You are on page 1of 18

i

HUBUNGAN SELF-EFFICACY, DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN


KECEMASAN MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI.

MEGA ISVANDIANA PURNAMASARI


S300110009

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SELF-EFFICACY, DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN


KECEMASAN MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

TELAH DISETUJUI OLEH :

Pembimbing Utama

Dr. Nisa Rachmah Nur Anganthi, M.Si

PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
iii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTSSELF-EFFICACY AND


ACHIEVEMENT MOTIVATIONWITHSTUDENTS ANXIETY ON WORKING
THESIS.

MEGA ISVANDIANA PURNAMASARI


S300110009
The Student of Magister of Psychology Science
University of Muhammadiyah Surakarta

This study aims to determine the relationship between students self-efficacy and
achievement motivation with students anxiety on working thesis. The population in this
research were all of student of college A that working on thesis and there were 349
students. The respondent that to be a sample there were 100 students consist of 45
student of Mathematics Education , 35 student of PBSI , and 25 student of History
Education. The instrument that used in this studywere achievement motivation
questionnaire, self-efficacy questionnaire and anxiety questionnaire. Methods of data
analysis that used in this study was linear regressionanalysis using stepwise method and
the calculation processwas using SPSS. Based on the data analysis, it can be concluded
that 1) . The increasing level of self efficacy and achievement motivation then the
students anxiety level when working on thesis is decreasing. 2) The results showed that
the effective contribution of the variables of self-efficacy and achievement motivation
together to the anxiety of students working on a thesis is 20.8 % . 3) The results showed
the effective contribution of the variables ofself-efficacy to the anxiety students working
on a thesisis 16.4 % . 4) . The results showed effective contribution of the variablesof
achievement motivation to the anxiety students working on thesis is 13.9 % .

Key words : Self-efficay,Achievement Motivations and Students Anxiety on Working


Thesis.
iv

ABSTRAK

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN


KECEMASAN MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

MEGA ISVANDIANA PURNAMASARI


S300110009
Mahasiswa program magister sains psikologi
Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Self-Efficacy dan


Motivasi Berprestasi dengan Kecemasan mahasiswa yang sedang mengerjakan
Skripsi.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa perguruan tinggi A yang
sedang mengerjakan skripsi dan berjumlah 349 mahasiswa. Respondenyang menjadi
sampel dalam penelitian ini yaitu 100 mahasiswa, 45 dariPendidikan Matematika, 35
dari PBSI, dan 25 dari Pendidikan Sejarah. Alat ukur yang digunakan adalah angket
motivasi berprestasi, angket Self-Efficacy dan angket kecemasan. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi linier dengan metode stepwise dan perhitungan
menggunakan program SPSS. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa 1).
Semakin tinggi self-efficacydan motivasi berprestasi maka semakin kecil tingkat
kecemasan mahasiswayang sedang mengerjakan skripsi. 2) Hasil penelitian
menunjukkan sumbangan efektif variabelself-efficacy dan motivasi berprestasi secara
bersama-sama terhadap kecemasan mahasiswa mengerjakan skripsi sebesar 20,8%.
3)Hasil penelitian menunjukkan sumbangan efektif variabelself-efficacy terhadap
kecemasan mahasiswa mengerjakan skripsi sebesar 16,4%. 4). Hasil penelitian
menunjukkan sumbangan efektif variabelmotivasi berprestasi terhadap kecemasan
mahasiswa mengerjakan skripsi sebesar 13,9%.

Kata kunci : Self-efficay, Motivasi Berprestasi dan Kecemasan Mahasiswa Mengerjakan


Skripsi
1

Pendahuluan memiliki persepsi yang positif, sebaliknya


mahasiswa akan memiliki persepsi yang
Skripsi merupakan tugas yang harus negatif yang akan menyebabkan kecemasan
diselesaikan oleh setiap mahasiswa untuk pada mahasiswa. Persepsi awal akan
memperoleh gelajar sarjana. Universitas satu mempengaruhi motif mahasiswa dalam
dengan yang lain akan memiliki cara-cara menyelesaikan skripsinya.
yang berbeda dalam proses penyelesaian
skripsi mahasiswanya. Kebanyakan Selanjutnya hasil observasi yang peneliti
Universitas menerapkan sistem penyelesaian lakukan di STKIP PGRI pacitan tahun 2012
skripsi dengan prinsip siapa cepat dia dapat. menunjukkan bahwa salah satu kesulitan
Maksudnya bagi mahasiswa yang bisa mahasiswa dalam mengerjakan skripsi yaitu
menyelesaikan skripsi dengan cepat maka pengaturan waktu dalam merevisi dan
mahasiswa akan lebih cepat pula untuk konsultasi. Sebagian besar mahasiswa kuliah
memperoleh gelar sarjana. Selain itu, ada pula sambil bekerja, tidak menuntut kemungkinan
kampus yang menerapkan penyelesaian ketika dalam mengerjakan skripsi tugas dalam
skripsi dengan prinsip masuk bersama-sama kerja juga semakin banyak. Tuntutan dalam
lulus juga bersama-sama. Maksudnya, dalam kerja dan penyelesaian skripsi akan membuat
penyelesaian tugas akhir mahasiswa diberi mahasiswa semakin cemas, karena mahasiswa
batasan waktu untuk menyelesaikannya. merasa tidak precaya diri akan skripsi yang
ditulis, tidak maksimal dalam membuat
Banyak mahasiswa tingkat akhir yang skripsi, dan lain-lain.
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi. Kesulitan yang seringkali dihadapi, Konsultasi dengan dosen pembimbing
diantaranya: menemukan dan merumuskan skripsi juga bisa menimbulkan kecemasan.
masalah, menenetukan judul yang sesuai, Tingkat kecemasan yang tinggi ketika akan
sistematika proposal, sistematika skripsi, berkonsultasi dengan doyen-dosen tertentu
kesulitan mencari literatur dan bahan membuat ma asiswa merasa tertekan setiap
bacaan, kesulitan dengan standar tata tulis akan atau sedang berkonsultasi. Kondisi
ilmiah serta dana dan waktu yang terbatas. tersebut tentu saja menghmbat proses
Senada dengan hasil penelitian yang dilakukan pembuatan skripsi, bahkan bisa membuat
oleh Baskoro, dkk (2012) menyimpulkan mahasiswa tidak mau mengerjakan skripsi
bahwa masalah utama penyebab kesulitan mereka. Kepekaan atau empati dari dosen
dalam mengerjakan skripsi adalah (1) sulitnya sangat diperluka untuk mereduksi kecemasan.
mencari literatur yang sesuai dengan tema Dosen harus mau membuka diskusi mengenai
yang akan diteliti, (2) aktivitas Dosen materi skripsi dan sekaligus responsif terhadap
pembimbing yang padat, (3) banyaknya revisi kondisi psikologis mahasiswa.
ketika bimbingan, (4) target lulus tahun lalu
yang tidak tercapai. Kesulitan-kesulitan tersebut pada
akhirnya dapat menyebabkan cemas sehingga
Persepsi awal mahasiswa terhadap dosen dapat menyebabkan mahasiswa kehilangan
pembimbing akan berpengaruh terhadap motivasi, menunda penyusunan skripsi,
kondisi psikologis mahasiswa. Misalnya, bahkan ada yang memutuskan untuk tidak
ketika mahasiswa mengajukan judul dan menyelesaikan skripsi. Hal ini tentu sangat
ditentukan dosen pembimbingnya adalah merugikan mahasiswa yang bersangkutan
dosen A, maka mahasiswa akan mencari mengingat bahwa skripsi merupakan tahap
informasi tentang dosen tersebut ke yang paling menentukan dalam mencapai
mahasiswa yang pernah dibimbing dosen A. gelar akademik. Selain itu, usaha dan kerja
Ketika informasi yang diperoleh sesuai keras yang telah dilakukan bertahun-tahun
dengan harapan maka mahasiswa akan sebelumnya akan menjadi sia-sia jika
2

