You are on page 1of 9

136 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.

1, Maret 2017

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN


DAN PENGGUNAAN APLIKASI GO-JEK MENGGUNAKAN UNIFIED
THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT)
Lovianevy Firtian Soebali Putri1, Irfan Mahendra2
1, 2 Program Studi Sistem Informasi

STMIK Nusa Mandiri Jakarta


Jl. Damai No. 8 Warung Jati Barat, Margasatwa Jakarta Selatan
lovi.first@gmail.com, irfan.iha@nusamandiri.ac.id

Abstract Gojek Application is android based memiliki pengaruh yang posistif dan signifikan
application that is the entrance for customers to terhadap perilaku menggunakan (use behavior)
obtain services provided by PT Gojek Indonesia. Aplikasi Gojek.
This research was conducted to analyze the factors
that affect the acceptance and use of the Gojek Kata Kunci : Aplikasi go-jek, Effort expectancy,
Application using United Theory of Acceptance and Facilitating conditions, Performance expectancy, ,
Use of Technology (UTAUT). This reseacrh was Social influence, Use behavior, Utaut.
conducted on 50 people Gojek Application users
are found in several locations of offices, malls,
schools, colleges and the environment surrounding PENDAHULUAN
the housing in Jakarta. Based on research, it is
known that the simultaneous factor performance Tingkat kepadatan lalu lintas di DKI
expectancy, effort expectancy, social influence, and Jakarta terus meningkat. Hal ini telah
facilitating conditions and significant positive menyebabkan tingkat kemacetan semakin tinggi,
effect on use behavior Gojek Application. While yang menimbulkan kerugian di masyarakat.
partially, it is known that performance expectancy Menurut Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Badan
and social influence which has positive and Penelitian dan Pengembangan Kementerian
significant effect on use behavior Gojek Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Application. While effort expectancy and kerugian yang diakibat kemacetan di Jakarta
facilitating condititions not have a positive and mencapai Rp.65 triliun per tahun (Republika,
significant effect on use behavior Gojek 2015). Sementara berdasarkan laporan dari
Application. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), yang
dikutip Andri Yansyah, Kepala Dinas
Intisari Aplikasi Gojek merupakan aplikasi Perhubungan DKI Jakarta, menyatakan bahwa
berbasis android yang menjadi pintu masuk bagi kerugian masyarakat dari dampak kemacetan di
pelanggan untuk mendapatkan layanan yang sejumlah wilayah Jakarta mencapai sebesar 150
disediakan PT Gojek Indonesia. Penelitian ini triliun rupiah per tahun (Koran-Jakarta, 2016).
dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang Kondisi inilah yang kemudian
mempengaruhi penerimaan dan penggunaan melatarbelakangi lahirnya moda transportasi
Aplikasi Gojek menggunakan United Theory of umum menggunakan sepeda motor yang dapat
Acceptance and Use of Technology (UTAUT). diakses secara online, yang dikenal dengan istilah
Penelitian ini dilakukan terhadap 50 orang ojek online. Layanan ojek online ini didukung
pengguna Aplikasi Gojek yang ditemui di dengan software aplikasi berbasis android, yang
beberapa lokasi perkantoran, mall, sekolah, dapat menghubungkan driver ojek dengan
kampus dan lingkungan di sekitar perumahan di customer yang membutuhkan jasa ojek. Aplikasi
Jakarta. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini memberi kemudahan bagi pengguna jasa ojek
diketahui bahwa secara simultan, faktor untuk mendapatkan layanan transportasi umum
performance expectancy, effort expectancy, social yang cepat dengan biaya yang terjangkau.
influence, dan facilitating conditions berpengaruh Dengan menggunakan aplikasi ini, para
secara positif dan signifikan terhadap perilaku pengguna ojek tidak perlu lagi mencari ojek ke
menggunakan (use behavior) Aplikasi Gojek. pangkalan ojek. Pelanggan bisa mendapatkan
Sementara secara parsial, hanya faktor layanan ojek sesuai dengan kebutuhannya,
performance expectancy dan social influence yang dengan mengakses aplikasi ojek online melalui
memiliki pengaruh positif dan signifikan smartphone. Kemudian driver yang menerima
terhadap perilaku menggunakan (use behavior) pesanan akan menjemput pengguna jasa tersebut
Aplikasi Gojek. Sedangkan faktor effort ke lokasi yang telah ditentukannya pada saat
expectancy dan facilitating conditition tidak memesan layanan.

