PEMBORAN GEOTHERMAL

TANTANGAN SERTA SOLUSI PERMASALAHANNYA

BUDI SETIAWAN
SR. DRILLING ENGINEER
PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
 PGE Manages 12 Geothermal Working Areas (GWA) At This Moment

Lahendong 1-4
(80 MW)
Lahendong 5&6
2 x 20 MW
Sibayak
(12 MW)
MALUKU
Gn. Sibual-buali SUMATERA KALIMANTAN

Sungai Penuh
SULAWESI
2 x 55 MW
PAPUA
Hululais
2 x 55 MW
JAWA Tabanan
Lumut Balai
4 x 55 MW

Ulubelu 1&2 Cibeureum Parabakti

(110MW) (377 MW)
Ulubelu 3&4 Karaha
2 x 55 MW Pangalengan 1 x 30 MW
(227 MW)

Darajat Legend :
(271 MW) Production (Installed Capacity 437 MW)
Development/proyek
Kamojang 1-5
Joint Operating Contract (JOC) (Installed
(235 MW) capacity 875 MW)
4 of 12 PGEs GWA Are in the Commercial Operating Stage with Total Installed
Capacity of 437 MW and Counting

Sibayak Lahendong
12 MW. 80 MW.

MALUKU
SUMATERA KALIMANTAN

SULAWESI

PAPUA

Total Installed
Capacity
437 MW

Ulubelu Kamojang
110 MW. 235 MW.

Page 12
 7 (Seven) Geothermal Projects Are Running in Parallel Where 4 (Four) of Them Are in
The EPCC Stage
ULUBELU UNIT 3&4 LAHENDONG/TOMPASSO UNIT
(Total Project 2X55 MW) 5&6 (Total Project 2x20 MW)
SUNGAI PENUH HULULAIS Target COD : Aug 2016 (Unit 3) Target COD : Dec 2016 (Unit
(Upstream Project 1x 55 MW) (Upstream Project 1x55 MW) & Jun 2017 (Unit 4) 5) & Jul 2017 (Unit 6)
Target COD : Jun 2019 Target COD : Jan 2018

MALUKU
SUMATERA KALIMANTAN

SULAWESI

PAPUA

JAWA

LUMUT BALAI UNIT 3&4

LUMUT BALAI UNIT 1&2 (Total Project 2x55 MW)
Target COD : 2022 (Unit KARAHA
(Total Project 2x55 MW)
3) & 2023 (Unit 4) (Total Project 1x30 MW)
Target COD : Dec 2016 (unit
Target COD : Dec 2016
1) & Jun 2018 (Unit 2)

DEVELOPMENT EPCC

Page 13
 PGE DRILLING CHAMPAIGN 2007-2016
25 25

21
21

20 20
18 18
16

15 15

12
11
10
10 10

5 5

1 141
Wells
0 0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
UBL KMJ LHD LMB KTB HLS KRH SPN
KONSEP GEOTHERMAL
KONSEP GEOTHERMAL
 PERTAMINA
GEOTHERMAL DRILLING RISK & CHALLENGES
 ROLE OF DRILLING ENGINEER
Merencanakan operasi pemboran Sumur Geothermal secara safety dan efisien
Koordinasi dengan subsurface (geologist, geofisika, & geokimia) mengenai target pemboran
untuk merancang trayektori sumur, hole geometry, dan casing setting depth serta concern
mengenai formasi-formasi batuan.
Merencanakan trayektori sumur, susunan Bottom Hole Assembly, pahat (IADC, Tipe, Brand,
Etc)
Merencanakan program penyemenan secara komprehensif (Slurry/Chemical/Material,
Volume, Thickening Time, Compressive Strength, Etc)
Merencanakan program lumpur pemboran (Rheologi, Konsentrasi, Material, Etc)
Merencanakan program aerated & underbalance drilling (Bottom Hole Pressure,
Compressor Rate & Pressure, Foam, Corrosion Inhibitor, Etc)
Merencanakan program-program penunjang operasi (Coring, Logging, Jet Wash, Etc..)
Mengestimasi dan mengusulkan tata waktu & biaya sumur pemboran kepada
manajemen/direktur.
Melaksanakan presentasi program pemboran dan pre-spud meeting kepada manajemen,
subsurface, reservoir/production engineer, services company, dan vendor.
Mengawasi operasi pemboran harian
Review Daily Drilling Report (DDR) dan biaya pemboran harian
Merancang program program insidental (Semen Plug, Stuck Pipe, Sidetrack, Mechanical
Back Off, Prematur Casing Point, Etc)
Mengawasi secara langsung operasi-operasi kritikal bersama Drilling Supervisor.
Melaksanakan evaluasi pemboran, menganalisa database, dan evaluasi biaya sumur untuk
pelaksanaan program selanjutnya.
ROLE OF DRILLING ENGINEER
 RISK & CHALLENGE GEOTHERMAL DRILLING

