You are on page 1of 9

FONDASI TELAPAK

A. Pendahuluan
Yang perlu dipertimbangan
1. Dasar pondasi harus terletak dibawah tanah permukaan (tanah organik)
2. Dasar pondasi tidak terletak diatas tanah yang mempunyai kembang susut besar.
3. Jika alas pondasi terletak di bwah m.a.t (muka air tanah)

1. PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP DAYA DUKUNG


a. Dasar pondasi terlatak di bawah m.a.t (muka air tanah)

qultt = ult = 1,3.c.Nc + Df.1. Nq + 0,4.B 2. Nq


dengan
P
Df.1 = q = h1.k + h2..
2 = = sub
= sub merged = terendam air
k mat h1
m.a.t di atas dasar pondasi
Kohesi = c = 2/3.c ' Df
Sdt gesek dalam = = 2/3 h2
= sub = sat- w.
B
b. Dasar Pondasi terletak di atas m.a.t

dengan H = 0,5.B.tg(45+/2)
dw = kedalaman m.a.t di bawah dasar ondasi
b= basah = berat satuan basah untuk tanah pada kedalaman dw
= Submerged Unit weight = berat satuan tanah terbenam bawah mat.
dw '
Dengan e = (2H dw ) b (H dw ) 2
H 2
H 2

ult=q ult = 1,3.c.Nc + Df.0.Nq + 0,4.B.e.N


P

b;c;
Df

B
e dw
mat
'= sub

1
2. BANGUNAN TERLETAK DISAMPING FONDASI LAMA
a. Dasar fondasi baru terletak lebih dangkal dari letak dasar pondasi lama

Pondasi
Baru
Pondasi
Lama
z 2

1
x
Syarat x z/2
Beban fondasi baru memperbesar beban pondasi lama

b. Dasar pondasi baru terletak lebih dalam dari letak dasar pondasi lama

Batas galian ? longsor

Pondasi
Lama

Pondasi
Baru
z

1
x

B. PONDASI TELAPAK BENTUK SIMETRI DAN ASIMETRI


Fondasi bangunan umumnya bentuk simetri pada kedua arah atau salah satu
sumbunya. Pada keadaan tertentu, bentuk pondasi yang tidak simetri (asimetri) akibat:
- Tersedianya tanah
- Dekat pondasi lama
- Gaya-gaya yang bekerja
Lubang-lubang pada pondasi untuk menempatkan pipa-pipa air dan lain-lain.
1. Analisa Pondasi telapak berkaki satu bentuk simetri dengan metoda elastis
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesai 1983, beban yang bekerja digolongkan
menjadi:
- Baban mati (M)
- Beban Hidup (H)
- Beban Angin (A)
- Beban Gempa (G)

2
- Beban Khusus (K)
(Akibat tekanan tanah aktif, beban kejut, beban rem pada pangkal jembatan).
Kombinasi beban:
Beban tetap =M+H
Beban sementara = (M+H)+A
= (M+H)+G
Kombinasi beban Khusus
Beban tetap = (M+H)+K
Beban sementara = (M+H+A)+K
= (M+H+G)+K
Angka keamanan (Safety Faktor)
Untuk daya/ kuat dukung ijin tanah pada
- Beban tetap SF = 3 qa = qult/3
- Beban sementara SF = 2 qa = qult/2
qa = t = ()t

a. Beban titik sentris (P)


P
P = beban kerja
Bx = lebar pondasi
Luas Pondasi A = Bx.By
Reaksi tanah akibat beban P bekerja =
P
tegangan tanah yang terjadi
A

Q x
By

Bx

b. Beban terbagi rata (q)


Beban yang berupa:
q1 - Beban lantai (q1)
- Beban tanah diatas pelat pondasi
(q2)
P q2 - Beban Pelat pondasi (q3)
M = q total = q1+q2+q3
q3

qtot

R
c. Beban Momen (M)
R Keadaan seimbang
l
D C Akibat momen (My) tanah disebelah
kanan sb y, memberikan reaksi dengan
Mx bentuk tampang diagram segitiga:
x R = .( . Bx).ext.B
By
Q My

3
A Bx B
Keseimbangan Gaya
Fx = 0; Fy = 0;
Berdasarkan anggapan, tanah tidak dapat menahan menahan tenaga tarik, maka
dianggap ada gaya sebesar R pada pelat fondasi sebelah kiri sb y yang menarik pelat
pondasi pada kedudukan semula.
Momen kopel yang mengimbangi

M = .(.Bx) ext.By.l l= 2/3 .Bx


= 1/6.Bx2.By. ext
M=0

My
eks 1 .Bx 2 .By
1 .Bx 2 .By ; Wy= 6
6

My
eks
Wy
d. Kombinasi beban yang bekerja
1. Kombinasi Beban sentris (P) dan Beban Terbagi Rata (q)

P P
Beban semtris

=P/A

q1 Beban terbagi rata

q2

q3

qtot

q total = q = q1+q2+q3
total = P/A + q

2) Kombinasi Beban sentris (P) dan Momen

4
A = Bx.By
P My
extrem
A Wy
P My
max tnh
A Wy
P My
min 0
A Wy
Jika bekerja pada 2 (dua) arah), sumbu x = My; Sumbu y = Mx
P My Mx
ext
A Wy Wx

