You are on page 1of 9

UPAYA PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK

PADA DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA MALANG

Yordan Putra Angguna, A. Yuli Andi Gani, Sarwono


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: bisnisyordan@gmail.com

Abstract: E-Government Development Efforts in Public Service in the Department of


cooperatives and SMEs of Malang. Technological developments in Indonesia very rapidly today.
So technology becomes a necessity that should belong to everyone. As information technology can
be utilized per community for daily needs. Therefore, the Government took the opportunity to create
a quality service by utilizing information technology, called e-government. The concept of e-
government is the provision of public services is good governance. Where all the aspects contained
in good governance reflected in e-government. Researchers use qualitative types of descriptive
research using model data analysis Miles and Huberman. Location to point the attention of
researchers is the Department of cooperatives and SMEs of Malang. Based on the results of the
study of e-government service of Dinas Koperasi dan UKM Malang has been applied over the past
five years and the e-government is at the level of preparation. The efforts made are the Dinas
Koperasi dan UKM are the following education and training activities of the Department of labor,
holding Kominfo contracts and making cooperative database applications. The researchers offer
an idea of the process of administering the website and application service which aims to develop
e-government is desirable and appropriate to the needs of the community and target stakeholders
quickly and precisely.

Keywords: development, e-government, public service

Abstrak: Upaya Pengembangan E-government dalam Pelayanan Publik Pada Dinas Koperasi
dan UKM Kota Malang. Perkembangan teknologi di Indonesia sangat pesat pada zaman sekarang.
Sehingga teknologi menjadi sebuah kebutuhan yang harus dimiliki setiap orang. Seperti teknologi
informasi yang dapat dimanfaatkan setiap masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu,
pemerintah mengambil peluang menciptakan pelayanan yang berkualitas dengan memanfaatkan
teknologi informasi yang disebut e-government. konsep e-government adalah pemberian pelayanan
publik yang bersifat good governance. Dimana semua aspek-aspek yang terkandung dalam good
governance tercermin dalam e-government. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Lokasi yang menjadi titik
perhatian peneliti adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitan e-
government Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang telah diterapkan selama lima tahun dan e-
government berada pada tingkat persiapan. Upaya yang dilakukan adalah Dinas Koperasi dan UKM
adalah mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dari Dinas Kominfo, mengadakan tenaga kerja
kontrak dan pembuatan aplikasi database koperasi. Peneliti menawarkan sebuah gagasan yaitu
aplikasi website dan proses pemberian pelayanan yang bertujuan untuk mengembangkan e-
government yang diinginkan dan tepat sasaran kepada kebutuhan masyarakat maupun stakeholders
secara cepat dan tepat.

Kata kunci: pengembangan, e-government, pelayanan publik

Pendahuluan kannya cara-cara yang lebih efesien dan efektif


Globalisasi adalah fenomena di mana untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang
negara-negara secara langsung maupun tidak dan jasa dalam sektor pemerintah yang lekat
langsung mengharapkan terjadinya sebuah dengan istilah pelayanan publik. Berkembangnya
interaksi yang jauh lebih efektif dan efisien teknologi informasi ini telah membawa
dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya. Hal perubahan dalam pola berpikir masyarakat serta
ini berdampak pada kemajuan teknologi persepsi terhadap penyelenggaraan pelayanan
informasi dan komunikasi yang berkembang publik dan pemerintahan.
secara cepat sehingga memungkinkan diterap-

