You are on page 1of 12

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No.

1Februari2016

KONTRIBUSI FUNGSI KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN


PENULARAN HIV AIDS PADA KALANGAN REMAJA DI DESA SAMPANG
SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN.

Marsito1 Rina Saraswati2


1, 2, Jurusan Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

ABSTRACT
The number of HIV AIDS cases reached seven cases in Sempor
subdistrict in 2014. That was a rather high number in each subdistrict in
Kebumen district. In Sampang village, the number of adolescence around
1186 people (15,5%) in 2010. This existence showed that it was very high in
Sampang village, in addition to create the risk of disease occurrence due to
the deviation of less healthy behaviors that can lead to the occurrence of
free sex. This study aimed to correlate the contribution of family function
towards the prevention of HIV AIDS transmission among adolescents in
Sampang village. This study used descriptive correlation study design with
cross sectional approach to the variables consisted of independent variables,
such as age, sex, the contribution of family affective function, family social
function, family economic function, family reproductive function, and family
health care function. Dependent variable consisted of the prevention of HIV
AIDS transmission among adolescents in Sampang village, Sempor.
The sample number was 150 adolescents aged 13 to 21 years. This
study used univariat and bivariate analysis with chi square test. Results
showed that sex was not correlated with the prevention of HIV AIDS
transmission (p = 0.120); there was relationship between age and the
prevention of HIV AIDS transmission (p = 0.000); there was correlation
between the contribution of family affective function with the prevention of
HIV AIDS transmission (p = 0.000); the contribution of family social function
was correlated with the prevention of HIV AIDS transmission (p = 0.000); the
contribution of family economic function was correlated with the prevention
of HIV AIDS transmission (p = 0.000); the contribution of family
reproductive function was correlated with the prevention of HIV AIDS
transmission (p = 0.000); the contribution of family health care function was
correlated with the prevention of HIV AIDS transmission (p = 0.000). Thus,
the family functions must be optimized in role to educate teens to avoid the
deviation of less healthy behaviors. How the role of community nurses can
optimize the task of the family functions through coaching to the vulnerable
families of behavior deviation among adolescents.

Keywords: family function, and the prevention of HIV-AIDS transmission of


adolescents

PENDAHULUAN penduduk Indonesia mengidap


Sekitar jumlah 170.000 HIV/AIDS, ini sangat-sangat
sampai 210.000 dari 220 juta mengkawatirkan pada kalangan

1
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

remaja. Perkiraan prevalensi keluarga. Menurut Freadman


keseluruhan adalah 0,1% di (2002), fungsi keluarga yang
seluruh negeri, dengan terdiri dari fungsi afekktif, fungsi
pengecualian Provinsi Papua, di sosial, fungsi ekonomi, fungsi
mana angka kejadian HIV AIDS reproduksi dan fungsi perawatan
diperkirakan mencapai 2,4%, dan kesehatan. Selain itu juga
cara penularan utamanya adalah disebutkan struktur keluarga
melalui hubungan seksual tanpa yang terdiri dari komunikasi antar
menggunakan pelindung. Jumlah angggota keluarga sangatlah
kasus kematian yang akibatkan penting, hal ini dapat dilakukan
oleh kasus HIV AIDS di Indonesia dengan pola asuk remaja yang
diperkirakan sudah mencapai baik akan mengurangi kejadian
5.500 jiwa. Survai Epidemi perilaku yang kurang baik seperti
tersebut terutama terkonsentrasi kenakalan, tawuran dan kejadian
di kalangan pengguna obat seks bebaas. Hal ini fungsi
terlarang, penularannya melalui keluarga dianggap sangatlah
jarum suntik dan orang yang pengting dalan mengasuh anak
sering berhubungan intim remaja seperti fungsi afektif,
berganti ganti orang, orang yang fungsi sosial, fungsi ekonomi,
berkecimpung dalam kegiatan fungsi rerproduksi dan perawatan
prostitusi dan pelanggan mereka, kesehatan keluarga. Kasus HIV
dan pria yang melakukan AIDS Human Immuno deficiency
hubungan seksual dengan sesama Virus/ Acquired Immune
pria. Ini sering terjadi pada Deficiency Syndrome.menurut
kalangan kelomok remaja, karena KPAD Kebumen (2015), komisi
remaja merupakan kelompok perlindungan AIDS Daerah
selalu ingin mencoba dan sesuatu jumlah kasus HIV AIDS tahun
mencari jalan pintas Melihat hal 2013 ada 4,8 juta di Asia Pasifik,
itu kemungkinan penyebaran Untuk kasus di Indonesia di
penyakit menular sangatlah tinggi tahun 2015 sampai dengan tahun
seperti HIV AIDS Sejak 30 Juni 2013 adanya peningkatan yaitu
2007, kejadian kasus HIV AIDS 48%. Untuk di Jawa Tengah
Human Immunodeficiency Virus/ sendiri ada 10804 kasus yang
Acquired Immune Deficiency mana itu menjadi urutan ke 6
Syndrome. ada 42% dari kasus propinsi se Indonesia Untuk
dilaporkan yang ditularkan tingkat Kabupaten Kebumen
melalui hubungan heteroseksual sendiri kasus HIV AIDS dari
dan 53% melalui penggunaan obat periode bulan Januari sampai
terlarang, (Kompas, 2013). Desember 2014 menempati
Melihat kejadian tersebut urutan ke 4 se Jawa Tengah.
diatas tentang kontribusi fungsi Melihat angka kejadian tersebut
keluarga merupakan bagian dari diatas perlunya pemahaman
komunitas, hal ini dianggap informasi tentang pencegahan
sangat penting untuk di penularan HIV AIDS di kalangan
optimalkan melalui tugas anggota masyarakat.

