Professional Documents
Culture Documents
123132
ISSN14112485print/ISSN20877439online
MenujuManufakturBerkelanjutandiIndonesia:
TantangandanKesempatan
1*
JessicaHanafi
Abstract:GlobalcompetitiveneshavestimulatedIndonesiatoimproveitseconomy.Therefore,the
Indonesian government aims to improve industry competitiveness through sustainable
developmentandincreasingaddedvalue.ThisisstatedintheMasterplanforAccelerationand
ExpansionofIndonesia'sEconomicDevelopment.Oneofthemethodtoanswertheglobalisation
challengeisbyimplementingsustainablemanufacturing.Sustainablemanufacturingbeginswith
leanmanufacturing,cleanerproductionandlifecycleassessmentbyconsideringhealthandsafety
of employee, customer, and the society. There are challenges in implementing sustainable
manufacturing.Therearealsovariedindicatorsfororganisationssustainability.However,allof
themarebasedonthetriplebottomline,whichareeconomy,socialandenvironmental.Thispaper
willdiscusshowsustainablemanufacturingisviewedfromthreeperspectives,basedonindustry,
governmentandacademics,especiallyinIndonesia.
Keywords:Sustainablemanufacturing,lifecycleassessment,sustainabilityindicator,MP3EI.
Pendahuluan dorong penguatan sisteminovasi nasional di sisi
produksi, proses, maupun pemasaran untuk pe
Perkembangan dunia saat ini diikuti oleh pening nguatandayasaingglobalyangberkelanjutanme
katan populasi, peningkatan konsumsi, industria nujuinnovationdriveneconomy.Dayasaingglobal
lisasi,semakinterkikisnya sumberdayaalamserta yangberkelanjutandanvisidalamMPE3EIinilah
polusi dan perubahan iklim. Keadaan ini perlu yangmenjadisalahsatupendorongupayamenuju
diingat bahwa pembangunan dan perkembangan manufakturberkelanjutandiIndonesia.Diharap
yang terjadi jangan hanya menciptakan kekayaan kan Indonesia dapat turut serta bersaing secara
dankesuksesannamunjugaharusdapatditurunkan globalnamuntetapdapatmenjagakeberlangsung
ke anak cucu kita. Inilah yang menjadi motivasi andarisumberdayadanproduksinya.
munculnya pembangunan berkelanjutan. Pemba
Menurut US Environmental Protection Agency (US
ngunan berkelanjutan mencetuskan manajemen
EPA), manufaktur berkelanjutan atau sustainable
berkelanjutandisegalaaspek,salahsatunyaadalah
manufakturberkelanjutan. manufacturing adalah penciptaan produk manu
faktur melalui proses ekonomis yang mengurangi
Padatahun2010pemerintahIndonesiamenetapkan dampak lingkungan negatif sambil turut menjaga
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pem kelestarian energi dan sumber daya alam. Manu
bangunan Ekonomi Indonesia yang lebih dikenal faktur berkelanjutan juga menjaga keselamatan
dengan sebutan MP3EI. Di dalam MP3EI dirumus karyawan, masyarakat dan konsumen. US EPA [1]
kan rencana jangka panjang pemerintah untuk juga menyebut manufaktur berkelanjutan sebagai
meningkatkanprodukdomestikbruto,dariUS$700 desain berkelanjutan atau desain hijau. Konsep
miliarpadatahun2010menjadiUS$44.5triliun manufaktur berkelanjutan di dunia sudah dimulai
padatahun2025danUS$1517,5triliunpadatahun sejaksekitartahun2000(OBrien[2],Westkmper
2045. Tujuan dari MP3EI adalah untuk me [3], Rashid [4], Bocken et al. [5]). Landasan dari
ningkatkan nilai tambah dan memperluas rantai manufaktur berkelanjutan ini adalah konsep daur
nilaiprosesproduksisertajaringandistribusi,selain hidup, dimana suatu produk atau proses tidak lagi
itujugauntukmendorongefisiensiproduksidanpe hanyadilihatdariprosesmanufakturnyasajanamun
masaransertaintegrasipasardomestikdalamrang juga dari keseluruhan daur hidupnya, mulai dari
kapenguatandayasaingdandayatahanperekono pengadaanbahanmental,produkjadi,sampaitahap
miannasional.MP3EIjugaberupayauntukmen penggunaan (usage stage), dan akhir hidup dari
produk(endoflife).
