You are on page 1of 10

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/309240587

DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN


STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR
KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB)
RANUYOSO...

Conference Paper October 2016

CITATIONS READS

0 96

3 authors, including:

Willy Kriswardhana
Universitas Jember
10 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Traffic Impact Analysis of PLTGU Grati View project

All content following this page was uploaded by Willy Kriswardhana on 19 October 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN
PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR
(SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG

Kurnia Azizatul I. Akhmad Hasanuddin Willy Kriswardhana


Prodi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Fakultas Teknik, Universitas Fakultas Teknik, Universitas
Jember Jember Jember
Jalan Kalimantan 37, Jember, Jalan Kalimantan 37, Jember, Jalan Kalimantan 37, Jember,
Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur
Telepon: (0331) 484977 Telepon: (0331) 484977 Telepon: (0331) 484977
azizatulkurnia@gmail.com akhmad@unej.ac.id willy.teknik@unej.ac.id

Abstract
The traffic impact analysis is done in each development plan which will increase transportation problems.
PM 75 tahun 2015 states that gas station which has one dispenser have to be analyzed the traffic impacts.
SPBKB Ranuyoso has two dispensers with four nossels, then it must have traffic impact analysis document.
Road and intersection performance analysis uses MKJI (Indonesian Highway Manual Capacity) 1997
method. The traffic impacts of SPBKB show the decrease of road performance. The road performance in
2016 before and after SPBKB operation decrease from 0.435 to 0.44. There highest intersection delay in
2016 is 12.21 sec/veh. Meanwhile,the intersection delay in 2021 increase 68% and it becomes 38.63 sec/veh.

Keywords: MKJI (Indonesian Highway Capacity Manual), Traffic Impacts Analysis, SPBKB

Abstrak
Analisis dampak lalu lintas dilakukan di setiap rencana pembangunan yang akan membangkitkan
permasalahan transportasi jalan. PM 75 Tahun 2015 menyatakan bahwa SPBU yang memiliki satu dispenser
harus dianalisis dampak lalu lintasnya. SPBKB Ranuyoso memiliki dua dispenser dengan empat nossels,
maka SPBKB harus memiliki dokumen analisis dampak lalu lintas. analisis kinerja ruas jalan dan simpang
menggunakan MKJI (Jalan Indonesia Pedoman Kapasitas) 1997 metode. Dampak lalu lintas dari SPBKB
menunjukkan penurunan kinerja jalan. Kinerja ruas jalan pada tahun 2016 sebelum dan sesudah operasi
SPBKB mengalami penurunan dari 0,435 menjadi 0,44. Tundaan simpang tertinggi pada tahun 2016 adalah
12,21 detik/kend. Sementara itu, penundaan persimpangan pada 2021 meningkat 68% menjadi 38,63
detik/kend.

Kata Kunci: MKJI, Andalalin, SPBKB

PENDAHULUAN

SPBKB terletak di atas lahan seluas 4.526 m yang berlokasi di jalan Raya
Probolinggo- Lumajang Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang.
memiliki 2 unit dispenser dengan 4 nossel berkapasitas 24 kl untuk bahan bakar setara
pertamax yaitu AKRA 92 dan solar serta sarana dan prasarana seperti mushola, toilet lahan
parkir dan ruang terbuka hijau. Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2011 analisis
dampak lalu lintas wajib dilakukan dalam setiap rencana pembangunan pusat kegiatan,
permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan,

Kumpulan Makalah

1
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan termasuk pembangunan dan
pengoperasian SPBKB.
Dampak dari pembangunan SPBKB tersebut menyebabkan penambahan hambatan
lalu lintas terhadap jaringan jalan di sekitarnya oleh kendaraan pribadi, kendaraan berat
maupun sepeda motor yang akan mengisi bahan bakar. Penambahan hambatan pada lalu
lintas akan berdampak terhadap penurunan unjuk kerja jaringan jalan di sekitar lokasi
SPBKB. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai dampak pembangunan SPBKB
terhadap kinerja jalan dan simpang.

METODA PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data awal berupa dokumen dan lay
out SPBKB dan data primer berupa hasil survei volume lalu lintas, survei bangkitan dan
tarikan pada lokasi pembanding serta jam kedatangan dan lama waktu pengisian BBM
kendaraan.
Setelah itu dilakukan analisis terhadap data survei tersebut sehingga memperoleh
analisis bangkitan dan tarikan, antrian kemudian meninjau dampak pada ruas dan simpang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram alir berikut:

Gambar 1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

2
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Bangkitan
Skenario pada Tabel 1 berikut ini merupakan perkiraan bangkitan dengan
melakukan pembagian jumlah dan prosentase yang sama pada keempat stasiun pengisian
bahan bakar tersebut kemudian dilakukan pembagian sesuai jenis kendaraan pada jam
puncak hari libur dan kerja.

