Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Provision of public services "clean" is something that is expected by the community, see the
deteriorating public services. In order to create public services that will be minimal
corruption and so on, the government passed a law that Permendagri No. 4 of 2010 on
Guidelines for Integrated Administrative Services District (PATENT). The purpose of the
policy is to improve the quality PATENT and service closer to the community. This study
aims to determine how the implementation PATENT in District Mlonggo and determine the
factors that support or hinder the implementation so as to know what needs to be repaired
and maintained.
This study uses a descriptive qualitative research method, to explain phenomena that
affect the implementation Permendagri No. 4 of 2010 on Guidelines for Integrated
Administrative Services District (PATENT) in District Mlonggo. The data was collected by
means of structured interviews with informants and documentation obtained from actual
documents relating to the object of research. Analysis of the data in this qualitative study
with data reduction, data presentation, and verification. From the research, found the
phenomena that may affect implementation in the District Mlonggo PATENT, namely
communication, resources, ingkungan conditions, as well as the attitude / disposition. It can
be concluded that the implementation in the district PATENT Mlonggo there are factors that
impede implementation. This is because the transmission process is not optimal, resulting in
a lack of understanding of program beneficiaries. In addition, human resources and financial
resources to support the facility's sustainability of the program has not been available for
optimum.
hajat hidup orang banyak itu harus atau Tahun 2010 bab IV menyebutkan bahwa
perlu adanya suatu pelayanan. kecamatan sebagai penyelenggara PATEN
Pada saat ini persoalan yang harus memenuhi persyaratan, penetapan,
dihadapi begitu mendesak, masyarakat dan pembentukan tim teknis PATEN.
mulai tidak sabar atau mulai cemas dengan Bagian pertama dalam bab IV adalah
mutu pelayanan aparatur pemerintahan mengatur tentang persyaratan. Persyaratan
yang pada umumnya semakin merosot atau yang harus dipenuhi untuk
memburuk. Pelayanan publik oleh penyelenggaraan PATEN dibagi menjadi
pemerintah lebih buruk dibandingkan 3, yaitu : syarat substantif, syarat
dengan pelayanan yang diberikan oleh administratif, serta syarat teknis. Masih
sektor swasta, masyarakat mulai terdapat beberapa syarat yang ditetapkan
mempertanyakan apakah pemerintah dalam syarat administratif maupun teknis
mampu menyelenggarakan pemerintahan yang belum dilaksanakan. Penetapan
dan atau memberikan pelayanan yang kecamatan sebagai penyelenggara PATEN
bermutu kepada masyarakat. dilakukan dengan Keputusan
Munculnya kebutuhan akan Bupati/Walikota. Implementasi di
pelayanan publik yang bersih membuat lingkungan Kabupaten Jepara untuk
Pemerintah merasa perlu untuk membuat kecamatan yang terdapat dalam ruang
peraturan yang dapat digunakan sebagai lingkupnya sudah diatur melalui Peraturan
acuan Pemerintah di bawahnya dengan Bupati Jepara Nomor 17 Tahun 2011
harapan pelayanan publik yang diberikan tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Jepara Nomor 30 Tahun 2010 tentang
Peraturan yang dimaksud adalah Pelimpahan Sebagian Urusan yang
Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Menjadi Kewenangan Bupati Kepada
Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Camat di Lingkungan Pemerintah
Kecamatan (PATEN). PATEN Kabupaten Jepara. Penunjukan Tim Teknis
dimaksudkan untuk mewujudkan dilakukan oleh Bupati yang kenggotaannya
Kecamatan sebagai pusat pelayanan bagi terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten
masyarakat dan menjadi simpul pelayanan Bidang Pemerintahan, Kepala Bagian
bagi kantor/badan pelayanan terpadu di Pemerintahan, Kepala Bagian Keuangan,
kabupaten/kota. Sedangkan tujuan dari serta Unsur lainnya yang terkait dengan
adanya kebijakan PATEN adalah untuk bidang pelayanan. Tim Teknis PATEN di
meningkatkan kualitas dan mendekatkan Kecamatan Mlonggo terdiri dari Sekretaris
pelayanan kepada masyarakat. Kecamatan Mlonggo selaku Ketua tim dan
Mengenai implementasi kebijakan anggotanya terdiri dari Kepala Seksi
PATEN ini tidak membahas semua bab Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
yang terdapat didalamnya, bab yang akan Pengamanan Pantai, Kepala Seksi Sosial
dibahas antara lain adalah bab IV dan Lingkungan Hidup, serta Kepala Seksi
(mengatur mengenai bagaimana Pelayanan Umum.