1
Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pelita Harapan, Jl. M.H Thamrin Boulevard, Padamakalahiniakandibahasisumanufakturber
LippoKarawaci,Tangerang,Banten15811.Indonesia. kelanjutan dilihat dari ketiga perspektif, yaitu sisi
Email:jessica.hanafi@uph.edu industri, pemerintah dan akademia, khususnya di
*Penuliskorespondensi Indonesia.Bagaimanaketerlibatanketigapemangku
kepentinganmempengaruhimanufakturberkelan
123
Hanafi/MenujuManufakturBerkelanjutandiIndonesia/JTI,Vol.17,No.2,Desember2015,pp.123132
hanya memerlukan perencanaan sistem produksi
yangberlandaskanketigapilarberkelanjutan
jutandantantangansertakesempatanyangada.
Pertamatama akan dibahas mengenai apa yang
dimaksud denganmanufakturberkelanjutandan
prinsipnya. Indikatorapayangdigunakanuntuk
mengukur keberlanjutandiindustri.Selanjutnya
akandilihatperspektifpemerintahdanakademia
mengenai manufaktur berkelanjutan. Terakhir,
kesimpulanmengenaitantangandankesempatan
akandipaparkan.
MetodePenelitian
HasildanPembahasan
ManufakturBerkelanjutan
Padatahun1992dilaksanakanseminarolehPBB,
United Nation Conference on Environment and
Development,diRiodeJaneiroyangdikenaldengan
nama RioDeclaration.Padakonferensiiniditekan
kankewajibanprodusen,konsumendanpemerintah
dalam mensukseskan manufaktur berkelanjutan.
Beberapa strateginya adalah penggunaaan atau
pemilihanprosesproduksiyanglebihefisiensecara
energi dan sumber daya alam, strategi pencegahan
(preventive strategies), teknologi produksi bersih
untukseluruhdaurhidupproduk,sertaminimisasi
danpencegahanlimbah(OBrien[2]).
Gambar2Konsepdaurhidupproduk(Hanafietal.[22])
dalam mengurangi dampak negatif lingkungan dari Krajnc dan Glavi [21]: (1) Produk dan kemasan
prosesproduksi(Huangetal.[7],Bykbayetal.[8], didesain supaya aman selama siklus hidup produk
tersebut.(2)Pelayanandiatursupayadapatmemu
Almeidaetal.[9],vanHoofdanLyon[10],Niinimki
askan kebutuhan manusia dan menjunjung keadil
danHassi[11],Khalili etal. [12],GrutterdanEgler
an. (3) Limbah dan sampah produksi dikurangi,
[13],NarayanaswamydanStone[14]).Huang etal. dihilangkan,ataudidaurulang.(4)Bahankimiadan
[7]mengidentifikasiadanyapeningkatankonservasi bahan lain yang berbahaya untuk kesehatan
energi, pengurangan konsumsi bahan mentah dan dihilangkan. (5) Energi dan material dilestarikan,
air, peningkatan utilisasi secara keseluruhan dan danenergidanmaterialyangdigunakanadalahyang
pengurangan emisi polutan. Huang et al. juga me palingtepat.(6)Tempatkerjadanteknologididesain
negaskan bahwa untuk mencapai keberlanjutan untuk meminimalisir atau menghilangkan bahaya
produksi bersih merupakan proses yang terus kimia,bahayaergonomi,danbahayafisik.
menerusyangharus dilakukan. Namunsepertivan (7)Pekerjaandiaturuntukmempertahankandan
HoofdanLyon[10],Huang etal. [7]jugamenekan meningkatkanefisiensidankreatifitaspekerja.(8)
kan bahwa walaupun produksi bersih banyak Keamanan dan keberlangsungan semua pekerja
berhasil dilakukan di perusahaan besar, penerapan adalahprioritas,sepertijugaperkembanganterus
di usaha kecil dan menengah ditemukan banyak menerus dari bakat dan kapasitas pekerja. (9)
hambatan. Masyarakat sekitar tempat kerja dihormati dan
diuntungkansecaraekonomi,sosial,budaya,dan
Seperti disebutkan sebelumnya, dalam manufaktur fisik. (10) Keberlangsungan ekonomi jangka
berkelanjutanterdapattigaaspekutamayangharus panjangperusahaanditingkatkan.