mahasiswa gagal menyelesaikan skripsi Selain self-efficacy, yang diperlukan


(Hariwijaya & Triton, 2005). mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi yaitu
motivasi berprestasi. Menurut Murray (Beck
Seorang mahasiswa yang ragu akan 1990) motivasi berprestasi adalah kebutuhan
kemampuannya dalam mengerjakan skripsi, atau hasrat untuk mengatasi kendalakendala,
atau memiliki efikasi diri yang rendah, akan menggunakan kekuatan, berusaha melakukan
mengurangi usahanya atau mudah menyerah sesuatu yang sukar, sebaik dan secepat
ketika menghadapi situasi yang sulit dan mungkin. Kebutuhan untuk berprestasi bagi
penuh tantangan dalam mengerjakan skripsi. mahasiswa bersifat intrinsik, siswa yang
Seperti yang diungkapkan Watson dan Tharp mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan
yang mengemukakan bahwa efikasi diri menyelesaikan skripsinya dengan mudah.
merupakan keyakinan khusus yang berkenaan Mahasiswa dengan motivasi berprestasi tinggi
dengan pelaksanaan suatu tugas tertentu bukan akan berorientasi pada tugas-tugas dan
keyakinan umum tentang diri sendiri. Self masalah-masalah yang memberikan tantangan,
efficacy mahasiswa juga akan menentukan di mana penampilannya dapat dinilai dan
seorang mahasiswa dalam menyelesaikan dibandingkan dengan patokan penampilan
skripsinya. orang lain.
Bandura (1997) mennyatakan bahwa Motivasi berprestasi memberikan
teori kognitif sosial memandang bahwa sumbangan yang sangat besar pada usaha
persepsi tentang efikasi diri berperan sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi
sebuah mekanisme kognitif yang dengan optimal. Sesuai dengan pendapat
memungkinkan individu mengendalikan McClelland bahwa individu yang memiliki
reaksi terhadap tekanan. Seorang mahasiswa motivasi berprestasi tinggi, apabila
yang yakin mampu menghadapi tekanan yang dihadapkan pada tugas-tugas yang kompleks
muncul dengan efektif, maka mahasiswa cenderung melakukannya dengan baik.
tersebut tidak akan merasa cemas dan gelisah Apabila berhasil menyelesaikan tugas yang
ketika menyelesaikan skripsi. Sebaliknya jika kompleks akan lebih antusias untuk
mahasiswa tersebut merasa tidak yakin dapat menyelesaikan tugas yang lebih berat dengan
mengendalikan tekanan yang muncul ketika lebih baik lagi.
mengerjakan skripsi, mahsiswa tersebut
cenderung selalau memikirkan Kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam
ketidakmampuan dirinya dan stress ketika mengerjakan skripsi di atas membuat peneliti
mengingat skripsinya. tertarik untuk meneliti tentang pengaruh self-
efficacy dan motivasi berprestasi terhadap
Mahasiswa dengan self-efficacy yang kecemasan mahasiswa dalam mengerjakan
tinggi akan memperkecil tingkat kecemasan skripsi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
yang muncul ketika mengerjkan skripsi. menguji hubungan self Efficacy dan motivasi
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh berprestasi dengan kecemasan pada
Huda (2008) yang menyimpulkan bahwa self- mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
efficacy dan kecemasan memiliki hubungan
yang negative, dengan kata lain semakin Kajian Teori
tinggi self-efficacy mahasiswa maka semakin
kecil tingkat kecemasannya. Sebaliknya Menurut Az zahra (2005) kecemasan
mahasiswa dengan self-efficacy rendah akan adalah kondisi kejiwaan yang penuh dengan
memunculkan kecemasan yang tinggi pada kekhawatiran dan ketakutan akan apa yang
dirinya. mungkin terjadi, baik berkaitan dengan
permasalahan yang terbatas maupun hal-hal
yang aneh. Sejalan dengan itu, Rachman
3