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017 137

Dalam perkembangannya, selain teknologi, yaitu Theory of Reasoned Action (TRA),


memberikan layanan transportasi (jemput- Technology Acceptance Model (TAM), Motivational
antar), layanan ojek online juga memberikan Model (MM), Theory of Planned Behavior (PTB),
layanan lain, seperti pemesanan makanan, Model Combining the Technology Acceptance
pengiriman barang, hingga menyediakan jasa Model and Theory of Planned Behavior, Model of
pijatdan cleaning service, dan lain-lain. PC Utilization (MPCU), Innovation Diffusion
PT. Go-jek Indonesia merupakan Theory (IDT), dan Social Cognitive Theory (SCT).
perusahaan pertama yang memulai bisnis Berdasarkan paparan di atas, maka
transportasi online ini. PT Go-jek Indonesia penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
berdiri pada tahun 2010. Dalam menjalankan menganalisis apa saja faktor-faktor yang
bisnisnya, PT Gojek Indonesia mengembangkan mendorong pengguna dalam menerima dan
aplikasi berbasis android yang dikenal dengan menggunakan Aplikasi Go-jek, serta sekaligus
Aplikasi Go-jek. Hingga Juni 2016, Aplikasi Go-jek untuk mengetahui seberapa besar tingkat
telah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di penerimaan pengguna terhadap Aplikasi Go-
Google Play pada sistem operasi Android jekdengan menggunakan United Theory of
(wikipedia, 2016). Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
Berdasarkan data yang dirilis melalui
website resminya, hingga tahun 2016 ini PT Go- BAHAN DAN METODE
jek Indonesia telah bermitra dengan sekitar
200.000 driver ojek yang tersebar di sepuluh kota Ojek Online
besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Secara terminologi, berdasarkan Kamus
Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Besar Bahasa Indonesia (1989), ojek adalah
Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan sepeda atau sepeda motor yang ditambangkan
(Go-jek Indonesia, 2016). dengan cara memboncengkan penumpang atau
Sejak tahun 2015, bisnis ojek online mulai penyewanya (Pusat Bahasa, 2016).
ramai dengan munculnya para pesaing, seperti Di Indonesia, hingga saat ini ojek masih
GrabBike, Uber Motor, dan banyak penyedia jasa dianggap sebagai sarana transportasi informal
ojek online lainnya. Meningkatnya persaingan, atau dikenal juga dengan istilah paratransit.
membuat Go-jek Indonesia harus terus Paratransit merupakan pelayanan transportasi
meningkatkan keunggulan bersaingnya. Di yang disediakan oleh operator dan dapat
antaranya yaitu dengan meningkatkan kualitas digunakan oleh setiap orang dengan menyetujui
software Aplikasi Go-jek, yang menjadi pintu suatu kondisi/perjanjian, dengan menyesuaikan
masuk bagi pengguna untuk mendapatkan keinginan dari pengguna (Handayani et al, 2009).
layanan yang disediakan. Sehingga dengan demikian, dalam makna
Apabila pengguna menemukan banyak yang lebih luas ojek dapat diartikan sebagai
kesulitan dan kerumitan dalam mengakses dan sarana transportasi informal menggunakan
menggunakan aplikasi, maka pengguna dengan sepeda motor, yang dapat digunakan untuk
mudah akan beralih untuk menggunakan aplikasi memindahkan atau mengangkut manusia
yang disediakan oleh pesaing yang lebih sesuai maupun barang berdasarkan kesepakatan antara
dengan harapannya. pengguna dan pengendara, sesuai dengan
Salah satu cara yang dapat dilakukan keinginan dari penggunanya.
perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas Berkembangnya ojek sebagai sarana
aplikasi adalah dengan melakukan evaluasi transportasi umum, didorong karena adanya
terhadap aplikasi yang digunakan. Evaluasi ini kekosongan dan rendahnya kualitas layanan
penting untuk mengetahui tingkat penerimaan transportasi formal yang tersedia. Menurut
pengguna terhadap aplikasi yang digunakan, Adisasmita (2014), kualitas layanan transportasi
serta sekaligus untuk mengetahui apa saja faktor- harus memenuhi beberapa aspek, sebagai
faktor yang mendorong pengguna untuk berikut:
menerima dan menggunakan aplikasi tersebut. a. Cepat (speed);
Berdasarkan hasil dari proses evaluasi tersebut, b. Aman (safety);
manajemen perusahaan dapat secara proaktif c. Cukup (adequacy);
merancang intervensi yang diperlukan. d. Frekuensi (frequency);
Unified Theory of Acceptance and Use of e. Teratur (regularity);
Technology (UTAUT) merupakan teori yang f. Bertanggungjawab (responsibility);
banyak diadopsi untuk melakukan penelitian g. Murah (acceptable cost atau affordable price);
mengenai penerimaan dan penggunaan suatu h. Nyaman (comfort atau convenience).
teknologi informasi oleh penggunanya. UTAUT
dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003) Perkembangan teknologi informasi dan
berdasarkan delapan teori mengenai penerimaan komunikasi telah mendorong terjadinya

