You are on page 1of 13

Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android

Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK PENGUASAAN KEMAMPUAN ORIENTASI


DAN MOBILITAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID
SISWA TUNANETRA

Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya


untuk memenuhi Persyaratan Penyelesaian
Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa

Oleh:
Alfi Syahrin Umami
NIM: 11010044014

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

2017

1
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

STUDI DESKRIPTIF TEKNIK PENGUASAAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS


MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID SISWA TUNANETRA

Alfi Syahrin Umami dan Sri Joeda Andajani


(Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)
alfisyahrinplb@gmail.com

ABSTRACT
Orientation and mobility abilities should be possessed by the blind students so that they could automatically
recognize and master the environment where they lived. The technology development to the Smartphone based Android
also began to be felt the utilization largely for fulfilling the daily needs by the blind students who could operate and had
a Smartphone. The importance of mastering orientation and mobility abilities and supported by the technology progress
to the Smartphone made the blind students assisted in mastering orientation and mobility abilities using the Smartphone
based Android.
The purpose of this research was to describe about (1) the implementation of mastering orientation and mobility
abilities technique using the Smartphone based Android to the blind students in SMPLB and SMALB YPAB Surabaya,
(2) the problems found to the implementation of mastering orientation and mobility abilities technique using the
Smartphone based Android to the blind students in SMPLB and SMALB YPAB Surabaya, and (3) the efforts to solve the
problems in implementing the mastering orientation and mobility abilities technique using the Smartphone based
Android to the blind students in SMPLB and SMALB YPAB Surabaya.
The method of this research was descriptive qualitative. The data was collected by using interview and
observation techniques and the data validation test used triangulation technique i.e. joining data from a number of
different data collection techniques and data sources which had been existed. To analyze the data, this research used
data reduction, data presentation, and making decision.
This research result indicated that the implementation of mastering orientation and mobility abilities technique
used the Smartphone based Android for the blind students by utilizing the application of Taptap See and Eye-D to orient
the environment around and by utilizing the application of online transportation order to help having mobility in daily
activity. However, there were several problems in the implementation either personal problem of blind students or
medium factor i.e. Smartphone and the applications. In the efforts to solve the problems, the students of SMPLB and
SMALB YPAB Surabaya used the basic technique of orientation and mobility by utilizing the medium such as a stick, to
get more information through the other senses which still functioned, and to utilize the information from the normal
people around.

Keywords: Orientation and mobility, Smartphone, Android

PENDAHULUAN
Tunanetra merupakan individu yang indra dapat pergi kemana saja yang mereka inginkan.
penglihatannya tidak berfungsi sebagai saluran Sehingga tunanetra dapat pergi ke sekolah maupun
penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti dapat bekerja dengan selamat. Mereka semua dapat
halnya orang normal. Orang yang normal mampu belajar berpartisipasi di dalam kegiatan keluarga
melakukan pengamatan terhadap dunia sekitar maupun lingkungan masyarakat.
menggunakan indra penglihatan. Namun, bagi tunanetra Orientasi dan mobilitas merupakan keterampilan
penyerapan informasi visual yang diterima oleh mereka yang harus dimiliki oleh anak tunanetra. Keterampilan
tidak maksimal. Salah satu dampak dari ketunanetraan ini dimaksudkan untuk membantu agar anak dengan
adalah mengalami berbagai ketakutan dalam kehilangan penglihatan dapat secara mandiri mengenal
keterampilan bergerak dan berpindah tempat, sehingga dan menguasai lingkungan dimana ia berada. Orientasi
tunanetra perkembangan motoriknya sedikit terhambat. bermakna pada penggunaan indra-indra yang masih
Padahal kemampuan bergerak dan berpindah tempat berfungsi di dalam menentukan posisi diri. Orientasi
bagi tunanetra keberadaannya sangat penting, merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengetahui
kemampuan ini merupakan modal dasar yang harus dan menyadari keadaan atau posisi dirinya dalam suatu
dikuasai dengan baik untuk mengurangi keterbatasan lingkungan dan hubungannya dengan obyek-obyek lain
akibat hilangnya fungsi penglihatan. yang ada dalam lingkungan tersebut. Sedangkan
Umumnya tunanetra hanya duduk-duduk di dalam mobilitas merupakan kemampuan serta kesanggupan
rumah, mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk seorang tunanetra untuk bergerak, atau berpindah
bepergian tanpa bantuan orang lain. Namun, dengan tempat secara mudah, cepat, tepat dan selamat dengan
dilatih kemampuan orientasi dan mobilitas, tunanetra teknik yang efektif.
2
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