Tabel 1 Bangkitan skenario 1

Hari Kerja Hari Libur


Jam Puncak Jam Puncak
MC LV HV MC LV HV
08.00-08.15 27 7 1 16:00-16:15 22 6 2
08.15-08.30 32 5 2 16:15-16:30 26 7 2
08.30-08.45 20 10 3 16:30-16:45 34 12 2
08.45-09.00 26 9 2 16:45-17:00 37 9 3
Jumlah 105 31 8 Jumlah 120 34 9

Tabel 2 Bangkitan skenario 2

Hari Kerja Hari Libur


Jam Puncak Jam Puncak
MC LV HV MC LV HV
08.00-08.15 19 5 1 16:00-16:15 17 5 2
08.15-08.30 22 3 1 16:15-16:30 20 6 1
08.30-08.45 14 7 2 16:30-16:45 27 10 2
08.45-09.00 18 6 1 16:45-17:00 29 7 2
Jumlah 74 22 5 Jumlah 94 27 7

Skenario perkiraan bangkitan pada Tabel 2 dilakukan dengan melakukan pembagian


prosentase pengunjung SPBU yang letaknya sama dengan lokasi penelitian, yaitu SPBU
Randu Agung.

Tabel 3 Bangkitan skenario 3

Hari Kerja Hari Libur


Jam Puncak Jam Puncak
MC LV HV MC LV HV
08.00-08.15 25 7 1 16:00-16:15 20 5 2
08.15-08.30 30 5 2 16:15-16:30 23 6 2
08.30-08.45 19 9 3 16:30-16:45 31 11 2
08.45-09.00 25 9 2 16:45-17:00 34 8 2
Jumlah 100 29 7 Jumlah 108 30 8

3
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

Skenario 3 merupakan perkiraan bangkitan yang dilakukan dengan meniadakan SPBU


Randu Agung dikarenakan SPBU tersebut dianggap lebih banyak melayani pengunjung
lokal dari arah ruas jalan Randu Agung.
Dalam 3 skenario yang telah dilakukan di atas maka untuk mengetahui dampak lalu
lintas akibat SPBKB dilakukan penambahan hambatan terhadap kinerja ruas dan simpang
yang diperoleh dari bangkitan 3 skenario tersebut. Skenario yang dipilih untuk mengetahui
kinerja ruas dan simpang adalah skenario terbesar yaitu skenario 1 dengan membagi rata
keempat tempat pengisian bahan bakar tersebut agar penambahan hambatan yang
dilakukan pada ruas jalan dan simpang menerima perkiraan bangkitan paling besar
nantinya.

Analisis ruas dan simpang


Analisis pada ruas dan dilakukan dengan menggunakan metode MKJI dan dilakukan
pada tahun 2016 sebelum dan sesudah beroperasinya SPBKB dan sesuai peraturan
pemerintah No. 32 tahun 2011 minimal 5 tahun setelah beroperasi.

Tabel 4 Perbandingan nilai kinerja operasional ruas tahun 2016


Hari kerja Hari libur

Jam 2016 sebelum 2016 sesudah 2016 sebelum 2016 sesudah


puncak dibangun dibangun dibangun dibangun
DS (Derajat DS (Derajat DS (Derajat DS (Derajat
Kejenuhan) Kejenuhan) Kejenuhan) Kejenuhan)
Pagi 0,411 0,411 0,433 0,442
Siang 0,404 0,386 0,400 0,408
Sore 0,378 0,404 0,435 0,444
Malam 0,365 0,372 0,398 0,406

Ds terbesar terjadi pada jam puncak sore pada hari libur sebesar 0,444 dengan LOS A

Tabel 5 Perbandingan nilai kinerja operasional ruas tahun 2021


Hari kerja Hari libur

Jam 2021 sebelum 2021 sesudah 2021 sebelum 2021 sesudah


puncak dibangun dibangun dibangun dibangun
DS (Derajat DS (Derajat DS (Derajat DS (Derajat
Kejenuhan) Kejenuhan) Kejenuhan) Kejenuhan)
Pagi 0,625 0,638 0,663 0,690
Siang 0,581 0,592 0,605 0,617
Sore 0,657 0,670 0,698 0,712
Malam 0,562 0,585 0,605 0,617

Ds terbesar terjadi pada jam puncak sore pada hari libur sebesar 0,712 dengan LOS B.