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


138 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017

transformasi besar-besaran dalam industri ojek, Kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating


yaitu dengan lahirnya ojek online. Ojek online conditions) diartikan sebagai sejauh mana
merupakan sarana transportasi informal seseorang percaya bahwa infrastruktur
menggunakan sepeda motor yang organisasional dan teknikal tersedia untuk
memungkinkan penggunanya mendapatkan mendukung sistem.
layanan jasa ojek secara online menggunakan
teknologi smartphone. Selain itu, UTAUT juga menggunakan
empat variabel moderasi, yaitu gender, age,
Aplikasi Android experience, dan voluntariness of use.
Android merupakan suatu sistem operasi Venkatesh et al. (2003) menggambarkan
telepon seluler dan komputer tablet layar sentuh UTAUT tersebut sebagaimana dapat dilihat pada
(touch screen) yang berbasis Linux (Kasman, Gambar 2, berikut :
2015). Android juga dapat diartikan sebagai
suatu software yang digunakan pada perangkat Performance Behavioral
Use Behavior
mobile yang mencakup sistem operasi, Expectancy Intention
middleware, dan aplikasi kunci yang dirilis oleh
Effort
Google (Tim EMS, 2015). Expectancy
Sejak diakuisisi oleh Google pada Agustus
2005 silam, Android berkembang dengan sangat Social
pesat. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Influence
Android berhasil menjadi sistem operasi yang
paling banyak digunakan. Hal ini dipicu juga Facilitating
karena semakin banyak vendor smartphone yang Conditions
mengadopsi sistem operasi Android di dalam
berbagai produk yang dilemparnya ke pasar. Gender Age Experience Voulantariness
of Use
Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology Gambar 1. Unified Theory of Acceptance and Use of
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
Technology (UTAUT) merupakan teori yang dapat Sumber : Venkatesh et al. (2003)
digunakan untuk memprediksi tingkat
penerimaan dan penggunaan teknologi informasi Model Penelitian dan Hipotesis
oleh penggunanya. Model UTAUT yang digunakan dalam
Venkatesh et al. (2003) menyimpulkan penelitian ini adalah Model UTAUT yang
terdapat empat konstruk utama yang dimodifikasi oleh Shuwei Huang dan Xueying
mempengaruhi minat keperilakuan (behavioral Wang, sebagaimana dirujuk oleh Yulianti dan
intention) dan perilaku menggunakan (use Putu Wuri Handayani (2011) dalam
behavior) teknologi informasi. Keempat konstruk penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-
tersebut adalah : Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan
a. Ekspentansi Kinerja Pengguna Dalam Menggunakan Sistem ERP
Ekspektansi kinerja (performance expectancy) Dengan Studi Kasus PT XYZ.
diartikan sebagai seberapa tinggi seseorang Pada model tersebut, terdapat empat
percaya bahwa menggunakan suatu sistem variabel utama dan empat variabel moderasi
akan membantunya untuk mendapatkan yang dapat mempengaruhi use behavior atau
keuntungan-keuntungan kinerja dalam perilaku menggunakan teknologi. Keempat
pekerjaannya. variabel utama dimaksud, adalah performance
b. Ekspektansi usaha expectance, effort expectance, social influence, dan
Ekspektansi usaha (effort expectancy) facilitating conditions. Sementara itu, keempat
diartikan sebagai tingkat kemudahan yang variabel moderasi, yaitu usia, jenis kelamin,
dihubungkan dengan penggunaan suatu pengalaman, dan pendidikan diabaikan dalam
sistem. model ini.
c. Pengaruh Sosial Sehingga dengan demikian, model
Pengaruh sosial (social influence) diartikan penelitian ini dapat dinyatakan sebagaimana
sebagai sejauh mana seorang individu pada gambar berikut :
mempersepsikan kepentingan yang dipercaya
oleh orang lain yang akan mempengaruhinya
menggunakan sistem yang baru.
d. Kondisi-kondisi Pemfasilitasi

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017 139

merupakan
Performance data primer
Expectancy dalam
penelitian ini.
Tahap 3 : Penyusunan Menarik
Effort Ekspectancy Kesimpulan Laporan kesimpulan
Use Behavior dan yang
Penulisan dituangkan
Social Influence Laporan dalam bentuk
laporan