2
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

Sumber dari KPAD melalui pengetahuan keluarga


Kebumen (2015), Komisi dalam hal tugas fungsi keluarga.
Perlindungan AIDS Daerah kasus Fungsi keluarga yang
pengolongan umur pada HIV AIDS mempunyai anak remaja yang
Human Immunodeficiency Virus/ mana remaja dapat digolongkan
Acquired Immune Deficiency menjadi kelompok remaja awal,
Syndrome.paling tinggi berkisar remaja tengah dan remaja akhir.
pada umur 30 -34 tahun, diikuti Di Desa Sampang sendiri usia
umur 25 sampai 29 tahun. remaja sudah mencapai 1186
Melihat hal hal tersebut umur orang di tahun 2010 berkisar
termasuk sudah meliwati usia 15,5%.. Keberadaan ini
remaja. Masa atau usia remaja mempelihatkan di Desa Sampang
merupakan masa yang sangatlah untuk kelompok remaja sangatlah
rawan akan hal hal penularan tinggi, selain itu menjadikan risiko
HIV AIDS semua itu terjadi pada terjadinya penyakit akibat
anggota keluarga yang kurang penyimpangan perilaku yang
mengarah kan perilaku kurang kurang sehat dan kurang
sehat. Perilaku yang kurang sehat terpujibagi remaja seperti seks
pada kalangan remaja seperti seks bebas. Penyakit akibat yang
bebas menjadi pintu masuknya ditimbulkan oleh perilaku remaja
penularan penyakit HIV yang menyimpang seperti penyakit
AIDS.Melihat data Epidemiologi kelamin yang akan mengarah
penyebaran HIV AIDS Human terjadi penyebaran penyakit HIV
Immunodeficiency Virus/ AIDS atau Human
Acquired Immune Deficiency Immunodeficiency Virus/
Syndrome di Kabupaten Kebumen Acquired Immune Deficiency
menunjukkan bahwa di tiap Syndrome.
Kecamatan sudah terjadi kasus Melihat bahwa Puskesmas Sempor
HIV AIDS, walau jumlahnya ada 1 sudah ada tempat sebagai wadah
sampai 8. Itu menjukkan untuk memeriksakan HIV AIDS
kurangnya kewaspadaan keluarga Human Immunodeficiency Virus/
kepada remaja sebagai tugas Acquired Immune Deficiency
fungsi keluarga bagi bangsa Syndrome.yang disebut sebagai
Indonesia yaitu untuk mencegah klinik VCT Kabupaten Kebumen.
penularan bahaya HIV AIDS. Di Karena selama ini HIV AIDS
Kecamatan Sempor sendiri jumlah seolah menjadi penyakit yang
kasus pada tahun 2014 jumlah sering di sembunyikan oleh
kasus HIV AIDS ada 7 kasus ini masyarakat, mau tidak mau para
yang memrupakan jumlah agak penderita harus sadar akan
banyak di tiap kecamatan bila di tindakan untuk dilakukan
bandingkan dengan Kecamatan pemeriksaan dan pengobatan HIV
lain. Selain itu bahwa Sempor AIDS dan kemungkinan
sebagai daerah Wisata memang penyebaran penularan ini akan
perlu di tingkatkan terkendalikan. Disini lain
kewaspadaannya, contohnya keterlibatan keluarga sangatlah

