You are on page 1of 10

Diskha Marzaweny, Djumilah Hadiwidjojo, Teddy Chandra

Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan


Kesehatan terhadap Citra Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Arifin Achmad Pekanbaru

Diskha Marzaweny
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Djumilah Hadiwidjojo, Teddy Chandra
Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract: The purpose of this research is to investigate the relationship between healthcare quality, patient
satisfaction and the image of Arifin Achmad Pekanbaru General Hospital, and the mediating effect of
patient satisfaction. Healthcare quality in this research was measured using Servqual model from
Parasuraman et al. Sample in this research were 100 inpatients who are undergoing treatment at the Arifin
Achmad Pekanbaru General Hospital at the time of data collection / interviews conducted in July 2011,
with the following criteria: a) Patients had undergone inpatient treatment for a minimum of 2 days. b)
Patients was conscious and able to communicate properly. c) Patients are not children. d) Patients are not
hospital employees or their families. Hypotheses testing in this research were analysed using Path Analysis.
The results indicate that healthcare quality has a positive and significant impact on patient satisfaction
and the hospital image. Patient satisfaction has also significant impact on hospital image. Moreover,
patient satisfaction appears to play mediating role in relationship between healthcare quality and the
image of Arifin Achmad Pekanbaru General Hospital.

Keywords: healthcare quality, Patient satisfaction, Hospital image

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan, kepuasan
pasien dan citra RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, serta pengaruh mediasi kepuasan pasien. Kualitas pelayanan
kesehatan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan model Servqual dari Parasuraman. Sampel dalam
penelitian ini adalah 100 orang pasien rawat inap yang sedang menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru pada saat pengambilan data / wawancara dilakukan di bulan Juli 2011, dengan kriteria / karakteristik
sebagai berikut: a) Pasien rawat inap minimal sudah menjalani perawatan selama 2 hari. b) Pasien dalam
keadaan sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik. c) Pasien bukan anak-anak. d) Pasien bukan pegawai
rumah sakit atau keluarganya. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien dan citra rumah sakit. Kepuasan pasien juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra rumah sakit. Oleh sebab itu, kepuasan pasien dipandang
memiliki peranan dalam memediasi hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dan citra RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.

Kata Kunci: kualitas pelayanan kesehatan, kepuasan pasien, citra rumah sakit

Alamat Korespondensi:
Diskha Marzaweny, Program Magister Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

564 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME564
10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

Industri jasa terdiri dari beragam sektor, seperti sektor Responsiveness (Daya Tanggap), yakni pernya-
jasa perbankan, jasa telekomunikasi, jasa transportasi, taan tentang kesediaan untuk membantu pelang-
jasa asuransi, jasa pelayanan kesehatan dan masih gan dan memberikan pelayanan dengan cepat.
banyak lagi. Dalam sektor jasa pelayanan kesehatan, Assurance (Jaminan), yakni pernyataan yang
salah satu sarana yang berperan sangat penting dalam mencakup pengetahuan dan kesopanan karya-
memberikan pelayanan kesehatan kepada masya- wan serta kemampuan mereka dalam menim-
rakat adalah Rumah Sakit. Salah satu rumah sakit di bulkan keyakinan dan kepercayaan pelanggan.
Provinsi Riau yang saat ini tengah melakukan berbagai Empathy (Empati), yakni pernyataan yang
upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kese- meliputi kepedulian, perhatian pribadi yang diberi-
hatan adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kan perusahaan kepada pelanggannya.
Arifin Achmad Pekanbaru. Selama beberapa tahun Tangibles (Bukti Fisik), yakni pernyataan ten-
terakhir ini, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tengah tang fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan staf.
berupaya meningkatkan sistem pelayanan kesehatan- Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
nya antara lain dengan pembangunan fisik gedung seseorang yang muncul setelah membandingkan
rumah sakit; peningkatan sarana dan prasarana kese- antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
hatan seperti radio terapi, kateterisasi jantung, instalasi kinerja (atau hasil) yang diharapkan (Kotler, 2009).
diagnosa terpadu; serta penambahan jumlah pegawai, Dalam literatur pemasaran, hubungan antara kualitas
yang tentunya menelan biaya yang tidak sedikit. pelayanan/jasa dan kepuasan masih diperdebatkan
Namun, permasalahan timbul ketika masyarakat oleh para peneliti hingga saat ini. Beberapa peneliti
masih mengeluhkan dan mempermasalahkan kualitas menyatakan bahwa kualitas pelayanan /jasa merupa-
pelayanan kesehatan di RSUD Arifin Achmad kan anteseden dari kepuasan pelanggan (Alrubaiee
Pekanbaru. Adanya penurunan jumlah pasien, inten- dan Alkaaida, 2011; Siddiqi, 2011; Padma, et al.,
sitas keluhan/komplain yang diterima pihak rumah 2010; Chaniotakis dan Lymperopoulos, 2009;
sakit mengindikasikan adanya masalah yang dinilai Parasuraman, et al., 1988). Sementara peneliti yang
timbul akibat ketidakpuasan pasien terhadap kualitas lain menyatakan sebaliknya bahwa kepuasan merupa-
pelayanan kesehatan di RSUD Arifin Achmad kan anteseden dari kualitas pelayanan/jasa (Beerli,
Pekanbaru dan dapat berpengaruh terhadap citra et al., 2004; Bolton dan Drew, 1991; Bitner, 1990).
rumah sakit (hospital image). Oleh sebab itu, dibutuh- Berdasarkan perbedaan pendapat diantara para
kan adanya penelitian untuk menemukan solusi/ peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam hal
pemecahan masalah agar RSUD Arifin Achmad ini terdapat kesenjangan penelitian yang diindikasikan
Pekanbaru nantinya dapat berhasil mencapai visi oleh kurangnya konsensus/kesepakatan diantara para
misinya melalui program-program yang telah diper- ahli dalam literatur pemasaran mengenai hubungan
siapkan. antara kualitas pelayanan/jasa dengan kepuasan.
Kualitas menurut Lee, Khong dan Ghista (2006) Minkiewicz, et al. (2011) mendefinisikan citra
adalah kemampuan untuk memenuhi atau melebihi perusahaan (corporate image) sebagai kepercayaan,
harapan pelanggan. Jadi, kualitas pelayanan merupa- persepsi, perasaan, dan sikap masyarakat terhadap
kan kondisi dimana pelayanan/jasa yang diberikan suatu organisasi. Tinjauan terhadap literatur pemasar-
dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. an jasa membuktikan kurangnya penelitian mengenai
Model pengukuran kualitas pelayanan jasa yang sering konsep citra perusahaan/corporate image (Nguyen
digunakan adalah model SERVQUAL (Service dan LeBlanc, 2002). Penelitian terhadap konsep citra
Quality) yang diperkenalkan oleh Parasuraman, perusahaan (corporate image) selama ini kebanyak-
Zeithaml, dan Berry (Rangkuti, 2003). Model ini terdiri an dilakukan pada perusahaan manufaktur dan toko-
dari 5 dimensi pokok, antara lain (Parasuraman, et toko retail yang memproduksi/menawarkan poduk
al., 1988): berwujud, sementara hanya sedikit penelitian terhadap
Reliability (Keandalan), yakni pernyataan ten- konsep citra perusahaan (corporate image) yang
tang kemampuan dalam memberikan pelayanan dilakukan pada perusahaan jasa (Nguyen dan
yang dijanjikan dengan akurat dan dapat diandalkan. LeBlanc, 1998, 2002). Berdasarkan kondisi-kondisi