Facilitating
Condition Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai
Gambar 2. Model Penelitian kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Berdasarkan model penelitian kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
sebagaimana di atas, maka dapat disusun 2014).
hipotesis sebagai berikut : Populasi yang diambil dalam penelitian ini
H1 : Performance expectancy memiliki pengaruh adalah pengguna Aplikasi Go-jek yang ada di
yang positif dan signifikan terhadap use Jakarta. Alasan dipilihnya populasi ini, karena
behavior dari Aplikasi Go-jek. berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
H2 : Effort expectancy memiliki pengaruh yang kebanyakan pengguna Aplikasi Go-jek berada di
positif dan signifikan terhadap behavioral Jakarta.
intention dari Aplikasi Go-jek. Mengingat adanya keterbatasan waktu,
H3 : Social influence memiliki pengaruh yang tenaga, dan biaya yang tersedia dalam melakukan
positif dan signifikan terhadap use behavior penelitian, maka kegiatan pengumpulan data
dari Aplikasi Go-jek. dilakukan dengan mengambil sampel dari
H4 : Facilitating conditions memiliki pengaruh populasi. Sampel adalah bagian dari populasi
yang positif dan signifikan terhadap use yang mewakili keseluruhan anggota populasi
behavior dari Aplikasi Go-jek. yang bersifat representatif (Morissan, 2015).
H5 : Performance expectancy, effort expectancy, Metode penarikan sampel yang digunakan
social influence, dan facilitating conditions dalam penelitian ini adalah probabilility sampling,
secara simultan memiliki pengaruh yang dengan teknik sampel klaster multitahap.
positif dan signifikan terhadap use behavior Menurut Morissan (2015), dalam metode ini
dari Aplikasi Go-jek. penentuan sampel dilakukan melalui dua
tahapan. Pada tahap pertama, dilakukan sampling
awal terhadap kelompok-kelompok anggota
Metode Penelitian populasi atau disebut dengan klaster (cluster). Di
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap kedua dilakukan penentuan atau pemilihan
tahapan, sebagaimana digambarkan pada tabel anggota yang berada di setiap klaster, yaitu
berikut : dengan menggunakan teknik sampel aksidental.
Tabel 1. Tahapan Penelitian Teknik sampel aksidental adalah teknik
Tahapan Metode Hasil penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
Tahap 1 : - Observasi Temuan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
Perencanaan - Studi berupa latar peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
Pustaka belakang dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai
masalah yang sumber data (Sugiyono, 2014).
layak untuk
dikaji dalam Pengumpulan Data
penelitian Pada penelitian ini, pengumpulan data
terkait. Dan dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
melakukan Kuesioner atau angket adalah teknik
studi pustaka. pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Tahap 2 : Kuesioner Perolehan data memberi seperangkat pertanyaan atau
Pengumpulan dalam bentuk pernyataan tertulis kepada responden untuk
Data dokumen dijawab Sugiyono (2014).
kuesioner yang