diperhatikan,yaituekonomi,sosialdanlingkungan
Di Indonesia isu keberlanjutan sudah mulai ber
sertasambilmemperhatikankeselamatankaryawan, kembangnamunbanyakkendalayangdihadapioleh
konsumendanmasyarakat,makasuatuprodukdan industri, yang juga teridentifikasi di negaranegara
proses tidak hanya bisa dilihat sampai produk lain khususnya di negara berkembang atau di
tersebut selesai diproduksi, namun harus melihat industri berukuran kecil dan menegah (Small
secarakeseluruhandaurhidupdariproduktersebut
Medium Enterprise /SME). Secara umum, ham
(life cycle approach) (Gambar 2). Life Cycle batan yang dihadapi dalam penerapan manufaktur
Assessment (LCA) adalah metode yang dapat berkelanjutanadalahhambatanekonomi,hambatan
digunakan untuk mengetahui dampak terhadap teknologi,danhambatanmanagerial(Dornfeld etal.
lingkungan, kesehatan manusia dan sumber daya [15]). Secara ekonomis, tuntutan pengurangan
alam. Melalui LCA, setiap proses dalam setiap dampak negatif lingkungan dapat mempengaruhi
tahapanhidupsuatuprodukdiukur,diinventarisasi kinerjaperusahaan.Walaupunkegiatanpencegahan
dan diinterpretasi sehingga dapat diketahui dam polusi, productstewardship,danpengontrolanemisi
paknya(Guine[16],ISO[17]).Konsepdaurhidupini dapat mengurangi biaya pengelolaan limbah dan
kemudian berevolusi menjadi life cycle costing dan konsumsimaterial,namuninvestasiyangtinggidan
paybackperiodyangpanjangmenyebabkankeragu
social life cycle assessment untuk mengevaluasi
raguan industri untuk melaksanakan manufaktur
dampaksuatuprosesdanprodukterhadapekonomi
berkelanjutan (Khalili et al. [12]). Keterbatasan
dan dampak sosial, secara berurutan, yang dikem
teknologi dalam pengukuran energi, emisi dan
bangkanolehUnitedNationEnvironmentalProgram dampak lingkungan secara sistematis juga menjadi
(UNEP) dalam Life Cycle Initiatives [18], UNEP hambatan(vanHoofdanLyon[10]).
SETAC[19].
Kendala lainnya terkait dengan masalah keter
Berdasarkan konsep daur hidup tersebut, dapat batasansumberdayamanusia(vanHoofdanLyon
dijabarkanprinsipdarimanufakturberkelanjutan [10],Khalilietal.[12]).vanHoofdanLyon[10]
LowellCentreforSustainableProduction[20]dan
125
Hanafi/MenujuManufakturBerkelanjutandiIndonesia/JTI,Vol.17,No.2,Desember2015,pp.123132
laporan terbanyak di dunia (2066 laporan), diikuti
olehSpanyol(1339laporan)danAfrikaSelatan
menemukan pada SME hambatan berasal dari ku
rangnyaSDM,kurangnyapengetahuandanadanya
persepsibahwamerekatidakmenyebabkandampak
lingkungan. Selain itu, pada SME perusahaan se
ringkali mempunyaisistemdankemampuanmana
jerialprofesionalyangterbatas.Prosespengambilan
keputusan yang terpusat pada pemilik, pekerja
dengankemampuanyang terbatas,karyawantidak
dilibatkandalampengambilankeputusan,lemahnya
pendataan dalam perusahaan, tidak adanya sistem
monitoring dalam perusahaan dan keadaan
keuangan yang tidak stabil merupakan hambatan
hambatandalampelaksanaankeberlanjutan(Khalili
etal.[12]).Dalamsetiapaspekkeberlanjutan,komit
men manajemen (top management) merupakan hal
yangterpenting(SchneiderdanWallenburg[23]).
Tabel1.Indikatorkeberlanjutan
No Setindikator Komponen
1 GlobalReportInitiative(GRI) 70indikator
2 DowJonesSustainabilityIndex 12kriteria
Gambar 3. Jumlah laporan keberlanjutan pada
(DJSI)
3 2005EnviromentalSustainability 76blok Negara negara di Asia Tenggara dibandingkan
denganUSA,AustraliadanJerman.
126
Hanafi/MenujuManufakturBerkelanjutandiIndonesia/JTI,Vol.17,No.2,Desember2015,pp.123132
KegiatanyangdilaporkanolehindustridiIndonesia
dalam Sustainability Reporting atau laporan keber
lanjutan kebanyakan dalam aspek ekonomi dalam
upayameningkatkan pendapatan,dandalamaspek
sosial dalam rangka menjaga kesehatan karyawan,
meningkatkan kesejahteraan pegawai, memiliki ke
adilan terhadap pegawai, menjunjung tinggi HAM,
meningkatkan upaya pengembangan karyawan dan
meningkatkan upaya pengembangan masyarakat.
