You are on page 1of 13

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM

Sasaran
Memahami konsep dan proses perancangan sistem manufaktur mulai dari perancangan produk,
perancangan proses, pemilihan lokasi dan perancangan lay out

What Design IE Do ?

Human Activity System


Perancangan System
Pengoperasian System

Langkah Perancangan Sistem


Analisis Permintaan

Perancangan Produk Dan Proses

Penentuan Kapasitas

Pemilihan Lokasi

Perancangan Lay Out

Pengoperasian Sistem

Analisis Permintaan
Tujuannya adalah menentukan jenis produk dan menghitung volume permintaan effektifnya

Analisis Permintaan
Analisis Peluang Pasar

Proyeksi Demand Potential(Do)


Market Share ( S )
Proyeksi Demand Effektif (De )
De = S.Do
DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 1
Demand Effective

Metoda Proyeksi
Market Research
Kwalitatif
Kwantitatif
Time Series
Causal

Analisis Market Share


Analisis Persaingan

5 Forces ( Porter )
Substitute
Supplier
Buyer
New Entrance
Competitor

Product Design
Membuat blue print product berdasarkan atas permintaan pasarnya

The Four Cs of Design


Creativity
Requires creation of something new
Complexity
Requires decision on many Variables and Parameters
Choice
Requires making choices between many possible solution
Compromise
Requires balancing multiple conflicting requirements

Comparison Scientific Method Vs Design Method

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 2


Types of Design Project
Variation of Existing Product
Improvement of Existing Product
Development of New Product for Low Volume Production Run
Development of New Product for Mass Production
One-of-a-Kind Design

Morphology of Design
1. Conceptual Design
2. Embodiment Design
3. Detail Design
4. Planning For Manufacture
5. Planning For Distribution
6. Planning for Use
7. Planning for Retirement of the Product

Product Design Process

Identifying Customer Needs


Gathering Information From Customers
Interview, Focus Group, Customer Survey, and Customer Complaint
Constructing Survey Instrument
Evaluating Customer Needs
Dimension of Quality for Manufactured Product
Performance
Features
Reliability
Durability
Serviceability
Conformance
Aesthetics
Perceived Quality

Product Design Specification


A Document Which Contains All of the Facts Related to the Outcome of the Product Development
In Use Purpose and Market
DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 3
Functional Requirements
Corporate Constraint
Social, Political, and Legal Requirements

Customer Requirements
Expecters
There are basic attributes that one would expect to see in the product
Spokens
There are specific features that customer defines the product in terms of these attributes
that one would expect to see in the product
Unspokens
These Are Specific Features That Customers Say They Want in the Product.
Exiters
These Are Product Features That Make the Product Unique and Distinguish It From the
Competition

Quality Function Deployment


A Planning and Problem Solving Tool for Translating Customer Requirements Into the Engineering
Characteristics of Product ( Engineering Parameters)

Manufacturing Engineering
Designing the Production Processes for a Product

Evaluating the Manufacturing of the Product


Selecting Processes and Setting Process
Designing Work-Holding Device
Estimating the Cost of Manufacturing the Part
Assuring the Quality of the Part Produce

Process Planning
Defining Product Structure and Specification
Struktur produk berbentuk seperti peta hirarki yang menunjukkan semua sub assembly, sub-sub
assembly, komponen & bahan baku yang digunakan dalam pembuatan suatu produk.
Bill of material berisi jumlah & nama material yang dibutuhkan oleh sebuah produk dengan lengkap.
Spesifikasi berisi detail material, panjang, lebar, tebal, diameter, kondisi permukaan & toleransi.
Assessing The Manufacturability

