupun Kecamatan Mlonggo sudah jelas diatur
perwakilan dari pengusaha di desa dalam Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun
tersebut. Kendala pada proses transmisi 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
adalah dari pihak desa belum Bupati Jepara Nomor 30 Tahun 2010
menyampaikan informasi mengenai tentang Pelimpahan Sebagian Urusan yang
PATEN kepada warga desanya. Menjadi Kewenangan Bupati Kepada
Pemahaman kepada masyarakat Camat di Lingkungan Pemerintah
didapatkan dengan cara penyampaian Kabupaten Jepara.
sosialisasi dengan menggunakan bahasa
yang sederhana dan familier sehingga Pada komponen terakhir terkait
uraian mengenai program yang fasilitas yang tersedia, berdasarkan
disampaikan menjadi mudah untuk pengamatan penulis memang fasilitas
dimengerti. Akan tetapi, dikarenakan dalam penyelenggaraan PATEN di
kurangnya pihak desa memberikan Kecamatan Mlonggo memang sudah
informasi mengenai PATEN tersedia. Akan tetapi, ketersediannya
mengakibatkan tidak semua masyarakat masih belum optimal, karena hanya
memahami program ini. sekadarnya dan sistim informasinya sudah
Konsistensi dalam pelaksanaan tidak berfungsi. Sehingga, efisiensi dan
kebijakan PATEN di Kecamatan Mlonggo efektivitas dari penyelenggaraan PATEN
dinilai sudah cukup efektif. Keefektifan yang ingin dicapai, menjadi hal yang
tesebut dapat dilihat dari telah mustahil.
dilaksanakannya pemberian pelaksanaan
D. Kondisi Lingkungan
dan petunjuk yang sesuai kepada
masyarakat selaku penerima program. Karakteristik sosial politik serta ekonomi
C. Sumber Daya yang dimiliki oleh masyarakat di
Terdapat beberapa komponen yang Kecamatan Mlonggo mendukung
menghambat faktor sumber daya. Terkait penyelenggaraan PATEN di Kecamatan
sumberdaya yang melaksanakan (staf) Mlonggo. Hal ini dapat dilihat dari
yang menyelenggarakan program PATEN banyaknya masyarakat di Kecamatan
di Kecamatan Mlonggo, hanya dilakukan Mlonggo yang sebagian besar adalah
dengan mengandalkan pegawai yang pengusaha yang sudah mulai menyadari
sedang tidak mempunyai pekerjaan atau akan pentingnya kepemilikan izin untuk
kehadiran anak SMA yang sedang legalitas usaha yang dimiliki, meskipun
melakukan magang disana. masih terdapat beberapa masyarakat yang
belum mempunyai. Pihak Kecamatan
Sedangkan untuk komponen
memberikan pelayanan yang diberikan
informasi yang terdapat untuk
secara cuma-cuma untuk semua jenis
penyelenggaraan PATEN di Kecamatan
pelayanan guna menarik minat
Mlonggo tidak sepenuhnya diterima oleh
masyarakat, kecuali pelayanan untuk
masyarakat. Meskipun dari pihak
pengajuan Izin Gangguan (HO) yang
kecamatan sudah menyampaikan informasi
dikenakan biaya sebesar Rp.1400/m2.
kepada desa, namun dari pihak desa
kurang memberikan informasi yang E. Sikap/Disposisi
dibutuhkan oleh masyarakat selaku
penerima program. Persetujuan yang baik terhadap kebijakan
dapat dilihat dari kepatuhan akan
7