Di era globalisasi ini, ternyata anak tunanetra juga hingga fungsi utama dalam pemberian petunjuk arah.
terus mengikuti perkembangan teknologi, sering Aplikasi tersebut dapat menyimpan alamat teman
dijumpai anak tunanetra dapat mengoperasikan dengan menggunakan lokasi pada peta secara otomatis
smartphone untuk menunjang kebutuhan informasinya. maupun manual dimana sangat membantu penyandang
Semakin berkembangnya teknologi yang disematkan tuna netra dalam bersosialisasi. Dalam penggunaan
pada handphone, maka sekarang lebih dikenal dengan Voice Map, penyandang tunanetra maupun pengguna
istilah smartphone. Smartphone merupakan suatu ponsel umum dapat diberikan arahan hingga mendekati tujuan.
yang memiliki kemampuan canggih dan konektivitas Hal ini menjelaskan bahwa sebenarnya di dalam
melebihi kemampuan handphone biasa. Adapun dalam smartphone sudah terdapat alat bantu untuk menunjang
smartphone telah dikenal beberapa sistem operasi yang kebutuhan tunanetra untuk melakukan sebuah mobilitas
digunakan oleh berbagai produk smartphone saat ini, dan sebagai penunjuk suatu tempat.
diantaranya ada Blackberry, Android, dan iOS. Dalam Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
perkembangannya, sistem operasi yang sedang naik peneliti pada tanggal 6-10 Februari 2017 di SMPLB dan
daun saat ini adalah Android. SMALB YPAB Surabaya, terdapat beberapa siswa yang
Android saat ini memiliki fitur khusus untuk lebih telah memiliki smartphone berbasis android, 31%
merambah kalangan tunanetra. Salah satu fitur yang siswa di sekolah tersebut telah memanfaatkan
disematkan pada Android saat ini adalah fitur pembaca smartphone dalam kegiatan sehari-harinya. Ketika
layar yang dimiliki oleh Android yang sistem kerjanya observasi di lakukan oleh peneliti, ditemukan beberapa
merubah informasi yang ada di layar smartphone siswa tunanetra yang mampu mengenal suatu lokasi
menjadi bentuk audio yang disebut TalkBack. Sehingga tempat yang berada jauh dari lingkungannya. Ia
dengan fitur ini seorang tunanetra dapat mengetahui segala gambaran tempat tersebut dan dapat
mengoperasikan smartphonenya secara mudah dan menunjukkan cara bagaimana untuk menuju tempat
tepat. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang pernah tersebut dengan cara mengakses pemesanan transportasi
dilakukan oleh Priyadi (Universitas Dian Nuswantoro, online. Ternyata dengan menggunakan smartphone
2014), menjelaskan tentang analisis sebuah aplikasi yang dimilikinya dapat dimanfaatkan dengan mudah
TalkBack untuk mengetahui kekurangan dan untuk mengenal sebuah tempat dan dapat menuju
kelebihannya. Serta memberikan tata cara penggunaan tempat tersebut dengan aman. Kecanggihan teknologi
yang benar agar dapat memberikan penjelasan bagi pada smartphone memang menjadi faktor utama dalam
pengguna yang ditujukan kepada penyandang tunanetra hal ini.
yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini membuktikan Namun pada saat observasi berlangsung ditemukan
bahwa tunanetra sudah diberikan kemudahan dalam ternyata hanya 17% siswa yang memanfaatkan aplikasi-
mengoperasikan smartphone dengan adanya fitur aplikasi yang ada pada smartphone untuk menunjang
TalkBack di dalamnya. kemampuan menguasai orientasi dan mobilitasnya, dan
Smartphone merupakan alat komunikasi yang dapat siswa lain yang memiliki smartphone belum
menunjang orientasi dan mobilitas bagi tunanetra karena memanfaatkan aplikasi yang dapat menunjang
memiliki aplikasi-aplikasi penunjang yang dapat kemampuan menguasai orientasi dan mobilitas mereka.
dimanfaatkan sehingga keterbatasan yang selama ini Hal tersebut menjadi sebuah latar belakang peneliti
dimiliki oleh mereka dapat terbantu dengan aplikasi- untuk melakukan sebuah peneltian lebih lanjut agar
aplikasi tersebut. salah satu aplikasi tersebut yaitu mengetahui secara keseluruhan tentang penggunaan
Google Chrome, UC Browser, Google Maps, BlindTool, smartphone berbasis android sebagai alat untuk
Eye-D, dan lain-lain. menunjang atau membantu tunanetra dalam menguasai
Ada berbagai macam aplikasi pada smartphone kemampuan orientasi dan mobilitasnya. Sangat
yang dapat dimanfaatkan oleh seorang tunanetra dalam pentingnya kemampuan orientasi dan mobilitas bagi
menunjang kemampuan dalam berorientasi dan tunanetra telah dinyatakan oleh Lowenfeld (dalam
mobilitas. Salah satu contoh hasil penelitian yang Munawar dan Suwandi, 2013:46), Sulit dibayangkan
pernah dilakukan oleh Putra, dkk (PKM-KC:2014), dewasa ini kalau suatu program pendidikan untuk anak
dengan judul penelitian "Voice Map, Aplikasi Penunjuk tunanetra tidak memasukkan orientasi dan mobilitas.
Arah untuk Membantu Penyandang Tunanetra Pernyataan ini sangat beralasan karena keterampilan
Memanfaatkan Teknologi Voice Recognition Berbasis bergerak dan berpindah tempat atau orientasi dan
Smartphone. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa mobilitas, akan mengurangi keterbatasannya dalam
Voice Map adalah aplikasi yang membantu penyandang berkomunikasi, berinteraksi dengan lingkungan dan
tunanetra dengan memanfaatkan perintah suara untuk bidang lainnya dalam kehidupan.
mengakses perangkat mulai dari membuka aplikasi

3
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

Mengingat Pentingnya penggunaan smartphone Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan


berbasis Android dalam melacak informasi tentang di SMPLB dan SMALB YPAB (Yayasan
kemapuan orientasi dan mobilitas bagi siswa tunanetra, Pendidikan Anak Buta) Surabaya, Jalan
maka masalah penggunaan smartphone berbasis Gebang Putih Sukolilo Surabaya. Terdapat dua
Android sebagai alat bantu orientasi dan mobilitas ini tingkatan sekolah SMPLB dan SMALB pada
dijadikan peneliti sebagai judul penelitiannya. Adapaun satu lokasi di sekolah YPAB.
judul penelitian ini adalah Studi Deskriptif Teknik 2. Subjek Penelitian
Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Subjek dalam penelitian ini berkaitan
Menggunakan Smartphone Berbasis Android Siswa dengan teknik penguasaan kemampuan
Tunanetra Di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya. orientasi dan mobilitas siswa tunanetra
menggunakan smartphone berbasis Android
TUJUAN adalah berasal dari siswa dan siswi tunanetra di
Tujuan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya yang
adalah. memiliki smartphone berbasis Android dan
1. Mendeskripsikan pelaksanaan teknik penguasaan guru yang memberikan pembelajaran
kemampuan orientasi dan mobilitas menggunakan keterampilan orientasi dan mobilitas di
smartphone berbasis Android siswa tunanetra di sekolah.
SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya. C. Teknik Pengumpulan Data
2. Mendeskripsikan kendala-kendala yang ditemui Teknik pengumpulan data adalah langkah
pada pelaksanaan teknik penguasaan kemampuan yang paling penting dalam penelitian, hal ini
orientasi dan mobilitas menggunakan smartphone dikarenakan tujuan utama dari penelitian adalah
berbasis Android siswa tunanetra di SMPLB dan mendapatkan data. Tanpa memahami teknik
SMALB YPAB Surabaya. pengumpulan data, maka penelitian tidak akan
3. Mendeskripsikan upaya mengatasi kendala- mendapatkan data yang memenuhi standar data
kendala dalam pelaksanaan teknik penguasaan yang diterapkan (Sugiyono, 2013:308).
kemampuan orientasi dan mobilitas menggunakan Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
smartphone berbasis Android siswa tunanetra di menggunakan metode wawancara dan observasi.
SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya. D. Uji Keabsahan Data
Pemeriksaan terhadap keabsahan data
METODE merupakan salah satu bagian yang sangat penting
A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian di dalam penelitian kualitatif yaitu untuk
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengetahui derajat kepercayaan dari hasil
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. penelitian yang telah dilakukan. Apabila peneliti
Menurut Sugiyono (2013: 15), mengungkapkan melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan
bahwa: data secara cermat dan menggunakan teknik yang
Metode penelitian kualitatif adalah metode tepat, maka akan diperoleh hasil penelitian yang
penelitian yang berlandaskan pada filsafat benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dari
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
berbagai segi.
kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan Untuk memeriksa keabsahan data dalam
sampel sumber data dilakukan secara purposive penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
dan snowball, teknik pengumpulan dengan Triangulasi. Sugiyono (2013:330) menyatakan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian data yang bersifat menggabungkan data dari
kualitatif lebih menekankan makna daripada berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
generalisasi.
data yang telah ada.
Alasan penggunaan pendekatan penelitian Triangulasi terbagi menjadi tiga yaitu
kualitatif ini karena peneliti ingin mendapatkan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan
informasi yang terperinci mengenai teknik triangulasi waktu (Sugiyono, 2013:274). Penelitian
penguasaan kemampuan orientasi dan mobilitas ini menggunakan triangulasi teknik:
menggunakan smartphone berbasis android siswa Menurut Sugiyono (2013:274) kegunaan
tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya. triangulasi teknik adalah untuk menguji
B. Data dan Sumber Data Penelitian kredibilitas data yang dilakukan dengan cara
1. Lokasi Penelitian
4
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

