Professional Documents
Culture Documents
, kecepatan, irama,
kedalaman)Warna kulit abnormal (mis., pucat, kehitaman)KonfusiSianosis (pada neonates
saja)Penurunan karbon dioksidaGangguan penglihatanDiaphoresisDispneaSakit kepala saat
bangunHiperkapneaHipoksemiaHipoksiaIritabilitasNapas cuping
hidungGelisahSomnolenTakikardia
Setelah diberikan asuhan keperawatan 112 jam, diharapkan kerusakan pertukaran gas teratasi,
dengan kriteria hasil:
AGD dalam batas normal skala 5 (no deviation from normal range).Tanda-tanda sianosis
mencapai skala 5 (none)Klien tidak mengalami somnolen mencapai skala 5 (none).
Capitary refill pada jari-jari dalam rentang normal mencapai skala 5 (no deviation from normal
range)NIC : Airway Management
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi udaraLakukan terapi fisik dada, sesuai
kebutuhanKeluarkan secret dengan melakukan batuk efektif atau dengan melakukan
suctioningCatat dan monitor pelan, dalamnya pernapasan dan batukBerikan treatment aerosol,
sesuai kebutuhanBerikan terapi oksigen, sesuai keebutuhanRegulasi intake cairan untuk
mencapai keseimbangan cairanMonitor status respiratory dan oksigenasi
Respiratory Monitoring
Monitor tekanan darah, nadi, temperature, dan status respirasi, sesuai kebutuhan.Monitor
respiration rate dan ritme (kedalaman dan simetris)Monitor suara paruMonitor adanya
abnormal status respirasi (cheyne stokes, apnea, kussmaul)Monitor warna kulit, temperature
dan kelembapan.Monitor adanya sianosis pada central dan perifer
Managemen Asam-Basa
Pertahankan kepatenan jalan napas. Pantau gas darah arteri (AGD), serum dan tingkat elektrolit
urine. Monitor hilangnya asam (misalnya muntah, output nasogastrik, diare dan
diuresis).Berikan posisi untuk memfasilitasi ventilasi yang memadai (misalnya membuka jalan
napas dan mengangkat kepala tempat tidur)Pantau gejala gagal pernafasan (misalnya
PaO2rendah, PaCO2tinggi dan kelelahan otot pernafasan).Pantau pola pernapasan.Berikan
terapi oksigen, jika perlu.Airway Management
Respiratory Monitoring
Untuk membuat klien agar bernafas dengan baik tanpa adanya gangguan.Untuk mengetahui
tekanan gas darah (O2dan CO2) sehingga kondisi pasien tetap dapat dipantau.Agar klien tidak
mengalami alkalosis akibat kekurangan asam yang berlebihan dari tubuh.Posisi yang tepat
menyebabkan berkurangnya tekanan diafragma ke atas sehingga ekspresi paru maksimal
sehingga klien dapat bernafas dengan leluasa.Agar perawat cepat mengetahui jika terjadinya
gagal nafas sehingga tidak membuat kondisi klien menjadi semakin buruk.Sebagai indikator
adanya gangguannafas dan indikator dalam tindakanselanjutnya.Untuk mempelancar
pernafasan klien dan memenuhi kebutuhan oksigen klien.
DAFTAR PUSTAKA