3. Kuat /Daya Dukung tanah yang terjadi disuatu titik A(x,y), di bawah pelat
pondasi.

5
Mx
x
By
Q My

Bx
Analisa besar daya dukung tanah yang terjadi dititik A(x,y).
Kombinasi Beban P, M dan q
P My Mx Iy Ix
ext q , dengan Wy dan Wx
A Wy Wx x y
dengan
Iy = momen inertia penampang dasar pondasi pada sb-x
Ix = momen inertia penampang dasar pondasi pada sb-y
Iy=1/12.Bx3.By dan Ix=1/12.By3.Bx

e. Beban eksentris
P1 P2 P1.e1=M1
P2 M2=P2.e2
e1 e2
P1
=
Q Q
Pelat
pondasi
H

h h M=H.h
=
H
Q Q

1. Analisis Beban eksentris di dalam teras (e B/6)

6
P
P
ex My

=
Q Q
Pelat
pondasi

My=P.ex
ex=My/P
Kuat dukung ekstreem.
P My
ext
A 1
6 Bx 2 .By
A Bx.By
P 6.ex
ext (1 );
A Bx
P 6.ex
ext (1 )
Bx.By Bx
Bila terjadi momen pada sb y (Mx) dan Momen pada sb x(My), maka
P 6.ex 6.ey
ext (1 )
Bx.By Bx By

By By/6 x
Q
Bx/6

Bx

Bagian yang diarsir = teras/ inti.


Lebar teras adalah B/6.
Analisis Beban eksentris di luar teras (e>B/6)
2 P
max
3 By( Bx ex )
2

Contoh soal

7
2m
Tugu sederhana, dari beton bertulang, dgn
tampang 2 m x 2 m, tinggi 20 m. Type
pondasi telapak, tebal 1 m.
Berat volume beton c = 25 kN/m3.
2
tnh = 150 kN/m .
H C = 50 kN/m2; = 12,50.
Rencanakan denah pondasi
20 m

h Penyelesaian
P Beban tugu P = 2 x 2 x 20 x 25 = 2000 kN
Beban plat pondasi (beban terbagi rata)
= 1 x 25 = 25 kN/m2
1m
Diket. =Daya dukung ijin = 150 kN/m2
netto t q
=150-25=125 kN/m2.
2
A = P/ netto; =2000/125=16 m
Bx = By = B =16 m2 = 4 m;

Kontrol terhadap beban sementara


P = 2000 kN
Q (pondasi) = 25 kN/m2
Beban horizontal
H = 10% x berat banguan di atas muka tanah
h bekerja = h + 1 m (tebal pelat)
= 10 + 1 = 11 m
Tinjau dengan cara Mekanika Elastis
M = H.h = 200 x 11 = 2200 kN.m
P1 = 2000 kN
P2 = A.q = 16 x 25 = 400 kN
Ptot = 2000+400 = 2400 kN
Eksentritas = e = M/Ptot = 0,92 m > B/6

Kuat dukung tanah


2 P 2 2400
max . .
3 Bx 3 4
By e 4 0,92
2 2
370,37 kN / m 2 1,5.t 225kN / m 2
ukuran pondasi perlu dirubah
Trial and error
Misal: B = 4,9; A =4,9 x 4,9 = 24,01 m2
P Tot = 2000 + 24,01.1.25 = 2600 KN
M = 2200 kN.m
e = 2200/2600 =0,86 >B/6 =0,816 m
2 P 2 2600
max . .
3 Bx 3 ,9
4
By e 4,9 0,85
2 2
221kN / m 2 1,5.t 225 kN / m 2
...... ok.

8
Contoh 2
Diketahui P2
0,6
P1 = 700 kN; P2 = 200 kN
t = 17 kN/m3
c = 25 kN/m3
tnh = 175 kN/m2

Ditanyakan:
0.9
Rencana denah dan ukuran pondasi

Penyelesaian
1.4
P =P1+P2
= 700+200=900 kN
M = P2.0,6 = 200.0,6 = 120 kNm
2.8
eksentritas
e=M/P = 120/900 = 0,133 m
t netto = 175 - t.0,9 - c.1,4
= 175 17.0,9 + 25.1,4
2,7
= 124,7 kN/m2
Luas alas pondasi yg dibutuhkan
e
A = P / tnh = 900/124,7 = 7,22 m2

Dicoba ukuran 2,7 x 2,8 m2...A = 7,55 m2


1,267 1,533
Jarak tepi kiri ke as kolom = (2,8/2)-e = 1,267 m 1,3 1,6
Jarak tepi kanan ke as kolom = (2,8/2)+e=1,533 m
1,267 m dibulatkan menjadi 1,3 m
1,533 m dibulatkan menjadi 1,6 m
Sehingga, ukuran perlu diubah menjadi 2,7 x 2,9 m A = 7,83 m2
Eksentrisitas baru menjadi
e1 = e (Bx/2 1,3) = 0,133 (1,45 - 1,3) = 0,017 m
Beban total (termasuk tanah + plat)
P = 700 + 200 + 17.0,9 (2,7.2,9) + 25.1,4(2,7.2,9) = 1293,848 kN

Check dulu eksentrisitasnya e<B/6...


P 6.e1 1293,849 6.0,017
max 1 1
A Bx 7,83 2,9
165,243(1 0,035) 171,054 kN / m 2 1,5.tnh
min 165,243(1 0,035) 159,46 kN / m 2 0
......ok

You might also like