(2004) menyatakan bahwa kecemasan dasar tugas dan pesan dari dosen yang belum
merupakan perasaan tegang, antisipasi yang dipahami oleh mahasiswa.
begitu mengganggu terhadap peristiwa yang
samar-samar yang memungkinkan bisa terjadi, Glause (2005) menyatakan bahwa
atau bisa dikatakan sebagai perasaan yang Kecemasan adalah suatu perasaan yang tak
gelisah dan tegang. Individu yang mengalami menentu terhadap sesuatu yang buruk yang
kecemasan akan merasakan suatu bisa terjadi, dan kamu tidak akan bisa
kekhawatiran yang samar, kerisauan yang mengatasinya ketika hal tersebut terjadi.
mengganggu kehidupan sehari-hari dan Selanjutnya Glause menytakan Kecemasan
mempengaruhi penyesuaian terhadap menulis yang dirasakan banyak mahasiswa
lingkungannya. ketika menghadapi skripsi, tesis, atau disertasi
merupakan kecemasan kinerja.
Barker, et.al (2007) menjelaskan bahwa
kecemasan sebagai emosi negatif yang Skripsi merupakan tugas akhir yang
ditandai atau berhubungan dengan, perasaan berkaitan dengan akademik mahasiswa.
gelisah, takut atau khawatir. Senada dengan Skripsi juga dapat menimbulkan kecemasan
definisi tersebut, Singgih (2008) akademik. Menurut Garcia (2007)
mendefinisikan Kecemasan adalah rasa menjelaskan bahwa Kecemasan akademis
khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. dihipotesiskan sebagai konflik batin
Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya mahasiswa mengganggu konsentrasinya ketika
kedewasaan, merupakan masalah penting mengerjakan tugas.
dalam perkembangan kepribadian. Kecemasan
Dari beberapa pendapat di atas dapat
merupakan kekuatan yang besar dalam
disimpulkan bahwa kecemasan dalam
menggerakkan tingkahlaku.
mengerjakan skripsi adalah suatu kondisi
Penulisan skripsi merupakan proses tegang, kahwatir, dan takut terhadap semua
rumit yang harus dilalui mahasiswa untuk kemungkinan yang bisa terjadi ketika
lulus. Penulisan skripsi bertujuan untuk mengerjakan skripsi dan bimbingan.
mengasah kemampuan intelektual dan Kemungkinan yang mungkin terjadi yaitu
keterampilan menulis mahasiswa. Banyak tidak bisa menulis dengan baik, takut dimarahi
ksesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa, pembimbing, waktu yang diberikan untuk
misalnya kesulitan menulis, kesulitan menyelesaikan skripsi, sulit mencari literature
menentukan teori yang relevan, kesulitan yang bisa digunakan, dan lain-lain.
dalam mengatur waktu, dan lain-lain.
Bandura (1994) menjelaskan bahwa
Kesulitan-kesulitan tersebut dengan self-efficacy masyarakat akan yakin
menimbulkan adanya kecemasan yang dapat terhadap kemampuannya untuk menghasilkan
menghambat penyelesaian skripsi. Salah satu suatu kinerja yang sesuai dan dalam prktiknya
kecemasan yang dihadapi mahasiswa yaitu memiliki pengaruh besar atas kejadian-
kecemasan menulis. Thompson (1980) kejadian yang mempengaruhi kehidupan
mendefinisikan Kecemasan dalam menulis mereka. Senada dengan Lenz (2002) yang
sebagai ketakutan akan proses penulisan yang menjelaskan bahwa dengan self-efficacy
menuntut suatu hasil diluar kemampuan untuk seseorang akan mengetahui sejauh mana
menulis. Menurut Hande, O dan Sevdeer kemampuannya dalam mengatur dan
(2005) menyatakan bahwa sumber-sumber melaksanakan program tindakan yang
kecemasan dalam menulis meliputi diperlukan untuk mencapai suatu kinerja yang
kemampuan menulis mahasiswa, tingkat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
persiapan dalam menyelesaikan, rasa takut Selanjutnya Bandura (1997) menyatakan
akan dinilai, rasa takut akan dihakimi atas bahwa self efficacy berkaitan dengan
4

keyakinan masyarakat dalam kemampuan untuk mengalami gejala negative dan stress.
mereka untuk menghasilkan suatu karya. Sementara menurut Bandura individu yang
Ketiga pernyataan bandura tersebut memiliki memiliki self-efficacy yang tinggi akan
eksistensi yang sama yaitu menenkankan pada cenderung untuk melihat tantangan sebagai
keyakinan atas kemampuan yang dimiliki sesuatu yang dapat diatasi yang diberikan oleh
untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang kompetensi dan upaya yang cukup.
maksimal.
Akbar-Hawadi (2001) menyatakan
Menurut Bandura (1995) self-efficacy bahwa Motivasi berprestasi adalah daya
mengacu pada kemampuan seseorang untuk penggerak dalam diri siswa ntuk mencapai
mengatur dan melaksanakan tindakan yang taraf prestasi setinggi mungkin, sesuai dengan
diperlukan untuk mengelola situasi yang ditetapkan oleh siswa itu sendiri. Untuk
diharapkan. Sejalan dengan penjelasan itu siswa dituntut untuk bertanggungjawab
tersebut Hagger & Chatzisaranti (2005) mengenai taraf keberhasilan yang akan
menjelaskan bahwa dengan self efficacy dicapainya. Sukmadinata (2005) mengatakan
seorang individu dapat memperkirakan bahwa kegiatan yang menjadi pendorong
kemampuannya untuk mencapai prestasi individu disebut motivasi, yang menunjukkan
tertentu yang diinginkan. Untuk memperdalam suatu kondisi dalam diri individu yang
lagi pemahaman terhadap self-efficacy maka mendorong atau menggerakkan individu
Hagger & Chatzisaranti (2005) menyatakan tersebut melakukan suatu kegiatan mencapai
bahwa bahwa self-efficacy merupakan aset sesuatu tujuan.
dari kepercayaan seoarang individu mengenai
kapasitas atau kemampuannya berkaitan Pada dasarnya setiap manusia
dengan kinerja mereka dari perilaku atau mempunyai 3 (tiga) jenis motivasi sosial
tindakan yang akan datang. yaitu motivasi berprestasi, motivasi untuk
berkuasa, dan motivasi untuk berafiliasi.
Merideth (2007) menyatakan bahwa Ketiga jenis motivasi tersebut yang paling erat
Self-efficacy merupakan penilaian seseorang kaitannya dalam usaha meraih prestasi belajar
akan kemampuan pribadinya untuk memulai tinggi adalah motivasi berprestasi.
dan berhasil melakukan tugas yang ditetapkan
pada tingkat yang ditunjuk, dalam upaya yang Motivasi berprestasi merupakan konsep
lebih besar, dan bertahan dalam menghadapi personal yang inheren yang merupakan
kesulitan. Mukhid (2009) Self efficacy adalah faktor pendorong untuk meraih atau
keyakinan penilaian diri berkenaan dengan mencapai sesuatu yang diinginkannya agar
kompetensi seseorang untuk sukses dalam meraih kesuksesan. Untuk mencapai
tugas-tugasnya. kesuksesan tersebut setiap orang
mempunyai hambatan-hambatan yang
Dari beberapa penjelasan di atas dapat berbeda, dan dengan memiliki motivasi
disimpulakan bahwa Self-efficacy merupakan berprestasi yang tinggi, diharapkan
keyakinan seoarang individu terhadap hambatan-hambatan tersebut akan dapat
kemampuannya untuk menyelesaikan suatu diatasi dan kesuksesan yang dinginkan dapat
permasalahan. Kaitanya dengan penelitian ini diraih.
self efficacy adalah keyakinan mahasiswa
terhadap kemampuannya untuk Siswa yang memiliki motivasi
menyelesaaikan skripsi. Mahasiswa yang berprestasi maka akan muncul kesadaran
memiliki self-efficacy yang rendah dengan bahwa dorongan untuk selalu mencapai
mudah yakin bahwa usaha yang mereka kesuksesan. Perilaku produktif dan selalu
lakukan dalam menghadapi skripsi yang sulit memperhatikan kualitas dapat menjadi sikap
akan sia-sia, sehingga mereka cenderung serta perilaku yang permanen pada diri
5