3
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

diperlukan mengingat remaja daerah seperti Jakarta.


masih merupakan bagian dari Kemungkinan yang perempuan
anggota keluarga, melalui fungsi usia remaja tidak tinggal di Desa
keluarga dapat dilihat keterlibatan tetapi menjadi buruh migrant di
keluarga memberikan arahan Jakarta. Dari hasil statistik
kepada remaja untuk di tersebut diatas menandakan
optimalkan. Melihat hal itu bahwa besarnya angka
penulis tertarik untuk meneliti produktifitas kerja bangsa
terkait dengan: Kontribusi Fungsi Indonesia.Angkatan kerja yang
Keluarga Terhadap Pencegahan begitu besar termasuk kalangan
Penularan HIV AIDS pada remaja memang harus
Kalangan Remaja di Desa diperhatikan dari segi
Sampang Sempor Kebumen. kesehatannya.Bila remajanya
banyak yang sakit sakitan karena
METODE PENELITIAN penyakit HIV AIDS maka
Penelitihan ini hancurlah bangsa Indonesia di
menggunakan disain deskriptif kemudian hari. Dari hasil uji
korelasi karena menghubungkan analisis univariat tentang umur
yang akan dilakukan merupakan remaja di Desa Sampang yang
situasi atau gambaran yang ikut berpartisipasi penelitihan
situasional dan sedang dihadapi manyoritas pada umur remaja
pada situasi sekarang (Notoamojo, pertengahan 15 tahun 17 tahun
2003). Sedangkan pendekatannya yaitu ada 70 remaja ( 46,7%).
adalah cross sectional ( Burn & Menurut Dariyo (2004) remaja
Grove, 1991) karena di lihat merupakan masa yang bagus dan
antara variabel independen yaitu perlu banyak ide ide yang
kontribusi fungsi keluarga antara cemerlang yang perlu dilakukan
lain fungsi afektif, fungsi sosial, pengendalian dan arahan yang
fungsi ekonomi, fungsi reproduksi baik dari pihak keluarga
dan fungsi perawatan kesehatan, khususnya orang tua.Arahan dari
sedangkan variabel dependen orang tua termasuk kegiatan
adalah pencegahan penularan kontribusi fungsi keluarga buat
HIV AIDS pada kalangan remaja. remaja. Sedangkan menurut
Kozier (2004) mengarahkan
HASIL DAN BAHASAN terhadap perkembangan
Dari hasil penelitian emosional yang di lakukan oleh
tentang jenis kelamin yang ikut remaja dalam melakukan
menunjukkan mayoritas jenis pergaulan sehari hari.
kelamin laki laki ada 89 remaja Dari urian diatas dikatakan
(59,3%.) Tempat penelitihan di remaja pertengahan adalah masa
lakukan di Desa Sampang mendapatkan pemikiran yang
Kecamatan Sempor Kebumen. luas yang selalu ingin melakukan
Menurut dari pengakuan dan mencoba melakukannya.
perangkat Desa banyak usia Tindakan ini menjurus emosional
remaja yang bekerja di luar remaja di dalam pergaulan