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 80


Kemajuan teknologi informasi sebagai daya manusia yang ada dalam Dinas Koperasi
bagian dari globalisasi tidak terpisahkan dari dan UKM Kota Malang. Dari hasil penelitian,
masyarakat modern seperti sekarang ini yang Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang memiliki
telah membawa tuntutan yang besar bagi kekurangan sumber daya manusia dari segi
masyarakat terhadap pemerintah sebagai kualitas dan kuantitas.
penyedia layanan untuk lebih bersifat terbuka,
lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan Tinjauan Pustaka
tugas kepemerintahannya, dan juga memberikan 1. Administrasi Publik
kemudahan terhadap akses informasi khususnya a. Pengertian Administrasi Publik
informasi tentang pemerintahan, sehingga Zauhar (1996, h.30-31) mengatakan
mendorong pemerintah untuk melaksanakan bahwa terdapat berbagai macam variasi
sebuah konsep tata kepemerintahan baik yang definisi dalam administrasi publik, hal ini
lazim disebut dengan good governance. dikarenakan para ilmuwan maupun praktisi
Kaitannya dalam perwujudan pelayanan yang menggeluti ilmu administrasi publik dan
publik yang good governance, pemerintah ilmu pemerintahan memiliki visi yang
dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan berbeda.
teknologi agar tidak tertinggal. Hage dan Powers Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
dalam Anwar (2003, h.111) menyebutkan salah bahwa administrasi publik merupakan
satu ciri yang menonjol di era kemajuan sekumpulan orang-orang yang memiliki visi
teknologi komunikasi dan informasi ini adalah dan misi yang sama dalam suatu organisasi
digunakannya teknologi komputer. pemerintahan yang bertujuan untuk memberi-
E-government merupakan penggunaan dan kan pelayanan kepada masyarakat.
pemanfaatan teknologi informasi oleh b. Administrasi Negara dan Perkembangan
pemerintah agar tercipta komunikasi antara Teorinya
pemerintah, masyarakat, dunia bisnis dan pihak- Berbicara tentang perkembangan teori
pihak lain yang berkepentingan untuk administrasi Negara, Bailey yang dikutip
memberikan pelayanan secara cepat dan tepat. Henry (1988, h.31-32) mengemukakan bahwa
Pada tahun 2003, pemerintah mengeluarkan administrasi Negara adalah (atau seharusnya)
INPRES no. 3 tahun 2003 sebagai upaya lanjutan menyangkut perkembangan empat macam
untuk mendukung penerapan e-government teori, yaitu teori dekriptif eksplanatif, teori
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan normatif, teori asumtif, dan teori instrumental.
kepada masyarakat khususnya pelayanan Keempat teori Bailey yang telah dijelaskan di
informasi dan menciptakan good governance. atas secara bersama-sama membentuk tiga
Secara ringkas tujuan e-government adalah untuk pilar administrasi negara: 1) perilaku
membentuk jaringan komunikasi diantara organisasi dan perilaku manusia pada
masyarakat, swasta, dan pemerintah lainnya yang organisasi-organisasi publik; 2) teknologi
dapat memperlancar interaksi, transaksi, dan manajemen dan institusi-institusi implementasi
layanan. kebijakan-kebijakan; dan 3) kepentingan
E-government sebagai konsep pelayanan publik yang berkaitan dengan pilihan etika
yang menggunakan teknologi informasi dapat individual dan persoalan-persoalan pemerin-
dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu pertama, tahan.
persiapan; kedua, pematangan; ketiga, c. Good Governance
pemantapan; dan keempat, pemanfaatan United Nations Development Programme
(INPRES no 3 tahun 2003). Agar pengembangan (UNDP, 1997, h.5) mendifinisikan good
e-government dapat berkembang dengan baik governance as the exercise of political,
sesuai dengan tahapan e-government, terdapat economic, and administration authority in the
tiga elemen sukses yang harus diperhatikan management of a countrys affairs at all levels
dengan sungguh-sungguh. Elemen tersebut (Pemerintahan yang baik sebagi pelaksanaan
adalah pertama support, capacity, dan value kewenangan politik, ekonomi, dan
(Indarjit, 2004, h.15). Ditambah dengan elemen administrasif dalam pengelolaan urusan negara
willingness dan local culture (Moon, 2008, di semua tingkatan).
h.168). UNDP (1997, h.13) memaparkan 9
Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang (Sembilan) karakteristik dari good governance,
telah melaksanakan e-government sejak 1 Januari diantaranya adalah 1) Partisipasi, 2) Aturan
2009. Menurut M. Ridwan, STP, Kasubag Hukum, 3) Keterbukaan, 4) Kepekaan, 5)
Sungram menyebutkan bahwa pengelolaan e- Musyawarah Mufakat, 6) Keadlian, 7) Efektif
government belum berjalan dengan baik. dan Efisien, 8) Akuntabilitas Publik, 9) Visi
Permasalahannya adalah berasal dari sumber Strategi.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 81