Untuk perusahaan besar, konsistensi pendapatan
dan peningkatan pendapatan merupakan hal yang
Gambar4JumlahartikeljurnaldibidangLifeCycle menjadi target utama. Selain itu, karena mereka
Asssement yang diterbitkan dalam bidang jugamempunyaitanggungjawabuntukmelaporkan
berdasarkan negaraafiliasidanasalpenulissampai
keadaan keuangannya kepada para pemegang
denganFebruari2015(WoLCARI2015[25]).
saham, aspek ekonomi ini menjadi hal yang paling
banyak dilaporkan untuk menunjukkan kesehatan
dankelangsunganperusahaan.
UNESCOtelahmenetapkansuatuagensiuntuk
Education for Sustainable Development (ESD). Da
lam programnya, ESD mengintegrasikan isuisu
pengembanganberkelanjutandalampengajarandan
pembelajaran. Topiktopik kuncinya antara lain
perubahan iklim, pengurangan resiko bencana,
biodiversiti,pengurangankemiskinan,dankonsumsi
berkelanjutan. Program ini juga bertujuan untuk
memotivasi dan memberdayakan anak didik untuk
mengubah perilaku menuju pembangunan berke
lanjutan. Kompetensi yang ditekankan antara lain
caraberpikirkritis,membayangkankeadaandimasa
depan dan membuat keputusan secara kolaboratif
(UNESCO[30,31]).
Penelitianselanjutnyadiperlukaneksplorasiyang
lebih mendalam mengenai komitmen industri
dalam manufaktur berkelanjutan dan hambatan
dan tantangan yang mereka alami sehingga
dapat diidentifikasi hambatan dan tantangan
tersebutberdasarkanjenisindustrinya.
UcapanTerimaKasih
DaftarPustaka
1. USEPA,USEnvironmentalProtectionAgency,
Sustainable Manufacturing, Sustainable
Manufacturing, 2015. Available: http://
www.epa.gov/ sustainablemanufacturing/.
Accessed:17Aug2015.
2. OBrien, C.,Sustainable Production:A New
Paradigm for a New Millennium,
International Journal of Production
Economic,60,1999,pp.17.
3. Westkmper,E.,Alting,andArndt,LifeCycle
ManagementandAssessment:Approachesand
Visions towards Sustainable Manufacturing
(keynote paper), CIRP AnnualManufacture.
Technology,49(2),2000,pp.501526.
4. Rashid,A.S.H.,Evans,S.andLonghurst,P.,A
Comparison of Four Sustainable Manufacturing
Strategies, International Journal of Sustainable
Engineering,1(3),2008,pp.214229.
5. Bocken, N. M. P., Short, S. W., Rana, P., and
Evans, S., A Literature and Practice Review to
DevelopSustainableBusinessModelArchetypes,
Journal of Cleaner Production, 65(2), 2014,
pp.4256.
6. ReichWeiser, C., Simon, R., Fleschutz, T.,
Yuan, C., Vijayaraghavan, A., and Onsrud,
H., Metrics for Green Manufacturing, in
Green Manufacturing, Dornfeld, D. A., Ed.
SpringerUS,2013,pp.4981
7. Huang,Y.,Luo,J.,andXia,B.,Applicationof
Cleaner Production as an Important
SustainableStrategyintheCeramicTilePlant:
14. NarayanaswamyV.,andStone,L.,FromClea
nerProductiontoSustainableProductionand
8. Bykbay, B., Ciliz, N., Goren, G. E., and Consumption in Australia and New Zealand:
Mammadov, A., Cleaner Production Achievements,Challenges,andOpportunities,
Application as a Sustainable Production Journal of Cleaner Production, 15,(89),
Strategy,inaTurkishPrintedCircuitBoard 2007,pp.711715.
Plant, Resources. Conservation and Recycle, 15. Dornfeld,D.,Yuan,C.,Diaz,N.,Zhang,T.,
54(10),2010,pp.744751. and Vijayaraghavan, A., Introduction to
9. Almeida,C.M.V.B.,Bonilla,S.H.,Giannetti,B. Green Manufacturing, in Green
F.,and Huisingh, D.,Cleaner ProductionInitia Manufacturing,Springer,2013,pp.123.
tivesandChallengesforaSustainableWorld:An 16. Guine, J. B., Handbook on Life Cycle Asses
Introduction to This Special Volume, Journal of smentOperationalGuidetotheISOStandards,
CleanerProduction,47(5),2013,pp.110. International Journal of Life Cycle
10. vanHoof,B.,andLyon,T.P.,CleanerProduction Assessment,7(5),2002,pp.311313.
in Small Firms Taking Part in Mexicos 17. ISO, International Standard Organisation, ISO
SustainableSupplierProgram,JournalofCleaner 14040: Environmental Management Life Cycle
Production,41,2013,pp.270282. AssessmentPrinciplesandFramework.1997.