persyaratan penetapan dan pembentukan Pejabat Penyelenggara PATEN
tim teknis), bab V (mengatur mengenai terdiri atas Camat, Sekretaris Kecamatan,
siapa saja yang menjadi pejabat dan Kepala seksi yang membidangi
penyelenggara), bab VI (mengatur pelayanan administrasi dan masing-masing
mengenai bagaimana pembiayaan dan melakukan pertanggungjawaban sesuai
penerimaan), serta bab VII (yang mengatur dengan yang telah ditetapkan.
mengenai bagaimana pembinaan dan Implementasi di Kecamatan Mlonggo
pengawasan yang dilakukan). adalah bahwa siapa saja yang menjadi
Persyaratan, penetapan, dan pejabat penyelenggara PATEN di
pembentukan tim teknis PATEN seperti Kecamatan Mlonggo sudah sesuai dengan
yang disebutkan dalam Permendagri No 4 apa yang diinstruksikan.
3
implementasi adalah apa yang terjadi dan nyaman, waktu dan biaya jelas,
setelah Undang-Undang ditetapkan yang dijamin tidak ada pungli, serta No
memberikan otoritas program, kebijakan, Highcost)
keuntungan (benefit), atau suatu jenis
keluaran yang nyata (tangible output). D. Operasionalisasi Konsep
4. Model Implementasi Kebijakan Berdasarkan kajian teori di atas, maka
Meter dan Horn (Agustino, 2008:167- fenomena yang diamati pada penelitian
170), menawarkan suatu model dasar yang yaitu:
mempunyai enam variabel yang 1. Implementasi kebijakan
membentuk kaitan (lingkage) antara Dilihat dari bagaimana persyaratan,
kebijakan dan kinerja (performance). penetapan, dan pembentukan tim teknis
Variabel tersebut adalah (1) Standar dan PATEN, siapa saja yang menjadi pejabat
sasaran kebijakan/ukuran dan tujuan penyelenggara, bagaimana pembiayaan
kebijakan, (2) Sumber daya, (3) dan penerimaan, serta bagaimana
Karakteristik organisasi pelaksana, (4) pembinaan dan pengawasan yang
Sikap para pelaksana, (5) Komunikasi dilakukan dalam penyelenggaraan PATEN
antar organisasi terkait dan kegiatan- di Kecamatan Mlonggo
kegiatan pelaksanaan, (6) Lingkungan 2. Komunikasi
sosial, ekonomi, dan politik. Terkait dengan penyampaian informasi
Menurut Edwards III (Agustino, yang memperhatikan transmisi,
2008:156-159), terdapat empat variabel pemahaman, serta konsistensi.
yang sangat menentukan keberhasilan 3. Sumber Daya
implementasi suatu kebijakan, yaitu: (1) Dilihat dari ketersediaan sumber daya
komunikasi (2) sumberdaya (3) disposisi manusia, informasi, wewenang serta
(4) struktur birokrasi. fasilitas yang ada.
5. New Public Service 4. Kondisi Lingkungan
Inti dari paradigma NPS ini adalah Dengan memperhatikan aspek ekonomi
bahwa birokrasi harus dibangun agar dapat serta sosial politik yang dimiliki.
memberi perhatian kepada pelayanan 5. Sikap atau Disposisi
masyarakat sebagai warga negara (bukan Berkenaan dengan persepsi terhadap
sebagai pelanggan), mengutamakan kebijakan, persetujuan terhadap kebijakan,
kepentingan umum, mengikutsertakan serta kesadaran untuk melaksanakan
warga masyarakat, berpikir strategis dan program
bertindak demokratis, memperhatikan E. METODE
norma, nilai, dan standard yang ada, dan 1. Desain Penelitian
menghargai masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
Pelayan publik, dalam hal ini ini mendeskripsikan implementasi PATEN
adalah pegawai kecamatan yang di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
membidangi PATEN memberikan 2. Situs Penelitian
pelayanan yang dibutuhkan masyarakat Lokasi dari penelitian ini adalah di Kantor
yang akan mengurus masalah perizinan. Kecamatan Mlonggo yang berada di Jalan
Selain itu, masalah yang selama ini Raya Mlonggo-Bangsri no 123, Jepara
dikeluhkan dalam mengurus perizinan 3. Subyek Penelitian
sebelum PATEN (Birokrasi berbelit-belit, Teknik pemilihan informan yang
monoton, tidak kreatif dan tidak inovatif, digunakan adalah teknik snowballing.
lama dan tidak ada kepastian waktu, pungli Informan berasal dari Kantor Kecamatan
& biaya tidak jelas) menjadi pelayanan Mlonggo selaku pelaksana program dan
yang diharapkan oleh masyarakat setelah masyarakat yang mengurus pelayanan
adanya PATEN (Mudah, cepat, transparan, selaku penerima program.