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 4


Dapat tidaknya sebuah produk diproduksi merupakan perhitungan mudah/ sulitnya memproduksi
sebuah produk dengan toleransinya. Semakin ketat toleransinya, berarti semakin mahal biaya
produksi produk tersebut.
Determining Processes Capable of Producing Part
Dengan menguji spesifikasi masing-masing item & kemampuan dari masing-masing proses dapat
dikembangkan daftar proses yang mungkin dapat dilakukan. Yang harus diperhatikan :
a. Kesesuaian sifat antara material dengan proses yang digunakan
b. kemampuan suatu proses untuk memproduksi dengan toleransi yang diijinkan.
c. Rancangan ulang komponen yang dibutuhkan untuk memudahkan produksi dengan proses
tersebut.
Evaluating The Cost of Each Process
Untuk mengevaluasi biaya masing-masing proses, terdapat dua jenis biaya yang harus diperhatikan,
yaitu biaya tetap (fixed cost) & biaya variable (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tetap
harus dikeluarkan berapapun jumlah produk yang akan diproduksi. Biaya variable adalah biaya yang
besarnya berubah-ubah tergantung dari jumlah produk yang dibuat.
Total biaya = biaya tetap + (biaya variable/unit x jml unit yang diproduksi)
Ttg Break Event Point.
Determining the Sequence of Operations
Untuk menentukan urutan operasi yang akan digunakan dalam memproduksi seluruh produk sesuai
dengan ukuran yang diinginkan tergantung dari beberapa hal. Urutan produksi berdasarkan pada :
a. minimasi penanganan komponen (rute yang dijalani komponen, jika memungkinkan harus
berjalan sesuai dengan urutan mesin, tanpa terjadi back tracking /bolak balik).
b. Menjamin bahwa suatu produk tidak akan meninggalkan sampah, puing, goresan, dsb.
c. melakukan operasi sebanyak-banyaknya dalam satu mesin dengan tetap menjaga toleransi &
kualitas.
Documenting the Process
Peta proses operasi ini akan menggbkan aliran material selama mengalami berbagai proses produksi.

Manufacturing Processes
Refining and Alloying Hampir semua logam harus mengalami beberapa proses terlebih
dahulu dari bentuk aslinya sebelum dia dapat digunakan. Beberapa sifat yang diuji :
a. Tensile Strength yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan proses penarikan.
b. Hardness adalah kemampuan suatu material untuk menahan perlakuan penekanan.
c. Impact Resistance adalah kekuatan material untuk menyerap energi.
d. Malleability adalah kemampuan suatu produk untuk dibentuk atau diperpanjang.
e. Fatique Resistance adalah kemampuan suatu material untuk menahan berbagai perlakuan yang
berulang-ulang.
f. Corosion Resistance adalah kemampuan suatu material untuk menahan proses korosi.
Casting merupakan salah satu cara untuk membentuk suatu benda dengan menuangkan logam
yang telah dicairkan kedalam cetakan & membiarkan material tersebut memadat. Bagian-bagian dari
cetakan pasir :
a. Flask
b. Cope
c. Drag
d. Cheek
e. Riser (tempat penyimpanan logam cair untuk menyediakan cairan logam tambahan pada saat
logam memadat & mengkerut)
f. Pouring Basin ( daerah dimana logam yang telah meleleh dituangkan)
g. Sprue (saluran vertikal tempat mengalirnya logam yang telah meleleh)
h. Runner (saluran horisontal sebagai tempat mengalirnya logam yang telah meleleh)
i. Gate (tempat masuknya logam ke dalam cetakan)