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


140 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017

Kuesioner disusun berdasarkan model model regresi, variabel dependen adalah variabel
UTAUT sebagaimana dimuat di dalam model yang dipengaruhi kedudukannya oleh variabel
penelitian. Item kuesioner dinilai dengan independen. Sedangkan variabel independen
menggunakan skala likert 6 poin. Di mana adalah variabel yang berkedudukan sebagai
setiap skala memiliki definisi, sebagai variabel penjelas, variabel yang memengaruhi
berikut : variabel dependen (Yamin et al, 2011).
Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Analisis regresi yang digunakan pada
Skala 2 : Tidak Setuju (TS) penelitian ini adalah analisis regresi linear
Skala 3 : Kurang Setuju (KS) berganda, dengan persamaan regresi sebagai
Skala 4 : Netral (N) berikut:
Skala 5 : Setuju (S) Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Skala 6 : Sangat Setuju (SS)
Dimana :
Uji Validitas dan Reliabilitas a : Konstanta
Uji validitas adalah pengujian yang b : Slope regresi
dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana Y : Variabel Use Behavior
suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang X1 : Variabel Performance Expectancy
ingin diukur. Sehingga dapat dikatakan bahwa X2 : Variabel Effort Expectancy
semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, X3 : Variabel Social Influence
maka alat pengukur tersebut semakin mengena X4 : Variabel Facilitating Conditions
sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang e : Error
seharusnya diukur (Indrawati, 2015).
Pengukuran validitas dalam penelitian ini Uji regresi linier berganda terdiri dari uji
dilakukan dengan menggunakan uji statistik secara simultan (uji F) dan uji secara parsial (uji
korelasi product moment, yang dikemukakan oleh T). Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
Karl Pearson. Dasar pengambilan keputusan pada variabel-variabel independen secara simultan
uji validatas adalah : berpengaruh signifikan terhadap variabel
1. Dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dependen. Sedangkan uji T digunakan untuk
daripada r tabel. mengetahui apakah variabel-variabel independen
2. Dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih secara parsial berpengaruh nyata atau tidak
kecil daripada r tabel terhadap variabel dependen.
Sementara itu, uji reliabilitas adalah
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui Pengujian Asumsi Klasik
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat Terdapat empat pengujian yang harus
dipercaya atau dengan kata lain sejauh mana skor dilakukan sebagai syarat penggunaan teknik
hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan regresi, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas,
pengukuran (measurement error). Reliabitas uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas,
adalah menyangkut tingkat keterpecayaan, sebagai berikut :
keterandalan, konsistensi, atau kestabilan hasil 1) Uji Normalitas
suatu pengukuran (Indrawati, 2015). Uji normalitas adalah pengujian untuk
Pengukuran realibilitas dalam penelitian mengetahui apakah data nilai residual
ini dilakukan dengan cara one shot (pengukuran terdistribusi secara normal atau tidak. Model
sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan regresi yang baik adalah model regresi yang
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan
antar jawaban pertanyaan. teknik Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test.
Dasar pengambilan keputusannya, adalah : Di mana apabila nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih
1. Item pertanyaan dinyatakan reliabel apabila besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa
nilai alpha lebih besar daripada nilai r tabel. data nilai residual berdistribusi normal.
2. Item pernyataan dinyatakan tidak reliabel
apabila nilai alpha lebih kecil daripada nilai r 2) Uji Multikolinearitas
tabel. Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi ditemukan
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis adanya korelasi antar variable-variabel bebas.
Teknik analisis data yang digunakan untuk Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
menguji hipotesis adalah analisis regresi, yaitu korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2013).
metode statistik yang berguna untuk Apabila terdapat korelasi yang kuat di
memodelkan fungsi hubungan antara variabel antara sesama variabel bebas, maka
dependen dengan variabel independen. Dalam konsekuensinya adalah:

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017 141

a. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak Tabel 2. Hasil Uji Validitas


dapat ditaksir. Nilai
Variabel Keterangan
b. Nilai standar error setiap koefisien regresi r hitung
menjadi tidak terhingga. X1.a 0,841 Valid
Dengan demikian berarti semakin besar X1.b 0,826 Valid
korelasi diantara sesama variabel bebas, maka X1.c 0,843 Valid
tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin X1.d 0,834 Valid
besar yang mengakibatkan standar error-nya X2.a 0,837 Valid
semakin besar pula. X2.b 0,824 Valid
Menurut Priyatno (2013), uji X2.c 0,857 Valid
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance X2.d 0,842 Valid
dan Variance Inflation Factors (VIF). Di mana X3.a 0,823 Valid
semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar X3.b 0,763 Valid
VIF, maka semakin mendekati terjadinya X3.c 0,762 Valid
multikolonieritas. Dalam kebanyakan penelitian X3.d 0,812 Valid
menyebutkan jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF
X4.a 0'876 Valid
kurang dari 10, maka terjadi multikolonieritas.
X4.b 0'837 Valid
X4.c 0,800 Valid
3) Uji Autokorelasi
Y.a 0,885 Valid
Menurut priyatno (2013), pengujian
autikorelasi digunakan untuk mengetahui apakah Y.b 0,839 Valid
terjadi kolerasi diantara data pengamatan atau Y.c 0,811 Valid
tidak. Adanya autokorelasi dapat memberikan Sumber : data primer yang diolah (2016)
kesimpulan yang salah pada penelitian.
Metode pengujian yang sering digunakan Sementara itu, berdasarkan hasil uji
adalah dengan uji Durbin-Watson. Dasar reliabitas yang dilakukan diketahui bahwa
pengambilan keputusan pada uji autokorelasi seluruh item pertanyaan pada semua variabel di
adalah apabila nilai statistik Durbin Watson (DW) dalam kuesioner adalah reliabel, dengan hasil
lebih besar daripada dL dan atau nilai DW lebih pengujian sebagai berikut :
kecil dari 4-dL, maka tidak terdapat autokorelasi.
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
4) Uji Heteroskedastisitas Nilai
Menurut Ghozali (2013) uji Variabel Cronbach Keterangan
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji Alpha
apakah dalam model regresi terjadi X1.a 0,756 Reliabel
ketidaksamaan dari residual dari satu X1.b 0,756 Reliabel
pengamatan ke pengamatan lain, jika variance X1.c 0,758 Reliabel
dari residual satu pengamatan ke pengamatan X1.d 0,758 Reliabel
lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. X2.a 0,758 Reliabel
Untuk mengetahui terjadinya gejala X2.b 0,758 Reliabel
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan X2.c 0,758 Reliabel
mengamati grafik scatterplot. Apabila tidak ada X2.d 0,759 Reliabel
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas X3.a 0,754 Reliabel
dan di bawah sumbu Y, maka bebas dari X3.b 0,756 Reliabel
heteroskedastisitas. X3.c 0,756 Reliabel
X3.d 0,756 Reliabel
HASIL DAN PEMBAHASAN X4.a 0,759 Reliabel
X4.b 0,758 Reliabel
Uji Validitas dan Reliabilitas X4.c 0,757 Reliabel
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, Y.a 0,755 Reliabel
dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan
Y.b 0,758 Reliabel
yang digunakan dalam penelitian adalah valid,
Y.c 0,759 Reliabel
dengan hasil pengujian selengkapnya, sebagai
Sumber : data primer yang diolah (2016)
berikut :
Data Demografi Responden
Di dalam penelitian ini, dipilih sebanyak 50
orang responden, yang merupakan pengguna
Aplikasi Gojek yang ditemui peneliti dibeberapa