mengikuti prosedur yang ada. Selain itu, adalah kondisi lingkungan serta
juga ditunjukkan dengan semakin sikap yang muncul sudah baik
banyaknya masyarakat yang sudah karena terdapat kesamaan persepsi
memiliki legalitas atas usaha dan apapun antara pelaksana dan penerima
yang mereka miliki tanpa paksaan. program.
Faktor penghambatnya yaitu
Munculnya kesamaan persepsi kurangnya pemahaman masyarakat
antara pelaksana dan peneriman program terhadap program serta
menimbulkan dukungan yang baik dari keterbatasan akan sarana prasarana
masyarakat yang telah beranggapan bahwa sebagai penunjang
program ini sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan PATEN, serta
mereka. keterbatasan sumber daya manusia
yang mengurusi PATEN.
Para pelaksana kebijakan PATEN
B. Saran
di Kecamatan Mlonggo sudah memberikan
1. Sehubungan dengan
pelayanan yang dibutuhkan kepada
ketersediaan sumber daya
masyarakat sesuai dengan Tupoksi yang
manusia (staf) dalam
ada. Masing-masing dari pelaksana
pelaksanaan di Kecamatan
kebijakan juga sudah sadar dan mampu
Mlonggo, maka diharapkan
memahami esensi dari pelaksanaan
dari pihak penyelenggaran
program PATEN di Kecamatan Mlonggo.
kecamatan menambah tenaga
PENUTUP kerja sehingga penyelenggaraan
A. Kesimpulan kebijakan menjadi efektif
1. Implementasi Permendagri Nomor 2. Mengenai kelengkapan akan
4 Tahun 2010 tentang Pedoman sarana prasarana yang belum
Pelayanan Administrasi Terpadu sesuai dengan apa yang
Kecamatan (PATEN) di ditetapkan, hendaknya Kantor
Kecamatan Mlonggo sudah Kecamatan Mlonggo dapat
diimplementasikan dengan baik. melengkapinya dengan cara
Ada beberapa hal pokok yang mengalokasikan dari dana yang
harus diperhatikan terkait didapatkan untuk
pengimplementasiannya, yaitu penyelenggaraan kebijakan
mengenai Persyaratan, penetapan, PATEN di Kecamatan
dan pembentukan tim teknis Mlonggo. Sistim komunikasi
PATEN, Pejabat Penyelenggara, juga sebaiknya diperbaiki untuk
Pembiayaan dan Penerimaan, serta pencapaian efisiensi dan
Pembinaan dan Pengawasan. efektivitas seperti yang
Kendala yang dihadapi adalah diinginkan dari
berkait dengan kelengkapan yang penyelenggaraan PATEN.
harus dipenuhi dalam hal
persyaratan, penetapan, dan DAFTAR PUSTAKA
pembentukan Tim Teknis PATEN. Sumber Buku:
Padahal, apabila semua yang telah
ditetapkan itu dilaksanakan, maka Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar
efektivitas dan efisiensi yang Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
diharapkan dengan adanya
penyelenggaraan PATEN ini dapat Didjada, Mustopa. 1992. Studi Kebijakan.
tercapai. Jakarta : FEUI
2. Faktor pendukung implementasi
PATEN di Kecamatan Mlonggo
8

Hafidz, Septian Mudafiqul. 2010. Studi Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik
Implementasi PNPM-MP di Desa Kajen (Teori dan Proses). Yogyakarta : Media
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Pressindo.
Skripsi.Universitas Diponegoro
Non Buku :
Islamy, Irfan. 2007. Prinsip-Prinsip
Perumusan Kebijaksanaan Negara. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4
Jakarta : Bumi Aksara Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelayanan Adminstrasi Terpadu
Isyhar, Ahmad. 2009. Studi Implementasi Kecamatan
PNPM-MP di Kecamatan Keling
Kabupaten Jepara. Skripsi. Universitas Suara Merdeka edisi 18 maret 2011
Diponegoro
http://id.answers.yahoo.com/question/inde
Keban, T.Yeremias. 2008. Enam Dimensi x?qid=20080821010832AAJD9mz.
Strategis Administrasi Publik. Diunduh pada 8 Januari 2013 pukul
Yogyakarta : Gava Media 14:00 WIB

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi www.wikipedia.com/pelayanan publik.


Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Diunduh pada 23 Maret 2011 pukul
Remaja Rosdakarya 13:40 WIB

_____________. 2007. Metodologi http://lintaubuoutara.tanahdatar.go.id/?pag


Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. e_id=211. Diunduh pada 2 Februari
Remaja Rosdakarya 2013 pukul 14:10 WIB

Nugroho, Riant. 2006. Public Policy. http://arenakami.blogspot.com/2012/06/im


Jakarta : PT. Elex Komputindo. plementasi-kebijakan-george-
edward.html. Diunduh pada 2 Februari
_____________. (2011). Public Policy 2013 pukul 14:11 WIB
(edisi ketiga). Jakarta : PT. Elex Media
http://id.Wikipedia.org/wiki/
Komputindo Sumber_daya. Diunduh pada 2 Februari
2013 pukul 14:15 WIB
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan
Publik Konsep, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta

Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2003).


Implementasi Kebijakan Publik.
Yogyakarta:YPAPI.

Wibawa, Samodra dkk. 1994. Evaluasi


Kebijakan Publik. Jakarta : PT.
Grafindo Persada.

You might also like