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 5


Metal Forming logam akan diberikan tekanan untuk mendapatkan bentuk sesuai dengan yang
diinginkan, untuk mendapatkan sifat yang diinginkan, atau keduanya. Pembentukan ini dapat berupa
proses pemanasan atau pendinginan.
a. Rolling adalah proses penekanan yang menyebabkan logam menjadi lebih panjang dengan
melewatkan dua atau lebih roller di atas logam.
b. Forging adalah proses pembentukan logam dengan menggunakan satu/ rangkaian tekanan yang
berulang-ulang & menggunakan tekanan yang berkesinambungan sebagai rollingnya.
c. Extrussion proses ekstruksi sebuah logam dilakukan dengan menekan logam tersebut di luar
batas elastisnya & memaksa logam tersebut mengalir keluar dari alat ekstruksi sehingga
didapatkan sebuah bentuk sesuai dengan yang diinginkan.
d. Bending didapatkan dengan memaksa mengubah bentuk logam secara permanen menjadi
bentuk yang diinginkan.
e. Drawing & stretching bertujuan untuk memproduksi saluran tanpa sambungan dengan
memberikan tekanan & memaksa lembaran logam terbentuk sesuai dengan bentuk yang
diinginkan.
Metal Cutting merupakan proses pengubahan bentuk suatu material dengan menggunakan alat
potong. Tujuan : untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, toleransi yang ketat & keadaan
permukaan tertentu.
a. Shearing merupakan proses pemotongan logam dengan menggunakan tekanan/dorongan antara
dua tepi logam yang tajam.
b. Turning merupakan proses pemotongan dengan memutar benda kerja pada alat potong &
pemotongan material dilakukan dengan memakankan alat potong pada benda kerja atau
memakankan benda kerja pada alat potong.
c. Drilling merupakan proses membuka, melebarkan atau membuat sebuah lubang.
d. Shaping & planning dalam proses ini, permukaan logam akan dipotong dengan aksi yang
berulang-ulang.
e. Milling merupakan proses pemotongan dengan menggunakan alat potong yang berputar-putar
yang terdiri dari beberapa gigi yang terputus-putus.
f. Branching proses ini = milling, yaitu proses pemotongan yang menggunakan alat potong
bergerigi.
g. Sawing Filling, merupakan proses pemotongan logam dengan menggunakan alat potong yang
bergerigi dengan cara menarik & mendorong alat tersebut.
h. Grinding merupakan proses pembentukan logam menjadi logam yang lebih kecil dengan
menggilingkan/menggosokkan material abrasive secara berulang-ulang pada material.
Welding merupakan sebuah proses yang dibuat untuk menyambung logam yang =
menggunakan panas atau tekanan atau keduanya.
a. Electric arc merupakan proses welding antara elektrode dengan benda kerja/dengan menggunakan
electric arc.
b. Resistance welding aliran dialirkan diantara dua buah logam yang diletakkan bersama-sama di
bawah tekanan.
c. Beam welding proses ini mendapatkan tekanan dengan cara membom benda kerja dengan
electron beam welding atau dengan cahaya energi tinggi pada benda (laser welding).
d. Thermit welding merupakan proses welding dengan membentuk sebuah lubang pada logam yang
akan dilas & logam cair dimasukkan dalam lubang tersebut untuk membentuk las.
e. Pressure welding dua komponen digabungkan dengan menggunakan tekanan dengan atau tanpa
sumber tekanan dari luar.
f. Gas welding menggunakan gas yang mudah terbakar yang dibakar dengan oksigen dalam nyala
api (flame).
g. Brazing & Soldering logam pengisi dilelehkan & ditambahkan dalam area yang dilas.
Assembly merupakan proses dimana berbagai komponen & sub assembly digabungkan agar
menjadi rakitan/produk yang lengkap.

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 6


Finishing merupakan proses dimana material, baik itu material yang telah selesai, sub assembly
atau komponen, dibuat menjadi lebih efektif dengan memberikan energi dari luar atau dengan
menambahkan material lainnya.

Classification Of Manufacturing Processes


1. Processes for Changing Physical Properties
2. Processes for Changing the Shape of Material
3. Processes for Machining Parts to a Fixed Dimension
4. Processes for Obtaining a Surface Finish
5. Processes for Joining Parts or Materials

Classification Of Service Processes


1. Process for relocating goods
2. Process for storing goods
3. Process for exchanging items
4. Process for physical transformation
5. Process for physiological transformation
6. Process for information transformation

Equipment Selection & Specification


Selecting Equipment to be used,
a. General-purpose or Specialized Equipment
b. Material Handling System
Allocating Available Facilities (Layout Design)

Equipment Selection Alternatives


General Purpose Specialized
Cost Low High
Operator skill&control High , more control Low, less control
Output rate Low-human pace High-machine pace
Setup time Lower-problem predictable High-problem random
&controllable & highly tech.
Maintenance Cost Low-lower skill reqed High
Product/service Quality Based on human control High-based on
machine accuracy
WIP High Low
Absolescence Slower High