mengecek data kepada sumber yang sama dengan internet melalui Google Chrome. Untuk
teknik yang berbeda. kebutuhan komunikasi ada dua aplikasi yang
Pada pelaksanaan penelitian, peneliti sering mereka gunakan yakni Whatsapp biasa
menggunakan wawancara dan observasi untuk diakses oleh IET, LDB, HK, SK, MSKR, MRA,
sumber data yang sama secara serempak. dan RF. Sedangkan ada juga aplikasi komunikasi
E. Teknik Analisis Data lainnya seperti BBM biasa diakses oleh IET,
Analisis data adalah proses mencari dan LDB, HK, SK, MRA, RIS dan RF. Selain itu
menyusun secara sistematis data yang diperoleh informan juga mengakses media sosial seperti
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- Instagram yang biasa diakses oleh LDB,
bahan lain, sehingga dapat mudah di fahami, dan Facebook seperti MRA dan Youtube biasa
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain diakses oleh IET, MRA, FCN, LPDC, HK, SK,
(Bogdan dalam Sugiyono, 2006: 88). dan LDB.
Penelitian ini menggunakan model analisis Namun ada hal yang menarik lagi dalam
interaktif yaitu suatu model pengumpulan data penelitian ini, ternyata ada juga informan yang
yang merupakan suatu proses siklus. Dimana mengakses aplikasi pemesanan transportasi
komponen reduksi data dan penyajian data online seperti LDB dan SK. Kebutuhan hiburan
dilakukan secara bersamaan dengan proses melalui game online juga biasa diakses oleh
pengumpulan data. FCN. Begitu juga penggunaan aplikasi Vidmap
pada smartphone milik SK dan aplikasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Tubemate pada smartphone milik MSKR yang
A. Hasil Penelitian sama-sama berfungsi untuk mengunduh video
1. Pelaksanaan Teknik Penguasaan Kemampuan yang tersedia di Youtube. MSKR juga
Orientasi dan Mobilitas Menggunakan menggunakan smartphone miliknya untuk
Smartphone Berbasis Android Siswa Tunanetra mengunduh ringtone yang ia sukai melalui
Di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya. aplikasi Zedge.
Cara mengoperasikan smartphone bagi Siswa di SMPLB dan SMALB YPAB
tunanetra tentunya tidaklah sama seperti pada Surabaya tampak menggunakan aplikasi Google
umumnya. Mereka mampu menggunakan Chrome untuk menggali informasi terkait alamat
smartphone karena dalam smartphone yang suatu tempat dan berbagai penjelasan tentang
dimiliki terdapat aplikasi yang bernama tempat tersebut. Hal ini tampak dilakukan oleh
TalkBack. Namun ada juga yang menggunakan IET dan LDB ketika mereka ingin mengetahui
yang menggunakan smartphone dengan alamat suatu lokasi tempat wisata dengan
mendekatkan di depan mata. Ini dilakukan oleh menggali informasi di internet melalui aplikasi
LDB dan HK yang masih memiliki sisa Google Chrome, maka mereka dapat menemukan
penglihatan (low vision). Dengan adanya aplikasi dengan mudah informasi tentang tempat wisata
TalkBack tersebut informan merasa sangat tersebut yang telah ditampilkan secara lengkap.
dimudahkan untuk mengoperasikan smartphone Dengan begitu siswa tunanetra dapat terbantu
yang mereka miliki karena aplikasi TalkBack dalam proses orientasi untuk mengenal berbagai
dapat menerjemahkan informasi visual pada informasi baru tentang tempat wisata tersebut
layar smartphone ke dalam bentuk suara. Selain melalui penjelasan yang telah didapat dari
itu LDB menambahkan bahwa ada jenis aplikasi internet.
lain seperti Vocalizer yang mampu menambah Selain pemanfaatan aplikasi Google
jenis suara pada aplikasi TalkBack. MSKR juga Chrome, pada saat observasi tampak bahwa
menambahkan bahwa ternyata masih ada aplikasi informan HK dan IET pernah memanfaatkan
lain seperti Lightor dan Smartvoice yang juga aplikasi Google Maps untuk menggali informasi
mampu mempermudah dalam mengoperasikan tentang peta atau rute perjalanan menuju tempat-
smartphone. tempat yang ingin dituju. Dengan begitu siswa
Beragam manfaat yang diperoleh dari tunanetra dapat terbantu dalam proses orientasi
smartphone mereka begitu sangat terbantu untuk melakukan aktivitas bepergian meskipun
dalam menunjang berbagai kebutuhan. Selain dalam pelaksanaannya mereka masih tetap
untuk memenuhi kebutuhan informasi yang membutuhkan tranportasi yang dikemudikan
didapat melalui telepon atau mengirim pesan oleh orang awas dan mereka dapat memandu rute
ternyata semua informan juga mampu mengakses perjalanan dari informasi yang didapat melalui