4
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

remaja sehari hari. Memang penggunaan narkoba, yang


remaja harus diarahkan dan semuanya ini merupakan titik
dikasih pengetahuan yang jelas masuk penularan penyebaran HIV
agar remaja menyadari akan AIDS pada kalangan
tindakan tersebut kurang benar. remaja.Menurut Marsito (2007)
Fungsinya orang tua, kolega, guru fungsi afektif keluarga pada
dan orang terdekat memang perlu remaja merokok ada
mengarahkan remaja agar tidak hubungannnya dimana p= 0,008.
jatuh ke dalam pergaulan yang Apalagi rokok merupakan pintu
kurang baik. masukknya penyalahgunaan zat
Kontribusi Fungsi Afekktif adiktif atau narkoba menurut
keluarga dengan Pencegahan Tasman (2004).Remaja perlu di
Penularan HIV AIDS di kalangan beri arahan dan masukan agar
Remaja Desa Sampang Dari hasil tidak terjerat dalam pergaulan
uji analisis bivariat tentang yang kurang sehat, seperti
kontribusi fungsi afektif keluarga melakukan seks bebas dan
dengan pencegahan penularan penggunaan narkoba, itu semua
HIV AIDS pada kalangan remaja di dapat menimbulnya penularan
Desa Sampang Kecamatan penyakit HIV AIDS.
Sempor Kebumen menunjukkan Remaja dalam
ada hubungan, terlihat hasil perkembangan emosionalnya
signifikasinya kurang dari 0,05. perlu diarahkan dan diluruskan
Hasil uji chi-square tests oleh orang tua sebagai pengendali
menunjukkan p= 0,00 artinya didalam keluarga, dengan
nilai itu kurang dari 0,05 artinya demikian keluarga merupakan
ada hubungan. orang terdekat dengan remaja,
Menurut Arie (2011), bahwa oleh sebab itu remaja perlu untuk
fungsi afektif keluarga terhadap menceritakan dirinya tentang
kecerdasan emosional ada masalah yang dihadapi. Mamang
hubungannya, berarti keluarga remaja tidak bisa memutuskan
harus memberikan kasih sayang sendiri tak kala remaja memunyai
kepada remaja. Remaja memang masalah, sehingga remaja jangan
perlu diperhatikan tentang kasih ditekan atau dibebaskan dalam
sayang agar dalam melakukan pergaulannya. Denan demikian
pergaulannya sehari hari remaja perlunya konseling pada remaja
berbuat yang benar, sehingga saat remaja membutuhkan
tidak terkontaminasi dengan perhatian dari pihak orang
teman remaja yang kurang baik terdekat bila remaja mempunyai
tentang perkembangan masalah.Kontribusi Fungsi sosial
emosionanya. Pergaulan yang keluarga dengan Pencegahan
tidak terkontrol dapat mengarah Penularan HIV AIDS di kalangan
ke dalam perilaku negatif bergaul Remaja Desa Sampang. Dari hasil
dengan teman remaja yang kurang penelitian yang dilakukan di Desa
baik yang menjurus ke arah Sampang menunjukkan bahwa
pergaulan seks bebas, ada hubungan antara kontribusi

5
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

fungsi sosial keluarga dengan dilakukan tindakan dalam


pencegahan penularan HIV AIDS pendidikan keluarga akan
pada kalangan remaja dimana p= menyebabkan masalah
0,000 . Fungsi sosial keluarga penyimpangan perilaku pergaulan
pada kalangan remaja perlu seks bebas yang akan berisiko
dilakukan pembinaan kepada terjadinya penularan HIV AIDS.
semua anggota keluarga. Apalagi Demikian perlunya proses
remaja lebih senang kepada sosialisasi didalam keluarga pada
lingkungan yang di lihatnya remaja harus dilakukan , dimana
seperti idolanya, teman dekat keluarga menjadi interaksi dan
Teman dekat disini bisa anggota kedisiplinan dilakukan dalam
keluarga, teman dekat dan orang kehidupan sosial agar terbentuk
lain semuanya itu perlu kepribadian yang handal pada
diarahkan. remaja. Orang tua perlu sekali
Menurut Nunung (2014), dalam berperan melakukan
fungsi sosial keluarga pada penanaman nilai luhur budi
penyimpangan remaja perlu pekerti dalam keluarga pada
dilakukan pendidikan mulai dari remaja yang positif. Kontribusi
awal sampai pertumbuhan anak Fungsi Ekonomi keluarga dengan
sampai terbentuk kepribadiannya. Pencegahan Penularan HIV AIDS
Kepribadian yang ada pada anak di kalangan Remaja Desa
dapat tercermin diri setiap Sampang. Dari hasil penelitian
anggota keluarga dan remaja, ini yang dilakukan di Desa Sampang
perlunya keluarga dalam peran menunjukkan bahwa ada
orang tua untuk hubungan antara kontribusi
mensosialisasikan anak ke fungsi ekonomi keluarga dengan
lingkungan. Tugas untuk pencegahan penularan HIV AIDS
mensosialisasikan akan seperti pada kalangan remaja dimana p=
bercermin dengan lingkungan 0,000. Fungsi ekonomi keluarga
yang baik, keluarga teman yang pada kalangan remaja perlu
baik, agar anak remaja tidak akan dilakukan kontroling melalui
terjerumus ke dalam pergaulan evaluasi pemberian uang jajan
yang kurang sehat seperti bermain sekolah yang diberikan kepada
kepada pergaulan sek bebas. remaja saat sekolah. Apalagi
Menurut Marsito (2007) fungsi keluarga kurang sekali melakukan
sosial keluarga dengan perilaku evaluasi kepada remaja untuk
merokok pada kalangan siswa terjadinya potensi pada remaja
SMA SMK Kecamatan Gombong disalahgunakan untuk keperluan
ada hubungannya dengan nilai p= lain dijalan yang kurang baik
0,000. Dengan demikian tidak akan terjadi seperti membeli
jauh juga remaja dapat minuman atau narkoba. Dengan
melakukan pergaulan bebas dimulai evaluasi kontroling
dengan teman teman sebanyanya melalui keluarga tentang
yang kurang terkontrol oleh pemberian uang jajan sekolah hal
keluarga. Ini kalau tidak ini dapat mengurangi angka