2. Pelayanan Publik Multipurpose Community Center,
Penyelenggara pelayanan publik perlu Warnet, dll;
memperhatikan dan menerapkan prinsip, standar, d) Sosialisasi situs informasi baik untuk
pola penyelenggara, biaya, pelayanan bagi internal maupun untuk publik.
penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil dan 2) Tingkat pematangan yang meliputi:
balita, pelayanan khusus, biro jasa pelayanan, a) Pembuatan situs informasi publik
tingkat kepuasan masyarakat, pengawasan interaktif;
penyelenggaraan, penyeselesaian pengaduan b) Pembuatan antarmuka keterhubungan
sengketa, serta evaluasi kinerja penyelengara antar lembaga lain.
pelayanan publik. 3) Tingkat pemantapan yang meliputi:
Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 a) Pembuatan situs transaksi pelayanan
Tahun 2003, standar pelayanan, sekurang- publik;
kurangnya meliputi: b) Pembuatan interoperabilitas aplikasi
a) Prosedur Pelayanan: diberlakukan bagi maupun data dengan lembaga lain.
pemberi dan penerima pelayanan termasuk 4) Tingkat pemanfaatan yang meliputi:
pengaduan; a) Pembuatan aplikasi untuk pelayanan
b) Waktu penyelesaian: ditetapkan sejak saat yang bersifat G2G (Government To
pengajuan permohonan sampai dengan Government), G2B (Government To
penyelesaian pelayanan termasuk Business) dan G2C (Government To
pengaduan; Citizen) yang terintegrasi.
c) Biaya Pelayanan: Biaya/ tarif pelayanan b) Elemen Sukses Pengembangan
termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam Electronik Government
proses pemberian pelayanan. Menurut hasil kajian dan riset dari Harvard
d) Produk pelayanan: Hasil pelayanan yang JFK School of Government (Indrajit, 2004: 15),
akan diterima sesuai dengan ketentuan yang untuk menerapkan konsep-konsep digitalisasi
telah ditetapkan; pada sektor publik, ada tiga elemen sukses yang
e) Sarana dan Prasarana: Penyediaan sarana harus dimiliki dan diperhatikan sungguh-
dan prasarana pelayanan yang memadai oleh sungguh. Masing-masing elemen sukses tersebut
penyelenggara pelayanan publik; adalah:
f) Kompetensi petugas pemberi pelayanan: 1) Support
ditetapkan dengan tepat berdasarkan Elemen support adalah elemen paling
pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, penting dalam pengembangan e-government.
dan perilaku yang dibutuhkan. perlu dukungan atau biasa disebut political
3. Electronic Government will dari pejabat publik agar konsep e-
a. Konsep Electronik Government government dapat diterapkan. Tanpa adanya
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 itu berbagai inisiatif pembangunan dan
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional pengembangan e-government dapat terlak-
Pengembangan e-government menjelaskan sana. Bentuk dukungan yang dapat
bahwa e- government merupakan upaya untuk dilakukan adalah sebagai berikut:
mengembangkan penyelenggaraan kepemerin- a) Disepakatinya kerangka e-government
tahan yang berbasis (menggunakan) elektronik sebagai salah satu kunci sukses negara
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dalam mencapai visi dan misi
publik secara efektif dan efisien. Melalui bangsanya, sehingga harus diberikan
pengembangan e-government dilakukan penataan prioritas tinggi.
sistem manajemen dan proses kerja di b) Disosialisasikannya konsep e-govern-
lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan ment secara merata, kontinyu,
pemanfaatan teknologi informasi. konsisten, dan menyeluruh kepada
b. Aplikasi Electronik Government seluruh kalangan birokrat secara khusus
Pengembangan Electronik Government di dan masyarakat secara umum melalui
Indonesia dilaksanakan melalui 4 (empat) berbagai cara kampanye yang simpatik.
tingkatan, yaitu: 2) Capacity
1) Tingkat persiapan yang meliputi: Elemen capacity merupakan sumber daya
a) Pembuatan situs informasi di setiap yang diperlukan dalam pembangunan dan
lembaga; pengembangan e-government agar konsep yang
b) Penyiapan SDM; telah diciptakan dapat menjadi kenyataan.
c) Penyiapan sarana akses yang mudah Terdapat tiga sumber daya yang harus dimiliki,
misalnya menyediakan sarana yaitu:

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 82


a) Ketersediaan sumber daya finansial yang metode yang digunakan untuk menggambarkan
cukup untuk melaksanakan berbagai atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
inisiatif e-government. tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
b) Ketersediaan infrastruktur teknologi yang luas. Denzin dan Lincoln yang dikutip oleh
informasi yang memadai karena Meolong (2009, h.5) menyebutkan bahwa
merupakan 50% dari kunci keberhasilan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
penerapan e-government. menggunakan latar alamiah yang bermaksud
c) Ketersediaan sumber daya manusia yang untuk menafsirkan fenomena yang terjadi dan
memiliki kompetensi dan keahlian yang dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
dibutuhkan agar penerapan e-government metode yang ada. Penelitian deskriptif dengan
dapat sesuai dengan asas manfaat yang pendekatan kualitatif bertujuan untuk
diharapkan. memperoleh makna yang mendalam tentang
3) Value suatu fenomena dengan jalan mengumpulkan
Elemen value berdasarkan pada manfaat fakta-fakta dan keterangan yang berhubungan
yang didapat oleh pemerintah sebagai pemberi dengan fokus dan tujuan penelitian.
pelayanan dan juga masyarakat sebagai penerima Fokus dalam penelitian ini adalah; (1)
pelayanan e-government. Dalam elemen value Pengembangan e-government dalam pelayanan
yang menentukan besar tidaknya manfaat e- publik di Dinas Koperasi dan UKM Kota
government adalah masyarakat sebagai penerima Malang, dilihat dari faktor (a) Elemen support;
pelayanan. untuk itu, perlu ketelitian dalam (b) Elemen capacity; (c) Elemen value; (d)
memilih aplikasi yang menjadi prioritas Elemen willingness; (e) Elemen local culture. (2)
kebutuhan masyarakat yang perlu didahulukan Kendala dalam proses implementasi e-
dalam pembangunan dan pengembangannya. government di Dinas Koperasi dan UKM Kota
Willingness Malang; (3) Upaya pengembangan e-government
Adapun elemen sukses pengembangan e- di Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang.
government lain yang dikemukakan oleh Moon Lokasi penelitian ini berada di Kota Malang
(2008, h.168) di dalam buku Sistem Informasi dikarenakan Kota Malang memiliki akses
Manajemen karya Dr. Ir. Eko Nugroho yaitu teknologi informasi yang tinggi. Situs penelitian
willingness dan local culture. Willingness adalah berada di Dinas Koperasi dan UKM Kota
kemauan. Kemauan di sini dapat diartikan Malang yang beralamat di Jalan Panji Suroso no
sebagai komitmen yang muncul untuk 18, Kota Malang.
melakukan sesuatu hal. Persepsi masyarakat akan Pengumpulan data dilakukan melalui
ICT akan mempengaruhi kemauan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
fasilitas ICT (Stevanus Wisnu.W, 2005, h.3). Instrumen penelitian antara lain adalah peneliti
Faktor willingness tersebut dapat terlihat dari sendiri, pedoman wawancara, perangkat
adanya pengaruh willingness pada e-readiness penunjang lapangan dan dokumen serta arsip-
terhadap keberhasilan e-government. arsip. Analisis yang digunakan adalah Model
4) Local Culture Interaktif dari Miles dan Hubberman yang
Selain itu, faktor atau elemen sukses diterjemahkan dalam Sugiyono (1992, h.20).
penerapan e-government juga dapat dipengaruhi Analisis model interaktif ini melalui 3 tahap
oleh local culture atau budaya lokal yang yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan
mempengaruhi di dalam kesuksesan penerapan kesimpulan.
e-government terkait dengan kemampuan dalam
memasyarakatkan transaksi elektronis. Begitu Pembahasan
juga dengan kesiapan dari masyarakat pengguna, 1. Pengembangan E-government dalam
dimana berhubungan dengan kemampuan Pelayanan Publik Pada Dinas Koperasi
masyarakat di dalam menggunakan fasilitas- dan UKM Kota Malang
fasilitas pelayanan yang terdapat di dalam a. Elemen Support dalam Pengembangan
penerapan e-government tersebut. Peran E-government
masyarakat di sini sangat memiliki pengaruh Berdasarkan hasil lapangan menunjukkan
dalam pencapaian kesuksesan penerapan e- bahwa belum ada perencanaan dalam
government (Nugroho, 2008: 168). pengembangan e-government. Sehingga tidak
ada konsep yang dapat diterapkan untuk
Metode Penelitian memberikan pelayanan yang lebih baik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Permasalahannya terletak pada political will
penelitian deskriptif dengan pendekatan pemimpin dalam memberikan keputusan.
kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:21) Meskipun bawahan mengusulkan konsep
mendefinisikan penelitian deskriptif adalah pengembangan e-government tetapi tidak ada