5
mengikuti prosedur yang ada. Selain itu, adalah kondisi lingkungan serta
juga ditunjukkan dengan semakin sikap yang muncul sudah baik
banyaknya masyarakat yang sudah karena terdapat kesamaan persepsi
memiliki legalitas atas usaha dan apapun antara pelaksana dan penerima
yang mereka miliki tanpa paksaan. program.
Faktor penghambatnya yaitu
Munculnya kesamaan persepsi kurangnya pemahaman masyarakat
antara pelaksana dan peneriman program terhadap program serta
menimbulkan dukungan yang baik dari keterbatasan akan sarana prasarana
masyarakat yang telah beranggapan bahwa sebagai penunjang
program ini sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan PATEN, serta
mereka. keterbatasan sumber daya manusia
yang mengurusi PATEN.
Para pelaksana kebijakan PATEN
B. Saran
di Kecamatan Mlonggo sudah memberikan
1. Sehubungan dengan
pelayanan yang dibutuhkan kepada
ketersediaan sumber daya
masyarakat sesuai dengan Tupoksi yang
manusia (staf) dalam
ada. Masing-masing dari pelaksana
pelaksanaan di Kecamatan
kebijakan juga sudah sadar dan mampu
Mlonggo, maka diharapkan
memahami esensi dari pelaksanaan
dari pihak penyelenggaran
program PATEN di Kecamatan Mlonggo.
kecamatan menambah tenaga
PENUTUP kerja sehingga penyelenggaraan
A. Kesimpulan kebijakan menjadi efektif
1. Implementasi Permendagri Nomor 2. Mengenai kelengkapan akan
4 Tahun 2010 tentang Pedoman sarana prasarana yang belum
Pelayanan Administrasi Terpadu sesuai dengan apa yang
Kecamatan (PATEN) di ditetapkan, hendaknya Kantor
Kecamatan Mlonggo sudah Kecamatan Mlonggo dapat
diimplementasikan dengan baik. melengkapinya dengan cara
Ada beberapa hal pokok yang mengalokasikan dari dana yang
harus diperhatikan terkait didapatkan untuk
pengimplementasiannya, yaitu penyelenggaraan kebijakan
mengenai Persyaratan, penetapan, PATEN di Kecamatan
dan pembentukan tim teknis Mlonggo. Sistim komunikasi
PATEN, Pejabat Penyelenggara, juga sebaiknya diperbaiki untuk
Pembiayaan dan Penerimaan, serta pencapaian efisiensi dan
Pembinaan dan Pengawasan. efektivitas seperti yang
Kendala yang dihadapi adalah diinginkan dari
berkait dengan kelengkapan yang penyelenggaraan PATEN.
harus dipenuhi dalam hal
persyaratan, penetapan, dan DAFTAR PUSTAKA
pembentukan Tim Teknis PATEN. Sumber Buku:
Padahal, apabila semua yang telah
ditetapkan itu dilaksanakan, maka Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar
efektivitas dan efisiensi yang Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
diharapkan dengan adanya
penyelenggaraan PATEN ini dapat Didjada, Mustopa. 1992. Studi Kebijakan.
tercapai. Jakarta : FEUI
2. Faktor pendukung implementasi
PATEN di Kecamatan Mlonggo
8
Hafidz, Septian Mudafiqul. 2010. Studi Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik
Implementasi PNPM-MP di Desa Kajen (Teori dan Proses). Yogyakarta : Media
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Pressindo.
Skripsi.Universitas Diponegoro
Non Buku :
Islamy, Irfan. 2007. Prinsip-Prinsip
Perumusan Kebijaksanaan Negara. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4
Jakarta : Bumi Aksara Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelayanan Adminstrasi Terpadu
Isyhar, Ahmad. 2009. Studi Implementasi Kecamatan
PNPM-MP di Kecamatan Keling
Kabupaten Jepara. Skripsi. Universitas Suara Merdeka edisi 18 maret 2011
Diponegoro
http://id.answers.yahoo.com/question/inde
Keban, T.Yeremias. 2008. Enam Dimensi x?qid=20080821010832AAJD9mz.
Strategis Administrasi Publik. Diunduh pada 8 Januari 2013 pukul
Yogyakarta : Gava Media 14:00 WIB