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


142 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017

lokasi perkantoran, mall, sekolah, kampus dan Tabel 6. Hasil Uji T


lingkungan di sekitar perumahan di Jakarta. Model Unstandardized Standardized t Sig.
Adapun data demografi responden, Coefficients Coefficients
BStd. Beta
sebagaimana pada tabel sebagai berikut. Error
Tabel 4. Data Demografi Responden (Constant) 1,046 1,381 ,757 ,453
Klasifikasi X1 ,408 ,097 ,549 4,184 ,000
Jumlah % X2 -,036 ,114 -,047 -,313 ,755
Responden
X3 ,184 ,088 ,282 2,090 ,042
Jenis Kelamin X4 ,163 ,166 ,157 ,982 ,331
Laki-laki 33 66 % Sumber : Data primer (diolah 2016)
Perempuan 17 34 % Berdasarkan tabel diatas terdapat hasil
Total 50 100 % pengujian hipotesis, sebagai berikut.
1) Uji F : Diketahui nilai sig. uji F 0,000 < 0,05,
Usia
maka hipotesis H0 ditolak, artinya menerima
< = 20 15 30 % hipotesis Ha. Dengan demikian berarti bahwa
> 20 s.d. 30 30 60 % simultan atau bersama-sama variabel
independen berpengaruh positif terhadap
> 30 5 10 % variabel dependen.
Total 50 100% 2) Uji T : Pengujian secara parsial
Lokasi Penyebaran Kuesioner a) Pengujian terhadap variabel Performance
Expectancy (X1) terhadap variabel Use
Mall 10 20% Behaviour (Y). Diketahui nilai sig. 0,000 < 0,05
Kampus 10 20% maka hipotesis H0 ditolak, artinya menerima
10 20% hipotesis Ha. Sehingga dengan demikian
Kantor
berarti bahwa secara parsial variabel
Sekolah 10 20% Performance Expectancy (X1) berpengaruh
Lingkungan positif terhadap variabel Use Behaviour (Y).
10 20%
Rumah b) Pengujian terhadap variabel Effort Expectancy
Total 50 100% (X2) terhadap variabel Use Behaviour (Y).
Sumber : data primer yang diolah (2016) Diketahui nilai sig. 0,755 > 0,05 maka
hipotesis H0 diterima. Sehingga dengan
Berdasarkan Tabel 1 di atas, diketahui demikian berarti bahwa secara parsial
bahwa mayoritas responden adalah laki-laki, variabel Effort Expectancy (X2) tidak
yaitu sebanyak 33 orang atau 66 %. Sementara berpengaruh positif terhadap variabel Use
berdasarkan usia, sebagian besar responden Behaviour (Y).
berusia antara 21 s.d. 30 tahun, yaitu sebanyak c) Pengujian terhadap variabel Social Influence
30 orang responden atau 60 %. (X3) terhadap variabel Use Behaviour (Y).
Diketahui nilai sig. 0,042 < 0,05 maka
Analisis Data dan Uji Hipotesis hipotesis H0 ditolak, artinya menerima
Berdasarkan uji statistik regresi linear hipotesis Ha. Sehingga dengan demikian
berganda yang dilakukan, diketahui hasil sebagai berarti bahwa secara parsial variabel Social
berikut : Influence (X3) berpengaruh positif terhadap
variabel Use Behaviour (Y).
1) Hasil Uji F d) Pengujian terhadap variabel Facilitating
Tabel 5. Hasil Uji F condition (X4) terhadap variabel Use
Behaviour (Y). Diketahui nilai sig. 0,331 > 0,05
Model Sum of F Mean F Sig. maka hipotesis H0 diterima. Sehingga dengan
Squares Square demikian berarti bahwa secara parsial
Regression 264,532 4 66,133 34,172 ,000b
variabel Facilitating condition (X4) tidak
Residual 87,088 45 1,935
berpengaruh positif terhadap variabel Use
Total 351,620 49
Behaviour (Y).
Sumber : Data primer (diolah 2016)
Pengujian Asumsi Klasik
2) Hasil Uji T 1) Uji Normalitas
Sedangkan hasil Uji T diketahui, sebagai Berdasarkan uji normalitas dengan
berikut : Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ
sebesar 0,543 dan Asymp. Sig (2 tailed) sebesar
0,930 lebih besar daripada 0,05. Sehingga dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa model regresi