6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

penyalahgunaan penyimpangan negatif penuaran HIV AIDS pada


perilaku yang kurang sehat atau kalangan remaja jika kelaurga
seks bebas yang menyurus terjadi tidak melakukan kontroling. Oleh
penularan HIV AIDS. sebab itu keluarga bisa
Senada disampaikan oleh melakukan evaluasi setiap ketemu
Notoatmojo (2005), keluarga yang dengan remaja bersama dengan
produktif yang dapat anggota keluarganya. Dengan
memanfaatkan potensi sumber demikian remaja mau
yang ada di keluarga berpotensi mencurahkan isihatinya kepada
untuk mendapatkan uang dalam orang tua tentang permasalah
memenuhi kebutuhan keluarga yang dihadapinya. Bila masalah
akan kesehatan. Kebutuhan dicurahkan kepada orang tua
keluarga seperti memberikan uang bulan orang lain mereka tidak
saku kepada remaja menjelang akan melakukan perilaku yang
berangkat sekolah perlu negatif, tidak akan bergaul dengan
ditekankan agar uang jajan teman yang kurang baik, dan
digunakan yang benar, dan memungkinkan penggunaan uang
alangkah resikonya jika setiap saku sekolah akan digunakan
keluarga tidak melakukan dengan baik.Kontribusi Fungsi
evaluasi penggunaan uang saku. Reproduksi keluarga dengan
Evaluasi ini dilakukan untuk Pencegahan Penularan HIV AIDS
meminimalisir kegiatan perilaku di kalangan Remaja Desa
negative seperti pergaulan bebas Sampang. Dari hasil penelitian
kepada teman teman sebaya yang yang dilakukan di Desa Sampang
kemungkinan akan meninbulkan menunjukkan bahwa ada
penularan HIV AIDS pada hubungan antara kontribusi
kalangan rmaja.Pendapat Marsito fungsi rreproduksi keluarga
(2007), mengatakan fungsi dengan pencegahan penularan
ekonomi keluarga pada remaja HIV AIDS pada kalangan remaja,
perlu dilakukan monitoring oleh dimana p= 0,000. Fungsi
keluarga. tujuan ini dilakukan reproduksi keluarga pada
untuk mengontrol kegiatan remaja kalangan remaja perlu dilakukan
dengan teman teman sebaya yang arahan oleh semua anggota
kadang bisa melakukan kegiatan keluarga. Apalagi keluarga bila
yang kurang sehat. Kegiatan yang kurang sekali memberikan arahan
kurang sehat seperti bergaul tentang cara berkenalan kepada
dengan teman teman yang teman lawan jenis yang baik
beresiko terhadap penggunaan mudahan akan mengurangi
obat terlarang seperti narkoba timbulnya perilaku yang negatif.
yang menjurus terhadap Ini di mulai dari setiap keluarga
penularan penyakit HIV AIDS. ketemu dengan remaja baik pada
Dari uraian diatas pertemuan semua anggota
disimpulkan kontribusi fungsi keluarga di kegiatan makan
ekonomi keluarga sangat malam bersama keluarga, orang
mendukung tinbulnya perilaku tua menanyakan apa yang