Dalam menganalisis kinerja simpang dilakukan dalam beberapa skenario, antara lain
analisis kinerja simpang pada kondisi awal dimana simpang terdekat dengan lokasi belum

4
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

terkena dampak dari pembangunan SPBKB Ranuyoso. Skenario 1 merupakan pembebanan


tanpa SPBKB. Kinerja simpang dengan melakukan pembebanan semua pengunjung
SPBKB melewati simpang merupakan skenario 2 dan kinerja simpang dengan pembebanan
pengunjung SPBKB dari arah Lumajang adalah skenario 3.

Tabel 6 Perbandingan nilai kinerja operasional simpang tahun 2016

Hari kerja Hari libur


Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Jam 2016 2016 2016 2016 2016 2016
puncak
D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan)

Pagi 9,64 9,97 9,83 10,09 10,57 10,33


Siang 10,14 10,53 10,32 10,46 10,92 10,76
Sore 10,78 11,22 11,01 11,36 12,21 11,79
Malam 9,32 9,54 9,46 9,80 10,13 10,00

Tabel 7 Perbandingan nilai kinerja operasional simpang tahun 2021

Hari kerja Hari libur


Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Jam 2021 2021 2021 2021 2021 2021
puncak
D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan) D (Tundaan)

Pagi 16,58 18,55 17,66 18,80 22,21 19,86


Siang 16,84 18,79 17,80 18,27 20,99 19,80
Sore 24,21 28,51 25,54 29,02 38,63 36,09
Malam 13,86 14,56 14,31 15,47 16,91 16,24

Tabel di atas merupakan perbandingan nilai tundaan pada simpang tahun 2016 dan
2021 sebelum dan sesudah berdirinya SPBKB dengan 3 skenario dan skenario 2
merupakan skenario tertinggi.

Analisis antrian
Untuk waktu pelayanan pada SPBKB dilakukan survey kendaraan yang mengisi BBM
masing masing 50 sampel per jenis kendaraan. Dari hasil survey rata rata waktu
pelayanan sepeda motor adalah 23,177 detik, kendaraan ringan 68,927 detik, dan
kendaraan berat adalah 139,872 detik. Sehingga didapatkan hasil tingkat pelayanan per
jenis kendaraan juga berbeda, sepeda motor memiliki tingkat pelayanan sebesar 155
kendaraan/jam, untuk kendaraan ringan sebesar 52 kendaraan/jam dan kendaraan berat
sebesar 26 kendaraan/jam yang dapat dilayani oleh satu selang pompa pengisi BBM.

5
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

Tabel 8 analisis antrian sepeda motor (mc) 2016

Hari Kerja Hari Libur


Bangkitan
n q d detik detik n q d detik detik
Skenario 1 105 2 1 71.54 48.36 120 3 3 101.91 78.74
Skenario 2 74 1 0 44.27 21.09 94 2 1 58.70 35.53
Skenario 3 100 2 1 65.07 41.89 108 2 2 76.07 52.89

Tabel 9 analisis antrian kendaraan sedang (lv) 2016

Hari Kerja Hari Libur


Bangkitan
n q d detik detik n q d detik detik
Skenario 1 31 1 1 2.83 1.68 34 2 1 3.29 2.14
Skenario 2 22 1 0 1.98 0.84 27 1 1 2.38 1.23
Skenario 3 29 1 1 2.58 1.43 30 1 1 2.70 1.55

Tabel 10 analisis antrian kendaraan berat (hv) 2016

Hari Kerja Hari Libur


Bangkitan
n q d detik detik n q d detik detik
Skenario 1 8 0 0 3.38 1.05 9 1 0 3.58 1.25
Skenario 2 5 0 0 2.89 0.56 7 0 0 3.20 0.87
Skenario 3 2 0 0 2.53 0.20 2 0 0 2.53 0.20

Tabel 11 analisis antrian sepeda motor (mc) 2021

Hari Kerja Hari Libur


Bangkitan
n q d detik detik n q d detik detik
Skenario 1 194 2 1 61.75 38.58 222 2 2 81.02 57.84
Skenario 2 137 7 6 193.96 170.78 174 1 1 52.58 29.41
Skenario 3 185 1 1 57.22 34.04 200 2 1 64.84 41.66

Tabel 12 analisis antrian kendaraan sedang (lv) 2021

Hari Kerja Hari Libur


Bangkitan
n q d detik detik n q d detik detik
Skenario 1 40 3 3 4.99 3.84 44 5 5 7.38 6.23
Skenario 2 29 1 1 2.53 1.38 35 2 1 3.49 2.34
Skenario 3 38 3 2 4.11 2.96 39 3 2 4.51 3.36

Tabel 13 analisis antrian kendaraan berat (hv) 2021


Bangkitan Hari Kerja Hari Libur
n q d detik detik n q d detik detik
Skenario 1 10 1 0 3.83 1.50 11 1 0 4.17 1.84
Skenario 2 6 0 0 3.09 0.76 9 1 0 3.55 1.22