Fungsi Waktu f (t)

Waktu

Depth
Loss Sirkulasi (Parsial/Total)
Well Integrity (Casing & Connection
Design, Cementing Design)
Deep Well Fungsi Biaya f (US$)
Stuck Pipe

Cost

Waktu
 1. LOSS SIRKULASI
Induced Fracture
Penyebab : Fracture (Vertical & Horizontal)
Natural Fracture

Zona Non-Produktif
Lost Circulation Material (LCM)
Penanganan Loss :: Cement Plug

Zona Produktif
Aerated Drilling

Partial Loss Circulation (PLC)

Jenis-Jenis :: Intermittent

Total Loss Circulation (TLC)

 AERATED DRILLING
Goal Aerated Drilling : Menurunkan BHP untuk mengurangi overbalance sehingga
meningkatkan kemungkinan diperoleh return aliran untuk pengangkatan cutting.

Langkah-langkah
1. Buat window tekanan formasi vs tekanan rekah
2. Simulasikan BHP target pada laju pemompaan udara + lumpur
3. Eksekusi program dan validasa
 CASING SETTING DEPTH

Oil and Gas Well Geothermal Well

 SUSUNAN CASING GEOTHERMAL

Standard Hole Big Hole

CORROSION H2S & TEMPERATURE
 WELL INTEGRITY. CHALLENGES.
Temperatur Tinggi
Di atas 100 C, compressive semen akan berkurang & permeabilitas
semen terhadap air formasi akan meningkat (Strength Retrogression)
Loss Circulation
Air formasi akan terperangkap apabila Cement Placement kurang
sempurna
Filter Cake
Filtrat Loss yang tinggi menyebabkan penurunan kekuatan semen
CO2 & H2S Attack
CO2 & H2S dapat mengkorosi casing dan cemen.
Cyclic Temperature
Menyebabkan crack/retak-retak pada semen
Flexibilitas Cement
Perbedaan modulus elastisitas semen akan mengurangi bonding
cement-casing.
Kontaminasi Air Formasi
Adanya influx air formasi akan meningkatkan Water/Cement Ratio dan
mengurangi kekuatan semen.
 WELL INTEGRITY. THERMAL WELL DESIGN
Cementing Design

Well Integrity Design Casing Design :

Burst, Collapse, Axial, Triaxial, H2S
Connection Design
 WELL INTEGRITY ISSUE
Cement Type

Slurry Design
Volume Chemical
Temperature Silica Flour
Drilling Mud Accelerator
Formations Retarders
Hole Geometry Extender
Fluid Loss Control
Lost Circulation Agent
Dispersant
Cementing Design Antifoam Agent

Displacement Method
Inner Stinger, Liner & Wiper, Top & Bottom Plug
Well Integrity Casing Design :
Design Burst, Collapse, Axial, Triaxial, H2S

Casing Connection Float Shoe

Connection Design
Buttress, Premium

Float Collar
 FUNGSI SEMEN PADA SUMUR-SUMUR GEOTHERMAL

Memegang peranan penting dalam Well Integrity sumur geothermal

Fungsi Semen pada pemboran geothermal

Mengisolasi aliran fluida antar zona-zona formasi
Mengikat, memberikan anchor, dan support casing dengan kepala sumur
Melindungi casing dari fluida formasi yang korosif
Mencegah blowout dengan membentuk seal pada formasi
Menutup zona formasi loss sirkulasi saat pemboran
Menstabilkan formasi yang bersifat collapse/washout
Sebagai media untuk plug & abandon Sumur
Sebagai bantalan untuk operasi Sidetrack di sekitar Fish/ikan