individu. Motivasi berprestasi akan dapat Metode dan instrumen pengumpulan data
mendobrak dinding penghalang cita-cita
dan energi positif dalam menghadapi Self-efficacy dan Motivasi berprestasi
tantangan hidup sehingga mencapai merupakan variabel bebas dan Kecemasan
kesuksesan. mengerjakan skripsi merupakan variabel
terikat. Metode yang digunakan untuk
Menurut Weinberg dan Gould (2011) mengumpulkan data yaitu metode angket.
Motivasi berprestasi adalah upaya seseorang Adapun cara untuk memperoleh data dalam
untuk menguasai tugas, mencapai keunggulan, penelitian ini dengan menggunakan Skala
mengatasi hambatan, berperforma lebih baik Kecemasan Mengerjakan Skripsi, Skala
daripada yang lain, dan bangga dalam Motivasi berprestasi dan Skala Self-Efficacy.
menjalankan talentanya. Gagasan ini penting
karena motivasi berprestasi membantu kita Skala Kecemasan Mengerjakan skripsi
memahami kenapa sebagian orang termotivasi sesuai dengan teori Atkinson (2010), akan
untuk mencapai sesuatu dan sebagian lainnya mengungkap dua aspek dari kecemasan yaitu
tidak termotivasi sama sekali. pertama, aspek Fisiologis yang terdiri dari
Berkeringat dingi, Kepala Pusing, Detak
Menurut Rao (2003) Motivasi jantung semakin Cepat, dan Tidak tenang.
berprestasi adalah sebuah harapan untuk Kedua, Aspek Psikologis yang terdiri dari
mencapai suatu kepuasan dalam menguasai Tegang dan khawatir. Skala Self-Efficacy
tantangan dan kinerja yang sulit. Selain itu sesuai dengan teori Bandura (1997), akan
Rao menyatakan bahwa Motivasi berprestasi mengungkap dimensi-dimensi dari self-
merupakan motivasi untuk melakukan tugas- efficacy antara lain dimensi magnitude,
tugas tertentu yang berstandar unggulan dan Generality dan Strenght. Adapun skoring
menghasilkan hasil yang sesuai. untuk item favorable dan unfavorable. Skala
Motivasi Berprestasi sesuai dengan teori
Berdasarkan pendapat di atas dapat di Asnawi 2002 (1997), akan mengungkap
pahami bahwa dengan adanya motivasi tentang Rasa Tanggung Jawab,
berprestasi dalam diri individu akan Mempertimbangkan Risiko, Memberikan
menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, umpan Balik, dan Kreatif Inovatif. Adapun
akan menumbuhkan individu-individu yang skoring untuk item favorable dan unfavorable.
bertanggung jawab dan dengan motivasi
berprestasi yang tinggi juga akan membentuk Populasi dari penelitian yang akan
individu menjadi pribadi yang kreatif. dilaksanakan yaitu seluruh mahasiswa STKIP
PGRI Pacitan dari 4 Prodi dianataranya
Dari pemaparan tentang dasar teori dan Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa
diskusi mengenai hal bersaagkutan maka dan Sastra Indonesiab (PBSI) , Pendidikan
dirumuskan beberapa hipotesis sebagai Bahasa dan Sastra Inggris (PBI), dan
berikut.1) Self Efficacy dan motivasi Pendidikan Sejarah. Karakteristik mahasiswa
berprestasi memiliki hubungan yang yang menjadi populasi yaitu semester 7 yang
signifikan dengan kecemasan pada mahasiswa sedang mengerjakan skripsi. Dari keempat
yang mengerjakan skripsi.2) Self efficacy Prodi di STKIP PGRI Pacitan yang digunakan
memiliki hubungan yang signifikan dengan untuk populasi hanya 3 prodi selain prodi PBI.
kecemasan pada mahasiswa yang Hal tersebut dikarenakan mahasiswa semester
mengerjakan skripsi.3) Motivasi berprestasi 7 untuk prodi PBI masih tercatat sebagai
memiliki hubungan yang signifikan dengan mahasiswa salah satu universitas di Kediri.
kecemasan pada mahasiswa yang Populasi dari 3 prodi tersebut berjumlah 349
mengerjakan skripsi. mahasiswa. Selanjutnya sampel diambil secara
acak dan banyaknya sampel ditentukan
6