6
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

Skenario 3 3 0 0 2.58 0.25 3 0 0 2.58 0.25

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh:


1. Berdasarkan hasil analisis dampak lalu lintas menggunakan MKJI, nilai derajat
kejenuhan pada ruas jalan tersebut yaitu pada kondisi eksisting (sebelum penambahan)
nilai derajat kejenuhan 0,75 yaitu tertinggi pada puncak sore pada hari libur sebesar
0,435 termasuk LOS A. Untuk setelah operasional yaitu tahun 2016 nilai derajat
kejenuhan juga masih 0,75 yaitu 0,444 pada jam puncak sore hari libur dalam
keadaan yang stabil, sehingga masuk kriteria LOS A yaitu keadaan dimana arus masih
bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi dan pengendara bebas untuk memilih
kecepatan yang di kehendaki. Pada 5 tahun sebelum beroperasi nilai derajat kejenuhan
0,698 dan setelah operasional didapat nilai derajat kejenuhan yaitu pada jam puncak
sore hari libur sebesar 0,712 sehingga keadaan mulai tidak stabil akibat pertumbuhan
kendaraan bermotor dan masuk kriteria LOS B yaitu keadaan dimana kecepatan
sedikit terbatas oleh lalu lintas namun pengemudi masih dapat bebas memilih
kecepatannya.. Kemudian untuk kinerja Simpang Klakah yang ditinjau dari 3 skenario
memiliki tundaan terbesar pada skenario 2 tahun 2016 setelah beroperasinya SPBKB
dengan nilai tundaan 12,21 detik per kendaraan dengan kondisi tundaan lebih dari 5
detik dan kurang dari 15 detik perkendaraan maka tingkat pelayanan simpang masih
LOS B, dan untuk 5 tahun setelah beroperasinya SPBKB memiliki tundaan terbesar
38,63 detik per kendaraan maka dengan kondisi tundaan tersebut termasuk LOS D dan
keadaan arus mulai tidak stabil.
2. Hasil tingkat pelayanan per jenis kendaraan yaitu sepeda motor memiliki tingkat
pelayanan sebesar 155 kendaraan/jam, untuk kendaraan ringan sebesar 52
kendaraan/jam dan kendaraan berat sebesar 26 kendaraan/jam. Sehingga didapat
kondisi eksisting antrian terbesar adalah antrian kendaraan bangkitan skenario 1 yaitu
3 kendaraan bermotor/jam (MC) dengan waktu tunggu tiap kendaraan 78.74 detik, 2
kendaraan ringan/jam (LV) dengan waktu tunggu tiap kendaraan 2,14 menit, dan 1
kendaran berat/jam dengan waktu tunggu 1.25 menit. Untuk 5 tahun setelah
operasional tingkat kedatangan kendaraan telah melebihi tingkat pelayanan kendaraan
didapat jumlah antrian 7 kendaran bermotor/jam (MC) dengan waktu pelayanan 57.84
detik dan membukaan 1 lajur antrian, 5 kendaraan ringan/jam (LV) dengan waktu
tunggu tiap kendaraan 6,23 menit, dan 1 kendaran berat/jam dengan waktu tunggu
1.84 menit.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dikemukakan adalah:
1. Untuk penanganan dampak dapat dilakukan upaya rekayasa lalu lintas yang dapat
diterapkan untuk pembangunan dan operasional SPBKB seperti pada layout
manajemen rekayasa lalu lintas.

7
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

Gambar 3 Lay out manajemen rekayasa lalu lintas

2. Pada kondisi eksisting untuk jumlah lajur yang harus dibuka minimal 1 jalur fasilitas
pengisian per jenis kendaraan. Sedangkan untuk 5 tahun setelah operasional SPBKB
kinerja sistem pelayanan yang harus dibuka minimal 2 jalur fasilitas dengan masing
masing 2 jalur fasilitas untuk kendaraan ringan dan sepeda motor sedangkan untuk
kendaraan berat hanya dibuka 1 jalur fasilitas

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum.
Indra, Oki. 2015. Evaluasi Dampak Pembangunan Stasiun Pengisian Bakar Umum
(SPBU) Tanjungwangi Terhadap Kinerja Jalan. Tidak Diterbitkan. Tugas Akhir.
Jember: Program Strata 1. Universitas Jember.
Maarif dan Tanjung. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi.
Jakarta:

8
Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, 11-13 Oktober 2016

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.75. 2015. Penyelenggaraan


Analisis Dampak Lalu Lintas. Kementrian Perhubungan Republik Indonesia.
Jakarta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2015 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
Tamin, O.Z. 2008. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung.

View publication stats

You might also like