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 565


Diskha Marzaweny, Djumilah Hadiwidjojo, Teddy Chandra

ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kesen- kunci sukses dalam organisasi kesehatan seperti
jangan penelitian yang ditandai kurangnya konsensus/ rumah sakit. Kepuasan pasien dapat diteliti dalam kon-
kesepakatan diantara para ahli mengenai bagaimana teks pengalaman keseluruhan pasien terhadap organi-
cara mendefinisikan dan mengoperasionalisasikan sasi kesehatan (Alrubaiee dan Alkaaida, 2011). Oleh
konstruk citra perusahaan (corporate image). sebab itu, dalam penelitian ini kepuasan pasien akan
Karena itu, penelitian ini mencoba mengembangkan diukur secara langsung melalui pengalaman keselu-
model penelitian terdahulu dari Alrubaiee dan ruhan pasien terhadap rumah sakit, tanpa harus mem-
Alkaaida (2011), dengan menambahkan variabel citra bandingkan antara harapan dengan persepsi pasien.
dalam model penelitian dikarenakan objek dalam Alasannya adalah karena objek penelitian ini adalah
penelitian ini memiliki permasalahan yang berkaitan rumah sakit, dimana pasien tidak akan mampu memi-
dengan citra. liki harapan yang jelas mengenai pelayanan dalam
Kondisi-kondisi yang telah dijelaskan tersebut konteks medis.
menggambarkan adanya permasalahan (research
problem) yang membutuhkan solusi, serta adanya Citra Rumah Sakit
kesenjangan penelitian (research gap) dalam literatur Menurut Simamora (2004) terdapat 3 jenis / tipe
pemasaran jasa. Kondisi-kondisi inilah yang melatar- citra (image), antara lain:
belakangi peneliti untuk melakukan penelitian menge- Citra Perusahaan (Corporate Image), yaitu
nai hubungan kausal antara kualitas pelayanan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsu-
kesehatan, kepuasan pasien dan citra perusahaan men terhadap perusahaan yang membuat suatu
(corporate image) yang dalam hal ini adalah rumah produk atau jasa.
sakit. Dalam penelitian ini juga akan diuji apakah Citra Pemakai (User Image), yaitu sekumpulan
variabel kepuasan pasien merupakan variabel yang asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap
memediasi hubungan kausal antara kualitas pelayanan pemakai yang menggunakan suatu barang atau
kesehatan dengan citra rumah sakit.
jasa. Citra ini meliputi pemakai itu sendiri, gaya
hidup/kepribadian, serta status sosialnya.
TINJAUAN LITERATUR Citra Produk (Product Image), yaitu sekumpulan
Kualitas Pelayanan / Service Quality (Servqual) asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap
suatu produk. Citra ini meliputi atribut produk
Salah satu model pengukuran kualitas pelayanan
tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunanya,
yang paling populer dan diakui secara luas adalah
serta jaminan.
Model Servqual (Service Quality) yang dikembang-
Berlandaskan pada teori-teori tersebut, maka
kan oleh Parasuraman, et al. yang terdiri dari 5 dimen-
dalam penelitian ini citra rumah sakit termasuk dalam
si. Sebenarnya, model servqual didesain bagi industri
jenis citra perusahaan (corporate image), dan untuk
jasa yang tidak berkaitan dengan jasa kesehatan, dan
mengukurnya digunakan pendekatan terstruktur,
validitas serta reliabilitasnya telah ditegaskan dalam
dimana disajikan dimensi yang jelas kepada responden
beberapa penelitian (Hu, Lee dan Yen, 2010). Namun,
dan kemudian responden diminta merespon dimensi
dewasa ini penggunaan model servqual telah diperluas
yang telah disajikan tersebut.
untuk mengevaluasi jasa pelayanan kesehatan
(Babakus dan Mangold, 1992). Kualitas pelayanan
dalam sektor jasa kesehatan lebih sulit didefinisikan Hubungan antara Kualitas Pelayanan,
dibanding sektor jasa lainnya dikarenakan ini berkaitan Kepuasan dan Citra
dengan evaluasi terhadap diri pelanggan itu sendiri Ryu, Lee dan Woo (2012) dalam penelitiannya
dan kualitas hidupnya (Alrubaiee dan Alkaaida, mengenai pengaruh kualitas lingkungan fisik, makan-
2011). an, dan pelayanan terhadap citra restoran, kepuasan
dan perilaku pelanggan, membuktikan bahwa kualitas
Kepuasan Pasien pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan pasien dipertimbangkan sebagai salah citra restoran. Namun, temuan penelitiannya juga
satu dimensi kualitas yang paling penting dan merupakan