Ancillary Function
Tool, Jig and Fixture Design
Desain tool adalah perancangan alat Bantu produksi yang dapat dioperasikan dengan cara yang
paling efektif & ekonomis.
Fixture merupakan perlengkapan yang digunakan untuk menahan & sebagai tempat bagi benda
kerja
Jig hampir = fixture, hanya saja jig ikut menghantarkan tool/peralatan ke benda kerja.
Cost Estimating adalah penaksiran total biaya produksi yang dibutuhkan dalam sebuah proses
manufaktur. Biaya produksi terdiri dari tiga bagian ;
a. Bahan baku bahan baku langsung adalah bahan baku yang langsung digunakan & berubah
menjadi produk. Bahan baku tidak langsung adalah bahan-bahan lain yang ikut menunjang
proses produksi.
b. Tenaga Kerja tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang ikut terlibat langsung dalam
proses pembuatan sebuah produk. Tenaga kerja tidak langsung adalah semua tenaga kerja
lainnya.
DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 7
c. Overhead merupakan semua biaya produksi selain biaya material langsung & tenaga kerja
langsung yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung & material tidak langsung.
Tujuan : untuk menaksir biaya produksi berdasarkan produksi yang telah ada.
Break Even Point (titik pulang pokok) : titik potong yang menyatakan tingkat aktivitas (volume
produksi) yang menyebabkan hasil penjualan (pendapatan total) = biaya total, dengan kata lain
pada tingkat aktivitas tersebut tidak diperoleh keuntungan maupun kerugian.
Contoh : Lusi bermaksud menjual roket mainan di pasar malam. Lusi membeli roket mainan
dengan harga Rp 500,-/unit & akan dijual dengan harga Rp 200.000,-. Agar dapat memperoleh
kembali modalnya (titik pulang pokok), berapa banyak mainan yang harus dijualnya?
Misalkan A = jumlah unit yang dijual agar dicapai BEP, pada BEP, pendapatan bersih = 0
Penjualan = biaya berubah + biaya tetap + pendapatan bersih
Rp 900,- A = Rp 500,- A + Rp 200.000,- + 0
Rp 400,- A = Rp 200.000,-
A = 500 unit
Jadi BEP akan dicapai pada tingkat penjualan 500 unit mainan atau Rp 450.000,- dengan harga jual
Rp 900,-/unit.
Maintenance System Design
a. Preventive maintenance perhatian & perawatan yang periodik terhadap berbagai mesin &
peralatan ini sangat penting. Tujuan : untuk memperpanjang umur peralatan & meminimasi
jumlah dari emergency maintenance (meminimasi jumlah penghentian produksi).
b. Emergency maintenance beberapa peralatan terkadang harus diturunkan & diperbaiki
secepatnya karena ada kerusakan yang sifatnya tiba-tiba.
Packaging System pengepakan produk jadi harus didesain untuk melindungi produk selama
proses pengiriman & untuk menjamin produk tersebut tidak rusak pada saat sampai di tempat
tujuan.
Material handling

Material Handling
1. Increasing Speed and Precision
2. Maximizing the Use of Space and Equipment
3. Increasing Safety and Working Condition
4. Reducing Damage
5. Increasing Control

Principles of Material Handling


1. Minimize the Number of Material Moves
2. Maximize the Unit Load Handled
3. Maximized Safety of Material Handling Equipment
4. Simplify the Material Handling Process
5. Maximize Pace Utilization
6. Integrate Storage and Handling System
7. Integrate Materials and Information Flows
8. Minimize Human Effort
9. Design for Improved Operability, Reliability, Maintainability and Flexibility

Penentuan Kapasitas

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 8


Keterkaitan Antar Kapasitas

Langkah

Kapasitas Effektif
Ce = De/(1-L)
Dimana L: loses karena
- Kerusakan di gudang
- Kerusakan transportasi
- Warranty
- Sales program

Strategi Kapasitas

Strategi Kapasitas
Lead Demand R > 0.5
Lag Demand R < 0.5
Equal Demand R = 0.5

Capacity Cushion Ratio


R = ( Cx Cs )/Cx
Dimana:
R : Capacity Cushion Ratio
Cx : Marginal Profit
Cs : Marginal Production

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 9


Kapasitas Design
Co = Ce/(1-E )
Dimana,
E : Effisiensi Pabrik

Pemilihan Lokasi
Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :
Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu memberikan total biaya dari
proses produksi dan distribusi yang rendah serta harga dan volume penjualan produk yang mampu
memberikan keuntungan yang maksimal.