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 83


kemauan dari pimpinan dalam mengembangkan dalam pengembangan e-government. karena akan
e-government maka percuma saja. Hal ini sia-sia saja pengembangan e-government
dikarenakan birokrasi Indonesia yang bersifat dilakukan secara baik tetapi tidak ada masyarakat
Top-Down dimana pimpinan berperan penting yang menggunakannya. Dari hasil lapangan
dalam mengambil keputusan. Sehingga saat ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat
belum ada perencanaan dalam konsep menggunakan teknologi informasi secara baik,
pengembangan e-government yang disepakati seperti pelaku usaha yang menggunakan
bersama. teknologi informasi sebagai media pemasaran,
Sosialisasi e-government yang dilakukan menghitung keuangan usahanya, dan lain
oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang sebagainya. Tetapi terdapat beberapa masyarakat
dilakukan dengan cara dimuatkan ke dalam yang tidak memanfaatkan teknologi dikarenakan
program-program yang dijalankan saja. Hal ini tidak memiliki pengetahuan untuk menggu-
berakibat pada kurangnya orang yang nakannya.
mengetahui website yang telah disediakan. e. Elemen Local Culture dalam
b. Elemen Capacity dalam Pengembangan Pengembangan E-government
E-government Dari hasil lapangan menunjukkan bahwa
Elemen Capacity berkaitan dengan Kondisi budaya Dinas Koperasi dan UKM Kota
tersedianya sumber daya. Sumber daya yang Malang, sebagian besar pegawainya telah
harus terpenuhi adalah sumber daya finansial, mampu menggunakan media internet untuk
sumber daya manusia, dan infrastruktur. memperudah pekerjaannya. Seperti halnya
Berkaitan dengan sumber daya finansial, Dinas bidang Sungram Dinas Koperasi dan UKM Kota
Koperasi dan UKM Kota Malang tidak memiliki Malang dimana mereka telah memiliki akses
kendala dalam keuangan karena telah di dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan
anggaran yang dibuat cukup untuk memenuhi tugasnya menggunakan e-government berupa
kebutuhan. Dilihat dari sumber daya manusia, aplikasi G2G (Government to Government).
terdapat permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan
Koperasi dan UKM Kota Malang yaitu mudah. Tetapi tidak dipungkiri juga bahwa
kurangnya sumber daya manusia yang sebagian lainnya juga masih menggunakan
dibutuhkan. Jumlah yang tersedia sebanyak 32 internet sebagai media untuk hiburan semata.
orang dari 40 orang yang diperlukan. Ditambah Local culture yang ada dalam masyarakat
lagi dengan tidak memilikinya sumber daya menjadi hambatan dalam pengembangan e-
manusia yang berkompeten dalam teknologi government karena sebagian masyarakat belum
informasi. sepenuhnya melek teknologi informasi. Hal
c. Elemen Value dalam Pengembangan E- tersebut berdasarkan pada masyarakat yang lebih
government nyaman menggunakan metode berinteraksi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan orang lain secara langsung karena
bahwa website yang dimiliki oleh Dinas enggan untuk mempelajari penggunaan teknologi
Koperasi dan UKM Kota Malang belum dikelola informasi. Begitu pula dengan Dinas koperasi
secara maksimal. Dalam pengelolaannya terdapat dan UKM Kota Malang, sebagian besar pegawai
standar yang harus diperhatikan yang telah mengerjakan tugasnya menggunakan media
ditetapkan oleh Kementerian Kominfo. Hal ini teknologi informasi untuk mempermudah
menyebabkan konten yang terdapat pada website pekerjaannya tetapi juga hanya digunakan
belum lengkap dan mengakibatkan tidak dapat sebagai hiburan semata. Perlu adanya perubahan
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. dalam mindset dari masyarakat dan juga pegawai
Sehingga masyarakat yang terbiasa agar pengembangan e-government dapat
menggunakan teknologi informasi menjadi tidak dijalankan karena peran masyarakat dan juga
memperoleh apa yang dibutuhkan dan tidak pemerintah menjadi kunci dari keberhasilan
terasa manfaat ang diberikan dalam website pengembangan e-government.
tersebut. Hal ini juga berakibat pada masyarakat 2. Kendala dalam Proses Implementasi E-
yang belum terbiasa menggunakan teknologi Government di Dinas Koperasi dan UKM
informasi menjadi enggan mengakses website Kota Malang
yang disediakan dan lebih memilih bertatap a. Sumber Daya Manusia
muka secara langsung jika memerlukan Menurut hasil penelitian sumber daya
pelayanan. manusia yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan
d. Elemen Willingness dalam Pengembangan UKM Kota Malang masih memiliki kekurangan,
E-government yaitu kekurangan dalam kuantitas dan kualitas.
Kemauan masyarakat dalam menggunakan Dalam hal kuantitas, Dinas Koperasi dan UKM
teknologi informasi menjadi faktor penting Kota Malang memerlukan jumlah pegawai