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017 143

memiliki data residual yang terdistribusi normal. Gambar 3. Scatterplot UjiHeteroskedastisistas


Dengan kata lain, tidak ada data yang muncul
terlalu ekstrim, baik yang terlalu tinggi maupun KESIMPULAN
sebaliknya.
2) Uji Multikolinearitas Berdasarkan penelitian yang telah
Berdasarkan uji multikolinearitas yang dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan,
dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Tolerance sebagai berikut :
dan nilai VIF untuk model regresi, sebagai 1. Secara simultan, faktor performance
berikut: expectancy, effort expectancy, social influence,
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas dan facilitating conditions berpengaruh secara
Variabel Nilai Nilai VIF positif dan signifikan terhadap perilaku
Tolerance menggunakan (use behavior) Aplikasi Go-jek.
X1 0,320 3,129 2. Secara parsial, hanya faktor performance
X2 0,250 4,001 expectancy dan social influence yang memiliki
X3 0,302 3,307 pengaruh positif dan signifikan terhadap
X4 0,214 4,668 perilaku menggunakan (use behavior) Aplikasi
Sumber : Data Primer diolah (2016) Gojek. Sementara faktor effort expectancy dan
facilitating conditition tidak memiliki
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di pengaruh yang posistif dan signifikan
atas, diketahui bahwa nilai tolerance adalah lebih terhadap perilaku menggunakan (use
besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil daripada behavior) Aplikasi Gojek.
10,00. Sehingga dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa dalam model regresi tidak REFERENSI
terjadi gejala multikolinearitas.
3) Uji Autokorelasi Adisasmita, Rahardjo. 2014. Manajemen
Berdasarkan uji autokorelasi yang Pembangunan Transportasi. Yogyakarta :
dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai nilai Graha Ilmu.
statistik Durbin Watson untuk setiap persamaan, Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Jaringan
sebagai berikut : Transportasi : Teori dan Analisis.
Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nilai dL dU 4-dL 4-dU Al Mashagba, Feras Fares and Nassar, Mohammad
DW Othman. 2012.Modified UTAUT Model to
2,079 1,3263 1,72 2,6737 2,28 Study the Factors Affecting the Adoption of
Sumber : Data Primer diolah (2016) Mobile Banking in Jordan. IJSBAR. Volume.
6. No. 1. h. 83-94.
Berdasarkan hasil uji autokorelasi Arifianto, Teguh. 2011. Membuat Interface
sebagaimana pada Tabel 12 di atas, diketahui Aplikasi Android Lebih Keren Dengan
nilai statistik Durbin Watson (DW) adalah lebih Lwuit. Yogyakarta : Andi Publiser.
besar daripada dL dan atau nilai DW lebih kecil Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
dari 4-dL. Sehingga dengan demikian, maka dapat Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
dinyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Penerbit Rineka Cipta.
4) Uji Heteroskedastisitas Bendi, R. Kristoforus Jawa dan Andayani, Sri.
Berikut adalah hasil dari uji 2013. Analisis Perilaku Penggunaan Sistem
heteroskedastisitas yang dilakukan, dapat dilihat Informasi Menggunakan Model UTAUT.
memiliki scatterplot yang menyebar dari atas dan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
bawah pada sumbu Y yang berarti bebas dari Komunikasi Terapan. November. h. 277-
heteroskedastisitas. 282.
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Danny, Mutajuddin. 2012. Analisa Terhadap
Penerimaan dan Penggunaan
Perpustakaan Digital Berdasarkan
Pendekatan UTAUT. Tesis. Jakarta :
STMIK Nusa Mandiri.
De-tekno. 2015. Jenis-jenis OS smartphone.
https://de-tekno.com/2015/03/jenis-
jenis-os-smartphone/. (20 Juni 2016)
Djaali. 2008. Skala Likert. Jakarta : Pustaka
Utama.