menggunakan tabel Herry King (sugiyono, Hasil perhitungan SPSS kaitannya


2006) dengan tingkat kesalahan 5%. Sampel dengan hubungan X1 dan X2 secara bersama-
dapat dilihat pada tabel 1 berikut. sama dengan variabel Y diperoleh nilai p =
0,000 < 0,050. Hasil tersebut menunjukkan
Tabel 1. Populasi dan sampel bahwa koefisien korelasi ganda antara X1 dan
X2 dengan Y memiliki hubungan yang
Program Studi Jumlah Jumlah
signifikan atau tingkat keeratan hubungan
mahasiswa responden
antara X1 dan X2 secara bersama-sama
Pendidikan 151 45
dengan Y signifikan. Hasil analisis ini
Matematika
membuktikan bahwa hipotesis pertama dari ini
Pendidikan 124 35 benar.
Bahasa dan
Sastra Sumbangan efektif variabel X1 dan X2
Indonesia bersama-sama terhadap variabel Y yaitu
Pendidikan 74 20 20,8%. Hasil tersebut ditunjukkan oleh
Sejarah koefisien determinan r2 = 0,208. Jadi pengaruh
Jumlah 349 100 self-efficacy dan motivasi berprestasi bersama-
sama terhadap kecemasan mengerjakan skripsi
yaitu sebesar 20,8%. Hasil tersebut
Hasil Analisis Data menunjukkan bahwa masih terdapat sebesar
Kebenaran hipotesis pertama akan diuji 79,2% faktor lain yang mempengaruhi
menggunakan analisis regresi ganda dua kecemasan mengerjakan skripsi.
prediktor. Hasil perhitungan analisis regresi Sumbangan efektif variabel X1 dan X2
ganda menggunakan SPSS diperoleh bersama-sama terhadap variabel Y disebut
persamaan regresi gandaY=114,5120,774X1 juga sumbangan efektif total. Sumbangan
0,236 X2, dengan nilai sig. p = 0.000 < 0,005. efektif dari variabel X1 sebesar 12,02% dan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa persamaan sumbangan effektif dari variabel X2 sebesar
regresi ganda yang terbentuk Y = 114,512 8,77%.
0,774 X1 0,236 X2 signifikan, atau dengan
kata lain variabel X1 dan X2 secara bersama- Kebenaran hipotesis kedua akan diuji
sama mempengaruhi variabel Y. menggunakan analisis regresi linear sederhana
dengan satu prediktor yaitu self-efficacy.
selanjutnya hasil nalisis untuk masing- Regresi ini merupakan model pertama yang
masing koefisien X1 dan X2 yaitu pertama, t1 = diperoleh dengan metode stepwise. Hasil
-2,893 dengan nilai p = 0,005 < 0,05. Hasil perhitungan menggunakan SPSS diperoleh
tersebut menunjukkan bahwa koefisen dari X1 persamaan regresi linier sederhana Y=106.404
tidak dapat diabaikan. Kedua, t2 = -2,295 dan 1,061 X1, dengan nilai sig. p = 0.000 <
nilai p = 0,024 < 0,05. Hasil tersebut 0,005. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa koefisen dari X2 tidak persamaan regresi linier sederhana yang
dapat diabaikan. Dapat disimpulkan dua terbentuk Y=106.404 1,061 X1 signifikan,
kondisi yaitu pertama, untuk setiap atau dengan kata lain variabel X1 berpengaruh
peningkatan variabel X1 maka variabel Y akan terhadap variabel Y yang berarti terdapat
mengalami penurunan sebesar 0,774 pada hubungan.
konstanta 114,512 dengan mengabaikan
variabel X2. Kedua, untuk setiap peningkatan Selanjutnya hasil perhitungan SPSS
variabel X2 maka variabel Y akan mengalami berkaitan dengan hubugan X1 dengan Y
penurunan sebesar 0,236 pada konstanta diperoleh t1 = -4.392 dan nilai p = 0,000 <
114,512 dengan mengabaikan variabel X1. 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
7

koefisien dari X1 tidak dapat diabaikan. Hasil Tabel Model Summary pada lampiran
regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap No menunjukkan bahwa koefisien determinan
kenaikan satu satuan nilai X1 akan r2 = 0,139. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
mengurangi nilai Y sebesar 1,061, sehingga pengaruh motivasi berprestasi terhadap
dapat disimpulkan bahwa self-efficacy kecemasan mengerjakan skripsi yaitu sebesar
memiliki hubugan yang negatif dengan 13,9%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kecemasan mahasiswa yang mengerjakan masih terdapat sebesar 86,1% faktor lain yang
skripsi. mempengaruhi kecemasan mengerjakan
skripsi.
Pengaruh self-efficacy terhadap
kecemasan mengerjakan skripsi dapat dilihat Pembahasan
dengan menggunakan koefisien determinan r2
= 0,164. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Hasil analisis data menunjukkan bahwa
pengaruh self-efficacy terhadap kecemasan nilai korelasi R sebesar 0,456 dan F sebesar
mengerjakan skripsi yaitu sebesar 16,4%. 12,70 dengan p = 0,000 < 0,05. Hasil tersebut
Hasil tersebut menunjukkan bahwa masih membuktikan bahwa hipotesis pertama benar
terdapat sebesar 83,6% faktor lain yang atau terdapat hubungan antara self-efficacy
mempengaruhi kecemasan mengerjakan dan motivasi berprestasi dengan kecemasan
skripsi. mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Kebenaran hipotesis ketiga akan diuji Hubungan self-efficacy dan motivasi


menggunakan analisis regresi linear sederhana berprestasi dengan kecemasan mahasiswa
dengan satu prediktor yaitu motivasi mengerjakan skripsi dapat ditunjukkan juga
berprestasi dengan metode enter. Metode dengan persamaan regresi ganda Y = 114,512
enter digunakan untuk menentukan hubungan 0,774 X1 0,236 X2. Pada persamaan
Y dengan X2, yang regresinya tidak bisa regresi tersebut dapat diketahui bahwa antara
dilihat dari hasil metode stepwise. Hasil self-efficacy dan motivasi berprestasi secara
perhitungan menggunakan SPSS diperoleh bersama-sama memiliki hubungan negatif
persamaan regresi linier sederhana Y= dengan kecemasan mahasiswa yang sedang
95.023 0.375 X2, dengan nilai sig. p = 0.000 mengerjakan skripsi. Hubungan tersebut
< 0,005. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mengartikan bahwa semakin tinggi self-
persamaan regresi linier sederhana yang efficacy dan motivasi berprestasi yang dimiliki
terbentuk Y= 95.023 0.375 X2 signifikan, mahasiswa, maka kecemasan mengerjakan
atau dengan kata lain variabel X2 berpengaruh skripsi pada mahasiswa yang sedang
terhadap variabel Y yang berarti terdapat mengerjakan skripsi semakin kecil.
hubungan.
Menurut hasil penelitian Afandi (2011)
Selanjutnya hasil perhitungan SPSS dan Nalwa (2012) menyatakan bahwa self-
berkaitan dengan hubugan X1 dengan Y efficacy memiliki hubungan yang positif
diperoleh t1 = -4.392 dan nilai p = 0,000 < dengan Motivasi berprestasi. Kedua penelitian
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
koefisien dari X2 pada regresri Y= 95.023 self-efficacy seorang individu maka semakin
0.375 X2 tidak dapat diabaikan. Hasil regresi tinggi pula motivasi berprestasinya atau
tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan sebaliknya. Kaitanya dengan penelitian ini
satu satuan nilai X2 akan mengurangi nilai Y yaitu semakin tinggi self-efficacy mahasiswa
sebesar 0,375, sehingga dapat disimpulkan maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi
bahwa motivasi berprestasi memiliki yang dimilikinya, Sehingga secara bersama-
hubungan yang negatif dengan kecemasan sama self-efficacy dan motivasi berprestasi
mahasiswa yang mengerjakan skripsi. memiliki hubungan dengan kecemasan
8

mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. mereka mampu melakukan sesuatu untuk
Selanjutnya lebih detailnya akan ditunjukkan mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya,
hubungan self-efficacy dengan kecemasan sedangkan seseorang dengan efikasi diri
mengerjakan skripsi dan hubungan motivasi rendah menganggap dirinya tidak mampu
berprestasi dengan kecemasan mengerjakan mengerjakan segala sesuatu yang harus
skripsi. dikerjakannya. Orang dengan self-efficacy
yang rendah cenderung mudah menyerah
Hasil analisis data hubungan antara self- ketika berada dalam situasi yang sulit tersebut.
efficacy dan kecemasan mengerjakan skripsi Sementara orang yang memiliki tingkat self-
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh self- efficacy diri tinggi akan berusaha lebih keras
efficacy terhadap kecemasan mengerjakan untuk mengatasi tantangan yang ada.
skripsi. Hal tersebut ditunjukkan dengan
koefisien determinasi sebesar r2=16,4%. Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi
Hubungan self-efficacy dan kecemasan diri mengarahkan kita untuk menentukan
mengerjakan skripsi juga dapat digamberkan tindakan yang harus dilakukan dalam proses
dengan persamaan regresi linier sederhana pencapaian cita-cita yang diinginkan dengan
Y=106.404 1,061 X1. Persamaan regresi tetap bertahan dalam menghadapi kesulitan-
tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kesulitan.
nilai X1 maka semakin kecil nilai Y. Hasil analisis data hubungan antara
motivasi berprestasi dan kecemasan
Kecemasan mengerjakan skripsi mucul mengerjakan skripsi menunjukkan bahwa
ketika mahasiswa mendapat kesulitan yang terdapat pengaruh motivasi berprestasi
hampir tidak biasa. Kesulitan-kesulitan terhadap kecemasan mengerjakan skripsi. Hal
tersebut akan mampu diatasi jika mahasiswa tersebut ditunjukkan dengan koefisien
memiliki self-efficacy yang tinggi. Mahasiswa determinasi sebesar r2=13,9%. Hubungan
yang mampu mengatasi kesulitan yang motivasi berprestasi dan kecemasan
muncul maka mahasiswa mahasiswa tersebut mengerjakan skripsi juga dapat digambarkan
semakin tidak cemas dalam mengerjakan dengan persamaan regresi linier sederhana Y=
skripsi. 95.023 0.375 X2. Persamaan regresi tersebut
Hasil tersebut didukung oleh Bandura menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai X2
(1997) yang menyatakan bahwa self-efficacy maka semakin kecil nilai Y.
menekankan pada keyakinan diri seseorang Hasil tersebut didukung dengan
dalam menghadapi situasi yang akan datang pendapat McClelland (1979) yaitu salah satu
yang mengandung kekaburan, tidak dapat ciri-ciri individu yang memiliki motivasi
diramalkan, dan sering penuh dengan tekanan. berprestasi tinggi yaitu melakukan antisipasi.
Judge dan Erez (2001) berpendapat bahwa Mengadakan atisipasi maksudnya melakukan
self-efficacy dapat membawa pada perilaku kegiatan untuk menghindari kegagalan atau
yang berbeda diantara individu dengan kesulitan yang mungkin terjadi. Antisipasi
kemampuan yang sama karena self-efficacy yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam
mempengaruhi pilihan, tujuan, pengatasan mengerjakan skripsi yaitu memahami
masalah, dan kegigihan dalam berusaha. permasalahan yang diangkatnya. Melakukan
Gist (Riggio, 1990) menunjukkan bahwa bimbingan dengan rutin, melengkapi setiap
efikasi diri memainkan satu peran penting teori yang diperlukan untuk pendukung
dalam mengatasi memotivasi individu untuk penelitian, dan banyak lagi antisipasi yang
menyelesaikan tugas yang menantang dalam lainnya. Antisipasi tersebut dilakukan untuk
kaitannya dengan pencapaian tujuan tertentu. mengatasi permasalahan atau kesulitan yang
Seseorang dengan efikasi diri percaya bahwa dapat menimbulkan kecemasan dalam
mengerjakan skripsi.
9

Mahasiswa dengan motivasi berprestasi berlangsung. Ketiga kegiatan tersebut


yang tinggi akan dapat mengatasi segala dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7 dan
kesulitan yang muncul ketika mengerjakan berlanjut pada semester 8, Sehingga dalam
skripsi, Sehingga mahasiswa dapat satu tahun waktu tidak bisa maksimal untuk
memperkecil kecemasannya. Sebaliknya, digunakan mengerjakan skripsi.
mahasiswa dengan motivasi berprestasi
Hasil kategorisasi menunjukkan bahwa
rendah akan kesulitan menentukan sebuah sebagian besar mahasiswa memiliki self-
tindakan positif untuk menyelesaikan
efficacy, motivasi berprestasi dan kecemasan
skripsinya. mengerjakan skripsi sedang dengan persentase
Adapun sumbangan efektif self-efficacy berturut-turut yaitu 68%, 72 %, dan 69%.
dan motivasi berprestasi kecemasan berturut- Dari hasil analisis data dan pembahasan
turut terhadap kecemasan mengerjakan skripsi
yang didukung teori para ahli, dapat
yaitu 12,02% dan 8,77%. Persentase- disimpulkan bahwa self-efficacy dan motivasi
persentase angka tersebut menjelaskan bahwa
berprestasi secara bersama-sama memiliki
konstribusi pengaruh self-efficacy dan hubungan dengan kecemasan mahasiswa yang
motivasi berprestasi secara bersama-sama
mengerjakan skripsi. Self-efficacy memiliki
terhadap tingkat kecemasan. Gabungan hubungan negatif dengan kecemasan
sumbangan efektif antara self-efficacy dan
mengerjakan skripsi, dan motivasi berprestasi
motivasi berprestasi untuk meprediksi memiliki hubungan dengan kecemasan
kecemasan mengerjakan skripsi yaitu sebesar mengerjakan skripsi. Namun kesimpulan
20,8% dan Sekitar 79,20% kecemasan
tersebut hanya berlaku untuk menggambarkan
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi kecemasan mengerjakan skripsi pada
dipengaruhi oleh faktor-faktor selain self-
mahasiswa di perguruan tinggi A.
efficacy dan motivasi berprestasi.
Penelitian ini telah diusahakan dan
Sumbangan efektif self-efficacy terhada dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah,
jika mengabaikan variabel motivasi
namun demikian masih memiliki keterbatasan
berprestasi yaitu sebesar 16,4%. Angka yang membuat hasil penelitian ini jauh dari
tersebut menunjukkan bahwa sekitar self-
sempurna. Adapun keterbatasan tersebut yaitu
efficacy berpengaruh terhadap kecemasan Pertama, faktor-faktor yang mempengaruhi
mengerjakan skripsi sebesar 16,4%, dan kecemasan mahasiswa yang sedang
sekitar 83,6% dipengaruhi oleh variabel-
mengerjakan skripsi dalam penelitian ini
variabel lain. Adapun, Sumbangan efektif self- hanya terdiri dari dua variabel, yaitu self-
efficacy terhada jika mengabaikan variabel
efficacy dan motivasi berprestasi, sedangkan
motivasi berprestasi yaitu sebesar 13,9%. masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
Angka tersebut menunjukkan bahwa sekitar
kecemasan mahasiswa yang sedang
self-efficacy berpengaruh terhadap kecemasan mengerjakan skripsi. Kedua, Peneliti hanya
mengerjakan skripsi sebesar 13,9%, dan
menggunakan kuesioner, sehingga terkadang
sekitar 86,1% dipengaruhi oleh variabel- jawaban yang diberikan oleh responden
variabel lain.
kurang menunjukkan keadaan sesungguhnya.
Faktor lain yang mungkin sangat
Simpulan
mempengaruhi mahasiswa dalam mengerjakan
skripsi yaitu, waktu yang disediankan untuk Dari hasil analisis data dan pembahasan
mengerjakan skripsi sangat kurang (sekitar yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan.
satu tahun). Waktu satu tahun tersebut tidak
cukup dikarenakan kegiatan mahasiswa yang Pertama. Terdapat hubungan antara self-
harus dilaksanakan yaitu PPL2, PKL, KKN, efficacy dan motivasi berprestasi dengan
dan proses perkuliahan yang sedang kecemasan mahasiswa yang mengerjakan
10