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 84


sebanyak 40 orang dan yang tersedia hanyalah trak. Dari hasil penelitian, terdapat 5 (lima) te-
32 orang saja. Sedangkan dalam hal kualitas, naga kerja kontrak yang disediakan untuk
sumber daya manusia yang di miliki saat ini mengurangi beban kerja pegawai terutama dalam
belum memiliki sumber daya manusia yang bidang koperasi. Tenaga kerja kontrak ini
memiliki kemampuan dalam bidang informasi difungsikan sebagai membantu tugas-tugas yang
teknologi. berhubungan dengan input data serta pemerik-
Kedua kekurangan tersebut dapat memberi- saan data yang ada mengenai koperasi dan ukm.
kan dampak yang buruk terhadap kualitas c. Sistem Database Koperasi
pelayanan yang diberikan oleh Dinas Koperasi Dari hasil penelitian, sistem database
dan UKM Kota Malang. pengelolaan sumber koperasi merupakan cara mudah dalam
daya manusia telah di atur dalam Inpres No. 3 mengumpulkan dan mengolah data koperasi di
tahun 2003 yang terdapat dalam strategi Kota Malang. Sistem ini dapat membantu
pengembangan e-government. pegawai terutama di bidang koperasi untuk
b. Infrastruktur mempermudah pekerjaannya dan dapat
Dari hasil penelitian, masih terdapat mengkontrol semua koperasi dan UKM Kota
hambatan yang sulit untuk ditangani, seperti Malang melalui data yang ada.
seringnya mati listrik di server pusat dan koneksi Apabila dikaitkan dalam Instruksi Presiden
internet lambat yang menjadi penghambat dalam (Inpres) No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan
melaksanakan tugas berbasis e-government. Mati dan Strategi Nasional Pengembangan E-
listrik di server pusat menjadi faktor yang sulit Government. Pemberian pelayanan yang
untuk di atasi oleh Dinas Koperasi dan UKM dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Kota Malang karena tidak memiliki wewenang Malang termasuk dalam tahap pemanfaatan,
untuk menyelesaikan permasalahan. Tetapi untuk yaitu pembuatan aplikasi yang bersifat G2C
permasalahan lambatnya koneksi internet masih (Government to Citizen) dimana terdapat
dapat ditangani sendiri karena masih dalam hubungan antara Dinas Koperasi dan UKM Kota
lingkup Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Malang dengan koperasi yang ada di Kota
Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi Malang berupa data-data yang diberikan oleh
permasalahan infrastruktur dalam Dinas koperasi.
Koperasi dan UKM Kota Malang adalah d. Perspektif Peneliti
perawatan infrastruktur. Jika Dinas Koperasi dan Melihat permasalahan dalam penerapan dan
UKM Kota Malang tidak memiliki teknisi dalam pengembangan e-government Dinas Koperasi
bidang elektronik maka infrastruktur yang ada dan UKM Kota Malang, peneliti memberikan
akan mengalami kerusakan yang lebih cepat dan alternatif dalam menerapkan dan mengembang-
lamanya perbaikan infrastruktur jika harus kan e-government sesuai dengan kondisi yang
menyewa teknisi jika terjadi kerusakan. tengah dialami Dinas Koperasi dan UKM Kota
3. Upaya Pengembangan E-Government di Malang. Alternatif yang dapat peneliti berikan
Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang adalah dengan menciptakan aplikasi yang
a. Mengikuti Sosialisasi dari Dinas berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
Kominfo membantu dalam memudahkan pemberian
Menurut hasil penelitian, kegiatan pelayan secara efektif dan efisien oleh Dinas
sosialisasi yang diterapkan memberikan manfaat Koperasi dan UKM Kota Malang. Alasan
yang baik terhadap Dinas Koperasi dan UKM peneliti membuat alternatif ini dikarenakan
Kota Malang. Terlihat mereka menggunakan faktor-faktor yang ada pada saat penelitian
aplikasi yang diberikan untuk digunakan dalam penerepan dan pengembangan e-government di
mempermudah pekerjaan yang diemban. Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang dengan
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Koperasi menganalisis menggunakan teori elemen sukses
dan UKM Kota Malang telah sesuai dengan pengembangan e-government.
Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2003 Pada gambar 1, menggambarkan alur
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional proses Aplikasi Website dalam mengembangkan
Pengembangan e-government dimana dalam pelayanan Dinas Koperasi dan UKM Kota
melakukan tahapan persiapan dalam pelaksanaan Malang berbasis media teknologi informasi. Alur
e-government perlu pendidikan dan pelatihan pertama dimulai dari kerja sama antara Dinas
dalam penerapan e-government. Koperasi dan UKM Kota Malang dan Pihak
b. Tenaga Kerja Kontrak swasta. Hubungan kerjasama ini adalah Dinas
(Outsourching) sebagai perencana aplikasi yang disesuaikan
Mengatasi permasalahan kurangnya sumber dengan kebutuhan yang diperlukan seperti
daya manusia di Dinas Koperasi dan UKM Kota kebutuhan akan data Koperasi, UKM, dan
Malang adalah menggunakan tenaga kerja Kon- lainnya yang berhubungan dengan visi dan misi.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 85