566 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

membuktikan bahwa citra restoran memiliki pengaruh kesehatan di rumah sakit swasta (private hospital)
yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelang- yang diberi nama PRIVHEALTHQUAL. Penelitian-
gan. Artinya, peningkatan kualitas lingkungan fisik, nya juga menunjukkan bahwa model servqual tidak
makanan, dan pelayanan akan meningkatkan citra dapat mencakup seluruh dimensi dalam pelayanan
restoran di mata pelanggan. Dan sebagai dampaknya, kesehatan yang dianggap penting oleh pasien. Oleh
kepuasan pelanggan pun akan semakin meningkat karena itu, ia menyimpulkan bahwa terdapat keterba-
pula. tasan dalam penelitian dewasa ini berkaitan dengan
Dalam penelitiannya, Badri, et al. (2009) mene- dimensi kualitas pelayanan/jasa, dimana keterbatasan
mukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara ini muncul pada periode setelah pertengahan tahun
kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien. 1990-an.
Untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan, ia
menggunakan 3 dimensi, yakni: kualitas pelayanan; KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN
proses dan organisasi; serta informasi dan komunikasi. Kerangka Konsep Penelitian
Ia juga menyatakan bahwa meskipun banyak peneliti Berdasarkan tinjauan literatur, maka kerangka
yang menggunakan model kualitas pelayanan dan konseptual penelitian dapat dirumuskan sebagai
kepuasan pasien dalam penelitian lintas budaya, berikut. Gambar 1.
namun hanya sedikit penelitian yang mengembangkan
dan menguji model ini secara komprehensif untuk
Hipotesis Penelitian
menemukan hubungan antara berbagai konstruk.
Babakus dan Mangold (1992) yang melakukan Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam peneli-
penelitian terhadap pelayanan kesehatan di rumah tian ini sesuai dengan kerangka konseptual penelitian
sakit mengaplikasikan skala servqual dalam peneli- adalah sebagai berikut :
tiannya. Ia menemukan bahwa instrumen servqual H1 : Kualitas pelayanan kesehatan memiliki
valid dan reliabel dalam konteks organisasi kesehatan pengaruh langsung dan positif terhadap
seperti rumah sakit. Namun, Ramsarant-Fowdar kepuasan pasien RSUD Arifin Achmad
(2008) yang juga meneliti kualitas pelayanan kesehat- Pekanbaru.
an di rumah sakit menemukan bahwa servqual meru- H2 : Kepuasan pasien memiliki pengaruh langsung
pakan alat ukur kualitas pelayanan yang tidak berlaku dan positif terhadap citra RSUD Arifin
secara umum di semua sektor jasa. Ia bahkan mem- Achmad Pekanbaru
perkenalkan model pengukuran baru yang dapat H3 : Kualitas pelayanan kesehatan memiliki penga-
digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan ruh langsung dan positif terhadap citra RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru

Citra Ruma h
Kualitas Pelayanan Sakit / Hospital
Kesehatan / H3 Image
Healthcare Quality (Y 2)
(X)

H4

Kepua san Pasien


/ Patient
H1 Satisfaction H2
(Y1)

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 567


Diskha Marzaweny, Djumilah Hadiwidjojo, Teddy Chandra

H4 : Kualitas pelayanan kesehatan memiliki penga- Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diper-
ruh tidak langsung dan positif terhadap citra oleh jumlah sampel minimal sebanyak 83,05 orang.
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dimediasi Untuk memudahkan penelitian, maka jumlah tersebut
melalui variabel kepuasan pasien dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi, jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
METODE PENELITIAN orang responden.
Selanjutnya, karena populasi dalam penelitian ini
Populasi dan Sampel Penelitian
memiliki strata, maka teknik sampling (pengambilan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pa- sampel) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sien rawat inap yang sedang menjalani perawatan di teknik Stratified Random Sampling, yakni teknik
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada saat pengam- pengambilan sampel dari anggota populasi yang dila-
bilan data/wawancara dilakukan di bulan Juli 2011, kukan secara random (acak) dengan memperhatikan
dengan kriteria/karakteristik sebagai berikut: strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono,
Pasien rawat inap minimal sudah menjalani pera- 2002). Dengan menggunakan teknik ini, maka jumlah
watan selama 2 hari sampel yang telah diperoleh sebesar 100 orang pasien
Pasien dalam keadaan sadar dan dapat berko- dapat dirinci berdasarkan jenis kamarnya, dengan hasil
munikasi dengan baik perhitungan sebagai berikut (Sugiyono, 2002):
Pasien bukan anak-anak Pasien Kamar Kelas VIP:
Pasien bukan pegawai rumah sakit atau keluar- Jumlah Pasien Kamar Kelas VIP
x Jumlah Sampel
ganya Jumlah Populasi
Jumlah pasien rawat inap pada saat proses pe- 68
ngambilan data (wawancara) dilakukan adalah = 490
x 100

sebanyak 490 orang, dengan rincian: Pasien Kamar = 13,88 dibulatkan menjadi 14 orang
Kelas VIP = 68 orang, Pasien Kamar Kelas I = 53 Pasien Kamar Kelas I:
orang, Pasien Kamar Kelas II = 114 orang, dan Pasien Jumlah Pasien Kamar Kelas 1
Kamar Kelas III = 255 orang. Karena jumlah populasi x Jumlah Sampel
Jumlah Populasi
dalam penelitian ini diketahui sebesar 490 orang
53
pasien, maka untuk menentukan ukuran sampel / = 490 x100
jumlah sampel minimal digunakan rumus Slovin
= 10,82 dibulatkan menjadi 11 orang
sebagai berikut (Umar, 2005):
Pasien Kamar Kelas II:
Jumlah Pasien Kamar Kelas II
x Jumlah Sampel
Jumlah Populasi
Keterangan:
n = Ukuran sampel 114
= x 100
N = Ukuran populasi 490
e = Error atau tingkat kelonggaran ketidaktelitian = 23,26 dibulatkan menjadi 23 orang
karena kesalahan pengambilan sampel yang Pasien Kamar Kelas III:
masih dapat ditolerir. Jumlah Pasien Kamar Kelas III
x Jumlah Sampel
Dengan menggunakan tingkat kelonggaran Jumlah Populasi
ketidaktelitian sebesar 10% atau 0,1 maka jumlah sam- 255
pel minimal dalam penelitian ini adalah: = x 100
490
n = 490
= 52,04 dibulatkan menjadi 52 orang
1 + (490) (0,1)2
Jadi, dengan menggunakan rumus Slovin dan
= 490
teknik Stratified Random Sampling, dalam penelitian
5,9
ini diperoleh jumlah sampel keseluruhan sebanyak 100
n = 83,05
orang pasien dengan rincian: Jumlah pasien kamar
kelas VIP yang diambil sebagai sampel sebanyak 14