11. Niinimki, K., and Hassi, L., Emerging Design 18. LCI, Life Cycle Initiatives, Social Life Cycle
Strategies in Sustainable Production and Assessment(SLCA)|LifeCycleInitiative,2015.
ConsumptionofTextilesandClothing,Journalof Available: http://www.lifecycleinitiative.org/
CleanerProduction,19(16),2011,pp.18761883. startinglifecyclethinking/lifecycleapproaches/
12. Khalili, N. R., Duecker, S., Ashton, W., and sociallca/.Accessed:19Aug2015.
Chavez, F., FromCleanerProductiontoSus 19. UNEPSETAC Life Cycle Initiative, Guidelines
tainableDevelopment:TheRoleofAcademia, forSocialLifeCycleAssessmentofProducts, U.
JournalofCleanerProduction,96(6),2014, N.Environ.ProgrammeISBN,2009,pp.97892.
3043 20. LowellCentreforSustainableProduction,Lowell
13. Grutter,J.M.,andEgler,H.P.,FromCleaner Center for Sustainable Production, 2015.
Production to Sustainable Industrial Available: ttp://www.sustainableproduction.org/.
Production Modes, Journal of Cleaner Accessed:28Jun2015.
Production,12(3),2004,pp.249256.
130
Hanafi/MenujuManufakturBerkelanjutandiIndonesia/JTI,Vol.17,No.2,Desember2015,pp.123132
21. Krajnc, D., and Glavi, P., Indicators of 28. Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan
Sustainable Production, Clean Technology HidupdanKehutananRepublik Indonesia,Pro
EnvironmentPolicy,5(34),2003,pp.279288. gram Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
22. Hanafi, J., Kara, S., and Kaebernick, H., dalamPengelolaanLingkungan(PROPER),2015.
ReverseLogisticsStrategiesforEndofLife Available: http://proper.menlh.go.id/portal/.
Products,InternationalJournalofLogistic. Accessed:19Aug2015.
Management,19(3),2008,pp.367388. 29. Kementerian ESDM Republik Indonesia, Peme
23. Schneider, L., and Wallenburg, C. M., Imple rintah Luncurkan Kompor Tungku Sehat
mentingSustainableSourcing:Does Purchasing KementerianESDMRepublikIndonesia,Agustus
NeedtoChange? JournalofPurchasing.Supply 2014. Available: http://ebtke.esdm.go.id/
Management,18(4),2012,pp.243257. post/2014/08/14/648/pemerintah.luncurkan.kom
24. N.USDepartmentofCommerce,NISTSustainable por.tungku.sehat.Accessed:19Aug2015.
Manufacturing Indicators Repository (SMIR), 05 30. UNESCO,UNESCO|TeachingandLearning
Nov2010. Available: http://www.mel.nist. gov/ for a Sustainable Future, 2010. Available:
msid/SMIR/index.html.Accessed:17Aug2015.
http://www.unesco.org/education/tlsf/.
25. WoLCARI 2015, Indonesian Life Cycle Assess Accessed:19Aug2015.
ment Network. Available: http://www.ilcan.or.id/ 31. UNESCO,EducationforSustainableDevelop
events/wolcari2015/.Accessed:14Nov2015. ment|Education|UnitedNationsEducatio
26. GlobalReporting,GlobalReportingInitiative. nal,ScientificandCulturalOrganization,
Available: https://www.globalreporting.org/.
2015.Available:http://www.unesco.org/new/en/
Accessed:14Nov2015.
education/themes/leadingtheinternational
27. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia,
InventarisasiGasRumahKaca,2015.Available:
agenda/educationforsustainable
http://grkindustri.kemenperin.go.id/. Accessed: development/.Accessed:19Aug2015.
19Aug2015.
131
Copyright of Jurnal Teknik Industri is the property of Petra Christian University, Institute of
Research & Community Outreach and its content may not be copied or emailed to multiple sites
or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission.
However, users may print, download, or email articles for individual use.