5
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

aplikasi Google Maps. Selain itu, tetlihat juga LPDC, dan RF belum pernah memanfaatkan
ada informan SK yang melakukan pemesanan aplikasi tersebut secara mandiri, namun mereka
jasa transportasi online ketika di sekolah untuk sudah pernah menerima manfaat dari aplikasi
menuju ke rumah. tersebut karena mereka menggunakan jasa
Penggunaan smartphone berbasis Android transportasi online dengan bantuan temannya
sebagai alat bantu orientasi dan mobilitas untuk proses pemesanannya. Sedangkan FCN,
khususnya pada komponen fungsional orientasi, RIS, dan MSKR ternyata belum pernah
baik dalam hal mengenal ciri medan, petunjuk, memanfaatkan aplikasi tersebut dan juga
ukuran jarak, dan arah mata angin, dapat merasakan transportasi online.
dijelaskan bahwa dalam penelitian ini untuk Apabila dilihat lebih jauh terkait teknik
dapat menerima informasi ciri medan yang ada pemesanan alat transportasi online sesuai dengan
di sekitar, informan M dapat menggunakan ungkapan salah satu informan yakni SK
aplikasi Eye-D, sedangkan ada juga aplikasi menjelaskan bahwa untuk melakukan pemesanan
Taptap See yang biasa digunakan RIS dan M. melalui aplikasi Grab, awal mulanya dengan
Namun informan lainnya belum mampu memasukkan alamat yang dituju, kemudian
menggunakan smartphone untuk menerima diklik tombol pesan terus menunggu sebentar
informasi ciri medan yang ada di sekitarnya. dan akan muncul informasi driver dan kendaraan
Meninjau pemahaman teknis dalam yang akan menerima pemesanan. Beberapa menit
mengoperasikan aplikasi Eye-D dan Taptap See, kemudian driver Grab akan menanyakan
berdasarkan hasil wawancara dengan informan keberadaan pemesan untuk segera dijemput.
M bahwa dalam penggunaan Eye-D dan Taptap 2. Kendala- Kendala yang Ditemui pada Teknik
See tinggal mengarahkan kamera di sekitar untuk Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas
mengindra objek yang ditangkap oleh kamera Menggunakan Smartphone Berbasis Android
dan di informasikan dalam bentuk suara. Namun Siswa Tunanetra Di SMPLB dan SMALB YPAB
berdasarkan pengakuan M penggunaan kedua Surabaya.
aplikasi tersebut masih terdapat banyak Pada saat proses mendapatkan informasi
kekurangan. Salah satunya objek yang ditangkap terkait kebutuhan orientasi dan mobilitas siswa
oleh kamera tidak dapat diterjemahkan dengan yang menggunakan smartphone berbasis
akurat. Android, diketahui ternyata pada saat
Komponen fungsional orientasi yang lain, mengoperasikan smartphone ditemui berbagai
yakni menerima informasi petunjuk-petunjuk kendala baik kendala kemampuan personal dari
menggunakan smartphone, diketahui bahwa informan maupun kendala teknis dari alat
sama dengan mencari informasi ciri medan yakni maupun aplikasi yang belum sesuai dengan
dengan memanfaatkan aplikasi Taptap See dan harapan pengguna.
Eye-D. Sedangkan pada saat penerimaan Berbagai fitur yang terdapat pada
informasi tentang ukuran jarak dan informasi smartphone seharusnya banyak memberikan
arah mata angin yang termasuk ke dalam manfaat bagi para penggunanya, namun hal
komponen fungsional orientasi, berdasarkan demikian tentu kembali pada setiap personalnya.
hasil wawancara tidak ada yang pernah Berawal dari hasil wawancara dengan FCN
menggunakan smartphone untuk hal ini. bahwa informan belum mengetahui adanya
Selanjutnya, penggunaan smartphone aplikasi-aplikasi yang membantu penguasaan
berbasis Android dalam menunjang kebutuhan orientasi dan mobilitas. Kemudian adapun IET
mobilitas juga di rasakan oleh beberapa siswa yang tidak dapat melakukan pemesanan
tunanetra. Diketahui bahwa terdapat aplikasi transportasi online melalui smartphone miliknya
khusus untuk alat bantu mobilitas siswa dikarenakan belum mengetahui caranya.
tunanetra ketika pergi ke sekolah, ke rumah Sedangkan IET sendiri pernah memanfaatkan
teman, ke tempat les pijat yang dilakukan secara jasa transportasi online ketika bepergian bersama
mandiri dengan memanfaatkan aplikasi teman-temannya. Begitu juga bagi LPDC,
pemesanan transportasi online yang ada pada informan merasa kesulitan mengakses internet
smartphone seperti Grab, Uber, dan Go-Jek. melalui smartphone miliknya untuk mencari
Informan yang bisa melakukan aktivitas tersebut informasi terkait tugas sekolahnya. LPDC lebih
diantaranya adalah LDB, HK, SK, dan M. memilih mencari informasi di internet melalui
Namun informan lainnya seperti IET, MRA, laptop dengan bantuan saudaranya. Semua hal

6
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

yang terjadi ini dikarenakan pengetahuan Maps hanya akan memberikan informasi suatu
penggunaan smartphone yang kurang bagi jarak tertentu yang cenderung jauh dengan satuan
informan. Kilometer. Melalui Google Maps M juga
Selain kendala bagi setiap personal dalam mengungkapkan bahwa tunanetra masih merasa
penggunaan smartphone dalam menunjang kesulitan ketika ingin mengetahui lokasi tujuan
orientasi dan mobilitas bagi tunanetra, ada pun melalui peta. Hal ini menurutnya dikarena peta
kendala yang terdapat pada smartphone yang muncul pada aplikasi tersebut adalah
tersendiri. Hal ini sama-sama diungkapkan oleh bentuk visual dan untuk menuju tempat tujuan ia
IET dan RF, ketika melakukan pencarian harus bersama orang yang menggunakan alat
informasi di internet melalui aplikasi pencarian transportasi.
manual yang terdapat pada bawaan smartphone, 3. Upaya mengatasi Kendala-Kendala dalam
maka informasi yang dimunculkan pada layar Pelaksanaan Teknik Penguasaan Kemampuan
smartphone tidak dapat ditangkap dan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan
diterjemahkan oleh TalkBack ke dalam suara. Smartphone Berbasis Android Siswa Tunanetra
Kasus seperti ini bisa diatasi bila pengguna Di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya.
smartphone mengunduh aplikasi khusus yaitu Setiap kendala yang dialami siswa
Google Chrome yang berguna sebagai alat untuk tunanetra pada saat menggunakan smartphone
mencari informasi di internet misalnya melalui untuk membantu penguasaan kemampuan
Google. orientasi dan mobilitas pada dasarnya mereka
Kendala teknis dalam pengoperasian menyikapinya dengan berupaya memanfaatkan
smartphone juga sering dirasakan oleh FCN dan alat bantu yang sudah ada yakni menggunakan
RF ketika smartphone miliknya mengalami tongkat dalam aktivitas sehari-hari, kemudian
performa yang lambat. Hal ini disebabkan oleh mereka juga masih sering menggali informasi
kapasitas penampungan memori yang kecil pada melalui orang-orang awas di sekitarnya. Mereka
smartphone yang mereka miliki. Demikian ini juga masih bisa memanfaatkan indra yang masih
menyebabkan kebutuhan yang dapat diakses berfungsi lainnya untuk menangkap informasi-
melalui smartphone menjadi terhambat. Untuk informasi yang dapat diterima sehingga mereka
kendala lain yang terdapat pada aplikasi untuk dapat melakukan proses orientasi dan mobilitas
mengindra objek yang ada di sekitar yakni dengan tepat dan aman.
aplikasi Taptap See, informan IET, SK, dan RIS Ketika informan mengalami kendala pada
mengungkpakan bahwa dalam penggunaannya saat mencari lokasi suatu tempat mereka
tidak dapat secara maksimal dalam memiliki upaya mengatasi kendala tersebut
menerjemahkan bentuk visual. Masih terdapat dengan berbagai macam upaya. Semua informan
banyak kekurangan dalam aplikasi tersebut, salah mengungkapkan pernyataan yang hampir sama,
satunya adalah keberadaan berbagai macam yakni mereka berupaya mencari informasi suatu
objek yang ada di depan kamera menjadikan lokasi tempat dengan cara bertanya kepada orang
proses pengindraan menjadi tidak fokus dan awas baik itu teman, guru, atau orang tua yang
cenderung kurang akurat. dirasa pernah berkunjung ke suatu lokasi
Begitupun dengan aplikasi Eye-D yang tersebut. Sehingga segala informasi yang mereka
pernah digunakan oleh informan M. Dalam butuhkan dapat diperoleh melalui pengalaman
penggunaannya aplikasi ini masih cukup sulit setiap orang yang pernah mengenal suatu tempat
ketika digunakan oleh M. Padahal di dalam tersebut.
aplikasi tersebut banyak terdapat fitur-fitur yang Komponen lain dalam proses penguasaan
sangat bermanfaat bagi tunanetra. Namun hal ini orientasi adalah dengan mengenal ciri medan
wajar terjadi dikarenakan teknis penggunaan yang ada di sekitar. Pengenalan ciri medan dapat
aplikasi yang belum dikuasai oleh pengguna atau diatasi informan dengan berbagai macam cara,
bahkan aplikasi tersebut masih memiliki banyak salah satunya dengan menggunakan alat bantu
kekurangan ketika dijalankan. Informan M juga tongkat ketika proses pengenalan ciri medan
menambahkan bahwa terdapat kendala lain pada yang ada di sekitar. Hal tersebut diungkapkan
saat proses melakukan pengukuran jarak. Hal ini oleh informan IET, MRA, FCN, LPDC, SK, M,
sebenarnya smartphone dapat memperoleh RIS, MSKR, dan RF. Mereka tetap
informasi tersebut melalui aplikasi Google Maps, menggunakan alat bantu tongkat ketika
namun dalam pelaksanaannya aplikasi Google pengenalan ciri medan di tempat yag baru