568 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

orang; kamar kelas I sebanyak 11 orang ; kamar kelas - Assurance (Jaminan), diukur dengan meng-
II sebanyak 23 orang; dan kelas III sebanyak 52 orang. gunakan 5 item yaitu: Perilaku staf/ karya-
wan; Keyakinan dan kepercayaan terhadap
Teknik Pengumpulan Data perawatan yang diberikan; Pelayanan yang
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan tepat sejak awal perawatan; Rasa aman
dengan menggunakan Kuesioner Terstuktur (respon- dalam berinteraksi dengan staf/karyawan;
den memilih salah satu jawaban yang telah tersedia) serta Sikap sopan dan ramah staf/karyawan
dan Wawancara Tidak Terstruktur (Wawancara terhadap pasien.
Bebas). - Empathy (Empati), diukur dengan menggu-
nakan 4 item yaitu: Kepedulian terhadap
kepentingan pasien; Pemahaman terhadap
Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran
kebutuhan spesifik pasien; Kesediaan untuk
Variabel merespon permintaan pasien; dan Perhatian
Untuk mengukur setiap variabel yang diteliti individual terhadap pasien.
dalam penelitian ini digunakan indikator atau item yang - Tangibles (Bukti Fisik), diukur dengan
mencerminkan variabel yang diukur. Sementara itu, menggunakan 5 item yaitu: Fasilitas fisik;
skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert Akses terhadap lokasi; Penataan papan
yang menghasilkan data interval. Skala Likert yang penunjuk arah; Penampilan staf/karyawan;
digunakan adalah Skala Likert 5 Poin, yakni memiliki serta Kebersihan ruangan dan lingkungan.
5 alternatif/tingkatan jawaban sebagai berikut: 1 = Variabel Intervening/Mediator (Mediasi/ Peran-
Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Kurang tara), yaitu Kepuasan Pasien (Patient Satisfac-
Setuju, 4 = Setuju, dan 5 = Sangat Setuju. tion), yang diukur dengan menggunakan 8
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini indikator, antara lain: Kenyamanan saat berada
sesuai dengan model konseptual penelitian antara lain: di rumah sakit; Biaya perawatan; Pelayanan
Variabel Independen (Bebas), yaitu Kualitas yang cepat; Pelayanan yang sesuai dengan
Pelayanan Kesehatan (Healthcare Quality), harapan pasien; Lokasi rumah sakit; Prosedur
yang didefinisikan sebagai derajat pelayanan jasa administrasi; Kesopanan dan keramahan staf/
kesehatan bagi individu dan masyarakat dengan karyawan; dan Lingkungan rumah sakit.
tujuan untuk meningkatkan kesempatan mem- Variabel Dependen (Terikat), yaitu Citra Rumah
peroleh hasil kesehatan yang diinginkan dan Sakit (Hospital Image), yang diukur dengan
konsisten dengan pengetahuan para profesional menggunakan 7 indikator, antara lain: Reputasi
saat ini (Narang, 2011). Variabel kualitas pelaya- rumah sakit; Pelayanan yang kooperatif; Akses
nan kesehatan dalam penelitian ini diukur dengan terhadap pelayanan; Pengajuan keluhan/kom-
menggunakan 5 dimensi servqual dari Parasuraman plain; Pelayanan yang berkualitas; Komitmen dan
yang diadaptasi dari penelitian Alrubaiee dan tanggung jawab sosial rumah sakit; serta Keper-
Alkaaida (2011), yaitu: cayaan terhadap rumah sakit.
- Reliability (Keandalan), diukur dengan
menggunakan 5 item yakni: Pelayanan yang Metode Analisis Data
tepat waktu; Prosedur penerimaan pasien;
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
Ketersediaan staf/karyawan; Kesediaan
penelitian ini digunakan Analisis Jalur (Path Analy-
dalam mendengarkan keluhan pasien; serta
sis). Analisis jalur merupakan suatu metode yang
Pemberian informasi yang jelas dan lengkap.
digunakan untuk melihat akibat langsung dan tidak
- Responsiveness (Daya Tanggap), diukur
langsung dari suatu variabel yang dihipotesiskan
dengan menggunakan 4 item yakni: Sikap
sebagai penyebab terhadap variabel yang diperlaku-
staf/karyawan yang simpatik; Pelayanan
kan sebagai akibat. Analisis jalur sesungguhnya
yang cepat kepada pasien; Ketanggapan
merupakan analisis regresi yang dilakukan beberapa
terhadap kebutuhan pasien; dan Kesediaan
tahap sesuai dengan struktur persamaan yang
untuk membantu pasien.
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 569
Diskha Marzaweny, Djumilah Hadiwidjojo, Teddy Chandra

dihipotesiskan. Koefisien jalur diperoleh dari koefisien sebesar 0,536, sedangkan pengaruh tidak langsung
regresi yang telah dibakukan atau disebut Standardi- kualitas pelayanan kesehatan terhadap citra rumah
zed Coefficients (Beta, ). Menurut Baron dan sakit melalui mediasi kepuasan pasien adalah sebesar
Kenny (1986) pengaruh mediasi terjadi jika terdapat 0,234. Jadi, besarnya pengaruh total kualitas pelayan-
4 kriteria berikut: an kesehatan terhadap citra rumah sakit dapat
Variabel independen mempengaruhi variabel dihitung sebagai berikut:
dependen Pengaruh Total
Variabel independen mempengaruhi variabel = Pengaruh Langsung + Pengaruh Tidak Langsung
mediasi = 0,536 + 0,234
Variabel mediasi harus mempengaruhi variabel = 0,770
dependen Berdasarkan hasil koefisien jalur pada Tabel 1
Full/Perfect Mediation terjadi jika pengaruh tersebut dapat diketahui jalur mana saja yang signifi-
variabel independen pada variabel dependen kan dan yang tidak signifikan. Dari 3 jalur yang diuji,
secara langsung adalah tidak signifikan, tapi ternyata semuanya dinyatakan signifikan. Jadi, dapat
pengaruhnya signifikan ketika melibatkan disimpulkan bahwa keseluruhan jalur yang digunakan
variabel mediasi. Partial Mediation terjadi jika pada penelitian ini adalah signifikan. Dengan demikian,
pengaruh variabel independen pada variabel hasil akhir analisis jalur dapat digambarkan sebagai
dependen baik secara langsung maupun tidak berikut.
langsung adalah signifikan.
Pembahasan Hipotesis 1: Pengaruh Kualitas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan
Hasil Pasien
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan,
Analisis Jalur (Path Analysis) dapat dilihat pada Tabel diketahui bahwa Hipotesis 1 (H1) Diterima, artinya
1. kualitas pelayanan kesehatan memiliki pengaruh
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 1 dapat langsung dan positif yang signifikan terhadap kepuas-
dilihat besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung an pasien RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dengan
variabel kualitas pelayanan kesehatan terhadap citra pengaruh sebesar 0,721. Ini berarti bahwa semakin
rumah sakit. Adapun pengaruh langsung kualitas pela- tinggi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan,
yanan kesehatan terhadap citra rumah sakit adalah maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pasien.

Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis


Koefisien
Variabel Variabel Simbol Koefisien
Determinasi Keterangan Kesimpulan
Independen Dependen Jalur Jalur
(R2)
Kualitas
Kepuasan Pengaruh
Pelayanan J1 0,721 0,520 H1 Diterima
Pasien Langsung
Kesehatan
Citra Rumah Pengaruh
Kepuasan Pasien J2 0,324 H2 Diterima
Sakit Langsung
Kualitas 0,643
Citra Rumah Pengaruh
Pelayanan J3 0,536 H3 Diterima
Sakit Langsung
Kesehatan
Kualitas Pengaruh
Citra Rumah
Pelayanan J1 x J2 0,721 x 0,324 = 0,234 Tidak H4 Diterima
Sakit
Kesehatan Langsung
Sumber: Pengolahan Data dengan Path Analysis, 2012

570 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

Citra Ruma h
Kualitas Pelayanan Sakit / Hospital
Kesehatan / 0,536 Image
Healthcare Quality (Y2)
(X)

0,234

Kepuasan Pasien
/ Patient
0,721 Satisfaction
(Y1) 0,324

Gambar 2. Hasil Akhir Analisis Jalur

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang Achmad Pekanbaru, dengan pengaruh sebesar 0,536.
dilakukan oleh Alrubaiee dan Alkaaida (2011), Badri, Ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan
et al. (2009), Chaniotakis dan Lymperopoulos (2009), kesehatan yang diberikan, maka semakin baik pula
Senarath, et al. (2006). citra RSUD Arifin Achmad Pekanbaru di mata
masyarakat. Hasil penelitian ini sesuai dengan peneli-
Pembahasan Hipotesis 2: Pengaruh Kepuasan tian Nguyen dan LeBlanc (1998).
Pasien terhadap Citra Rumah Sakit
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan,
Pembahasan Hipotesis 4: Pengaruh Kualitas
dapat diketahui bahwa Hipotesis 2 (H2) Diterima, Pelayanan Kesehatan secara Tidak Langsung
artinya kepuasan pasien memiliki pengaruh langsung terhadap Citra Rumah Sakit melalui Mediasi
dan positif terhadap citra RSUD Arifin Achmad Variabel Kepuasan Pasien
Pekanbaru, dengan pengaruh sebesar 0,324. Ini ber- Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan,
arti bahwa semakin tinggi kepuasan yang dirasakan dapat diketahui bahwa Hipotesis 4 (H4) Diterima,
oleh pasien, maka semakin baik pula citra RSUD artinya kualitas pelayanan kesehatan memiliki penga-
Arifin Achmad Pekanbaru di mata masyarakat. Hal ruh tidak langsung dan positif terhadap citra RSUD
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin Achmad Pekanbaru yang dimediasi melalui
Andaleeb (1998), Nguyen dan LeBlanc (1998). variabel kepuasan pasien, dengan pengaruh sebesar
Namun, penelitian ini berbeda dengan penelitian yang 0,234. Menurut Baron dan Kenny (1986), Partial
dilakukan oleh Minkiewicz, et al. (2011) yang mem- Mediation terjadi jika pengaruh variabel independen
buktikan sebaliknya, bahwa citra perusahaan (cor- pada variabel dependen baik secara langsung maupun
porate image) berpengaruh signifikan terhadap tidak langsung adalah signifikan. Karena pengaruh
kepuasan pelanggan. langsung dan tidak langsung kualitas pelayanan
kesehatan terhadap citra adalah signifikan, maka dapat
Pembahasan Hipotesis 3: Pengaruh Kualitas dikatakan bahwa dalam hal ini terjadi Partial Me-
Pelayanan Kesehatan terhadap Citra Rumah diation (Mediasi secara Parsial). Dengan diterimanya
Sakit hipotesis 4 (H4), maka dalam penelitian ini terbukti
bahwa kepuasan pasien merupakan variabel mediasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan,
yang memainkan peranan penting dalam memediasi
dapat diketahui bahwa Hipotesis 3 (H3) Diterima,
pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap citra
artinya kualitas pelayanan kesehatan memiliki penga-
rumah sakit. Ini berarti bahwa kepuasan pasien
ruh langsung dan positif terhadap citra RSUD Arifin