7
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

menjadi ganjalan remaja. Orang pasangan yang sehat dan tidak


tua harus mengungkapkan sembarangan akan memudahkan
perawaan remaja yang di rasakan keluarga dalam membina dan
olehnya, dengan ini dapat mengarahkan remajanya.
mengurangi penyimpangan Kontribusi fungsi keluarga dilihat
perilaku yang kurang sehat seperti sangat penting sekali dalam
pergaulan seks bebas yang dapat membina remaja mengantarkan
menyebabkan penularan HIV ke jejang yang lebih tinggi dalam
AIDS. Pendapat Soekijo (2003), memilih pasangan, jangan sampai
keluarga produktif yang pasangannya terjangkit penyakit
menurunkan keturunan harus yang menular karena akan
dapat mempengaruhi prilaku mengganggu dalam keturunan.
sehat anggota keluarga. Remaja Keluarga dapat melakukan
dikalangan kehidupan keluarga fungsi reproduksi keluarga
termasuk dalam anggota keluarga dengan melakukan pembinaan
yang merupakan anak dari hasil khususnya remaja untuk memilih
keturunan dengan harapan pasangan. Walaupun dalam
keluarga remaja tetap sehat tidak memilih pasangannya itu
memiliki penyakit menular. diserahkan pada remaja akan
Harapan keluarga remaja agar tetapi keluarga dalam hal ini
dalam bergaul memilih pasangan orang tua tetap memberikan
yang sehat sehat jangan dukungan dan arahan yang baik
semaunya sendiri, karena dengan buat remaja. Dukungan dan
pasangan yang sehat akan arahan buat remaja tersebut
menghasilkan keturunan yang memang harus sekali keluarga
sehat juga. Memungkinkan juga ikut campur tangan, karena kalau
keluarga khususnya remaja untuk tidak seperti ini kemungkinan
menjaga perilaku dan pergaulan remaja bergaul dengan teman
sehingga dapat terhindar dari yang tidak sehat, hal ini bisa
penyakit menular seperti memilih pasangan yang tertular
terjangkitnya penyakit HIV AIDS. oleh HIV AIDS.
Dari hasil penelitihan oleh Kontribusi Fungsi
Marsito (2007), fungsi reproduksi perawatan Kesehatan keluarga
keluarga pada remaja tentang dengan Pencegahan Penularan
perilaku merokok ada HIV AIDS di kalangan Remaja
hubungannnya di mana p= 0,004. Desa Sampang. Dari hasil
Hal ini perlu keluarga mengontrol penelitian yang dilakukan di Desa
pergaulan remaja setiap harinya Sampang Kecamatan Sempor
karena merokok dipengaruhi oleh menunjukkan ada hubungan
lingkungan dan idola yang di lihat antara kontribusi fungsi
oleh remaja. Dengan hal ini dapat perawatan kesehatan keluarga
meminimalisir kejadian dengan pencegahan penularan
penyimpangan perilaku negative HIV AIDS pada kalangan remaja,
teman dekat pada remaja. dimana p= 0,000 . Fungsi
Dengan remaja mempunyai teman perawatan kesehatan keluarga

8
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

pada remaja perlu dipromosikan meminimalisir penyebaran


kepada remaja melalui keluarga penyakit HIV AIDS di kalangan
sedini mungkin. Ini menunjukkan masyarakat khususnya remaja.
bahwa keluarga siap Pemerian informasi yang lebih
mengarahkan remaja akan luas kepada masyarakat tentang
perilaku perilaku yang kurang penyakit HIV AIDS baik cara
baik untuk di tinggalkan. Peran penularan, dan penyebarannya
orang tua harus ditingkatkan akan menjadikan waspadanya
peran dan fungsi keluarga dalam mayarakat khususnya remaja.Kita
mendidik putra putri khususnya sebagai keluarga harus lebih
remaja agar tidak melakukan banyak memberikan informasi
pergaulan seks bebas yang dapat kepada anggota keluarga akan
menyebabkan penularan HIV kesehatan, informasi kesehatan
AIDS. seperti penularan HIV AIDS.
Menurut Silalahi (2010), fungsi dengan informasi secara terus
perawatan kesehatan keluarga menerus melalui keluarga ini
pada remaja mengatakan dengan dapat meningkatkan pengetahuan
memelihara lingkungan keluarga keluarga dan remaja yang ada di
dalam mendidik anggota keluarga dalam keluarga. Dengan demikian
seperti remaja. Remaja perlu kontribusi keluarga dalam fungsi
diarahkan dari pengertian apa itu perawatan kesehatan keluarga
HIV AIDS dan bagaimana pada remaja perlu ditingkatkan
penularannya, dan sampai dengan informasinya didalam keluarga.
dampak, perawataan pada remaja Informasi ini dilakukan setiap saat
di dalam keluarga. Memelihara bila keluarga melakukan
lingkungan remaja bukan tugas berkumpul dengan semua anggota
keluarga saja melainkan remaja keluarga. Jenis kelamin dengan
juga tetap berperan, melalui Pencegahan Penularan HIV AIDS
teman pergaulan remaja di di kalangan Remaja Desa
lingkungan keluarga. Lingkungan Sampang. Dari hasil penelitian
keluarga yang sehat akan yang dilakukan di Desa Sampang
berdampak pada sisi remaja Kecamatan Sempor menunjukkan
menerima masukan baik dari tidak ada hubungan jenis
dalam maupun luar lingkungan kelamin dengan pencegahan
keluarga. penularan HIV AIDS pada
Sedangkan menurut kalangan remaja dimana p=
Waluyo (2004), pengetahuan dan 0,120. Jenis kelamin remaja yang
ketrampilan pasien dan keluarga dijadikan obyek penelitihan baik
tidak mendapatkan informasi laki laki maupun perempuan
kurang jelas dari tim kesehatn semuanya berpertisipasi dalam
terutama dokter yang merawat. mengisi kuesioner. Ini artinya
Akibatnya remaja bisa bergaul tidak bisa menyimpulkan bahwa
dengan pasangan yang kurang yang dapat menyebabkan
jelas apakah terifeksi HIV AIDS penularan HIV AIDS tidak hanya
atau tidak. Ini penting untuk