7
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

mereka kenal, sedangkan untuk beberapa waktu MSKR. Sama halnya yang dilakukan oleh LPDC
tertentu mereka sudah tidak bergantung pada alat dan RF jika ingin bepergian, mereka berdua
bantu tongkat ketika melakukan mobilitas di terkadang ikut bersamaan dengan teman-
lingkungan yang sudah mereka kenal. Namun temannya yang dapat mengakses aplikasi
berbeda dengan informan LPDC yang transportasi online dan memanfaatkannya untuk
mengungkapkan bahwa ia cenderung masih menuju lokasi tempat yang mereka inginkan.
mengalami kesulitan dalam proses orientasi
mengenal ciri medan menggunakan alat bantu B. Pembahasan
tongkat seperti tongkatnya sering tersangkut ke 1. Pelaksanaan teknik penguasaan kemampuan
dalam selokan sekolah, sehingga LPDC masih orientasi dan mobilitas menggunakan smartphone
sangat berhati-hati ketika melakukan mobilitas di berbasis Android siswa tunanetra di SMPLB dan
lingkungan sekolah dengan menggunakan alat SMALB YPAB Surabaya
bantu tongkat. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa
Sedangkan, untuk informasi petunjuk- pelaksanaan penguasaan kemampuan orientasi dan
petunjuk yang tidak dapat diperoleh melalui mobilitas bagi siswa tunanetra dapat dibantu
smartphone bagi siswa tunanetra dapat diperoleh dengan menggunakan smartphone berbasis
melalui upaya lain. Yakni sesuai yang dilakukan Android. Diawali dalam pengoperasian
oleh FCN, LPDC, HK, dan SK dengan bertanya smartphone bagi siswa tunanetra ternyata
kepada guru dan orang awas yang ada di sekitar membutuhkan fitur khusus yakni fitur TalkBack
mereka. Untuk memperoleh berbagai informasi yang terdapat pada setiap smartphone. Fitur
petunjuk-petunjuk di sekitar, seluruh informan TalkBack berfungsi sebagai pembaca layar untuk
cenderung dapat menyikapinya dengan cara merubah informasi visual ke dalam informasi
memanfaatkan indra-indra yang masih berfungsi berbentuk audio agar dapat dijangkau oleh
untuk menangkap segala bentuk petunjuk- penyandang tunanetra yang memiliki keterbatasan
petunjuk yang ada di sekitarnya. Mulai dari visual. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
petunjuk suara, bau, bentuk, dan rasa. relevan yang dilakukan Eko Priyadi (2014)
Selanjutnya, untuk memperoleh informasi Analisis aplikasi TalkBack bagi penyandang
tentang ukuran jarak, ketika siswa tunanetra tunanetra pada operasi sistem Android, ditemukan
mengalami kendala untuk memperolehnya bahwa aplikasi TalkBack pada Android dapat
melalui smartphone, hasil data dari wawancara membantu para penyandang tunanetra untuk juga
semua informan mengungkapkan bahwa mereka menikmati teknologi smartphone. Dengan adanya
dapat memperoleh informasi ukuran jarak pada aplikasi TalkBack ini para tunanetra dapat
setiap ruang di sekolah dengan cara mengukur mengoperasikan smartphone. TalkBack merupakan
melalui langkah kaki yang mereka ingat-ingat software pembaca layar yang dimiliki oleh
dalam proses orientasi pengenalan lingkungan. Android yang sistem kerjanya merubah tulisan
Hal ini juga sama terjadi pada saat mencari yang ada di layar menjadi bentuk audio.
informasi tentang arah mata angin, informasi Sedangkan dalam pengoperasian smartphone
tersebut bagi siswa tunanetra tidak dapat bagi siswa (low vision) yang masih memiliki sisa
diperoleh melalui smartphone milik mereka. Jika penglihatan dalam penilitian ini yakni informan
mereka membutuhkan informasi tentang arah LDB dan HK, mereka berdua tidak membutuhkan
mata angin maka mereka akan berupaya untuk fitur TalkBack untuk mengoperasikan smartphone
bertanya kepada orang awas yang berada di miliknya, melainkan masih bisa memanfaatkan
sekitarnya. sisa penglihatannya dengan lebih mendekatkan
Selain upaya diatas, terdapat juga upaya layar smartphone di depan mata.
untuk mengatasi kendala informan pada saat Penggunaan smartphone bagi siswa tunanetra
tidak dapat memanfaatkan smartphone untuk memudahkannya dalam proses pencarian informasi
mengakses transportasi online secara mandiri yang mereka butuhkan. Kemudahan yang dapat
untuk keperluan mobilitas. Hal yang telah ditemukan pada smartphone ialah dengan
dilakukan informan berdasarkan hasil wawancara menggali informasi tentang suatu tempat, seorang
adalah lebih memilih pergi secara bersama tunanetra dapat menggali informasi tentang tempat
misalnya dengan bepergian bersama orang tua. tersebut menggunakan alat pencarian melalui
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan Google yang dapat diakses melalui aplikasi
IET, MRA, FCN, LDB, HK, SK, M, RIS, dan browser berupa Google Chrome. Melalui sanalah