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor


144 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017

Farabi, Ali Nur. 2013. Kajian Penerimaan Yamin, Sofyan, Rachmah, Lien A., dan Kurniawan,
Penggunaan Sistem ZISW dengan Heri. 2011. Regresi dan Korelasi dalam
Menggunakan Metode UTAUT : Studi Genggaman Anda. Jakarta : Salemba Empat.
kasus Yayasan Yatim Mandiri. Tesis. Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., and
Jakarta : STMIK Nusa Mandiri. Davis, F. D. 2003.User Acceptance of
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Information Technology: Toward a Unified
Multivariate dengan program SPSS. View. MIS Quarterly. September. Vol. 27.
Semarang : Badan Penerbit Universitas No. 3. H. 425-478.
Diponegoro. Venkatesh, V., Thong, James Y. L., and Xu, Xin.
Gunawan, Herry. 2015. Pengantar Transportasi 2012.Consumer Acceptance and Use of
dan Logistik. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Information Technology : Extending the
Handayani, D., Mochtar, I.B. & Soemitro, R.A., Unified Theory of Acceptance and Use
(2009). Karakteristik Alat Transportasi Technology. MIS Quarterly. March. Vol. 36.
Informal Ojek Sepeda Motor di Perkotaan No. 1. h. 157-178.
(Studi Kasus Kota Surakarta). Seminar Warman, Aditya Didih. 2012. Kajian Penerimaan
Nasional Pascasarjana IX Institute dan Penggunaan Wireless Hotspot Umum
Teknologi Sepuluh November Surabaya. Beradarkan Pendekatan Model UTAUT.
Indrawati. 2015. Metodologi Penelitian Tesis. Jakarta : STIMK Nusa Mandiri.
Manajemen dan Bisnis Konvergensi Yansyah, Andri. 2016. Rugi Akibat Macet Rp150
Teknologi komunikasi dan Informasi. Triliun. http://www.koran-
Bandung : Refika Aditama. jakarta.com/rugi-akibat-macet-rp150-
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. triliun/. (13 Mei 2016)
Yogyakarta : ANDI.
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem BIODATA PENULIS
Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Kurniawan, Albert. 2009. Belajar Mudah SPSS Lovianevy Firtian Soebali
Untuk Pemula. Yogyakarta : Mediakom. Putri, lahir di Jakarta tanggal
Morlok, Edward K. 1984. Pengantar Teknik dan 20 November 1987. Pada
Perencanaan Transportasi. Jakarta : tahun 2015 menyelesaikan
Erlangga pendidikan Diploma III pada
Moerwanto, Arie Setiadi. 2015. Kerugian Akibat Jurusan Manajemen
Macet di Jakarta Capai Rp. 65 Triliun per Informatika AMIK BSI
Tahun. http://nasional.republika.co.id/ Jakarta dan pada tahun 2016
berita/nasional/jabodetabek- menyelesaikan pendidikan
nasional/15/05/22/noqqro-kerugian- Sarjana di STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Saat ini
akibat-macet-di-jakarta-capai-rp-65- bekerja sebagai Senior Clerk pada Bagian Finance
triliun-per-tahun. (13 Mei 2016). PT. Albany Corona Lestari Jakarta.
Noviansyah, Eka. 2008. Aplikasi Website Museum
Nasional Menggunakan Macromedia Irfan Mahendra, MM,
Dreamweaver MX4. Jakarta : STIK. M.Kom, lahir di Taratak Baru
Nur Nasution, M. 2004. Manajemen transportasi. tanggal 18 Maret 1980. Pada
Jakarta : Ghalia Indonesia. tahun 2002 menyelesaikan
Priyatno, Dwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data pendidikan Sarjana
Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Komputer pada Universitas
Safaat H, Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Putra Indonesia YPTK
Mobile Smartphone dan Tablet PC Padang. Selanjutnya pada
berbasis Android. Bandung : Informatika. tahun 2005 lulus Program
Santoso, Idwan. 1996. Perencanaan Prasarana Magister Ilmu Komputer pada Universitas Putra
Angkutan Umum. Bandung : Pusat Studi Indonesia YPTK Padang dan pada tahun 2011
Transportasi dan Komunikasi ITB. menyelesaikan pendidikan pada Program
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis Magister Manajemen pada Universitas Persada
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Indonesia YAI Jakarta. Saat ini adalah dosen
R&D). Bandung : Alfabeta. dengan jabatan fungsional akademik lektor pada
Turban, Efraim; Rainer, Jr. R. Kelly.; Potter, Program Studi Sistem Informasi di STMIK Nusa
Richard E. 2006. Pengantar Teknologi Mandiri Jakarta.
Informasi. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba
Infotek.

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 - 6514 | Analisa Faktor-faktor

You might also like