skripsi. Hubungan tersebut menunjukkan Keempat. Sumbangan efektif self-


bahwa semakin tinggi self-efficacy dan efficacy terhadap kecemasan mengerjakan
motivasi berprestasi maka kecemasan skripsi dengan mengabaikan motivasi
mahasiswa dalam mengerjakan sekripsi juga berprestasi yaitu 13,9%. Hasil tersebut
semakin rendah. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa masih terdapat sebesar
menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki 86,1% faktor lain yang mempengaruhi
hubungan negatif dengan kecemasan kecemasan mengerjakan skripsi.
mengerjakan skripsi, yang berarti bahwa
Saran
semakin tinggi self-efficacy mahasiswa maka
kecemasan mahasiswa tersebut semakin Banyak hal yang dapat dikaji ketika
rendah. Selain itu, motivasi berprestasi dengan membicarakan tugas akhir mahasiswa
kecemasan mengerjakan skripsi juga memiliki khususnya skripsi. Karena pada bagian ini
hubungan yang negatif, sehingga semakin mahasiswa benar-benar di uji untuk
tinggi motivasi berprestasi maka kecemasan menunjukkan kemampuannya layak atau tidak
mengerjakan skripsinya juga rendah. untuk memperoleh kelulusan dan
Kedua. Sumbangan efektif self-efficacy mendapatkan gelar sarjana.
dan motivasi berprestasi bersama-sama Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terhadap kecemasan mengerjakan skripsi yaitu motivasi berprestasi dan self-efficacy, masing-
sebesar 20,8%. Hasil tersebut menunjukkan masing memiliki pengaruh yang sangat kecil
bahwa masih terdapat sebesar 79,2% faktor terhadap kecemasan mengerjakan skripsi,
lain yang mempengaruhi kecemasan untuk itu dalam penelitian. Bagi peneliti
mengerjakan skripsi. selanjutnya dapat menentukan faktor-faktor
Ketiga. Sumbangan efektif self-efficacy lain (Misalnya, Sikap, IQ, Kepribadian,
terhadap kecemasan mengerjakan skripsi Lingkungan dan lain-lain) yang mungkin
dengan mengabaikan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kecemasan. Bagi dosen
yaitu 16,4%. Hasil tersebut menunjukkan pembimbing ketika membimbing skripsi
bahwa masih terdapat sebesar 83,6% faktor sekiranya selalu memberi dukungan dan
lain yang mempengaruhi kecemasan memotivasi mahasiswa, sehingga dapat
mengerjakan skripsi. mengurangi tingkat kecemasan mahasiswa.
11

DAFTAR PUSTAKA
Afandi, A.J. 2011. Hubungan antara BTEC National Sport, Book 1.
kecerdasan Emosi dan Efikasi Diri 2ndEdition. England : Heinemman
dengan motivasi berprestasi siswa
Baskoro, D.S.B., Ervina, I., &
Program Sekolah Rintisan bertaraf
Rahmawati, E. I. 2012. Studi
Internasional (RSBI) SMA Negeri 1
Deskriptif Kecemasan Mahasiswa
Kota Probolinggo.Tesis.
dalam Menyusun Tugas Akhir.
Yogyakarta:Universitas Gadjah
Mada. http://etd.ugm.ac.id/ Jurnal frorm umj/2012-10-
index.php? 2012:37:08.http://digilib.unmuhjem
mod=penelitian_detail&sub=Peneli ber.ac.id/gdl.php?mod
tianDetail&act=view&typ=html&b =browse&op=read &id=umj-1x-
uku_id=54540&obyek_id=4 danangsety-26

Asnawi, S. 2002. Teori motivasi. Jakarta. Beck, R. C.1990. Motivation. Englewood


Studia press. Cliffs. New Jersey : Prentice Hall.

Az-zahrani, M.B.S. 2005. Konseling Djaali & Muljono, P. 2007. Pengukuran


Terapi. Jakarta: Gema Insani Press. Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta

Bandura, A. 1997. Self-efficacy: Toward Fatima, A.D. 2005. Counseling Self-


a Unifying Theory of Behavioral Efficacy and Its Relationship to
Change.Stanford University. Anxiety and Problem-Solving in
Psychological Review. 84(2), 191- United Arab Emirates. Springe.
International Journal for the
215.
Advancement of Counselling. 27(1),
http://psycnet.apa.org/index.cfm?fa
323-335.
=buy.optionToBuy&uid=19 77-
25733-001 http://link.springer.com/article/10.1
007/s10447-005-3190-6
Bandura, A. 1995. Self-Efficacy in
Changing Societies. New York: Feist, J & Feist,G. 2008. Theories of
Cambridge University Press Personality, Seventh
Edition.USA:McGraw-Hill.
Bandura, A. 1997. Social Foundation of
Garcia, C. L. 2007. Dialectic Dialogue
Tought and Action: A Social
for Academic Anxietiesin the
Cognitive Theory. New Jersey:
Prentice-Hall,Inc. Dissertation Process. Article.
Pepperd in University.
Barker, Ray., Gledil, A., Lydon,Cris., http://www.gestalttherapy. Net
Mulligan, Cris & Saffery, G., 2007, /writers/garcia.pdf
12