Gambar 1. Proses Aplikasi Website Agar pelayanan yang diberikan oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kota Malang dapat
dimanfaatkan oleh semua stakeholder maka
Dinas Koperasi Pihak Swasta
dan UKM
perlu perencanaan cara dalam pemberian
pelayanan. Pada gambar 2 menggambarkan
proses pemberian pelayanan Dinas Koperasi dan
Sosialisasi Aplikasi Evaluasi UKM Kota Malang dalam memberikan
Website pelayanan kepada stakeholder. Secara sederhana
proses yang dilakukan pada awalnya adalah
stakeholder dapat menggunakan metode
Database Program
pemberian pelayanan yang disediakan seperti
Database
Koperasi Dinas UKM telepon, berbentuk dokumen, bertatap muka, dan
website. Layaknya seperti pihak swasta,
stakeholder dapat mendapatkan kebutuhan yang
Penerapan Database diperlukan sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan. Pelayanan yang diberikan seperti
Sumber: Olahan Penulis pelayanan yang berkaitan dengan perizinan atau
legalitas, informasi mengenai UKM dan
Sedangkan pihak swasta sebagai pembuat Koperasi, Informasi mengenai Modal usaha,
aplikasi yang telah direncanakan oleh Dinas Informasi mengenai program kegiatan Dinas
Koperasi dan UKM Kota Malang. untuk Koperasi dan UKM Kota Malang, Informasi
permasalahan anggaran dan operator menjadi bisnis, dan klinik sebagai pelayanan yang
tanggungjawab Dinas Koperasi dan UKM Kota berbentuk konsultasi.
Malang dan permasalahan teknis mengenai Proses pemberian pelayanan yang
pembuatan aplikasi akan ditanggung dan ditawakan oleh peneliti adalah pelayanan yang
perawatan akan ditanggung oleh Pihak Swasta. diberikan berorientasi pada kebutuhan
Aplikasi yang dikemukakan di atas stakeholder. Dimana pelayanan yang diberikan
memberikan kemudahan bagi Dinas Koperasi bukanlah lagi pelayanan yang dipaksakan dalam
dan UKM Kota Malang dalam mendata Koperasi artian kebijakan atau program yang telah dibuat
dan UKM serta sebagai bahan pengambilan stakeholder harus ikut serta dalam dan
keputusan. mentaatinya. Tetapi pelayanan yang diberikan
adalah menawarkan pelayanan yang disediakan
Gambar 2. Proses Pemberian Pelayanan yang disesuaikan dengan visi dan misi Dinas
dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu
gambar di atas menggambarkan bahwa
Citizens Bussiness Other stakeholder berada di atas yang bermaksud untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan
sedangkan Dinas sebagai pemberi pelayanan
SERVICES POINT berada di bawah sebagai subyek yang
menawarkan pelayanan yang dimiliki kepada
Phone Document Face to Face Website stakeholder.
Proses aplikasi website dan proses
pemberian pelayanan yang ditawarkan oleh
CONNECTED SERVICE
peneliti agar dapat berjalan dengan baik perlu
DELIVERY memperhatikan elemen penting, seperti sumber
daya manusia, infrastruktur dan finansial.
Legal Koperasi & UKM Sumber daya manusia disini memiliki beberapa
peran, seperti sebagai teknisi dimana sumber
Modal Proggram daya manusia harus memiliki kemampuan dalam
bidang IT yang bertugas merawat dan
Clinic Bussines Informasi
adanya political
mengendalikan jalannya sistem. Dalam hal ini
adany sumber daya manusia yang memiliki
will,on
a
politic
kemampuan IT berperan sangat penting dalam
al DINAS KOPERASI DAN UKM pengoperasian IT sehingga nanti dalam
will,on penerapannya tidak terjadi suatu kendala yang
krusial dan dapat ditangani dengan cepat jika
Sumber: Olahan Penulis terjadi kendala.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 86