8
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

segala informasi dapat diperoleh dan dimanfaatkan angin yang termasuk ke dalam komponen
sebagai salah satu informasi yang dibutuhkan fungsional orientasi, ditemukan siswa tunanetra
tunanetra. tidak bisa menggunakan smartphone milik mereka
Kemudian adapun dengan aplikasi Google untuk menggali informasi tersebut.
Maps seorang tunanetra dapat mengetahui lokasi Selanjutnya, penggunaan smartphone
suatu tempat dengan ditunjukkan peta perjalanan berbasis Android dalam menunjang kebutuhan
untuk menuju ke lokasi suatu tempat tersebut. Di mobilitas juga di rasakan oleh beberapa siswa
dalam aplikasi Google Maps diberikan berbagai tunanetra. ditemukan bahwa terdapat aplikasi
petunjuk-petunjuk berupa gambar peta maupun khusus untuk alat bantu mobilitas siswa tunanetra
berupa arahan berbentuk suara. Pastinya untuk ketika pergi ke sekolah, ke rumah teman, ke
menuju lokasi suatu tempat tersebut seorang tempat les pijat yang dilakukan secara mandiri
tunanetra masih memerlukan alat transportasi jika dengan memanfaatkan aplikasi pemesanan
tempat tersebut memiliki jarak yang terlampau transportasi online yang ada pada smartphone
jauh. Kalaupun jaraknya cenderung dekat juga bisa seperti Grab, Uber, dan Go-Jek. Informan yang
ditempuh dengan berjalan kaki namun seorang bisa melakukan aktivitas tersebut diantaranya
tunanetra masih membutuhkan alat bantu tongkat adalah LDB, HK, SK, dan M. Namun informan
untuk mengetahui ciri medan yang akan mereka lainnya seperti IET, MRA, LPDC, dan RF belum
lalui. pernah memanfaatkan aplikasi tersebut secara
Smartphone telah membantu siswa tunanetra mandiri, namun mereka sudah pernah menerima
dalam memudahkan pencarian informasi yang manfaat dari aplikasi tersebut karena mereka
mereka butuhkan. Hal ini sesuai dengan salah satu menggunakan jasa transportasi online dengan
tujuan akhir orientasi dan mobilitas yaitu mudah bantuan temannya untuk proses pemesanannya.
mengumpulkan informasi (Hidayat dan Suwandi, Sedangkan FCN, RIS, dan MSKR ternyata belum
2013:9-10). pernah memanfaatkan aplikasi tersebut dan juga
Penggunaan smartphone berbasis Android merasakan transportasi online.
sebagai alat bantu orientasi dan mobilitas Berbagai kebutuhan dalam menunjang
khususnya pada komponen fungsional orientasi, orientasi dan mobilitas bagi siswa tunanetra
baik dalam hal mengenal ciri medan, petunjuk, dengan menggunakan smartphone, ketika dapat
ukuran jarak, dan arah mata angin, dapat digunakan dengan baik maka akan memberikan
dijelaskan bahwa dalam penelitian ini untuk dapat manfaat tersendiri bagi setiap siswa tunanetra.
menerima informasi ciri medan dan petunjuk- Hasil data yang ditemukan terkait penggunaan
petunnjuk yang ada di sekitar, siswa tunanetra di smartphone sebagai penunjang kemampuan
SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya terlihat orientasi dan mobilitas memberikan manfaat yang
masih menggunakan alat bantu tongkat untuk diperoleh dari keterampilan orientasi dan mobilitas
menelusuri medan yang terdapat di lingkungan yang telah dikuasai diantaranya, secara ekonomis
sekolah. Namun berdasarkan hasil wawancara siswa tunanetra tidak banyak meminta bantuan
pada informan M, ia dapat menggunakan aplikasi orang lain, lebih efektif dalam bergerak menuju ke
Eye-D dan aplikasi Taptap See untuk menggali tempat tujuan. Kemudian secara sosial tunanetra
informasi ciri medan dan petunjuk berupa benda- lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya
benda yang dapat ditangkap melalui smartphone (Hidayat dan Suwandi, 2013:9-11).
miliknya. Meninjau pemahaman teknis dalam 2. Kendala-kendala yang ditemui pada pelaksanaan
mengoperasikan aplikasi Eye-D dan Taptap See, teknik penguasaan kemampuan orientasi dan
penggunaan Eye-D dan Taptap See tinggal mobilitas menggunakan smartphone berbasis
mengarahkan kamera di sekitar untuk mengindra Android siswa tunanetra di SMPLB dan SMALB
objek yang ditangkap oleh kamera dan di YPAB Surabaya
informasikan dalam bentuk suara. Namun Data dari hasil observasi dan wawancara
berdasarkan pengakuan M penggunaan kedua menunjukkan bahwa kendala secara umum
aplikasi tersebut masih terdapat banyak mengenai kendala atau hambatan bagi siswa
kekurangan. Salah satunya objek yang ditangkap SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya dalam
oleh kamera tidak dapat diterjemahkan dengan penggunakan smartphone berbasis Android untuk
akurat. melakukan teknik penguasaan kemampuan
Sedangkan pada saat penerimaan informasi orientasi dan mobilitasnya. Beberapa hambatan
tentang ukuran jarak dan informasi arah mata

9
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

atau kendala yang ditemukan dalam penelitian ini dewasa ini kalau suatu program pendidikan untuk
antara lain: anak tunanetra tidak memasukkan orientasi dan
a. Hambatan personal, yang dimaksud hambatan mobilitas. Pernyataan ini sangat beralasan karena
personal merupakan hambatan yang muncul keterampilan bergerak dan berpindah
dari diri seseorang. Hal itu bisa berupa tempat/orientasi dan mobilitas, akan mengurangi
dipengaruhi pengetahuan dan pengalaman keterbatasannya dalam berkomunikasi, berinteraksi
sebelumnya, kurangnya motivasi atau dengan lingkungan dan bidang lainnya dalam
keingintahuan penggunaan smartphone untuk kehidupan.
menunjang kemampuan orientasi dan 3. Upaya mengatasi kendala-kendala dalam
mobilitas. Kendala personal ini harusnya dapat pelaksanaan teknik penguasaan kemampuan
disikapi dengan bijak oleh setiap personal agar orientasi dan mobilitas menggunakan smartphone
lebih memiliki kemauan untuk mencari berbasis Android siswa tunanetra di SMPLB dan
informasi yang lebih terkini agar memiliki SMALB YPAB Surabaya
pengetahuan yang luas. Hal ini sesuai dengan Berdasarkan berbagai kendala yang telah
harapan yang diperoleh dari penguasaan diuraikan pada hasil penelitian, upaya yang telah
kemampuan orientasi dan mobilitas, yakni anak dilakukan oleh siswa tunanetra mengalami kendala
tunanetra dapat memiliki motivasi, kemauan, dalam penggunaan smartphone untuk orientasi dan
dan kemampuan untuk melakukan berbagai mobilitas adalah dengan menggunakan alat bantu
aktivitas baik di lingkungan sendiri maupun di tongkat ketika menelusuri ciri medan, dan
luar lingkungannya sesuai dengan memanfaatkan beberapa indra yang masih
kebutuhannya secara cepat, tepat, luwes, aman, berfungsi untuk mengetahui petunjuk-petunjuk
dan tidak terlalu tergantung kepada orang lain, yang masih bisa diterima. Atau bahkan dengan
(Siddiq : 2007). Ketika motivasi dan kemauan menggunakan keterampilan dasar lainnya seperti
untuk mengakses informasi dengan dengan bantuan orang awas untuk menanyakan
menggunakan smartphone kurang, maka berbagai informasi yang dibutuhkan seperti
mampu untuk menghambat pemahaman akan informasi arah mata angin dan lokasi tempat yang
smartphone sebagai alat untuk mempermudah belum pernah dikunjungi.
teknik penguasaan orientasi dan mobilitas. Hasil temuan di atas sesuai dengan
b. Hambatan alat (tools), yang dimaksud pernyataan yang dikemukakan oleh Munawar dan
hambatan berupa tools dalam penelitian ini Suwandi (2013) bahwa apabila anak tunanetra
adalah hambatan yang disebabkan alat maupun hendak bepergian ke suatu tempat yang belum
aplikasi yang ada atau tersedia di smartphone. dikenal dan tidak memungkinkan untuk
Hambatan berupa alat baik perangkat diorientasikan sebelumnya, maka ia memerlukan
smartphone atau aplikasinya berpengaruh kemampuan dasar, seperti kesiapan mental,
karena ketika aplikasi untuk menunjang keterampilan menggunakan tongkat dan memiliki
orientasi dan mobilitas yang ada tidak bisa pengalaman tentang sifat-sifat medan.
beroperasi dengan optimal, maka smartphone Sedangkan dalam proses melakukan
tidak dapat digunakan sebagai alat bantu mobilitas siswa tunanetra, ketika mereka sudah
orientasi dan mobilitas. Selain itu, sejauh ini mengenal medan yang dilalui, mereka cenderung
ternyata belum ditemukan aplikasi yang sangat tidak lagi memakai alat bantu tongkat melainkan
menunjang dengan baik untuk menguasai menyusuri medan dengan pemahaman yang
komponen fungsinal dalam orientasi. sebelumnya diperoleh berbagai informasi melalui
Kemampuan Orientasi dan mobilitas menjadi berbagai indera yang masih berfungsi lainnya.
kemampuan dasar bagi penyandang tunanetra dan Adapun jika terdapat kesulitan ketika menyusuri
akan berdampak pada aktivitas sehari-harinya medan mereka menggunakan rabaan untuk
terlebih terkait tuntutan kemandirian. Pentingnya mencari tahu ada objek apa di depannya. Mereka
smartphone dalam menunjang orientasi dan yang tidak menggunakan tongkat saat melakukan
mobilitas baik dari informan siswa maupun guru mobilitas juga mampu melakukan teknik upper
orientasi dan mobilitas sama-sama mengatakan hand dan lower hand untuk melindungi terjadinya
penting untuk pencarian informasi sesuai benturan dengan objek yang ada di hadapan
kebutuhan. Sesuai dengan teori yang dinyatakan mereka.
oleh Lowenfeld, (dalam Munawar dan Suwandi, Hasil temuan di atas sesuai dengan
2013:46), dijelaskan bahwa Sulit dibayangkan pernyataan yang dikemukakan oleh Munawar dan