Gellerman, S.W. 1963. Motivation and Husen, T. 1988. Masyarakat Belajar,


Productivity. New York : American Jakarta: Rajawali Pers.
Management association.
Irwanto dkk. 1994. Psikologi Umum.
Glause, A. 2005. Dissertation Therapy: Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Beat the Anxiety, Reclaim Your Utama
Motivation. Article.
http://www.grad.uga.edu. Kumar, A. 2008. Small Business And
Entrepreneurship. New Delhi.
Hagger, M & Chatzisaranti, N. 2005. International Publish House
Social Psychology of Exercise and
Sport. New York: McGraw-Hill Lenz. E. R. 2002. Self-Efficacy In
Nursing: Research and
Hamalik, O. 2010. Psikologi Belajar Measurement Perspectives, Volume
Mengajar Bandung: Sinar Baru 15. New York: Springer Publishing
Algensindo. Company

Hande, O dan Sevdeer, C. 2007. The McClelland, D.C. 1975. The Achievement
Effects of Portfolio Keeping on Motivation. New York: Irvington
Writing Anxiety of EFL Students.
Journal of Language and Linguistic Merideth, M. L. 2007. The Relationship
Studies , 3(2), 219-236. Between Self-Efficacy and Student
http.//jlls.org/Issues/Volume%203/No Achievement In Male Student with
.2/hozturk scecen.pdf a Spesific Learning Disability.USA:
ProQuest LLC
Hariwijaya & Triton. 2005. Pedoman
Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis. Morgan, C. T. & King, R. A. 1990.
Yogyakarta: Tugu Publisher. Introduction to psychology. Tokyo :
Mcgraw hill.
Hermansyah, H. 2010.Hubungan antara
Motivasi Berprestasi dengan Mukhid, A. 2009. Self-Efficacy:
Kecemasan Siswa Menghadapi Perspektif Teori Kognitif Sosial dan
Ujian pada SMK Senopati Implikasinya terhadap
Sidoarjo. Skripsi. Pendidikan. Journal Tadris. 4(1),
http://www.unair.ac.id/?mahasiswa 106-122.
detaill=15391 http://tadris.stainpamekasan.ac.id/in
dex.php/jtd/article/ view/52
Huda, Nurul. 2008. Hubungan Self-
Efficacy dengan kecemasan dalam Perepiczka, M., Chandler,N., &
menghadapi Dunia Kerja. Skripsi. Becerra,M. 2011. Relationship
http://www.google.com/url?sa Between Graduate Students
Statistics Self-Effcacy, Statistics
Anxiety, Attitude Toward Statistics,
13

and Social Support. The Between Training Method and


Professional Counselor. 1(2), 99- Anxiety and Stress Reactions of
108. Newcomers. Journal of
http://tpcjournal.nbcc.org/relations Organizational Behavior. 15(7),
hip-between-graduate-students- 639654.
statistics-self-efficacy-statistics- http://onlinelibrary.wiley.com/doi/1
anxiety-attitude-toward-statistics- 0.1002/job.40301507 07/abstract
and-social-support/
Salwa, Farihah. 2012. Hubungan Antara
Pervin, L. A., & John, O. P. 1997. Efikasi diri dengan Motivasi
Personality theory and research. Berprestasi pada Siswa SMA
New York: John Wiley & Sons,Inc. Muhammadiyah 6
Yogyakarta.skripsi, Fakultas Ilmu
Rahardjo, W. 2005. Kontribusi
Pendidikan.
Hardiness dan Self Efficacy http://eprints.uny.ac.id/7189/
Terhadap Stress Kerja (studi pad
perawat RSUP DR. Santoso, H.P., dkk. 1998. Tingkat
Soeradjitirtonegoro Klaten). Kecemasan Komunikasi Mahasiswa
tesis.(tidak diterbitkan). Jakarta: Dalam Lingkup Akademis.
Program Pascasarjana Fakultas Skripsi.(tidak diterbitkan)
Psikologi Universitas Gunadarma. Semarang: Universitas Diponegoro
Semarang.
Rahman, S. 2004. Clinical Psycology a http://eprints.undip.ac.id/21541/
modular course, Anxiety. 2 nd
edition. East Sussex: Psychology Santrock, J.W. 2003. Adolescence
Press Ltd. Perkembangan remaja. edisi 6.
Jakarta: Erlangga
Rao, M.S. 2003.Achievement Motivation
And Achievement In Mathematics. Santrock, J.W. 2008. Educational
India: Discovery Publising House psychology, (2nd ed.) . Jakarta :
Kencana.
Rena,A.H. 2001. Psikologi Perkemb.
Anak :Mengenal sifat, bakat dan Siburian, H. E. 2001. Hubungan Antara
kemampuan anak. Jakarta : Self Efficacy Dengan Goad
Grasindo Orientation Pada Guru Sekolah
Minggu. Skripsi. (tidak
Riggio, R.E. 1990. Introduction to diterbitkan). Jakarta: Fakultas
Industrial/ Organizational Universitas Indonesia.
Psychology. London : Foresman &
Co. Singgih D.G. 2008, Psikologi Perawatan.
Jakarta: Gunung Mulia
Saks, A.M. 2006. Moderating Effects of
Self-Efficacy for the Relationship
14

Sisodiya, A. S., & Purashwani, P. Thompson, M. O. 1980. Classroom


(2011).Relationship between Techniques for Reducing Writing
Achievement Motivation and Anxiety: A Study of Several Cases.
Anxiety of Shuttlers. Variorum, Paper presented at the Annual
Multi-Disciplinary e-Research Meeting of the Conference on
Journal. 2(1). www.ghrws.in College Composition and
Communication.
Sukmadinata, N.S. 2008. Metode http://eric.ed.gov/?id=ED188661
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosda Weinberg, R.S & Gould, D. 2011.
Foundations of Sport and Exercise
Tenaw, Y.A. 2013. Relationship Psychology, 5E. USA: Human
Between Self-Efficacy, Academic Kinetics
Achievement And Gender In
Analytical Chemistry At Debre Woolfolk, A. E. 2004. Educatoinal
Markos College Of Teacher psychology. New Jersey: Allyn &
Bacon.
Education. AJCE. 3(1),
Zeidner, M dan Matthews, G. 2010. Anxiety
http://www.ajol.info/index. 101. New York: Springer Publishing
php/ajce/article/view/84850 Company.

You might also like