9
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

laki laki saja tetapi perempuan dan perempuan melakukan hal


juga dapat menularkan. hal yang negative seperti perilaku
Senada yang disampaikan merokok sekarang perempuan
oleh Susilowati (2012) tentang banyak melakukan hal yang
faktor yang mempengaruhi sama. Dengan demikian jenis
terjadinya HIV AIDS menunjukkan kelamin tidak menimbulkan
tidak ada hubungan tentang jenis kejadian penularan HIV AIDS
kelamin mempengaruhi pada kalangan remaja. Usia
terjadinya HIV AIDS dimana p= remaja dengan Pencegahan
0,112. Sekarang ini penularan HIV Penularan HIV AIDS di kalangan
AIDS itu lebih banyak kepada Remaja Desa Sampang. Dari hasil
pergaulan remajanya sendiri, analisa hasil bivariatnya
seperti melakukan seks bebas, menunjukkan ada hubungan
penggunaan jarum suntik antara usia remaja dengan
pengguna narkoba yang pencegahan penularan HIV AIDS
bergantian. Melihat hal tersebut pada kalangan remaja di Desa
benarlah jika laki-laki dan Sampang Kecamatan Sempor. Ini
perempuan itu tidak berpengaruh terlihat dari hasil statistik nilai p=
melakukan penularan HIV 0,000. Usia perkembangan
AIDS.Dari pendapat Syarif (2008) remaja sangatlah mementukan
mengatakan jenis kelamin laki- sikap dan perilaku setiap remaja
laki dan perempuan tidak dalam menyikapi masalah
menunjukkan ada hubungan psikososial dan emosional yang
kejadian HIV AIDS dimana p= dihadapinya. Peran orang tua
0,191. Disini mengatakan bahwa perlu dioptimalkan dalam
karakteristik remaja pengguna menyikapi usia anggota keluarga
narkoba suntik dan peprilaku khususnya remaja agar tidak
beresiko HIV AIDS antara lain melakukan pergaulan seks bebas
tingkat pengetahuan, status yang dapat menyebabkan
ekonomi, pola asuh orang tua dan penularan HIV AIDS.
kegiatan diluar rumah. Hal ini Menurut Simanjuntak
dapat disebabkan lapangan (2010) dalam jurnal pembangunan
pekerjaan yang kurang memadai, manusia tentang analisa faktor
kurangnya informasi akan risiko penularan HIV AIDS
perilaku sehat, dan informasi yang mengatakan ada hubungan
kurang terus menerus kepada tentang umur dengan jedian HIV
remaja di keluarga. AIDS pada kalangan remaja
Penyebaran HIV AIDS lebih dinaman p= 0,000. Karena
ditekankan kepada informasi yang semakin tingginya umur tersebut
didapat remaja, sehingga keluarga akan meningkatnya emosional
melalui kontribusi fungsi keluarga seseorang dalam hal ini mengenal
perlu diaktifkan dan tak lupa akan perilaku yang menyimpang
akan pembinaan norma norma seperi pergaulan benas yang
kepada remaja. Sekarang ini mengarah ke dalam seks bebas.
remaja sama saja baik laki laki Bila keluarga sebagai mitra remaja