Kriteria Lokasi

Faktor Lokasi

2. Tangible
. Transportasi . Utilitas
. Tenaga Kerja . Biaya Konstruksi
. Energi . Pajak
. Tanah . Bahan Penolong
. Insentif . Dll
3. Intangible
Iklim
Peraturan
Stabilitas Politik
Kemudahan Ekspansi
Budaya
Polusi
Dll

Tahapan Pemilihan Lokasi

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 10


Metoda Pemilihan
Gravitasi (Metode Analisa Pusat Gravitasi) Kontinyu (penentuan satu/ lebih lokasi optimal)
Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu:
- Lokasi sumber bahan baku/material (input produksi)
- Lokasi daerah pemasaran (output produksi)
Dalam metode ini diasumsikan bahwa :
Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-
masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama).
Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah :
- Kebutuhan/demand produk jadi atau bahan baku dari masing daerah pemasaran atau lokasi
sumber bhn baku.
- Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah
sumber bahan baku.
Fungsi Tujuan adalah :
m n
Minimum f (X,Y) = Wj . di
I=1 j=1
Dimana :
di = [ ( Xi aj ) 2 + ( Yi bj ) 2 ] 1/2
m = banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih
n = banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku
Wj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas suplay dari sumber bhn baku.
( Xi ; Yi ) = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,., m
(aj ; bj) = koordinat lokasi daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,., n
Soal Latihan :
Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi
kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai
berikut :
Alternatif lokasi P (-10, 7)
Alternatif lokasi Q (5, -30)
Alternatif lokasi R (10, 0)
Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat
dan kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :
Daerah Pemasaran : Demand (ton)
Pemasaran A (2, -15) 5
Pemasaran B (-5, -10) 10
Pemasaran C (8, 8) 8
Pemasaran D (0, -7) 15
Pemasaran E (-15, 8) 20
Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang
seharusnya dipilih ?
BEP
Transportasi
Aplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi
pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yang
memberikan total biaya terkecil.
DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 11
Dalam menyelesaikan masalah transportasi ada beberapa cara/metode yang dapat digunakan yaitu :
cara/metode heuristics, vogel dan north west corner.
Contoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih lokasi yang baik.
Perusahaan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang mensuplai produk ke
empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang. Berkaitan dengan
permintaan produk yang terus meningkat perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah
pabrik baru lagi. Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malang. Data
mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand) untuk masing-
masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
Lokasi Daerah Pemasaran kapasitas
Jogja Solo Purwokerto Magelang (ton/minggu)
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas
Demand 400 500 300 450 1650
(ton/minggu)
Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat
dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik
yang ada.
Alternatif lokasi Surabaya
Lokasi daerah pemasaran kapasitas
Jogja Solo Purwokerto Magelang (ton/minggu)
Semarang 18 20 25 15 650
100 100 450
Bandung 40 45 30 42 600
300 300
Surabaya 55 50 60 55 400
400
Demand 400 500 300 450 1650
(ton/minggu)
Total ongkos = (18100)+(20100)+(15450)+(40300)+(30300)+(50400)
= 51.550
Alternatif lokasi Malang
Lokasi daerah pemasaran kapasitas
Jogja Solo Purwokerto Magelang (ton/minggu)
Semarang 18 20 25 15 650
100 100 450
Bandung 40 45 30 42 600
300 300
Malang 58 55 62 60 400
400
Demand 400 500 300 450 1650
(ton/minggu)
Total ongkos = (18100)+(20100)+(15450)+(40300)+(30300)+(55400)
= 53.550
Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya
sebesar Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesar Rp
53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.
DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 12
Point Rating
Simulasi

Design Of Lay-out
Penyebab
Pembangunan Pabrik Baru
Perubahan Kapasitas
Perubahan Design Produk
Produk Baru
Dll

Type Lay-out
Product Lay-out
Process Lay-out
Fix Lay-out
Automated Lay-out

Kriteria Kinerja
1. Minimasi Kongesti
2. Minimasi Material Handling Cost
3. Effisiensi Penggunaan Resources
4. Keselamatan dan Keamanan Kerja
5. Koordinasi dan Supervisi

DESIGN OF MANUFACTURING SYSTEM 13

You might also like