10
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

Suwandi (2013) bahwa ciri medan dapat dikenali keperluan orientasi dan mobilitas, ini terlihat dari
melalui karakteristik visual, taktual, penciuman, keberanian informan dalam mengambil risiko, rasa
kinestetik, pendengaran, atau gabungan dari indra- ingin tahu yang tinggi dan pastinya memiliki
indra tersebut. Yaitu setiap benda, suara, bau, tanggung jawab terhadap tindakan yang diambil.
suhu, atau petunjuk aktual yang mudah dikenali, Hal ini sesuai dengan peneliti sebelumnya yang
menetap, dan telah diketahui sebelumnya. Begitu dilakukan oleh Putri Salsa Novita (2013) bahwa
juga aspek petunjuk (clue) yang merupakan setiap peningkatan kemandirian yang dicapai oleh peserta
rangsangan suara, bau, perabaan, kinestetis, atau didik tunanetra dapat dikatakan sangat kuat karena
visual yang memperngaruhi pengindraan yang peserta didik sudah memiliki rasa tanggung jawab,
dapat segera memberikan informasi kepada siswa memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin dan berani
tentang informasi penting untuk menentukan posisi mengambil resiko, tidak tergantung pada orang
Siswa tunanetra ketika bepergian juga masih lain serta mampu memenuhi kebutuhan pokok
membutuhkan alat bantu atau sarana yang minimal.
memberikan keamanan baginya untuk menuju ke
tempat yang ingin mereka tuju. Dengan PENUTUP
menggunakan alat bantu transportasi online yang A. Simpulan
dapat dipesan melalui smartphone miliknya, tak Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
jarang beberapa siswa tunanetra masih banyak bahwa:
yang mengalami kesulitan atau kurang percaya diri 1. Teknik penguasaan kemampuan orientasi dan
ketika memanfaatkan kemudahan tersebut. Mereka mobilitas menggunakan smartphone berbasis
yang merasakan kesulitan atau kendala dalam Android bagi siswa di SMPLB dan SMALB
pemanfaatan smartphone lebih memilih untuk YPAB Surabaya ternyata sudah ada yang
bepergian dengan bantuan orang terdekat atau memanfaatkannya untuk proses orientasi
orang tuanya masing-masing. Adapun bilamana menggunakan aplikasi tap-tap see dan Eye-D
mereka sangat membutuhkan transportasi online untuk menerjemahkan objek yang ada di sekitar
untuk bepergian, mereka akan meminta bantuan melalui kamera smartphone dan informasi
kepada temannya yang mampu memesankan visualnya diubah ke dalam bentuk suara berupa
melalui smartphone miliknya. deskripsi objek yang diindera tersebut. Namun
Upaya dari guru saat ini hanya sebatas dalam proses penggunaan aplikasinya dirasa
memberikan pembekalan berupa keterampilan kurang begitu maksimal. Mereka juga
orientasi dan mobilitas dengan teknik dasar memanfaatkan smartphone untuk kebutuhan
menggunakan tongkat. Namun dalam memberikan mobilitas melalui pemesanan transportasi online
pengetahuan lebih lanjut tentang informasi dan ketika bepergian dan memanfaatkan jasa
teknologi pihak sekolah memberikan kemudahan transportasi online tersebut untuk aktivitas
bagi siswa untuk menggunakan sarana komputer sehari-hari.
sekolah guna menunjang pengetahuannya. 2. Kendala-kendala yang ditemui pada pelaksanaan
Kemandirian siswa penyandang tunanetra teknik penguasaan kemampuan orientasi dan
dalam melakukan orientasi dan mobilitas menjadi mobilitas menggunakan smartphone berbasis
tujuan utama dalam program pelaksanaan orientasi Android bagi siswa di SMPLB dan SMALB
dan mobilitas di sekolah, untuk itu dengan YPAB Surabaya, terdapat dua kendala yakni
beragam alat yang dirasa mempermudah maka kendala personal (kemampuan individu,
perlu dicoba dan diterapkan sesuai dengan motivasi individu) maupun kendala alat (tools)
kemampuan dari siswa dan melihat segala peluang aplikasi yang ada pada smartphone yang masih
dan kesempatan yang ada, misalnya dengan kurang maksimal untuk bisa digunakan
maraknya pengguna smartphone termasuk siswa penyandang tunanetra dalam mengakses
tunanetra di sekolah, maka pemanfaatan informasi terlebih untuk kebutuhan orientasi dan
smartphone sebagai media orientasi dan mobilitas mobilitas siswa.
sangat tepat untuk diterapkan dan dioptimalkan 3. Upaya mengatasi kendala-kendala pada
termasuk pengenalan dan pelatihan beragam pelaksanaan teknik penguasaan kemampuan
aplikasi penunjang orientasi dan mobilitas yang orientasi dan mobilitas menggunakan
ada di smartphone. Karena dalam penelitian ini smartphone berbasis Android bagi siswa di
pengguna smartphone juga sudah ada yang mampu SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya, yakni
menggunakan smartphone secara mandiri untuk siswa tuunanetra menggunakan bantuan alat