10
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

perlu meningkatkan informasi DAFTAR PUSTAKA


akan bagaimana berperilaku yang Arie (2011), Hubungan fungsi
sehat dan sopan santun dalam afektif keluarga terhadap
bergaul dengan orang lain. kecerdasan emosional
Senada juga yang disampaikan remaja, krepsi Program
oleh Syarif (2008), tentang Studi Ilmu Keperawatan
karakteristik remaja pengguna Universitas Sriwijaya,
narkoba suntik dan perilaku Palembang.
berisiko HIV AIDS bahwa umur Dariyo,& Agoes (2004 ), Psikologi
perpengaruh terjadi penularan Perkembangan Remaja.
HIV AIDS dimana p= 0,009. Bogor Selatan : Galia
Semakin dewasanya anak akan Indonesia
mempengaruhi perkembangan Friedman,M. N (2002). Buku Ajar
emosional seseorang, hal ini perlu keperawatan Kelaurga
di pertimbangkan adanya Riset, Teori, dan prakktik,
pendidikan informasi akan Edisi kelima, Fakultas
penyakit HIV AIDS dikalangan Kedokteran Universitas
remaja. Informasi ini dilakukan Indonesia, jakarta.
melalui keluarga karena remaja Kozier B. (2002), Fondamental of
bagian dari keluarga yang akan Nursing Practice, Third
memudahkan orang tua Edition, USA: Mosby
melakukan informasi. Pendidikan Company.
tersebut tidak hanya dalam Kompas (2013), Penyakit Menluar:
bentuk informasi akan tetapi Penanganan HIV/AIDS
pelajaran sopan santun budi Terhambat Stigma.
pekerti remaja. KOMPAS. Senin, 22 Juli
Sekarang ini perkembangan 2013. Hal 13.
remaja sudah banyak perubahan KPUD Kebumen (2015), Komiisi
dilain jaman dulu dengan jaman pemberantasan HIV AIDS
sekarang ini perlu motifasi semua Daerah Kebumen.
anggota keluarga dalam Marsito (2007), Kontribusi
mengantisipasi terjadinya Fungsi Keluarga Terhadap
penyimpangan perilaku remaja. Perilaku Remaja Merokok
Dengan tidak henti hentinya di SMA & SMK Kecamatan
remaja dilakukan pemberian Gombong Kebumen Jawa
informasi karena semakin tinggi Tengah , Program Pasca
usia remaja akan lebih banyak Sarjana FIK UI
terpapar informasi yang kurang Nunung (2014), Dampak
baik. Dengan banyaknya pergeseran peran dan
informasi yang kurang baik pada fungsi Keluarga pada
remaja akan meningkatkan perilaku menyimpang
keluarga untuk sering remaja, Jurnal
memberikan dukungan informasi pembangunan pendidikan:
perilaku sehat pada remaja. Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, nomor 1.

11
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

Notoatmodjo,S (2003), Pendidikan Sukijo, N (2003), Pengantar Ilmu


dan Perilaku Kesehatan Masyarakat,
Kesehata.Jakarta :Rienika Rineke Cipta Jakarta.
Cipta. Susilowati (2012) Kejadian HIV
Riyanto (2002) Analisis Faktor dan AIDS di Semarang
factor yang berkontribusi dan sekitarnya umur yang
terhadap perilaku sehat telah didiagnosa HIV/AIDS
siswa SLTP Negeri Wilayah oleh RSUP ... penelitian
Jakarta Dalam Konteks diambil secara random.
Keperawatan Komunitas analisis. e-journal.akbid-
Program Magistern FIK UI. purworejo.ac.id/index.php
Syarif (2008), Karakteristik remaja /jkk2/article/view/45/43
pengguna Narkoba Suntik Tasman (2004), Hubungan
dan Perilaku Beresiko HIV lingkungan eksternal
AIDS di Kecamatan Ciledok dengan risiko
Kota Tanggerang. Jurnal penyalahgunaan Napza
kesehatan Masyarakat pada siswa SMK/SMA di
Nasional Vol. 3, No 2. Kecamatan Beji Depok
Simanjuntak (2010), Analisa Jawa Barat: thesis
faktor Risiko Penularan Program Pasca Sarjana
HIV/AIDS , jurnal FIK-UI.
pembangunan manusia Vol Waluyo dkk (2004).Persepsi
. 4 No. 12 Tahun 2010 pasien dan keluarga
Silalahi, dkk (2010), Keluarga tentang HIV/AIDS dan
Indonesia Aspek dan stigma masyarakat
dinamika zaman. Jakarta: terhadap pasien HIV/AIDS.
Raja Grafindo Persada. Laporan hasil penelitian
belum dipublikasikan

12

You might also like