Secara teknis, setidaknya pegawai yang bertujuan untuk mengembangkan e-government
berkompeten di bidang IT minimal 2 orang. yang diinginkan dan tepat sasaran kepada
Kemudian operator sebagai sumber daya kebutuhan stakeholders.
manusia yang berhubungan langsung dengan E-government penting untuk diterapkan dan
stakeholder. Dimana operator harus menguasai dikembangkan karena data-data yang dikelola
materi-materi tentang pelayanan yang disediakan dalam teknologi informasi lebih akurat dalam
sehingga dalam proses pemberian pelayanan memberikan pelayanan kepada stakeholders.
dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Operator
yang dibutuhkan dalam proses pelayanan ini Saran
setidaknya terdapat 2 orang. 1. Perlu adanya political will pimpinan yang
Kemudian administrator sebagai pengelola kuat untuk mengembangkan e-government
berkas dimana tugas dari administrator adalah sehingga pegawai pun memiliki inisiatif
untuk menata, mempersiapkan, menganalisis, yang sama dalam pengembangan e-
dan mengelola arsip yang dibutuhkan dalam government. Political will adalah keinginan
pelayanan yang diberikan. Jumlah administrator pemimpin dalam membuat program untuk
yang dibutuhkan adalah 2 orang. Tidak kalah pengembangan pelayanan kepada
penting juga, perlu sumber daya manusia yang masyarakat. Kaitannya dengan
bertugas sebagai konsultas dimana tugas tersebut pengembangan e-government adalah
terdapat dalam jenis pelayanan clinic. Dalam pemimpin harus memiliki konsep dan
hal ini sumber daya manusia yang diperlukan perencanaan yang matang dalam
harus memiliki kemampuan dalam bidang bisnis. pengembangan e-government serta mampu
Untuk jumlah yang diperlukan adalah 2 orang memberikan motivasi kepada bawahannya
dengan pertimbangan jumlah tersebut cukup untuk menerapkan konsep yang ditawarkan.
untuk permulaan pemberian pelayanan. 2. Sumber daya manusia harus memiliki
kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan
Kesimpulan peraturan yang telah ditetapkan Kominfo.
Dari hasil pembahasan dapat ditarik Berawal dari sikap dalam pemberian
kesimpulan bahwa pengembangan e-government pelayanan, kecekatan dalam melaksanakan
di Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang telah tugas, dan memiliki ilmu pengetahuan dalam
dilaksanakan sejak 1 Januari 2009 dengan jumlah bidang tugas yang diemban. Hal lain yang
sumber daya manusia 40 orang sudah termasuk perlu diperhatikan adalah jumlah sumber
dengan 2 orang yang memiliki kemampuan di daya manusia yang diperlukan. Dalam Dinas
bidang informasi teknologi. Infrastruktur yang Koperasi dan UKM Kota Malang,
dimiliki belum sesuai dengan kebutuhan setidaknya memiliki 40 orang pegawai
dikarenakan beberapa infrastruktur masih dalam dalam menjalankan visi dan misi organisasi
tahap penambahan. Untuk sumber daya finansial dan memiliki setidaknya 2 orang yang
tidak mengalami kendala yang berarti karena memiliki ilmu dibidang informasi teknologi.
dana yang diperlukan telah tercukupi. Dalam 3. Sosialisasi pendidikan dan pelatihan e-
pengembangan e-government yang telah dicapai government dilakukan secara rutin dengan
berada pada tahap pertama yaitu persiapan dari menggunakan e-readiness sebagai ukuran
empat tahap yang harus dilaksanakan. dalam penggunaan informasi teknologi.
Pengembangan e-government Dinas Fungsinya adalah memberikan pengetahuan
Koperasi dan UKM Kota Malang memiliki kepada pengguna dan juga pelaksana dalam
kualitas pelayanan yang kurang baik yang dapat menggunakan dan memanfaatkan e-
dilihat dari berbagai elemen seperti elemen government secara benar dan tepat.
support, elemen capacity, elemen value, elemen 4. Gagasan dari peneliti tawarkan dapat
willingness, dan elemen local culture. Dari hasil menjadi alternatif dalam permasalahan
penelitian, penyebab tidak berkembangnya kurang berkembangnya pelayanan e-
pelayanan e-government adalah belum adanya government. Dalam pelaksanaannya perlu
kemauan dari pimpinan dalam perencanaan sumber daya manusia yang cukup dan
pengembangan e-government yang dilakukan, profesional di bidangnya dan infrastruktur
dan sumber daya manusia yang dibutuhkan yang memadai untuk memberikan
kurang dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. pelayanan.
Peneliti menawarkan gagasan yaitu aplikasi
website dan proses pemberian pelayanan yang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 87


Daftar Pustaka
Anwar, Khoirul, dkk. (2003) Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi Pemerintahan di Era Otonomi
Daerah (SIMDA). Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Culla, Suryadi A. (2005) Good Governance, Otoda dan Pilkada. Fajar On Line.
Henry, Nicholas. (1988) Public Administration and Public Affairs. Diterjemahkan oleh Luciana D.
Lontoh. Administrasi Negara dan Masalah-masalah Kenegaraan. Penerbit Rajawali Jakarta.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government, Jakarta, Kementerian Komunikasi dan Informasi Deputi Bidang
Telematika.
Keputusan Menteri nomor 63 tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan publik. Jakarta,
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Moenir, H.A.S. (2002) Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta, Bumi Aksara.
Richardus, Eko Indrajit. (2002) Electronic Government: Strategi Pembangunan dan Pengembangan
System Pelayanan Public Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sugiyono. (2001) Metode Penelitian Administrasi.. Bandung: Alfabeta
Thoha, Miftah. (2000) Peranan Ilmu Administrasi Publik dalam Mewujudkan Tata
Kepemerintahan Yang Baik. Makalah dalam Pembukaan Kuliah Program Pascasarjana
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Widodo, Nurjati. (2013) Konsep Dasar Pelayanan Publik. <http://lecture.ub.ac.id/anggota/
nurjatiwidodo/> [Accessed 16th October 2014]
Zauhar, Soesilo. (1996) Administrasi Publik.. Malang, IKIP Malang.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.1, Hal. 80-88 | 88

You might also like