11
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis Android
Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

berupa tongkat, dan bertanya pada orang awas B. Saran


ketika mengalami kendala pada penggunaan 1. Bagi Guru
smartphone. Sedangkan upaya dari guru saat ini Guru diharapkan agar memberikan
adalah dengan memberikan pembekalan berupa motivasi dan pengetahuan terkait berbagai
keterampilan orientasi dan mobilitas dengan macam manfaat dan kegunaan smartphone yang
teknik dasar menggunakan tongkat. Kemudian dapat menunjang segala kebutuhan orientasi dan
untuk meningkatkan pengetahuan tentang mobilitas siswa.
penggunaan smartphone dan pengetahuan lebih 2. Bagi Pengelola Sekolah
lanjut tentang informasi dan teknologi pihak Pengelola sekolah diharapkan untuk lebih
sekolah memberikan kemudahan bagi siswa meningkatkan mutu pendidikan khusus bagi
untuk menggunakan sarana komputer sekolah peserta didik berkebutuhan khusus di bidang
guna menunjang pengetahuannya. informasi dan teknologi.
Berdasarkan pembahasan dimuka tentang 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
teknik penguasaan kemampuan orientasi dan Diharapkan memberikan penanganan
mobilitas menggunakan smartphone berbasis untuk mengatasi segala bentuk hambatan yang
android, secara umum dapat disimpulkan bahwa dialami oleh siswa tunanetra dalam
siswa SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya telah menggunakan smartphone sebagai alat bantu
menggunakan smartphone berbasis android sebagai orientasi dan mobilitas tunanetra.
alat bantu dalam mengorientasikan dan membantu Diharapkan untuk mengkaji lebih
mobilitas dalam beraktivitas sehari-hari. Akan mendalam baik secara kuantitaif maupun
tetapi, masih terdapat beberapa kendala dalam kualitatif untuk melihat beragam aplikasi yang
pelaksanaannya baik itu kendala personal ada pada smartphone yang dapat memudahkan
penyandang tunanetranya, dan juga faktor tools atau kemampuan orientasi dan mobilitas pada
alat bantu yakni smartphone beserta aplikasinya. penyandang tunanetra.
Sehingga dapat dikatakan smartphone belum Diharapkan untuk mengkaji pembelajaran orientasi
sepenuhnya mampu untuk memenuhi kebutuhan dan mobilitas yang dikaitkan dengan alat bantu
siswa dalam menunjang penguasaan kemampuan smartphone atau teknologi lain yang dapat
orientasi dan mobilitas. Namun siswa SMPLB dan membantu kemampuan orientasi dan mobilitas.
SMALB YPAB Surabaya mampu mengatasi
kendala tersebut dengan cara mempergunakan alat
bantu lain yakni tongkat dan menggali informasi
melalui orang awas.
Joko, Adi. Kegunaan Fungsi Manfaat handphone
DAFTAR PUSTAKA smartphone bagi manusia, (Online),
Fitriani, Kiki. 5 Aplikasi GPS Penunjuk Jalan (http://www.organisasi.org/1970/01/
Terbaik 2017, (Online), kegunaan-fungsi-manfaat-handphone-
(https://www.adyblog.com/aplikasi-gps- smartphone-bagi-manusia.html, diakses 25
penunjuk-jalan-android-terbaik/, diakses 25 April 2017).
April 2017). Muslim, Fajrul. Pengertian Browser, (Online),
Hadi, Purwaka. 2005. Kemandirian Tunanetra. (http://www.mandalamaya.com/pengertian-
Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat browser/, diakses 25 April 2017).
Ketenagaan. Novita, Putri S. 2013 Pengaruh Hasil Pelatihan
Harpern, D.F. (1996) Thought and Knowledge: An Orientasi dan Mobilitas terhadap Peningkatan
Introduction to Critical Thinking (3rd ed.). Kemandirian Penyandang dengan Kecacatan
Mahwah, NJ: L. Erlbaum Associates. Netra Di panti Sosial Bina Netra Wyata Guna
Hidayat, AS Asep dan Suwandi, Ate. 2013. Bandung. Jurnal Pendidikan Luar Biasa: hal
Mengenal & Memahami Orientasi Mobilitas. 88-89.
Bandung: Luxima. Play, Google. Blind Tool, (Online),
Munawar, Muhdar dan Suwandi, Ate. 2013. (https://play.google.com/store/apps/details?id
Mengenal & Memahami Orientasi Mobilitas. =the.blindtool&hl=in, diakses 25 April 2017).
Bandung: Luxima. Play, Google. Eye-D For Visually Impaired,
(Online),

12
Studi Deskriptif Teknik Penguasaan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis
Android Siswa Tunanetra di SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya

(https://play.google.com/store/apps/details?id
=in.gingermind.eyed, diakses 25 April 2017).
Priyadi, Eko. 2014 Analisis Aplikasi Talkback Bagi
Penyandang Tunanetra Pada Sistem Operasi
Android. Jurnal Teknik Informatika.: hal 6-
12.
Putra, dkk. 2014 Voice Map, Aplikasi Penunjuk
Arah untuk Membantu Penyandang Tunanetra
Memanfaatkan Teknologi Voice Recognition
Berbasis Smartphone. PKM-KC.
Rahardja, dkk. 2010. Pengantar Pendidikan Luar
Biasa (Orthopedagogik). Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Rasyid, Firman. 10 Aplikasi Smartphone untuk Jasa
Transportasi Online Seluruh Indonesia,
(Online), (http://segiempat.com/tekno/tech-
news/10-aplikasi-smartphone-untuk-jasa-
transportasi-online-indonesia/, diakses 25
April 2017).
Safaat H, Nazaruddin 2015. Rancangan Bangun
Aplikasi Multiplatform. Bandung: Informatika
Bandung.
Sidiq, Zulkifli. 2007 Memfasilitasi Anak Tunanetra
untuk Mengorientasi dan Mengeksplorasi
Lingkungan Melalui Desain Pelaksanaan
Orientasi dan Mobilitas. Jurnal Assesmen
dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus.
Vol. 6: hal. 1-2.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: ALfabeta
Suprapto, Hadi. dkk. Nielson: Remaja Pengguna
Ponsel Melonjak, (Online),
(http://m.viva.co.id/berita/bisnis/203546-
nielsen-70-pengguna-ponsel-remaja, diakses
13 Januari 2017).
Tim. 2011. Menulis Ilmiah Buku Ajar MPK Bahasa
Indonesia. Surabaya: UNESA University
Press
Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan
SkripsiUniversitasNegeri Surabaya. Surabaya:
UNESA University Press
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2003. Jakarta: Sekertariat Negara
Wahyuno, Endro. 2013. Orientasi & Mobilitas.
Malang: Tidak ada penerbit.
Widjaya, Ardhi. 2012. Seluk-Beluk Tunanetra dan
Model Pembelajarannya. Jogjakarta: Javalitera

13

You might also like