Kerusakan Cement
 METODE PENYEMENAN GEOTHERMAL Liner Method

Inner Stinger Method

Top-Bottom Plug Method

 PROFIL SUMUR HLS-E/1, BIG HOLE WELL
HLS-E/1 (PGE, HULULAIS)
Rig : PDSI N110/M3 Well Coordinate UTM
Spud Date : 28 November 2015 X = 194,388.37 mE
Sumur Geothermal dengan Y = 9,641,548.57 mN
Ground level : 9.4 mdpl

kedalaman ukur (3203 mMD)

KOP : 330 m
Drift Angle : 39
Direction : N 190 E
terdalam di Indonesia PROGNOSIS ACTUAL
Temperatur kepala Sumur mencapai
~320 C
36" Hole @ 33 mMD/24 mGL
30" Stovepipe X56, 310 ppf
Stovepipe 30;310#(ID28);X-56
@ 33 mMD

Menambah luas cadangan dan KOP @ 330 mMD

Hole 26 s/d 512 mMD

ketersediaan uap untuk

Hole 26 @ 510 mMD

20" Casing K55, 133 ppf @ 0 - 510 mMD Top Receptacle 13-3/8 di 478 mMD

pengembangan PLTP Unit-1 (1 x 55 Hole 17- @ 1450 mMD

Csg 20 K55 133# BTC
shoe di 511 mMD

MW) Hululais Adapter top liner 10-3/4

@ 1420 mMD KOP di 313 mMD

Csg.13-3/8 L 80 68 ppf
Hole 17 s/d 1225 mMD
@ 0 - 1450 mMD

Csg.13-3/8 L 80 68# BTC R3

Hole 12-1/4 @ 2550 mMD Shoe di 1213 mMD

Top 8-5/8" Perf. Liner K55, 24 ppf Hole 12-1/4

@ 2520 mMD 1225 s/d 2200 mMD

Shoe 10-3/4" Perf. Liner K55, 40.5 " Perf. Liner 10-3/4 K-55 40 # BTC, R3
ppf dr 1179 mMD s/d 2200 mMD
@ 2550 mMD
Hole 9-7/8 @ 3200 mMD
Hole 9-7/8
2200 s/d 2901 mMD
Shoe 8-5/8" Perf. Liner K55, 24 ppf
@3200 mMD
Perforated liner 8-5/8 K-55 24 # BTC, R3
dr 2830 mMD s/d 2111.4 mMD

Hole 7-7/8"
2901 s/d 3203 mMD

Perforated liner 7 K-55 23 # BTC, R3

dr 2804 mMD s/d 3203 mMD
 AWI-9/9 (CHEVRON, AWIBENGKOK)

Sumur geothermal dengan Elevasi

terdalam di Indonesia mencapai -6,701
ft.sl
Membuktikan bahwa area Barat-Daya
Lapangan Salak memiliki cadangan
geothermal yang komersial
 IDPP-1 (ISOR, ICELAND)
Pemboran menembus magma 900 C dan
dilakukan abandon Sumur.
Rekor dunia sebagai sumur terpanas di
dunia dengan produksi superheated dry
steam (Temperatur kepala sumur 450 C)
Melakukan hidrofracturing formasi magma
Sumur EGS pertama di dunia yang berhasil
diciptakan
 STUCK PIPE PackOff/Caving Unstable Formation

Tipe stuck pipe di geothermal merupakan Mechanical Stuck Pipe

Tidak ada indikasi Differential Sticking
Tiga penyebab utama Mechanical Stuck Pipe

Hole Cleaning Formasi Batuan Human Error

Formasi tidak stabil Drilling Practice

(Caving) Kesalahan Reaksi
Formasi Reaktif Kegagalan membaca indikasi
(Smectite) Kelelahan
 IMPROVEMENT-IMPROVEMENT PT. PGE
Agitator Tools
Casing While Drilling
Reaming With Liner
Flocheck
Whipstock Multilateral
Aerated Drilling
Sonic Logging
Radial Cutting Torque (RCT)
Latex Cement
TERIMA KASIH

28