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 571


Diskha Marzaweny, Djumilah Hadiwidjojo, Teddy Chandra

terbukti merupakan variabel mediasi yang memediasi Saran


pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap citra Adapun saran-saran yang diajukan dalam peneli-
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. tian ini adalah:
Faktor-faktor yang perlu diperbaiki dan ditingkat-
KESIMPULAN DAN SARAN kan kinerjanya pada dimensi Reliability (Keandalan)
Kesimpulan antara lain : Pelayanan yang tepat waktu; Prosedur
penerimaan pasien; Ketersediaan staf/karyawan;
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pene-
Kesediaan dalam mendengarkan keluhan pasien; serta
litian ini antara lain:
Pemberian informasi yang jelas dan lengkap.
Kualitas pelayanan kesehatan memiliki pengaruh
Faktor-faktor yang perlu diperbaiki dan ditingkat-
langsung dan positif terhadap kepuasan pasien RSUD
kan kinerjanya pada dimensi Responsiveness (Daya
Arifin Achmad Pekanbaru. Oleh sebab itu, untuk me-
Tanggap) antara lain: Sikap staf/karyawan yang
ningkatkan kepuasan pasien dapat dilakukan dengan
simpatik; Pelayanan yang cepat kepada pasien; Ke-
cara meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
tanggapan terhadap kebutuhan pasien; Kesediaan
Dari 5 dimensi servqual yang digunakan untuk mengu-
untuk membantu pasien.
kur kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Arifin
Faktor-faktor yang perlu diperbaiki dan ditingkat-
Achmad Pekanbaru, hanya 1 dimensi yang kinerjanya
kan kinerjanya pada dimensi Assurance (Jaminan)
dinilai sudah baik, yaitu dimensi Tangibles (Bukti
antara lain: Perilaku staf/karyawan; Keyakinan dan
Fisik). Sementara itu, 4 dimensi yang kinerjanya
kepercayaan terhadap perawatan yang diberikan;
dianggap masih belum memuaskan antara lain dimen-
Pelayanan yang tepat sejak awal perawatan; Rasa
si: Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya
aman dalam berinteraksi dengan staf/karyawan; serta
Tanggap), Assurance (Jaminan) dan Empathy
Sikap sopan dan ramah staf/karyawan terhadap
(Empati).
pasien.
Kepuasan pasien memiliki pengaruh langsung dan
Faktor-faktor yang perlu diperbaiki dan ditingkat-
positif terhadap citra RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
kan kinerjanya pada dimensi Empathy (Empati)
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan citra RSUD Arifin
antara lain: Kepedulian terhadap kepentingan pasien;
Achmad Pekanbaru dapat dilakukan dengan cara
Pemahaman terhadap kebutuhan spesifik pasien;
meningkatkan kepuasan pasien.
Kesediaan untuk merespon permintaan pasien;
Kualitas pelayanan kesehatan memiliki pengaruh
Perhatian individual terhadap pasien.
langsung dan positif terhadap citra RSUD Arifin
Untuk dimensi Tangibles (Bukti Fisik) terdapat
Achmad Pekanbaru. Oleh sebab itu, untuk mening-
faktor yang kinerjanya masih belum memuaskan,
katkan citra RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dapat
yakni faktor: Fasilitas fisik, Penampilan staf/ karya-
dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayan-
wan, dan Kebersihan ruangan dan lingkungan. Ketiga
an kesehatan.
faktor ini sebaiknya diperbaiki dan ditingkatkan
Terdapat pengaruh tidak langsung yang positif
kinerjanya oleh pihak rumah sakit. Sementara untuk
antara kualitas pelayanan kesehatan dengan citra
faktor yang kinerjanya dinilai sudah baik seperti:
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru yang dimediasi
Akses terhadap lokasi, dan Penataan papan penunjuk
melalui kepuasan pasien. Ini berarti bahwa untuk me-
arah, harus dipertahankan dan dievaluasi secara
ningkatkan citra rumah sakit dapat dilakukan dengan
berkala agar kualitas pelayanan kesehatan di RSUD
cara meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar
Arifin Achmad Pekanbaru semakin baik.
diperoleh kepuasan pasien yang tinggi. Kepuasan
Sangat disarankan bagi pihak rumah sakit untuk
pasien yang tinggi inilah yang dapat meningkatkan
terus mengevaluasi dan meningkatkan kinerja staf/
citra RSUD Arifin Achmad Pekanbaru di mata
karyawannya baik karyawan medis maupun non
masyarakat.
medis, karena staf/karyawan merupakan elemen pal-
ing vital dalam organisasi jasa pelayanan kesehatan.

572 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Analisis Kepuasan Pasien sebagai Mediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

Hal ini penting dilakukan agar RSUD Arifin Achmad Narang, R. 2011. Quality of Public Health Care Services in
Pekanbaru mampu mencapai visi dan misi yang telah Rural India, Clinical Governance: An International
ditetapkan. Journal 16 (1):3549.
Nguyen, N., and LeBlanc, G. 1998. The Mediating Role of
Corporate Image on Customers Retention Decisions:
DAFTAR RUJUKAN An Investigation in Financial Services, International
Alrubaiee, L., and Alkaaida, F. 2011. The Mediating Effect Journal of Bank Marketing 16 (2):5265.
of Patient Satisfaction in the Patients Perceptions of ______. 2002. Contact Personnel, Physical Environment,
Healthcare Quality-Patient Trust Relationship, Inter- and the Perceived Corporate Image of Intangible Ser-
national Journal of Marketing Studies 3 (1):103127. vices by New Clients, International Jornal of Ser-
Andaleeb, S.S. 1998. Determinants of Customer Satisfac- vice Industry Management 13 (3):242262.
tion with Hospitals : A Managerial Model, Interna- Padma, P., Rajendran, C., and Lokachari, P.S. 2010. Service
tional Journal of Health Care Quality Assurance 11 Quality and Its Impact on Customer Satisfaction in
(6-7):181187. Indian Hospitals, Benchmarking: An International
Babakus, E., and Mangold, W.G. 1992. Adapting the Journal 17 (6):807841.
Servqual Scale to Hospital Services: An Empirical In- Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., and Berry, L.L. 1988.
vestigation, Health Services Research 26 (6):767786. Servqual : A Multiple-Item Scale for Measuring Con-
Badri, M.A., Attia, S., and Ustadi, A.M. 2009. Healthcare sumer Perceptions of Service Quality, Journal of Re-
Quality and Moderators of Patient Satisfaction: Test- tailing 64 (1):1240.
ing for Causality, International Journal of Ramsaran-Fowdar, R.R. 2008. The Relative Importance of
Healthcare Quality Assurance 22 (4):382410. Service Dimensions in a Healthcare Setting, Interna-
Baron, R.M., and Kenny, D.A. 1986. The Moderator-Me- tional Journal of Healthcare Quality Assurance 21
diator Variable Distinction in Social Psychological (1):104124.
Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Con- Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction: Gain-
siderations, Journal of Personality and Social Psy- ing Customer Relationship Strategy-Teknik
chology 51 (6):11731182. Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Beerli, A., Martin, J.D., and Quintana, A. 2004. A Model of Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP. Jakarta: PT
Customer Loyalty in the Retail Banking Market, Eu- Gramedia Pustaka Utama.
ropean Journal of Marketing 38 (1/2):253275. Ryu, K., Lee, H. and Woo, G.K. 2012. The Influence of the
Bitner, M. 1990. Evaluating Service Encounters : The Ef- Quality of the Physical Environment, Food, and Ser-
fects of Physical Surroundings and Employee Re- vice on Restaurant Image, Customer Perceived Value,
sponses, Journal of Marketing 54 (2):69. Customer Satisfaction, and Behavioral Intentions,
Bolton, R.N., and Drew, J.H. 1991. A multistage Model of International Journal of Contemporary Hospitality
Customers Assessment of Service Quality and Value, Management 24 (2):200223.
Journal of Consumer Research 17 (4):375384. Senarath, U., Fernando, D.N. and Rodrigo, I. 2006. Factors
Chaniotakis, I.E., and Lymperopoulos, C. 2009. Service Determining Client Satisfaction with Hospital-Based
Quality Effect on Satisfaction and Word of Mouth in Perinatal Care in Sri Lanka, Tropical Medicine and
the Health Care Industry, Managing Service Quality International Health 11 (9):14421451.
19 (2): 229242. Siddiqi, K.O. 2011. Interrelations Between Service Quality
Hu, H., Lee, Y., and Yen, T. 2010. Service Quality Gaps Attributes, Customer Satisfaction and Customer Loy-
Analysis Based on Fuzzy Linguistic Servqual with A alty in the Retail Banking Sector in Bangladesh, In-
Case Study in Hospital Out-Patient Services, The TQM ternational Journal of Business and Management 6
Journal 22 (5):499515. (3):1236.
Kotler, P., and Keller, K.L. 2009. Marketing Management, Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen.
Twelfth Edition. Molan, B. (penerjemah). Manajemen Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pemasaran. PT Indeks. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV
Lee, P., Khong, P., and Ghista, D.N. 2006. Impact of Defi- Alfabeta.
cient Healthcare Service Quality, The TQM Maga- Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
zine 18 (6):563571. PT Gramedia Pustaka Utama Bekerjasama dengan
Minkiewicz, J., et al. 2011. Corporate Image in the Leisure Jakarta Business Center (JBRC). Jakarta.
Services Sector, Journal of Services Marketing 25
(3):190201.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 573

You might also like